Kelompok 2 Farmakologi
1
Daftar Isi
Kata Pengantar.........................................................................................................1
Daftar Isi....................................................................................................................2
Bab I Pendahuluan..............................................................................................3
A. Latar Belakang............................................................................................3
B. Rumusan Masalah ......................................................................................4
C. Tujuan..........................................................................................................4
Bab II Pembahasan...............................................................................................5
A. Manfaat Daun Bidara.................................................................................5
B. Marfologi Bidara.........................................................................................6
C. Klasifikasi....................................................................................................7
D. Kandungan Daun Bidara...........................................................................8
E. Jenis – jenis Daun Bidara..........................................................................14
F. Manfaat Daun Bidara................................................................................14
G. Alat Dan Bahan .........................................................................................18
H. Cara Meramu Daun Bidara Untuk Pengobatan....................................19
I. Efek Samping ............................................................................................21
Bab III Penutup....................................................................................................23
A. Kesimpulan.................................................................................................23
B. Saran ..........................................................................................................23
Daftar Pustaka........................................................................................................24
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
3
ditemukannya penemuan-penemuan tersebut alquran telah menyebutkan beberapa
tumbuhan yang mempunyai peranan terhadap kehidupan manusia, baik dalam bentuk
positif atau negative.Dan menurut hemat saya semua tumbuhan-tumbuhan yang
disebutkan dalam alquran mempunyai peranan positif yang lebih banyak daripada
negatifnya.Oleh karena itu, dibuatlah makalah ini sebagai tugas perkuliahan sekaligus
menjelaskan manfaat dari tumbuhan yang menjadi setiap tugas masing-masing
mahasiswa.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah ini dibuat untuk menentukan tujuan dibuatnya makalah ini.
Rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. apa definisi daun bidara?
2. Bagaimanakah cirri-ciri morfologi dari pohon bidara (Ziziphus mauritiana)?
3. Apakah manfaat pohon bidara (Ziziphus mauritiana)?
C. Tujuan
Tujuan dalam makalah ini dibuat untuk menentukan apa saja yang dituju dalam
pembuatan makalah ini sehingga makalah tidak menuju pembahasan selain apa yang
menjadi tujuan dalam makalah ini. Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai
berikut :
4
BAB II
PEMBAHASAN
Bidara yang memiliki nama latin Ziziphus mauritiana Lam. dikenal dengan
beberapa nama daerah yaitu Widara (Jawa, Sunda), Rangga (Bima), Kalangga
(Sumba) dan Bekul (Bali) (Heyne, 1987).
5
B. Morfologi Bidara
1. Daun
Daun tunggal, terletak berselang-seling daun bertangkai, bentuk bulat telur
oval, mempunyai ukuran lebar dan panjang daun 4-8x2-7 cm, bertulang daun
membujur sejajar 3, bergerigi lemah, dari bawah putih atau cokelat karat seperti vilt
dan gundul dan mengkilap di sisi atas. Daun ini bertangkai pendek 8-15 mm.
2. Batang
Batang berkayu, berupa pohon yang tinggi dapat mencapai 5-15 meter.Batang
bengkok dan bertonjolan.Ukuran diameter batang berkisar antara 25-50 cm. Ranting-
ranting menjuntai, tumbuh simpang siur dan berambut pendek.Selalu hijau atau semi
menggugurkan daun.
3. Akar
Perakaran pada bidara (Ziziphus mauritiana) berupa akar serabut di mana
tumbuhan ini mempunyai akar primer yang terus tumbuh menembus ke dalam tanah
secara vertical dan dari akar ini tumbuh akar sekunder yang biasanya tumbuh secara
horizontal memperluas wilayah penyerapan.
4. Bunga
Perbungaan berbentuk payung menggarpu tumbuh di ketiak daun, panjang 1–
2 cm, berisi 7–20 kuntum. Bunga-bunga berukuran kecil, bergaris tengah antara 2–3
mm, kekuningan, sedikit harum, bertangkai 3–8 mm; kelopak kuning kehijauan,
separo jalan berlekuk 5, taju segi 3 bulat telur dari dalam tunas, dari luar berbentuk
vilt, berambut di luarnya dan gundul di sisi dalam; mahkota 5 bulat telur tebailik,
bentuk tudung, putih agak seperti sudip, cekung dan melengkung. Tonjolan dasar
bunga datar, berlekuk 10, mengelilingi bakal buah yang beruang 2.Cabang tangkai
putik 2.
