Anda di halaman 1dari 15

Nama : Lisna Iklima

Prodi : D3 Kebidanan
NPM : 13.20.0005
Tugas Kespro 1 ( IC, SC, IM, IV)

YAYASAN PENDIDIKAN PEMBANGUNAN GENERASI MUDA


INDONESIA
STKINDO WIRAUTAMA
SK.MENDIKNAS RI NOMOR : 122/D/O/2001
Jl. Raya Andir No. 17 B CiparayKab. Bandung
40381

PEMBERIAN ALAT MELALUI INTRA CUTAN (IC)


PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN

Beri nilai pada kolom masing-masing mahasiswa untuk setiap Langkah klinik
dengan menggunakan kriteria sebagai berikut :
Ya : Jika dilakukan
Tidak : Jika tidakdilakukan

Nama Mahasiswa :………………………………….


Tingkat/NIM :………………………………….

N0 PROSEDUR/LANGKAH KEGIATAN Penilaian


Ya Tidak
1. Persiapan Alat

a. Baki/meja obat
b. Jarum dan spuit 1 cc.
c. Kapas alkohol/alkohol swab
d. Bak spuit
e. Buku obat/catatan
f. Bengkok obat
g. Sarung tangan
h. Tempat sampah medis khusus
i. Perlak/pengalas

2. Persiapan Klien

a. Pastikan kebutuhan klien akan pemberian obat


intracutan (IC)
b. Sampaikan salam
c. Jelaskan kepada klien tentang tujuan dan prosedur
tindakan yang akan dilakukan

3. Persiapan Lingkungan

Jaga privacy klien dengan menutup gorden/pintu/memasang


sampiran.

4. Persiapan Obat

a. Cek 7 benar pemberian obat


b. Siapkan obat hanya untuk satu kali pemberian pada satu
klien.
c. Untuk tes alergi lakukan pengenceran obat (0,1 cc obat
dan 0,9 cc aquabidest).

5. LANGKAH PROSEDUR
6. Cuci tangan
7. Dekatkan alat-alat ke klien
8. Beritahu kembali klien akan prosedur tindakan yang akan
dilakukan.
9. Pilih area tempat penyuntikan untuk intradermal adalah lengan
bawah bagian dalam dan punggung pada area scapula
10. Pasang sarung tangan
11. Bersihkan dengan kapas alkohol/alkohol swab area yang akan
dilakukan penyuntikan dengan cara melingkar dari pusat ke
arah luar atau sekali usap biarkan agak mengering.
12. Ambil spuit, lepaskan penutup jarum, serta keluarkan udara dari
spuit. Pegang spuit dengan tangan yang dominan.
13. Pegang dan regangkan kulit yang akan dilakukan penyuntikan
dengan tangan yang tidak dominan dan tangan yang dominan
memegang spuit kearah klien.
14. Pegang spuit diantara ibu jari dan telunjuk dengan tangan yang
dominan. Suntikkan dengan sudut 15 derajat pada epidermis,
lalu dorong pengokong spuit dengan cairan obat. Obat ini akan
menimbulkan tonjolan di bawah permukaan kulit sebanyak 0,1
cc, berikan tanda lingkaran dengan pulpen di area penyuntikan.
Untuk obat tuberculin masukan 0,5 cc sampai diameter
undurasi 6 mm.
15. Cabut jarum tersebut, usap pelan-pelan area penyuntikan
dengan kapas antiseptic tanpa memberikan pijatan, jika tidak
ada kontraindikasi (vaksinasi)
16. Tutup jarum spuit dengan penutupnya dengan teknik one hand,
lalu buang ke tempat sampah medis khusus benda tajam.
17. Lepaskan sarung tangan.
18. Bantu klien mengatur kembali posisinya.
19. Evaluasi respon klien setelah pemberian obat intracutan (IC)
dan rencana tindak lanjut
20. Sampaikan salam terminasi
21. Bereskan alat-alat
22. Cuci tangan
23. Dokumentasi hasil tindakan pemberian obat IC

JUMLAH PENCAPAIAN
NILAI AKHIR KETERAMPILAN = X 100 %
JUMLAH TARGET

REKOMENDASI :

Bandung,…………….20………
Penguji
(………………………..)

