Anda di halaman 1dari 28

PENGANTAR PENGEMBANGAN

ASUHAN NEONATUS, BAYI DAN


BALITA,
DEFINISI, PRINSIP DAN STANDAR

Fitri Hijri Khana, S.Tr.Keb,.M.Keb


Asuhan kebidanan ?
Asuhan kebidanan pada
neonatus,bayi dan balita ?
Neonatus bayi dan balita dengan
masalah ?
Definisi asuhan kebidanan
neonatus dan bayi baru lahir
 Asuhan kebidanan adalah perawatan yang diberikan oleh
bidan

Asuhan kebidanan pada neonatus,bayi dan balita adalah


perawatan yang diberikan oleh bidan pada bayi baru lahir,bayi
dan balita

Neonatus bayi dan balita dengan masalah adalah suatu


penyimpangan yang dapat menyebabkan gangguan pada
neonatus, bayi dan balita apabila tidak diberikan asuhan yang
tepat dan benar.
Definisi Neonatus
 Masa neonatal adalah masa sejak lahir sampai dengan 4 minggu
(28 hari) sesudah kelahiran. Neonatus adalah bayi berumur 0
(baru lahir) sampai dengan usia 1 bulan sesudah lahir.
Neonatus dini adalah bayi berusia 0-7 hari. Neonatus lanjut
adalah bayi berusia 7-28 hari. (Wafi Nur Muslihatun, 2010)

 Menurut Dep. Kes. RI, (2005) Bayi baru lahir normal adalah
bayi yang lahir dengan umur kehamilan 37 minggu sampai 42
minggu dan berat lahir 2500 gram sampai 4000 gram.

 Menurut M. Sholeh Kosim, (2007) Bayi baru lahir normal


adalah berat lahir antara 2500 – 4000 gram, cukup bulan, lahir
langsung menangis, dan tidak ada kelainan congenital (cacat
bawaan) yang berat
Manifestasi klinis neonatus normal
 Bunyi jantung dalam menit pertama • Reflek isap dan menelan sudah terbentuk
kira-kira 180/menit yang kemudian dengan baik.
turun sampai 140/menit – 120/menit • Reflek moro sudah baik, apabila
pada waktu bayi berumur 30 menit. dikagetkan akan memperlihatkan gerakan
memeluk.
 • Grasping reflek sudah baik, apabila
Pernapasan cepat pada menit-menit
diletakan suatu benda di atas telapak
pertama (kira-kira 80/menit) disertai
tangan, bayi akan mengengam.
dengan pernapasan cuping hidung, serta
• iGenatalia : labia mayora sudah menutupi
rintihan hanya berlangsung 10 sampai
labia minora ( pada perempuan).
15 menit.
• Testis sudah turun di scortum (pada laki-
laki).
 Nilai apgar 7-10 (Lihat tabel Apgar • Eliminasi : baik urin, mekonium akan
Score). keluar dalam 24 jam pertama.mekonium
 Berat badan 2500 gram- 4000 gram. bewarna coklat kehijauan.
 Panjang badan lahir 48-52 cm. • Kesadaran
 Lingkar kepala 33-35cm.
 Lingkar dada 30-38 cm.
 Lingkar dada 30-38 cm.
 Lingkar lengan atas 11 cm.
Karakteristik Khusus Neonatus menurut
Hamilton (2005 : 217-221)
a. Kepala
Kepala neonatus ¼ dari panjang tubuh keseluruhan. Lingkar kepala bayi
berkisar 31-35,5 cm, pada tulang kepala dapat terjadi saling tindih yang
disebut molding.

b. Kulit
Kulit bayi sangat halus, merah kehitaman karena tipis dan lapisan lemak
subkutan belum melapisi kapiler. Karakteristik pada kulit bayi berupa: Vernik
kaseosa, milia, lanugo, Eritema toksikum, Bercak Mongolian, Tanda lahir
(nevi), Ikterik.