6
7
5. Buah
Buah batu berbentuk bulat hingga bulat telur, hingga 6 cm × 4 cm pada
kultivar-kultivar yang dibudidayakan, namun kebanyakan berukuran jauh lebih kecil
pada pohon-pohon yang meliar; berkulit halus atau kasar, mengkilap, tipis namun liat,
kekuningan, kemerahan hingga kehitaman jika masak; daging buahnya putih,
mengeripik, dengan banyak sari buah yang agak masam hingga manis rasanya,
menjadi menepung pada buah yang matang penuh. Biji terlindung dalam tempurung
yang berbingkul dan beralur tak teratur, berisi 1–2 inti biji yang coklat bentuk jorong.
C. Klasifikasi
Kerajaan: Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Rosidae
Bangsa : Rhamnales
Suku : Rhamnaceae
Marga : Ziziphus
Jenis : Zizphus mauritiana
Nama Lokal : Tanaman ini dikenal pula dengan pelbagai nama daerah
seperti widara (Sd., Jw.) atau dipendekkan menjadi dara (Jw.);
bukol (Md.); bĕkul (Bal.); ko (Sawu); kok (Rote); kom, kon
(Timor); bĕdara (Alor); bidara (Mak., Bug.); rangga (Bima);
serta kalangga (Sumba).
Nama Luar Negeri : Sebutan di negara-negara lain di antaranya: bidara, jujub, epal
siam (Mal.); manzanitas (Fil.) zee-pen (Burma); putrea
(Kamboja); than (Laos); phutsaa, ma tan (Thai); tao, tao nhuc
(Vietnam). Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Jujube,
Indian Jujube, Indian plum, atau Chinese Apple; serta Jujubier
dalam bahasa Prancis
8
D. Kandungan Daun Bidara
9
Radikal Bebas dan Stres Oksidatif
Sebuah atom biasanya tersusun dari inti dengan elektron yang berpasangan
mengorbit di sekitar inti tersebut.Namun, beberapa atom dan molekul memiliki
elektron yang tidak berpasangan dan atom ini disebut radikal bebas.Molekul oksigen
mengalami reduksi empat elektron ketika dimetabolisme secara in vivo. Selama
proses ini metabolit oksigen reaktif dibentuk oleh eksitasi elektron. 9 Metabolit
oksigen reaktif yang dibentuk jauh lebih reaktif dibandingkan dengan molekul
oksigen awal.Metabolit reaktif ini disebut dengan Reactive Oxigen Species (ROS)
(Yoshikawa and Naito, 2002).Yang termasuk dalam ROS adalah radikal anion
superoksida, oksigen singlet, hidrogen peroksida dan radikal hidroksil (Waris and
Ahsan, 2006).
Keberadaan ROS dalam tubuh diproduksi selama metabolisme sel normal dan
apabila jumlahnya berlebihan, maka akan menimbulkan kondisi stres oksidatif. Stres
oksidatif didefinisikan sebagai keadaan dimana jumlah oksidasi melebihi sistem
antioksidan dalam tubuh (Yoshikawa and Naito, 2002).ROS dapat menyerang
molekul biologis seperti lipid, protein, enzim, DNA dan RNA yang kemudian dapat
menyebabkan kerusakan sel atau jaringan dan dihubungkan dengan penyakit
degeneratif (Amarowicz et al., 2004).
Antioksidan
Antioksidan merupakan senyawa yang mampu menangkal dampak negatif dari
oksidan dalam tubuh seperti ROS dan radikal bebas lainnya (Winarsi, 2007).Tubuh
manusia memiliki antioksidan alami di dalamnya yang dapat di kategorikan menjadi
antioksidan enzimatik dan antioksidan nonenzimatik.Antioksidan enzimatik
memanfaatkan sistem enzim dalam menangkal radikal bebas di dalam tubuh,
contohnya SOD (superoxide dismutase) dan enzim katalase lainnya.Sedangkan
antioksidan nonenzimatik melibatkan senyawa mikronutrien seperti vitamin C dan
vitamin E (Birben et al., 2012).
