Anda di halaman 1dari 15

BAB I

DEFINISI

Bayi baru lahir normal ( BBLN ) adalah bayi yang baru lahir dengan usia
kehamilan atau masa gestasinya dinyatakan cukup bulan ( aterm ) yaitu 36-40
minggu. (Mitayani, 2010).
Menurut Saifuddin, (2002) dalam ( Rahma blog : 2009 ) Bayi baru lahir
adalah bayi yang baru lahir selama satu jam pertama kelahiran.
Menurut Dep. Kes. RI, (2005) dalam ( Rahma blog : 2010 ) Bayi baru lahir
normal adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan 37 minggu sampai 42
minggu dan berat lahir 2500 gram sampai 4000 gram.
Menurut M. Sholeh Kosim, (2007) dalam ( Rahma blog : 2010 ) Bayi baru
lahir normal adalah berat lahir antara 2500 – 4000 gram, cukup bulan, lahir
langsung menangis, dan tidak ada kelainan.
Menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia (1999) Periode
neonatal meliputi jangka waktu sejak bayi baru lahir sampaiumur 28 hari
yang terbagi menjadi 2 periode, antara lain:
a.    Perode Neonatal Dini yang meliputi jangka waktu 0 - 7 hari setelahlahir 
b.    Periode lanjutan merupakan periode neonatal yang meliputi jangkawaktu
8 - 28 hari setelah lahir.

1
BAB II
RUANG LINGKUP

Pelayanan kesehatan bayi baru lahir untuk menunjang kebutuhan


dasarnya yang meliputi pertolongan persalinan, perawatan tali pusat dan
perawatan pasca lahir, pencegahan hipotermia, meneteki bayi secara dini dan
eksklusif, usaha bernafas spontan dan upaya pencegahan infeksiPelayanan
kesehatan neonatal esensial dilakukan ketika bayi baru lahir hingga berumur
28 hari. Adapun jenis – jenis pelayanan yang diberikan adalah sebagai berikut:
Pelayanan neonatal esensial ketika bayi berumur 0 (nol) sampai 6 (enam)
jam yang meliputi :
1. Menjaga Bayi tetap hangat;
2. Inisiasi menyusu dini;
3. Pemotongan dan perawatan tali pusat;
4. Pemberian suntikan vitamin K1;
5. Pemberian salep mata antibiotik;
6. Pemberian imunisasi hepatitis B0;
7. Pemeriksaan fisik Bayi Baru Lahir;
8. Pemantauan tanda bahaya;
9. Penanganan asfiksia bayi baru lahir;
10. Pemberian tanda identitas diri; dan
11. Merujuk kasus yang tidak dapat ditangani dalam kondisi stabil,
tepat waktu ke fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih mampu.
Pelayanan neonatal esensial yang dilakukan setelah lahir 6 (enam) jam
sampai 28 (dua puluh delapan) hari yang meliputi :
1. Menjaga Bayi tetap hangat;
2. Perawatan tali pusat;
3. Pemeriksaan Bayi Baru Lahir;
4. Perawatan dengan metode kanguru pada Bayi berat lahir rendah;
5. Pemeriksaan status vitamin K1 profilaksis dan imunisasi;
6. Penanganan Bayi Baru Lahir sakit dan kelainan bawaan; dan
7. Merujuk kasus yang tidak dapat ditangani dalam kondisi stabil, tepat
waktu ke fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih mampu.
Pelayanan neonatal esensial tersebut dilakukan paling sedikit 3 (tiga)
kali kunjungan, yang meliputi:
 1 (satu) kali pada umur 6-48 jam;
 1 (satu) kali pada umur 3-7 hari; dan

2
 1 (satu) kali pada umur 8-28 hari.

