KOMPAS.com - Bagi ibu yang baru pertama kali melahirkan, merawat bayi baru lahir
menjadi tahapan perubahan peran yang membahagiakan sekaligus mencemaskan. Bahagia
karena kehadiran si mungil yang menggemaskan dan membawa suasana ceria di rumah.
Cemas karena masih belum memiliki pengalaman merawat bayi baru lahir.
Supaya tidak cemas, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh seorang ibu yang baru
pertama kali mempunyai bayi. Apa saja 7 perhatian khusus saat ibu merawat bayi di
rumah?
Mencegah bayi kedinginan tidak dengan membedong bayi rapat-rapat, tetapi dengan
menyesuaikan suhu lingkungan yang tepat untuk bayi. Bedong bayi terlalu rapat tidak
dianjurkan lagi saat ini. Biarkan bayi bergerak bebas.
Khusus pada bayi prematur, memberi kehangatan bisa dilakukan menggendong bayi
dengan metode Kanguru, yakni mendekap bayi di dada dalam keadaan skin to skin contact
(sentuhan langsung dari kulit ibu dan bayi), kenakan topi penutup kepala, kaus kaki, sarung
tangan dan baju hangat bila udara dingin, dan hindarkan bayi dalam keadaaan basah
terlalu lama baik karena buang air kecil maupun buang air besar.
Pernafasan bayi sebaiknya tidak boleh terlalu cepat, bila lebih dari 60 kali per menit, atau
saat bernafas bayi tampak tersengal-sengal, berbunyi dan disertai sekitar bibir dan hidung
biru, berarti bayi ibu dalam keadaan sakit.
* Orangtua tidak boleh merokok di dekat bayi, jauhkan bayi dari asap kendaraan bermotor,
misalnya memanasi mesin sepeda motor jangan didekat ibu yang sedang menggendong
bayi.
* Sebaiknya bayi dihindarkan dari debu, zat kimia yang membuat bayi sesak nafas, tutup
mulut dan hidung dengan saputangan bila ada keluarga yang sedang flu berada dekat bayi.
* Setelah mandi bayi tidak perlu ditaburi bedak seluruh tubuh, bila ingin memberi bedak
berikan yang dalam bentuk bedak padat bukan bedak tabur.
* Bayi tidak perlu dipasang gurita agar pernafasan pada bayi baru lahir pernafasan lebih
leluasa.
Ada kalanya, pada minggu pertama bayi baru lahir mengalami kuning. Perhatikan bila bayi
tampak lemas, malas minum, mata terlihat kuning, malas menghisap, jangan tunda segera
dibawa ke dokter. Yang harus ibu lakukan mencegah kuning dengan rajin menyusui segera
setelah lahir untuk mencukupi kebutuhan minum bayi. Boleh dijemur sinar matahari untuk
pemenuhan vitamin D namun sebelum pukul 8 dan cukup 10 hingga 15 menit.
Perhatikan warna kulit bayi bila kemerahan, alergi, lecet atau terdapat ruam pada pantat
dan leher. Tetap mandikan untuk menjaga kebersihan kulit bayi. Gunakan popok kain katun
yang lembut dan hindari penggunaan pampers secara rutin dalam waktu lama, bila akan
perawatan kulit ruam atau lecet kemerahan pada bayi dengan krim sebaiknya
berkonsultasi dengan tenaga kesehatan.
4. Perhatikan cara pemberian minum
Kebutuhan ASI diberikan sesuka bayi tidak perlu dijadwal jam. Bayi lebih sering tidur pada
awal kehidupannya setelah lahir, bila tiga jam belum bangun bangunkan untuk
memberikan ASI. Selalu ingat untuk sendawakan setiap selesai minum, caranya dengan
posisi bayi setengah duduk di pangkuan kita, atau boleh telungkupkan di bahu kita dan
ditepuk tepuk punggungnya.
Cegah jangan sampai tersedak. Hindari menyususi bayi saat mengantuk berat.
Bagi bayi baru lahir akibat belum sempurnanya reflek menelan dan adanya sisa udara
dalam lambung kadang mengalami gumoh setelah minum, segera bayi diposisikan miring,
usap bekas gumoh dan ganti pakaian bayi.
