Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PENDAHULUAN

DENGAN BAYI BARU LAHIR (BBL)


DI RUANG NUSA INDAH RSUD dr. SOESELO SLAWI

Disusun untuk Memenuhi Tugas Praktik Klinik Keperawatan Maternitas


Dosen Pembimbing :

Disusun Oleh :
VENITA MUNIGAR ZACHRA
P1337420220097
3B

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG


PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PURWOKERTO
PROGRAM DIPLOMA III
2022
LAPORAN PENDAHULUAN
Konsep Dasar
A. PENDAHULUAN
Bayi baru lahir merupakan masa sejak lahir hingga usia 28 hari, setelah ini bayi
harus menyesuaikan diri dengan kehidupan ekstrauterin. Dimana pelayanan kesehatan
yang diberikan pada ibu masa kehamilan. Upaya pencegahan dan penanggulangan dini
terhadap faktor-faktor yang memperlemah kondisi ibu hamil seperti status gizi yang
rendah, anemia,dekatnya jarak antara kehamilan serta hygiene yang buruk. Selain itu
pula dilakukan pembinaan kesehatan prenatal, BBLR, hiperbilirubinemia dan
hipotermi. Dan jika tidak ditanggulangi segera dapat menyebabkan kematian (Bobak,
M. Irene. 2005).
Seperti yang terjadi hampir disemua Negara didunia, kesehatan neonates (bayi
berusia 1 sampai 28 hari) cenderung kurang mendapatkan perhatian dibandingkan
denganumur-umur yang lain. Padahal data yang disampaikan oleh WHO mengenai
angkakematian bayi baru lahir didunia sungguh sangat memperhatikan.Data yang
kemudian dikenal dengan “fenomena 2/3” menyatakan bahwa 2/3kematian bayi berusia
0-1 tahun terjadi pada neonates. Lalu 2/3 kematian neonates terjadi pada masa neonates
awal atau bayi berusia 1 hari – 1 menggu dan2/3 kematian pada masaneonates awal
terjadi pada hari pertama. Diindonesia sebanyak 100.454 neonatus meninggal setiap
hari. Ini berarti 275 neonatus meninggal setiap hari atau lebih kurang 184 bayi berumur
kurang dari 1 minggu meninggal setiap hari atau 1 orang bayi berumur kurang dari 1
minggu meninggal setiap7,5 menit. (Siswono, 2002)
B. DEFINISI
Bayi baru lahir merupakan individu yang sedang tumbuh dan baru saja mengalami
trauma kelahiran serta harus dapat melakukan penyesuaian diri dari kehidupan
intrauterin ke kehidupan ekstrauterin (Dewi,2011).
Bayi baru lahir (neonatus) adalah bayi yang berusia 0-28 hari (mega,2020). Bayi
baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan 37 minggu sampai 42
minggi dan berat lahir 2500 gram sampai 4000 gram (manuaba,2012)
Bayi baru lahir (BBL) normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37-42
minggu atau 294 hari dan berat badan lahir 2500 gram sampai dengan 4000 gram, bayi
baru lahir (newborn atau neonatus) adalah bayi yang baru dilahirkan sampai dengan
usia empat minggu (Deasy,kk., 2020).
Ciri-ciri bayi baru lahir normal adalah lahir aterm antara 37-42 minggu, berat
badan 2500-4000 gram, panjang lahir 48-52 cm. lingkar dada 30-38 cm, lingkar kepala
33-35 cm. lingkar lengan 11-12 cm, frekuensi denyut jantung 120- 160 kali permenit,
kulit kemerah-merahan dan licin karena jaringan subkutan yang cukup, rambut lanugo
tidak terlihat dan rambut kepala biasanya telah sempurna, kuku agak panjang dan
lemas, nilai Appearance Pulse Grimace Activity Respiration (APGAR) >7, gerakan
aktif, bayi langsung menangis kuat, genetalia pada laki-laki kematangan ditandai
dengan testis yang berada pada skrotum dan penis yang berlubang sedangkan genetalia
pada perempuan kematangan ditandai dengan labia mayora menutupi labia minora,
refleks rooting susu terbentuk dengan baik, refleks sucking sudah terbentuk dengan
baik (Armini, 2017).

