Anda di halaman 1dari 26

KATA PENGANTAR

Assalamu alaikum Wr. Wb


Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami (penulis) dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik,
sholawat serta salam tak lupa pula kita kirimkan kepada Nabi Muhammad SAW
beserta keluarga, sahabat dan umatnya hingga akhir zaman.
Penyusunan makalah ini penulis sajikan sebagai panduan pembelajaran bagi
mahasiswa, makalah ini mahasiswadapat mempelajari tentang “Daun Bidara”.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan
dan sangat jauh dari kata “sempurna”.Karena itu, penulis mengharapkan kritikan dan
saran-saran yang sifatnya membangun demi untuk penyempurnaan makalah ini.
Namun, kami tetap berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi semua kalangan
khususnya bagi para mahasiswa.
Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen kami Ns. Mayusef Sukmana,
S.Kep., M.Kepyang telah memberikan tugas. Terima kasih kepada mahasiswa\i yang
telah membaca dan mempelajari makalah ini.Semoga dengan makalah ini dapat
meningkatkan hasil belajar yang maksimal.Demikian lah yang dapat penulis
sampaikan. Lebih dan kurangnya mohon dimaafkan.

Samarinda, 21 Februari 2020


Penulis

Kelompok 2 Farmakologi

1
Daftar Isi

Kata Pengantar.........................................................................................................1
Daftar Isi....................................................................................................................2
Bab I Pendahuluan..............................................................................................3
A. Latar Belakang............................................................................................3
B. Rumusan Masalah ......................................................................................4
C. Tujuan..........................................................................................................4
Bab II Pembahasan...............................................................................................5
A. Manfaat Daun Bidara.................................................................................5
B. Marfologi Bidara.........................................................................................6
C. Klasifikasi....................................................................................................7
D. Kandungan Daun Bidara...........................................................................8
E. Jenis – jenis Daun Bidara..........................................................................14
F. Manfaat Daun Bidara................................................................................14
G. Alat Dan Bahan .........................................................................................18
H. Cara Meramu Daun Bidara Untuk Pengobatan....................................19
I. Efek Samping ............................................................................................21
Bab III Penutup....................................................................................................23
A. Kesimpulan.................................................................................................23
B. Saran ..........................................................................................................23
Daftar Pustaka........................................................................................................24

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tumbuhan-tumbuhan yang berada di dunia ini sangat beragam sekali.Mulai


dari tumbuhan tingkat rendah samapi tingkat tinggi.Tumbuhan tingkat rendah adalah
tumbuhan yang belum memiliki sistem pembuluh dan alat perkembangannya bukan
dengan biji.Tumbuhan tingkat rendah mempunyai banyak manfaat baik bagi manusia
atau lingkungan sekitarnya.Tumbuhan tingkat tinggi adalah kebalikan dari tumbuhan
tingkat rendah misalnya alga-algaan yang biasanya digunakan sebagai bahan pembuat
agar-agar.Tumbuhan tingkat tinggi juga memiliki banyak manfaat yang tidak dapat
terhitung jumlahnya.Salah satu contohnya adalah sebagai bahan pangan, misalnya,
jagung (Zea mays).Baik tumbuhan tingkat rendah atau tumbuhan tingkat tinggi
mempunyai peranan yang berbeda.

Sering kali kita mengenal tumbuhan-tumbuhan yang bermanfaat di sekitar


kita, baik sebagai bahan pangan (jagung, padi, singkong), sayur (bayam, wortel),
bumbu (ketumbar, cabai, kemiri), atau sebagai obat-obatan tradisional (gingseng,
jintan hitam, bawang merah). Semua tiu adalah tumbuhan-tumbuhan yang sering kita
gunakan dan masih banyak lagi yang belum saya sebutkan. Akan tetapi, masih
banyak pula tumbuhan-tumbuhan yang sudah kita kenal namun belum kita ketahui
manfaatnya.

Pada zaman sekarang telah banyak dilakukan penelitian-penelitian tentang


masalah tmbuhan-tumbuhan yang bermanfaat bagi manusia.Hal tersebut dilakukan
demi kesejahteraan manusia itu sendiri. Telah banyak sekali buku-buku atau artikel-
artikel yang diterbitkan dan dipublikasikan ke masyarakat lewat media massa atau
secara langsung. Penemuan-penemuan baru pun bermunculan.Tetapi, jauh sebelum

3
ditemukannya penemuan-penemuan tersebut alquran telah menyebutkan beberapa
tumbuhan yang mempunyai peranan terhadap kehidupan manusia, baik dalam bentuk
positif atau negative.Dan menurut hemat saya semua tumbuhan-tumbuhan yang
disebutkan dalam alquran mempunyai peranan positif yang lebih banyak daripada
negatifnya.Oleh karena itu, dibuatlah makalah ini sebagai tugas perkuliahan sekaligus
menjelaskan manfaat dari tumbuhan yang menjadi setiap tugas masing-masing
mahasiswa.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah ini dibuat untuk menentukan tujuan dibuatnya makalah ini.
Rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. apa definisi daun bidara?
2. Bagaimanakah cirri-ciri morfologi dari pohon bidara (Ziziphus mauritiana)?
3. Apakah manfaat pohon bidara (Ziziphus mauritiana)?

