Dosen:
Awaludin Ritonga M.Pdi
Disusun oleh:
Aneu Rupaidah (13.20.0002)
Selfi Liani (13.20.0008)
Silvi Amelia (13.20.0009)
Wilda Widia Nisa (13.20.0010)
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana cara melaksanakan shalat bagi orang yang sedang sakit ?
2. Dasar hukum shalat bagi orang sakit ?
3. Tata cara shalat untuk orang sakit ?
4. Bagaimana shalat dalam kendaraan ?
C. Tujuan masalah
1. Untuk mengetahui Bagaimana cara melaksanakan shalat bagi orang yang
sedang sakit
2. Untuk mengetahui dasar hukum shalat bagi orang sakit
3. Untuk mengetahui tata cara shalat untuk orang sakit
4. Untuk mengetahui bagaimana shalat dalam kendaraan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Shalat bagi orang sakit
Sakit adalah bagian dari kehidupan manusia. Ada sakit ringan seperti flu,
batuk, dan sebagainya. Akan tetapi ada juga penyakit berat sepert kanker,
gagal ginjal, tumor dan sebagainya.
Shalat seseorang yang sedang sakit disesuaikan dengan kondisi sakitnya.
Apabila ia menderita pernyakit ringan seperti batuk dan flu maka ia tetap
wajib melaksnakan shalat secara sempurna. Akan tetapi, apabila sakitnya
parah sehingga ia tidak mampu melaksanakan shalat denga menyempurnakan
syarat dan rukunnya maka ia mendapatkan beberapa rukhshah (keringanan).
Suatu saat Imran bin husein menagdukan penyakit wasirnya kepada
rasulullah saw. Ia berkata “ aku menderita wasir. Lalu aku bertanya ( tentang
shalat ) kepada rasulullah saw. Beliau menjawab ‘ shalatlah dengan berdiri,
jika kamu tidak mampu, maka dengan duduk dan jika kamu tidak mampu
maka dengan tidur miring’” (H.R Bukhari)
Kondisi orang yang sedang sakit berbed-beda. Ada orang yang sakit
sehingga tidak bisa berdiri, ada orang yang sakit sehingga tidak bisa duduk,
ada pula orang yang sakit sehingga tidak boleh tersentuh air, da nada orang
yang sakit sehingga ia selalu terkena najis. Insyallah masing-masoing akan
dijelaskan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Shalat merupakan penyerahan diri secara talalitas untuk menghadap
Tuhan, dengan perkataan dan perbuatan menurut syarat dan rukun yang telah
ditentukan syara.
Sholat bagi orang yang sakit tidak sama dengan yang sehat. Semua harus
berusaha melaksanakan kewajibannya menurut kemampuan masing-
masing.Banyak sekali kaum muslimin yang kadang meninggalkan sholat
dengan dalih sakit atau memaksakan diri sholat dengan tata-tata cara yang
biasa dilakukan orang sehat. Akhirnya merasakan beratnya sholat bahkan
merasakan hal itu sebagai beban yang menyusahkannya.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas kelompok mencoba mengemukakan saran
sebagai pertimbangan untuk meningkatkan beribadah. Adapun saran-saran
yang dapat diberikan adalah sebagai berikut :
Kewajiban mengenal hukum-hukum dan tata cara sholat orang yang sakit
sesuai petunjuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan penjelasan para
ulama.
Di antara hukum-hukum yang berhubungan dengan orang sakit dalam
ibadah sholatnya adalah:
Orang yang sakit tetap wajib sholat diwaktunya dan melaksanakannya
menurut kemampuannya
Orang yang sakit tidak boleh meninggalkan sholat wajib dalam segala
kondisinya selama akalnya masih baik .
Orang sakit yang berat untuk mendatangi masjid berjama’ah atau akan
menambah dan atau memperlambat kesembuhannya bila sholat
berjamaah di masjid maka dibolehkan tidak sholat berjama’ah
DAFTAR PUSTAKA
Amir Abyan, Zainal Muttaqim. (2004). Fiqih. Semarang: PT Karya Thoha Putra.
Andres Anwarudin, DKK. (2007). Fiqih. Jakarta: Yudhi Tira.
http.majalah As-Sunnah Edisi 12/Tahun XII/1430H/2009M. Diterbitkan Yayasan
Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo
Solo 57183