Anda di halaman 1dari 27

PERAWATAN NEONATAL

ESENSIAL

ALMARATUS SHOLIKHAH
NADIYA ARAWINDA
RARA ANDINI
ULFA TRIMONIKA
TIU
• Mampu memahami perawatan neonatal esensial
saat dan setelah lahir
TIK
• Menjelaskan tindakan pencegahan Infeksi (PI) yang berkaitan
dengan asuhan BBL
• Menjelaskan penilaian awal BBL
• Menjelaskan mekanisme dan cara pencegahan kehilangan panas
• Menjelaskan pemotongan dan perawatan tali pusat
• Menjelaskan mengenai inisiasi menyusu dini
• Menjelaskan cara pencegahan Infeksi mata BBL
• Menjelaskan manfaat dan cara pemberian Vitamin K 1
• Menjelaskan pemberian Imunisasi BBL
• Menjelaskan cara menjaga kehangatan bayi
• Menjelaskan cara pemberian ASI, cara meningkatkan produksi asi,
cara memerah dan menyimpan ASI
Perawatan Neonatal Ensensial Saat
Lahir
1. Pencegahan Infeksi

BBL sangat rentan terhadap infeksi yang di


sebabkan oleh paparan atau kontaminasi
mikroorganisme selama proses persalinan berlangsung,
pastikan penolong persalinan telah melakukan upaya
pencegahan infeksi .

5
Upaya PI yang dilakukan pada asuhan BBL:

• Cuci tangan dengan seksama sebelum dan sesudah


bersentuhan dengan bayi
• Pakai Sarung Tangan bersih pada saat menangani bayi yang
belum di mandikan
• Pastikan semua peralatan telah di sterilisasi atau desinfeksi
tingkat tinggi
• Pastikan semua pakaian,handuk,selimut,dan kain yang
digunakan bayi dalam keadaan bersih,dekontaminasi dan cuci
setiap kali setelah digunakan

6
2. Penilaian Awal
Untuk semua BBL, lakukan penilaian awal dengan
menjawab 4 pertanyaan:

Sebelum bayi lahir:


• Apakah kehamilan cukup bulan?
• Apakah air ketuban jernih, tidak bercampur mekonium?

Segera setelah bayi lahir :


• Apakah bayi menangis atau bernapas/tidak megap-megap?
• Apakah tonus otot bayi baik/bayi bergerak aktif?

7
Bagan Alur Manajemen BBL
PERSIAPAN

1. Apakah bayi cukup bulan?


2. Apakah air ketuban jernih,tidak bercampur mekonium?
3. Apakah bayi menangis atau bernafas?
4. Apakah tonus bayi baik?

Bayi cukup bulan,air ketuban Bayi tidak cukup bulan


Jernih ,menangis,atau bernafas dan atau airketuban bercam
tonus bayi baik pur mekonium,dan atau
Tidak bernafas atau
mengap-mengap dan atau
tonus bayi tidak baik

A B
Manajemen BBL Manajemen Asfiksia BBL
BAGAN A
MANAJEMEN BAYI BARU LAHIR NORMAL
PENILAIAN :-Bayi cukup bulan
-Air ketuban jernih, sebelum by lahir
tidak bercampur mekoniun

-Bayi menangis atau bernafas segera setelah


bayi baru
la
-Tonus otot

Asuhan Bayi Baru Lahir

1. Jaga Kehangatan
2. Bersihkan jalan nafas( bila perlu)
3. Keringkan dan tetap jaga kehangatan
4. Potong dan ikat tali pusat tanpa membubuhi apapun kira-kira 2 menit
setelah lahir
5. Lakukan IMD dengan cara kontak kulit bayi dengan kulit ibu
6. Beri salp mata antibiotika tetrasiklin 1% pada kedua mata setelah IMD
7. Beri Vitamin K1 1 mg im di paha kiri anterolateral
8. Beri Imunisasi HB. 0,5 ml di paha kanan anterolateral sekitar 1-2 jam
setelah pemberian vitamin K1.
3. Pencegahan Kehilangan Panas
Hipotermia mudah terjadi pada bayi yang tubuhnya
dalam keadaan basah atau tidak segera dikerigkan dan di
selimuti walupun berada di dalm ruangan yang relatif hangat.
Cara cegah terjadinya kehilangan panas melalui upaya
sebagai berikut :

1. Keringkan tubuh bayi tanpa membersihkan verniks


2. Letakan bayi agar ada kontak kulit ibu ke kulit bayi
3. Selimuti ibu dan bayi dan pasang topi di kepala bayi
4. Jangan segera menimbang atau memandikan bayi baru lahir
5. Tempatkan bayi di lingkungan yang hangat
6. Bayi jangan di bedong
4. Pemotongan dan perawatan tali pusat

• Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan perawatan tali pusat.


• Janganmembungkus puntung tali pusat atau mengoleskan cairan atau
bahan apapun ke puntung tali pusat. Mengoleskan alkohol atau povidon
yodium masih diperkenankan apabila terdapat tanda infeksi, tetapi tidak
dikompreskan karena menyebabkan tali pusat basah atau lembab.
• Sebelum meninggalkan bayi, perhatikan:
1. Lipat popok di bawah puntung tali pusat.
2. Luka tali pusat harus dijaga tetap kering dan bersih, sampai sisa tali pusat
mengering dan terlepas sendiri.
3. Jika puntung tali pusat kotor, bersihkan (hati-hati) dengan air DTT dan
sabun dan segera keringkan secara seksama dengan menggunakan kain
bersih.
4. Perhatikan tanda-tanda infeksi tali pusat: kemerahan pada kulit sekitar
tali pusat, tampak nanah atau berbau. Jika terdapat tanda infeksi,
nasihati ibu untuk membawa bayinya ke fasilitas kesehatan.
Anamnesis
5. Inisiasi Menyusu Dini

