Anda di halaman 1dari 15

MANFAAT DAN KEKURANGAN KUNYIT DALAM

KEHIDUPAN SEHARI-HARI

MAKALAH

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Disusun Oleh :
KELOMPOK 1
M. Ramdan
Yogi Fahmi
Siti Selfi
Sania Purnama
Zahra Nurjannah

KELAS XI MIPA

MA YTI SUKAMERANG
GARUT
2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang telah memberikan penulis kemudahan


sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Tanpa pertolongan-Nya mungkin
penyusun tidak akan sanggup menyelesaikannya dengan baik. Shalawat dan salam
semoga terlimpah curahkan kepada Baginda Rasul, Muhammad SAW.
Makalah ini disusun untuk menyelesaikan tugas mata pelajaran Bahasa
Indonesia yang penulis sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber.
Makalah ini disusun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang
datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh
kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat
terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas
kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan.
Penyusun membutuhkan kritik dan saran dari pembaca yang membangun. Terima
kasih.

Kersamanah, Februari 2022


Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 2
C. Tujuan Penulisan.................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 3
A. Deksripsi Kunyit................................................................................... 3
B. Klasifikasi............................................................................................. 5
C. Manfaat Kunyit..................................................................................... 6
D. Efek Samping Kunyit........................................................................... 6
E. Anjuran Penggunaan Kunyit................................................................. 7
F. Zat Aktif................................................................................................ 8
G. Pembudidayaan..................................................................................... 9
BAB III PENUTUP.......................................................................................... 11
A. Kesimpulan........................................................................................... 11
B. Saran..................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dari sekian banyaknya tanaman obat-obatan tradisional yang ada di
sekitar kita, kunyit merupakan salah satu alternatif yang dapat dijadikan
sebagai obat tradisional. Manfaat tanaman kunyit selain digunakan sebagai
obat tradisional, juga digunakan sebagai bumbu masakan.(Setiawati 2007)
Tanaman kunyit dapat digunakan dalam pembuatan jamu atau obat
tradisional. Kegiatan ini sudah berlangsung secara turun temurun sejak ratusan
tahun yang lalu. Sejak empris, obat tradisional dari kunyit ini memang
digunakan sejak lama. Hal ini membuktikan bahwa tanaman kunyit memiliki
khasiat tertentu bagi kesehatan. Khasiat tersebut ada yang reaksinya tidak
langsung diketahui atau membutuhkan waktu beberapa saat, namun ada juga
reaksinya cepat. Obat tradisional dari kunyit memberikan reaksi seperti halnya
obat modern.
Pemanfaatan kunyit sebagai obat tradisional dapat dilakukan secara
langsung seperti contoh jika seorang kecil digigit nyamuk biji kunyit dapat
langsung digosok di kuit bekas gigitan nyamuk, atau pun secara olahan
seperti jamu.
Upaya pencegahan lebih baik daripada upaya pengobatan, milikilah
tubuh yang selalu prima dengan memenuhi kebutuhan berbagai nutrisi serta
rutin berolahraga, agar tubuh mampu membangun daya tahan tubuh melawan
serangan penyakit. Jika perlu, konsumsi herbal tradisional yang sudah terbuksi
keampuhannya, dapat dijadikan benteng pertahanan tubuh terhadap serangan
berbagai penyakit umum.(bandingkan Dian Malini 2008).
Berdasarkan uraian yang dijelaskan di atas maka penulis terdorong
untuk memilih alternatif tanaman kunyit sebagai salah satu obat tradisional.
penulis optimis memilih tanaman kunyit karena selain memiliki khasiat
menyembukan juga tanaman kunyit mudah di temukan.

1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana deksripsi mengenai kunyit?
2. Apa saja klasifikasi dari kunyit?
3. Apa saja manfaat kunyit?
4. Efek samping apa saja dari penggunaan kunyit?
5. Bagaimana anjuran penggunaan kunyit yang baik?
6. Apa saja zat aktif yang ada di kunyit?
7. Bagaimana pembudidayaan kunyit?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui deksripsi mengenai kunyit
2. Untuk mengetahui klasifikasi dari kunyit
3. Untuk mengetahui manfaat kunyit
4. Untuk mengetahui efek samping dari penggunaan kunyit
5. Untuk mengetahui anjuran penggunaan kunyit yang baik
6. Untuk mengetahui zat aktif yang ada di kunyit
7. Untuk mengetahui pembudidayaan kunyit

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Deksripsi Kunyit
Kunyit merupakan tanaman rempah yang berasal dari india. Tanaman
ini kemudian di perkenalkan ke Negara asia lain seperti Negara – Negara yang
berada di tenggara dan selatan asia. Tanaman kunyit berupa semak dan
tingginya sekitar 70 cm. Tanaman ini mempunyai batang semu,akar  serabut 
yang bewarna coklat muda, dan membentuk rimpang. Daunnya berbentuk
lanset memanjang, tulang daunnya mirip, panggal dan ujungnya meruncing,
bewarna hijau pucat, mempunyai tangkai yang panjang,dan mempunyai
panjang sekitar 40 cm,rimpangnya memanjang berbentuk jari, bewarna
kuning, dan sedikit bersisikik.
Ada beberapa macam kunyit, di antaranya sebagai berikut:
1. Kunyit biasa (kuning}

Kunyit umumnya memiliki Daun yang tunggal, berbentuk lanset


memanjang, helai daun berjumlah 3-8, ujung dan pangkal daun runcing,
tepi daun rata, tulang daun menyirip dan berwarna hijau. Bunga kunyit
berwarna kuning atau kuning pucat dan mekar secara bersamaan. Rimpang
induk menjorong, Sedangkan rimpang cabang lurus atau sedikit
melengkung. Keseluruhan rimpang membentuk rumpun yang rapat,
berwarna oranye dan tunas mudanya berwarna putih. Akar serabut kunyit
berwarna cokelat muda. Bagian tanaman yang digunakan adalah rimpang
atau akarnya.

3
2. Kunyit Hitam

Tanaman kunyit hitam adalah tanaman semak tahunan yang sering


kita jumpai berada disekitar kita. Tanaman kunyit hitam ini biasanya dapat
ditemukan pada daerah tepi hutan, hutan, pekarangan rumah, dan tempat
lainnya. Nama latin tanaman kunyit hitam adalah Zingiber Ottensi
Valeton. Menurut sejarah asal usul tanaman kunyit hitam ini berasal dari
Asia Tenggara Persebaran tanaman kunyit hitam ini dari daerah Indonesia,
Malaysia, Thailand, Vietnam. Ciri fisik tanaman kunyit hitam ini memiliki
bunga yang berwarna merah kekuningan.
Fungsi dan kegunaan tanaman kunyit hitam bagi sebagaian
masyarakat dianggap sebagai tanaman liar biasa namun, ternyata tanaman
kunyit hitam ini bisa juga digunakan sebagai obat herbal tanaman kunyit
hitam dalam mengobati berbagai macam penyakit yang ada ditubuh.
Kunyit dapat tumbuh hingga mencapai tinggi 100 cm. Batang kunyit
semu, tegak, bulat, membentuk rimpang dan berwarna hijau kekuningan.
3. Kunyit Putih
Tanaman kunyit putih (Curcuma mangga Val.) merupakan
tanaman semak berumur tahunan. Tanaman ini mempunyai tinggi 50-75
cm, bentuk batang semu yang tersusun dari pelepah-pelepah daun. Daun
berwarna hijau, berbentuk seperti mata lembing bulat lonjong di bagian
ujung dan pangkalnya. Panjang daun 30-60 cm dengan lebar daun 7,5-12,5
cm, tangkai daunnya panjang sama dengan panjang daunnya. Permukaan
atas dan bawah daun agak licin, tidak berbulu. Tanaman ini mempunyai

4
bunga majemuk berbentuk bulir yang muncul dari bagian ujung batang.
Mahkota bunga berwarna kuning mudaatau hijau keputihan, panjang 2,5
cm

B. Klasifikasi
Kunyit atau kunir (Curcuma longa atau Curcuma domestika) tergolong
dalam kelompok jahe-jahean, Zingiberaceae. Kunyit merupakan tanaman obat
berupa semak dan bersifat tahunan (perenial) yang tersebar diseluruh daerah
tropis. Tanaman kunyit tumbuh subur dan liar disekitar hutan atau bekas
kebun. Diperkirakan berasal dari Binar pada ketinggian 1300-1600 mdpl, ada
juga yang mengatakan bahwa kunyit berasal dari India.
Kata Curcuma berasal dari bahasa Arab Kurkum dan Yunani Karkom.
Pada tahun 77-78 SM. Diascorides menyebut tanaman ini
sebagai Chyperusmenyerupai jahe, tetapi pahit, kelat, sedikit pedas, tetapi
tidak beracun. Tanaman ini banyak dibudidayakan di Asia Selatan khususnya
India, China Selatan, Taiwan, Indonesia (Jawa), dan Filipina. Kunyit memiliki
klasifikasi sebagai berikut:
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (Monokotil)
Subkelas : Commelinidae
Ordo : Zingiberalas
Famili : Zingiberaceae (Suku jahe-jahean)
Genus : Curcuma
Spesies : Curcuma longa L.

5
C. Manfaat Kunyit
1. Bagi Kesehatan
a. Kunyit dapat membantu memperlambat penyebaran dan pertumbuhan
tumor
b. Kunyit dapat membantu memperlancar system pencernaan
c. Meringankan gejala rematik
d. Membantu menyembuhkan luka
e. Membantu menyembuhkan penyakit kulit seperti koreng dan gatal-
gatal.
f. Membersihkan, mempengaruhi bagian perut Khususnya pada lambung
g. Merangsang, melepaskan lebihan gas di usus,
h. Mmenghentikan pendarahan dan mencegah penggumpalan darah
2. Bagi Kecantikan
a. Dapat mencegah keputihan
b. Dapat menghaluskan kulit
c. Memperlancar dan mengurangi rasa nyeri saat haid

D. Efek Samping Kunyit


Berikut sederet efek samping kunyit yang perlu kita waspadai:
1. Iritasi pencernaan. Meski baik untuk pencernaan, kunyit dapat mengiritasi
pencernaan jika dikonsumsi berlebihan. Pasalnya, kunyit memiliki efek
yang mampu merangsang lambung untuk memproduksi lebih banyak
asam.
2. Batu ginjal. Kunyit tinggi akan oksalat. Senyawa ini dapat membentuk
batu ginjal bila dikonsumsi secara berlebihan. Batu ginjal bisa memicu
nyeri yang hebat dan rasa tidak nyaman.
3. Sakit kepala dan mual. Efek samping kunyit berupa sakit kepala dan mual
pun bisa terjadi saat kunyit dikonsumsi dalam dosis tinggi, misalnya di
atas 450 miligram (mg).
4. Ruam kulit. Konsumsi kunyit secara berlebih dilaporkan dapat memicu
ruam kulit. Namun, efek samping kunyit ini tergolong jarang terjadi.

6
5. Intoleransi gluten dan penyakit celiac. Bubuk kunyit yang dijual di pasaran
bisa mengandung gandum, jelai (barley), dan gandum hitam (rye). Jika
dikonsumsi oleh pengidap intoleransi gluten atau penderita penyakit celiac
yang "alergi" gluten, bisa membuat kekambuhan atau memperburuk
gejala. Pasalnya, gluten merupakan protein yang ditemukan pada gandum,
jelai, dan gandum hitam.
6. Kanker. Beberapa bubuk kunyit bisa saja mengandung pewarna makanan.
Contohnya, pewarna makanan jenis metanil yellow atau acid yellow 36
yang sering digunakan saat pengolahan kunyit di India. Menurut beberapa
penelitian pada hewan, metanil yellow berpotensi menyebabkan kanker
bila dikonsumsi dalam dosis tinggi.
7. Kontraksi. Wanita hamil harus menghindari konsumsi kunyit. Rempah ini
diyakini dapat merangsang kontraksi rahim sehingga bisa meningkatkan
risiko kelahiran prematur dan keguguran.