Bila memberikan ASI melalui botol, jangan mengganjal botol dot di mulut bayi dengan
alasan apapun, sangat berbahaya. Cegah bayi bingung puting dengan memberi minum
menggunakan gelas kecil, dekatkan ke bibir bayi biarkan bayi mencecap sendiri, sesekali
tidak boleh dituang, bahaya tersedak. Atau gunakan sendok kecil untuk menyuap sedikit
demi sedikit.
5. Perhatikan saat bayi buang air besar dan buang air kecil
Bayi baru lahir yang mendapat ASI cukup dari ibu frekwensi buang air besar akan “lebih
sering” karena dalam ASI mengandung zat laksansia yang memperlancar buang air besar
sehingga membantu membersihkan zat kuning (bilirubine) dari tubuh bayi. Ibu tidak perlu
cemas.
Yang perlu diperhatikan warna dan keadaan saat bayi buang air besar adalah : bila tinja
bayi mengandung lendir, berbuih, terdapat darah dan tinja hanya air saja secara terus
menerus, perut kembung dan sulit buang air besar, warna tinja agak putih. Pada keadaan
ini, bayi memerlukan bantuan tenaga kesehatan sambil tetap terus diberikan ASI.
Bayi sehat dan kebutuhan minumnya cukup seharusnya sering buang air kecil, warna air
seni kuning jernih. Perhatikan bila bayi tidak buang air kecil dalam 24 jam pertama sejak
lahir, bayi mengedan menangis setiap akan buang air kecil, dan bila air seni berwarna
kuning pekat atau merah, segera bawa bayi kepada petugas kesehatan.
Bayi baru lahir dimandikan setiap hari dua kali pagi dan sore. Pastikan kehangatan air
mandi sesuai untuk tubuh bayi, mengukur kehangatan bisa dengan alat, bisa dengan bagian
punggung telapak tangan. Bayi boleh dimandikan berendam dalam bak mandi khusus bayi.
Berendam merupakan saat yang menyenangkan bagi bayi, selain merangsang peredaran
darah juga membersihkan kotoran maupun kuman yang melekat di tubuh bayi.
Untuk bayi sakit tetap dimandikan dengan di waslap air hangat seluruh tubuh dan disabun,
bersihkan lalu keringakan dengan handuk khusus hanya untuk bayi tidak boleh dicampur
dengan anggota keluarga lainnya.
Bersihkan tali pusar dengan waslap diberi busa sabun mandi,bilas dengan air lalu
keringkan. Cara merawatnya untuk di rumah sesuaikan dengan petunjuk bidan atau dokter
dimana ibu melahirkan bayi. Sebaiknya tali pusat cukup dibasahi (diusap) alkohol 70
persen dan tidak perlu dibungkus kain kasa.
Cegah infeksi saluran kencing dengan sesering mungkin mengganti popok bayi. Ingat selalu
cuci tangan sebelum dan sesudah merawat bayi. Bila suhu bayi lebih dari 38 derajat celsius
sebaiknya bayi jangan dibedong rapat atau diselimuti tebal, kenakan pakaian katun yang
tipis, buka selimut tebal dan kompres air hangat lalu bawa ke tenaga kesehatan.
Bila pangkal tali pusat berwarna kemerahan, keluar nanah, bau busuk disertai perut
kembung, atau bayi mengalami infeksi mata dengan tanda mengeluarkan kotoran hijau
kekuningan pada mata segera bawa kepada tenaga kesehatan terdekat.
Ketika merawat bayi , seorang ibu dan ayah baru sebaiknya menjadi lebih banyak
berkomunikasi dengan bayi dibanding saat bayi masih dalam kandungan.
Sentuhan sayang, kontak fisik,menyanyi untuk si mungil akan menjadi aktifitas yang
membahagiakan bagi orangtua baru. Semakin rajin Ayah dan ibu memberi rangsangan
kecerdasan bayi, maka proses perkembangan kecerdasan otak bayi akan semakin
sempurna.
