Anda di halaman 1dari 21

PENATALAKSANAAN

BBL 2 JAM
POSTPARTUM
Oleh Kelompok 13 :
1. Dian Ade Saputri
2. Hj.Ana Tusdiduwita
3. Susi Yulvaneli
4. Delpi Marlida
PENGERTIAN BAYI BARU
LAHIR
 Menurut Depkes RI (2005), bayi baru lahir normal adalah bayi yang
lahir dengan umur kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan
berat lahir 2500 gram sampai 4000 gram.

 Bayi baru lahir atau neonatus adalah masa kehidupan neonatus


pertama di luar rahim sampai dengan usia 28 hari dimana terjadi
perubahan yang sangat besar dari kehidupan di dalam rahim
menjadi di luar rahim. Pada masa ini terjadi pematangan organ
hampir di semua sistem (Cunningham, 2012).
DIAGNOSIS
CIRI-CIRI BAYI BARU LAHIR NORMAL ADALAH :

 Berat badan 2500 – 4000 gram


 Panjang badan 48 – 52 cm
 Lingkar dada 30 – 38 cm
 Lingkar kepala 33 – 35 cm
 Frekuensi jantung 120 – 160 kali/menit
 Pernafasan 40 – 60 kali/menit
 Kulit kemerah-merahan dan licin karena jaringan sub kutan cukup
 Rambut lanugo tidak terlihat, rambut kepala biasanya telah sempurna
DIAGNOSIS
CIRI-CIRI BAYI BARU LAHIR NORMAL ADALAH :

 Kuku agak panjang dan lemas


 Genitalia :
 Perempuan labia mayora sudah menutupi labia minora
 Laki-laki testis sudah turun, skrotum sudah ada
 Reflek hisap dan menelan sudah terbentuk dengan baik
 Reflek morrow atau gerak memeluk bila dikagetkan sudah baik
 Reflek graps atau menggegam sudah baik
 Eliminasi baik, mekonium akan keluar dalam 24 jam pertama, mekonium berwarna hitam
kecoklatan.
KONSEP DASAR ADAPTASI FISIOLOGI
DAN PSIKOLOGI PADA BBL
Adaptasi neonatal (Bayi baru lahir) adalah proses penyesuaian
fungsional neonatus dari kehidupan di dalam uterus. Kemampuan
adaptasi fungsional neonatus dari kehidupan di dalam uterus ke
kehidupan di luar uterus. Kemampuan adaptasi fisiologis ini di sebut
juga homeostatis. Homeostatis adalah kemampuan mempertahankan
fungsi-fungsi vital, bersifat dinamis dipengaruhi oleh tahap
pertumbuhan dan perkembangan intrauterin (Marmi & Kukuh, 2015).
SISTEM PERNAPASAN