YAYASAN PENDIDIKAN PEMBANGUNAN GENERASI MUDA


INDONESIA
STKINDO WIRAUTAMA
SK.MENDIKNAS RI NOMOR : 122/D/O/2001
Jl. Raya Andir No. 17 B CiparayKab. Bandung
40381

PEMBERIAN OBAT MELALUI SUB CUTAN (SC)


PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN

Beri nilai pada kolom masing-masing mahasiswauntuksetiap Langkah


klinikdenganmenggunakankriteriasebagaiberikut :
Ya : Jika dilakukan
Tidak : Jika tidakdilakukan

Nama Mahasiswa :………………………………….


Tingkat/NIM :………………………………….

N0 PROSEDUR/LANGKAH KEGIATAN Penilaian


Ya Tidak
1. Persiapan Alat

a. Baki/meja obat
b. Jarum dan spuit tuberculin atau insulin.
c. Kapas alkohol/alkohol swab
d. Bak spuit
e. Buku obat/catatan
f. Bengkok obat
g. Sarung tangan
h. Tempat sampah medis khusus
i. Perlak/pengalas.

2. Persiapan Klien

a. Pastikan kebutuhan klien dalam pemberian obat SC


b. Sampaikan salam
c. Jelaskan kepada klien tentang tujuan dan prosedur
tindakan yang akan dilakukan.

3. Persiapan Lingkungan

Jaga privacy klien dengan menutup gorden/pintu/memasang


sampiran.
4. Persiapan Obat

a. Cek 7 benar pemberian obat


b. Siapkan obat hanya untuk satu kali pemberian pada satu
klien.
c. Lakukan prosedur persiapan obat vial/ampul

5. LANGKAH PROSEDUR
6. Cuci tangan 
7. Dekatkan alat-alat ke klien
8. Beritahu kembali klien akan prosedur tindakan yang akan
dilakukan.
9. Pilih area tempat penyuntikan melalui inspeksi ukuran dan
keutuhan otot. Pertimbangkan area tempat penyuntikan dengan
dosis obat yang diberikan.
10. Tentukan lokasi area penyuntikan SC yang terbebas rasa nyeri,
bengkak, jaringan parut atau peradangan di area perut, scapula,
ventrogluteal dan dorsogluteal.
11. Pasang pengalas
12. Pasang sarung tangan terutama pada tangan yang tidak
dominan, disesuaikan dengan kebutuhan.
13. Bersihkan dengan kapas alkohol/alkohol swab area yang akan
dilakukan penyuntikan dengan cara melingkar dari pusat ke
arah luar atau sekali usap biarkan agak mengering.
14. Ambil spuit, lepaskan penutup jarum, serta keluarkan udara dari
spuit. Pegang spuit dengan tangan yang dominan.
15. Tempatkan tangan yang tidak dominan di seberang sisi tempat
penyuntikan, mengangkat otot ke atas (seperti mencubit) area
penyuntikan, hati-hati jangan sampai menyentuh area
penyuntikan.
16. Pegang spuit diantara ibu jari dan telunjuk dengan tangan yang
dominan. Suntikkan dengan cepat pada sudut 45 derajat sampai
90 derajat tergantung drai banyaknya jaringan adipose.
Lepaskan regangan.
17. Aspirasi dengan perlahan. Jika darah terhisap oleh jarum, cabut
jarum tersebut dan buang serta ganti dengan obat yang baru.
18. Jika darah tidak terhisap, suntikkan obat tersebut secara
perlahan dengan sedikit tekanan sampai obat habis.
19. Angkat jarum dengan cepat sambil menekan kulit pada area
penyuntikan, tempatkan kapas alkohol/alkohol swab diatas
lokasi penyuntikan.
20. Tutup jarum spuit dengan penutupnya dengan teknik one hand,
lalu buang ke tempat sampah medis khusus benda tajam.
21. Lepaskan sarung tangan.
22. Bantu klien mengatur kembali posisinya.
23. Evaluasi respon klien setelah pemberian obat subkutan (SC)
24. Sampaikan salam terminasi
25. Bereskan alat-alat
26. Cuci tangan
27. Dokumentasi hasil tindakan pemberian obat SC

