Anda di halaman 1dari 10

FIMOSIS PADA BAYI

Lisna Iklima
Npm :13.20.0005
D3 Kebidanan
Apa itu Fimosis ?

Fimosis pada bayi merupakan


kondisi di mana kulup atau kulit
kepala penis melekat pada
kepala penis dan tidak dapat
ditarik kembali dari sekitar ujung
penis. Kondisi ini umum dialami
bayi maupun anak-anak yang
belum disunat.
Gejala Fimosis Pada Bayi :
1. Kulup tidak mampu ditarik ke bagian belakang
2. Kepala penis menggelembung
3. Demam
4. Tidak mau makan dan menyusu
5. Urine tertinggal di kulup
Anak yang mengalami fimosis juga dapat menyebabkan peradangan pada penis yang
disebut dengan balanitis atau peradangan pada kelenjar dan kulup yang disebut
balanoposthitis. Adapun gejala balanitis yang mungkin terjadi, antara lain:

• Nyeri, gatal, dan bau pada penis


• Kemerahan dan bengkak
• Penumpukan cairan kental
• Sakit saat buang air kecil sehingga membuat bayi rewel dan menangis
Jika hal tersebut terjadi, sebaiknya segera bawa bayi ke dokter
Cara Merawat Fimosis pada Bayi

Tidak ada perawatan khusus untuk mengatasi fimosis pada bayi.


Anda tidak disarankan untuk menarik kulup dari kepala penis
secara paksa karena hal ini bisa menyebabkan nyeri dan kerusakan
kulit kulup penis.

Jadi, cukup bersihkan penis secara teratur menggunakan air hangat


dan sabun berbahan lembut setiap memandikan anak. Setelahnya,
keringkan secara perlahan dan hindari menaburkan bedak ke penis
anak karena ini dapat memicu iritasi kulit.
Penyebab Terjadinya Fimosis pada Bayi
Penyebabnya fimosis ini bisa dari bawaan dari lahir atau didapat,
misalnya karena infeksi atau benturan. Fimosis pada si kecil laki-laki
yang baru lahir karena bawaan, terjadi karena ruang di antara kutup
(bagian ujung) dan penis tidak berkembang dengan baik. Kondisi ini
menyebabkan kulup menjadi melekat pada kepala penis, sehingga sulit
ditarik ke arah pangkal.

Pengobatan Fimosis
Fimosis pada bayi sebenarnya bukan merupakan kondisi
emergensi yang memerlukan penanganan darurat. Kondisi Anda
menjadi darurat apabila mengalami parafimosis, sehingga Anda
disarankan untuk dirujuk kepada ahli urologi dan mendapat
penanganan segera.
Pengobatan Fimosisi pada Bayi :

1. Salep Untuk Fimosis pada Bayi

Krim kortikosteroid
Krim kortikosteroid yang diresepkan
dokter harus dioleskan pada ujung kulit
kulup penis hingga 3 kali sehari, selama
1 bulan. Tujuan penggunaan krim ini
adalah untuk membantu
mengendurkan kulit.
Metode Sunat Untuk Fimosis

Pengobatan utama fimosis dan parafimosis adalah sunat atau


operasi preputioplasti untuk memperbaiki kondisi kulup penis.
Sunat menjadi pengobatan pilihan, khususnya bagi anak-anak.
Untuk Bayi yang Disunat

Jika Si Kecil disunat, itu berarti kulit kendur yang menutupi kepala penisnya telah
dilepas dan ujungnya terbuka.

Setelah prosedur selesai, olesi penisnya dengan petroleum jelly atau obat dari dokter
dan bungkus dengan kain kasa. Biarkan diperban selama 48 jam setelah prosedur.
Gantilah perban secara rutin untuk mencegah infeksi. Setelah beberapa hari dan
lukanya mulai mengering, lepas perban dan cukup oleskan petroleum jelly di ujungnya.
Ini akan mencegah penis menempel pada popoknya.

Sering-seringlah mengganti popoknya dan gunakan sabun yang tidak mengeringkan


untuk membersihkan ujung penis.
Biasanya ujung penis terlihat merah dan memiliki lapisan putih atau kuning berkerak.
Jangan disingkirkan, karena lapisan ini membantu area tersebut cepat sembuh.
Cara Membersihkan Kulup Bayi :

1. Membersihkan penis secara perlahan dan rutin setiap hari dengan air hangat
ketika mandi
2. Tarik perlahan kulup penis Anda dan bersihkan bawahnya dengan air
mengalir
3. Jangan menarik kulup bayi atau anak laki-laki karena dapat menimbulkan
nyeri dan kondisi lebih berbahaya
4. Gunakan sabun tanpa pewangi dan lembut untuk mengurangi risiko
terjadinya iritasi pada kulit kelamin Anda
5. Hindari penggunaan bedak maupun deodoran pada penis Anda
6. Melakukan sunat untuk membuang kulup penis
Terimakasih !

Anda mungkin juga menyukai