Pernapasan pertama pada bayi normal terjadi pada waktu 30 menit


pertama sesudah lahir. Selama dalam uterus, janin mendapat oksigen
dari pertukaran gas melalui placenta, setelah bayi lahir pertukaran gas
terjadi pada paru-paru (setelah tali pusat dipotong)
Sistem Sirkulasi pada Peredaran
Darah
Aliran darah dari plasenta berhenti pada saat tali pusat di klem. Tindakan ini
menyebabkan suplai oksigen ke plasenta menjadi tidak ada dan menyebabkan
serangkaian reaksi selanjutnya. Sirkulasi janin memiliki karakteristik sirkulasi
bertekanan rendah karena paru-paru adalah organ tertutup yang berisi cairan, maka
paru-paru memerlukan aliran darah yang minimal. Sebagian besar darah janin
yang teroksigenasi melalui paru-paru mengalir melalui lubang antara atrium kanan
dan kiri yang disebut dengan foramen ovale. Darah yang kaya akan oksigen ini
kemudian secara istimewa mengalir ke otak melalui duktus arteriosus
Sistem Pencernaan
Bila di bandingkan dengan ukuran tubuh, saluran pencernaan pada neonatus relatif
lebih berat dan panjang di bandingkan orang dewasa. Pada masa neonatus, traktus
digestivus mengandung zat-zat yang berwarna hitam kehijauan yang terdiri dari
mukopolosakarida dan disebut mekonium. Pada masa neonatus saluran
pencernaan mengeluarkan tinja pertama biasanya dalam 24 jam pertama berupa
mekonium (zat yang berwarna hitam kehijauan). Dengan adanya pemberian susu,
mekonium mulai di gantikan oleh tinja tradisional pada hari ke 3-4 yang berwarna
coklat kehijauan .
SUHU TUBUH
Bayi baru lahir mempunyai kecenderungan untuk mengalami stress fisik akibat
perubahan suhu di luar uterus. Terdapat empat mekanisme kemungkinan hilangnya
panas tubuh dari bayi baru lahir yaitu :
1. Konduksi
Panas di hantarkan dari tubuh bayi ke benda di sekitarnya yang kontak
langsung dengan tubuh bayi. (Pemindahan panas dari tubuh bayi ke objek
lain melalui kontak langsung). Contoh hilangnya panas tubuh bayi secara
konduksi, ialah menimbang bayi tanpa alas timbangan, tangan penolong
yang dingin memegang bayi baru lahir, menggunakan stetoskop dingin untuk
pemeriksaan bayi baru lahir.
2. Konveksi
Panas hilang dari bayi ke udara sekitarnya yang sedang bergerak (Jumlah
panas yang hilang tergantung pada kecepatan dan suhu udara). Contoh
hilangnya panas tubuh bayi secara konveksi, ialah membiarkan atau
menempatkan bayi baru lahir dekat jendela, membiarkan bayi baru lahir di
ruangan yang terpasang kipas angin.
3. Radiasi
Panas di pancarkan dari bayi baru lahir, keluar tubuhnya ke lingkungan yang
lebih dingin (Pemindahan panas antar dua objek yang mempunyai suhu
berbeda). Contoh bayi mengalami kehilangan panas tubuh secara radiasi,
ialah bayi baru lahir di biarkan dalam ruangan dengan Air Conditioner (AC)
tanpa di berikan pemanas (Radiant Warmer), bayi baru lahir di biarkan
keadaan telanjang, bayi baru lahir di tidurkan berdekatan dengan ruangan
yang dingin, misalnya dekat tembok.
4. Evaporasi
Panas hilang melalui proses penguapan tergantung pada kecepatan dan
kelembapan udara (Perpindahan panas dengan cara merubah cairan menjadi
uap). Evaporasi di pengaruhi oleh jumlah panas yang dipakai, tingkat
kelembapan udara, aliran udara yang melewati.
Refleks Neonatus
Refleks yaitu suatu gerakan yang terjadi secara otomatis dan spontan tanpa di
sadari pada bayi normal
a. Reflek Moro
Timbulnya pergerakan tangan yang simetris apabila kepala tiba-tiba di
gerakkan atau di kejutkan dengan cara bertepuk tangan
b. Reflek Mencari (Rooting)
Bayi menoleh ke arah benda yang menyentuh pipi. Misalnya : mengusap
pipi bayi dengan lembut bayi menoleh kepalanya ke arah jari kita dan
membuka mulutnya
c. Reflek Hisap (Sucking)
Tekanan pada mulut bayi pada langit bagian dalam gusi atas timbul isapan
yang kuat dan cepat. Dilihat pada waktu bayi menyusu
Refleks Neonatus
d. Reflek Menelan (Swallowing)
Di mana ASI di mulut bayi mendesak otot di daerah mulut dan faring
sehingga mengaktifkan refleks menelan dan mendorong ASI ke dalam
lambung
e. Reflek Genggam (Grasping)
Bila jari kita menyentuh telapan tangan bayi maka jari-jarinya akan
langsung menggenggam sangat kuat
f. Reflek Tonik Neck
Gerakan spontan otot kuduk pada bayi normal, bila di tengkurapkan akan
secara spontan memiringkan kepalanya
Menurut Kemenkes (2015), asuhan yang diberikan pada BBL
yaitu :
1. Pencegahan Infeksi
Bayi baru lahir sangat rentan terhadap infeksi yang disebabkan mikroorganisme yang
terpapar selama proses persalinan berlangsung ataupun beberapa saat setelah lahir.
Pastikan penolong persalinan melakukan pencegahan infeksi sesuai pedoman.
2. Menilai Bayi Baru Lahir
Penilaian Bayi baru lahir dilakukan dalam waktu 30 detik pertama. Keadaan
yang harus dinilai pada saat bayi baru lahir sebagai berikut.
1. Apakah bayi cukup bulan?
2. Apakah air ketuban jernih, tidak bercampur mekonium?
3. Apakah bayi menangis atau bernapas?
4. Apakah tonus otot baik ? Penilaian bayi baru lahir juga dapat dilakukan dengan Apgar