E. Anjuran Penggunaan Kunyit


Berapa banyak dosis kunyit yang dianjurkan? Belum ada rekomendasi
resmi mengenai seberapa banyak konsumsi kunyit yang diperbolehkan agar
bermanfaat bagi kesehatan.
Secara umum, kita tidak boleh mengonsumsinya melebihi dosis yang
tertera pada label suplemen. Sementara menurut The Joint FAO/WHO Expert
Committee on Food Additives (JECFA), tingkat asupan kunyit harian yang
disarankan adalah 3 mg per kilogram berat badan. Sebagai contoh, orang
dengan berat 50 kg hanya boleh mengonsumsi kunyit sebanyak 150 mg per
hari. Di sisi lain, suatu penelitian menyimpulkan bahwa dosis 3,600-8,000 mg
per hari tidak menyebabkan efek samping serius.
Sedangkan studi lainnya menunjukkan bahwa dosis tunggal 12,000 mg
masih bisa ditoleransi. Untuk lebih amannya, kita sebaiknya
mengonsultasikannya dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen kunyit.
Dengan ini, takaran bisa disesuaikan dengan kondisi kesehatan.

7
Efek samping kunyit tidak dapat kita remehkan begitu saja. Sebelum
memutuskan untuk mengonsumsinya, orang-orang yang memiliki penyakit
atau kondisi berikut disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih
dahulu:
1. Gangguan pada empedu
2. Diabetes melitus
3. Masalah perdarahan atau gangguan pembekuan darah
4. Kekurangan zat besi Gastroesophageal reflux disease (GERD)
5. Endometriosis
6. Kanker payudara, kanker rahim, dan kanker ovarium
7. Ibu hamil dan menyusui
Jika sedang rutin mengonsumsi obat tertentu, pastikan juga untuk
berbicara dengan dokter sebelum mengonsumsi kunyit. Pasalnya, kunyit dapat
berinteraksi dengan berbagai jenis obat. Contoh obat tersebut meliputi obat-
obatan untuk menangani penyakit infeksi (seperti HIV, malaria, dan
tuberkulosis), depresi, asma, alergi, kanker, impotensi, kolesterol tinggi,
hipertensi, diabetes, migrain, kejang, dan banyak lagi.
Kunyit dapat memberikan manfaat bagi kesehatan. Namun bukan
berarti kita boleh mengonsumsi rempah ini sebanyak-banyaknya. Kita harus
menaati takaran yang tertera pada kemasan agar tidak overdosis, terutama jika
mengonsumsinya dalam bentuk suplemen.
Kita juga bisa berkonsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi
kunyit guna mencegah terjadinya efek samping, khususnya bila memiliki
penyakit atau kondisi medis tertentu. Pasalnya, efek samping kunyit bisa
menimbulkan gejala-gejala yang mengganggu hingga berbahaya.

F. Zat Aktif
Senyawa utama yang terkandung dalam rimpang kunyit adalah
kurkuminoid dan minyak atsiri. Kandungan kurkuminoid berkisar 3,0-5,0 %,
yang terdiri dari kurkumin dan turunannya yaitu demetoksikurkumin dan
bisdemetoksikurkumin. Kurkuminoid berbentuk kristal prisma atau batang