Prinsip pemberian ASI adalah dimulai sedini mungkin,


eksklusif selama 6 bulan diteruskan sampai 2 tahun dengan
makanan pendamping ASI sejak usia 6 bulan. Pemberian ASI juga
meningkatkan ikatan kasih sayang (asih), memberikan nutrisi
terbaik (asuh) dan melatih refleks dan motorik bayi (asah).
Langkah Inisiasi Menyusu Dini dalam Asuhan Bayi Baru Lahir

• Langkah 1 : Lahirkan,lakukan penilaian pada bayi, keringkan


• Langkah 2 : Lakukan kontak kulit dengan kuit selama paling sedikit
selama 1 jam
• Langkah 3 : Biarkan bayi mencari dan menemukan putting ibu dan
mulai menyusu
6. Pencegahan Perdarahan
Karena sistem pembekuan darah pada bayi baru lahir
belum sempurna, maka semua bayi akan berisiko untuk
mengalami perdarahan tidak tergantung apakah bayi mendapat
ASI atau susu formula atau usia kehamilan dan berat badan pada
saat lahir.
Untuk mencegah kejadian diatas, maka pada semua bayi
baru lahir diberi suntikan Vitamin K1 dilakukan setelah proses
IMD dan sebelum pemberian imunisasi hepatitis B.

16
7. Pencegahan Infeksi Mata

Salep mata unuk pencegahan infeksi mata diberikan pada


Bayi selesai Inisiasi Menyusu Dini.
Cara Pemberian salep mata :
 Jelaskan kepada keluarga apa yang akan dilakukan dan tujuan
pemberian obat tersebut
 Cuci tangan (gunakan sabun dan air bersih mengalir)
 Berikan Salep dalam satu garis lurus mulai dari bagian mata yang
paling dekat dengan hidung bayi menuju kebagian luar mata
 Ujung tabung salep mata tak boleh menyentuh mata bayi
 Jangan menghapus salep dari mata bayi dan anjurkan keluarga
untuk tidak menghapus obat tersebut.

17
8. Pemberian Imunisasi Bayi Baru Lahir

• Imunisasi Hepatitis B bermanfaat untuk mencegah


Infeksi.Hepatitis B terhadap bayi, terutama jalur penularan
ibu-bayi.
• Imunisasi Hepatitis B pertama diberikan sekitar 1-2 jam
setelah pemberian Vitamin K1

18
Perawatan Neonatal Esensial
Setelah Lahir
1. Menjaga bayi tetap hangat

Beberapa hal yang harus diperhatikan untuk menjaga bayi tetap


hangat adalah:
1. Bayi memakai pakaian yang lembut, hangat, kering dan bersih, bila
perlu bayi memakai tutup kepala, sarung tangan dan kaos kaki
2. Bayimenggunakan baju dan diselimuti
3. Bayi harus dirawat gabung dengan ibunya sehingga ibu mudah
menjangkau bayinya
4. Apabila bayi harus dipisah dengan ibunya, yakinkan bayi
menggunakan pakaian yang hangat dan diselimuti
5. Raba telapak kaki bayi, bila teraba dingin bisa dilakukan kontak
kulit ke kulit, atau ditambah selimut dan lakukan penilaian ulang
6. Jaga ruangan tetap hangat
2. Menasehati Ibu Cara Pemberian ASI

Cara Menyusui Yang Benar :


1. Menyusui dalam posisi dan perlekatan yang benar, sehingga
menyusui efektif.
2. Menyusui minimal 8 kali sehari semalam (24 jam)
3. Menyusui kanan-kiri secara bergantian, hanya berpindah ke sisi
lain setelah mengosongkan payudara yang sedang disusukan.
4. Keuntungan pengosongan payudara adalah:
- Mencegah pembengkakan payudara
- Meningkatkan produksi ASI
- Bayi mendapatkan komposisi ASI yang lengkap (ASI awal dan akhir)
MENGAJARI IBU CARA MENINGKATKAN PRODUKSI ASI
1. Cara untuk meningkatkan ASI adalah dengan menyusui
sesering mungkin
2. Menyusui lebih sering akan lebih baik karena merupakan
kebutuhan bayi.
3. Menyusu pada payudara kiri dan kanan secara bergantian.
4. Berikan ASI dari satu payudara sampai kosong sebelum
pindah ke payudara lainnya.
5. Jika bayi telah tidur lebih dari 2 jam, bangunkan dan
langsung disusui.
Cara Menyimpan ASI

ASI yang telah ditampung di cangkir atau gelas bertutup, dapat


disimpan dengan cara sebagai berikut:
1. Pada suhu kamar/di udara terbuka (26 C), tahan disimpan selama
6-8 jam
2. Disimpan di termos es, tahan selama 24 jam.
3. Disimpan dalam lemari es, tahan sampai 2-3 hari.
4. Disimpan dalam Freezer.
- Bila lemari es 1 pintu tahan sampai 2 minggu
- Bila lemari es 2 pintu/khusus freezer tahan sampai 3 bulan
Cara Memberikan ASI setalah disimpan
Caranya adalah:
1. Cuci tangan sebelum memegang cangkir/gelas bertutup berisi ASI.
2. ASI yang disimpan pada suhu kamar, dapat segera diberikan sebelum
masa simpan berakhir (8 jam).
3. ASI yang disimpan di termos atau lemari es, terlebih dahulu harus
dihangatkan. Rendam cangkir yang berisi ASI dalam mangkok berisi air
hangat. Tunggu sampai ASI mencapai suhu kamar. Jangan memanaskan
ASI di atas api/kompor.
4. Berikan ASI dengan sendok yang bersih, jangan pakai botol dan dot
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai