Anda di halaman 1dari 5

Resume Kebutuhan Kebersihan Kulit Bayi Usia 1 Minggu dan 6 Minggu

Disusun oleh :

1. Kusuma Dewi Arimbi (206121014)


2. Melisa Jeniari (206121019)
3. Widiya Ayu Hartini (206121023)

A. Tekstur kulit bayi baru lahir

Kulit bayi baru lahir masih tipis dan sensitif sehingga rentan mengalami iritasi. Banyak juga bayi baru
lahir yang mengalami biang keringat atau milia di hidung, pipi, bawah mata, atau dagu. Sebagian
bayi baru lahir bahkan bisa memiliki jerawat di area wajah yang disebut acne neonatorum. Namun,
kondisi tersebut umumnya akan hilang dengan sendirinya seiring waktu. Kulit bayi baru lahir akan
mengelupas di minggu-minggu awal. Pengelupasan ini terjadi untuk meluruhkan vernix, yaitu lapisan
tebal yang menyelubungi kulit bayi selama dalam kandungan. Jumlah dan lamanya pengelupasan
kulit bayi baru lahir bisa bervariasi, tergantung apakah bayi lahir prematur, cukup bulan, atau lewat
waktu.

Tips Merawat Kulit Bayi Baru Lahir

Kondisi kulit bayi di atas bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan dan tidak perlu penanganan khusus.
Namun, mengingat kulit bayi baru lahir masih sensitif dan rentan iritasi, menjaga dan merawat
kulitnya dengan cara yang tepat.

Berikut adalah tips untuk merawat kulit bayi baru lahir agar terhindar dari beragam masalah kulit:

1. Jangan memandikan bayi terlalu sering. Sering mandi dapat membuat kulitnya kering sehingga
lebih mudah iritasi dan terkena infeksi.

2. Bersihkan permukaan kulit bayi dengan waslap yang halus. Gosok kulitnya secara lembut.

3. Gunakan sabun atau sampo khusus bayi.

4. Oleskan losion pada kulit bayi setelah ia mandi untuk menjaga kelembapan kulitnya.

5. Hindari menaburkan bedak di tubuh bayi baru lahir dan jauhkan ia dari paparan sinar matahari
langsung.

Menjaga kebersihan tubuh bayi merupakan sebuah kebiasaan mutlak yang harus dilakukan orang
tua terhadap bayi mereka untuk meminimalisasi risiko terkena penyakit. Perawatan ini harus
dilakukan dengan cara yang benar dan dilakukan secara berkala.

Tips perawatan kulit secara umum untuk bayi agar tetap sehat:

1. Mandi

• Penundaan mandi pertama selama 12-24 jam pada bayi baru lahir dapat mendukung keberhasilan
inisiasi menyusui

• Direkomendasikan agar memandikan bayi menggunakan pembersih atau sabun cair khusus bayi
dengan pH netral atau asam ringan.
• Membersihkan bayi yang baru lahir memerlukan perawatan khusus untuk menghindari iritasi kulit,
mata, dan mengalami infeksi kulit.

• Mandi bak rendam lebih baik daripada mandi memakai spons

2. Pelembab

• Penggunaan pelembab kulit (emolien) secara teratur dapat mengurangi risiko eksim (dermatitis
atopic) atau gangguan pembengkakan pada kulit bayi dengan riwayat keluarga dermatitis atopic

• Pelembab kulit (Emolien) harus dioleskan dengan lapisan tipis untuk menghindari penumpukan di
daerah lipatan kulit dan disarankan menggunakan minyak biji bunga matahari karena dinilai efektif
untuk membuat kulit lebih alami

3. Area Popok

• Jaga area popok tetap bersih dan kering dengan sering mengganti popok

• Kita dapat menggunakan tisu dengan pH basa untuk membersihkan kulit bayi agar tidak mudah
terkena iritasi

4. Perlindungan sinar matahari

• Menghindari sinar matahari dengan menggunakan pakaian pelindung untuk bayi dibawah usia 6
bulan Tabir surya umumnya tidak direkomendasikan untuk bayi kurang dari 6 bulan, tetapi dapat
digunakan untuk area kecil yang terbuka ketika paparan sinar matahari tidak dapat dihindari

Kulit bayi secara fungsional masih mengalami perkembangan.