C. Tujuan

Tujuan dalam makalah ini dibuat untuk menentukan apa saja yang dituju dalam
pembuatan makalah ini sehingga makalah tidak menuju pembahasan selain apa yang
menjadi tujuan dalam makalah ini. Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai
berikut :

1. Mengetahui persepektif islam tentang pohon bidara (Ziziphus mauritiana)

2. Mengetahui cirri-ciri morfologi dari phon bidara (Ziziphus mauritiana)

3. Mengetahui manfaat dari pohon bidara (Ziziphus mauritiana)

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Daun Bidara

Daun bidara merupakan bagian dari tanaman perdu dengan nama


ilmiah Ziziphus mauritiana. Tumbuhan ini hidup di kawasan kering, semisal Aljazair,
Tunisia, Libya, dan Mesir.Namun, sebenarnya, bidara berasal dari Asia
Tengah.Secara bertahap, menyebar ke Australia, Indonesia, serta Semenanjung
Malaya.

Bidara yang memiliki nama latin Ziziphus mauritiana Lam. dikenal dengan
beberapa nama daerah yaitu Widara (Jawa, Sunda), Rangga (Bima), Kalangga
(Sumba) dan Bekul (Bali) (Heyne, 1987).

Secara umum buah bidara bermanfaat untuk menguatkan kecerdasan otak,


memperlancar makanan di usus, Menghilangkan penyakit kuning, menghaluskan
kulit, meningkatkan selera makan, menghilangkan dahak, serta menyembuhkan
penyakit lambat haid.Dalam masyarakat Sumbawa ternyata keberadaan pohon bidara
juga menyentuh dunia mistik.Daun bidara dipercaya dapat mengusir setan atau
mengembalikan kesadaran orang yang terkena sihir.Bahkan orang tua dulu
memanfaatkan daun bidara untuk memandikan mayat jika mulut mayat tersebut tidak
bisa tertutup rapat. Alhasil setelah dimandikan dengan daun bidara maka mulut mayat
akan tertutup rapat.

5
B. Morfologi Bidara
1. Daun
Daun tunggal, terletak berselang-seling daun bertangkai, bentuk bulat telur
oval, mempunyai ukuran lebar dan panjang daun 4-8x2-7 cm, bertulang daun
membujur sejajar 3, bergerigi lemah, dari bawah putih atau cokelat karat seperti vilt
dan gundul dan mengkilap di sisi atas. Daun ini bertangkai pendek 8-15 mm.

2. Batang
Batang berkayu, berupa pohon yang tinggi dapat mencapai 5-15 meter.Batang
bengkok dan bertonjolan.Ukuran diameter batang berkisar antara 25-50 cm. Ranting-
ranting menjuntai, tumbuh simpang siur dan berambut pendek.Selalu hijau atau semi
menggugurkan daun.

3. Akar
Perakaran pada bidara (Ziziphus mauritiana) berupa akar serabut di mana
tumbuhan ini mempunyai akar primer yang terus tumbuh menembus ke dalam tanah
secara vertical dan dari akar ini tumbuh akar sekunder yang biasanya tumbuh secara
horizontal memperluas wilayah penyerapan.

4. Bunga
Perbungaan berbentuk payung menggarpu tumbuh di ketiak daun, panjang 1–
2 cm, berisi 7–20 kuntum. Bunga-bunga berukuran kecil, bergaris tengah antara 2–3
mm, kekuningan, sedikit harum, bertangkai 3–8 mm; kelopak kuning kehijauan,
separo jalan berlekuk 5, taju segi 3 bulat telur dari dalam tunas, dari luar berbentuk
vilt, berambut di luarnya dan gundul di sisi dalam; mahkota 5 bulat telur tebailik,
bentuk tudung, putih agak seperti sudip, cekung dan melengkung. Tonjolan dasar
bunga datar, berlekuk 10, mengelilingi bakal buah yang beruang 2.Cabang tangkai
putik 2.