Score.
3. Menjaga bayi tetap hangat
Saat lahir, mekanisme pengaturan suhu tubuh pada bayi baru lahir
normal belum berfungsi sempurna. Oleh karena itu, jika tidak
segera di lakukan upaya pencegahan kehilangan panas tubuh bayi
baru lahir akan mengalami hipotermi
4. Perawatan Tali Pusat
Lakukan perawatan tali pusat dengan cara mengklem dan
memotong tali pusat setelah bayi lahir, kemudian mengikat tali
pusat tanpa membubuhkan apapun
5. Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
6. Pencegahan Infeksi Mata
Dengan memeberikan salep mata antibiotika tetrasiklim 1% pada ke dua mata
setelah satu jam kelahiran bayi
7. Pemberian Imunisasi
Imunisasi hepatitis B pertama (Hb 0) di berikan 1-2 jam setelah pemberian vitamin
K1 secara intramuskular atau harus di berikan pada bayi umur 0-7 hari.
IMD
Inisiasi menyusu dini adalah proses membiarkan
bayi dengan nalurinya sendiri dapat menyusu
segera dalam satu jam pertama setelah lahir,
bersamaan dengan kontak kulit antara bayi dengan
kulit ibunya, bayi di biarkan setidaknya selama satu
jam di dada ibu, sampai bayi menyusu sendiri.
Manfaat IMD :
● Memungkinkan bayi menemukan payudara dan menyusu
dengan sendirinya
● Membantu ibu menjalin ikatan batin dengan bayinya
(mengembangkan
● hubungan yang dekat dan penuh kasih sayang)
● Ibu akan lebih mungkin mulai menyusui dan menyusui
eksklusif lebih lama
● Membantu merangsang produksi dan pasokan ASI
● Menenangkan ibu dan bayi
● Membantu mengatur pola napas bayi, denyut jantung,
suhu dan kadar glukosa, yang terutama sangat penting
untuk bayi dengan berat lahir rendah dan bayi prematur
● Memungkinkan mikroba dari kulit ibu, permukaan
mukosa dan usus berkoloni di dalam tubuh bayi, yang
membantu melindungi bayi dari infeksi
(Kemenkes RI,2022)
Inisiasi menyusu dini di sebut sebagai tahap ke
empat persalinan yaitu tahap setelah
persalinan sampai satu jam persalinan,
Meletakkan bayi baru lahir dengan posisi
tengkurap setelah di keringkan tubuhnya
namun belum di bersihkan,
Bayu tidak di bungkus dan diletakkan di dada
ibunya segera setelah persalinan dan
memastikan bayi mendapat kontak kulit
dengan ibunya, agar bay menemukan puting
susu dan mendapatkan kolostrum atau ASI
JURNAL
Pengaruh Inisiasi Menyusu Dini (IMD) terhadap Suhu dan
Kehilangan Panas pada Bayi Baru Lahir
(Hotma Sauhur H,dkk)
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh inisiasi
menyusu dini terhadap suhu aksila dan kehilangan panas kering
pada bayi baru lahir. Ini merupakan studi cross-sectional
comparative yang melakukan observasi bayi yang lahir dengan
persalinan normal yang dilaksanakan IMD atau tidak, kemudian
dilakukan pengukuran suhu aksila dan kehilangan panas kering
pada kedua kelompok. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa
IMD berpengaruh terhadap peningkatan suhu aksila. Kehilangan
panas kering lebih rendah pada kelompok IMD .
JURNAL
Adaptasi Fisiologis Bayi Baru Lahir Melalui Persalinan Normal
Dengan Lotus Birth Dan Tanpa Lotus Birth
(Suri Sastika Sumi,dkk)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan adaptasi fisiologis bayi baru
lahir melalui persalinan normal dengan lotus birth dan tanpa lotus birth. Metode
yang digunakan adalah penelitian kuantitatif menggunakan comparative study
dengan pendekatan cross sectional. Hasil penelitian terdapat perbedaan adaptasi
fisiologis (frekuensi denyut jantung, frekuensi pernapasan, frekuensi termogulasi
atau suhu tubuh) bayi baru lahir melalui persalinan normal dengan lotus birth dan
tanpa lotus birth. Data statistic responden yang diperoleh dari setiap system fisiologi
bayi baru lahir menunjukan nilai p 0,013. Simpulan, terdapat perbedaan adaptasi
fisiologis bayi baru lahir melalui persalinan normal dengan lotus birth dan tanpa lotus
birth di Puskesmas Kandai Kota Kendari.
JURNAL
Inisiasi Menyusu Dini Dan Resiko Diare Pada Bayi Di Pedesaan Mesir
(Jhon Clemens MD,dkk)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah inisiasi menyusui dalam 3 hari
pertama kehidupan,ketika asi mengandung kolostrum,dengan tingkat diare yang
lebih rendah pada bayi di pedesaan Mesir selama 6 bulan pertama kehidupan.Bayi
yang diberi imd dipantau secara prospektif dengan kunjungan rumah dua kali
seminggu untuk memastikan praktik pola makan dan penyakit diare.Hasil penelitian
menunjukkan bayi yang diberi asi dini memiliki tingkat diare lebih rendah
dibandingkan bayi yang diberI asi terlambat dalam 6 bulan pertama
kehidupan.Kesimpulannya inisiasi menyusu dini dikaitkan dengan penurunan angka
diare selama 6 bulan pertama kehidupan karena manfaat dari kolostrum
ibu.Penelitian ini menyoroti perlunya intervensi untuk mendorong pelaksanaan IMD
di negara-negara kurang berkembang.
THANKS
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, and includes icons by
Flaticon, and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai