Anda di halaman 1dari 14

7 Perhatian Khusus Saat Ibu Merawat Bayi

KOMPAS.com - Bagi ibu yang baru pertama kali melahirkan, merawat bayi baru lahir
menjadi tahapan perubahan peran yang membahagiakan sekaligus mencemaskan. Bahagia
karena kehadiran si mungil yang menggemaskan dan membawa suasana ceria di rumah.
Cemas karena masih belum memiliki pengalaman merawat bayi baru lahir.

Supaya tidak cemas, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh seorang ibu yang baru
pertama kali mempunyai bayi. Apa saja 7 perhatian khusus saat ibu merawat bayi di
rumah?

1. Perhatikan kehangatan bayi

Mencegah bayi kedinginan tidak dengan membedong bayi rapat-rapat, tetapi dengan
menyesuaikan suhu lingkungan yang tepat untuk bayi. Bedong bayi terlalu rapat tidak
dianjurkan lagi saat ini. Biarkan bayi bergerak bebas.

Khusus pada bayi prematur, memberi kehangatan bisa dilakukan menggendong bayi
dengan metode Kanguru, yakni mendekap bayi di dada dalam keadaan skin to skin contact
(sentuhan langsung dari kulit ibu dan bayi), kenakan topi penutup kepala, kaus kaki, sarung
tangan dan baju hangat bila udara dingin, dan hindarkan bayi dalam keadaaan basah 
terlalu lama baik karena buang air kecil maupun buang air besar.

2. Perhatikan nafas bayi

Pernafasan bayi sebaiknya tidak boleh terlalu cepat, bila lebih dari 60 kali per menit, atau
saat bernafas bayi tampak tersengal-sengal, berbunyi dan disertai sekitar bibir dan hidung
biru, berarti bayi ibu dalam keadaan sakit.

Yang perlu diperhatikan agar pernafasan bayi sehat yaitu :

* Orangtua tidak boleh merokok di dekat bayi, jauhkan bayi dari asap kendaraan bermotor,
misalnya memanasi mesin sepeda motor jangan didekat ibu yang sedang menggendong
bayi.

* Sebaiknya bayi dihindarkan dari debu, zat kimia yang membuat bayi sesak nafas, tutup
mulut dan hidung dengan saputangan bila ada keluarga yang sedang flu berada dekat bayi.

* Setelah mandi bayi tidak perlu ditaburi bedak  seluruh tubuh, bila ingin memberi bedak
berikan yang dalam bentuk bedak padat bukan bedak tabur.

* Bayi tidak perlu dipasang gurita agar pernafasan pada bayi baru lahir pernafasan lebih
leluasa.

* Sirkulasi  atau ventilasi udara kamar bayi cukup baik.

3. Perhatikan warna kulit bayi

Ada kalanya, pada minggu pertama bayi baru lahir mengalami kuning. Perhatikan bila bayi
tampak lemas, malas minum, mata terlihat kuning, malas menghisap, jangan tunda segera
dibawa ke dokter. Yang harus ibu lakukan mencegah kuning  dengan rajin menyusui  segera
setelah lahir untuk  mencukupi kebutuhan minum bayi. Boleh dijemur sinar matahari untuk
pemenuhan vitamin D namun sebelum pukul 8 dan cukup 10 hingga 15 menit.

Perhatikan warna kulit bayi bila kemerahan, alergi, lecet atau  terdapat ruam pada pantat
dan leher. Tetap mandikan untuk menjaga kebersihan kulit bayi. Gunakan popok kain katun
yang lembut dan hindari penggunaan pampers secara rutin dalam waktu lama, bila akan
perawatan kulit ruam atau lecet kemerahan pada bayi dengan krim sebaiknya
berkonsultasi dengan tenaga kesehatan.
4. Perhatikan cara pemberian minum

Kebutuhan ASI diberikan sesuka bayi tidak perlu dijadwal jam. Bayi lebih sering tidur pada
awal kehidupannya setelah lahir, bila tiga jam belum bangun bangunkan untuk
memberikan ASI. Selalu ingat untuk sendawakan setiap selesai minum, caranya dengan
posisi bayi setengah duduk di pangkuan kita, atau boleh telungkupkan di bahu kita  dan
ditepuk tepuk punggungnya.

Cegah jangan sampai tersedak. Hindari menyususi bayi saat mengantuk berat.

Bagi bayi baru lahir akibat belum sempurnanya reflek menelan dan adanya sisa udara
dalam lambung kadang mengalami gumoh  setelah minum, segera bayi diposisikan miring,
usap bekas gumoh dan ganti pakaian bayi.

Bila memberikan ASI melalui botol, jangan mengganjal botol dot di mulut bayi dengan
alasan apapun, sangat berbahaya. Cegah bayi bingung puting dengan memberi minum
menggunakan gelas kecil, dekatkan ke bibir bayi biarkan bayi mencecap sendiri, sesekali
tidak boleh dituang, bahaya tersedak. Atau gunakan sendok kecil untuk menyuap sedikit
demi sedikit.

5. Perhatikan saat bayi  buang air besar dan buang air kecil

Bayi baru lahir yang mendapat ASI cukup dari ibu frekwensi buang air besar akan “lebih
sering” karena dalam ASI mengandung zat laksansia yang memperlancar buang air besar
sehingga membantu membersihkan zat kuning  (bilirubine) dari tubuh bayi. Ibu tidak perlu
cemas.

Yang perlu diperhatikan warna dan keadaan saat bayi buang air besar adalah : bila tinja
bayi mengandung lendir, berbuih, terdapat darah dan tinja hanya air saja secara terus
menerus, perut kembung dan sulit buang air besar, warna tinja agak  putih. Pada keadaan
ini, bayi memerlukan bantuan tenaga kesehatan sambil tetap terus diberikan ASI.

Bayi sehat dan kebutuhan minumnya cukup seharusnya sering buang air kecil, warna air
seni kuning jernih. Perhatikan bila bayi tidak buang air kecil dalam 24 jam pertama sejak
lahir, bayi mengedan menangis setiap akan buang air kecil, dan bila  air seni berwarna
kuning pekat  atau merah, segera bawa bayi kepada petugas kesehatan.