6
7
5. Buah
Buah batu berbentuk bulat hingga bulat telur, hingga 6 cm × 4 cm pada
kultivar-kultivar yang dibudidayakan, namun kebanyakan berukuran jauh lebih kecil
pada pohon-pohon yang meliar; berkulit halus atau kasar, mengkilap, tipis namun liat,
kekuningan, kemerahan hingga kehitaman jika masak; daging buahnya putih,
mengeripik, dengan banyak sari buah yang agak masam hingga manis rasanya,
menjadi menepung pada buah yang matang penuh. Biji terlindung dalam tempurung
yang berbingkul dan beralur tak teratur, berisi 1–2 inti biji yang coklat bentuk jorong.

C. Klasifikasi
Kerajaan: Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Rosidae
Bangsa : Rhamnales
Suku : Rhamnaceae
Marga : Ziziphus
Jenis : Zizphus mauritiana
Nama Lokal : Tanaman ini dikenal pula dengan pelbagai nama daerah
seperti widara (Sd., Jw.) atau dipendekkan menjadi dara (Jw.);
bukol (Md.); bĕkul (Bal.); ko (Sawu); kok (Rote); kom, kon
(Timor); bĕdara (Alor); bidara (Mak., Bug.); rangga (Bima);
serta kalangga (Sumba).
Nama Luar Negeri : Sebutan di negara-negara lain di antaranya: bidara, jujub, epal
siam (Mal.); manzanitas (Fil.) zee-pen (Burma); putrea
(Kamboja); than (Laos); phutsaa, ma tan (Thai); tao, tao nhuc
(Vietnam). Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Jujube,
Indian Jujube, Indian plum, atau Chinese Apple; serta Jujubier
dalam bahasa Prancis

8
D. Kandungan Daun Bidara

Manfaat daun bidara untuk kesehatan karena kandungannya yang lengkap.


Dalam 100 gram daun bidara, menurut data Nutrisi USDA, terdapat energi (5,92
kcal), karbohidrat (17 gram), protein (0,8 gram, lemak (0,07 gram), dan air (81,6
gram). Selain itu juga ada kandungan gula (5,4 gram), serat pangan (0.60 gram),
kalsium25,6 mg (3%), fosfor26,8 mg (4%), zat besi, tiamina (vitamin B1), riboflavin
(vitamin B2), niasin (vitamin B3).. Melalui proses destilasi bisa dihasilkan minyak
daun bidara (Zizyphus spina-christi) yang kaya dengan kandungan kimianya. Seperti
metil hexadecanoate, geranyl aseton, hexadecanol, metil octadecanoate, etil
octadecanoate, farnesyl aseton C.

Mengandung berbagai senyawa seperti pektin A, glikosida, alkaloid, asam


triterpenoat dan lipid.Z. mauritiana mengandung asam triterpenoat seperti asam
kolubrinat, asam alpitolat, asam 3-O-cis-pkumaroilapitolat, asam 3-O-trans-p-
kumaroilapitolat, 3-O-cis-p-kumaroilmaslinat, 3-O-trans-p-kumaroilmaslinat, asam
oleanolat, asam betulonat, asam oleanonat, asam zizyberenalat dan asam betulinat.
Saponin diisolasi dari biji Z. mauritiana termasuk jujubosida A, B, A1, B1, C dan
asetiljujubosida B. Protojujubosida A, B, B1 dan ziziphin terdapat dalam daun Z.
mauritiana. Perikarp dan biji Z. mauritiana mengandung fosfatidikolin,
fosfatidilgliserol dan asam lemak seperti asam linoleat, oleat dan stearat (Goyal et al.,
2012).

9
 Radikal Bebas dan Stres Oksidatif
Sebuah atom biasanya tersusun dari inti dengan elektron yang berpasangan
mengorbit di sekitar inti tersebut.Namun, beberapa atom dan molekul memiliki
elektron yang tidak berpasangan dan atom ini disebut radikal bebas.Molekul oksigen
mengalami reduksi empat elektron ketika dimetabolisme secara in vivo. Selama
proses ini metabolit oksigen reaktif dibentuk oleh eksitasi elektron. 9 Metabolit
oksigen reaktif yang dibentuk jauh lebih reaktif dibandingkan dengan molekul
oksigen awal.Metabolit reaktif ini disebut dengan Reactive Oxigen Species (ROS)
(Yoshikawa and Naito, 2002).Yang termasuk dalam ROS adalah radikal anion
superoksida, oksigen singlet, hidrogen peroksida dan radikal hidroksil (Waris and
Ahsan, 2006).
Keberadaan ROS dalam tubuh diproduksi selama metabolisme sel normal dan
apabila jumlahnya berlebihan, maka akan menimbulkan kondisi stres oksidatif. Stres
oksidatif didefinisikan sebagai keadaan dimana jumlah oksidasi melebihi sistem
antioksidan dalam tubuh (Yoshikawa and Naito, 2002).ROS dapat menyerang
molekul biologis seperti lipid, protein, enzim, DNA dan RNA yang kemudian dapat
menyebabkan kerusakan sel atau jaringan dan dihubungkan dengan penyakit
degeneratif (Amarowicz et al., 2004).