Cara merangsang kecerdasan antara lain dengan mengucapkan kalimat - kalimat pendek
dan sederhana saat merawat bayi. Sebut satu kata secara berulang -ulang dalam rangkaian
kalimat pendek, misalnya kata mandi, minum, tidur, sayang, peluk, ayah, bunda. Tidak perlu
kalimat panjang dan jangan terlalu banyak ragam bahasa. Memori otak bayi akan terus
menerus merekam kata - kata orangtua setiap hari.
Ramai ibu bapa risau mengenai risiko kematian kot pada masa beberapa bulan pertama
usia bayi. Apa yang disarankan ialah supaya semasa ia berusia enam bulan ke bawah, bayi
tidur pada waktu malam di dalam kot yang terletak di sebelah katil ibu bapa. Saranan lain
termasuklah:
Letakkan bayi anda dalam keadaan telentang, bukannya meniarap atau disisinya.
Letakkan dia dengan kakinya rapat dengan hujung kot supaya dia tidak dapat menggeliang-
geliut mengelungsur masuk ke dalam selimut.
Pastikan suhu bilik bayi anda adalah di sekitar 18 darjah C / 64 darjah F.
Bagi kain-kain alas katil, gunakan cadar dan selimut yang berongga dan bukannya duvet.
Periksa yang bayi anda tidak terlalu panas atau terlalu sejuk dengan merasa bahagian
perutnya: jika dia terlalu panas, alihkan selimut; jika dia sejuk, selimutkannya. Jangan
memeriksa di bahagian tangan atau kakinya sebab adalah normal bagi bahagian-bahagian
itu berasa sejuk.
Rujuk artikel kami mengenai mengurangkan risiko kematian kot untuk mengetahui dengan
lebih lanjut mengenai tidur yang selamat.
Walaupun sesetengah bayi tidur sepanjang malam seawal lapan minggu, kebanyakan bayi
belum boleh melakukan sebegini sehingga mereka berusia lima atau enam bulan, atau lebih
lewat dari itu. Jika anda mahu bayi anda tidur sepanjang malam, anda boleh membantunya
dengan mengajarnya tabiat tidur yang baik seawal mungkin.
Bagaimana anda menidurkan bayi anda adalah penting. Anda mungkin merasakan bahawa
apa yang anda lakukan semasa hari-hari permulaan itu tidak mempunyai kesan yang
berpanjangan, tetapi sebenarnya ada. Bayi sedang belajar bagaimana untuk tidur. Jika anda
dodoikan bayi anda untuk tidur setiap malam pada lapan minggu permulaan, dia akan
mahu didodoi setiap kali. Inilah sebabnya sesetengah pakar tidak menyokong anda
mendodoi atau menyusukan bayi anda untuk tidur, walaupun dia masih di usia yang muda.
Untuk mewujudkan cara tidur bayi yang mantap, anda perlu menggunakan strategi yang
sama setiap malam.
Bayi yang baru lahir perlu bangun pada waktu malam supaya mereka dapat menyusu tetapi
sesetengahnya akan terkejut dari tidur sebelum mereka perlu menyusu. Kadang-kala
kehadiran anda berhampirannya akan menenangkannya dan dia akan kembali tidur.
Untuk mengelakkan bayi mengaitkan (membuat asosiasi) perkara tertentu dengan tidurnya
di mana bayi bergantung kepada sesuatu seperti dodoian atau penyusuan untuk lena,
letakkan saja bayi anda di katil sebelum dia tidur dan biarkan dia lena dengan sendirinya.
Penyelesaian 1
Bayi anda boleh dilatih untuk memperolehi tabiat tidur yang baik seawal usia enam
minggu. Caranya ialah mewujudkan rutin tidur malam dan tidur siang yang konsisten dan
meletakkan bayi di atas katilnya semasa dia masih berjaga. Selagi anak anda boleh tidur
dengan sendiri, anda boleh melayan panggilannya pada waktu tengah malam atau semasa
tidur di siang hari. Gantikan sebarang asosiasi tidur yang bergantung kepada kehadiran
anda (apa saja yang memerlukan anda berada di situ seperti dodoian atau penyusuan)
dengan barang lain yang akan berada di situ semasa bayi anda terjaga (seperti selimut
kegemarannya).
