Anda di halaman 1dari 6

PROPOSAL

RANCANGAN PROGRAM BERMAIN


DI RUANG MELATI RSUD ABDUL WAHAB SYAHRANIE

Disusun oleh:

RISNA WIDIYASTUTI

1910035013

PRODI D-III KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MULAWARAN
2021
1. Latar belakang

Hospitalisasi merupakan keadaan dimana orang sakit berada pada

lingkungan rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan dalam perawatan

atau pengobatan sehinnga mampu meringankan atau mengatasi

penyakitnya. Tetapi pada umumnya hospitalisasi dapat menimbulkan

ketegangan dan ketakutan dan menimbulkan gangguan emosi atau tingkah

laku yang mempengaruhi kesembuhan dan perjalanan penyakit anak

selama dirawat dirumah sakit. Hospitalisasi pada anak akan memberikan

dampak negatif seperti trauma, cemas, dan ketakutan.

Bermain adalah sebagai media untuk eskplorasi dan penemuan

hubungan intrapersonal, ekperimen dalam peran orang dewasa, dan

memahami perasaannya sendiri. Bermain juga bentuk situasi dimana ego

dapat berinteraksi dengan pengalaman dan menciptakan situasi model dan

juga dapat menguasai realitas melalui percobaan dan perencanaan.

International association for play therapy (APT) , mendefinisikan

terapi bermain sebagai pengguna secara sistematik dari model teoritis

untuk memantapkan proses interpersonal dimana terapis bermain

menggunakan kekuatan teraputik permainan untuk membantu klien

mencegah atau menyelesaikan kesulitan-kesulitan psikososial dan

mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Terapi bermain

adalah pemanfaatan permainan sebagai media yang efektif oleh terapis,

untuk membantu klien mencegah atau menyelesaikan kesulitan psikososial


dan mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, melalui

kebebasan eksplorasi dan ekpresi diri.

Melihat pentingnya bermain bagi seorang anak yang mengalami

hospitalisasi, maka saya akan mangadakan terapi bermain dengan sasaran

anak usia 15 bulan yang berada di Ruang Melati RSUD Abdul Wahab

Syahranie. Saya berharap dengan diadakannya terapi bermain ini, anak

yang dirawat tetap tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai tahap

tumbuh kembangnya.

2. Tujuan bermain

a. Tujuan Umum

Klien diharapkan dapat mengembangkan aktivitas dan kreatifitas

melalui pengalaman bermain dan diharapkan dapat mengurangi bosan

yang dirasakan klien. Merangsang perkembangan sensorik, intelektual,

sosial, kreatifitas, kesadaran diri, moral, dan bermain dengan terapi,

dan mampu mengurangi dampak dari hospitalisasi

b. Tujuan Khusus

1) Meningkatkan kemampuan motoric halus anak

2) Meningkatkan keterampilan anak

3) Memberikan kesenangan pada anak

4) Mengurangi dampak negative dari hospitalisasi

3. Karaktristik klien :

1) Umur : 12 bulan

2) Jenis kelamin : Laki-laki


3) Diagnose penyakit: Pneumonia

4. Jenis permaian

Jenis permainan yang digunakan adalah bermain boneka (mengamati

mainan)

5. Media bermain

Boneka

6. Setting :

a. Setting tempat:

Keterangan:
= Pasien

= Keluarga pasien

= Tempat tidur

= Perawat
b. Hari /tanggal : Sabtu, 09 Oktober 2021

c. Waktu : 10.00

d. Tempat: Ruang Melati Kamar 08


7. Metode

Demonstrasi

8. Pelaksanaan

a. Persiapan : 2 menit

1) Menyiapkan ruangan

2) Menyiapkan alat

3) Menyiapkan pasien

b. Pembukaan : 3 menit

1) Perkenalan dengan anak dan keluarga

2) Menjelaskan maksud dan tujuan

c. Kegiatan : 15 menit

1) Anak ditidurkan di tempat tidur dengan posisi terlentang

2) Perawat memegang boneka di depan bayi dengan jarak 30 cm

3) Perawat memastikan anak melihat ke arah boneka

4) Perawat menggerakan boneka ke arah samping agar anak

mengikuti dengan pandangan ke kanan dan ke kiri.

5) Perawat mengulangi kegiatan point 4 sebanyak 3 kali

6) Perawat mengulangi point 2 dan 3, kemudian perawat

menggerakkan mainan dengan arah gerak naik turun agar anak

berlatih focus penglihatan jauh – dekat.

7) Kegiatan selesai

d. Penutup : 5 Menit

Memberikan apresiasi kepada anak hasil permainan


9. Evaluasi yang diharapkan

Anak dapat mengembangkan motoric kasarnya yaitu anak dapat

mengikuti gerakan benda yang didekatkan padanya dan ada keserasian

antara gerak kedua mata dan anak dapat memusatkan penglihatan pada

objek sejauh 30cm.

10. Program Antisipasi

a. Jika anak tidak mau bermain maka jadwal permainan diganti

b. Jika ditengah permainan anak rewel permainan dihentikan sejenak

c. Jika anak mengantuk permainan dihentikan dan dilanjutkan setelah

anak istirahat

Anda mungkin juga menyukai