 Antioksidan
Antioksidan merupakan senyawa yang mampu menangkal dampak negatif dari
oksidan dalam tubuh seperti ROS dan radikal bebas lainnya (Winarsi, 2007).Tubuh
manusia memiliki antioksidan alami di dalamnya yang dapat di kategorikan menjadi
antioksidan enzimatik dan antioksidan nonenzimatik.Antioksidan enzimatik
memanfaatkan sistem enzim dalam menangkal radikal bebas di dalam tubuh,
contohnya SOD (superoxide dismutase) dan enzim katalase lainnya.Sedangkan
antioksidan nonenzimatik melibatkan senyawa mikronutrien seperti vitamin C dan
vitamin E (Birben et al., 2012).

10
 Adaptogen
Adaptogen didefinisikan sebagai senyawa yang dapat meningkatkan
adaptasi/toleransi terhadap stres.Adaptogen mempunyai mekanisme kerja sebagai
efek stimulasi dan perlindungan stres (stress-protection) atau anti stres.Efek stimulasi
dari adaptogen merupakan efek yang ditimbulkan setelah terjadinya efek
perlindungan stres.Dalam kerja adaptogen sebagai perlindungan stres, adaptogen
memodulasi respon terhadap stres dan menjaga homeostasis (Panossian and Wikman,
2010).Dalam kondisi stres, terjadi pengaktivan protein/enzim seperti JNK yang dapat
menghasilkan peningkatan pembentukan radikal bebas NO. NO dapat menghambat
respirasi mitokondria dengan inhibisi sitokrom P450 dan glikolisis, sehingga dapat
menurunkan produksi ATP. Selain itu NO juga dapat merusak protein fungsional
dalam sel sehingga protein tersebut tidak dapat bekerja.Hal tersebut kemudian
menyebabkan gejala kelelahan.Mekanisme adaptogen secara molekular yaitu
adaptogen menghambat radikal NO sehingga produksi ATP kembali normal dan
dapat mencegah terjadinya kerusakan protein oleh NO 11 (Panossian and Wikman,
2010).Dilihat dari mekanisme tersebut, diduga adanya keterkaitan antara aktivitas
adaptogen dengan aktivitas antioksidan.Panossian et al. (1999) berpendapat bahwa
senyawa dalam tanaman yang memiliki sifat adaptogenik terdiri dari tiga golongan
senyawa yaitu triterpen, fenilpropanoid dan oksilipin.Senyawa golongan fenol
termasuk fenilpropanoid pada tanaman adaptogen (misalnya flavonoid dan lignan)
disintesis dari tirosin, secara struktural mirip dengan katekolamin (Vinod and
Shivakumar, 2012; Panossian and Wikman, 2010).Senyawa golongan fenilpropanoid
memiliki aktivitas antioksidan (Korkina, 2007), sehingga kemungkinan yang
berkontribusi terhadap aktivitas adaptogenik adalah senyawa antioksidan.

11
 Metode Uji Adaptogenik pada Hewan
Metode yang sering digunakan pada uji adaptogenik adalah Swimming
Endurance Test (SET).Metode ini dilakukan dengan mengamati hewan yang dipaksa
berenang dalam air hingga pada akhirnya hewan uji mengalami keadaan immobile
(diam) yang menandakan keadaan kelelahan atau berkurangnya
stamina.Bertambahnya waktu berenang hewan uji dari mulai berenang hingga
immobile telah dilaporkan pada hewan yang diberi perlakuan agen yang memiliki
aktivitas adaptogenik (Kothiyal and Ratan, 2011; Habbu et al. 2010).
Aktivitas berenang lebih banyak digunakan untuk mempelajari perubahan
fisiologis dan kapasitas organisme dalam merespon stres.Penggunaan aktivitas
berenang pada pengujian respon terhadap stres memiliki beberapa keuntungan
dibandingkan dengan penggunaan treadmill.Jumlah aktivitas yang dilakukan 12
selama berenang jauh lebih besar dibandingkan dengan menggunakan treadmill
(Kothiyal and Ratan, 2011).Aktivitas renang dapat menyebabkan aktivasi aksis HPA
(Hypothalamic Pituary Adrenal) yang ditunjukkan dengan hipertrofi kelenjar adrenal
pada hewan uji (Habbu et al., 2010).Aktivasi aksis HPA ini berhubungan dengan
kondisi stres oksidatif di dalam tubuh hewan uji yang dipicu oleh molekul radikal,
contohnya NO (Nitric Oxide) (Vinod and Shivakumar, 2012).Berdasarkan hal
tersebut, pengujian dengan metode Swimming Endurance Test (SET) dapat
digunakan sebagai permodelan untuk pengujian aktivitas adaptogenik pada hewan uji
yang melibatkan stres oksidatif.

 Ekstrak
Ekstrak adalah sediaan pekat yang diperoleh dengan mengekstraksi zat aktif dari
simplisia nabati atau simplisia hewani menggunakan pelarut yang sesuai, kemudian
semua atau hampir semua pelarut diuapkan dan massa atau serbuk yang tersisa
diperlakukan sedemikian hingga memenuhi baku yang telah ditetapkan (Depkes RI,
1995).

12
 Ekstraksi
Ekstraksi adalah suatu cara penarikan kandungan kimia yang terdapat dalam
suatu simplisia yang dapat larut pada pelarut tertentu, sehingga dapat dipisahkan dari
bahan yang tidak dapat larut dengan pelarut cair. Proses ekstraksi menggunakan
pelarut dapat dilakukan dengan beberapa metode yaitu maserasi, perkolasi, refluks,
sokletasi dan digesti. Maserasi merupakan suatu proses 13 ekstraksi simplisia
menggunakan pelarut yang sesuai dengan menggunakan bejana dalam waktu tertentu
dengan sesekali pengadukan. Metode ini cocok digunakan untuk mengekstraksi
senyawa aktif yang tidak tahan pemanasan (Depkes RI, 2000; Tiwari et al., 2011).

 Penentuan Aktivitas Penangkapan Radikal DPPH


Pengujian aktivitas antioksidan dapat dilakukan dengan metode penggunaan
radikal bebas, dimana penggunaan radikal bebas ini merupakan salah satu metode
yang paling populer. Apabila sampel uji yang mempunyai kemampuan untuk
menangkap radikal, maka sampel tersebut memiliki aktivitas antioksidan (Rohman
dkk., 2009). Salah satu radikal bebas yang digunakan adalah radikal DPPH (Gaikwad
et al., 2010). DPPH digunakan sebagai radikal dalam metode ini karena memiliki
beberapa keuntungan, yaitu mudah digunakan, mempunyai tingkat sensitivitas yang
tinggi dan dapat menganalisis sejumlah besar sampel dalam jangka waktu yang
singkat (Kim et al., 2002;(Rohman dkk., 2009). Senyawa DPPH (2,2-Diphenyl-1-
picrylhydrazyl) stabil pada suhu kamar dan sering digunakan untuk mengevaluasi
aktivitas antioksidan beberapa senyawa atau ekstrak bahan alam. Antioksidan yang
berinteraksi dengan DPPH dapat menetralkan karakter radikal bebas DPPH.Elektron
yang tidak berpasangan pada atom nitrogen pada struktur molekul radikal DPPH
distabilkan dengan menerima atom hidrogen yang berasal dari senyawa antioksidan
(Kedare and Singh, 2011).Apabila semua elektron pada radikal bebas DPPH menjadi
berpasangan, maka warna larutan berubah dari ungu tua menjadi kuning terang
(Suratmo, 2009). 14 Data uji penangkapan radikal DPPH ini dinyatakan dalam IC50,

13
yaitu konsentrasi antioksidan yang dibutuhkan untuk menangkap 50% radikal DPPH
dalam rentang waktu tertentu (Pokorny et al., 2001). Nilai IC50 ini diperoleh dari
persamaan regresi linier yang menggambarkan hubungan antara konsentrasi senyawa
uji dan persen penangkapan radikal. Suatu senyawa uji dikatakan semakin aktif
sebagai antioksidan apabila mempunyai nilai IC50 yang semakin kecil (Rohman dkk.,
2009).

 Kromatografi Lapis Tipis (KLT)