Penyelesaian 2
Anda mahu melakukan yang terbaik untuk anak anda dan membantunya membentuk tabiat
tidur yang baik merupakan sebahagian daripadanya. Anak anda belum faham lagi mengenai
apa yang terbaik untuknya dan akan menangis jika dia tidak mendapat apa yang dia
mahukan. Matlamat anda ialah membantunya tidur dan belajar tidur dengan sendiri.
Penyelesaian 3
Latihkanlah bayi anda untuk tidur dengan sendiri serta dapat menenangkan dirinya sendiri
apabila dia terjaga. Anda boleh membantunya membezakan antara malam dan siang dari
mula dengan mengadakan penyusuan malam dalam keadaan senyap dan tenang, manakala
di waktu siang, mengejutkannya jika dia tidur terlalu lewat. Lama-kelamaan dia akan
belajar untuk menyimpan tidur panjangnya untuk waktu malam. Jika dia terjaga, gunakan
suara anda untuk menenangkannya tetapi lebihkan tempoh masa antara jarak waktu anda
mendekatinya. Ini akan membantunya belajar tidur dengan sendiri.
Penyelesaian 4
Bantu bayi anda untuk relaks dan biar dia tahu bagaimana menenangkan dirinya sendiri.
Jangan biarkan dia "meluahkan tangisannya," tetapi jangan pula terus pergi kepadanya
apabila dia mula merengek. Tunggulah beberapa minit dan pastikan dia benar-benar
terganggu dan terjaga, barulah masuk ke biliknya, meyakinkannya dan menenangkannya
tanpa mengangkatnya keluar dari kot atau raganya. Sebaliknya, usap dan tenangkannya
dengan menggunakan tangan anda dan bercakaplah dengannya. Pada mulanya, pergi
kepadanya setiap beberapa minit, tetapi lama-kelamaan panggilkan namanya saja dari luar
bilik. Adalah satu idea yang baik untuk mewujudkan rutin waktu tidur yang tenang dan
menyokong yang meliputi cerita pengantar tidur, mandian dan lain-lain.
Penyelesaian 5
Bina sikap tidur yang positif dalam anak anda dengan sentiasa menyokongnya selain
memberikannya persekitaran yang tenang dan relaks yang akan membuat dia mengantuk.
Dia akan belajar menganggap tidur sebagai sesuatu yang menyeronokkan, dan bukan
sesuatu yang ditakuti.
Tidak terdapat cara yang "betul" untuk menggalakkan anak anda tidur sepanjang malam.
Anda perlu memilih penyelesaian yang sesuai bagi anda dan keluarga anda.
Demam bukan penyakit, melainkan tanda sistem pertahanan tubuhnya sedang aktif
bekerja. Tak jarang tubuh bayi terasa hangat dan jika diukur hanya naik 0,5 derajat
dibandingkan suhu tubuh normal, 36 derajat Celsius. Jika bayi panas lebih dari 37 derajat
Celcius, maka bayi dikatakan demam.
Penyebab umunya adalah infeksi, terutama infeksi virus. Bila tubuhnya mampu mengatasi
infeksi tersebut, suhu tubuhnya akan kembali normal dengan sendirinya. Ibu tetap bisa
tenang, apalagi jika saat demam mereda, anak relatif masih aktif atau maum main, dan
tampak riang.
Ukur suhu tubuhnya. Lakukan melalui ketiak, telinga atau anus. Jangan mengukur
suhu tubuh bayi sehabis mandi, karena suhu yang terukur lebih rendah dari sushu
sebenarnya.
Bila demam tidak terlalu tinggi (kurang dari 37,5 derajat celcius), tak perlu
dikompres. Susui saja sesering mungkin untuk mencegah terjadinya dehidarasi atau
kekurangan cairan.
