Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENDAHULUAN

BBL

DISUSUN OLEH
SUSI DANIATI
NIM :2022207209522

PROGRAM PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PRINGSEWU LAMPUNG
2023
LAPORAN PENDAHULUAN
NEONATUS (BAYI BARU LAHIR)
A. Definisi
Neonatus adalah bayi dari umur 4 minggu, lahir biasanya dengan cara gestasi 38-
42 minggu (Ilyas Jumani,1994).
Bayi Baru Lahir adalah seorang bayi yang dilahirkan setelah 37 minggu
(menstrual) kehamilan lengkap sampai 42 minggu kehamilan lengkap (260-294
hari)dianggap bayi cukup bulan oleh kebanyakan ahli (Gary Cuningham, 1995).
Neonatus adalah hasil konsepsi yang baru keluar dari rahim seorang ibu melalui
jalan lahir normal atau dengan cara pembedahan (Laksman,1998).
Neonatus adalah bayi baru lahir mengalami proses kelahiran dan harus
menyesuaikan diri dari kehidupan intra uteri ke kehidpan ekstra uteri (Marlyn
dongoes,1999).
Neonatus adalah bayi baru lahir, bayi dalam 28 hari pertama kehidupannya
(Broker,Cristine.2001).
B. Anatomi Fisiologi
A. Sistem Pernapasan
Perkembangan system pulmoner, keadaan yang mempercepat proses maturasi paru-
paru
 Taksemia
 Hipertensi
 Diabetes Berat
 Infeksi
 Ketuban Pecah dini
 Insufisiensi plasenta
Keadaan diatas akan mengakibatkan stress berat pada janin,hal ini dapat menimbulkan
rangsangan untuk pematangan paru-paru.
B. Jantung dan Sirkulasi darah
Di dalam rahim darah yang kaya oksigen dan nutrisi dari plasenta masuk ke dalam
tubu janin melalui vena umblikalis,sebagian besar masuk ke vena inferior melalui
duktus venosus arantii.
Ketika janin dilahirkan segera setelah bayi menghirup udara dan menangis kuat.
Dengan demikian paru-paru akan mengembang,tekanan paru-paru mengecil dan darah
mengalir ke paru-paru dengan demikian duktus botali tidak berfungsi lagi, foramen
ovale akan menutup.
Penutupan foramen oval terjadi karena adanya pemotongan dan pengikatan tali pusat
sebagai berikut:
 Sirkulasi plasenta berhenti,aliran darah ke atrium kanan menurun, sehingga
tekanan jantung menurun, tekanan rendah di aorta hilang sehingga tekanan jantung
kiri meningkat.
 Asistensi pada paru-paru dan aliran darah ke paru-paru meningkat, hal ini
menyebabkan tekanan ventrikel kiri meningkat.