c. Rambut dan kuku


Rambut bayi mungkin panjang dan tebal atau mungkin botak, bulu mata dan
alis terdapat sejak lahir. Kuku jarinya mungkin panjang dan cukup tajam.
Lanjutan...
d. Payudara
Payudara pada bayi laki-laki dan perempuan mungkin terlihat
membesar karena banyaknya hormon wanita dan darah ibu,
kadang mensekresi colostrom.
e. Genetalia
Pada laki-laki testis normalnya turun selam kehidupan
intrauterin dan telah berada pada kantung skrotum pada saat
lahir. Pada bayi perempuan labia minora dan klitorisnya
mungkin membengkak saat lahir akibat tingginya hormon
wanita dalam darah ibu. Keluaran lendir putih pada vagina
kadang dengan darah (perdarahan withdrawal).
f. Reflek normal pada bayi lahir
Pemeriksaan fisik neonatus
 Pemeriksaan dilakukan secara sistematis dari ujung rambut
sampai ujung kepala
Adaptasi bayi baru lahir

Adaptasi bayi baru lahir adalah proses penyesuaian fungsional


neonatus dari kehidupan di dalam uterus ke kehidupan di luar
uterus . Kemampuan adaptasi fisiologis ini disebut juga
Homeostatis
Perubahan fisiologis yang dialami
bayi baru lahir
 Pernafasan
 Suhu tubuh
 Metabolisme
 Sistem peredaran darah
 Keseimbangan air dan fungsi ginjal
 Keseimbangan asam basa
 Warna kulit
Fresss motivation...!!!
Dasar asuhan bayi baru lahir
Menurut Depkes (2010; h. 10), dalam setiap persalinan, penatalaksanaan
bayi baru lahir menganut beberapa prinsip yang penting diantaranya:
 Jaga bayi tetap hangat
 Isap lendir dari mulut dan hidung (bila perlu)
 Keringkan
 Pemantauan tanda bahaya
 Klem, potong dan ikat tali pusat tanpa membubuhi apapun, kira-kira 2
menit setelah lahir
 Lakukan inisiasi menyusui dini
 Beri suntikan vitamin K1 1 mg intramuskular, di paha kiri anterolateral
setelah inisiasi menyusu dini
 Beri salep mata antibiotika pada kedua mata
 Pemeriksaan fisik
 Beri imunisasi hepatitis B 0,5 ml intramuskular, di paha kanan
anterolateral, kira-kira 1-2 jam setelah pemberian vitamn K1.
Dalam asuhan bayi baru lahir lakukan juga
hal-hal sebagai berikut :
 Teruskan menjaga kehangatan bayi dengan kontak kulit ibu
bayi selama 1 jam pertama.
 Anjurkan ibu untuk menyusui jika bayi sudah menunjkkan
tanda ingin menyusu.
 Jangan memberikan dot atau makanan apapun sebelum diberi
ASI. Juga tidak dianjurkan untuk memberikan air, air gula,
dan susu formula.
 Lakukan pemantauan terhadap bayi yang diletakkan pada dada
ibu setiap 15 menit setelah 1-2 jam pertama kehidupan
STANDAR PELAYANAN NIFAS DAN
BAYI BARU LAHIR
Ada tiga standar dalam asuhan nifas dan bayi baru lahir, dan satu standar
kegawatan neonatus
Standar 13: Perawatan Bayi Baru Lahir
 Pernyataan standar
 Bidan memeriksa dan menilai bayi baru lahir untuk memastikan pernafasan
spontan mencegah hipoksia sekunder, menemukan kelainan, dan melakukan
tindakan atau merujuk sesuai dengan kebutuhan. Bidan juga harus mencegah
atau menangani hipotermia.
Standar 14: Penanganan pada Dua Jam Pertama Setelah Persalinan
 Pernyataan standar;
 Bidan melakukan pemantauan ibu dan bayi terhadap terjadinya
komplikasi dalam dua jam setelah persalinan, serta melakukan tindakan
yang diperlukan. Disamping itu, bidan memberikan penjelasan tentang
hal-hal yang mempercepat pulihnya kesehatan ibu, dan membantu ibu
untuk memulai pemberian ASI.
Lanjutan...
Standar 15: Pelayanan bagi Ibu dan Bayi pada Masa Nifas
 Pernyataan standar;
 Bidan memberikan pelayanan selama masa nifas melalui kunjungan
rumah pada hari ketiga, minggu kedua dan minggu keenam setelah
persalinan, untuk membantu proses pemulihan ibu dan bayi melalui
penanganan tali pusat yang benar, penemuan dini penanganan atau
rujukan komplikasi yang mungkin terjadi pada masa nifas, serta
memberikan penjelaan tentang kesehatan secara umum, kebersihan
perorangan, makanan bergizi, perawtan bayi baru lahir, pemberian ASI,
imunisasi dan KB.