JUMLAH PENCAPAIAN
NILAI AKHIR KETERAMPILAN = X 100 %
JUMLAH TARGET

REKOMENDASI :
Bandung,…………….20………
Penguji

(………………………..)
YAYASAN PENDIDIKAN PEMBANGUNAN GENERASI MUDA
INDONESIA
STKINDO WIRAUTAMA
SK.MENDIKNAS RI NOMOR : 122/D/O/2001
Jl. Raya Andir No. 17 B CiparayKab. Bandung
40381

PEMBERIAN OBAT MELALUI INTRA MUSCULAR (IM)


PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN

Beri nilai pada kolom masing-masing mahasiswa untuk setiap Langkah klinik
dengan menggunakan criteria sebagai berikut :
Ya : Jika dilakukan
Tidak : Jika tidakdilakukan

Nama Mahasiswa :………………………………….


Tingkat/NIM :………………………………….

N0 PROSEDUR/LANGKAH KEGIATAN Penilaian


Ya Tida
k
1. Persiapan Alat

a. Baki/meja obat
b. Jarum dan spuit sesuai ukuran yang dibutuhkan
yang telah berisi obat.
c. Kapas alkohol/alkohol swab
d. Bak spuit
e. Buku obat/catatan
f. Bengkok obat
g. Sarung tangan
h. Tempat sampah medis khusus
i. Perlak/pengalas.

2. Persiapan Klien
a. Pastikan kebutuhan klien akan pemberian obat
intramuskular (IM)
b. Sampaikan salam
c. Jelaskan kepada klien tentang tujuan dan prosedur
tindakan yang akan dilakukan

3. Persiapan Lingkungan

Jaga privacy klien dengan menutup


gorden/pintu/memasang sampiran.
4. Persiapan Obat

a. Cek 7 benar pemberian obat


b. Siapkan obat hanya untuk satu kali pemberian
pada satu klien.

5. LANGKAH PROSEDUR
6. Cuci tangan
7. Dekatkan alat-alat ke klien
8. Beritahu kembali klien akan prosedur tindakan yang akan
dilakukan.
9. Pilih area tempat penyuntikan melalui inspeksi ukuran dan
keutuhan otot. Pertimbangkan area tempat penyuntikan
dengan dosis obat yan diberikan.
10. Atur posisi nyaman sesuai lokasi dan usahakan hanya
membuka area tempat penyuntikan saja.
11. Pada area deltoid maka dapat ditentukan pada lengan atas
bagian luar. Jarang digunakan karena resiko besar
tertusuknya pembuluh darah, tulang, serabut saraf.
Penentuan lokasi ini adalah dengan cara meletakkan
dua/tiga jari secara vertical dibawah acromion, dengan jari
yang atas diatas acromion. Lokasi penyuntikan ini adalah
3 jari dibawah prosesus acromion, kemudian tarik garis
sejajar dengan deltoid.
12. Pada area ventrogluteal maka klien dapat diatur dalam
posisi berbaring terlentang, tengkurap, duduk atau
berbaring ke samping. Jika klien miring ke samping
kanan, perawat meletakkan telapak tangan pada trochanter
mayor dengan jari-jari menghadap ke arah kepala
(perhatikan jangan sampai keliru dengan krista iliaka
superior). Jari tengah diletakkan pada spina iliaka anterior
posterior dan direntangkan menjauh membentuk suatu
area berbentuk V. jarum disuntikkan ditengah-tengah area
tersebut.
13. Selain itu, pada area ventrogluteal bisa ditentukan pula
dengan cara menarik bayangan dari spina iliaka posterior
superior menuju trochanter mayor. Injeksi dilakukan pada
area lateral dan superior terhadap garis bayangan. Untuk
menampakkan area ini, pakaian yang menutupi bokong
harus diangkat, pasien diatur berbaring menghadap ke
bawah dalam posisi pronasi dengan kedua tangan diatas
kedua sisi tempat tidur dan kedua kaki diputar ke dalam.
Selain itu, dapat diatur pula posisi miring ke samping
dengan kaki yang diatas ditekuk pada pangkal paha dan
lutut serta diletakkan didepan kaki bawah yang diatur
lurus.
14. Pada area vastus lateralis, terletak antara sisi median
anterior dan sisi midlateral paha. Bila suntikan pada bayi,
disarankan menggunakan area ini. Ukur sepertiga bagian
tengah, dengan cara membagi area antara trochanter
mayor sampai dengan atas patella menjadi tiga bagian,
lalu pilih area tengah untuk lokasi penyuntikkan. Posisi
klien miring atau duduk.
15. Pasang sarung tangan
16. Bersihkan area penyuntikkan dengan alkohol swab
dengan cara melingkar dari arah dalam keluar atau satu
kali usapan dari titik suntikan ke arah luar.
17. Ambil spuit dan lepaskan penutup jarum.
18. Tahan spuit dengan ibu jari dan telunjuk dengan tangan
yang dominan seperti anak panah. Pertahankan spuit
dengan posisi 90 derajat dari sudut otot yang akan
ditusuk.
19. Regangkan kulit dengan tangan yang dominan pada
tempat penyuntikkan.
20. Tusukkan jarum dengan cepat secara tegak lurus pada
sudut 90 derajat.
21. Pertahankan pegangan pada tabung spuit dengan
menggunakan tangan yang tidak dominan. Aspirasi secara
perlahan dengan menarik pengokang dengan tangan yang
dominan.
22. Jika darah tidak terhisap, suntikan obat dalam spuit secara
perlahan sambil 3 jari lain tetap mempertahankan
regangan pada kulit.
23. Jika darah terhisap angkat kembali jarum, ganti spuit dan
buang, serta siapkan kembali obat yang baru.
24. Bila obat sudah masuk semua, tahan jarum selama 10
detik sebelum diangkat.
25. Segera cabut spuit, lepaskan tarikan pada kulit, sambil
menekan dengan alcohol swab diatas bekas penusukan.
26. Lakukan pijatan dengan perlahan pada area bekas
suntikan.
27. Buang jarum yang telah digunakan dengan teknik one
hand.
28. Lepaskan sarung tangan
29. Rapikan alat-alat dan bantu klien dalam posisi nyaman.
30. Evaluasi respon klien setelah pemberian obat
intramuskular (IM)
31. Sampaikan salam terminasi
32. Cuci tangan
33. Dokumentasi hasil tindakan pemberian obat IM