Bila demamnya tinggi (lebih dari 38 derajat Celsius) atau ia gelisah, hindari
memberinya obat penurun demam sebelum Anda mengonsultasikannya dengan
dokter. Buat ia nyaman dengan mengompresnya dengan air hangat di bagian ketiak
dan lipatan pahanya.
Pakaikan baju yang tipis, hindari membedong atau membungkusnya dengan selimut.
Usahakan agar bayi berada di ruangan yang nyaman, sirkulasi udaranya baik dan
suhunya tidak pengap atau suhu ruang panas.
Suhu tubuh lebih dari 38 derajat celcius, untuk bayi di bawah 1 bulan suhu
tubuhnya lebih dari 37,5 derajat celcius.
Tidak mau menyusu atau sudah mengalami dehidrasi dengan gejala frekuensi buang
air kecilnya berkurang dan berwarna pekat.
Rewel atau menangis terus menerus, tidak dapat ditenangkan.
Lemas, tidur terus menerus dan sulit dibangunkan.
Sesak napas.
Muntah atau diare terus menerus. (me)
Cara Alamiah Mengatasi Masuk Angin pada Bayi dengan ramuan
tradisional.
Bahan-bahan yang dibutuhkan tidak terlalu banyak, anda perlu menyediakan satu atau dua
siung bawang merah dan minyak telon untuk dijadikan sebagai obat oles bagi si kecil yang
terken masuk angin. Pada zaman dulu waktu belum ada minyak telon masyarakat biasa
menggunakan dengan minyak tanah. Namun pada zaman sekarang ini anda bisa
menggunakan minyak telon.
1. Parut bawang merah 1 atau 2 siung (tergantung kalau bawangnya agak besar satu saja
kalau kecil diparutnya dua) lalu dicampur dengan minyak telon.
2. Baluri tubuh anak kita terutama perut dan punggung akan lebih baik jika kita memberika
pijitan sekujur tubuhnya juga pd anak kita dengan bawang dan minyak telon.
3. Insya Allah penyakit masuk angin si kecil bisa teratasi.
Inilah beberapa pilihan obat penurun panas tradisional yang dapat dicoba. Penting
diperhatikan, dosis yang tercantum pada ramuan berikut adalah dosis untuk orang dewasa.
Bila ingin diberikan kepada anak, bacalah aturan dosis bagi anak dan sesuaikan dengan
tingkatan usianya. (Lihat boks: Dosis Aman untuk Anak.)
Memiliki kandungan senyawa minyak atsiri, yaitu sekuiterpenketon yang bermanfaat untuk
menurunkan panas. Umumnya yang digunakan adalah rimpangnya; warnanya putih
kekuningan dan rasanya pahit.
Caranya: Cuci bersih 10 gram umbi lempuyang emprit. Parut dan tambahkan 1/2 gelas air
panas, aduk rata. Setelah dingin, peras, ambil sarinya. Campur dengan 2 sendok makan
(sdm) madu bunga kapuk, aduk rata. Berikan 3 kali sehari.
Memiliki kandungan minyak atsiri, curcumin, turmeron dan zingiberen yang dapat
bermanfaat sebagai antibakteri, antioksidan, dan antiinflamasi (anti-peradangan). Selain
sebagai penurun panas, campuran ini juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh.
Umumnya yang digunakan adalah rimpangnya; warnanya oranye.
Caranya: Cuci bersih 10 gram umbi kunyit. Parut dan tambahkan 1/2 gelas air panas, aduk
rata. Setelah dingin, peras, ambil sarinya. Tambahkan dengan perasan 1/2 buah jeruk nipis.
Campur dengan 2 sdm madu bunga kapuk, aduk rata. Bagi menjadi 3 bagian campuran
madu dan kunyit ini, kemudian berikan 3 kali sehari.
Caranya: Rebus 10 gram daun sambiloto kering, 25 g umbi kunyit kering (2,5 ibu jari), dan
200 cc air. Rebus hingga mendidih dan airnya tinggal 100 cc, kemudian saring. Setelah
hangat, tambahkan 100 cc madu bunga kapuk atau mahoni, aduk rata. Bagi menjadi 3
bagian, berikan 3 kali sehari.