Standar 24: Penanganan Asfiksia Neonatorum


 Pernyataan standar;
 Bidan mampu mengenali dengan tepat bayi baru lahir dengan asfiksia,
serta melakukan resusitasi secepatnya, mengusahakan bantuan medis
yang diperlukan dan meberikan perawatan lanjutan.
Rencana Asuhan bayi usia 2-6 hari
Perencanaan asuhan bayi usia 2-6 hari menurut Wafi Nur Muslihatun, 2010
adalah :

a. Minum bayi
Beri minum ASI segera mungkin setelah lahir yaitu dalam waktu 30 menit atau
dalam 3 jam setelah masuk rumah sakit, kecuali apabila pemberian minum harus
ditunda karena masalah tertentu. Bila bayi di rawat dirumah sakit, upayakan ibu
mendampingi dan tetap memberikan ASI.

b. BAB (Buang Air Besar)


Kotoran yang dikeluarkan oleh bayi baru lahir pada hari pertama adalah
mekonium. Mekonium adalah ekskresi gastro intestinal bayi baru lahir yang
diakumulasikan dalam usus sejak masa janin, yaitu pada usia kehamilan 16
minggu. Mekonium dikeluarkan seluruhnya 2-3 hari setelah lahir, Warna feses
akan berubah menjadi kuning pada saat bayi berumur 4-5 hari. Pemberian ASI
cenderung membuat frekuensi BAB bayi menjadi lebih sering
Lanjutan....
c. Buang air kecil (BAK)
Bayi lahir akan BAK dalam 24 jam setelah lahir. Selanjutnya,
bayi akan BAK 6 kali/hari.

d. Tidur
Bayi pada kehidupan pertamanya akan menghapiskan
waktunya untuk tidur. Macam tidur bayi adalah tidur aktif atau
tidur ringan dan tidur lelap. Pda siang hari hanya 15 % waktu
digunakan bayi dalam keadaaan terjaga, yaitu untuk menangis,
gerakan motorik, sadar dan mengantuk. Sisa waktu yang 85%
lainnya digunakan untuk tidur.
Lanjutan...

d. Kebersihan kulit
Kulit bayi sangat sensitif. Untuk mencegah terjadinya infeksi
pada kulit bayi maka keutuhan kulit harus dijaga.Verniks
caseosa bermanfaat untuk melindungi kulit bayi, sehingga
jangan diberikan pada saat memandikan bayi.

e. Perawatan tali pusat


Tali pusat harus selalu kering dan bersih. Tali pusat merupakan
tempat koloni bakteri, pintu masuk kuman dan bisa terjadi
infeksi lokal. Perlu perawatan tali pusat sejak manajemenaktif
kala III pada saat menolong kelahiran bayi. Sisa tali pusat harus
dipertahankan dalam keadaan terbuka dan ditutupi kain bersih
dan longgar. Pemakaian popok sebaiknya popok dilipat
dibawah tali pusat.
Pemeriksaan Penunjang

