Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN HOME CARE PADA IBU POST

PARTUM NY. L (21 TH) DENGAN DIAGNOSA MEDIS P1A0

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Keperawatan Maternitas

DISUSUN OLEH:

EGA OGIYAN PUTRI


HANNI ALFIANY
INDAH RADA ULFAMI
NOVIYANTI

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANI SALEH

TA 2021/2022
LAPORAN PENDAHULUAN
A. Definisi
Bayi baru lahir (BBL) adalah bayi yang lahir selama satu jam pertama
kelahiran bayi sampai usia 4 minggu. minggu. Bayi Baru Lahir normal memiliki
memiliki berat lahir antara 2500 – 4000 gram, cukup bulan dan lahir langsung
menangis (Donna, 2014). Bayi lahir prematur dan bayi dengan berat badan lahir
rendah punya risiko lebih besar mengalami infeksi tali pusat infeksi ini juga
berperan dalam terjadinya angka kesakitan dan angka kematian ba ngka
kesakitan dan angka kematian bayi baru lahir (BBL) di Indonesia (Hurlock,
2015).
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37 minggu
sampai 42 minggu dengan berat badan lahir 2500 gram sampai dengan 4000
gram, menangis spontan kurang dari 30 detik setelah lahir dengan nilai APGAR
antara 7-10 (Wagio, 2016).
Bayi baru lahir (BBL) normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37 minggu
sampai 42 minggu dan berat badan lahir 2500 gram sampai dengan 4000 gram
(Wahyuni, 2011).
B. Etiologi
1. His (kontraksi otot rahim)
2. Kontraksi otot dinding perut
3. Kontraksi diafragma pelvis atau kekuata kekuatan mengejan
4. Ketegangan dan kontraksi ligamentum retundum
C. Patofisiologi
1. Kardovaskuler Setelah bayi lahir, system kardiovaskuler mengalami
perubahan yang mencolok, di mana voramen ovale, duktus arterious dan
duktus venosus menutup. Arteri umbilikalis, vena umbilikalis, dan arteri
hepatika menjadi ligamen. Nafas pertama yang di lakukan bayi baru lahir
membuat paru-paru berkembang dan menurunkan resistensi vascular
pulmoner, sehingga darah paru mengalir. Sebagian kecil darah dari
atrium kanan yang mengalir ke ventrikel kanan di pompa ke paru-paru.
2. Sistem pernapasan Saat dalam kandungan janin sudah mengadakan
gerakan napas, tetapi liquor amni tidak sampai masuk kedalam alveoli
fetus. Keseimbangan saturasi oksigen dipengaruhi oleh konsentrasi
oksigen trasi oksigen dan karbondioksida. Keseimbangan saturasi
oksigen sangat penting bagi janin di dalam rahim, bila terjadi kenaikan
saturasi oksigen melebihi 50% akan terjadi apnoe, sebaliknya bila
menurun lebih dari 25% akan mempengaruhi sensitifitas pusat
pernapasan.Tekanan pada rongga dada bayi pada saat melalui saat
melalui jalan lahir pervaginam mengakibatkan mengakibatkan kelahiran
kehilangan cairan paru 1/3 dari jumlahnya (jumlah (jumlah pada byi
normal 80-100 ml). Sehingga cairan ini diganti dengan udara. Pola
pernapasan tertentu menjadi karateristik bayi baru lahir normal yang
cukup bulan. Setelah pernapasan mulai berfungsi, nafas bayi menjadi
dangkal dan tidak teratur, bervariasi 30-60 kali/menit.
3. Sistem Hematopoiesis Volume darah bayi baru lahir bervariasi dari 80-
110 asi dari 80-110 ml/kg selama hari pertama dan meningkat dua kali
lipat pada akhir tahun pertama. Nilai rata-rata hemoglobin dan sel darah
merah lebih tinggi dari nilai normal orang dewasa. Hemoglobin bayi
baru lahir berkisaran antara 14,5-22,5 gr/dl, hematokrit bervariasi dari
44% sampai 72% dan SDM berkisar antara 5-7,5 juta/mm3. Leukosit
janin dengan nilai hitung sel darah putih sekitar 18.000/mm3, merupakan
nilai normal saat bayi lahir
4. Metabolisme Sistem metabolisme neonatus, pada jam pertama energi
didapatkan dari pembakaran karbohidrat, pada hari kedua berasal dari
pembakaran lemak. Setelah mendapatakan susu kurang lebih hari ke-6
energi dari lemak 60% dan dari karbohidrat 40%. Dalam waktu 2 jam
setelah lahir akan terjadi penurunan kadar gula darah, untuk menambah
energi jam pertama setelah lahir di ambil dari hasil metabolism asam
lemak, sehingga kadar gula dapat mencapai 120 mg/100ml.
5. Suhu tubuh neonatus normal sekitar 36,5-370C. Terdapat empat