JUMLAH PENCAPAIAN
NILAI AKHIR KETERAMPILAN = X 100 %
JUMLAH TARGET

REKOMENDASI :

Bandung,…………….20………
Penguji

(………………………..)
YAYASAN PENDIDIKAN PEMBANGUNAN GENERASI MUDA
INDONESIA
STKINDO WIRAUTAMA
SK.MENDIKNAS RI NOMOR : 122/D/O/2001
Jl. Raya Andir No. 17 B CiparayKab. Bandung
40381

PEMBERIAN OBAT MELALUI INTRA VENA (IV)


PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN

Beri nilai pada kolom masing-masing mahasiswa untuk setiap Langkah klinik
dengan menggunakan criteria sebagai berikut :
Ya : Jika dilakukan
Tidak : Jika tidakdilakukan

Nama Mahasiswa :………………………………….


Tingkat/NIM :………………………………….

N0 PROSEDUR/LANGKAH KEGIATAN Penilaian


Ya Tidak
1. Persiapan Alat

a. Baki/meja obat
b. Jarum dan spuit sesuai ukuran yang dibutuhkan yang
telah berisi obat.
c. Kapas alkohol/alkohol swab
d. Bak spuit
e. Torniket
f. Buku obat/catatan
g. Bengkok obat
h. Sarung tangan
i. Tempat sampah medis khusus
j. Perlak/pengalas.

2. Persiapan Klien

a. Pastikan kebutuhan klien akan pemberian obat intravena


(IV)
b. Sampaikan salam
c. Jelaskan kepada klien tentang tujuan dan prosedur
tindakan yang akan dilakukan

3. Persiapan Lingkungan

Jaga privacy klien dengan menutup gorden/pintu/memasang


sampiran.
4. Persiapan Obat

a. Cek 7 benar pemberian obat


b. Siapkan obat hanya untuk satu kali pemberian pada satu
klien.

