Anda di halaman 1dari 17

PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

STIMULASI PERSEPSI SENSORI (HALUSINASI)

Oleh:
Kelompok 7
Risna Widiyastuti 1910035013
Naina 1910035051
Ega Yuli Kartika 1910035053
Farah Salsabilla Ariama 1910035056
Devita Natalia 1910035059
Syaiful Yanwar 1910035065
Nadine Tasya Tolande 1910035066
Khairunnisa Azzahra 1910035069

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan

karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan proposal TAK mata kuliah Keperawatan

Jiwa tepat pada waktunya. Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada junjugan kita

Nabi besar Muhammad SAW, keluarga, para sahabat dan pengikutnya yang senantiasa

bertasbih sepanjang masa.

Proposal ini berisikan tentang informasi mengenai terapi aktifitas kelompok ilmu

keperawatan jiwa, yaitu tentang stimulasi persepsi sensori halusinasi.

Penulis menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu

kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu diharapkan demi

kesempurnaan proposal ini. Akhir kata kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang

telah berperan serta dalam penyusunan proposal ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah

SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Aamiin.

Samarinda, 13 Januari 2022

Kelompok 7
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI ........................................................................................................ii
A. TOPIK
B. TUJUAN..............................................................................................................1
C. LANDASAN TEORI...........................................................................................1
D. KLIEN
E. PENGORGANISASIAN.......................................................................................5
F. PROSES PELAKSANAAN..................................................................................8
G. LAMPIRAN..........................................................................................................11
H. DOKUMENTASI............................................................................................... 13
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)
STIMULASI PERSEPSI SENSORI (HALUSINASI)

A. TOPIK
Terapi aktifitas kelompok pada pasien dengan halusinasi. Sesi I menggambar lalu
menjelaskan isi gambar sesuai bahasa sendiri dan sesi II mengontrol halusinasi
dengan menghardik halusinasi.

B. TUJUAN

1. Tujuan umum
Setelah dilakukan TAK sesi I diharapkan klien dapat menggambar sesuai
kreatifitas masing-masing pasien dan TAK sesi II mendemonstrasikan cara
yang selama ini dilakukan untuk mengatasi halusinasi

2. Tujuan khusus
a. Klien dapat menggambar sesuai kreatifitas masing-masing

b. Klien dapat menjelaskan cara yang selama ini dilakukan untuk mengatasi
halusinasi

c. Klien dapat memahami cara menghardik halusinasi

d. Klien dapat memperagakan cara menghardik halusinasi

4
C. LANDASAN TEORI

1. Terapi Aktifitas Kelompok


a. Pengertian
Terapi aktifitas kelompok merupakan tindakan keperawatan yang
dilakukan untuk memberikan sebuah stimulus pengobatan kepada klien
yang memiliki latar belakang dan masalah yang sama.
b. Jenis terapi aktifitas kelompok
Terapi aktifitas kelompok dibagi menjadi empat yaitu sebagai berikut:
1.Terapi aktifitas kelompok stimulasi kognitif atau persepsi
Klien dilatih mempersepsikan stimulus yang disediakan. Kemampuan
persepsi klien dievaluasi dan ditingkatkan pada tiap sesi. Dengan proses
ini, diharapkan respon klien terhadap berbagai stimulus dalam
kehidupan menjadi adaptif. Stimulus yang disediakan dapat berupa
membaca artikel, majalah, buku, puisi, menonton acara televisi.
2.Terapi aktifitas kelompok stimulasi sensori
Terapi ini digunakan sebagai stimulus sensori klien. Kemudian
diobservasi reaksi sensori klien terhadap stimulus yang
disediakan berupa ekspresi perasaan secara non verbal (ekspresi
wajah, gerakan tubuh). Aktifitas yang digunakan sebagai
stimulus adalah musik, seni, menyanyi dan menari.
3.Terapi aktifitas kelompok orientasi realitas
Klien diorientasikan pada kenyataan yang ada disekitar klien
yaitu diri sendiri, orang lain yang ada disekeliling klien dan
lingkungan yang pernah mempunyai hubungan dengan klien.
Aktifitas dapat berupa orientasi orang, waktu, tempat, benda
yang ada disekitar dan semua kondisi nyata.
4.Terapi aktifitas kelompok sosialisasi
Klien dibantu untuk melakukan sosialisasi dengan individu
yang ada disekitar klien.

5
2. Halusinasi
a. Pengertian
Halusinasi adalah persepsi yang kuat atas suatu peristiwa atau objek yang
sebenarnya tidak ada. Halusinasi dapat terjadi pada setiap pancaindra
(yaitu penglihatan, pendengaran, perasa, penciuman, atau perabaan).
b. Proses Terjadinya Halusinasi
Halusinasi merupakan salah satu respon maldaptif individu yang berada
dalam rentang respon neurobiologi (Stuart dan Laraia, 2001). Ini
merupakan respon persepsi paling maladaptif. Jika klien yang sehat
persepsinya akurat, mampu mengidentifikasi dan menginterpretasikan
stimulus berdasarkan informasi yang diterima melalui panca indera
(penglihatan, pendengaran, penghidu, pengecapan dan perabaan), Klien
dengan halusinasi mempersepsikan suatu stimulus panca indera walaupun
sebenarnya stimulus itu tidak ada.