mekanisme kemungkinan hilangnya panas tubuh dari bayi baru lahir ke
lingkungan. 1) Konduks Panas di hantarkan dari tubuh bayi ke benda
sekitarnya yang kontak langsung dengan tubuh bayi. 2) Konveksi Panas
hilang dari tubuh bayi keudara di sekitarnya yang sedang bergerak
(contoh
: membiarkan dan meletakan bayi di pinggir jendela) 3) Radiasi Panas
yang keluar dari tubuh bayi baru lahir kelingkungan yang lebih dingin
(contoh : bayi yang baru lahir di letakan di ruangan yang ber AC). 4)
Evaporasi Panas hilang melalui proses penguapan tergantung kepada
kecepatan dan kelembapan udara.
6. Sistem Traktus Digestivus Pada bayi baru lahir cukup bulan sudah
mempunyai kemampuan menelan, mencerna, mengabsorpsi protein dan
karbohidrat sederhana. Pada saat bayi lahir, di dalam saluran cernanya
tidak terdapat bakteri. Setelah lahir, orifisium oral dan orifisium anal
memungkinkan bakteri dan udara sehingga bising usus dapat kita
dengarkan satu jam setelah lahir.
7. Traktus Urinarius Pada bulan ke 4 kehidupan janin ginjal terbentuk di
dalam di dalam rahim, urine sudah im, urine sudah terbentuk dan di
ekskresikan kedalam cairan amnion. Pada kehamilan cukup bulan, ginjal
menempati sebagian besar dinding abdomen posteriopor. Neonatus harus
miski dalam waktu 24 jam setelah lahir dengan jumlah urine sekitar 20-
30 ml/hari dan meningkat menjadi 100-200 ml/hari pada waktu akhir
minggu pertama
8. Sistem neuromuscular Beberapa aktifitas reflek yang terdapat pada
neunatus antara lain:
 Reflek (eyeblink) : yaitu reflek ini dapat dilakukan dengan
memberikan cahaya (penlight) kemata maka mata bayi akan
berkedip.
 Rooting Reflek : Reflek mencari saat ada jari yang menyentuh
pipinya reflek ini akan menghilang saat usia 3-12 bulan.
 Suckling reflek : yaitu reflek menghisap
 Moro reflek :Reflek yang timbul di luar kesadran Moro reflek
yang timbul di luar kesadran bayi
 Grasping reflek : Gerakan menggegam tangan
 Tonik reflek : gerakan menoleh kekanan atau kekiri
 Babysky reflek : Gerakan jari sepanjang telapak tangan
(Wagiyo,2016)
D. Tanda dan Gejala
1. Lahir Aterm antara 37-42 minggu
2. Berat badan 2500- 4000 gram
3. Panjang badan 48- 52 cm
4. Lingkar dada 30- 38 cm
5. Lingkar kepala 33-35 cm
6. Lingkar lengan 11- 12 cm
7. Frekuensi denyut jantung 120-140 x/menit
8. Pernapasan ± 40-60 x /menit
9. Kulit kemerah-merahan dan licin karena jaringan subkutan yang cukup
10. Rambut lanugo tidak terlihat dan rambut kepala biasanya telah muncul
11. Kuku agak panjang dan lemas
12. Gerak aktif
13. Bayi lahi langsung menangis kuat
14. Reflek rooting (mencari putting susu dengan rangsangan taktil pada pipi
dan daerah gan taktil pada pipi dandaerah mulut) sudah terbentuk dengan
baik
15. Reflek sucking (isap dan menelan ) sudah terbentuk dengan baik
16. Reflek moro (gerakan memeluk bila dikagetkan) sudah terbentuk dengan
baik.
17. Reflek grasping (menggenggam) sudah baik
18. Genitalia Pada perempuan kematangan ditandai dengan vagina dan uretra
yang berlubang, berlubang, serta adanya labia minora dan mayora
Eliminasi baik yang ditandai ditandai dengan keluarnya mekonium
dalam 24 jam pertama dan berwarna hitam kecoklatan (Wagio,2016).
E. Pemeriksaan Diagnostik
1. pH tali pusat, tingkat 7,20 sampai 7,24 menu menunjukan status
praasidosis, tingkat rendah menunjukan gangguan asfiksia bermakna.
2. Hemoglobin mencapai 15-20 g. hemaktokrit berkisar antara 43% - 61.
3. Tes Coom langsung pada daerah tali pusat menentuksn adanya anti eks
antigen antibodi pada membrane sel darah merah yang menunjukan
kondisi hemolitik.
4. Bilirubin total sebanyak 6 mg/dl pada hari pertama kehidupan, 8 mg/dl 1-
2 hari dan 12 mg/dl pada 3-5 hari.
F. Komplikasi
1. Pernafasan sulit atau nadi lebih dari 60 x permenit
2. Terlalu panas( > 380C ) atau telalu dingin (< 360C )
3. Kulit bayi kering (terutama 24 jam pertama) biru, pucat atau memar
4. Hisapan saat menyusui lemah, rewel, sering muntah, mengantu berlebihan
5. Tali pusat merah, bengkak, keluar cairan, berbau busuk, berdarah
6. Tanda – tanda infeksi seperti suhu tubuh meningkat, merah bengkak, bau