1.    Bayi Baru Lahir Normal


Bayi baru lahir adalah bayi yang baru lahir selama satu jam pertama
kelahiran.
Ciri – Ciri Bayi Baru Lahir :
a.    Berat badan 2500 - 4000 gram
b.    Panjang badan 48 - 52 cm
c.    Lingkar dada 30 - 38 cm
d.    Lingkar kepala 33 - 35 cm
e.    Frekuensi jantung 120 - 160 kali/menit
f.     Pernafasan ± 60 40 kali/menit
g.    Kulit kemerah - merahan dan licin karena jaringan sub kutan cukup
h.    Rambut lanugo tidak terlihat, rambut kepala biasanya telah
sempurna
i.     Kuku agak panjang dan lemas
j.     Genitalia;
Perempuan labia mayora sudah menutupi labia minora, dan laki – laki
testis sudah turun, skrotum sudah ada.
k.    Reflek hisap dan menelan sudah terbentuk dengan baik
l.     Reflek morrow atau gerak memeluk bila dikagetkan sudah baik
m.   Reflek graps atau menggenggan sudah baik
n.    Eliminasi baik, mekonium akan keluar dalam 24 jam pertama,
mekonium berwarna hitam kecoklatan

2.    Bayi Baru Lahir Bermasalah


a. Bercak mongol
b. Hemangioma
c. Ikterik
d. Muntah dan gomoh
f. Diaper rash
g. Seborrhea
h. Bisulan
i. Milliariasis
j. Diare
k. Obstipasi
l. Infeksi

3
3.   Oral Trush
Kelainan bawaan pada bayi baru lahir
a. Labioskiziz dan labiopalatoskiz
b. Atresia esophagus
c. Atresia anus
d. Hirschprung
e. Obstruksi biliaris
f. Omfalokel
g. Hernia diafragmatika
h. Duodeni
i.  Meningokel.ensefalokel
j. Hidrosefalus
k. Fimosis
l. Hipospadia

4.    Trauma Pada Bayi Baru Lahir


a.    Caput suksedaneum
b.    Cephal Hematoma
c.    Trauma pada fleksus brachialis
d.    Fraktur klavikula dan fraktur humerus

5.    Neonatus Beresiko Tinggi


a.    BBLR
b.    Asfiksia neonatorum
c.    Sindroma gangguan pernapasan
d.    Kejang
e.    Hypotermi
f.     Hipertermi
g.    Hypoglikemi
h.    Tetanus neonatorum

4
BAB III
TATA LAKSANA

Pelayanan kesehatan sesuai standar yang diberikan oleh petugas


kesehatan yang kompeten kepada neonates /bayi baru lahir sedikit 3
kali ,selama periode 0 sampai dengan 28 hari setelah lahir ,baik di fasilitas
kesehatan maupun melalui kunjungan rumah.
Kunjungan Neonatal :
Adalah pelaksanaan pelayanan ksehatan neonatal/bayi baru lahir sedikitnya 3
kali yaitu:
a. Kunjungan Neonatal ke-1 (KN 1) dilakukan pada kurun waktu 6-48 jam
setelah lahir.
b. Kunjungan Neonatal ke-2(KN 2) dilakukan pada kurun waktu hari ke 3
sampai dengan hari ke 7 setelah lahir.
c. Kunjungan neonatal ke-3(KN 3) dilakukan pada kurun waktu hari ke 8
sampai dengan hari ke 28 setelah lahir

I PELAYANAN ESENSIAL PADA BAYI


a) Inisiasi menyusui dini (IMD)
IMD adalah memberikan pelayanan kesehatan pada anak dengan
mendekapkan bayi diantara kedua payudara ibunya segera setelah
lahir.
Memberikan kesempatan bayi menyusui sendiri segera setelah lahir
dengan meletakan bayi di dada atau perut ibu dan kulit bayi melekat
pada kulit ibu ( skin to skin contact ) setidaknya selama 1-2 jam
sampai bayi menyusu sendiri. ( Mitayani, 2010 : 23 ). Hal ini dapat
menghindari kematian bayi dan penyakit yang menyerang bayi,
karena kandungan antibodi yang ada pada colostrum dan ASI.
b) Melakukan pemeriksaan fisik pada BBL
 Pemeriksaan umum
Meliputi pemeriksaan antropometri yaitu, Berat badan, panjang
badan, lingkar lengan, lingkar dada, dan lingkar kepala.
 Pemeriksaan Tanda-tanda Vital
Meliputi pemeriksaan suhu tubuh, nadi, pernapasan, tekanan
darah.
 Pemeriksaan head to too

5
Meliputi pemeriksaan kepala, telinga, mata, hidung atau mulut,
leher, dada, bahu, lengan dan tangan, perut, genetalia,
ekstremitas bawah dan atas, punggung, kulit, dan refleks.