10
Adaptogen
Adaptogen didefinisikan sebagai senyawa yang dapat meningkatkan
adaptasi/toleransi terhadap stres.Adaptogen mempunyai mekanisme kerja sebagai
efek stimulasi dan perlindungan stres (stress-protection) atau anti stres.Efek stimulasi
dari adaptogen merupakan efek yang ditimbulkan setelah terjadinya efek
perlindungan stres.Dalam kerja adaptogen sebagai perlindungan stres, adaptogen
memodulasi respon terhadap stres dan menjaga homeostasis (Panossian and Wikman,
2010).Dalam kondisi stres, terjadi pengaktivan protein/enzim seperti JNK yang dapat
menghasilkan peningkatan pembentukan radikal bebas NO. NO dapat menghambat
respirasi mitokondria dengan inhibisi sitokrom P450 dan glikolisis, sehingga dapat
menurunkan produksi ATP. Selain itu NO juga dapat merusak protein fungsional
dalam sel sehingga protein tersebut tidak dapat bekerja.Hal tersebut kemudian
menyebabkan gejala kelelahan.Mekanisme adaptogen secara molekular yaitu
adaptogen menghambat radikal NO sehingga produksi ATP kembali normal dan
dapat mencegah terjadinya kerusakan protein oleh NO 11 (Panossian and Wikman,
2010).Dilihat dari mekanisme tersebut, diduga adanya keterkaitan antara aktivitas
adaptogen dengan aktivitas antioksidan.Panossian et al. (1999) berpendapat bahwa
senyawa dalam tanaman yang memiliki sifat adaptogenik terdiri dari tiga golongan
senyawa yaitu triterpen, fenilpropanoid dan oksilipin.Senyawa golongan fenol
termasuk fenilpropanoid pada tanaman adaptogen (misalnya flavonoid dan lignan)
disintesis dari tirosin, secara struktural mirip dengan katekolamin (Vinod and
Shivakumar, 2012; Panossian and Wikman, 2010).Senyawa golongan fenilpropanoid
memiliki aktivitas antioksidan (Korkina, 2007), sehingga kemungkinan yang
berkontribusi terhadap aktivitas adaptogenik adalah senyawa antioksidan.
11
Metode Uji Adaptogenik pada Hewan
Metode yang sering digunakan pada uji adaptogenik adalah Swimming
Endurance Test (SET).Metode ini dilakukan dengan mengamati hewan yang dipaksa
berenang dalam air hingga pada akhirnya hewan uji mengalami keadaan immobile
(diam) yang menandakan keadaan kelelahan atau berkurangnya
stamina.Bertambahnya waktu berenang hewan uji dari mulai berenang hingga
immobile telah dilaporkan pada hewan yang diberi perlakuan agen yang memiliki
aktivitas adaptogenik (Kothiyal and Ratan, 2011; Habbu et al. 2010).
Aktivitas berenang lebih banyak digunakan untuk mempelajari perubahan
fisiologis dan kapasitas organisme dalam merespon stres.Penggunaan aktivitas
berenang pada pengujian respon terhadap stres memiliki beberapa keuntungan
dibandingkan dengan penggunaan treadmill.Jumlah aktivitas yang dilakukan 12
selama berenang jauh lebih besar dibandingkan dengan menggunakan treadmill
(Kothiyal and Ratan, 2011).Aktivitas renang dapat menyebabkan aktivasi aksis HPA
(Hypothalamic Pituary Adrenal) yang ditunjukkan dengan hipertrofi kelenjar adrenal
pada hewan uji (Habbu et al., 2010).Aktivasi aksis HPA ini berhubungan dengan
kondisi stres oksidatif di dalam tubuh hewan uji yang dipicu oleh molekul radikal,
contohnya NO (Nitric Oxide) (Vinod and Shivakumar, 2012).Berdasarkan hal
tersebut, pengujian dengan metode Swimming Endurance Test (SET) dapat
digunakan sebagai permodelan untuk pengujian aktivitas adaptogenik pada hewan uji
yang melibatkan stres oksidatif.