5. LANGKAH PROSEDUR
6. Cuci tangan
7. Bawa obat yang telah dipersiapkan untuk diberikan langsung
kepada klien. Jangan meninggalkan obat tanpa pengawasan
8. Bandingkan nama yang tertera di buku obat atau pada gelang
nama yang terpasang pada klien
9. Dekatkan alat-alat ke klien
10. Beritahu kembali klien akan prosedur tindakan yang akan
dilakukan.
11. Pasang pengalas di area yang akan dilakukan penyuntikan
12. Pasang sarung tangan
13. Jika Suntikan Langsung pada Vena
14. Tentukan dan cari vena perifer besar sebagai tempat penusukan.
Lokasi penusukan yang sering digunakan biasanya vena basilica
dan sefalika
15. Jika pilihan lokasi penyuntikan di vena area lengan, singsingkan
lengan baju yang menutupi vena, jika sudah ditemukan, atur
lengan lurus dan pasang torniket sampai vena benar-benar dapat
dilihat dan diraba. Jika perlu, anjurkan klien mengepalkan
tangannya.
16. Kemudian bersihkan dengan kapas alkohol/alkohol swab dengan
cara melingkar dari pusat ke arah luar atau satu usapan dari titik
penyuntikan ke arah proksimal, buang kapas alkohol ke
bengkok, tunggu sampai tempat injeksi mengering.
17. Siapkan spuit yang telah berisi obat. Jika dalam tabung spuit
masih terdapat udara, maka udara harus dikeluarkan terlebih
dahulu.
18. Perlahan-lahan tusukkan jarum ke dalam vena dengan posisi
jarum sejajar dengan vena dan lubang jarum mengarah ke atas.
Untuk mencegah vena tidak bergeser, tangan yang tidak
memegang spuit dapat digunakan untuk menahan vena sampai
jarum masuk kedalam vena.
19. Lakukan aspirasi dengan cara menarik plunger spuit. Bila darah
terhisap, lepaskan torniket dan dorong obat perlahan-lahan ke
dalam vena.
20. Amati respon pasien.
21. Jika Terpasang Port Vena
22. Cari tempat penusukan IV pada alat yang terpasang, biasanya
terletak dekat dengan tempat penusukan alat IV
23. Bersihkan tempat penusukan IV dengan alkohol swab, biarkan
sesaat agar mengering (jangan ditiup)
24. Siapkan spuit yang telah berisi obat. Jika dalam tabung spuit
masih terdapat udara, maka udara harus dikeluarkan terlebih
dahulu.
25. Lepaskan jarum spuit, buka port IV, masukkan spuit ke dalam
port IV
26. Tahan port IV diatas tempat penusukan dengan memegangnya,
secara perlahan aspirasi sampai darah tampak. Jika tempat
penusukan IV mengalami kemacetan, pindahkan terlebih dahulu.
Ganti dan pindahkan alat IV.
27. Secara perlahan, suntikkan obat ke dalam port IV. Gunakan jam
untuk kecepatan pemberian obat.
28. Setelah pemberian, masukkan 1 ml cairan aquadest serta
lepaskan tahanan.
29. Jika Terpasang Infus
30. Cari tempat penusukan suntikan, biasanya dekat dengan IV line
(abocath)
31. Bersihkan tempat penusukan dengan alkohol swab dan biarkan
sesaat sampai mengering (jangan ditiup)
32. Matikan aliran cairan infus ke vena klien.
33. Siapkan spuit yang telah berisi obat. Jika dalam tabung spuit
masih terdapat udara, maka udara harus dikeluarkan terlebih
dahulu.
34. Masukkan jarum spuit ke tempat penusukkan
35. Secara perlahan, suntikkan obat ke dalam selang infus.
Sesuaikan waktu pemberian dengan jenis obat.
36. Setelah obat masuk semua, segera cabut spuit, tutup jarum
dengan teknik one hand, lalu buang ke tempat sampah medis alat
tajam habis pakai.
37. Setelah obat masuk semua, buka kembali aliran cairan infus ke
vena atur kembali tetesan sesuai program.
38. Amati kelancaran tetesan infus.
39. Lepaskan sarung tangan
40. Rapikan alat-alat dan bantu klien dalam posisi nyaman.
41. Evaluasi respon klien setelah pemberian obat intravena (IV) dan
rencana tindak lanjut
42. Sampaikan salam terminasi
43. Cuci tangan
44. Dokumentasi hasil tindakan pemberian obat IV

JUMLAH PENCAPAIAN
NILAI AKHIR KETERAMPILAN = X 100 %
JUMLAH TARGET

REKOMENDASI :

Bandung,…………….20………
Penguji

(………………………..)

Anda mungkin juga menyukai