Di antara kedua respon tersebut adalah respon individu yang karena


sesuatu hal mengalami kelainan persepsi yaitu salah mempersepsikan
stimulus yang diterima yang disebut sebagai ilusi. Klien mempunyai ilusi
jika interpretasi yang dilakukan terhadap stimulus panca indera tidak
akurat sesuai yang diterima. Menurut Stuart dan Laraia (2001) rentang
respon tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

Respon Adaptif Respon Maladaptif


Pikiran Logis Distorsi pikiran Gangguan pikir/delusi
Persepsi akurat Ilusi Halusinasi
Emosi konsisten Reaksi emosi yang
dengan pengalaman berlebihan atau minus Perilaku disorganisasi
Perilaku sesuai Perilaku aneh/tidak biasa Isolasi sosial
Berhubungan sosial Menarik diri

6
3. Menggambar
a. Pengertian
Menggambar adalah kegiatan-kegiatan membentuk imajinasi, dengan
menggunakan banyak pilihan teknik dan alat dengan membuat tanda-
tanda tertentu di atas permukaan media dengan mengolah goresan dari
alat gambar.

b. Manfaat menggambar bagi kesehatan mental


1) Mengurangi rasa cemas berlebih
2) Mengurangi gejala trauma
3) Terhubung dengan perasaan
4) Mengungkapkan emosi
5) Kepercayaan diri
6) Merangsang produksi dopamin
7) Perbaiki penurunan fungsi kognitif

D. KLIEN

1. Karakteristik klien
a. Klien yang tidak terlalu gelisah
b. Klien yang bisa kooperatif dan tidak mengganggu
berlangsungnya terapi aktifitas kelompok
c. Klien yang sudah sampai tahap mampu berinteraksi dalam
kelompok kecil
d. Klien yang tenang dengan kondisi fisik yang baik
e. Bersedia mengikuti kegiatan terapi aktifitas
f. Klien yang panca indranya masih memungkinkan
g. Klien dengan masalh keperawatan jiwa yang sama

7
2. Proses seleksi

a. Klien diobservasi sesuai dengan karakteristik yang telah


ditentukan
b. Membuat daftar nama klien yang dapat mengikuti TAK
c. Menyeleksi nama-nama klien yang akan diikuti TAK dengan
berdiskusi dengan perawat ruangan
d. Membuiat kontrak waktu dan tempat kepada klien yang telah
ditentukan bersama perawat ruangan.

8
E. PENGORGANISASIAN

1. Waktu pelaksanaan
Hari/tanggal : Jumat, 14 Januari 2022
Tempat pertemuan : Ruang Elang
Waktu : 15.00-15.30 WITA
Durasi : 30 menit
Kegiatan : Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi Sensori Menghardik

Jumlah anggota : 4 orang terapis dan 4 orang pasien

2. Tim terapis
a. Leader : Syaiful Yanwar

Bertugas
1. Katalisator : Mempermudah komunikasi dan interaksi dengan jalan
menciptakan situasi dan suasana yang memungkinkan klien
termotivasi untuk mengekspresikan perasaannya
2. Auxilery ego: sebagai penopang bagi anggota yang terlalu lemah atau
mendominasi
3. Koordinator mengarahkan proses kegiatan kearah pencapaian tujuan
dengan cara memberi motivasi kepada anggota untuk terlihat dalam
kegiatan

b. Co-Leader : Risna Widiyastuti


Bertugas

1. Mendampingi jika terjadi bloking


2. Mengoreksi dan mengingatkan leader jika terjadi kesalahan
3. Bersama leader memecahkan masalah

9
c. Obeserver : Ega Yuli Kartika

Bertugas:
1. Mengobservasi persiapan dan pelaksanaan TAK dari awal sampai
akhir
2. Mencatat semua aktivitas dalam terapi aktivitas kelompok
3. Mengobservasi perilaku pasien
d. Fasilitator : Naina, Farah Salsabila Ariama, Devita Natalia,
Nadine Tasya Tolande

Bertugas :
1. Membantu klien meluruskan dan menjelaskan hal yang harus
dilakukan
2. Mendampingi peserta TAK
3. Memotivasi klien untuk aktif dalam kelompok
4. Menjadi contoh bagi klien selama kegiatan
e. Dokumenter : Khairunnisa Azzahra

Bertugas:
1. Mengatur musik
2. Mendokumentasikan jalannya TAK
f. Anggota atau klien bertugas menjalankan dan mengikuti terapi:

Bertugas:
1. Menjalankan dan mengikuti kegiatan terapi

10
3. Setting Tempat

Keterangan :

: Leader

: Co-Leader

: Klien

: Fasilitator

: Observer
: Dokumenter

11
4. Alat yang digunakan
Kertas HVS, pensil warna, sound musik
5. Metode
a.Dinamika Kelompok
b. Diskusi
c.Tanya Jawab