busuk, keluar cairan, pernafasan sulit
7. Tidak BAB dalam 3 hari, BAK dalam 24 jam, lembek/encer,
sering berwarna hijau tua, ada lendir atau darah
8. Mengigil, rewel, lemas mengantuk, kejang, tidak bisa tenang, menangis
terus menerus. (KIA,2017).
G. Penatalaksanaan
 Perawatan 1 jam pertama
1) Menjaga keadaan bayi tetap hangat Yaitu dengan cara
mengeringkan tubuh bayi dan meletakan pada perut ibu. Kemudia
ibu. Kemudian keringkan kepala bayi dan tubuh bayi
menggunakan handuk atau kain bersih.
2) Melakukan pengekleman tali pusat dan pemotongan tali pusat.
3) Tidak memandikan bayi setidaknya hingga 6 jam setelah
persalinan.
4) Membersihkan jalan napas dengan cara mengusap mukanya
dengan menggunakan kain atau kasa yang bersih,
5) Melakukan perawatan tali pusat dengan cara dibungkus
menggunakan kassa steril dan pastikan tetap kering.
6) Memberikan salep mata tujuanny ujuannya untuk pencega
pencegahan infeksi.
7) Memberika vitamin k 1 mg secara IM di paha anterolateral kanan
bayi Tujuannya untuk pencegahan perdarahan pada bayi baru
lahir (Wagiyo, 2016)
8) Memberikan imunisasai Hb0 pad bayi 0,5 Hb0 pada paha
anterolateral kiri (Jan M. Kriebs, 2010).
 Perawatan 24 jam pertama
1) Memberitahu pada ibu tanda-tanda bahaya bayi baru lahir.
2) Mengajarkan kepada ibu cara menyusui dan pemberian asi pada
bayi.
3) Mengajarkan ibu cara perawatan tali pusat (Wagiyo, 201, 2016).
H. Pencegahan
1. Memandikan Bayi
Neonatus harus selalu dijaga kebersihannya kebersihannya agar tetap
bersih,hangat, dan kering. Beberapa cara untuk menjaga agar kulit
neonatus bersih dengan salah satu cara memandikan neonatus, mengganti
popok atau pakaian neonatus sesuai dengan keperluan. Memandikan
neonatus, sebaiknya ditunda sampai 6 jam kelahiran, hal ini dimaksut
agar neonatus tidak hipotermi. Prinsip yang perlu diperhatikan pada saat
memandikan neonatus adalah:
1) Menjaga neonatus agar tetap hangat
2) Menjaga neonatus agar tetap aman dan selamat
3) Suhu air tidak boleh terlalu panas atau terlalu dingin ( Armini,
2017).
2. Perawatan Tali Pusat Perawatan tali pusat adalah kegiatan merawat tali
pusat bayi setelah tali pusat dipotong sampai sebelum lepas. Teknik
perawatan yang sampai sebelum lepas. Teknik perawatan yang salah
dapat mempengaruhi lama pelepasan tali pusat. Perawatan tali pusat
harus dilakukan secara bersih agar tidak terinfeksi perawatan tali pusat
hanya menggunakan kassa kering yang di bungkus di tali pusat tampak
menambahkan apapun. Proses pelepasan tali pusat perlu difasilitasi oleh
udara terbuka agar tidak lembab dan mudah terinfeksi sehingga dapat
memperlambat puputnya tali pusat. Tali pusat harus dibersikan 2 kali
sehari atau ketika terkena urine atau feses. Perawatan tali pusat terbuka
akan membantu mengeringkan talin pusat lebih cepat karena pada tali
pusat terdapat jeli Wharton yang banyak mengandung air yang yang
banyak mengandung air yang jika terken jika terkena udara akan berubah
struktu udara akan berubah strukturnya dan secara fisiologis berubah
fungsi menjadi padat dan mengklem tali pusat secara otomatis sehingga
menyebabkan aliran pada pembulu darah di dalam sisa tali pusat
terhambat atau bahkan tidak mengalir lagi yang membuat tali pusat
kering. (Jurnal ilmiah kesehatan dan Aplikasinya, 2018).
3. Memberikan minum ASI pada neonates Memastikan segera bayi
diberikan minum setelah lahir, bayi baru lahir normal dapat segera
disusui hanya dalam waktu 1-2 menit pada setiap payudara. Bayi baru
lahir segera mungkin dilakukan IMD proses ini berlangsung minimal 1
jam pertama setelah neonatus lahir. Manfaat pemberian ASI segera
setelah melahirkan adalah:
a. Pencernaan dan penyerapan ASI dalam lambung dan usus bayi
berlangsung dengan cepat dan baik
b. Mengurangi gangguan pencernaan karena mengurangi
makanan pralakteal
c. Menghentikan perdarahan ibu
d. Memberikan emosional yang mempengaruhi hubungan batin
antara ibu dan bayi serta perkembangan jiwa anak dan membantu
menjarakan kehamilan (Amalia,Yovsyah, 2009). syah, 2009).

