Anda di halaman 1dari 5

No. Dok.

:
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 10-10-
Tgl. Terbit :
19
UNIVERSITAS MULAWARMAN No. Revisi :
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN
Hal : 1/7
JL. Anggur No 88 Samarinda 75123 Telp. 2086320 e-mail :
d3kepfkunmul@gmail.com

PEMBERIAN OBAT INTRACUTAN

I. Capaian Pembelajaran Mata Kuliah


Setelah menyelesaikan praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu melakukan pemberian obat
intracutan

II. Sub Capaian Pembelajaran Mata Kuliah


1. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang prinsip kerja pemberian obat intracutan
2. Mahasiswa mampu menyebutkan tentang indikasi pemberian obat intracutan
3. Mahasiswa mampu menjelaskan tujuan pemberian obat intracutan
4. Mahasiswa mampu menyebutkan tentang komplikasi yang mungkin muncul pada pasien diberikan obat
intracutan
5. Mahasiswa mampu menyebutkan lokasi dilakukannya injeksi IC
6. Mahasiswa mampu melakukan prosedur pemberian obat intracutan

PEMBERIAN OBAT INTRACUTAN

Definisi:
Pemberian obat intracutan atau intradermal adalah suatu tindakan membantu proses penyembuhan
melalui suntikan ke dalam jaringan kulit atau intra dermis. Istilah intradermal (ID) berasal dari kata
"intra" yang berarti lipis dan "dermis" yang berarti sensitif, lapisan pembuluh darah dalam kulit.

Tujuan Pemberian Obat Intracutan:


1.      Pasien mendapatkan pengobatan  sesuai program pengobatan dokter.
2.      Membantu menentukan diagnosa terhadap penyakit tertentu (misalnya tuberculin tes).
3.      Menghindarkan pasien dari efek alergi obat (dengan skin test).
4.      Digunakan untuk test tuberkulin atau tes alergi terhadap obat-obatan tertentu.

Indikasi pemberian Obat Intracutan


Adapun Injeksi intrakutan dapat dilakukan pada :
1.    Pasien yang membutuhkan tes alergi (mantoux tes).
2.    Menegakkan diagnosa penyakit.
3.    Sebelum memasukkan obat.
4.    Dilakukan pada pasien yang tidak sadar dan tidak memungkinkan untuk diberikan obat secara oral.
5.     Apabila klien tidak sadar atau bingung, sehingga klien tidak mampu menelan atau mempertahankan
obat dibawah lidah

Keuntungan Pemberian Obat IntraCutan


1. Suplai darah sedikit, sehingga absorbsi lambat.
2. Bisa mengetahui adanya alergi terhadap obat tertentu.
3. Memperlancar proses pengobatan dan menghindari kesalahan dalam pemberian obat.

Kerugian Injeksi IC
1. Apabila obat sudah disuntikkan, maka obat tersebut tidak dapat ditarik lagi. Ini berarti, pemusnahan
untuk obat yang mempunyai efek tidak baik atau toksik maupun kelebihan dosis karena ketidakhati-
hatian akan sukar dilakukan.
2. Tuntutan sterilitas sangat ketat.
3. Memerlukan petugas terlatih yang berwenang untuk melakukan injeksi.
4. Adanya resiko toksisitas jaringan dan akan terasa sakit saat penyuntikan.

Prinsip Injeksi IC
1. Sebelum memberikan obat perawat harus mengetahui diagnosa medis pasien, indikasi pemberian obat,
dan efek samping obat, dengan prinsip 10 benar yaitu benar pasien, benar obat, benar dosis, benar
waktu pemberian, benar cara pemberian, benar pemberian keterangan tentang obat pasien, benar
tentang riwayat pemakaian obat oleh pasien, benar tentang riwayat alergi obat pada pasien, benar 
tentang reaksi pemberian beberapa obat yang berlainan bila diberikan bersama-sama, dan benar
dokumentasi pemakaian obat.
2. Setelah dilakukan penyuntikan tidak dilakukan desinfektan.
3. Perawat harus memastikan bahwa pasien mendapatkan obatnya, bila ada penolakan pada suatu jenis
obat,  maka perawat dapat mengkaji penyebab penolakan, dan dapat mengkolaborasikannya  dengan
dokter yang menangani pasien, bila pasien atau keluarga tetap menolak pengobatan setelah
pemberian inform consent, maka pasien maupun keluarga yang bertanggung jawab menandatangani
surat penolakan untuk  pembuktian penolakan terapi.
4. Injeksi intrakutan yang dilakukan untuk melakukan tes pada jenis antibiotik, dilakukan dengan cara
melarutkan antibiotik sesuai ketentuannya, lalu mengambil 0,1 cc dalam spuit dan menambahkan
aquabidest 0,9cc dalam spuit, yang disuntikkan pada pasien hanya 0,1cc