Kromatografi lapis tipis (KLT) adalah teknik kromatografi yang digunakan untuk
pemisahan campuran senyawa.Prinsip dari pemisahan dengan KLT adalah suatu
analit yang bergerak naik atau melintasi lapisan fase diam (berupa gelas, plastik atau
aluminium foil yang dilapisi dengan adsorben seperti silika gel, aluminium oksida
atau selulosa), dibawah pengaruh fase gerak (pelarut atau campuran pelarut organik)
yang bergerak melalui fase diam oleh kerja kapiler.Jarak pemindahan oleh analit
tersebut ditentukan oleh afinitas relatifnya terhadap fase diam dan fase gerak
(Watson, 2009; Bele et al., 2011).Fase gerak yang umum digunakan untuk
identifikasi kandungan kimia yang terdapat dalam tumbuhan, dengan fase diam yaitu
plat silika gel. Kelebihan dari teknik KLT ini adalah sebagai berikut:
1. Deteksi melalui reaksi kimia dengan menggunakan reagen penampak dapat
dilakukan, yang berarti bahwa kurang lebih setiap jenis senyawa dapat dideteksi
jika menggunakan reagen deteksi yang sesuai.
2. Mantap (robust) dan murah.
3. Dikombinasikan dengan deteksi densitometri, metode ini dapat digunakan sebagai
teknik kuantitatif untuk senyawa-senyawa yang sulit dianalisis dengan metode-
metode kromatografi lain karena tidak adanya kromofor. (Watson, 2009).

14
E. Jenis-Jenis Daun Bidara

Daun bidara terdiri dari lima jenis, yaitu upas, cina, laut, arab, dan apel india. P

1. Bidara upas, dengan karakteristik bulat telur, bentuknya lebar, serta memiliki
pangkal berwujud hati. Bunga di ketiak daunnya berjumlah 1-4 kuntum.
2. Bidara laut, dari spesies Ziziphus mauritiana. Biasanya, pohon penghasil daun
tersebut tumbuh di tepi pantai. Permukaan daun terlihat lebih mengilap, oval,
serta halus.
3. Bidara cina; berdaun panjang dan lancip. Buahnya berwarna merah, memiliki
rasa seperti buah apel, dan mirip zaitun.
4. Bidara arab, yang kerap dijadikan obat tradisional. Bentuk daunnya bulat dengan
ruas daun renggang.
5. Bidara putsa atau apel india. Daunnya berbentuk bulat dengan ujung lancip.
Tumbuhan bidara ini memiliki buah yang mirip apel hijau, tetapi berukuran lebih
kecil.

F. Manfaat Daun Bidara

Daun bidara memiliki banyak manfaat bagi kesehatan dan kecantikan.Berikut ini
beberapa khasiat daun bidara yang sudah dibuktikan oleh banyak orang.

1. Daun Bidara Mampu Menyembuhkan Luka secara Cepat

Kulit Anda terluka, lecet, atau terbakar?Daun bidara bisa meredakan rasa sakit,
mencegah infeksi, serta menghentikan pendarahan secara cepat.Pasalnya, di dalam
daun tersebut mengandung zat antiinflamasi.Zat antiinflamasi merupakan senyawa
yang mampu menyembuhkan radang akibat goresan benda tertentu.Dengan
menggunakan zat tersebut, gejala panas, merah, dan bengkak bisa berkurang.

15
2. Meningkatkan Daya Tahan Tubuh

Daun bidara bisa dikonsumsi dengan cara dibuat jus atau meminum air
rebusannya. Jika kebiasaan tersebut dilakukan secara rutin, bisa menambah daya
tahan tubuh terhadap serangan bakteri berbahaya.Hal itu karena daun bidara
mengandung zat antioksidan aktif.

Senyawa tersebut mampu menghalau radikal bebas dan kontaminasi bakteri dari
luar.Selain itu, pun bisa mengurangi degradasi oksidatif.Dengan demikian, tubuh
lebih sehat dan kuat.

3. Sebagai Obat Jerawat

Tanaman ini mengandung zat antibakteri sehingga mampu menyembuhkan


jerawat.Cara menggunakan daun bidara, yaitu dengan dijadikan masker. Untuk sekali
pemakaian, ambil beberapa helai daun bidara arab (sidr). Kemudian, tumbuk daun
tersebut sampai halus.Setelah itu, tuangkan air hingga terlihat kental.Lalu, aplikasikan
ke wajah secara merata.Diamkan masker tersebut selama 20-30 menit. Untuk
membersihkannya, Anda  bisa gunakan air atau sabun.

4. Mengatasi Kulit Kering

Daun bidara tidak hanya bisa menyembuhkan jerawat, tetapi juga mengatasi kulit
kering.Tanaman ini mampu meregerasi sel secara cepat.Dengan demikian, kulit
terhindar dari kerutan, kusam, maupun kering.

Cara menggunakannya, yaitu dengan menumbuk daun bidara sampai


halus.Kemudian, oleskan ke seluruh wajah hingga merata.Selanjutnya, diamkan
selama kurang lebih 15-30 menit.

16
5. Mengobati Keputihan

Keputihan merupakan hal wajar yang terjadi pada perempuan produktif. Namun,
menjadi tidak lazim saat menimbulkan aroma busuk, warna beda, serta jumlahnya
berlebihan. Kalau gejala itu dibiarkan, pasti mengganggu kenyamanan Anda,
terutama bagi yang sudah menikah.