6. Perhatikan kebersihan dan pencegahan infeksi

Bayi baru lahir dimandikan setiap hari dua kali pagi dan sore. Pastikan kehangatan air
mandi sesuai untuk tubuh bayi, mengukur kehangatan bisa dengan alat, bisa dengan bagian
punggung telapak tangan. Bayi boleh dimandikan berendam dalam bak mandi  khusus bayi.
Berendam merupakan saat yang menyenangkan bagi bayi, selain merangsang peredaran
darah juga membersihkan kotoran maupun kuman yang melekat di tubuh bayi.

Untuk bayi sakit tetap dimandikan dengan di waslap air hangat seluruh tubuh dan disabun,
bersihkan lalu keringakan dengan handuk  khusus hanya untuk bayi tidak boleh dicampur
dengan anggota keluarga lainnya.

Bersihkan tali pusar dengan waslap diberi busa sabun mandi,bilas dengan air lalu
keringkan. Cara merawatnya untuk di rumah sesuaikan dengan petunjuk bidan atau dokter
dimana ibu melahirkan bayi. Sebaiknya  tali pusat cukup dibasahi (diusap)  alkohol 70
persen dan tidak perlu dibungkus kain kasa.

Cegah infeksi saluran kencing dengan sesering mungkin mengganti popok bayi.  Ingat selalu
cuci tangan sebelum dan sesudah merawat bayi. Bila suhu bayi lebih dari 38 derajat celsius
sebaiknya bayi jangan dibedong rapat atau diselimuti tebal, kenakan pakaian katun yang
tipis, buka selimut tebal dan kompres air hangat lalu bawa ke tenaga kesehatan.

Bila  pangkal tali pusat berwarna kemerahan, keluar nanah, bau busuk disertai perut
kembung, atau bayi mengalami  infeksi mata   dengan tanda mengeluarkan kotoran hijau
kekuningan pada mata segera bawa kepada tenaga kesehatan terdekat.

Lengkapi semua imunisasi.

7. Perhatian untuk merangsang kecerdasan bayi sejak dini

Ketika merawat bayi , seorang ibu dan ayah baru sebaiknya menjadi lebih banyak
berkomunikasi dengan bayi dibanding saat bayi masih dalam kandungan.

Sentuhan sayang, kontak fisik,menyanyi untuk si mungil akan menjadi aktifitas yang
membahagiakan bagi orangtua baru. Semakin rajin  Ayah dan ibu memberi rangsangan
kecerdasan bayi, maka proses perkembangan  kecerdasan otak bayi akan semakin
sempurna.

Cara merangsang kecerdasan antara lain dengan mengucapkan kalimat - kalimat pendek
dan sederhana saat merawat bayi. Sebut satu kata secara berulang -ulang dalam rangkaian
kalimat pendek, misalnya kata mandi, minum, tidur, sayang, peluk, ayah, bunda. Tidak perlu
kalimat panjang dan jangan terlalu banyak  ragam bahasa. Memori otak bayi akan terus
menerus merekam kata - kata orangtua setiap hari.

Cara Mencegah Timbulnya Biang Keringat

Gunakan pakaian yang mudah menyerap keringat, seperti katun


Gunakan pakaian yang longgar, jangan yang terlalu ketat
Perbaiki sirkulasi udara pada ruangan
Mandikan bayi dengan teratur, 1 atau 2 kali setiap hari

Cara Mengobati Biang Keringat

Ada beberapa alternatif untuk mengobati biang keringat:


Dengan VCO (Virgin Coconut Oil)
Dengan Minyak Telon (pilih yang kandungan minyak kelapanya 60%, agar tidak terlalu
panas)
Bedak Salicyl (bisa dicampur dengan air, seperti bedak dingin)
Bedak tabur
Sebagai tambahan, jika kondisi kulit bayi Anda bertambah parah, coba periksakan ke
dokter, karena sangat mungkin gangguan kulit yang diderita oleh si kecil bukan biang
keringat, tapi penyakit lain. Jika ini yang terjadi, tentu saja perawatannya berbeda.

Tabel Problem dan solusinya

Problem Indikator Solusi*


Biang Keringat Berbentuk bintil-bintil Jangan biarkan bayi merasa
sebesar pangkal ujung jarum kepanasan hingga
pentul atau lebih kecil, berkeringat
berdasar merah banyak.Mandikan bayi 2 kali
sehari agar tubuh tetap
bersih. Ganti baju bayi secara
rutin bila bayi sering
berkeringat, dan taburkan
bedak setelah mandi atau
saat ganti baju.
Bintik putih dalam mulut Tampak bintik putih Di biarkan saja, karena akan
kekuningan di langit-langit hilang tanpa perawatan atau
mulut, kadang-kadang juga obat-obatan
terdapat pada gusi bayi.
Gigitan serangga Bagian yang tergigit tampak Oleskan lotion antigigitan
merah dan meninggalkan serangga khusus bayi pada
bekas bekas gigitan
Jamur Tampak kerak putih atau Bersihkan rongga mulut dan
merah di lidah dan rongga lidah dengan kasa steril
mulut basah. Bila perlu, berikan anti
jamur (sesuai petunjuk
dokter)
Jerawat bayi Tampak bintil-bintil kecil Di biarkan saja, karena akan
pada permukaan kulit, hilang tanpa perawatan atau
seperti jerawat pada orang obat-obatan.
dewasa
Kerak kepala Tampak sisik-sisik tebal di Oleskan minyak bayi(baby
kulit kepala oil) pada kulit kepala bayi
yang berkerak beberapa saat
sebelum mandi, agar kerak
kepala mudah dihilangkan
Kulit kering Permukaan kulit terasa kasar, Dapat dioleskan krim bayi
tidak lembut, kadang seperti atau lotion bayi.
ada pengelupasan kulit ari Konsultasikan pada dokter
anak Anda
Lecet Kulit yang lecet tampak Gunakan krim bayi khusus
merah dan ada luka, sering di leccet pada kulit bayi
jumpai pada selangkangan
dan anus bayi
Ruam popok Kulit daerah lipatan, bagian Bersihkan kelamin dan
selangkangan, dan daerah sekitarnya setelah buang air
bokong tampak merah, kecil dan besar, lalu oleskan
kadang berair krim anti ruam popok
terutama pada daerah
lipatan-lipatan (selangkangan
dan bokong)

MEWUJUDKAN CARA TIDUR YANG BAIK

Tidur yang tipikal pada usia ini


Bayi yang baru lahir akan banyak tidur – kira-kira 17 hingga 18 jam sehari pada beberapa
minggu pertama dan 15 jam sehari menjelang bulan ketiga. Walau bagaimanapun, mereka
tidur tidak lebih daripada tiga hingga empat jam pada satu-satu masa, sama ada pada waktu
siang atau waktu malam. Ini bermakna: Anda tidak akan dapat tidur terus tanpa gangguan.
Pada waktu malam pula, anda akan terpaksa bangun untuk menyusukan anak dan menukar
lampin; pada waktu siang pula, anda juga akan bermain dengannya.