• Gangguan fungsi sawar pada kulit neonates bayi membuatnya rentan terhadap iritasi kimia dan
infeksi lokal (hanya pada bagian tertentu) maupun sistemik (memengaruhi seluruh tubuh)
dibandingkan dengan orang dewasa.

Selain menerapkan cara-cara di atas, hal lain yang tidak kalah penting dalam merawat kulit bayi baru
lahir adalah memilih produk perawatan kulit, seperti sabun, sampo, atau losion, yang sesuai kondisi
kulit bayi. Bila produk perawatan kulit yang digunakan tidak tepat, bayi akan lebih berisiko terkena
iritasi kulit dan ruam pokok. Pilihlah produk perawatan yang diformulasikan khusus untuk kulit bayi
dan bertuliskan hypoallergenic. Ini menandakan bahwa produk tersebut memiliki risiko yang lebih
rendah untuk menimbulkan reaksi alergi. Juga bisa memilih produk perawatan kulit bayi baru lahir
juga bisa yang mengandung bahan alami. Shea butter, minyak biji bunga matahari, dan minyak
almond merupakan bahan alami yang dapat menjaga kelembapan dan kesehatan kulit bayi.

B. Jenis kondisi kulit bayi baru lahir


1. Berwarna Merah Tua atau Ungu

Bayi baru lahir bisa saja memiliki kulit berwarna merah tua atau ungu, dengan tangan dan kaki
kebiruan. Ini adalah kondisi normal yang tidak perlu Kamu khawatirkan. Kulit akan tampak lebih
gelap sampai bayi bernapas untuk pertama kalinya, yaitu ketika ia menangis.Kulit bayi akan berubah
warna menjadi kemerahan saat menangis. Warna kemerahan tersebut berasal dari pembuluh darah
yang sudah berfungsi dengan baik. Ditambah lagi, karena bayi memiliki kulit yang sangat tipis
sehingga penampakan pembuluh darah semakin jelas.Hal yang perlu diingat, bayi yang memiliki kulit
berwarna merah ketika menangis setelah dilahirkan tak pasti akan memiliki kulit putih ketika
dewasa. Warna merah tersebut hanya menunjukkan tipisnya kulit si kecil. Bagaimana warna kulit
bayi setelah beranjak besar sangat dipengaruhi oleh kondisi genetiknya.

2. Lapisan Tebal seperti Keju

Lapisan tebal seperti keju yang menutupi kulit bayi dikenal sebagai verniks. Lapisan ini melindungi
kulit janin dari cairan ketuban saat dalam rahim. Verniks harus dicuci saat bayi mandi untuk pertama
kalinya. Lapisan verniks muncul karena selama di dalam kandungan bayi terus berada di dalam
cairan ketuban. Seperti halnya ketika orang dewasa berenang terlalu lama, kulit akan menjadi
keriput sebagai bentuk pertahanan alami.

3. Terdapat rambut halus

Rambut halus dan lembut yang terdapat di kulit kepala, dahi, pipi, bahu, dan punggung bayi baru
lahir dikenal sebagai lanugo. Rambut ini lebih sering terdapat pada bayi yang lahir sebelum tanggal
perkiraan. Fungsi rambut halus tersebut adalah untuk memberikan rasa hangat kepada bayi ketika
masih di dalam kandungan. Lanugo akan hilang dalam beberapa minggu pertama kehidupan si kecil.

4. Kulit Kering dan Mengelupas

Kulit bayi baru lahir biasanya sangat halus, namun tampak kering. Beberapa hari setelahnya, kulit
akan tampak mengelupas. Tidak perlu khawatir, karena hal tersebut merupakan kondisi normal pada
bayi. Biasanya, kondisi demikian dialami ketika bayi sudah berusia beberapa hari hingga minggu.
Kulit mengelupas terutama terjadi pada bayi yang lahir agak terlambat dari waktu perkiraan.

5. Benjolan Kecil seperti Mutiara

Bayi baru lahir bisa mengalami benjolan kecil pada hidung, pipi, dan dagu. Benjolan berwarna putih
seperti mutiara itu dikenal dengan sebutan milia. Milia juga bisa terjadi pada anak-anak dan orang
dewasa. Penyebabnya adalah tersumbatnya kelenjar minyak, dan bisa hilang dengan sendirinya
dalam beberapa hari hingga minggu.

6. Jerawat Halus

Jerawat ringan bisa saja terdapat pada kulit bayi baru lahir, yang ditandai dengan benjolan kecil
berwarna merah atau putih. Kondisi ini biasanya hilang dalam beberapa minggu atau bulan. Jerawat
pada kulit bayi baru lahir disebabkan oleh hormon ibu yang masih berada di dalam darah si kecil.
Kondisi ini tidak perlu pengobatan khusus.

7. Ruam Merah

Kulit bayi baru lahir bisa saja memiliki ruam agak tebal dengan batas tidak jelas. Ruam ini terlihat
seperti benjolan kecil berwarna putih atau kuning, dengan dasar kemerahan. Keadaan tersebut
dikenal dengan sebutan eritema toksikum, dan merupakan kondisi yang tidak berbahaya. Eritema
dapat muncul di wajah, tubuh, kaki dan tangan sekitar 1–3 hari setelah kelahiran. Kondisi ini
biasanya hilang dalam waktu 1 minggu.

8. Tahi Lalat

Tanda pada kulit berpigmen gelap atau tahi lalat bisa ada sejak bayi dilahirkan. Kondisi ini dikenal
sebagai nevi congenital. Ukurannya sangat bervariasi, dari sekecil biji kacang hingga cukup besar
sampai menutupi seluruh bagian tangan maupun kaki. Nevi congenital dengan ukuran lebih besar
berisiko lebih tinggi untuk berubah menjadi kanker kulit.
9. Bercak Abu-Abu Kebiruan

Bercak datar berwarna abu-abu kebiruan atau cokelat dikenal sebagai Mongolian spot. Kondisi ini
disebabkan oleh beberapa pigmen yang tidak sampai ke lapisan teratas saat kulit terbentuk.
Mongolian spot dapat muncul pada kulit bokong atau punggung, terutama pada bayi yang lahir
dengan kondisi kulit gelap. Mongolian spot tidak berbahaya dan biasanya menghilang pada usia
sekolah.

10. Bercak seperti Kopi Susu

Bercak berwarna cokelat muda, seperti kopi susu, dikenal sebagai café-au-lait spot. Kondisi ini sering
muncul saat lahir atau dalam beberapa tahun pertama kehidupan si kecil. Café-au-lait spot dapat
berkembang seiring bertambahnya usia. Meski tidak berbahaya, kondisi ini bisa mengganggu
penampilan orang yang memilikinya.

11. Port-wine Stain

Kulit bayi yang tampak mengandung pembuluh darah berwarna merah hingga keunguan dikenal
sebagai port-wine stain. Kondisi ini sering terlihat pada wajah, namun tak menutup kemungkinan
untuk terjadi pada area tubuh lainnya. Penyebabnya adalah akibat dari malformasi pembuluh darah
kapiler. Jika muncul sejak bayi, biasanya kondisi ini akan terus bertahan hingga dewasa dan
menyebabkan munculnya rasa tidak percaya diri.

12. Terlihat seperti Daging Lebih (Hemangioma)

Hemangioma terbentuk dari kumpulan kapiler-kapiler (pembuluh darah kecil), yang dapat muncul
sejak lahir atau ketika anak berusia beberapa bulan. Hemangioma dapat terjadi pada daerah tubuh
mana saja. Namun, kondisi ini paling sering muncul pada wajah, kepala, dada, dan punggung. Tidak
perlu terburu-buru mengatasi masalah ini. Kecuali, kondisi tersebut telah memengaruhi rasa percaya
diri atau menyebabkan gangguan pernapasan.

13. Noda Merah

Noda merah berukuran kecil berupa sarang pembuluh darah sederhana dikenal sebagai salmon
patches. Bila terbentuk di belakang leher, kondisi ini disebut stork bites. Jika muncul di antara mata,
disebut angel kisses. Selain lokasi tersebut, noda merah berukuran kecil dapat pula terbentuk di dahi
atau bibir atas bayi. Kondisi ini mungkin disebabkan oleh hormon ibu, dan akan memudar dengan
sendirinya setelah beberapa minggu hingga bulan.

14. Warna Kuning pada Kulit dan Mata

Warna kuning pada kulit dan mata bayi dikenal sebagai jaundice. Kondisi ini disebabkan oleh
kelebihan bilirubin, yaitu produk pemecahan sel darah merah. Jaundice bisa dikatakan normal
apabila terjadi pada bayi baru lahir hingga berusia 3‒7 hari. Bila keluhan tak segera membaik, si kecil
mungkin butuh diberikan terapi penyinaran guna menurunkan kadar bilirubin di dalam tubuhnya.

C. Merawat tali pusat?

Setelah dipotong, tali pusat mungkin akan diolesi cairan antiseptik klorheksidin atau antiseptik lain.
Setelah itu tali pusat dibiarkan terbuka dan kering dan tidak perlu dikompres dengan kasa yang
mengandung cairan antiseptik. Saat ingin merawat tali pusat, cuci tangan terlebih dahulu, jangan
oleskan apapun pada tali pusat, tidak perlu ditutup dengan kasa dan jangan ditutup dengan popok
maupun gurita. Usahakan agar tali pusat tidak basah, tidak terkena air seni maupun tinja bayi. Jika
tali pusat kotor, segera cuci bersih dengan air yang bersih dan sabun lalu keringkan dengan kain
bersih. Biarkan tali pusat terlepas sendiri. Jika terdapat tanda infeksi seperti kemerahan dan atau
bengkak pada pusat ataupun kulit disekitarnya, berbau busuk dan terlihat nanah, segera kontrol ke
tenaga kesehatan terdekat.

D. Membersihkan popok dan kemaluan bayi

Bersihkan kemaluan dari bagian depan ke belakang dengan menggunakan kapas yang sudah dibasahi
air bersih ataupun handuk basah. Jangan membersihkan popok dari bagian bawah anus ke
kemaluan.

E. Membersihkan mata, telinga dan hidung bayi

Mata dapat dibersihkan dengan kapas bersih yang dibasahi dengan air hangat, mulai dari arah
hidung ke luar. Jika ditemukan tanda-tanda infeksi pada mata seperti bengkak, merah,
mengeluarkan nanah segera bawa ke dokter. Kotoran telinga tidak perlu dibersihkan secara rutin
dengan mengorek liang telinga karena akan keluar sendiri ketika sudah cukup besar dan lunak saat
bayi menangis. Lubang hidung bayi juga tidak perlu dibersihkan secara khusus, cukup mengelapnya
saat mandi.

F. Memandikan bayi

Saat lahir, bayi belum perlu dimandikan. Bayi masih memiliki lapisan pelindung yang terlihat seperti
lemak berwarna keputihan yang berfungsi untuk menjaga suhu bayi. Setelah 6 jam bayi dapat dilap
dengan air hangat saja. Sebelum tali pusat lepas, bayi dapat dimandikan dengan kain lap atau spon.
Setelah tali pusat lepas bayi dapat dimandikan dengan dimasukkan ke dalam air, hati-hati kepala
terendam dalam air. Gunakan air hangat-hangat kuku, sabun dan sampo khusus bayi. Sebaiknya
tidak memandikan bayi terlalu pagi maupun terlalu sore. Saat melakukan perawatan kulit bayi,
prinsipnya menggunakan seminimal mungkin zat-zat yang berkontak dengan kulit, karena kulit bayi
masih sangat sensitif.

Sumber :

(https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/perawatan-bayi-baru-lahir)

(https://www.klikdokter.com/ibu-anak/kesehatan-bayi/kondisi-kulit-bayi-baru-lahir-dan-artinya-
bagi-kesehatan)

(https://www.alodokter.com/memahami-kondisi-kulit-bayi-baru-lahir-dan-tips-untuk-merawatnya)

Anda mungkin juga menyukai