Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PENDAHULUAN

BBL

ABD.HAFID SABILILLAH, S.Kep

14_3106

CI_LAHAN CI_INSTITUSI

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN (STIKPER)
GUNUNG SARI MAKASSAR
2015
LAPORAN PENDAHULUAN BBL

A. PENGERTIAN

Bayi baru lahir adalah hasil konsepsi yang baru keluar dari rahim seorang ibu

melalui jalan kelahiran normal atau dengan bantuan alat tertentu sampai usia satu bulan.

Bayi baru lahir normal adalah bayi baru lahir dengan berat badan antara 2500 gram

sampai dengan 4000 gram dengan lama kehamilan antara 37 – 42 minggu.

B. FIOLOGIS NEONATUS

1. Dilahirkan pada umur kehamilan antara 37 -42 minggu

2. Berat badan lahir antara 2500 gram – 4000 gram

3. Panjang badan pada waktu lahir antara 48 cm – 52 cm

4. Lingkar dada antara 30 cm – 38 cm

5. Lingkar kepala antara 33 cm – 35 cm

6. Kulit kemerahan dan licin mempunyai jaringansubcutan cukup terbentuk dan diliputi

vernik caseosa

7. Lanugo tidak seberapa lagi hanya pada bahu dan punggung

8. Pada dahi jelas perbatasan timbulnya rambut kepala

9. Tulang rawan pada hidung dan telinga sudah tumbuh jelas

10. Kuku telah melewati ujung jari

11. Menangis kuaT

12. Reflek mengisap baik

13. Pernapasan berlangsung baik berkisar antara 40 – 60 kali per menit

14. Bunyi jantung normal berkisar antara 120 – 140 kali per menit

15. Alat pencernaan mulai berfungsi sejak dalam kandungan ditandai dengan adanya /

keluarnya mekonium dalam 24 jam pertama


16. Alat perkelaminan sudah berfungsi sejak dalam kandungan ditandai dengan

keluarnya air kemih setelah 6 jam pertama kehidupan

17. Pada bayi laki-laki testis sudah turun kedalam skrotum dan bayi perempuan labia

minora ditutupi oleh labia mayora

18. Anus berlobang

C. PENATALAKSANAAN AWAL PADA BAYI BARU LAHIR FISIOLOGIS

Mencegah Pelepasan Panas yang berlebihan Segera setelah bayi baru lahir, upayakan

untuk mencegah hilangnya panas dari tubuh bayi. Hal ini dapat dilakukan dengan cara :

1. Mengeringkan tubuh bayi

Segera setelah bayi lahir letakan pada perut ibu kemudian keringkan kepala

dan tubuh bayi dari cairan ketuban atau cairan lain yang membasahi tubuh bayi

dengan mengunakan handuk atau kain bersih.

2. Selimuti bayi terutama bagian kepala bayi dengann kering

Bagian kepala bayi mempunyai permukaan yang paling luas dibandingan

dengan seluruh tubuh bayi, sehingga bila permukaan kepala tidak ditutupi bayi

akan kehilangan panas tubuhnya secara cepat.

3. Ganti handuk atau kain yang basah

Handuk atau kain basah yang melekat pada tubuh bayi akan menurunkan

suhu badan bayi sehingga bayi menjadi hipotermi.

4. Jangan menimbang bayi dalam keadaan tidak berpakaian

Menimbang bayi segera setelah lahir, apabila dalam keadaan tidak

berpakaian juga beresiko menyebabkan hi9langnya panas dari tubuh bayi.

5. Jangan memandikan bayi setidaknya hingga 6 jam setelah persalinan.


6. Lingkungan yang hangat

Letakkan bayi pada luingkungan yang hangat dan sangat dianjurkan untuk

meletakkan bayi dalam dekapan ibunya.

7. Kontak dini / IMD

Segera setelah bayi lahir diletakkan diatas dada / perut ibu tanpa dibatasi

kain dan iarkan bayi mencari putting susu ibunya dan dalam dekapan

ibunyabayi kan merasa hangat juga melatih reflek isap bayi.

8. Bebaskan / bersihkan Jalan Napas

Bersihkan jalan napas bayi dengan cara mengusap mukanya dengan kain

atau kasa yang bersih dari darah atau lender segera setelah kepala bayi lahir.

9. Rangsangan taktil

Mengeringkan tubuh bayi pada dasarnya adalah tindakan rangsangan.

Untuk bayi yang sehat, prosedur tersebuty sudah cukup unutk merangsang

upaya napas.

10. Perawatan tali pusat

Punting tali pusat yang sudah diikat dibungkus dengan kasa kering DTT

/steril dan pastikan tetap kering.