MACAM- MACAM REFLEKS PADA BAYI


1. Refleks menghisap (sucking reflex) Bayi akan melakukan
gerakan menghisap ketika Anda menyentuhkan puting susu ke
ujung mulut bayi. Refleks menghisapterjadi ketika bayi yang
baru lahir secara otomatis menghisap benda yang ditempatkan
di mulut mereka. Refleks menghisap memudahkan bayi yang
baru lahir untuk memperoleh makanan sebelum mereka
mengasosiasikan puting susu dengan makanan. Menghisap
adalah refleks yang sangat penting pada bayi. Refleks ini
merupakan rute bayi menuju pengenalan akan makanan.
Kemampuan menghisap bayi yang baru lahir berbeda beda.
Sebagian bayi yang baru lahir menghisap dengan efisien dan
bertenaga untuk memperoleh susu, sementara bayi bayi lain
tidak begitu terampil dan kelelahan bahkan sebelum mereka
kenyang. Kebanyakan bayi yang baru lahir memerlukan waktu
beberapa minggu untuk mengembangkan suatu gaya
menghisap yang dikoordinasikan dengan cara ibu memegang
bayi, cara susu keluar dari botol atau payudara, serta dengan
kecepatan dan temperamen bayi waktu menghisap. Refleks
menghisap adalah suatu contoh refleks yang muncul saat lahir
dan kemudian akan menghilang seiring dengan usia bayi.
2. Refleks menggenggam (palmar grasp reflex) Grasping Reflex
adalah refleks gerakan jari-jari tangan mencengkram benda-
benda yang disentuhkan ke bayi, indikasi syafar berkembang
normal – hilang setelah 3-4 bulan Bayi akan otomatis
menggenggam jari ketika Anda menyodorkan jari telunjuk
kepadanya. Reflek menggenggam tejadi ketika sesuatu
menyentuh telapak tangan bayi. Bayi akan merespons dengan
cara menggenggamnya kuat kuat. Pada akhir bulan ketika,
refleks menggenggam berkurang dan bayi memperlihatkan
suatu genggaman yang lebih spontan, yang sering dihasilkan
dari rangasangan visual. Misalnya, ketika bayi melihat suatu
gerakan yang berputar diatas tempat tidurnya, ia akan meraih

6
dan mencoba menggenggamnya. Ketika perkembangan
motoriknya semakin lancar, bayi akan menggenggam benda
benda, menggunakannya secara hati hati, dan mengamati
benda benda tersebut.
3. Refleks leher (tonic neck reflex) Akan terjadi peningkatan
kekuatan otot (tonus) pada lengan dan tungkai sisi ketika bayi
Anda menoleh ke salah satu sisi.
4. Refleks mencari (rooting reflex) Rooting reflex terjadi ketika pipi
bayi diusap (dibelai) atau di sentuh bagian pinggir mulutnya.
Sebagai respons, bayi itu memalingkan kepalanya ke arah
benda yang menyentuhnya, dalam upaya menemukan sesuatu
yang dapat dihisap. Refleks menghisap dan mencari
menghilang setelah bayi berusia sekitar 3 hingga 4 bulan.
Refleks digantikan dengan makan secara sukarela. Refleks
menghisap dan mencari adalah upaya untuk mempertahankan
hidup bagi bayi mamalia atau binatang menyusui yang baru
lahir, karena dengan begitu dia dapat menemukan susu ibu
untuk memperoleh makanan.
5. Refleks moro (moro reflex) Releks Moro adalah suatu respon
tiba tiba pada bayi yang baru lahir yang terjadi akibat suara
atau gerakan yang mengejutkan. Ketika dikagetkan, bayi yang
baru lahir itu melengkungkan punggungnya, melemparkan
kepalanya kebelakang, dan merentangkan tangan dan kakinya.
Refleks ini berbeda dengan refleks lainnya yang termasuk
dalam ketegori gerakan motor. Refleks moro adalah
peninggalan nenek moyang primate kita dan refleks ini
merupakan upaya untuk mempertahankan hidup. Refleks ini
merupakan keadaan yang normal bagi semua bayi yang baru
lahir, juga cenderung menghilang pada usia 3 hingga 4 bulan.
Sentuhan yang lembut pada setiap bagian tubuh bayi akan
menenangkan bayi yang sempat terkejut. Memegang lengan
bayi yang dilenturkan pada bahu akan menenangkan bayi.
Menurut para ahli, refleks moro ini termasuk reaksi emosional
yang timbul dari kemauan atau kesadaran bayi dan akan
hilang dengan sendirinya dalam waktu yg singkat. Refleks
moro ini timbul ketika bayi dikejutkan secara tiba-tiba atau
mendengar suara yang keras. Bayi melakukan gerakan refleks
dengan melengkungkan punggungnya dan mendongakkan

