DISUSUN OLEH :
MAHDIYYAH AZIZAH
NIM. 231133049
Mengetahui,
Mahasiswa
Mahdiyyah Azizah
NIM. 231133049
_________________________________ _________________________________
BAB I
KONSEP BAYI BARU LAHIR
B. Etiologi
Menurut Risza Apriani. F, 2021 etiologi BBL adalah:
1. His (kontraksi otot Rahim)
2. Kontraksi otot dinding perut
3. Kontraksi diagfragma pelvis atau kekuatan mengejan
4. Ketegangan dan kontraksi ligamentum retundum
F. Komplikasi
Menurut Risza Apriani. F, 2021 komplikasi Bayi baru lahir adalah:
1. Sebore
2. Ruam
3. Moniliasis
4. Ikterus fisiologi
5. gangguan sistem saraf pusat: koma,menurunnya reflex mata (sepertimengdip)
6. Cardiovascular: penurunan tekanan darah secara berangsur,menghilangnya
tekanan darah sistolik
7. Pernafasan: menurunnya konsumsi oksigen
8. Saraf dan otot: tidak adanya gerakan, menghilangnya reflex perifer
G. Pemeriksaan Diagnostik
Menurut Risza Apriani. F, 2021
1. Sel darah putih 18000/mm
2. Neutropil meningkat sampai/mm hari pertama setelah lahir (menurun bila ada
sepsis).
3. Hemoglobin 15 – 20 g/dl (kadar lebih rendah berhubungan dengan anemia)
4. Hematokrit 43% - 61% (peningkatan 65% atau lebih menandakan polisitemia,
penurunan kadar gula menunjukkan anemia/hemoraghi prenatal)
5. Bilirubin total 6 mg/dl pada hari pertama kehidupan 8 mg/dl 1 – 2 hari dan 12
mg/dl pada 3 – 5 hari.
6. Detrosik : tetes glukosa selama 4 – 6 jam pertama setelah kelahiran rata – rata
mg/dl, meningkat mg/dl pada hari ke 3.
H. Penatalaksanaan Medik
Menurut (Prawirohardjo, 2005 dalam Feranditta Azri Romadhani,2014) tujuan utama
perawatan bayi segera sesudah lahir, adalah:
1) Membersihkan jalan nafas Bayi normal akan menangis spontan segera setelah
lahir, apabila bayi tidak langsung menangis, penolong segera membersihkan
jalan nafas dengan cara sebagai berikut :
a. Letakkan bayi pada posisi terlentang di tempat yang keras dan hangat.
b. Posisi kepala diatur lurus sedikit tengadah ke belakang Bersihkan hidung,
rongga mulut dan tenggorokan bayi dengan jari tangan yangdibungkus
kassa steril.
c. Tepuk kedua telapak kaki bayi sebanyak 2-3 kali atau gosok kulit bayi
dengan kain.
2) Memotong dan Merawat Tali Pusat Tali pusat dipotong sebelum atausesudah
plasenta lahir tidak begitu menentukan dan tidak akan mempengaruhi bayi,
kecuali pada bayi kurang bulan. Tali pusat dipotong 5 cm dari dinding perut
bayi dengan gunting steril dan diikat dengan pengikat steril. Apabila masih
terjadi perdarahan dapat dibuat ikatan baru. Luka tali pusat dibersihkan dan
dirawat dengan alkohol 70% atau povidon iodin 10% serta dibalut kasa steril.
Pembalut tersebut diganti setiap hari dan atau setiap tali basah / kotor. Sebelum
memotong tali pusat, pastikan bahwa tali pusat telah diklem dengan baik,
untuk mencegah terjadinya perdarahan.
3) Mempertahankan Suhu Tubuh Bayi Pada waktu baru lahir, bayi belum mampu
mengatur tetap suhu badannya dan membutuhkan pengaturan dari luar untuk
membuatnya tetap hangat. Bayi baru lahir harus dibungkus hangat.