Ramai ibu bapa risau mengenai risiko kematian kot pada masa beberapa bulan pertama
usia bayi. Apa yang disarankan ialah supaya semasa ia berusia enam bulan ke bawah, bayi
tidur pada waktu malam di dalam kot yang terletak di sebelah katil ibu bapa. Saranan lain
termasuklah:
Letakkan bayi anda dalam keadaan telentang, bukannya meniarap atau disisinya.
Letakkan dia dengan kakinya rapat dengan hujung kot supaya dia tidak dapat menggeliang-
geliut mengelungsur masuk ke dalam selimut.
Pastikan suhu bilik bayi anda adalah di sekitar 18 darjah C / 64 darjah F.
Bagi kain-kain alas katil, gunakan cadar dan selimut yang berongga dan bukannya duvet.
Periksa yang bayi anda tidak terlalu panas atau terlalu sejuk dengan merasa bahagian
perutnya: jika dia terlalu panas, alihkan selimut; jika dia sejuk, selimutkannya. Jangan
memeriksa di bahagian tangan atau kakinya sebab adalah normal bagi bahagian-bahagian
itu berasa sejuk.

Rujuk artikel kami mengenai mengurangkan risiko kematian kot untuk mengetahui dengan
lebih lanjut mengenai tidur yang selamat.

Walaupun sesetengah bayi tidur sepanjang malam seawal lapan minggu, kebanyakan bayi
belum boleh melakukan sebegini sehingga mereka berusia lima atau enam bulan, atau lebih
lewat dari itu. Jika anda mahu bayi anda tidur sepanjang malam, anda boleh membantunya
dengan mengajarnya tabiat tidur yang baik seawal mungkin.

Bagaimanakah anda boleh mewujudkan tabiat tidur yang baik


Berikut adalah beberapa perkara terbaik yang boleh anda lakukan untuk membantu bayi
anda tidur pada usia ini:

Belajar mengenal pasti tanda-tanda yang menunjukkan dia sudah letih


Semasa usia enam hingga lapan minggu, bayi anda tidak boleh berjaga lebih daripada dua
jam pada satu-satu masa. Jika anda lewat menidurkannya, dia akan terasa terlalu letih dan
tidak akan dapat lena dengan mudah. Lihatlah tanda-tanda yang menunjukkan bayi anda
sudah mengantuk. Adakah dia menggosok matanya, menarik telinganya atau menunjukkan
lingkaran hitam di bawah matanya? Jika anda mengesan tanda-tanda ini atau tanda
mengantuk yang lain, cuba letakkan dia ke dalam kot atau raga kendongnya. Lama-
kelamaan anda akan memahami secara intuitif mengenai ritma dan pola harian bayi anda
dan akan tahu bila masanya dia sudah bersedia untuk tidur.

Mula mengajarnya perbezaan di antara siang dan malam


Sesetengah bayi suka berjaga pada waktu malam (anda mungkin dapat petandanya semasa
anda hamil dahulu) dan kadangkala bayi anda akan berjaga apabila anda baru sahaja lena.
Hari-hari pertama selepas kelahiran, anda tidak akan dapat menangani ini. Tetapi apabila
bayi anda berusia kira-kira dua minggu, anda sudah boleh mengajarnya membezakan
malam daripada siang. Apabila dia giat dan berjaga pada waktu siang, bermainlah
dengannya sekerap mungkin, pastikan rumah anda dan biliknya cerah dan terang, dan
jangan risau mengenai kebisingan biasa seperti telefon, TV atau mesin basuh. Jika dia suka
tidur semasa sedang menyusu, kejutkan dia. Pada waktu malam, cuba jangan bermain
dengannya apabila anda masuk ke biliknya untuk menyusukannya. Pastikan cahaya dalam
rumah dan bunyi-bunyi bising di tahap minima, dan jangan terlalu banyak bercakap
dengannya. Tidak lama lagi, dia akan tahu bahawa waktu malam ialah waktu untuk tidur.

Berikan dia peluang untuk tidur dengan sendiri


Apabila dia berusia enam hingga lapan minggu, anda boleh cuba memberi peluang kepada
bayi anda untuk tidur dengan sendiri. Cara terbaik melakukannya ialah dengan
meletakkannya di katil semasa dia sedang mengantuk, tetapi masih berjaga.

Bagaimana anda menidurkan bayi anda adalah penting. Anda mungkin merasakan bahawa
apa yang anda lakukan semasa hari-hari permulaan itu tidak mempunyai kesan yang
berpanjangan, tetapi sebenarnya ada. Bayi sedang belajar bagaimana untuk tidur. Jika anda
dodoikan bayi anda untuk tidur setiap malam pada lapan minggu permulaan, dia akan
mahu didodoi setiap kali. Inilah sebabnya sesetengah pakar tidak menyokong anda
mendodoi atau menyusukan bayi anda untuk tidur, walaupun dia masih di usia yang muda.
Untuk mewujudkan cara tidur bayi yang mantap, anda perlu menggunakan strategi yang
sama setiap malam.

Kesulitan yang mungkin timbul


Tidak banyak perkara yang boleh menganggu gaya tidur bayi yang masih kecil. Tetapi
apabila anak anda berusia dua atau tiga bulan, dia mungkin akan:
terjaga pada waktu malam dengan lebih kerap daripada yang sepatutnya;
mengaitkan perkara tertentu dengan aktiviti tidur yang berkemungkinan akan membawa
masalah kepada anda nanti.

Bayi yang baru lahir perlu bangun pada waktu malam supaya mereka dapat menyusu tetapi
sesetengahnya akan terkejut dari tidur sebelum mereka perlu menyusu. Kadang-kala
kehadiran anda berhampirannya akan menenangkannya dan dia akan kembali tidur.

Untuk mengelakkan bayi mengaitkan (membuat asosiasi) perkara tertentu dengan tidurnya
di mana bayi bergantung kepada sesuatu seperti dodoian atau penyusuan untuk lena,
letakkan saja bayi anda di katil sebelum dia tidur dan biarkan dia lena dengan sendirinya.

Penyelesaian masalah tidur


Anda perlu mengajar bayi anda sedikit demi sedikit bagaimana untuk tidur sepanjang
malam. Para pakar tidak sependapat mengenai cara terbaik untuk melakukannya dan
terdapat pelbagai falsafah yang bercanggah. Beberapa cara penyelesaian utama digariskan
di bawah.

Penyelesaian 1
Bayi anda boleh dilatih untuk memperolehi tabiat tidur yang baik seawal usia enam
minggu. Caranya ialah mewujudkan rutin tidur malam dan tidur siang yang konsisten dan
meletakkan bayi di atas katilnya semasa dia masih berjaga. Selagi anak anda boleh tidur
dengan sendiri, anda boleh melayan panggilannya pada waktu tengah malam atau semasa
tidur di siang hari. Gantikan sebarang asosiasi tidur yang bergantung kepada kehadiran
anda (apa saja yang memerlukan anda berada di situ seperti dodoian atau penyusuan)
dengan barang lain yang akan berada di situ semasa bayi anda terjaga (seperti selimut
kegemarannya).

Penyelesaian 2
Anda mahu melakukan yang terbaik untuk anak anda dan membantunya membentuk tabiat
tidur yang baik merupakan sebahagian daripadanya. Anak anda belum faham lagi mengenai
apa yang terbaik untuknya dan akan menangis jika dia tidak mendapat apa yang dia
mahukan. Matlamat anda ialah membantunya tidur dan belajar tidur dengan sendiri.

Penyelesaian 3
Latihkanlah bayi anda untuk tidur dengan sendiri serta dapat menenangkan dirinya sendiri
apabila dia terjaga. Anda boleh membantunya membezakan antara malam dan siang dari
mula dengan mengadakan penyusuan malam dalam keadaan senyap dan tenang, manakala
di waktu siang, mengejutkannya jika dia tidur terlalu lewat. Lama-kelamaan dia akan
belajar untuk menyimpan tidur panjangnya untuk waktu malam. Jika dia terjaga, gunakan
suara anda untuk menenangkannya tetapi lebihkan tempoh masa antara jarak waktu anda
mendekatinya. Ini akan membantunya belajar tidur dengan sendiri.

Penyelesaian 4
Bantu bayi anda untuk relaks dan biar dia tahu bagaimana menenangkan dirinya sendiri.
Jangan biarkan dia "meluahkan tangisannya," tetapi jangan pula terus pergi kepadanya
apabila dia mula merengek. Tunggulah beberapa minit dan pastikan dia benar-benar
terganggu dan terjaga, barulah masuk ke biliknya, meyakinkannya dan menenangkannya
tanpa mengangkatnya keluar dari kot atau raganya. Sebaliknya, usap dan tenangkannya
dengan menggunakan tangan anda dan bercakaplah dengannya. Pada mulanya, pergi
kepadanya setiap beberapa minit, tetapi lama-kelamaan panggilkan namanya saja dari luar
bilik. Adalah satu idea yang baik untuk mewujudkan rutin waktu tidur yang tenang dan
menyokong yang meliputi cerita pengantar tidur, mandian dan lain-lain.

Penyelesaian 5
Bina sikap tidur yang positif dalam anak anda dengan sentiasa menyokongnya selain
memberikannya persekitaran yang tenang dan relaks yang akan membuat dia mengantuk.
Dia akan belajar menganggap tidur sebagai sesuatu yang menyeronokkan, dan bukan
sesuatu yang ditakuti.

Tidak terdapat cara yang "betul" untuk menggalakkan anak anda tidur sepanjang malam.
Anda perlu memilih penyelesaian yang sesuai bagi anda dan keluarga anda.

Cara mengatasi bayi kembung:


1. Dont be panic, mom! Apapun keadaannya, kita mesti tetap stay cool. Panik hanya
akan menambah masalah.
2. Cari penyebab bayi kembung. Kalo salah identifikasi penyebab, susah mengatasi
bayi kembung. Biasanya bayi kembung karena ada gangguan di saluran cerna. Bisa
jadi karena nggak cocok dengan susu formulanya, MPASI (makanan pendamping
ASI) atau karena masuk angin, terpapar angin di luar, atau kipas angin dan AC.
3. Matikan kipas angin atau AC, karena keduanya juga akan memperparah kondisi si
kecil, kalau si kecil kegerahan dikipasi aja dengan kipas manual (misalnya: kipas dari
karton).
4. Telungkupkan si kecil diatas paha kita (bundanya) posisi ini akan membuat
perutnya tertekan paha dan mendorong kentut keluar.
5. Parut 5 siung bawang merah, taruh di lepekan (piring kecil) campur dengan minyak
kayu putih lalu balurkan ke seluruh tubuh. Urut lembut di sekitar daerah sela-sela
tulang iga dan perut. Minyak atsiri yang terkandung dalam bawang merah dapat
mengatasi bayi kembung.
6. Kenakan gurita bayi, tapi jangan diikat kencang-kencang ya... agar angin dari luar
tubuhnya nggak masuk.
7. Pakai celana dan kaos singlet saja, agar tidak gerah. Oya jangan dipakein pampers
(tambah gerah rek...).
8. Minumkan PropolisKU 2 tetes perjam. PropolisKU yang berasal dari lebah asli
Indonesia cocok untuk bayi baru lahir sekalipun (ini pengalaman bersama 2 putri
kami, Naufa dan Naura). Zat aktifnya akan membunuh bakteri, kuman atau virus
yang ngendon di saluran pencernaan, yang menyebabkan kembung.
9. Banyak-banyak baca istighfar. Sakit yang dialami si kecil adalah ujian untuk kedua
orangtuanya dan kesempatan untuk menggugurkan dosa. Dengan banyak
beristighfar, hati kita insyaAllah akan menjadi tenang.
10. Banyak-banyaklah berdoa, agar apa yang sudah diupayakan bisa menghantarkan
kesembuhan untuk buah hati kita.