7
kepalanya ke arah belakang. Bersamaan dengan gerakan
tersebut, kaki dan tangan bayi digerakkan ke depan. Reaksi
yang berlangsung sesaat ini pada umumnya diiringi dengan
tangisan yang keras.
6. Babinski Reflex . Refleks primitif pada bayi berupa gerakan
jari-jari mencengkram ketika bagian bawah kaki diusap,
indikasi syaraf berkembang dengan normal. Hilang di usia 4
bulan.
7. Swallowing Reflex adalah refleks gerakan menelan benda-
benda yang didekatkan ke mulut, memungkinkan bayi
memasukkan makanan ada secara permainan tapi berubah
sesuai pengalaman.
8. Breathing Reflex Refleks gerakan seperti menghirup dan
menghembuskan nafas secara berulang-ulang – fungsi :
menyediakan O2 dan membuang CO2 – permanen dalam
kehidupan
9. Eyeblink Reflex Refleks gerakan seperti menutup dan
mengejapkan mata – fungsi : melingdungi mata dari cahaya
dan benda-benda asing – permanen dalam kehidupan Jika bayi
terkena sinar atau hembusan angin, matanya akan
menutupatau dia akan mengerjapkan matanya.
10. Refleks tonic neck Disebut juga posisi menengadah, muncul
pada usia satu bulan danakan menghilang pada sekitar usia
lima bulan. Saat kepala bayi digerakkan kesamping, lengan
pada sisi tersebut akan lurus dan lengan yang berlawananakan
menekuk (kadang-kadang pergerakan akan sangat halus atau
lemah).Jika bayi baru lahir tidak mampu untuk melakukan
posisi ini atau jika reflek initerus menetap hingga lewat usia 6
bulan, bayi dimungkinkan mengalamigangguan pada neuron
motorik atas. Berdasarkan penelitian, reflek tonickneck
merupakan suatu tanda awal koordinasi mata dan kepala bayi
yang akanmenyiapkan bayi untuk mencapai gerak sadar.
11. Refleks tonic Labyrinthine/ labirin Pada posisi telentang, reflek
ini dapat diamati dengan menggangkattungkai bayi beberapa
saat lalu dilepaskan. Tungkai yang diangkat akanbertahan
sesaat, kemudian jatuh. Hilang pada usia 6 bulan.
12. Refleks merangkak (crawling) Jika ibu atau seseorang
menelungkupkan bayi baru lahir, ia membentuk posisi

8
merangkak karena saat di dalam rahim kakinya tertekuk
kearah tubuhnya
13. Refleks berjalan dan melangkah (stepping) Jika ibu atau
seseorang menggendong bayi dengan posisi berdiri dantelapak
kakinya menyentuh permukaan yang keras, ibu/orang
tersebut akanmelihat refleks berjalan, yaitu gerakan kaki
seperti melangkah ke depan. Jikatulang keringnya menyentuh
sesuatu, ia akan mengangkat kakinya sepertiakan melangkahi
benda tersebut. Refleks berjalan ini akan hilang dan
berbedadengan gerakan berjalan normal, yang ia kuasai
beberapa bulan berikutnya.Menurun setelah 1 minggu dan
akan lenyap sekitar 2 bulan.
14. Refleks yawning, Yakni refleks seperti menjerit kalau ia merasa
lapar, biasanyakemudian disertai dengan tangisan.13. Reflek
Plantar Reflek ini juga disebut reflek plantar grasp, muncul
sejak lahir dan berlangsung hingga sekitar satu tahun
kelahiran. Reflek plantar ini dapatdiperiksa dengan
menggosokkan sesuatu di telapan kakinya, maka jari-jari
kakinya akan melekuk secara erat.14.
15. Reflek Swimming Reflek ini ditunjukkan pada saat bayi
diletakkan di kolam yang berisiiair, ia akan mulai mengayuh
dan menendang seperti gerakan berenang. Reflek ini akan
menghilang pada usia empat sampai enam bulan. Reflek
iniberfungsi untuk membantu bayi bertahan jika ia tenggelam.
Meskipun bayiakan mulai mengayuh dan menendang seperti
berenang, namun meletakkanbayi di air sangat berisiko. Bayi
akan menelan banyak air pada saat itu.