4. Pegagan (Centella asiatica L.)
Tumbuhan yang dikenal pula dengan nama daun kaki kuda ini tumbuh merayap menutupi
tanah. Daunnya berwarna hijau dan berbentuk seperti kipas ginjal. Memiliki kandungan
triterpenoid, saponin, hydrocotyline, dan vellarine. Bermanfaat untuk menurunkan panas,
revitalisasi tubuh dan pembuluh darah serta mampu memperkuat struktur jaringan tubuh.
Pegagan juga bersifat menyejukkan atau mendinginkan, menambah tenaga dan
menimbulkan selera makan.
Caranya : Rebus 1 genggam pegagan segar dengan 2 gelas air hingga mendidih dan airnya
tinggal 1 gelas. Bagi menjadi 3 bagian dan diminum 3 kali sehari.
Penampilan temulawak menyerupai temu putih, hanya warna bunga dan rimpangnya
berbeda. Bunga temulawak berwarna putih kuning atau kuning muda, sedangkan temu
putih berwarna putih dengan tepi merah. Rimpang temulawak berwarna jingga
kecokelatan, sedangkan rimpang bagian dalam temu putih berwarna kuning muda.
Temulawak memiliki zat aktif germacrene, xanthorrhizol, alpha betha curcumena, dan lain-
lain. Manfaatnya sebagai antiinflamasi (antiperandangan), antibiotik, serta meningkatkan
produksi dan sekresi empedu. Temulawak sejak dahulu banyak digunakan sebagai obat
penurun panas, merangsang nafsu makan, mengobati sakit kuning, diare, mag, perut
kembung dan pegal-pegal.
Caranya : Cuci bersih 10 gram rimpang temulawak. Parut dan tambahkan 1/2 gelas air
panas, aduk rata. Setelah dingin, peras, ambil sarinya. Campur dengan 2 sdm madu bunga
kapuk, aduk rata. Bagi menjadi 3 campuran madu dan temulawak, kemudian berikan 3 kali
sehari.
Bawang merah sering digunakan sebagai bumbu dapur. Memiliki kandungan minyak atsiri,
sikloaliin, metilaliin, kaemferol, kuersetin, dan floroglusin.
Caranya: Kupas 5 butir bawang merah. Parut kasar dan tambahkan dengan minyak kelapa
secukupnya, lalu balurkan ke ubun-ubun dan seluruh tubuh.
Selain daun kembang sepatu, Anda juga dapat memanfaatkan daun kapuk atau daun sirih.
Kembang sepatu mengandung flavonoida, saponin dan polifenol. Daun kapuk mengandung
flavonoida, saponin dan tanin. Daun sirih mengandung flavonoida, saponin, polifenol, dan
minyak atsiri.
Caranya: Cuci bersih daunnya, keringkan dengan lap bersih, panaskan sebentar di atas api
agar lemas. Remas-remas sehingga lemas, olesi dengan minyak kelapa, kompreskan pada
perut dan kepala.
Tinggi tanamannya mencapai 1 meter, tumbuh liar, daunnya berbentuk bulat tergolong
daun majemuk bersirip genap. Seluruh bagian tanaman ini dapat digunakan. Memiliki
kandungan lignan, flavonoid, alkaloid, triterpenoid, tanin, vitamin C, dan lain-lain.
Bermanfaat untuk menurunkan panas dan meningkatkan daya tahan tubuh.
Caranya: Rebus 1 genggam meniran segar dengan 2 gelas air hingga mendidih dan airnya
tinggal 1 gelas. Bagi menjadi 3 bagian dan diminum 3 kali sehari.
9. Air kelapa muda
Air kelapa muda banyak mengandung mineral, antara lain kalium. Pada saat panas, tubuh
akan mengeluarkan banyak keringat untuk menurunkan suhu tubuh. Nah, untuk
menggantikan keringat yang keluar, perbanyaklah minum air kelapa.
Penggunaan tanaman obat dengan dosis yang tepat tidak akan menimbulkan efek samping
dan aman. Berikut dosis yang direkomendasikan untuk anak:
Lambung yang penuh juga bisa bikin bayi gumoh. Ini terjadi karena makanan yang
terdahulu belum sampai ke usus, sudah diisi makanan lagi. Akibatnya si bayi muntah.
Lambung bayi punya kapasitasnya sendiri.
2. posisi menyusui.
- Sering ibu menyusui sambil tiduran dengan posisi miring sementara si bayi tidur
telentang. Akibatnya, cairan tersebut tidak masuk ke saluran pencernaan, tapi ke saluran
napas. Bayi pun gumoh.
- pemakaian bentuk dot. Jika si bayi suka dot besar lalu diberi dot kecil, ia akan malas
mengisap karena lama. Akibatnya susu tetap keluar dari dot dan memenuhi mulut si bayi
dan lebih banyak udara yang masuk. Udara masuk ke lambung, membuat bayi muntah.
Dari mulut, susu akan masuk ke saluran pencernaan atas, baru kemudian ke lambung. di
antara kedua organ tersebut terdapat klep penutup lambung. Pada bayi, klep ini biasanya
belum berfungsi sempurna.
4. fungsi pencernaan bayi dengan peristaltik (gelombang kontraksi pada dinding lambung
dan usus) untuk makanan dapat masuk dari saluran pencernaan ke usus, masih belum
sempurna.
5. Terlalu aktif. Misalnya pada saat bayi menggeliat atau pada saat bayi terus menerus
menangis. Ini akan membuat tekanan di dalam perutnya tinggi, sehingga keluar dalam
bentuk muntah atau gumoh.
1. Hindari memberikan ASI/susu saat bayi berbaring. Jaga agar bayi tetap dalam posisi
tegak sekitar 30 menit setelah menyusu.
2. Hindari meletakkan bayi di kursi bayi karena akan meningkatkan tekanan pada perut.
5. sendawakan bayi segera setelah menyusu. Bahkan bayi terkadang masih membutuhkan
bersendawa di antara 2 waktu menysusu.
6. Check lubang dot yang Anda gunakan untuk memberikan ASI/susu. Jika lubang terlalu
kecil akan meningkatkan udara yang masuk. Jika terlalu besar ,susu akan mengalir dengan
cepat yang bisa memungkinkan bayi Anda gumoh.
7. Hindari memberikan ASI/susu ketika bayi sanagt lapar, karena bayi akan tergesa-gesa
saat minum sehingga akan menimbulkan udara masuk.
8. jika menyusui, posisi bayi dimiringkan. Kepalanya lebih tinggi dari kaki sehingga
membentuk sudut 45 derajat. Jadi cairan yang masuk bisa turun ke bawah.
Segera mengangkat bayi saat gumoh adalah berbahaya, karena muntah atau gumoh bisa
turun lagi, masuk ke paru dan akhirnya malah mengganggu paru. Bisa radang paru.
Sebaiknya, miringkan atau tengkurapkan anak. Biarkan saja ia muntah sampai tuntas
jangan ditahan.
Hal ini justru lebih baik daripada cairan kembali dihirup dan masuk ke dalam paru-paru
karena bisa menyebabkan radang atau infeksi. Muntah pada bayi bukan cuma keluar dari
mulut, tapi juga bisa dari hidung. Hal ini terjadi karena mulut, hidung, dan tenggorokan
punya saluran yang berhubungan. Pada saat muntah, ada sebagian yang keluar dari mulut
dan sebagian lagi dari hidung. Mungkin karena muntahnya banyak dan tak semuanya bisa
keluar dari mulut, maka cairan itu mencari jalan keluar lewat hidung.
bila si bayi tersedak dan muntahnya masuk ke saluran pernapasan alias paru-paru. ini
disebut aspirasi dan berbahaya. Lebih bahaya lagi jika si bayi tersedak susu yang sudah
masuk ke lambung karena sudah mengandung asam dan akan merusak paru-paru. Untuk
mencegah kemungkinan tersedak, agar setiap kali bayi muntah selalu dimiringkan
badannya. Akan lebih baik jika sebelum si bayi muntah (saat menunjukkan tanda-tanda
akan muntah) segera dimiringkan atau ditengkurapkan atau didirikan sambil ditepuk-
tepuk punggungnya.