Tips Atasi Demam pada Bayi

Demam bukan penyakit, melainkan tanda sistem pertahanan tubuhnya sedang aktif
bekerja. Tak jarang tubuh bayi terasa hangat dan jika diukur hanya naik 0,5 derajat
dibandingkan suhu tubuh normal, 36 derajat Celsius. Jika bayi panas lebih dari 37 derajat
Celcius, maka bayi dikatakan demam.

Penyebab  umunya adalah infeksi, terutama infeksi virus. Bila tubuhnya mampu mengatasi
infeksi tersebut, suhu tubuhnya akan kembali normal dengan sendirinya. Ibu tetap bisa
tenang, apalagi jika saat demam mereda, anak relatif masih aktif atau maum main, dan
tampak riang.

Bila temperatur tubuh bayi semakin tinggi, lakukan ini:

 Ukur suhu tubuhnya. Lakukan melalui ketiak, telinga atau anus. Jangan mengukur
suhu tubuh bayi sehabis mandi, karena suhu yang terukur lebih rendah dari sushu
sebenarnya.
 Bila demam tidak terlalu tinggi (kurang dari 37,5 derajat celcius), tak perlu
dikompres. Susui saja sesering mungkin untuk mencegah terjadinya dehidarasi atau
kekurangan cairan.
 Bila demamnya tinggi (lebih dari 38 derajat Celsius) atau ia gelisah, hindari
memberinya obat penurun demam sebelum Anda mengonsultasikannya dengan
dokter. Buat ia nyaman dengan mengompresnya dengan air hangat di bagian ketiak
dan lipatan pahanya.
 Pakaikan baju yang tipis, hindari membedong atau membungkusnya dengan selimut.
Usahakan agar bayi berada di ruangan yang nyaman, sirkulasi udaranya baik dan
suhunya tidak pengap atau suhu ruang panas.

Segera ke dokter jika:

 Suhu tubuh lebih dari 38 derajat celcius, untuk bayi di bawah 1 bulan suhu
tubuhnya lebih dari 37,5 derajat celcius.
 Tidak mau menyusu atau sudah mengalami dehidrasi dengan gejala frekuensi buang
air kecilnya berkurang dan berwarna pekat.
 Rewel atau menangis terus menerus, tidak dapat ditenangkan.
 Lemas, tidur terus menerus dan sulit dibangunkan.
 Sesak napas.
 Muntah atau diare terus menerus. (me)
Cara Alamiah Mengatasi Masuk Angin pada Bayi dengan ramuan
tradisional.

Bahan-bahan yang dibutuhkan tidak terlalu banyak, anda perlu menyediakan satu atau dua
siung bawang merah dan minyak telon untuk dijadikan sebagai obat oles bagi si kecil yang
terken masuk angin. Pada zaman dulu waktu belum ada minyak telon masyarakat biasa
menggunakan dengan minyak tanah. Namun pada zaman sekarang ini anda bisa
menggunakan minyak telon.

Berikut adalah langkah-langkahnya :

1. Parut bawang merah 1 atau 2 siung (tergantung kalau bawangnya agak besar satu saja
kalau kecil diparutnya dua) lalu dicampur dengan minyak telon.
2. Baluri tubuh anak kita terutama perut dan punggung akan lebih baik jika kita memberika
pijitan sekujur tubuhnya juga pd anak kita dengan bawang dan minyak telon.
3. Insya Allah penyakit masuk angin si kecil bisa teratasi.

Aneka Obat Tradisional Penurun Panas

Inilah beberapa pilihan obat penurun panas tradisional yang dapat dicoba. Penting
diperhatikan, dosis yang tercantum pada ramuan berikut adalah dosis untuk orang dewasa.
Bila ingin diberikan kepada anak, bacalah aturan dosis bagi anak dan sesuaikan dengan
tingkatan usianya. (Lihat boks: Dosis Aman untuk Anak.)

1. Lempuyang Emprit (Zingiber amaricans)

Memiliki kandungan senyawa minyak atsiri, yaitu sekuiterpenketon yang bermanfaat untuk
menurunkan panas. Umumnya yang digunakan adalah rimpangnya; warnanya putih
kekuningan dan rasanya pahit.

Caranya: Cuci bersih 10 gram umbi lempuyang emprit. Parut dan tambahkan 1/2 gelas air
panas, aduk rata. Setelah dingin, peras, ambil sarinya. Campur dengan 2 sendok makan
(sdm) madu bunga kapuk, aduk rata. Berikan 3 kali sehari.

2. Kunyit (Curcuma longa)

Memiliki kandungan minyak atsiri, curcumin, turmeron dan zingiberen yang dapat
bermanfaat sebagai antibakteri, antioksidan, dan antiinflamasi (anti-peradangan). Selain
sebagai penurun panas, campuran ini juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh.
Umumnya yang digunakan adalah rimpangnya; warnanya oranye.

Caranya: Cuci bersih 10 gram umbi kunyit. Parut dan tambahkan 1/2 gelas air panas, aduk
rata. Setelah dingin, peras, ambil sarinya. Tambahkan dengan perasan 1/2 buah jeruk nipis.
Campur dengan 2 sdm madu bunga kapuk, aduk rata. Bagi menjadi 3 bagian campuran
madu dan kunyit ini, kemudian berikan 3 kali sehari.

3. Sambiloto (Andrographis paniculata)

Seluruh bagian tanamannya dapat digunakan. Memiliki kandungan andrografolid lactones


(zat pahit), diterpene, glucosides dan flavonoid yang dapat menurunkan panas. Bahkan
pada tahun 1991 pernah diadakan penelitian di Thailand bahwa 6 g sambiloto per hari
sama efektifnya dengan parasetamol.