 MenurutTucker et all (1998:883) pemeriksaan


penunjang berupa:
 Sample darah
 Tali pusat
 Pemeriksaan screening bayi baru lahir
 Hematokrit.
Tanda bahaya dan masalah pada bayi
baru lahir
Tanda bahaya BBL Masalah BBL
  Asfiksia
Tidak dapat menyusu
 Gangguan nafas
 Kejang
 Hipotermi / hipertermi
 Mengantuk dan tidak sadar  BBLR (Berat Badan Lahir
 Nafas cepat (>60 per menit) Rendah)
  Dehidrasi
Merintih
 Ikterus
 Retraksi dinding dada  Infeksi / sepsis
bawah  Tetanus neonatonum
 Sianosis sentral  Kejang
 Cidera lahir
Penanganan Bayi Baru Lahir Normal
 pembersihan lendir pada saat kepala o Bayi ditimbang berat badanya
keluar dengan pembersihan mulut, dan diukur panjang badan
hidung, dan mata dengan kapas atau
kasa steril.
lahirnya kemudian dicatat
 Jam lahir dicatat dengan stop-watch.
dalam status.
 Tali pusat diikat dengan baik dan bekas o Perawatan mata bayi : mata
luka diberi antiseptik kemudian dijepit bayi dibersihkan, kemudian
dengan klem jepit plastik atau diikat diberikan obat untuk
dengan pita atau benang tali pusat. mencegah Blenorrhoe.
 Segera setelah lahir, bayi yang sehat o Diperiksa juga anus, genetalia
akan menangis kuat, bernapas, serta
menggerakkan tangan dan kakinya, eksterna, dan jenis kelamin
kulit akan bewarna kemerahan. pada bayi.
 Jangan lupa menilai bayi dengan nilai o Bayi dimandikan dan
Apgar. dibersihkan dengan air hangat-
hangat kuku dari lumuran darah,
air ketuban, mekonium, dan
vernik kaseosa. Adapula yang
membersihkannya dengan
minyak kelapa atau minyak
zaitun. 6 jam setelah kelahiran
Penanganan bayi selama dalam perjalanan
ke tempat rujukan
 Menjaga bayi tetap hangat dengan melakukan kontak kulit
bayi ke kulit ibu atau orang lain
 Selimuti bayi dengan selimut dan kenakan topi pada kepala
bayi
 Lindungi bayi dari sinar matahari langsung
 Mendorong ibu menyusui selama perjalanan
 Jika bayi tidak mau menyusu dan perjalanan memakan
waktu lenih dari 3 jam, mintalah ibu untuk memeras ASI
dan memberikannya ke bayi dengan cangkir
PELAKSANAAN PELAYANANAN KESEHATAN
NEONATUS (MTBM)
1. Kunjungan Neonatal hari k – 1 (KN 1)
 Untuk bayi yang lahir di fasilitas kesehatan pelayanan dapat
dilaksanakan sebelum bayi pulang dari fasilitas kesehatan ( ≥24
jam)
 Untuk bayi yang lahir di rumah, bila bidan meninggalkan bayi
sebelum 24 jam, maka pelayanan dilaksanakan pada 6 - 24 jam
setelah lahir.

Hal yang dilaksanakan :


 Jaga kehangatan tubuh bayi
 Barikan Asi Eksklusif
 Cegah infeksi
 Rawat tali pusat
Kunjungan Neonatal minggu
Kunjungan Neonatal hari ke 2 (KN 2) ke - 3 (KN 3)

 Jaga kehangatan tubuh bayi Periksa ada / tidak tanda


 Barikan Asi Eksklusif bahaya dan atau gejala
 Cegah infeksi sakit
 Rawat tali pusat Lakukan :
 Jaga kehangatan tubuh
 Beri ASI Eksklusif
 Rawat tali pusat
Balita
 Anak balita adalah anak yang telah menginjak usia
di atas satu tahun atau lebih popular dengan
pengertian usia anak di bawah lima
tahun (Muaris.H, 2006).
 Menurut Sutomo. B. dan Anggraeni. DY, (2010),
Balita adalah istilah umum bagi anak usia 1-3
tahun (batita) dan anak prasekolah (3-5 tahun).
PEMANTAUAN TUMBUH KEMBANG BAYI
DAN BALITA/ DETEKSI DINI

 Deteksi dini tumbuh kembang bayi, balita dan


anak prasekolah adalah kegiatan pemeriksaan
untuk menemukan secara dini adanya
penyimpangan tumbuh kembang pada balita dan
anak prasekolah.
Ada tiga jenis deteksi dini tubuh kembang yang dapat dikerjakan oleh
tenaga kesehatan di tingkat puskesmas dan jaringannya, berupa:

a. Deteksi dini penyimpangan pertumbuhan


(pengukuran BB, TB., Lingkar kepala)
b. Deteksi dini penyimpangan perkembangan( skrining
dgn KPSP, test daya dengar, test daya lihat)
a. Deteksi dini penyimpangan mental omosional
(kegiatan / pemeriksaan untuk menemukan secara
dini adanya masalah mental emosional, autism dan
gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas
pada anak, agar dapat segera dilakukan tindakan
intervensi)
TERIM
A
KASIH

Anda mungkin juga menyukai