6. Penghilang depresi

Khasiat daun bidara yang selanjutnya yaitu dapat menghilangkan depresi.Daun ini
dapat membuat Anda lebih rileks dan membuat syaraf Anda lebih tenang. Anda pun
tidak akan merasakan stress maupun depresi yang berlebihan.

7. Meningkatkan nafsu makan

Khasiat daun bidara untuk tubuh juga bagus dalam menambah nafsu makan.Daun
ini sebaiknya digunakan bagi Anda yang sering telat makan dan sibuk dalam kegiatan
sehari-hari. Nafsu makan Anda pun akan meningkat.

8. Anti diabetes

Khasiat daun bidara juga ampuh untuk mencegah diabetes. Bagi Anda yang sudah
terjangkit diabetes juga bisa mencoba daun ini sebagai obat alami yang akan menjaga
kadar gula dalam darah. Itulah mengapa daun ini disebut sebagai daun anti diabetes.

9. Mencegah bakteri dan virus

Khasiat daun bidara sangat baik untuk menjaga tubuh dan menguatkannya dari
serangan bakteri maupun virus.Sebagian besar penyakit yang Anda punya berasal dari
virus maupun bakteri yang mengendap di dalam tubuh.

17
10. Baik untuk lambung

Daun bidara sangat aman untuk lambung, terutama bagi Anda yang memiliki
riwayat penyakit maag. Daun ini akan meredakan berbagai macam penyakit yang ada
di lambung karena tidak berdampak negative terhadap asam lambung.

11. Menyehatkan mulut

Mulut yang tidak sehat ditandai dengan timbulnya sariawan dan bibir yang pecah-
pecah.Untuk mengatasinya, Anda bisa menggunakan manfaat daun bidara.Daun yang
satu ini mampu menjaga kesehatan mulut dari berbagai macam infeksi.

12. Anti kanker dan tumor

Manfaat daun bidara yang penting juga mampu menjadi anti kanker dan
tumor.Kedua penyakit tersebut dapat Anda cegah jika Anda memanfaatkan khasiat
daun ini.Daun unik ini pun berfungsi sebagai anti oksidan yang alami.

13. Mengatasi haid yang tidak lancar

Khasiat daun bidara yang tidak kalah bagusnya untuk para wanita yaitu dapat
mencegah haid yang tidak lancar.Kandungan senyawa dalam daun ini mampu
membuat hormone Anda seimbang dan melancarkan haid.

Manfaat Bidara untuk yang lainnya :

1. Mengatasi ejakulasi dini


2. Meningkatkan gairah seksual
3. Mengatasi bisul
4. Obat ambeien
5. Penurun demam

18
6. Baik untuk tulang
7. Menjaga kesehatan gigi
8. Penurun tekanan darah tinggi
9. Obat insomnia
10. Mengatasi nyeri
11. Menjaga kesehatan usus
12. Obat penyakit kardiova skuler
13. Menyehatkan sel tubuh
14. Obat radang pada kulit
15. Menyuburkan rambut
16. Obat gangguan sihir dan jin
17. Memandikan jenazah
18. Menguatkan rambut

G. Alat Dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan untuk mengolah daun bidara :
 Daun bidara
 Gelas
 Termos berisi Air panas
 Sendok
 Piring
 Cobek dan ulakan

19
H. Cara Meramu Daun Bidara untuk Pengobatan
Meramu daun bidara untuk pengobatan boleh dikatakan mudah dan sama sekali tidak
ribet. Berikut ini adalah langkah-langkahnya.

1. Petik Daun Bidara yang Paling Ujung (Yang masih Segar)

Langkah pertama adalah memilih daun bidara yang bagus.


Yaitu dengan memilih daun yang paling ujung atau paling
segar. Ambilah atau petiklah sebanyak 3, atau 5 lembar, atau 7
lembar, atau 9 lembar, atau lebihnya banyak lagi.

2. Jemur atau Keringkan Daun Bidara


Setelah memilih daun bidara yang masih segar, langkah
selanjutnya adalah meenjemur daun bidara. Boleh dengan
cara dijemur langsung di bawah sinar matahari, atau boleh
juga menggunakan bantuan oven atau alat pemanas
sejenisnya.Keringkan sampai benar-benar kering, sampai
bertekstur kaku.Jika menjemurnya di bawah sinar matahari
mungkin membutuhkan waktu seharian untuk sampai kering.

20
3. Estrak Daun Bidara yang Sudah Kering Menjadi Serbuk

Jika sudah daun bidara sudah kering langkah selanjutnya adalah mengestrak atau
menumbuk daun bidara hingga menjadi serbuk.