c) Memberikan vitamin K
Untuk mencegah terjadinya perdarahan karena defisiensi vitamin K
pada bayi baru lahir normal atau cukup bulan perlu di beri vitamin K
per oral 1 mg / hari selama 3 hari, dan bayi beresiko tinggi di beri
vitamin K parenteral dengan dosis 0,5 – 1 mg IM.
d) Pencegahan Infeksi
• Cuci tangan dengan seksama sebelum dan setelah bersentuhan
dengan bayi
• Pakai sarung tangan bersih pada saat menangani bayi yang
belum dimandikan

9
• Pastikan semua peralatan dan bahan yang digunakan, terutama
klem, gunting, penghisap lendir DeLee dan benang tali pusat
telah didesinfeksi tingkat tinggi atau steril.
• Pastikan semua pakaian, handuk, selimut dan kain yang
digunakan untuk bayi, sudah dalam keadaan bersih. Demikin
pula dengan timbangan, pita pengukur, termometer, stetoskop.
• Memberikan obat tetes atau salep mata
Untuk pencegahan penyakit mata karena klamidia (penyakit
menular seksual) perlu diberikan obat mata pada jam pertama
persalinan, yaitu pemberian obat mata eritromisin 0.5 % atau
tetrasiklin 1 %, sedangkan salep mata biasanya diberikan 5 jam
setelah bayi lahir.
Perawatan mata harus segera dikerjakan, tindakan ini dapat
dikerjakan setelah bayi selesai dengan perawatan tali
pusat.Pemotongan tali pusat pada BBL normal dilakukan sekitar
2 menit setelah bayi lahir atau setelah penyuntikan oksitosin 10
IU intramuskular kepada ibu.
Hindari pembungkusan tali pusat atau jika di bungkus tutupi
dengan kassa steril dalam keadaan longgar, agar tetap terkena
udara dan akan lebih mudah kering.
e) Pemberian Imunisasi
Imunisasi Hepatitis B pertama (HB 0) diberikan 1-2 jam setelah
pemberian Vitamin K1 secara intramuskular (lihat lampiran 4
halaman 109). Imunisasi Hepatitis B bermanfaat untuk mencegah
infeksi Hepatitis B terhadap bayi,terutama jalur penularan ibu-bayi.
Penularan Hepatitis pada bayi baru lahir dapat terjadi secara vertikal
(penularan ibu ke bayinya pada waktu persalinan) dan horisontal
(penularan dari orang lain). Dengan demikian untuk mencegah
terjadinya infeksi vertikal, bayi harus diimunisasi Hepatitis B sedini
mungkin. Penderita Hepatitis B ada yang sembuh dan ada yang tetap
membawa virus Hepatitis B didalam tubuhnya sebagai carrier
(pembawa) hepatitis.

f) Pencegahan Hilangnya Panas Tubuh Bayi


Pastikan bayi selalu dalam keadaan hangat dan hindari bayi terpapar
langsung dengan suhu lingkungan
Mekanisme Kehilangan Panas
 Evaporasi

10
Penguapan cairan ketuban pada permukaan tubuh oleh panas
tubuh bayi sendiri karena setelah lahir, tubuh bayi tidak segera
dikeringkan.
 Konduksi
Kehilangan panas tubuh melalui kontak langsung antara tubuh
bayi dengan permukaan yang dingin, co/ meja, tempat tidur,
timbangan yang temperaturnya lebih rendah dari tubuh bayi akan
menyerap panas tubuh bayi bila bayi diletakkan di atas benda –
benda tersebut
 Konveksi
Kehilangan panas tubuh terjadi saat bayi terpapar udara sekitar
yang lebih dingin, co/ ruangan yang dingin, adanya aliran udara
dari kipas angin, hembusan udara melalui ventilasi, atau
pendingin ruangan.
 Radiasi
Kehilangan panas yang terjadi karena bayi ditempatkan di dekat
benda – benda yang mempunyai suhu tubuh lebih rendah dari
suhu tubuh bayi, karena benda – benda tersebut menyerap radiasi
panas tubuh bayi (walaupun tidak bersentuhan secara langsung).