C. ETIOLOGI
1. His (Kontraksi otot Rahim)
2. Kontraksi otot dinding perut
3. Kontraksi diagfragma pelvis atau kekuatan mengejan 4. Ketegangan dan
kontraksi ligamentum retundum

D. TANDA DAN GEJALA


1. Lahir aterm antara 37-42 minggu
2. Berat badan 2500-4000 gram
3. Panjang lahir 48-52 cm
4. Lingkar dada 30-38 cm
5. Lingkar kepala 33-35 cm
6. Lingkar lengan 11-12
7. Frekuensi denyut jantung 120-160x/menit
8. Kulit kemerah-merahan dan licin karena jaringan subkutan yang cukup
9. Rambut lanugo tidak terlihat dan rambut kepala biasaanya telah sempurna
10. Kuku agak panjang dan lemas
11. Nilai APGAR >7
12. Gerakan aktif
13. Bayi lahir langsung menangis kuat
14. Genetalia :
a. Pada laki-laki kematangan ditandai dengan testis yang berada pada skrotum dan
penis yang berlubang
b. Pada perempuan kematangan ditandai dengan vagina dan uterus yang
berlubang, serta labia mayora menutupi labia minora.
15. Refleks rooting (mencari puting susu dengan rangsangan taktil pada pipi dan daerah
mulut) sudah terbentuk dengan baik.
Rooting reflex terjadi ketika pipi bayi diusap ( dibelai ) atau di sentuh bagian
pinggir mulutnya. Sebagai respons, bayi itu memalingkan kepalanya ke arah benda
yang menyentuhnya, dalam upaya menemukan sesuatu yang dapat dihisap. Refleks
menghisap dan mencari menghilang setelah bayi berusia sekitar 3 hingga 4
bulan.Refleks digantikan dengan makan secara sukarela. Refleks menghisap dan
mencari adalah upaya untuk mempertahankan hidup bagi bayi mamalia atau
binatang menyusui yang baru lahir, karena dengan begitu dia begitu dia dapat
menentukan susu ibu untuk meperoleh makanan.
16. Refleks sucking sudah terbentuk dengan baik.
Bayi akan melakukan gerakan menghisap ketika anda menyentuhkan puting
susu ke ujung mulut bayi. Refleks menghisap terjadi ketika bayi yang baru lahir
secara otomatis menghisap benda yang ditempatkan di mulut mereka. Refelks
menghisap memudahkan bayi yang baru lahir untuk memperoleh makanan sebelum
mereka mengasosiasikan puting susu dengan makanan. Menghisap adalah refleks
yang sangat penting pada bayi. Refleks ini merupakan rute bayi menuju pengenalan
akan makanan. Kemampuan menghisap bayi yang baru lahir berbeda-beda.
Sebagian bayi yang baru lahir menghisap dengan efisien dan bertenaga untuk
memperoleh susu.
17. Refleks grasping sudah baik
Grasping Reflex adalah refleks gerakan jari – jari tangan mencengkram benda-
benda yang disentuhkan ke bayi, indikasi syaraf berkembang normal hilang setelah
3 – 4 bulan Bayi akan otomatis menggenggam jari ketika Anda menyodorkan jari
telunjuk kepadanya. Reflek menggenggam terjadi ketika sesuatu menyentuh
telapak tangan bayi. Bayi akan merespons dengan cara menggenggamnya kuat kuat.
18. Refleks morro.
Refleks Moro adalah suatu respon tiba tiba pada bayi yang baru lahir yang
terjadi akibat suara atau gerakan yang mengejutkan.
19. Eliminasi baik, urine dan mekonium keluar dalam 24 jam pertama
E. PATOFISIOLOGI

Adaptasi Fisiologis Baru lahir terjadi perubahan fungsi organ yang meliputi:

1. Sistem pernapasan

Selama dalam uterus janin mendapat oksigen dari pertukaran melalui


plasenta. Setelah bayi lahir pertukaran gas terjadi pada paru-paru (setelah tali
pusat dipotong). Rangsangan untuk gerakan pernapasan pertama ialah akibat
adanya tekanan mekanis pada toraks sewaktu melalui jalan lahir, penurunan
tekanan oksigen dan peningkatan karbondioksida merangsang kemoreseptor
pada sinus karotis. Usaha bayi pertama kali untuk mempertahankan tekanan
alveoli adanya surfaktan adalah menarik nafas, mengeluarkan dengan menjerit
sehingga oksigen tertahan di dalam. Fungsi surfaktan untuk mempertahankan
ketegangan alveoli. Masa alveoli akan kolaps dan paru-paru kaku. Pernapasan
padaneonatus biasanya pernapasan diafragma dan abdominal. Sedangkan
respirasi setelah beberapa saat kelahiran yaitu 30-60 x / menit.

2. Jantung dan Sirkulasi Darah

Di dalam rahim darah yang kaya akan oksigen dan nutrisi berasal dari
plasenta masuk ke dalam tubuh janin melalui vena umbilikalis, sebagian besar
masuk ke vena kava inferior melalui duktus dan vena sasaranti, darahdari sel-
sel tubuh yang miskin oksigen serta penuh dengan sisa-sisa pembakaran dan
sebagian akan dialirkan ke plasenta melalui umbilikalis, demikian
seterusnya.Ketika janin dilahirkan segera, bayi menghirup dan menangis kuat,
dengan demikian paru-paru akan berkembang, tekanan paru-paru mengecildan
darah mengalir ke paru-paru, dengan demikian duktus botali tidak berfungsi
lagi, foramen ovale akan tertutup. Penutupan foramen ovaleterjadi karena
pemotongan tali pusat.

3. Saluran Pencernaan

Pada kehamilan 4 bulan, pencernaan telah cukup terbentuk dan janin


telah dapat menelan air ketuban dalam jumlah yang cukup banyak. Absorpsiair
ketuban terjadi melalui mukosa seluruh saluran pencernaan, janin minumair
ketuban dapat dibuktikan dengan adanya mekonium (zat yang berwarnahitam
kehijauan). Mekonium merupakan tinja pertama yang biasanyadikeluarkan
dalam 24 jam pertama.

4. Hepar

Hepar janin pada kehamilan 4 bulan mempunyai peranan dalam


metabolisme hidrat arang, dan glikogen mulai disimpan di dalam hepar,setelah
bayi lahir simpanan glikogen cepat terpakai, vitamin A dan D juga sudah
disimpan dalam hepar.Fungsi hepar janin dalam kandungan segera setelah lahir
dalam keadaan imatur (belum matang).Hal ini dibuktikan dengan
ketidakseimbangan hepar untuk meniadakan bekas penghancuran darah dari
peredaran darah. Enzim hepar belum aktif benar pada neonatus, misalnya enzim
UDPGT (Uridin Disfosfat Glukoronide Transferase) dan enzim GGFD
(Glukosa 6 Fosfat Dehidrogerase) yang berfungsi dalam sintesis bilirubin sering
kurang sehingga neonatus memperlihatkan gejala ikterus fisiologis.

5. Metabolisme

Pada jam-jam pertama energi didapat dari pembakaran karbohidrat dan


pada hari kedua energi berasal dari pembakaran lemak. Energi tambahan yang
diperlukan neonatus pada jam-jam pertama sesudah lahir diambil darihasil
metabolisme lemak sehingga kadar gula darah dapat mencapai 120mg/100 ml.

6. Produksi Panas

Pada neonatus apabila mengalami hipotermi, bayi mengadakan


penyesuaian suhu terutama dengan NST (Non Sheviring Thermogenesis) yaitu
dengan pembakaran “Brown Fat” (lemak coklat) yang memberikan lebih
banyak energi daripada lemak biasa. Cara penghilangan tubuh dapatmelalui
konveksi aliran panas mengalir dari permukaan tubuh ke udara sekeliling yang
lebih dingin. Radiasi yaitu kehilangan panas dari permukaantubuh ke
permukaan benda yang lebih dingin tanpa kontak secaralangsung. Evaporasi
yaitu perubahan cairan menjadi uap seperti yang terjadi jika air keluar dari paru-
paru dan kulit sebagai uap dan konduksi yaitu kehilangan panas dari permukaan
tubuh ke permukaan benda yang lebih dingin dengan kontak secara langsung.

7. Kelenjar Endoktrin

Selama dalam uterus fetus mendapatkan hormon dari ibu, pada waktu
bayi baru lahir kadang-kadang hormon tersebut masih berfungsi misalkan
pengeluaran darah dari vagina yang menyerupai haid perempuan. Kelenjar
tiroid sudah terbentuk sempurna sewaktu lahir dan mulai berfungsi sejak
beberapa bulan sebelum lahir.

8. Keseimbangan Air dan Ginjal

Tubuh bayi baru lahir mengandung relatif banyak air dan kadar natrium
relatif lebih besar daripada kalium. Hal ini menandakan bahwaruangan
ekstraseluler luas. Fungsi ginjal belum sempurna karena jumlah nefron matur
belum sebanyak orang dewasa dan ada ketidakseimbangan antara luas
permukaan glomerulus dan volume tubulus proksimal, renal blood flow (aliran
darah ginjal) pada neonatus relatif kurang bila dibandingkan dengan orang
dewasa.

9. Susunan Saraf

Jika janin pada kehamilan sepuluh minggu dilahirkan hidup makadapat


dilihat bahwa janin tersebut dapat mengadakan gerakan spontan. Gerakan
menelan pada janin baru terjadi pada kehamilan empat bulan.Sedangkan
gerakan menghisap baru terjadi pada kehamilan enam bulan. Pada triwulan
terakhir hubungan antara saraf dan fungsi otot-otot menjadi lebih sempurna.
Sehingga janin yang dilahirkan diatas 32 minggu
F. KOMPLIKASI
1. Ruam : ruam kulit pada bayi disebabkan oleh beberapa hal mulai dari membiarkan
popok yang basah atau kotor terlalu lama, alergi terhadap bahan popok, sampai
infeksi ragi ataupun bakteri
2. Moniliasis : ini menyerupai bercak-bercak putih dan lebih sering timbul di
lidah,bibir, pipi bagian dalam (mucosa) dan tenggorokan. Umumnya monialisis
yang terjadi pada bayi disebabkan oleh jamur sedangkan pada anak dan balita
disebabkan oleh trauma dan juga jamur.
3. Ikterus fisiologi : Penyakit kuning yang ditunjukkan dengan perubahan warna
kekuningan pada kulit, konjungtiva dan sklera akibat peningkatan bilirubin plasma
4. Gangguan sistem saraf pusat : koma, menurunny areflex mata (seperti mengedip)
5. Cardiovascular : penurunan tekanan darah secara berangsur, menghilangnya
tekanan darah sistolik
6. Pernafasan : menurunnya konsumsi oksigen
7. Daraf dan otot : tidak adanya gerakan, menghilangnya reflex perifer.

G. PATHWAY
H. PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. pH tali pusat, tingkat 7,20 sampai 7,24 menunjukkan status praasidosis,tingkat


