Anda di halaman 1dari 4

MATERI PENYULUHAN KELAS IBU HAMIL

A. PERAWATAN BAYI BARU LAHIR


Saat nayi baru lahir di berikan imunisasi pertama HB 0 dan pemberian vitamin K
untuk pencegahan perdarahan tali pusat.

1. CARA MEMANDIKAN BAYI


1. Pastikan area tempat memandikan bayi hangat/tidak dingin.
2. Gunakan air hangat untuk memandikan bayi
3. Usap daerah wajah hinnga leher terlebih dahulu
4. Setelah mandi pastikan seluruh area permukaan tubuh bayi kering
5. Jangan menabur bedak di daerah tali pusat yang belum lepas, dan
daerah kemaluan karena dapat menyebabkan iritasi

2. PERAWATAN TALI PUSAT


1. Normalnya tali pusat akan lepas hingga 2 minggu, paling lama 21 hari
2. Pastikan tali pusat kering dan bersih
3. Segera ganti popok jika basah
4. Lipat popok dibawah tali pusat
5. Cuci tangan sebelum merawat
6. Perhatikan tanda infeksi tali pusat : kemerahan, keluar nanah, tali pusat
berbau, terasa lembek dan basah, segera periksakan.

3. MENGGANTI POPOK
Segera ganti popok jika basah dan kotor. Bersihkan kulit bayi dari kotoran
dengan cara mengusap lembut kulit yang kotor dengan kain barsih yang dibasahi
air hangat. Untuk genitalia perempuan usap searah dari depan kebelakang,
untuk bayi laki-laki bersihkan area belakang skrotum. Jangan menaburi dengan
bedak pada area kelamin bayi.

4. TIDUR BAYI
Bayi baru lahir umumnya aktifitas tidur lebih lama daripada bangun, sekitar 18-20
jam sehari. Dan akan berkurang seiring usia. Dianjurkann untuk tidur dengan
posisi telentang, hindari posisi telungkup.

5. NUTRISI BAYI
Susui bayi sesering mungkin (on demand), minimal tiap 3 jam sekali. Pastikan
bayi menghisap dengan benar. Berikan ASI ekslusif 6 bulan pertama, artinya
hanya ASI saja tidak ada tambahan yang lain kecuali

6. PEMBERIAN IMUNISASI
Berikan imunisasi pada bayi. Agar dapat melindungi bayi dari penyakit polio,
campak, rubella, TB,difteri, Pertusi, hepatitis,pneumonia,diare yang bila
terinfeksi dapat mengancam jiwa bayi
B.TANDA BAHAYA BAYI BARU LAHIR

 Bayi Tidak Mau Menyusu


Bayi biasanya tidak mau menyusu ketika sudah dalam kondisi lemah dan
mungkin dalam kondisi dehidrasi berat. Jika mendapati kondisi ini, para
orangtua bisa mengupayakan agar sang buah hati tetap menempel ke
payudara ibu dengan cara yang benar.
 Kejang
Jika kejang bayi dipicu oleh demam, maka penting bagi para orangtua untuk
memberikan obat penurun panas yang sesuai dengan dosis anjuran dokter.
Jika bayi kejang tapi tidak dalam kondisi demam, para orangtua alangkah
baiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk membicarakan
kemungkinan penyebab lain.
 Bayi lemah
Kondisi lemah pada bayi bisa dipicu oleh beragam penyebab, seperti diare,
muntah yang berlebihan, ataupun infeksi berat. Sesak napas Jika bayi
bernapas kurang dari 40 kali per menit atau lebih dari 60 kali per menit, maka
para orangtua wajib waspada.
 Sesak napas
Jika bayi bernapas kurang dari 40 kali per menit atau lebih dari 60 kali per
menit, maka para orangtua wajib waspada.
 Merintih
Bayi belum bisa mengungkapkan apa yang mereka rasakan. Maka dari itu,
ketika mendapati bayi merintih terus-menerus meski sudah diberi ASI atau
sudah ditimang-timang, para orangtua lebih baik segera menghubungi dokter.
 Pusar kemerahan
Tali pusar yang berwarna kemerahan dapat menunjukkan adanya infeksi
pada bayi. Saat merawat tali pusar yang harus orangtua perhatikan adaah
jaga tali pusar tetap kering dan bersih. Demam Bayi dapat didiagnosis
mengalami demam ketika suhu tubuhnya terpantau lebih dari 37,5 derajat
Celsius. Jika mendapati bayi demam, para orangtua dianjurkan sesering
mungkin untuk mencegah kekurangan cairan Selain itu, pertolongan pertama
bisa dilakukan dengan mengganti pakaian mereka dengan baju yang tipis
agar panas cepat menguap.
 Mata bernanah
Nanah pada mata bayi baru lahir bisa menjadi tanda adanya infeksi yang
berasal dari proses persalinan. Untuk mengatasi masalah ini, para orangtua
bisa melakukan tindakan berupa membersihkan mata bayi dengan kapas dan
air hangat.
 Kulit Bayi Kuning
Kuning pada bayi pada umumnya terjadi karena bayi kurang minum ASI.
Tapi, jika kuning pada bayi terjadi pada waktu kurang dari 24 jam setelah lahir
atau lebih dari 14 hari setelah lahir dan menjalar hingga telapak tangan dan
kaki, para orangtua patut cemas. Kondisi ini bisa menjadi gejala penyakit
kuning.

C.Mitos dan Fakta dalam Merawat Bayi

Ada banyak sekali mitos perawatan bayi yang berseliweran. Namun, ada beberapa
contoh yang paling umum, seperti berikut ini.

1. Bayi Diberi Kopi untuk Mencegah Kejang

Menurut dr. Devia ini adalah mitos perawatan bayi yang tidak perlu dipercaya.
Pasalnya, bayi tidak butuh asupan kafein dan memberikan kopi kepada bayi tidak
ada manfaat nutrisinya.
Kebiasaan memberikan kopi ke bayi justru menyebabkan masalah kesehatan
berlanjut. Intinya, bayi hanya butuh ASI dan makanan bergizi untuk menunjang
masa pertumbuhan mereka.

2. Bayi Menyusu Terus, ASI Ibu Tidak Cukup?

Bayi yang terus menyusu bukan berarti ASI ibunya tidak cukup atau kosong, jelas ini
adalah mitos.

Kondisi ini bisa saja terjadi saat bayi mengalami fase growth spurt atau bayi sedang
mengalami percepatan pertumbuhan.
Tanda-tandanya, si kecil memang jadi lebih sering menyusu.

3. Jangan Sering Digendong, Nanti “Bau Tangan”


Lagi-lagi, ini adalah mitos perawatan bayi yang tidak terbukti benar. Bau tangan
adalah hal yang tidak menyangkut perkembangan fisik dan mental bayi.

Bahkan, dengan menggendong, bisa membuat bayi merasa tenang dan aman. Tidak
ada istilah bau tangan, menggendong adalah salah satu cara menenangkan bayi,
membuat bayi merasa aman dan nyaman.

4. Pakai Bantal Isi Beras Agar Kepala Tidak Pegang


Kepala bayi yang peang biasanya disebabkan karena ada penekanan di salah satu
sisi. Untuk menghindari kepala bayi peang, Ibu cukup mengganti posisi kepala si
kecil. Misalnya, memposisikan bayi dengan tidur miring kanan atau ke kiri secara
bergantian.

Selain itu, Ibu juga bisa rutin melakukan sesi tummy time atau menengkurapkan bayi
ketika si kecil memasuki usia lima bulan.
5  Jangan Keluar Rumah Sebelum Berusia 40 Hari
Pantangan bayi tidak boleh keluar rumah selama 40 hari juga banyak dipercaya oleh
orang tua.

Katanya, membawa bayi ke luar rumah, selain imunisasi dan berjemur, bisa
menyebabkan mereka sawan akibat bertemu makhluk halus!

Faktanya, anjuran ini ditujukan karena bayi usia 40 hari ke bawah masih rentan
terkena penyakit dari luar. Sebab, antibodi bayi baru lahir belum terbentuk
sempurna.

Anda mungkin juga menyukai