II PERAWATAN NEONATAL ESENSIAL SETELAH LAHIR :


a) Menjaga Bayi Tetap Hangat
Setelah bayi dilahirkan dan berhasil melalui adaptasi dari intra ke
ekstra uterin,bayi harus dijaga tetap hangat. Beberapa hal yang harus
diperhatikan untukmenjaga bayi tetap hangat adalah:
1. Jelaskan kepada ibu bahwa menjaga bayi tetap hangat adalah sangat
penting untuk menjaga bayi tetap sehat
2. Bayi memakai pakaian yang lembut, hangat, kering dan bersih,
bilaperlu bayi memakai tutup kepala, sarung tangan dan kaos kaki
3. Yakinkan bayi menggunakan baju dan diselimuti
4. Bayi harus dirawat gabung dengan ibunya sehingga ibu
mudahmenjangkau bayinya
5. Apabila bayi harus dipisah dengan ibunya, yakinkan bayi
menggunakan pakaian yang hangat dan diselimuti
6. Raba telapak kaki bayi, bila teraba dingin bisa dilakukan kontak
kulitke kulit, atau ditambah selimut dan lakukan penilaian ulang
7. Jaga ruangan tetap hangat

11
b) Pemeriksaan Setelah Lahir Menggunakan MTBS
Pada prinsipnya waktu yang sangat penting untuk melakukan
pemeriksaan setelah bayi lahir adalah:
1. Sebelum bayi dipulangkan
Pengertian bayi dipulangkan dibagi menjadi 2, yaitu:
• Apabila bayi lahir di rumah, pengertian dipulangkan berarti
padasaat petugas meninggalkan rumah tempat ibu bersalin.
Petugasmeninggalkan rumah tempat bersalin minimal 2 jam
setelahlahir.
• Apabila bayi lahir di fasilitas kesehatan, bayi dipulangkan
minimal24 jam setelah lahirPemeriksaan ini menggunakan
formulir bayi baru lahir sepertidijelaskan pada bab sebelumnya.
2. Pada saat kunjungan ulang
Pengertian kunjungan ulang juga terbagi menjadi 2 pengertian, yaitu
• Apabila bayi dibawa oleh keluarga ke fasilitas kesehatan
karenasuatu masalah.
• Sesuai jadwal kunjungan neonatus Pemeriksaan yang dilakukan
mengacu pada Manajemen Terpadu Balita Sakit khususnya pada
kelompok umur kurang dari 2 bulan.
Setelah bayi dilahirkan dan berhasil melalui adaptasi dari intra ke ekstra
uterin,bayi harus dijaga tetap hangat. Beberapa hal yang harus
diperhatikan untukmenjaga bayi tetap hangat adalah:
1. Jelaskan kepada ibu bahwa menjaga bayi tetap hangat adalah
sangat penting untuk menjaga bayi tetap sehat
2. Bayi memakai pakaian yang lembut, hangat, kering dan bersih,
bilaperlu bayi memakai tutup kepala, sarung tangan dan kaos
kaki
3. Yakinkan bayi menggunakan baju dan diselimuti
4. Bayi harus dirawat gabung dengan ibunya sehingga ibu mudah
menjangkau bayinya
5. Apabila bayi harus dipisah dengan ibunya, yakinkan bayi
menggunakan pakaian yang hangat dan diselimuti
6. Raba telapak kaki bayi, bila teraba dingin bisa dilakukan kontak
kulitke kulit, atau ditambah selimut dan lakukan penilaian ulang
7. Jaga ruangan tetap hangat
c) Pemeriksaan setelah lahir menggunakan MTBS
Pada prinsipnya waktu yang sangat penting untuk melakukan
pemeriksaan setelah bayi lahir adalah:

12
1. Sebelum bayi dipulangkan
Pengertian bayi dipulangkan dibagi menjadi 2, yaitu:
• Apabila bayi lahir di rumah, pengertian dipulangkan berarti
padasaat petugas meninggalkan rumah tempat ibu bersalin.
Petugasmeninggalkan rumah tempat bersalin minimal 2 jam
setelahlahir.
• Apabila bayi lahir di fasilitas kesehatan, bayi dipulangkan
minimal24 jam setelah lahirPemeriksaan ini menggunakan
formulir bayi baru lahir sepertidijelaskan pada bab sebelumnya.
2. Pada saat kunjungan ulang
Pengertian kunjungan ulang juga terbagi menjadi 2 pengertian, yaitu
• Apabila bayi dibawa oleh keluarga ke fasilitas kesehatan
karenasuatu masalah.
• Sesuai jadwal kunjungan neonatus Pemeriksaan yang dilakukan
mengacu pada Manajemen TerpaduBalita Sakit khususnya pada
kelompok umur kurang dari 2 bulan.
d) Pemeriksaan Neonatus menggunakan MTBS
Untuk mengetahui apakah seorang bayi baru lahir dalam keadaan
sehatatau sakit dapat dilakukan dengan memeriksa tanda dan gejala
utama pada bayi. Pemeriksaan tersebut menggunakan bagan bayi muda
pada pedoman Manajemen Terpadu Balita Sakit. Tanda atau gejala pada
bayi muda sakitkadang merupakan suatu masalah tersendiri atau
bagian dari suatu penyakit.
Untuk membantu petugas kesehatan supaya dapat menangani
masalah bayi muda dibuat suatu bagan yang dapat digunakan untuk
mengklasifikasikanvpenyakit. Klasifikasi bukan merupakan diagnosis
tetapi dengan klasifikasi ini petugas yst melakukan langkah-langkah
untuk melakukan pertolongan pada bayi sakit. Dengan bagan ini
petugas kesehatan diharapkan mampu mengklasifikasikan bayi sakit,
melakukan tindakan atau pengobatan, memberikan konseling. Dan
memberikan pelayanan tindak lanjut. Petugas akan menulis hasil
pemeriksaannya di formulir MTBS dan menggunakan buku bagan MTBS
sebagai alat bantunya. Dalam setiap kunjungan rumah petugas harus
mampu :
 Menanyakan kepada ibu masalah yang dihadapi oleh bayinya
 Apabila menemukan bayi sakit, harus mampu
mengklasifikasikan penyakit bayi untuk:
1. Kemungkinan penyakit sangat berat atau infeksi bakteri

13
2. Diare
3. Ikterus
4. Kemungkinan berat badan rendah
5. Menangani masalah pemberian ASI
6. Menentukan status imunisasi
7. Menentukan masalah atau keluhan lain
8. Menentukan tindakan dan memberikan pengobatan bila
diperlukan
9. Bila perlu, merujuk bayi muda dan memberi tindakan pra
rujukan
10. Melakukan konseling bagi ibu
11. Memberikan pelayanan tindak lanjut.
Keterampilan tersebut diatas secara lengkap dipelajari dalam
pelatihan MTBS di bagian Bayi Muda. Pada buku ini akan dibahas
cara memberikan tatalaksanabayi muda menurut MTBS.
e) Penilaian dan Klasifikasi
Jika seorang anak atau bayi muda dibawa ke klinik, petugas kesehatan
menggunakan keterampilan komunikasi yang baik untuk:
 Menanyakan kepada ibu tentang masalah anaknya
 Memeriksa adakah tanda bahaya umum yang menunjukkan
kondisiyang mengancam jiwa.
 Memeriksa bayi muda untuk tanda dan gejala, pemberian vitamin
K1dan imunisasi
 Membuat klasifikasi berdasarkan algoritma pada buku bagan :
Dalam buku bagan terdapat 3 warna
Merah muda : Bayi sakit berat dan harus dirujuk segera setelah
diberi pengobatan pra rujukan.
Kuning : Bayi dapat berobat jalan dan membutuhkan
pengobatan medis spesifik dan nasihat

BAB IV
DOKUMENTASI

14
Adapun dokumentasi pada pelayanan bayi baru lahir normal meliputi :
1. Rekam medis pasien
2. Ceklist layanan Bayi
3. Buku KIA
4. Kohord Bayi
5. Laporan bulanan
6. Penilaian kinerja puskesmas

15

Anda mungkin juga menyukai