METODOLOGI
2.1.1 Input
Aspek input dari pendekatan sistem ini meliputi 5M, yaitu man,
money, material, machine, dan method.
1. Man
a. Narasumber:
- Pembimbing (dr. Nurkukuh, M.Kes., dr. Bambang Hariyana,
M.Kes. dr. Ari Budi H, M.kes M.Epid )
- Kepala Puskesmas Mlonggo (dr. Eko Cahyo Puspeno)
- Koordinator pendamping mahasiswa di Puskesmas Mlonggo (dr.
Itut Anggraini H., M.M.)
- Pemegang program P2P (Pengendalian dan Pemberantasan
Penyakit) di Puskesmas Mlonggo/Pendamping Mahasiswa (Ns.
Achmad Hariyanto, S.Kep.)
- Ketua WPA Desa Sinanggul ( Bu Endang )
- Bidan Desa Sinanggu (Bu Septina Retno Utami Amd.Keb)
- 30 responden
b. Pelaksana
- Mahasiswa PBL FK Undip
c. Sasaran
- Warga dengan Risti HIV di Desa Sinanggul RW 007
2. Money
BOK dan Swadaya Mahasiswa PBL FK Undip
3. Material
Pustaka mengenai HIV dan VCT
Power point materi presentasi tentang penyakit HIV dan VCT
4. Machine
Laptop
Proyektor
Alat tulis
Alat dokumentasi (kamera)
5. Method
- Mengumpulkan data warga yang mempunyai risiko tinggi HIV di
Desa Sinanggul RW 07
- Melakukan pemberian informasi mengenai materi penyakit HIV dan
dilakukan sesi diskusi
- Pemeriksaan VCT dengan metode Rapid Test dengan hasil reaktif
atau non reaktif.
2.1.2 Proses
1. P1 (Perencanaan)
a. Kegiatan : Pertemuan dengan pemegang program VCT sekaligus
sebagai pendamping mahasiswa PBL.
Tujuan :
Memperkenalkan diri dengan Bapak Ns.Achmad Hariyanto, S.Kep
sebagai pemegang program dan menyampaikan bahwa beliau
adalah pendamping program mahasiswa
Mendapatkan gambaran umum perencanaan program
Mendapatkan data mengenai jumlah orang dengan risiko tinggi di
Desa Sinanggul
Mendapatkan gambaran mengenai kegiatan yang akan
dilaksanakan.
Mendiskusikan mengenai jumlah sampel yang akan diikutsertakan
dan teknis pelaksanaan kegiatan yang akan dilakukan dalam
kegiatan penyuluhan dan pemeriksaan VCT dan menentukan
tanggal rencana kegiatan.
Mendapatkan arahan untuk mempelajari materi tentang HIV-AIDS
dan VCT
Mendapatkan jadwal untuk bertemu dengan Bidan Desa Sinanggul
dan ketua WPA
Hariyanto, S.Kep)
b. Pelaksanaan
Menyiapkan materi yang akan dipresentasikan
Mengumpulkan orang-orang dengan risti HIV menjadi 1 tempat.
Menjelaskan kepada 30 warga Desa Sinanggul mengenai kegiatan
yang akan dilaksanakan
Memberikan pengetahuan mengenai penyakit IMS, penyebab, cara
penularan, komplikasi dan pencegahannya
Memberikan pengetahuan mengenai penyakit HIV-AIDS,
penyebab dan faktor risiko, gejala dan tanda, cara penularan,
komplikasi, cara pencegahan
Memberikan informasi mengenai pemeriksaan VCT
Lakukan Informed Consent kepada warga dengan Risti HIV untuk
persetujuan mengikuti pemeriksaan HIV
Melakukan kegiatan VCT bagi warga yang bersedia
Menyapampaikan hasil dari pemeriksaan VCT
Rekapitulasi hasil pemeriksaan HIV
c. Penilaian:
Menilai jalannya kegiatan pemeriksaan VCT pada Risti HIV oleh
WPA di Desa Sinanggul RW 007 Kecamatan Mlonggo
Kabupaten Jepara Pada 29 Januari-7 Februari 2019 yang hasilnya
dipertanggungjawabkan dalam bentuk laporan tertulis dan
memberi masukan bagi pelaksanaan program yang akan datang.