Lokasi yang Digunakan untuk Penyuntikan


a. Lengan bawah bagian dalam
b. Dada bagian atas
c. Punggung pada area scapula

Hal – hal yang Perlu Dilakukan Dalam Melakukan Injeksi

1. Jenis spuit dan jarum yang digunakan


2. Jenis dan dosis obat yang diinjeksikan
3.  Tempat injeksi
4.  Infeksi yang mungkin terjadi selama injeksi
5. Kondisi/penyakit klien

Hal – hal yang Perlu Diperhatikan dalam Melakukan Injeksi


Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian injeksi intrakutan, antaralain :
1. Injeksi ke otot yang tegang,dapat menimbulkan rasa sakit.
2. Visualisasi yang baik membantu penentuan lokasi injeksi yang tepat. Penentuan lokasi yang benar
menghindari kerusakan jaringan otot.
3. Udara dalam tabung akan mendorong obat keluar dari jarum suntik dan membantu
memeperangkap obat dalam jaringan otot.
4. Pathogen dalam kulit bisa terdorongjarum suntik masuk jaringan.
5. Jika diatur secara vertikal, posisi alat dorong suntik bisa bergeser, sehinnga sebagian obat akan
tumpah.
6. Suntikan cepat  mengurangi rasa sakit. Gerak menghujam mempercepat tusukan jarum. Menekan
kulit area suntik membantu tercapainya jaringan otot.
REFERENSI

Ester, Monica. 2005. Pedoman Perawatan Pasien. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Tim Asisten Keperawatan. 2017. Panduan Praktikum Invasif. Samarinda : SMK KESEHATAN SAMARINDA
Akmal.2012.Injeksi Intracutan.http://ivank-revank.blogspot.com/2012/04/idk-ii-pak-akmal-injeksi-intra-
cutan.htmldisitasipada tanggal 08 Maret 2017, pukul 12.45 WIB
H., A.Aziz Alimul.2006.Kebutuhan Dasar Manusia Buku Saku Praktikum.Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC
PROSEDUR OPERASIONAL BAKU
PERAWATAN WATER SEAL DRAINAGE(WSD)

Nama Mahasiswa :.....................................


Kelas :.....................................

NO ASPEK YANG DINILAI Ya Tdk Ket.


Fase Preinteraksi
Persiapan alat dan bahan
1 Siapkan suasana ruang yang tenang
2 Cari tahu identitas klien
3 Persiapkan diri klien agar tenang dan santai
4 Persiapan alat:
5 Spuit steril 1-3cc yang berisi larutan obat
6 Kapas alkohol
7 Handscoon steril
Nierbeken
8
9 Bak instrument
Fase Perkenalan
10 Mengucapkan salam
11 a) Senyum dan salaman
12 Perkenalan
13 Menjelakan tujuan injeksi intracutan
14 Menjelaskan manfaat injeksi intracutan
15 Menanyakan kesedian klien .
Fase Kerja
16 Memberitahu dan menjelaskan kepada klien tentang tindakan yang
akan dilakukan
17 Mempersiapkan peralatan
18 Membawa alat-alat ke dekat pasien
19 Mengatur posisi nyaman
20 Mencuci tangan
21 Memasang sarung tangan steril
22 Ambil obat yang akan dilakukan test alergi. Larutkan atau encerkan
dengan cairan pelarut (aquades), ambil 0,55 cc lalu encerkan lagi
sampai 1 cc. Siapkan pada bak steril
23 Desinfektan daerah yang akan diinjeksi dengan kapas alkohol secara
melingkar dan tekhnik steril
24 Regangkan daerah penyuntikan di kulit dengan tangan kiri
25 Lakukan penyuntikkan lubang jarum menghadap di atas membentuk
sudut 15- 20 derajat terhadap permukaan kulit.

26 Masukkan obat sampai menggelembung

27 Tarik spuit, jangan lakukan masase di urea penyuntikkan/injeksi


28 Catat reaksi pemberian obat
29 Mebersihkan alat
NO ASPEK YANG DINILAI Ya Tdk Ket.
30 Mencuci tangan
31 Dokumentasi
Fase terminasi
32 Evaluasi respon klien:
-Evaluasi subjektif
-Evaluasi objektif
33 Tindak lanjut klien

Sikap
34 Sabar dan tidak tergesa-gesa
35 Hati-hati
36 Bersikap sopan dan ramah
37 Teliti dan cermat dalam menjaga sterilisasi
Soft skills
38 Empati
39 Teliti
40 Hati-hati
41 Menunjukkan perilaku profesional
42 Pakaian rapi dan tertib sesuai tata tertib
*
Keterangan : Jumlah nilai yang didapat
Nilai Akhir = X 100
Tidak = 0 Ya = 1
Jumlah keseluruhan poin yang dinilai

Pembimbing/Penguji

(……………………………….)

Anda mungkin juga menyukai