IMD berfungsi untuk mempererat hubungan batin antara ibu dan


anak, selain itu IMD juga memiliki fungsi untuk mempercepat
keluarnya kolostrum. Kolostrum adalah asi yang keluar pertama
kali, yang berwarna kekuningan dan kental yang mengandung
tissue debris dan residual residual material. Fungsi dari kolostrum
yaitu:
1) Kolostrum berisi immunoglobulin yang berfungsi
melindungi neonatus dari infeksi tenggorokan, hati dan
usus.
2) Kolostrum berisi protective white cell yang mebantu
memusnahkan penyakit yang disebabkan karena bakteri
dan virus.
3) Kolostrum berisi banyak antibodi dan growth factor.
Growth factor ini meningkatkan perkembangan system
pencernaan neonatus dan antibody untuk meningkatkan
sistem imun neonatus.
4) Kolostrum memiliki antioksidan dan anti inflammatory.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian ASI
pertama yaitu:
a) Petugas kesehatan
b) Psikologi ibu yaitu kepribadian dan pengalaman
ibu, sosio budaya
c) Pengetahuan ibu tentang proses laktasi
d) Lingkungan keluarga
e) Peraturan pemasaran pengganti ASI dan jumlah
anak (Amalia, Yovsyah, 2009).

Tanda-tanda bayi menyusui dengan benar yaitu:

1) Bayi tampak tenang


2) Badan bayi menepel pada perut ibu
3) Mulut bayi terbuka lebar
4) Dagu bayi menempel pada payudara ibu
5) Sebagian areola masuk kedalam mulut bayi
6) Bayi tampak menghisap kuat dengan irama
perlahan
7) Putting susu tidak terasa nyeri
8) Kepala bayi agak menengadah
4. Menyendawakan Bayi Menyendawakan neonatus penting dilakukan dan
berfungsi untuk mengeluarkan udara yang ada di perut neonatus,
semakin banyak udara yang masuk semakin kembung perut neonatus dan
membuat tidak nyaman dan rewel. Berikut ini teknik menyendawakan
neonatus:
a. Menaruh dipundak Nenatus digendong dipundak dengan wajah
menghadap kebelakang, lalu pegang bagian pantatnya dengan
satu tangan, sedangkan tangan yang satunya meegang leher dan
menepuk-nepuk punggungnya sampai mulut bayi mengeluarkan
suara khas sendawa.
b. Posisi terlungkup neonatus di pangkuan ibu, lalu tepuk-tepuk
bagian punggungnya ketika ibu melakukannya usahakan posisi
dada neonatus lebih tinggi dari perutnya (Armini, 2017).
5. Memijat Neonatus Manfaat memijat neonatus yang terutama yaitu bayi
akan merasakan kasih sayang dan kelembutan dari orang tua dan
kelembutan dari orang tua saat di pijit. Selain itu manfaat dari memijat
neonatus:
a. Meningkatkan bounding and attachment antara ibu dan bayi
b. Meningkatkan berat badan
c. Serta meningkatkan kualitas tidur pada bayi
d. Meningkatkan perkembangan psikomotor
e. Membantu pertumbuhan
PENGKAJIAN
A. Pengkajian
1. Identitas Klien
Nama : Ny. A
Umur : 25 thn
Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Diagnosa Medis : P1 A0
Tgl. Pengkajian : 24 Januari 2022
Keluhan Utama :
Klien mengatakan belum mengetahui dan masih bingung cara perawatan
bayi, klien mengatakan takut tali pusat bayinya infeksi dan lama lepasnya,
klien mengatakan belum pernah mempunyai pengalaman merawat bayi, klien
mengatakan khawatir tidak bisa merawat bayinya.
2. Komposisi Keluarga Yang Tinggal Serumah
No Jns Hub Perkerjaan
Nama Kelamin Umur Keluarga Pendidikan
1 Tn. A Laki-laki 24 thn Suami SMK Wiraswasta
2 Ny. A Perempuan 25 thn Istri SMA Ibu rumah
tangga
3 An. N Laki-laki 5 hari Anak - -

3. Genogram

Keterangan:

= Laki-laki

= Perempuan

= Klie
4. Data Pengkajian Klien
1) Dimensi Biologis dan fisiologis:
- Suku bangsa: Jawa
- Kesadaran: composmentis
- TTV:
TD = 110/80 mmHg
RR = 20 x/mnt
S = 36,5ºC
N = 85 x/mnt
- Penyakit keturunan: klien mengatakan tidak mempunyai penyakit
keturunan
- Penyakit yang diderita sebelumnya: klien mengatakan tidak ada
penyakit yang diderita sebelumnya
2) Pengkajian fisik klien:
 Sistem pernafasan : Klien tidak memiliki masalah pernapasan, suara
nafas vesikuler, tidak ada suara napas tambahan
 Sistem pencernaan : Tidak ada masalah
 Sistem kardiovaskular : Tidak ada masalah
 Sistem persyarafan : Tidak ada masalah
 Sistem musculoskeletal : Tidak ada masalah
 Sistem integument : Kulit berwarna sawo matang, turgor kulit baik
dan akral teraba hangat.
 Sistem endokrin : Tidak ada masalah
 Sistem perkemihan dan pengeluaran : Tidak ada masalah
 Sistem penginderaan : Telinga kanan dan kiri masih bisa mendengar
dengan baik
 Sistem reproduksi : Tidak ada masalah pada sistem reproduksi

3) Dimensi Psikologis:
 Persepsi setelah melahirkan: Klien merasa senang
 Perubahan terhadap kehidupan sehari-hari: Dengan kehadiran anak
rumah menjadi ramai dan tidak sepi
 Harapan: Dapat merawat bayinya dengan baik
 Sikap keluarga: Seluruh anggota keluarga merasa senang dengan
kehadiran anggota keluarga baru dan mendukung kesembuhan klien

4) Dimensi fisik
a. Lingkungan dalam rumah
terdapat 5 ruangan yaitu 2 kamar tidur, 1 ruang tamu, 1 kamar mandi, 1
dapur. Jendela terdapat disetiap ruangan dan sirkulasi udara cukup, dan
selalu bersih tidak pernah ada sampah.
b. Lingkungan luar rumah: sanitasi lingkungan, keamanan lingkungan
Rumah berlantai tembok semen, dibangun diatas tanah 20x60 m2.
Dengan luas bangunan 10x12 m2. Tipe rumah keluarga Ny. L yaitu
permanen, dimana dinding rumah terbuat dari batu bata, dan terdapat
halaman di depan rumah yang ditumbuhi pohon-pohonan. Keamanan
lingkungan dirumah juga aman karna setiap malam ada hansip yang
mejaga di pos ronda.

5) Dimensi Sosial budaya: pendapatan, hubungan sosial/interaksisosial, sistem


dalam keluarga, bahasa yang digunakan, hubungan dengan anggota rumah
dan tetangga, dan lain-lain.
Pendapatan suami Ny. L adalah menegah keatas, hubungan sosial antar
masyarakat juga sangat baik, dan komunikasi antara keluarga juga sangat
baik, bahasa yang sering digunakan di rumah yaitu bahasa Indonesia,
hubungan anggota rumah dan tetangga sangat baik.
5. Analisa Data
Masalah
NO Analisa Data Eiologi
Keperawatan
1 DS: Kurang Terpapar Defisit
 Klien mengatakan Informasi Pengetahuan
belum mengetahui dan tentang Perawatan
masih bingung cara Bayi
perawatan bayi
 Klien mengatakan
takut tali pusat bayinya
infeksi dan lama
lepasnya
 Klien mengatakan
belum pernah
mempunyai
pengalaman merawat
bayi
 Klien mengatakan
khawatir tidak bisa
merawat bayinya
DO:

B. Diagnosa Keperawatan
1. Defisit Pengetahuan tentang Perawatan Bayi b.d Kurang
Terpaparnya Informasi tentang Perawatan Bayi
C. Intervensi
Diagnosa Tujuan dan Kriteria
Intervensi
Keperawatan Hasil
Defisit Pengetahuan Setelah dilakukan Edukasi Perawatan Bayi
tentang Perawatan tindakan keperawatan Observasi:
Bayi b.d Kurang selama 1x60 menit  Identifikasi kesiapan dan
Terpaparnya diharapkan tingkat kemampuan menerima
Informasi tentang pengetahuan klien informasi
Perawatan Bayi meningkat, dengan Terapeutik:
kriteria hasil:  Sediakan materi dan
 Klien mampu media pendidikan
menjelaskan kesehatan
kembali apa yang  Jadwalkan pendidikan
sudah dijelaskan kesehatan sesuai
tentang perawatan kesepakatan
bayi  Berikan kesempatan untuk
 Klien mampu bertanya
melaksanakan Edukasi:
prosedur  Jelaskan manfaat
perawatan bayi perawatan bayi
secara benar  Ajarkan memandikan bayi
dengan memperhatikan
suhu ruangan 21-24C dan
dalam waktu 5-10 menit,
sehari 2 kali
 Ajarkan perawatan tali
pusat
 Anjurkan memantau tanda
vital bayi terutama suhu
36,5C – 37,5C
 Anjurkan untuk menjemur
bayi sebelum jam 9 pagi
 Ajarkan pijat bayi
 Anjurkan segera
mengganti popok jika
basah
 Anjurkan penggunaan
pakaian bayi dari bahan
katun
 Anjurkan menyusui sesuai
kebutuhan bayi

D. Implementasi
Diagnosa Hari, Tanggal &
Implementasi
Keperawatan Jam
Defisit senin, 24 Januari 1. Menjelaskan tentang perawatan
Pengetahuan 2022/09.00 bayi
tentang 2. Mengajarkan memandikan bayi
Perawatan Bayi 3. Mengajarkan perawatan tali pusat
b.d Kurang 4. Mengajarkan cara memijat bayi
Terpaparnya
Informasi tentang
Perawatan Bayi

E. Evaluasi
Diagnosa Hari, Tanggal &
Evaluasi
Keperawatan Jam
Defisit senin, 24 Januari S:
Pengetahuan 2022/10.00  Klien mengatakan paham dalam
tentang memandikan bayi dan merawat
Perawatan Bayi tali pusat dan mampu
b.d Kurang melakukan perawatan bayi
Terpaparnya secara mandiri
Informasi tentang  Klien mengatakan masih
Perawatan Bayi bingung cara memijat bayi
O:
 Klien terlihat mampu
melaksanakan prosedur
perawatan bayi secara benar tapi
masih terlihat bingung dengan
cara memijat bayi
A:
Masalah Teratasi Sebagian
P:
Intervensi dilanjutkan, Ajarkan cara
memijat bayi

Anda mungkin juga menyukai