rendah menunjukkan gangguan asfiksia bermakna.
2. Hemoglobin mencapai 15 sampai 20 g. hematokrit berkisar antara 43%sampai 61%.
3. Tes Coombs langsung pada daerah tali pusat menentukan adanyakompleks antigen-
antibodi pada membran sel darah merah yangmenunjukkan kondisi hemolitik.
4. Bilirubin Total sebanyak 6 mg/dl pada hari pertama kehidupan, 8 mg/dl 1sampai 2
hari dan 12 mg/dl pada 3 sampai 5 hari.
5. Sel darah putih 18000/mm
6. Neutropil meningkat sampai /mm hari pertama setelah lahir (menurun bila ada
sepsis)
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN
a. Identitas
b. Pengkajian terhadap factor resiko
1) Maternal : Usia, riwayat kesehatan yang lalu, perkembangan socialdan
riwayat pekerjaan.
2) Obsetrik : Parity, periode, kondisi kehamilan terakhir
3) Perinatal : Antenatal, informasi prenatal maternal health(DM,jantung)
4) Intra Partum event :
a) Usia gestasi : Lebih dari 34 minggu sampai dengan 42 minggu.
b) Lama dan karakteristik persalinan : Persalinan lama pada kala Idan II
KPD 24 jam.
c) Kondisi ibu : Hipo/Hiper tensi progsif perdarahan, infeksi.
d) Keadaan yang mengidentifikasi fetal disstres HR lebih dari 120x
sampai dengan 140 x / menit.
e) Penggunaan analgesic
f) Metode meahirkan : Sectio Caesaria, Forsep, Vakum

c. Pengkajian Fisik

1) Eksternal : Perhatikan warna, bercak warna , kuku, lipatan padatelapak


kaki, periksa potensi hidung dengan menutup sebelahlubang hidung sambil
mengobservasi pernafasan dan perubahan kulit.
2) Dada Palpasi untuk mencari detak jantung yang terkencang, auskultasi
untuk menghitung denyut jantung, perhatikan bunyi nafas padasetiap dada.

a) Abdomen : Verifikasi adanya abdomen yang berbentuk sepertikubam


atau tidak ada anomaly, perhatikan jumlah pembuluhdarah pada tali
pusat.
b) Neurologis : Periksa tonus otot dan reaksi reflex.

d. Pemeriksaan Penunjang
e. Nilai APGAR
f. Pengkajian

1) Aktivitas/Istirahat

Status sadar mungkin 2-3 jam beberapa hari pertama, bayi tampak semi
koma saat tidur ; meringis atau tersenyumadalah bukti tidur dengan
gerakan mata cepat, tidur sehari rata-rata 20 jam.

2) Pernapasan dan Peredaran Darah

Bayi normal mulai bernapas 30 detik sesudah lahir, untuk menilai status
kesehatan bayi dalam kaitannya dengan pernapasan dan peredaran darah
dapat digunakan metode APGAR Score. Namun secara praktis dapat dilihat
dari frekuensi denyut jantung dan pernapasan serta wajah,ekstremitas dan
seluruh tubuh, frekwensi denyut jantung bayi normal berkisar antara 120-
140 kali/menit (12 jam pertamasetelah kelahiran), dapat berfluktuasi dari
70-100 kali/menit(tidur) sampai 180 kali/menit (menangis). Pernapasan
bayi normal berkisar antara 30-60kali/menit warna ekstremitas, wajah dan
seluruh tubuh bayiadalah kemerahan. Tekanan darah sistolik bayi baru lahir
78 dan tekanan diastolik rata-rata 42, tekanan darah berbeda darihari ke hari
selama bulan pertama kelahiran. Tekanan darah sistolik bayi sering
menurun (sekitar 15 mmHg) selama satu jam pertama setelah lahir.
Menangis dan bergerak biasanya menyebabkan peningkatan tekanan darah
sistolik.3)

3) Suhu Tubuh

Suhu inti tubuh bayi biasanya berkisar antara 36,5C-37 C. Pengukuran


suhu tubuh dapat dilakukan pada aksila atau pada rektal.

4) Kulit

Kulit neonatus yang cukup bulan biasanya halus, lembut dan padat
dengan sedikit pengelupasan, terutama pada telapak tangan, kaki dan
selangkangan. Kulit biasanya dilapisi dengan zat lemak berwarna putih
kekuningan terutama didaerah lipatan dan bahu yang disebut verniks
kaseosa.