Ekstrak
Ekstrak adalah sediaan pekat yang diperoleh dengan mengekstraksi zat aktif dari
simplisia nabati atau simplisia hewani menggunakan pelarut yang sesuai, kemudian
semua atau hampir semua pelarut diuapkan dan massa atau serbuk yang tersisa
diperlakukan sedemikian hingga memenuhi baku yang telah ditetapkan (Depkes RI,
1995).
12
Ekstraksi
Ekstraksi adalah suatu cara penarikan kandungan kimia yang terdapat dalam
suatu simplisia yang dapat larut pada pelarut tertentu, sehingga dapat dipisahkan dari
bahan yang tidak dapat larut dengan pelarut cair. Proses ekstraksi menggunakan
pelarut dapat dilakukan dengan beberapa metode yaitu maserasi, perkolasi, refluks,
sokletasi dan digesti. Maserasi merupakan suatu proses 13 ekstraksi simplisia
menggunakan pelarut yang sesuai dengan menggunakan bejana dalam waktu tertentu
dengan sesekali pengadukan. Metode ini cocok digunakan untuk mengekstraksi
senyawa aktif yang tidak tahan pemanasan (Depkes RI, 2000; Tiwari et al., 2011).
13
yaitu konsentrasi antioksidan yang dibutuhkan untuk menangkap 50% radikal DPPH
dalam rentang waktu tertentu (Pokorny et al., 2001). Nilai IC50 ini diperoleh dari
persamaan regresi linier yang menggambarkan hubungan antara konsentrasi senyawa
uji dan persen penangkapan radikal. Suatu senyawa uji dikatakan semakin aktif
sebagai antioksidan apabila mempunyai nilai IC50 yang semakin kecil (Rohman dkk.,
2009).
14
E. Jenis-Jenis Daun Bidara
Daun bidara terdiri dari lima jenis, yaitu upas, cina, laut, arab, dan apel india. P
1. Bidara upas, dengan karakteristik bulat telur, bentuknya lebar, serta memiliki
pangkal berwujud hati. Bunga di ketiak daunnya berjumlah 1-4 kuntum.
2. Bidara laut, dari spesies Ziziphus mauritiana. Biasanya, pohon penghasil daun
tersebut tumbuh di tepi pantai. Permukaan daun terlihat lebih mengilap, oval,
serta halus.
3. Bidara cina; berdaun panjang dan lancip. Buahnya berwarna merah, memiliki
rasa seperti buah apel, dan mirip zaitun.
4. Bidara arab, yang kerap dijadikan obat tradisional. Bentuk daunnya bulat dengan
ruas daun renggang.
5. Bidara putsa atau apel india. Daunnya berbentuk bulat dengan ujung lancip.
Tumbuhan bidara ini memiliki buah yang mirip apel hijau, tetapi berukuran lebih
kecil.
Daun bidara memiliki banyak manfaat bagi kesehatan dan kecantikan.Berikut ini
beberapa khasiat daun bidara yang sudah dibuktikan oleh banyak orang.
Kulit Anda terluka, lecet, atau terbakar?Daun bidara bisa meredakan rasa sakit,
mencegah infeksi, serta menghentikan pendarahan secara cepat.Pasalnya, di dalam
daun tersebut mengandung zat antiinflamasi.Zat antiinflamasi merupakan senyawa
yang mampu menyembuhkan radang akibat goresan benda tertentu.Dengan
menggunakan zat tersebut, gejala panas, merah, dan bengkak bisa berkurang.
15
2. Meningkatkan Daya Tahan Tubuh
Daun bidara bisa dikonsumsi dengan cara dibuat jus atau meminum air
rebusannya. Jika kebiasaan tersebut dilakukan secara rutin, bisa menambah daya
tahan tubuh terhadap serangan bakteri berbahaya.Hal itu karena daun bidara
mengandung zat antioksidan aktif.