4) Memberi Vitamin K Untuk mencegah terjadinya perdarahan, semua bayi baru
lahir normal dan cukup bulan perlu diberi vitamin K peroral 1 mg/hari selama
3hari, sedangkan bayi resiko tinggi diberi vitamin K parenteral dengan
dosis0,5 1 mg I.M
5) Memberi Obat Tetes / Salep mata di beberapa negara perawatan mata bayi
baru lahir secara hukum diharuskan untuk mencegah terjadinya
oplitalmicneonatorum. Di daerah dimana prevalensi gonorhoe tinggi, setiap
bayi baru lahir perlu diberi salep mata sesudah 5 jam bayi lahir. Pemberian
obat mataeritromisin 0,5% atau tetrasiklin 1% dianjurkan untuk pencegahan
penyakit mata karena klamidia (penyakit menular seksual).
6) Identifikasi Bayi
a. Peralatan identifikasi bayi baru lahir harus selalu tersedia di tempat
penerimaan pasien, di kamar bersalin dan di ruang rawat bayi.
b. Alat yang digunakan hendaknya kebal air, dengan tepi yang halus tidak
mudahmelukai, tidak mudah sobek dan tidak mudah lepas.
c. Pada alat/gelang identifikasi harus tercantum : nama (bayi, nyonya)
tanggal lahir, nomor bayi, jenis kelamin, unit, nama lengkap ibu.
d. Disetiap tempat tidur harus diberi tanda dengan mencantumkan
nama,tanggal lahir, nomor identifikasi.
7) Pemantauan Bayi Baru Lahir Tujuan pemantauan bayi baru lahir adalah untuk
mengetahui aktivitas bayi normal atau tidak dan identifikasi masalah kesehatan
bayi baru lahir yang memerlukan perhatian keluarga dan penolong persalinan
serta tindak lanjut petugas kesehatan. Pemantauan 2 jam pertama sesudah lahir
meliputi :
a. Kemampuan menghisap kuat atau lemah
b. Bayi tampak aktif atau lunglai
c. Bayi kemerahan atau biru
BAB II
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
a) Aktivitas
Status yang mungkin 2 – 3 jam beberapa hari pertama bayi tampak semi koma,
saat tidur dalam meringis atau tersenyum adalah bukti tidur dengan Gerakan
mata cepat (REM) tidur sehari rat – rata 20 jam.
b) Sirkulasi
Rata – rata nadi apical dpm, meningkat sampai 120 dpm pada jam setelah
kelahiran. Nadi perifer mungkin melemah, murmur jantung seringa da selama
periode transisi, TD berentang dari mmHg (sistolik)/ 40-45 mmHg (diastolic
tali pusat diklem denga naman tanpa rembesan darah, menunjukkan tanda –
tanda pengeringan dalam 1 – 2 jam kelahiran mengerut dan menghitam pada
hari ke 2 atau ke 3.
c) Eliminasi
Abdomen lunak tanpa distensi, bising usus aktif pada beberapa jam setelah
kelahiran. Urin tidak berawarna atau kuning pucat, dengan 6 – 10 popok basah
per 24 jam. Pergerakan feses meconium dalam 24 – 48 jam kelahiran.
d) Makanan atau cairan
Penurunan berat badan di awal 5% - 10%. Neurosensori lingkar kepala(cm),
fontanel anterior dan posterior lunak dan datar, kaput suksedaneum dan
molding mungkin ada selama 3 – 4 hari, mata dan kelopak mata mungkin
edema, strabismus dan fenomena mata boneka seringa da
e) Pernapasan
Takipnea, pernapasan dangkal, ekspirasi sulit.
f) Seksualitas
Genetalia Wanita: labia vagina agak kemerahan atau edema, tanda
vagina/hymen dapat terlihat, rabas mukosa putih (smegma) atau rabas berdarah
sedikit (pseudo mnstruasi) mungkin ada.
Genetalia Pria: Testis turun, skrotum tertutup dengan rugae, fimosis biasa
terjadi (lubang Prepusium sempit, memcegah retraksiforeksim ke glan).
B. Diagnosa Keperawatan
Berdasarkan buku Standar Diagnosa Keperawatan Edisi 1 Cetakkan III (revisi), 2017
a) Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan spasme jalasn nafas
b) Menyusui tidak efektif berhubungan dengan tidak rawat gabung
c) Risiko hipotermia berhubungan dengan kurangnya lapisan lemak subkutan
C. Intervensi
Berdasarkan Buku SLKI Edisi 1 Cetakkan II ,2019 dan Buku SIKI Edisi 1 Cetakkan
II, 2018.
No. Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Keperawatan
1. (D.0001) (L.01001) (I.01014)
Bersihan jalan Setelah dilakukan Tindakan Pemantauan respirasi
nafas tidak keperawatan selama 3x24 jam Observasi
efektif maka diharapkan bersihan 1) Memonitor frekuensi, irama,
berhubungan jalan nafas meningkat dengan kedalaman dan upaya napas
dengan spasme kriteria hasil: 2) Monitor pola napas
jalasn nafas 1) Produksi sputum menurun (mis.bradipnea, takipnea,
2) Mengi menurun hiperventilasi)
3) Sianosis menurun 3) Monitor adanya sumbatan jalan
4) Gelisah menurun napas
5) Frekuensi nafas membaik 4) Auskultasi bunyi napas
6) Pola napas membaik 5) Monitor saturasi oksigen
Terapeutik
1) Atur interval pemantauan
respirasi sesuai kondisi pasien
Edukasi
1) Jelaskan tujuan dan prosedur
pemantauan
2) Infomasikan hasil pemantauan ,
jika perlu
2. (D.00029) (L.03029) (I.03135)
Menyusui tidak Setelah dilakukan Tindakan Promosi Asi Ekslusif
efektif keperawatan selama 3x24 jam Observasi
berhubungan maka diharapkan status 1) Identifikasi kebutuhan laktasi
dengan tidak menyusui membaik dengan bagi ibu pada anteriatal,
rawat gabung kriteria hasil: intranatal, dan postnatal.
1) Intake bayi meningkat Terapeutik
2) Hisapan bayi meningkat 2) Fasilitasi ibu untuk rawat
3) Suplai ASI adekuat gabung atau rooming in
meningkat 3) Gunakan sendok atau cangkir
4) Bayi rewel menurun jika bayi belum bisa menyusu
5) Bayi menangis setelah 4) Dukung ibu menyusui dengan
menyusu menurun mendampingi ibu selama
kegiatan menyusui berlangsung
5) Diskusikan dengan keluarga
tentang ASI eksklusif
Edukasi
6) Jelaskan manfaat menyusui bagi
ibu dan bayi
7) Anjurkan ibu memberikan
nutrisi kepada bayi hanya
dnegan ASI
8) Jelaskan tanda – tanda bayi
cukup ASI (mis. BB meningkat,
BAK > 10x/hari, warnanurine
tidak pekat)
9) Anjurkan ibu menjaga produksi
ASI dengan emmerah, walaupun
kondisi ibu atau bayi terpisah
Buku Standar Diagnosa Keperawatan Definisi dan Indikator Diagnostic Edisi 1 Cetakkan
III (revisi), 2017. Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
Buku Standar Luaran Keperawatan Indonesia Definisi dan Tindakan Keperawatan Edisi 1
Cetakkan II ,2019. Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
Buku Standar Intervensi Keperawatan Indonesi Definisi dan Tindakan Keperawatan Edisi
1 Cetakkan II,2018. Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
Feranditta Azri Romadhani,2014. Laporan Pendahuluan Bayi Baru Lahir, Purwokerto.
Risza Apriani. Fauziyah, 2021. Laporan Pendahuluan Bayi Baru Lahir Diruang Hesti-
Perinatologi.
Tarwoto & Wartonah, 2018. Pengertian dan Tujuan Evaluasi Keperawatan.