5) Keadaan dan Kelengkapan Ekstremitas

Dilihat apakah ada cacat bawaan berupa kelainan bentuk, kelainan jumlah
atau tidak sama sekali pada semuaanggota tubuh dari ujung rambut sampai
ujung kaki jugalubang anus (rektal) dan jenis kelamin

6) Tali Pusat

Pada tali pusat terdapat dua arteri dan satu venaumbilikalis.Keadaan tali
pusat harus kering, tidak ada perdarahan, tidak ada kemerahan di
sekitarnya.

7) Refleks

Beberapa refleks yang terdapat pada bayi :

a) Refleks moro (refleks terkejut). Bila diberi rangsangan yang


mengagetkan akan terjadi refleks lengan dan tangan terbuka.
b) Refleks menggenggam (palmer graps). Bila telapak tangandirangsang
akan memberi reaksi seperti menggenggam.Plantar graps, bila telapak
kaki dirangsang akan memberi reaksi.
c) Refleks berjalan (stepping). Bila kakinya ditekankan pada bidang
datang atau diangkat akan bergerak seperti berjalan.
d) Refleks mencari (rooting). Bila pipi bayi disentuh akan menoleh
kepalanya ke sisi yang disentuh itu mencari puting susu.
e) Refleks menghisap (sucking). Bila memasukan sesuatu kedalam mulut
bayi akan membuat gerakan menghisap.

8) Berat Badan

Pada hari kedua dan ketiga bayi mengalami berat badan fisiologis. Namun
harus waspada jangan sampai melampaui 10% dari berat badan lahir. Berat
badan lahir normal adalah2500 sampai 4000 gram.
9) Mekonium

Mekonium adalah feces bayi yang berupa pasta kental berwarna gelap
hitam kehijauan dan lengket. Mekonium akanmulai keluar dalam 24 jam
pertama.

10) Antropometri

Dilakukan pengukuran lingkar kepala, lingkar dada,lingkar lengan atas dan


panjang badan dengan menggunakan pita pengukur. Lingkar kepala fronto-
occipitalis 34cm,suboksipito-bregmantika 32cm, mento occipitalis
35cm.Lingkar dada normal 32-34 cm. Lingkar lengan atas normal10-11 cm.
Panjang badan normal 48-50 cm.

11) Seksualitas

Genetalia wanita ; Labia vagina agak kemerahan atau edema, tanda


vagina/himen dapat terlihat, rabas mukosa putih(smegma) atau rabas
berdarah sedikit mungkin ada. Genetalia pria ; Testis turun, skrotum
tertutup dengan rugae, fimosis biasa terjadi.2.

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

a. Ketidakefektifan pola nafas .


b. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
c. Hipertermia
d. Hipotermia.
e. Resiko infeksif.
C. RENCANA KEPERAWATAN

1. Diagnosa 1: Ketidakefektifan pola nafas Tujuan : Dalam waktu 1x24 jam


setelah dilakukan intervensi keperawatan pola nafas BBL kembali efektif
Kriteria hasil:

a. Kemudahan bernafas dan kedalaman inspirasi


b. Ekspansi dada simetris
c. Tidak ada penggunaan otot bantu pernafasan
d. Tidak ada bunyi nafas tambahan
e. Nafas pendek tidak ada

Intervensi :

a. Observasi adanya pucat dan sianosis

Sianosis menunjukkan adanya gangguan pada pernafasan BBL

b. Pantau kecepatan, irama, kedalaman dan usaha respirasi

Mengetahui perkembangan kondisi BBL

c. Auskultasi bunyi nafas, perhatikan area penurunan/tidak adanya


ventilasi dan adanya bunyi nafas tambahan

Mengetahui adanya kelainan dalam pernafasan BBL

d. Lakukan pengisapan sesuai dengan kebutuhan untuk membersihkan


sekresi secret yang menumpuk dapat mengakibatkan ketidakefektifan
pola nafas kolaborasi : berikan non re-breathing mask dengan oksigen
memenuhi kebutuhan oksigen BBL.
2. Diagnosa 2: Ketidakefektifan bersihan jalan nafas

Tujuan : Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1x24 jam BBL


menunjukkan keefektifan jalan nafas Kriteria hasil :

a. BBL mudah untuk bernafas


b. Kegelisahan, sianosis, dan dispnea tidak ada
c. RR dalam batas normal

Intervensi :

a. Kaji keefektifan pemberian oksigen dan perawatan yang lain


b. Auskultasi bagian dada anterior dan posterior untuk mengetahui adanya
penurunan atau tidak adanya ventilasi dan adanya bunyi tambahan
c. Pantau status oksigen BBL Jika SaO < 80% mengindikasikan adanya
ketidakefektifan jalan nafas
d. Jelaskan pada BBL dan keluarga tentang penggunaan peralatan:O2,
suction, inhalasi
e. Lakukan fisioterapi dada sesuai kebutuhan Kolaborasi: Berikan
udara/oksigen yang telah dihumidifikas.

3. Diagnosa 3 : Hipertermia

Tujuan: Dalam waktu 1x24 jam setelah dilakukan intervensi keperawatan


hipertermia tidak terjadi Kriteria hasil

a. Suhu tubuh dalam rentang normal


b. Nadi dan RR dalam rentang normal
c. Tidak ada perubahan warna kulit dan tidak ada pusing, merasanyaman

Intervensi :

a. Pantau suhu paling sedikit setiap 2 jam, sesuai kebutuhan Suhu tubuh
bayi baru lahir mudah mengalami penurunan
b. Monitor warna dan suhu kulit
c. Monitor tekanan darah, nadi dan RR
d. Monitor penurunan tingkat kesadaran
e. Monitor WBC, Hb, dan Hct
f. Monitor intake dan output
g. Berikan anti piretik
h. Lakukan tapid sponge
i. Selimuti pasien untuk mencegah hilangnya kehangatan tubuh
j. Kompres pasien pada lipat paha dan aksila
k. Tingkatkan sirkulasi udara

4. Diagnosa 4 : Hipotermia

Tujuan: Dalam waktu 1x24 jam setelah dilakukan intervensikeperawatan


hipotermia tidak terjadi Kriteria hasil :

a. BBL menunjukkan termoregulasi neonates (keseimbangan antara panas


yang dihasilkan, peningkatan panas, dan kehilangan panas selama
periode neonatus)

Intervensi :

a. Pantau suhu paling sedikit setiap 2 jam, sesuai kebutuhan Suhu tubuh
bayi baru lahir mudah mengalami penurunan
b. Pantau suhu bayi lahir sampai stabil Suhu tubuh bayi baru lahir mudah
mengalami penurunan
c. Ajarkan indikasi hipotermia dan tindakan kedaruratan yang diperlukan
sesuai dengan kebutuhan
d. Pemahaman tentang kondisi hipotermi dapat mencegah terjadi
nyahipotermi
e. Selimuti bayi segera setelah dilahirkan
f. Mencegah kehilangan panas
g. Gunakan tutup kepala pada bayi baru lahir
h. Mencegah kehilangan panas
i. Tempatkan bayi baru lahir dalam incubator atau dibawah
penghangatsesuai kebutuhan
j. Menjaga suhu tubuh agar tetap hangate.
5. Diagnosa 5 : Resiko infeksi berhubungan dengan adanya luka pada tali pusat

Tujuan: Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1x24 jam resiko


infeksi tidak menjadi aktual Kriteria hasil :

a. BBL bebas dari tanda dan gejala infeksi


b. Jumlah leukosit dalam batas normal
c. Status imun, gastrointestinal, genitourinaria dalam batas normal