F. PROSES PELAKSANAAN

1. Orientasi
a. Salam dan perkenalan
‘’Selamat sore bapak-bapak ,bagaimana keadaannya hari ini? Senang
bisa bertemu lagi disini‘’.Baiklah bapak-bapak sebelum kita melakukan
kegiatan hari ini,Saya akan memperkenalkan diri (Terapis dan anggota yang
berperan dalam TAK memperkenalkan diri dimulai dari nama lengkap dan
nama panggilan serta tempat tinggal)’’.
b. Evaluasi atau Validasi
‘’Bagaimana perasaan bapak-bapak hari ini ‘’.
c. Penjelasan tujuan dan aturan main
‘’Nah bapak-bapak sebelum kita melakukan kegiatan hari ini Saya akan
menyampaikan tujuannya yaitu:
1. Membina hubungan saling percaya antara perawat dan klien
2. Klien dapat memahami cara menghardik halusinasi
3. Klien dapat memperagakan cara menghardik halusinasi
‘’Selanjutnya Saya akan membacakan aturan permainan.

’’Aturan ini dibuat agar kegiatan permainan ini dapat berjalan baik dan
lancar Peraturannya antara lain :
1. Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok,harus meminta ijin
kepada terapis dengan mengangkat tangan
2. Tidak diperbolehkan makan, minum dan meroko selama permainan
3. Selama kegiatan 30 menit
4. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
12
‘’Apakah bapak-bapak setuju dengan peraturan ini?’’
‘’Selanjutnya Saya akan menjelaskan cara permainannya . Caranya bapak-
bapak menggambar sesuai kreativitas masing-masing lalu jelaskan isi
gambar dengan bahasanya sendiri setelah itu mempraktekkan kegiatan yang
kita ajarkan nanti. Semua bapak-bapak yang ada disini mendapat giliran
untuk mempraktekan kegiatan yang akan kita lakukan bersama .’’

2. Kerja
‘’Nah langsung saja, kegiatan yang dilakukan adalah bapak dapat
menceritakan cara yang biasa ibu lakukan saat halusinasi datang “ langsung saja
saya contohkan misalnya, saya mendengarkan suara bisikan tanpa ada
wujudnya, saya percaya bahwa saya mendengar suara tersebut tetapi saya
sendiri tidak melihat wujudnya, saya mendengarkan suara tersebut sewaktu -
waktu yang paling sering saya mendengarkan suara tersebut ketika malam hari
dan pada saat saya sendiri, ketika mendengarkan suara tersebut rasanya saya
ingin marah, dan ingin memukulnya kemudian saya menutup telinga saya
sambil mengatakan “pergi... jangan ganggu saya, kamu suara palsu”
“nah, seperti itu ya bapak-bapak”
(setelah terapis menjelaskan cara permainan maka permainan dimulai dengan
iringan musik oleh operator)
NB:
• Bagi klien yang mendapatkan bola saat musik berhenti diharapkan klien
untuk berdiri
• Bagi klien yang mendapatkan bola perawat mengarahkan klien untuk
menyebutkan cara yang dilakukan untuk mengontrol halusinasi.

13
3. Terminasi

a. Evaluasi “ bagaimana perasaan bapak-bapak setelah melakukan permainan


ini?”
b. Kontrak yang akan datang “ terimakasih bapak-bapak telah meluangkan
waktunya untuk hari ini, untuk pertemuan yang akan datang akan dibahas cara
untuk mengontrol halusinasi dengan melakukan bercakap-cakap dengan orang
lain”.

14
LAMPIRAN

Evaluasi formatif

a. Kemampuan verbal

Nama Klien
No Aspek yang Dinilai

1 Menyebutkan cara
yang selama ini
digunakan untuk
mengatasi halusinasi

2 Menyebutkan
efektivitas cara yang
digunakan

3 Menyebutkan cara
mengatasi halusinasi
dengan menghardik
4
Memperagakan cara
menghardik
halusinasi

JUMLAH

15
b. Kemampuan nonverbal

Nama klien
No Aspek yang Dinilai

1 Kontak mata

2 Duduk tegak

3 Menggunakan bahasa
tubuh yang sesuai

4 Mengikuti kegiatan dari


awal sampai akhir

JUMLAH

16
Petunjuk :

1. Di bawah judul nama klien tulis nama panggilan klien yang mengikut
I kegiatan terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi: halusinasi
2. Untuk setiap klien semua aspek dinilai dengan memberi tanda untuk
yang ditemukan dengan tanda bila tidak ditemukan.
3. Jumlah kemampuan yang ditemukan, bernilai 3 atau 4 klien mampu dan
nilai 0, 1 atau 2 klien belum mampu.

G. DOKUMENTASI

Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan setiap klien. Contoh: klien mengikuti TAK stimulasi persepsi
sensori. Klien mampu memperagakan cara menghardik halusinasi, anjurkan klien
menggunakannya jika halusinasi muncul.

17

Anda mungkin juga menyukai