Senyawa tersebut mampu menghalau radikal bebas dan kontaminasi bakteri dari
luar.Selain itu, pun bisa mengurangi degradasi oksidatif.Dengan demikian, tubuh
lebih sehat dan kuat.
Daun bidara tidak hanya bisa menyembuhkan jerawat, tetapi juga mengatasi kulit
kering.Tanaman ini mampu meregerasi sel secara cepat.Dengan demikian, kulit
terhindar dari kerutan, kusam, maupun kering.
16
5. Mengobati Keputihan
Keputihan merupakan hal wajar yang terjadi pada perempuan produktif. Namun,
menjadi tidak lazim saat menimbulkan aroma busuk, warna beda, serta jumlahnya
berlebihan. Kalau gejala itu dibiarkan, pasti mengganggu kenyamanan Anda,
terutama bagi yang sudah menikah.
6. Penghilang depresi
Khasiat daun bidara yang selanjutnya yaitu dapat menghilangkan depresi.Daun ini
dapat membuat Anda lebih rileks dan membuat syaraf Anda lebih tenang. Anda pun
tidak akan merasakan stress maupun depresi yang berlebihan.
Khasiat daun bidara untuk tubuh juga bagus dalam menambah nafsu makan.Daun
ini sebaiknya digunakan bagi Anda yang sering telat makan dan sibuk dalam kegiatan
sehari-hari. Nafsu makan Anda pun akan meningkat.
8. Anti diabetes
Khasiat daun bidara juga ampuh untuk mencegah diabetes. Bagi Anda yang sudah
terjangkit diabetes juga bisa mencoba daun ini sebagai obat alami yang akan menjaga
kadar gula dalam darah. Itulah mengapa daun ini disebut sebagai daun anti diabetes.
Khasiat daun bidara sangat baik untuk menjaga tubuh dan menguatkannya dari
serangan bakteri maupun virus.Sebagian besar penyakit yang Anda punya berasal dari
virus maupun bakteri yang mengendap di dalam tubuh.
17
10. Baik untuk lambung
Daun bidara sangat aman untuk lambung, terutama bagi Anda yang memiliki
riwayat penyakit maag. Daun ini akan meredakan berbagai macam penyakit yang ada
di lambung karena tidak berdampak negative terhadap asam lambung.
Mulut yang tidak sehat ditandai dengan timbulnya sariawan dan bibir yang pecah-
pecah.Untuk mengatasinya, Anda bisa menggunakan manfaat daun bidara.Daun yang
satu ini mampu menjaga kesehatan mulut dari berbagai macam infeksi.
Manfaat daun bidara yang penting juga mampu menjadi anti kanker dan
tumor.Kedua penyakit tersebut dapat Anda cegah jika Anda memanfaatkan khasiat
daun ini.Daun unik ini pun berfungsi sebagai anti oksidan yang alami.
Khasiat daun bidara yang tidak kalah bagusnya untuk para wanita yaitu dapat
mencegah haid yang tidak lancar.Kandungan senyawa dalam daun ini mampu
membuat hormone Anda seimbang dan melancarkan haid.
18
6. Baik untuk tulang
7. Menjaga kesehatan gigi
8. Penurun tekanan darah tinggi
9. Obat insomnia
10. Mengatasi nyeri
11. Menjaga kesehatan usus
12. Obat penyakit kardiova skuler
13. Menyehatkan sel tubuh
14. Obat radang pada kulit
15. Menyuburkan rambut
16. Obat gangguan sihir dan jin
17. Memandikan jenazah
18. Menguatkan rambut
19
H. Cara Meramu Daun Bidara untuk Pengobatan
Meramu daun bidara untuk pengobatan boleh dikatakan mudah dan sama sekali tidak
ribet. Berikut ini adalah langkah-langkahnya.
20
3. Estrak Daun Bidara yang Sudah Kering Menjadi Serbuk
Jika sudah daun bidara sudah kering langkah selanjutnya adalah mengestrak atau
menumbuk daun bidara hingga menjadi serbuk.
21
5. Pemakaian
Setelah serbuk larut dalam air panas di diamkan beberapa menit hingga
dingin kemudian di minum minimal bisa 2 kali dalam sehari.