8
pendek, membenuk emulsi atau tidak larut dalam air, dan mudah larut dalam
eseton, etanol, metanol, bensen, dan khloroform. Senyawa tersebut
memberikan fluoresensi warna kuning, jingga, sampai jingga kemerahan yang
kuat di bawah sinar ultra violet yang tidak stabil apabila dipanaskan.
Kandungan minyak atsiri rimpang kunyit berkisar antara 2,5-6,0 %,
yang terdiri dari komponen artumeron, alfa, dan beta kariofilenlinalol, 1,8
sineol, zingi beren, dd felandren, d sabinen, dan bormeol, selain kurkuminoid
dan minyak atsiri rimpang kunyit juga mengandung senyawa lain seperti pati,
lemak protein, kamfer, resin, damar, gom, kalsium, fosfor, dan zat besi 

G. Pembudidayaan
Budidaya tanaman kunyit cukup mudah. Rimpang tanaman yang akan
dijadikan benih hendaknya yang telah cukup umur yaitu sekitar 10 bulan
dengan bobot 20 - 30 g. Benih yang akanditanam sebaiknya yang telah
memiliki tunas sepanjang 2 - 3 cm.Sebelum di tanam, tanah terlebih dahulu
diolah dengan cara mengarpu dan mencangkul di tempat yang akan ditanami.
Pengolahan tanah sebaiknya dilakukan pada awal musim hujan.Pupuk
kandang dapat diberikan sebanyak 0,5 kg/lubang tanam dan jarak tanam yang
optimal adalah 50 cm x 50 cm dan penanaman benih sebaiknya dengan
kedalaman 7,5 cm - 10 cm,dengan mata tunas menghadap ke atas.Setiap
lubang tanam sebaiknya di isi dengan satu benih dan setelah benih
dimasukkan, lubang tanam kembali ditutup dengan tanah.
Untuk mendapatkan pertumbuhan dan produksi rimpang yang optimal,
sebaiknya tanaman di pupuk dengan pupukbuatan yaitu SP36 dan KCL pada
awal penanaman masing-masingsebanyak 200 kg/ha dan urea sebanyak 200
kg/ha diberikan se-banyak tiga kali yaitu 1/3 dosis pada umur 1 bulan, 2 bulan
dan3 bulan setelah tanam. Selain itu upaya pemeliharaan tanaman juga
penting, yang dapat dilakukan dengan cara menyiangi gulma dua bulan sekali
dan merapikan gulu dan panen.

9
Kunyit biasanya di panen pada umur sekitar 9– 10 bulan.Cara panen
cukup mudah yaitu dengan menggali rimpang menggunakan garpu. Usahakan
agar rimpang tidak patah tertinggal waktu digali sehingga bobot yang
diperoleh lebih tinggi.Setelah digarpu, tanah disekitar rimpang dibersihkan
dan rimpang dikumpukan dalam karung. Biasanya hasil panen dapat mencapai
20 – 30 ton/ha rimpang segar.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Kunyit merupakan salah satu tanaman obat potensial, selain sebagai bahan
baku obat juga dipakai sebagai bumbu dapur dan zat pewarna alami. Dilihat dari
maanfaatnya setelah dilakukan beberapa penelitian secara in vitro dan in vivo
menunjukkan, kunyit memunyai aktivitas sebagaiantiinflamasi (antiperadangan),
aktivitas terhadap peptic ulcer, antitoksik, antihiperlipidemia, dan aktivitas
antikanker.
B. Saran

Kunyit dapat memberikan manfaat bagi kesehatan. Namun bukan berarti


kita boleh mengonsumsi rempah ini sebanyak-banyaknya. Kita harus menaati
takaran yang tertera pada kemasan agar tidak overdosis, terutama jika
mengonsumsinya dalam bentuk suplemen.

11
DAFTAR PUSTAKA

Hermani dan Sri Yuliani, ASPEK pascapanen  dan pengembangan fitofarmaka


tanaman obat Prod. Forum Konsultasi strategi dan koordinasi
pengembangan agroindustri tanaman obat, Balktro (Bogor :1995).
Hargono, D. Vademakum. Bahan obat alam (Jakarta :Depl kesehatan Republik
Indonesia, 2989).
Cheppy Syukur, SittiFatimah. S, Warta Puslitbangbun Vol 13 No. 2, Agustus
2007.

12

Anda mungkin juga menyukai