11. Pencegahan infeksi pada mata

Berikan tetes mata atau salep mata antibiotic dalam 2 jam post partum.

Pencegahan pendarahan pada bayi baru lahir.

Untuk mencegah terjadinya perdarahan pada bayi baru lahir, semua bayi

baru lahir normal dan cukup bulan perlu diberikan vitamin K peroral 1 mg per

hari selama 3 hari atau injeksi vitamin K 1 mg secra IM.


12. Laktasi

Tujuannya yaitu :

1. Melatih reflek isap bayi

2. Membina hubungan psikologis ibu dan anak

3. Membantu kontraksi uterus melalui rangsangan pada puting susu

4. Member ketenangan pada ibu dan perlindungan bagi bayinya

5. Mencegah hilangnya panas yang berlebihan pada bayi

6. Member kesempatan pada suami / keluarga untuk mengetahui keadaan ibu

dan bayinya.

D. ASUHAN SEGERA BBL

Asuhan segera pada bayi BBL adalah asuhan yang diberikan pada bayi tersebut

selama jam pertama setelah kelahiran.

 Tujuan utama perawatan bayi segera sesudah lahir

1. Membersihkan jalan lahir

Bayi normal menangis, spontan segera setelah lahir. Apabila bayi tidak

langsung menangis, penolong segera membersihkan jalan nifas.

2. Memotong dan merawat tali pusat

Tali pusat dipotong sebelum atau sesudah plasenta lahir tidak begitu

menentukan dan tidak akan mempengaruhi bayi, kecuali pada bayi kurang bulan.

Apabila bayi lahir tidak menangis maka tali pusat segera dipotong untuk

memudahkan melakukan tindakan resusitasi pada bayi.

3. Mempertahankan suhu tubuh

Pada waktu BBL, bayi belum mampu mengatur tetap suhu badannya dan

membutuhkan pengaturan dari luar untuk membuatnya tetap hangat.


4. Memberi vitamin K

Kejadian pengarahan karena defisiensi vit. K, pada bayi BBL dilaporkan

cukup tinggi berkisar 0,25 – 0,5 %. Untuk mencegah terjadinya perdarahan

tersebut, semua BBL normal dan cukup bulan penuh diberi Vit. K peroral 1

mg/hari selama 3 hari. Sedangkan bayi resiko tinggal diberi Vit. K parentoral

dengan dosis 0,5 – 1 mg 1 m.

5. Memberi obat tetes/salep mata

Di beberapa negara perawatan mata bayi yang BBC secara hukum

diharuskan untuk mencegah terjadinya oftalmia neonaforum, pipaerah dimana

provalensi gonorhoe tinggi, setiap BBC perlu diberi salep mata sesupah 5 jam

bayi lahir.

6. Identifikasi Bayi

Apabila bayi dilahirkan di tempat bersalin yang persalinannya mungkin lebih

dari satu persalinan, maka sebuah alat pengenal yang efektif harus diberikan

kepada setiap bayi baru lahir, dan harus tetap ditempatnya sampai waktu bayi di

pulangkan.

7. Pemantauan BBL

Tujuan pemantauan BBL adalah untuk mengetahui aktifitas bayi

normal/tidak. Dan klasifikasi masalah kesehatan BBL.

E. Pemeriksaan Fisik

1. Keadaan reaksi terhadap sekelilng

Perlu dikenali kurangnya terhadap rayuan, rangsangan saat atau suara keras

yang mengejutkan/suara mainan.

2. Keaktifan
Bayi normal memerlukan gerakan-gerakan tangan kaki yang sesuai pada waktu

bangun, adanya tremor pada bibir, kaki dan tangan pada waktu menangis adalah

normal, tetapi bila hal ini terjadi pada waktu tidur, kemungkinan gejala suatu

kelainan yang perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

3. Simetris

Apakah kepala keseluruhan badan seimbang.

4. Kepala

Apakah tidak simetris, berupa tumor lunak di belakang atas yang menyebabkan

kepala tampak lebih panjang. Sebagai akibat proses kelahiran/tumor lunak hanya

dibelahan kiri/kanan saja/disis kiri dan kanan tidak melampaui garis tengah bujur

kepala, ukur lingkar kepala.

5. Muka wajah

Bayi tanpa ekspresi.

6. Mata

Diperhtikan adanya tanda-tanda perdarahan berupa bercak merah yang akan

menghilang dalam waktu minggu.

7. Mulut

Sauvasi tidak terdapat pada bayi normal. Bila terdapat sekret yang berlebihan,

kemungkinan ada kelainan bawaan saluran cerna.