Intervensi :

a. Pantau tanda/gejala infeksi (missal.suhu tubuh, denyut jantung,


pembuangan, penampilan luka, sekresi, penampilan urin, suhukulit,
lesi kulit, keletihan, malaise)
b. Mengetahui tanda infeksi secara dini memungkinkan pencegahan
terhadap infeksi dan mengurangi keparahan infeksi yg
mungkinsudah terjadi
c. Kaji faktor yg meningkatkan serangan infeksi (missal.usia lanjut,
tanggap imun rendah, dan malnutrisi)
d. Faktor pemberat dapat mengakibatkan infeksi berkembang lebih
cepat
e. Pantau hasil laboratorium (DPL, hitung granulosit absolut, hasil-
hasil yg berbeda, protein serum, dan albumin)
f. Perubahan hasil laboratorium mengidentifikasikan adanya infeksi
g. Ajarkan keluarga BBL teknik mencuci tangan yg benar
h. Cuci tangan dengan benar dapat mencegah transmisi organism
i. Ajarkan kepada keluarga BBL tanda/gejala infeksi dan kapan
harusmelaporkannya ke pusat kesehatan
j. Perubahan hasil laboratorium dapat mengindikasikan adanya infeksi
k. Berikan terapi antibiotic bila diperlukan
D. IMPLEMENTASI

Komponen pada tahap implementasi adalah :

a. Tindakan keperawatan mandiri

Tindakan keperawatan mandiri dilakukan tanpa pesanan


dokter.Tindakan keperawatan mandiri ini ditetapkan dengan standar praktek
American Nurses Associatioin (1973) dan kebijakan institusi perawatan
kesehatan.

b. Tindakan keperawatan kolaboratif

Tindakan keperawatan kolaborasi diimpelementasikan bila perawat


bekerja dengan anggota tim perawat kesehatan yang lain dalam membuat
keputusan bersama yang bertujuan untuk mengatasi masalah klien.

c. Dokumentasi tindakan keperawatan dan respon klien terhadaptindakan


keperawatan. Dokumentasi merupakan pernyataan darikejadian/identitas yang
otentik dengan mempertahankan catatan-catatan yang tertulis. Dokumentasi
merupakan wahana untukkomunikasi dan suatu profesional ke profesional
lainnya tentan
d. kasus klien.

Dokumen klien merupakan bukti tindakan keperawatan mandiri dan


kolaborasi yang diimplementasikan oleh perawat dan perubahan-perubahan
pada kondisi klien. Frekuensi dokumentasi tergantung pada kondisi klien dan
terapi yang diberikan idealnya therapi dilakukan setiap shift. Rekam medis klien
merupakan dokumentasi yang legal, rekam medis tersebut diterima di
pengadilan. Pada tuntutan mal praktik, catatan perawatan memberikan bukti
tindakan perawat. Perawat harus melindungi catatan tersebut dari pembaca yang
tidak berhak seperti pengunjung. Tanda tangan perawat di akhiri catatan
perawat merupakan akuntabilitas terhadap isi catatan. Mengubah dokumen
legal tersebut merupakan suatu kejahatan adalah tidak bisa di teruma untuk
menghapus tulisan pada catatan menggunakan tipe x, penghapusan tinta atau
lainnya
e. EVALUASI

Tahap evaluasi adalah perbandingan hasil-hasil yang diamati dengan


kriteria hasil yang dibuat pada tahap perencanaan. Kemampuan yang harus
dimiliki perawat pada tahap ini adalah memahami respon terhadap intervensi
keperawatan. Kemampuan mengembalikan kesimpulan tentang tujuan yang
dicapai serta kemampuan dalam menghubungkan tindakan-tindakan
keperawatan pada kriteria hasil.
DAFTAR PUSTAKA

Armini, N.W., Sriasih, NG.K., dan Marhaeni, G.A. 2017, Asuhan Neonatus, Bayi,
Balita, dan Anak Prra Sekolah, Penerbit ANDI, Yogyakarta.
Bobak, Lowdermilk, Jansen. 2005. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Edisi 4
jakarta : EGC
Saifuddin, abdul bari (2002). Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Ni Wayan Metriani, N.W (2021). Gambaran Kejadian Infeksi Bayi Baru Lahir Di
Ruang Perinatologi Rumah Sakit Umum Daerah Wangaya Kota Denpasar Thun
2020 (Doctoral dissertation, Jurusan Kebidanan 2021)
PPNI, T.P (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) : Definisi
dan Indikator Diagnostik (Cerakan III). Jakarta: DPP PPNI

Anda mungkin juga menyukai