Caranya: Rebus 10 gram daun sambiloto kering, 25 g umbi kunyit kering (2,5 ibu jari), dan
200 cc air. Rebus hingga mendidih dan airnya tinggal 100 cc, kemudian saring. Setelah
hangat, tambahkan 100 cc madu bunga kapuk atau mahoni, aduk rata. Bagi menjadi 3
bagian, berikan 3 kali sehari.
4. Pegagan (Centella asiatica L.)

Tumbuhan yang dikenal pula dengan nama daun kaki kuda ini tumbuh merayap menutupi
tanah. Daunnya berwarna hijau dan berbentuk seperti kipas ginjal. Memiliki kandungan
triterpenoid, saponin, hydrocotyline, dan vellarine. Bermanfaat untuk menurunkan panas,
revitalisasi tubuh dan pembuluh darah serta mampu memperkuat struktur jaringan tubuh.
Pegagan juga bersifat menyejukkan atau mendinginkan, menambah tenaga dan
menimbulkan selera makan.

Caranya : Rebus 1 genggam pegagan segar dengan 2 gelas air hingga mendidih dan airnya
tinggal 1 gelas. Bagi menjadi 3 bagian dan diminum 3 kali sehari.

5. Temulawak (Curcuma xanthorhiza Roxb.)

Penampilan temulawak menyerupai temu putih, hanya warna bunga dan rimpangnya
berbeda. Bunga temulawak berwarna putih kuning atau kuning muda, sedangkan temu
putih berwarna putih dengan tepi merah. Rimpang temulawak berwarna jingga
kecokelatan, sedangkan rimpang bagian dalam temu putih berwarna kuning muda.

Temulawak memiliki zat aktif germacrene, xanthorrhizol, alpha betha curcumena, dan lain-
lain. Manfaatnya sebagai antiinflamasi (antiperandangan), antibiotik, serta meningkatkan
produksi dan sekresi empedu. Temulawak sejak dahulu banyak digunakan sebagai obat
penurun panas, merangsang nafsu makan, mengobati sakit kuning, diare, mag, perut
kembung dan pegal-pegal.

Caranya : Cuci bersih 10 gram rimpang temulawak. Parut dan tambahkan 1/2 gelas air
panas, aduk rata. Setelah dingin, peras, ambil sarinya. Campur dengan 2 sdm madu bunga
kapuk, aduk rata. Bagi menjadi 3 campuran madu dan temulawak, kemudian berikan 3 kali
sehari.

6. Bawang merah (Allium cepa L.)

Bawang merah sering digunakan sebagai bumbu dapur. Memiliki kandungan minyak atsiri,
sikloaliin, metilaliin, kaemferol, kuersetin, dan floroglusin.

Caranya: Kupas 5 butir bawang merah. Parut kasar dan tambahkan dengan minyak kelapa
secukupnya, lalu balurkan ke ubun-ubun dan seluruh tubuh.

7. Daun kembang sepatu (Hibiscus rosa sinensis)

Selain daun kembang sepatu, Anda juga dapat memanfaatkan daun kapuk atau daun sirih.
Kembang sepatu mengandung flavonoida, saponin dan polifenol. Daun kapuk mengandung
flavonoida, saponin dan tanin. Daun sirih mengandung flavonoida, saponin, polifenol, dan
minyak atsiri.

Caranya: Cuci bersih daunnya, keringkan dengan lap bersih, panaskan sebentar di atas api
agar lemas. Remas-remas sehingga lemas, olesi dengan minyak kelapa, kompreskan pada
perut dan kepala.

8. Meniran (Phyllanthus niruri L.)

Tinggi tanamannya mencapai 1 meter, tumbuh liar, daunnya berbentuk bulat tergolong
daun majemuk bersirip genap. Seluruh bagian tanaman ini dapat digunakan. Memiliki
kandungan lignan, flavonoid, alkaloid, triterpenoid, tanin, vitamin C, dan lain-lain.
Bermanfaat untuk menurunkan panas dan meningkatkan daya tahan tubuh.

Caranya: Rebus 1 genggam meniran segar dengan 2 gelas air hingga mendidih dan airnya
tinggal 1 gelas. Bagi menjadi 3 bagian dan diminum 3 kali sehari.
9. Air kelapa muda

Air kelapa muda banyak mengandung mineral, antara lain kalium. Pada saat panas, tubuh
akan mengeluarkan banyak keringat untuk menurunkan suhu tubuh. Nah, untuk
menggantikan keringat yang keluar, perbanyaklah minum air kelapa.

Dosis Aman untuk Anak

Penggunaan tanaman obat dengan dosis yang tepat tidak akan menimbulkan efek samping
dan aman. Berikut dosis yang direkomendasikan untuk anak:

Usia ==> Dosis 

Bayi ==> 1/8 dosis dewasa


2-5 tahun ==> 1/4 dosis dewasa
6-9 tahun ==> 1/3 dosis dewasa
10-13 tahun ==> 1/2 dosis dewasa
14-16 tahun ==> 3/4 dosis dewasa

Penyebab Gumoh Bayi:

1. ASI atau susu yang diberikan melebihi kapasitas lambung.

Lambung yang penuh juga bisa bikin bayi gumoh. Ini terjadi karena makanan yang
terdahulu belum sampai ke usus, sudah diisi makanan lagi. Akibatnya si bayi muntah.
Lambung bayi punya kapasitasnya sendiri.

2. posisi menyusui.

- Sering ibu menyusui sambil tiduran dengan posisi miring sementara si bayi tidur
telentang. Akibatnya, cairan tersebut tidak masuk ke saluran pencernaan, tapi ke saluran
napas. Bayi pun gumoh.

- pemakaian bentuk dot. Jika si bayi suka dot besar lalu diberi dot kecil, ia akan malas
mengisap karena lama. Akibatnya susu tetap keluar dari dot dan memenuhi mulut si bayi
dan lebih banyak udara yang masuk. Udara masuk ke lambung, membuat bayi muntah.

3.?Klep penutup lambung belum berfungsi sempurna.

Dari mulut, susu akan masuk ke saluran pencernaan atas, baru kemudian ke lambung. di
antara kedua organ tersebut terdapat klep penutup lambung. Pada bayi, klep ini biasanya
belum berfungsi sempurna.

4. fungsi pencernaan bayi dengan peristaltik (gelombang kontraksi pada dinding lambung
dan usus) untuk makanan dapat masuk dari saluran pencernaan ke usus, masih belum
sempurna.

5. Terlalu aktif. Misalnya pada saat bayi menggeliat atau pada saat bayi terus menerus
menangis. Ini akan membuat tekanan di dalam perutnya tinggi, sehingga keluar dalam
bentuk muntah atau gumoh.

Cara meminimalisir Gumoh atau muntah bayi :

1. Hindari memberikan ASI/susu saat bayi berbaring. Jaga agar bayi tetap dalam posisi
tegak sekitar 30 menit setelah menyusu.

2. Hindari meletakkan bayi di kursi bayi karena akan meningkatkan tekanan pada perut.

3. Hindari merangsang aktivitas yang berlebihan setelah bayi menyusu.


4. Kontrol jumlah ASI/susu yang diberikan.misal Berikan ASI /susu dengan jumlah sedikit
tapi sering.

5. sendawakan bayi segera setelah menyusu. Bahkan bayi terkadang masih membutuhkan
bersendawa di antara 2 waktu menysusu.

6. Check lubang dot yang Anda gunakan untuk memberikan ASI/susu. Jika lubang terlalu
kecil akan meningkatkan udara yang masuk. Jika terlalu besar ,susu akan mengalir dengan
cepat yang bisa memungkinkan bayi Anda gumoh.

7. Hindari memberikan ASI/susu ketika bayi sanagt lapar, karena bayi akan tergesa-gesa
saat minum sehingga akan menimbulkan udara masuk.

8. jika menyusui, posisi bayi dimiringkan. Kepalanya lebih tinggi dari kaki sehingga
membentuk sudut 45 derajat. Jadi cairan yang masuk bisa turun ke bawah.

9. Jangan mengangkat bayi saat gumoh atau muntah.

Segera mengangkat bayi saat gumoh adalah berbahaya, karena muntah atau gumoh bisa
turun lagi, masuk ke paru dan akhirnya malah mengganggu paru. Bisa radang paru.
Sebaiknya, miringkan atau tengkurapkan anak. Biarkan saja ia muntah sampai tuntas
jangan ditahan.

10. Biarkan saja jika bayi mengeluarkan gumoh dari hidungnya.

Hal ini justru lebih baik daripada cairan kembali dihirup dan masuk ke dalam paru-paru
karena bisa menyebabkan radang atau infeksi. Muntah pada bayi bukan cuma keluar dari
mulut, tapi juga bisa dari hidung. Hal ini terjadi karena mulut, hidung, dan tenggorokan
punya saluran yang berhubungan. Pada saat muntah, ada sebagian yang keluar dari mulut
dan sebagian lagi dari hidung. Mungkin karena muntahnya banyak dan tak semuanya bisa
keluar dari mulut, maka cairan itu mencari jalan keluar lewat hidung.

11. Hindari bayi tersedak.

bila si bayi tersedak dan muntahnya masuk ke saluran pernapasan alias paru-paru. ini
disebut aspirasi dan berbahaya. Lebih bahaya lagi jika si bayi tersedak susu yang sudah
masuk ke lambung karena sudah mengandung asam dan akan merusak paru-paru. Untuk
mencegah kemungkinan tersedak, agar setiap kali bayi muntah selalu dimiringkan
badannya. Akan lebih baik jika sebelum si bayi muntah (saat menunjukkan tanda-tanda
akan muntah) segera dimiringkan atau ditengkurapkan atau didirikan sambil ditepuk-
tepuk punggungnya.

Perlu OBSERVASI

Adalah sangat penting mengetahui bahwa muntah atau gumoh berlebihan pada bayii Anda
yang mengarah pada hal patologis. Anda tak perlu khawatir jika :

·         Berat badan bertambah (dalam rentang normal)

·         bayi tampak senang

·         pertumbuhan dan perkembangan bayi normal

Sebaliknya, Anda perlu khawatir jika:

·         Penurunan berat badan atau tidak ada kenaikan berat badan

·         Infeksi dada berulang

·         Muntah disertai darah


·         Bayi dehidrasi

·         Gangguan pernafasan misal henti nafas, biru atau nafas pendek

Tanda awal adanya masalah dengan pemberian ASI/susu pada bayiantara lain:

1. Bayi tidak tenang/selalu rewel/gelisah sepanjang waktu

2. Bayi tidak ingin menyusu /tidak nafsu

3. Bayi selalu menangis saat atau setelah menyusu

4. Bayi muntah /gumoh secara berlebihan yang berulang dan sering.

Ciri-ciri Gumoh Muntah


Volume Banyak lebih dari 10 cc. Berupa
Sedikit kurang dari 10 cc.
cairan/makanan ASI atau susu formula dan
Berupa ASI yang sudah
yang makanan (pada bayi diatas 6
ditelan bayi.
dimuntahkan bulan)
 Menyembur dari perut
bayi. Disertai kontraksi
Mengalir biasa dari mulut
otot perut
Cara keluar bayi. Tidak disertai
 Kadang juga keluar lewat
kontraksi otot perut.
lubang hidung bayi.

Kebanyakan terjadi pada


Tidak terjadi pada bayi baru
bayi berumur beberapa
lahir. Tapi bisa terjadi pada bayi
Umur bayi minggu, 1-4 bulan atau 6
berumur 2 bulan dan dapat
bulan dan akan hilang
berlangsung sepanjang usia
dengan sendirinya
Proses alami dan wajar Bisa menjadi pertanda adanya
untuk mengeluarkan udara gangguan kesehatan bayi atau
Arti
yang tertelan bayi saat gangguan fungsi pada organ
minum ASI pencernaan bayi
 Bayi terlalu banyak  Ada kelainan pada sistem
ASI pencernaan bayi,
 Saat makan atau misalnya kelainan katup
minum, udara ikut pemisah lambung dan
tertelan usus 12 jari. Cairan
 Bayi gagal muntah biasanya
menelan karena berwarna hijau
Penyebab
otot penghubung  Ada infeksi atau luka,
mulut dan misal infeksi tenggorokan
kerongkongan yang memicu muntah.
belum matang. Kadang disertai bercak
Banyak terjadi darah
pada bayi prematur

Disendawakan setelah Ditangani dokter sesuai


Cara mengatasi
bayi menyusui penyebabnya
Pengertian Regurgitasi Gumoh - Regurgitasi (gumoh) adalah aliran dan isi perut yang
keluar melalui mulut dengan mudahnya dan sering diikuti dengan sendawa (Steven, P.S.
2004).

Gumoh adalah makanan dikeluarkan kembali ke mulut akibat gerakan anti peristaltik
esophagus (Arif M. 2000).

Regurgitasi adalah proses dikeluarkannya isi lambung melalui mulut akibat belum
sempurnanya katub antara lambung dan esophagus (kerongkongan)
(http://www.ayahbunda-online.com).

Regurgitasi adalah aliran dengan arah yang berlawanan dari normal, aliran kembali isi
lambung dan  duodenum ke dalam esophagus (Dorland. 2002).

Penyebab Regurgitasi 
Susu atau ASI yang diminum bayi melebihi kapasitas lambung, padahal di usia itu kapasitas
lambung bayi masih sangat kecil.
Terlalu aktif yaitu pada saat  bayi menggeliat atau bayi terus menerus menangis. 
Klep penutup lambung belum berfungsi sempurna. (http://www.conectique.com) 

Komplikasi Regurgitasi
Esofagitis (radang esofagus)
Gagal tumbuh (failure to thrive) 
Perdarahan saluran cerna akibat iritasi mukosa (selaput lendir) 
Aspirasi (masuknya cairan atau isi lambung ke dalam saluran napas) yang menyebabkan
sesak napas. (http://gerd.cdhnf.org)

Cara Mengurangi Frekuensi Regurgitasi


1.  Memberi susu yang lebih kental
Susu yang lebih kental ini hanya disarankan pada bayi yang mengkonsumsi susu formula,
dengan cara mencampurkan tepung beras sebanyak 5 gr  untuk setiap 100 cc susu
kemudian diminumkan seperti biasa.
2.  Posisi menyusu bersudut 450
Posisi terlentang membentuk sudut 450 antara badan, pingang dan tempat tidur bayi,
terbukti membantu mengurangi aliran balik susu dari lambung ke kerongkongan
3.  Menyedawakan bayi segera setelah selesai makan dan minum
a. Pengertian Sendawa

Sendawa adalah bunyi yang keluar dari kerangkongan (biasanya apabila masuk angin atau
sesudah makan kenyang). Bersendawa adalah mengeluarkan sendawa (Depdiknas. 2002).

b. Saat yang tepat untuk menyendawakan : 


Setiap saat setelah selesai menyusu atau setelah bayi merasa cukup kenyang menyusu
Jika bayi terlihat tidak nyaman atau rewel saat disusui 
Jika bayi menyusu lewat botol, sebaiknya bayi disendawakan setiap 60-90 mililiter (sekitar
30-60 cc) 
Jika bayi disusui ASI, sebaiknya disendawakan setiap kali akan bergantian posisi /
peralihan dari satu payudara ke payudara lainnya 
Jika bayi terbangun dalam tidurnya karena kembung 
Jika bayi minum tergesa-gesa, tunggu sampai bayi mulai melemah kecepatan menyusunya
(http://www.parentsguide.co.id)

•  Posisi Menyendawakan Bayi 

c. Menaruh di Pundak
Posisi menyendawakan di pundak adalah cara yang paling mudah. Caranya, bayi digendong
di pundak dengan wajah menghadap ke belakang. Pegang bagian pantatnya dengan satu
tangan, sedangkan tangan lain memegang leher dan menepuk-nepuk punggungnya. Tidak
lebih dari tiga menit, mulut bayi akan mengeluarkan bunyi khas sendawa.
Agar berhasil sebaiknya:  
Tubuh bayi dalam posisi tegak lurus. Dagu menyandar ke bahu, bahu lurus ke bawah, lalu
leher disangga tangan. 
Posisi dagu diusahakan lebih tinggi dari bahu. Mulut dan hidung tidak tertutup. Jika tidak,
sangatmungkin bayi sulit sendawa, bahkan bisa menyebabkannya muntah. 
Tepuk di bagian punggung secara perlahan tapi kuat. Tepuk di bagian tengah, di bawah iga
kiri. 
Goyangkan tubuh bayi, bukan kakinya saat menyendawakan. Mirip menggoyangkan botol.
Menggoyangkan sembarangan bisa membuat bayi sulit sendawa.  
Pegang selalu leher bayi. Jika tidak, bayi bisa mengalami risiko cidera. 
Posisi Setengah Duduk di Pangkuan
Kelemahan posisi ini, bayi umumnya agak lama bersendawa karena posisinya tidak tegak.
Melakukannya pun tidak mudah. Posisi bayi setengah duduk. Dada dan kepala menjorok ke
depan. Sangga leher lalu tepuk-tepuk bagian lambungnya. Bayi pun akan sendawa. Hindari
memangku bayi dengan posisi mendatar, karena menyebabkannya muntah.
Posisi Telungkup
Telungkupkan bayi di pangkuan. Tepuk-tepuklah bagian punggungnya. Usahakan posisi
dada lebih tinggi dari perutnya. Cara ini bisa dilakukan di boks atau ranjang si kecil. Selain
membuat udara di perut keluar, posisi ini bisa membuat bayi lebih nyaman.
(http://www.nakita-online.com)

4  Tidak boleh langsung mengangkat bayi saat ia gumoh.


Cara ini berbahaya, karena gumoh bisa turun lagi, masuk ke paru-paru dan akhirnya
menggangu paru-paru.

5.  Membiarkan saja jika bayi mengeluarkan gumoh dari hidungnya.


Hal ini lebih baik dari pada cairan kembali dihirup dan masuk ke dalam paru-paru, karena
bisa menyebabkan radang atau infeksi. 

6.  Memberi bayi minum sedikit demi sedikit, tapi sering.


Selalu usahakan cairan yang masuk lebih banyak daripada cairan yang keluar supaya tidak
terjadi dehidrasi.

Anda mungkin juga menyukai