8. Leher dada dan abdomen

Melihat adanya cidera akibat persalinan, ukur lingkar perut.

9. Punggung

Adakah benjolan tumor dan tulang punggung dengan lekukan yang kurang sempurna.

10. Bahu, tangan, sendi, tungkai


11. Kulit dan kuku

Dalam keadaan normal kulit berwarna merah kadang-kadang didapatkan kulit

yang mengelupas ringan, pengelupasan yang berlebihan harus diperhatikan

kemungkinan adanya kelainan. Waspada timbulnya kulit yang warnanya tidak rata

(cutis marmorata) telapak tangan biru yang sering terdapat di sekitar bokong

(mongolian spot) akan menghilang pada umur 1 – 5 tahun.

12. Kelancaran menghisap dan pencernaan

Kita harus memperhatikan bagaimana bayi menyusu, lancar atau tidak, kita juga

harus memperhatikan jika bayi gumah, jika bayi gumah, kita harus segera

memiringkan bayi,

13. Tinja dan kemih

Diharapkan dalam 24 jam pertama waspada bila terjadi perut yang tiba-tiba

membesar tanpa keluarnya tinja disertai muntah dan mungkin dan kulit kebiruan,

harap segera konsultasikan untuk pemeriksaan lebih lanjut.

14. Refleks

 Refleks rooting, bayi menoleh ke arah benda yang menyentuh pipi.

 Refleks isap terjadi apabila terdapat benda menyentuh bibir yang disertai refleks

menelan.

 Refleks mora ialah timbulnya pergerakan tangan yang simetris apabila kepala

tiba-tiba digerakkan.

 Refleks mengeluarkan lidah terjadi apabila diletakkan benda didalam mulut

yang sering ditafsirkan bayi menolak makanan atau minuman. Sebaiknya setiap

hari dipantau berat badan, jika penurunan berat badan lebih dari 5% berat badan

waktu lahir menunjukkan kekurangan cairan.


F. Pemantauan tanda-tanda vital

1. Suhu tubuh bayi diukur melalui dubur atau ketiak.

2. Pada pernafasan normal, perut dan dada bergerak hampir bersamaan tanpa adanya

retraksi gerak pernafasan 30 – 50 kali per menit.

3. Nadi dapat dipantau di semua titik nadi periter.

4. Tekanan darah dipantau bila ada indikasi.

G. PENGKAJIAN DATA

1. Identitas bayi

2. Riwayat

a. Riwayat antenatal

Riwayat ANC bagi ibu hamil dilakukan minimal 4x.

 Pemeriksaan pertama kali yang ideal adalah sendi mungkin ketika haidnya

terlambat 1 bulan.

 Periksa ulang 1x sebulan sampai usia kehamilan 7 bulan.

 Periksa ulang 1x bulan sampai usia kehamilan 9 bulan terakhir.

 Periksa khusus bila ada keluhan.

b. Riwayat natal

Bayi normal akan lahir dengan spontan dimana persalinannya dengan

bantuan his dan kekuatan ibu mengejan, tidak dengan persalinan buatan seperti

vacum, extrasi/forcep lama. Persalinan kala I multi 12 jam sedangkan pada

multi 8 jam keadaan bayi lahir pada menit pertama setelah kelahiran dapat

dinilai dengan apgar diantara 7 – 10.


Tabel Apgar Score

Tampilan Nilai 0 Nilai 1 Nilai 2

Apparance (warna Pucat Badan merah Seluruh tubuh

kulit) ekstrimitas kebiruan kemerahan

Pulse (denyut Tidak ada <> > 100

jantung)

Gramace (reflek) Tidak ada Perubahan mimik Bersin/batuk

Activity Lumpuh Ekstrimitas sedikit Gerak aktif, ektimitas

flexi (flekxi)

Risprotory Host Tidak ada Lambat/tidak teratur Menangis lebih kuat,

keras

c. Riwayat post natal

Bayi lahir akan menangis dalam 30 detik dan bernapas secara spontan,

gerakan aktif, keadaan umum bayi dimulai 1 menit setelah bayi lahir dengan

menggunakan apgar score, bayi lahir normal yaitu bayi yang lahir dari kehamilan

37 – 42 minggu, berat badan lahir 2.500 – 4.000 gram, denyut jantung pada menit

pertama 1800 x/menit, kemudian menurun menjadi 120 – 140 x/menit.