2.1.3 Output
Hasil pemeriksaan HIV dengan menggunakan metode Rapid Test
2.2 Metode Pengamatan Terlibat
Metode pengamatan terlibat yang dilakukan dalam penggerakan
pemeriksaan VCT pada Risti HIV oleh WPA di Desa Sinanggul RW 007
Kecamatan Mlonggo Kabupaten Jepara Pada 29 Januari-7 Februari 2019
adalah melakukan wawancara dengan pihak yang terkait dengan
pelaksanaan program dan pengumpulan data mengenai warga yang berisiko
tinggi HIV di Desa Sinanggul.
2.3 Metode Belajar Bertolak dari Masalah (BBDM)
Metode BBDM yang digunakan adalah 3 langkah awal dari seven jumps.
Tahap-tahap kegiatannya adalah:
a. Identifikasi istilah
1. Penggerakan
2. VCT
3. Risiko Tinggi HIV
4. WPA
5. Desa Sinanggul RW 07 Kecamatan Mlonggo Kabupaten Jepara
6. Pada tanggal 29 Januari-7 Februari 2019
b. Klarifikasi istilah
1. Penggerakan
2. VCT
Layanan Konseling dan Testing Sukarela atau VCT (Voluntary
Counseling and Testing) adalah program pencegahan sekaligus
jembatan untuk mengakses layanan manajemen kasus dan CST
(perawatan, dukungan dan pengobatan bagi ODHA/orang dengan
HIV-AIDS). Layanan VCT telah mencakup konseling pre tes, tes HIV
dan konseling post tes. Kegiatan tes dan hasil tes pasien harus
dijalankan atas dasar prisnsip kesukarelaan dan kerahasiaan. Tujuan
program layanan VCT : meningkatkan kesadaran populasi berisiko
tentang status kesehatan HIV-nya, membuat keputusan dan
mempertahankan perubahan perilaku yang aman terhadap penularan
HIV, meningkatkan jumlah populasi berisiko dan anggota
keluarganya dalam upaya mencegah perluasan penularan HIV dan
membantu mereka yang teridentifikasi terinfeksi untuk segera
mendapat pertolongan kesehatan sesuai kebutuhan.
3. Risiko tinggi HIV
Orang-orang yang melakukan hubungan seksual yang tidak wajar,
seperti berganti-ganti pasangan seksual, pasangan dari orang-orang
yang berganti-ganti pasangan seksual, pasangan dari penderita HIV,
perantau, supir, pekerja atau mantan pekerja seks komersial, lelaki
yang berhubungan seks dengan lelaki, waria, narapidana, pelaut, dan
pengguna napza suntik.
4. WPA
Warga Peduli Aids yang terdiri dari berbagai kelompok dalam suatu
lingkungan masyarakat, baik ditingkat Desa/Kelurahan, Dusun, Blok
dan tingkatan yang sejenis yang ada disuatu lingkungan tempat
tinggal. Peran utama WPA adalah menggerakan masyarakat untuk
ikut serta terlibat secara langsung dalam upaya pencegahan dan
penganggulangan HIV-AIDS
5. Desa Sinanggul RW 007 Kecamatan Mlonggo Kabupaten Jepara
Desa Sinanggul merupakan salah satu kecamatan yang ada di
Kecamatan Mlonggo Jepara.
7. Pada tanggal 29 Januari-7 Februari 2019
Waktu yang digunakan pelaksanaan program pemeriksaan VCT
4. Apa saja yang dinilai dalam kegiatan penggerakan pemeriksaan VCT pada
Risti HIV oleh WPA di Desa Sinanggul RW 007 Kecamatan Mlonggo
Kabupaten Jepara Pada 29 Januari-7 Februari 2019?