Perlu OBSERVASI
Adalah sangat penting mengetahui bahwa muntah atau gumoh berlebihan pada bayii Anda
yang mengarah pada hal patologis. Anda tak perlu khawatir jika :
· Penurunan berat badan atau tidak ada kenaikan berat badan
· Gangguan pernafasan misal henti nafas, biru atau nafas pendek
Tanda awal adanya masalah dengan pemberian ASI/susu pada bayiantara lain:
Gumoh adalah makanan dikeluarkan kembali ke mulut akibat gerakan anti peristaltik
esophagus (Arif M. 2000).
Regurgitasi adalah proses dikeluarkannya isi lambung melalui mulut akibat belum
sempurnanya katub antara lambung dan esophagus (kerongkongan)
(http://www.ayahbunda-online.com).
Regurgitasi adalah aliran dengan arah yang berlawanan dari normal, aliran kembali isi
lambung dan duodenum ke dalam esophagus (Dorland. 2002).
Penyebab Regurgitasi
Susu atau ASI yang diminum bayi melebihi kapasitas lambung, padahal di usia itu kapasitas
lambung bayi masih sangat kecil.
Terlalu aktif yaitu pada saat bayi menggeliat atau bayi terus menerus menangis.
Klep penutup lambung belum berfungsi sempurna. (http://www.conectique.com)
Komplikasi Regurgitasi
Esofagitis (radang esofagus)
Gagal tumbuh (failure to thrive)
Perdarahan saluran cerna akibat iritasi mukosa (selaput lendir)
Aspirasi (masuknya cairan atau isi lambung ke dalam saluran napas) yang menyebabkan
sesak napas. (http://gerd.cdhnf.org)
Sendawa adalah bunyi yang keluar dari kerangkongan (biasanya apabila masuk angin atau
sesudah makan kenyang). Bersendawa adalah mengeluarkan sendawa (Depdiknas. 2002).
c. Menaruh di Pundak
Posisi menyendawakan di pundak adalah cara yang paling mudah. Caranya, bayi digendong
di pundak dengan wajah menghadap ke belakang. Pegang bagian pantatnya dengan satu
tangan, sedangkan tangan lain memegang leher dan menepuk-nepuk punggungnya. Tidak
lebih dari tiga menit, mulut bayi akan mengeluarkan bunyi khas sendawa.
Agar berhasil sebaiknya:
Tubuh bayi dalam posisi tegak lurus. Dagu menyandar ke bahu, bahu lurus ke bawah, lalu
leher disangga tangan.
Posisi dagu diusahakan lebih tinggi dari bahu. Mulut dan hidung tidak tertutup. Jika tidak,
sangatmungkin bayi sulit sendawa, bahkan bisa menyebabkannya muntah.
Tepuk di bagian punggung secara perlahan tapi kuat. Tepuk di bagian tengah, di bawah iga
kiri.
Goyangkan tubuh bayi, bukan kakinya saat menyendawakan. Mirip menggoyangkan botol.
Menggoyangkan sembarangan bisa membuat bayi sulit sendawa.
Pegang selalu leher bayi. Jika tidak, bayi bisa mengalami risiko cidera.
Posisi Setengah Duduk di Pangkuan
Kelemahan posisi ini, bayi umumnya agak lama bersendawa karena posisinya tidak tegak.
Melakukannya pun tidak mudah. Posisi bayi setengah duduk. Dada dan kepala menjorok ke
depan. Sangga leher lalu tepuk-tepuk bagian lambungnya. Bayi pun akan sendawa. Hindari
memangku bayi dengan posisi mendatar, karena menyebabkannya muntah.
Posisi Telungkup
Telungkupkan bayi di pangkuan. Tepuk-tepuklah bagian punggungnya. Usahakan posisi
dada lebih tinggi dari perutnya. Cara ini bisa dilakukan di boks atau ranjang si kecil. Selain
membuat udara di perut keluar, posisi ini bisa membuat bayi lebih nyaman.
(http://www.nakita-online.com)