Pernapasan pada menit pertama 80 x/menit. Kemudian menurun menjadi 10

x/menit.

d. Pola kebiasaan sehari-hari

 Nutrisi/minuman bayi

Dalam waktu 2 jam setelah lahir akan mengalami penurunan kadar gula

menambah energi pada jam pertama kehidupan bayi normal disusui segera
setelah lahir pada hari ketiga bayi sudah harus disusui selama 10 menit

dengan jarak waktu 3 – 4 jam.

 Eliminasi

BAB : Tinja yang berbentuk mekonium berwarna hijau tua akan mulai

keluar dalam 24 jam pertama. Pengeluaran ini akan berlangsung sampai hari

3 – 4.

BAK : Bila kencing belum kosong pada waktu lahir, akan keluar dalam

24 jam pertama yang harus dicatat adalah frekuensi bentuknya serta warna.

 Personal hygiene

Mata bayi dapat dibersihkan dengan air steril atau garam fisiologis hal

ini perlu dilakukan untuk menghidari infeksi mata divica. Sebaiknya direka

air steril terutama setiap setelah minum susu.

Kulit terutama dilipatan (leher, kepala, belakang telinga, ketika) harus

selalu bersih dan kering, bagian tersebut harus bersih dari vernik caeseosa,

karena vernik caeseosa ini media yang paling baik untuk kuman stotilocus.

Tali pusat dibersihkan dan dikeringkan setiap selesai mandi yaitu,

dengan membersihkan pangkal tali pusat yang ada di perut bayi dan daerah

sekitar, selanjutnya ditutup dengan kasa steril.

Kain pokok harus diganti setiap basah karena air kencing atau tinja,

pantat bayi dibersihkan kemudian dikeringkan, bila pantat bayi selalu basah

dapat lecet dan terjadi infeksi.

 Istirahat dan tidur


Kebutuhan tidur untuk bayi sangat penting, waktu tidur bayinya
umumnya ± 18 – 20 jam sehari.
H. PERENCANAAN / INTERVENSI

Tujuan : Bayi dapat melewati masa transisi tanpa ada komplikasi


Kriteria :

o Keadaan umum baik, gerak aktif, tangis kuat.

o Warna kemerahan.

o Suhu tubuh dalam batas normal (365 – 37’5°C)

o R : 30 – 40 x/menit.

o Akral tidak dingin hangat.

Intervensi :

 Bungkus bayi dengan kain/jarik hangat dan kering.

R/ Keadaan yang hangat akan mempertahankan suhu tubuh bayi.

 Memandikan bayi dengan menggunakan air hangat.

R/ Untuk mencegah kehilangan panas air hangat.

 Ganti popok setiap kali basah contoh waktu BAK dan BAB.

R/ Mengganti popok tiap kali basah dan mencegah iritasi pada kulit bayi.

 Rawat tali pusat dengan kasa alkohol/steril.

R/ Agar dapat membunuh kuman dapat mencegah pertumbuhan dan

perkembangan kuman.

 Jemur bayi dibawah sinar matahari pagi hari pada pukul 06 – 07 WIB selama 30

menit.

R/ Dapat mencegah penyakit bilirubin/kuning pada bayi.

1. Dx : Pemenuhan nutrisi

Tujuan :

 Kebutuhan nutrisi bayi terpenuhi.

 Bayi mendapat ASI eklusif.


 Ikatan bonding attachment pada ibu dan anak.

Kriteria :

 Bayi mau menyusu ASI.

 Bayi tidak bingung punting.

 Tampak tenang tidak rewel

Intervensi :

a. Beri posisi yang nyaman pada bayi saat menyusu.

R/ Posisi yang nyaman akan memberikan kemudahan bayi untuk mencari

puting susu dan bayi mampu menghisap ASI dengan baik.

b. Susu bayi sesering mungkin.

R/ Dengan menyusu kebutuhan nutrisi untuk perkembangan dan pertumbuhan

bayi terpenuhi dan engan menyusui ASI dapat mencegah bayi dari nifas atau

memperkuat kekebalan tubuh bayi.

c. Gantikan Pasi dengan ASI secara bertahap.

R/ Asi merupakan nutrisi terbaik bagi bayi.

d. Bangunkan bayinya jika waktu menyusu.

R/ Memenuhi kebutuhan cairan sesuai kebutuhan bayi.


DAFTAR PUSTAKA

Prof. Dr. Ida Bagus Gde Manuaba. SpOG. Ilmu kebidanan, Penyakit Kandungan dan

Keluarga

Berencana Untuk Pendidikan Bidan.

Sarwono Prawirohardjo, Jakarta 2002, Yayasan Bina Pusaka. Buku Acuan

Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.

Asuhan Persalinan Normal 2001

Anda mungkin juga menyukai