4. Seduh Serbuk Daun Bidara


Daun bidara yang sudah menjadi serbuk di taruh dalam gelas kemudian di
seduh dengan air panas lalu di aduk sampai larut dalam cairan. Dalam pelarutan
serbuk daun bidara bisa di tambahkan gula atau bisa juga tidak tergantung dari
masing – orang yang ingin meminumnya.

21
5. Pemakaian

Setelah serbuk larut dalam air panas di diamkan beberapa menit hingga
dingin kemudian di minum minimal bisa 2 kali dalam sehari.

I. Efek Samping

Daun bidara adalah daun yang kaya akan manfaat. Ada pun jika ada efek
samping negatif dari daun bidara, biasanya kalau tidak karena sebab alergi, berarti
salah konsumi.

Salah konsumsi yang dimaksud adalah salah cara mengkonsumsi daun bidara.
Entah karena ngonsumsi yang berlebihan, atau karena lainnya.

Menurut salah satu sumber yang kami baca, Departemen Farmasi ITB
melakukan penelitian terhadap pengaruh infus bidara laut pada efek anti radang di
tikus putih wistar.

22
Hasil dari penelitian tersebut katanya jika mengkonsumsinya berlebihan dapat
menyebabkan terjadinya kaku pada muka juga leher, nafas pendek, dan kejang.

23
Dan sumber lainnya mengatakan, efek samping minum rebusan daun bidara
adalah sebagai berikut:

 Mengantuk.
 Mual.
 Alergi kulit.
 Lidah terasa pahit.

Jadi efek samping minum rebusan daun bidara umumnya yaitu karena salah
konsumsi. Akhirnya bisa menyebabkan hal-hal yang tidak diinginkan. Intinya, jika
mempercayai daun bidara kaya manfaat, tetaplah untuk mengkonsumsinya secara
tidak berlebihan.

Selain dikonsumsi, daun bidara juga bisa dicampurkan dengan air yang nantinya
digunakan untuk mandi.

Namun, lagi-lagi ada efeknya. Menurut sumber yang kami baca, ketika daun
bidara dijadikan sabun mandi, apabila kulitnya sensitif, daun bidara bisa bereaksi
pada kulit alergi.

Jadi jika merasa memiliki kulit sensitif, harus berhati-hati ketika ingin
mengkonsumsi atau menggunakan daun bidara.

24
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Daun bidara berasal dari tanaman bidara yang cukup dikenal oleh banyak
orang.Pohon bidara mudah ditemukan karena biasanya tumbuh secara liar di kebun-
kebun.Oleh karenanya biasanya orang juga tidak begitu memperhatikan tanaman
yang satu ini dan hanya menganggapnya sebagai salah satu semak belukar saja, oleh
karena itu juga banyak orang yang asal menebang tanaman bidara meskipun
sebenarnya pohon yang satu ini memiliki banyak manfaat bagi manusia.
Tanaman bidara umumnya dapat tumbuh hingga ketinggian 6 meter dan memiliki
daun yang cukup lebat dan rindang.Keunggulan dari tanaman bidara ini adalah sudah
menghasilkan banyak daun walaupun usianya masih sangat muda. Bahkan daun
bidara jika dipetik selang beberapa jam kemudian sudah bisa tumbuh lagi. Saat ini
banyak orang kembali memperhatikan keberadaan tanaman bidara untuk dijadikan
tanaman di taman atau kebun rumah karena ternyata memiliki manfaat yang sangat
baik untuk kehidupan manusia.

B. Saran
Jangan sampai melakukan kesalahan dalam mengonsumsi daun bidara ini agar
terhindar dari efek samping yang di timbulkannya. Meskipun daun bidara memiliki
efek samping tapi apaila kita mengonsumsi nya sesuai dengan prosedur dan tidak
mengonsumsi nya secara berlebihan tidak akan terkena efek samping yang di
timbulkan dari pemakaian daun bidara. Semoga obat ilmiah dari daun bidara yang di
ubah menjadi serbuk kemudian dilarutkan dalam air panas bisa bermanfaat bagi orang
– orang yang membutuhkan nya.

25
DAFTAR PUSTAKA

https://sinta.unud.ac.id/uploads/wisuda/1108505010-3-BAB%20II.pdf
http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/71114/BIDARA-KARAKTERISTIK-
DAN-MANFAATNYA/
https://tanaman.web.id/cara-meramu-daun-bidara/
Ong, Hean Chooi. 2004. Buah : Khasiat makanan dan obat. Jakarta : Utusan
Publication
Dasuki, Undang Ahmad.1991. Sistematika Tumbuhan tinggi.Bandung :ITB

26

Anda mungkin juga menyukai