I. Efek Samping
Daun bidara adalah daun yang kaya akan manfaat. Ada pun jika ada efek
samping negatif dari daun bidara, biasanya kalau tidak karena sebab alergi, berarti
salah konsumi.
Salah konsumsi yang dimaksud adalah salah cara mengkonsumsi daun bidara.
Entah karena ngonsumsi yang berlebihan, atau karena lainnya.
Menurut salah satu sumber yang kami baca, Departemen Farmasi ITB
melakukan penelitian terhadap pengaruh infus bidara laut pada efek anti radang di
tikus putih wistar.
22
Hasil dari penelitian tersebut katanya jika mengkonsumsinya berlebihan dapat
menyebabkan terjadinya kaku pada muka juga leher, nafas pendek, dan kejang.
23
Dan sumber lainnya mengatakan, efek samping minum rebusan daun bidara
adalah sebagai berikut:
Mengantuk.
Mual.
Alergi kulit.
Lidah terasa pahit.
Jadi efek samping minum rebusan daun bidara umumnya yaitu karena salah
konsumsi. Akhirnya bisa menyebabkan hal-hal yang tidak diinginkan. Intinya, jika
mempercayai daun bidara kaya manfaat, tetaplah untuk mengkonsumsinya secara
tidak berlebihan.
Selain dikonsumsi, daun bidara juga bisa dicampurkan dengan air yang nantinya
digunakan untuk mandi.
Namun, lagi-lagi ada efeknya. Menurut sumber yang kami baca, ketika daun
bidara dijadikan sabun mandi, apabila kulitnya sensitif, daun bidara bisa bereaksi
pada kulit alergi.
Jadi jika merasa memiliki kulit sensitif, harus berhati-hati ketika ingin
mengkonsumsi atau menggunakan daun bidara.
24
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Daun bidara berasal dari tanaman bidara yang cukup dikenal oleh banyak
orang.Pohon bidara mudah ditemukan karena biasanya tumbuh secara liar di kebun-
kebun.Oleh karenanya biasanya orang juga tidak begitu memperhatikan tanaman
yang satu ini dan hanya menganggapnya sebagai salah satu semak belukar saja, oleh
karena itu juga banyak orang yang asal menebang tanaman bidara meskipun
sebenarnya pohon yang satu ini memiliki banyak manfaat bagi manusia.
Tanaman bidara umumnya dapat tumbuh hingga ketinggian 6 meter dan memiliki
daun yang cukup lebat dan rindang.Keunggulan dari tanaman bidara ini adalah sudah
menghasilkan banyak daun walaupun usianya masih sangat muda. Bahkan daun
bidara jika dipetik selang beberapa jam kemudian sudah bisa tumbuh lagi. Saat ini
banyak orang kembali memperhatikan keberadaan tanaman bidara untuk dijadikan
tanaman di taman atau kebun rumah karena ternyata memiliki manfaat yang sangat
baik untuk kehidupan manusia.
B. Saran
Jangan sampai melakukan kesalahan dalam mengonsumsi daun bidara ini agar
terhindar dari efek samping yang di timbulkannya. Meskipun daun bidara memiliki
efek samping tapi apaila kita mengonsumsi nya sesuai dengan prosedur dan tidak
mengonsumsi nya secara berlebihan tidak akan terkena efek samping yang di
timbulkan dari pemakaian daun bidara. Semoga obat ilmiah dari daun bidara yang di
ubah menjadi serbuk kemudian dilarutkan dalam air panas bisa bermanfaat bagi orang
– orang yang membutuhkan nya.
25
DAFTAR PUSTAKA
https://sinta.unud.ac.id/uploads/wisuda/1108505010-3-BAB%20II.pdf
http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/71114/BIDARA-KARAKTERISTIK-
DAN-MANFAATNYA/
https://tanaman.web.id/cara-meramu-daun-bidara/
Ong, Hean Chooi. 2004. Buah : Khasiat makanan dan obat. Jakarta : Utusan
Publication
Dasuki, Undang Ahmad.1991. Sistematika Tumbuhan tinggi.Bandung :ITB
26