C. Saluran Pencernaan
Pada kehamilan 4 bulan pencernaan telah cukup terbentuk dan telah menelan air
ketuban dalam jumlah yang cukup banyak,absorbs air ketuban terjadi melalui mukosa
saluran pencernaan,janin minum air ketuban dapat di buktikan dengan adanya
mekonium.
D. Hepar
Hepar janin pada kehamilan empat bulan mempunyai peranan dalam metabolisme
hidrat arang,dan glikogen mulai di simpan didalam hepar,setelah bayi lahir simpanan
glikogen cepat terpakai,vitamin A dan B juga di simpan di dalam hepar.
E. Metabolisme
Dibandingkan dengan ukuran tubuhnya,luas permukaan tubuh neonatus lebih besar
dari pada orang dewasa,sehingga metabolism perkilogram berat janinnya lebih besar.
F. Produksi Panas
Pada Neonatus apabila mengalami hipotermi bayi mengadakan penyesuaian suhu
terutama dengan cara NSR(Non Sheviring Thermogenesis) yaitu dengan cara
pembakaran cadangan lemak (Lewat coklat)yang memberikan lebih banyak energy
dari pada lemak biasa.
G. Kelenjar Endokrin
Selama dalam uterus,janin mendapatkan hormone dari ibunya. Pada kehamilan
sepuluh minggu, ketika tropin telah ditemukan dalam hipofisis janin,hormon ini
diperlukan untuk mempertahankan grandula suprarenalis janin. Pada neonates
kadang-kadang hormone dari ibunya masih berfungsi pengaruhnya dapat dilihat
missal pada bayi laki-laki atau perempuan adanya pembesaran kelenjar air susu atau
kadang-kadang adanya pengeluaran darah dari vagina yang menyerupai haid pada
bayi perempuan.
H. Keseimbangan Air dan Fungsi Ginjal
Glomerulus di ginjal mulai dibentuk pada janin pada umur 8 minggu,jumlah pada
kehamilan 28 minggu diperkirakan 350.000 dan akhir kehamilan diperkirakan
820.000 ginjal janin mulai berfungsi pada usia kehamilan 3 bulan.
I. Susunan Saraf
Jika janin pada kehamilan 10 minggu di lahirkan hidup maka dapat dilihat bahwa
janin tersebut dapat mengadakan gerakan spontan.
Gerakan menelan pada janin baru terjadi pada kehamilan 4 bulan sedangkan gerakan
menghisap terjadi pada kehamilan 6 bulan.
J. Imunologi
Pada system imunolgi terdapat beberapa jenis imunologi (suatu protein yang
mengandung zat antibody) diantaranya adalah imunoglobulingmma G (Ig G). Pada
neonates hanya terdapat Ig G dibentuk banyak pada bulan ke 2 setelah bayi dilahirkan.
Ig G Pada janin berasal dari ibunya melalui plasenta.
C. Patofisiologi
Segera setelah lahir, BBL harus beradaptasi dari keadaan yang sangat tergantung
menjadi mandiri secara fisiologis. Banyak perubahan yang akan dialami oleh bayi yang
semula berada dalam lingkungan interna (dalam kandungan Ibu)yang hangat dan segala
kebutuhannya terpenuhi (O2 dan nutrisi) ke lingkungan eksterna (diluar kandungan ibu)
yang dingin dan segala kebutuhannya memerlukan bantuan orang lain untuk
memenuhinya.
Saat ini bayi tersebut harus mendapat oksigen melalui sistem sirkulasi
pernafasannya sendiri yang baru, mendapatkan nutrisi oral untuk mempertahankan kadar
gula yang cukup, mengatur suhu tubuh dan melawan setiap penyakit. Periode adaptasi
terhadap kehidupan di luar rahim disebut Periode Transisi. Periode ini berlangsung
hingga 1 bulan atau lebih setelah kelahiran untuk beberapa sistem tubuh. Transisi yang
paling nyata dan cepat terjadi adalah pada sistem pernafasan dan sirkulasi, sistem
termoregulasi, dan dalam kemampuan mengambil serta menggunakan glukosa.
Perubahan Sistem Pernafasan. Dua faktor yang berperan pada rangsangan nafas
pertama bayi :
 Hipoksia pada akhir persalinan dan rangsangan fisik lingkungan luar rahim yang
merangsang pusat pernafasan di otak.
 Tekanan terhadap rongga dada yang terjadi karena kompresi paru-paru selama
persalinan yang merangsang masuknya udara kedalam paru-paru secara mekanis
(Varney, 551-552).
Interaksi antara sistem pernafasan, kardiovaskuler dan susunan syaraf pusat
menimbulkan pernafasan yang teratur dan berkesinambungan serta denyut yang
diperlukan untuk kehidupan. Upaya pernafasan pertama seorang bayi berfungsi untuk :
 Mengeluarkan cairan dalam paru-paru.
 Mengembangkan jaringan alveolus dalam paru-paru untuk pertama kali.
Perubahan Dalam Sistem Peredaran Darah. Setelah lahir darah bayi harus melewati paru
untuk mengambil O2 dan mengantarkannya ke jaringan. Untuk membuat sirkulasi yang
baik guna mendukung kehidupan luar rahim harus terjadi 2 perubahan besar :
 Penutupan foramen ovale pada atrium jantung.
 Penutupan ductus arteriosus antara arteri paru-paru dan aorta.
Oksigen menyebabkan sistem pembuluh darah mengubah tekanan dengan cara
mengurangi dan meningkatkan resistensinya hingga mengubah aliran darah.
D. Etiologi
 His(Kontraksi otot rahim)
 Kontraksi otot dinding perut
 Kontraksi diafragma pelvis atau kekuatan mengejan.
 Ketegangan dan kontraksi ligamentum retundum.
E. Manifestasi klinis
 Warna kulit: seluruhnya merah
 Denyut jantung: > 100 x/menit
 Pernapasan : baik,menangis kuat.
 Otot : gerak aktif,reflek baik
 Reaksi terhadap rangsangan : menangis
F. Komplikasi
 Sebore
 Ruam
 Moniliasis
 Ikterus fisiologi

G. Pemeriksaan Diagnostik
 Sel Darah Putih 18000/mm, Neutropil meningkat sampai 23.000-24.000/mm hari
pertama setelah lahir (menurun bila ada sepsis)
 Hemoglobin 15-20g/dl (kadar lebih rendah berhubungan dengan anemia)
 Hematokrit 43%-61% (peningkatan 65% atau lebih menandakan polisitemia,
penurunan kadar gula menunjukan anemia/hemoraghi prenatal)
 Essai Inhibisi guthriel tes untuk adanya metabolit  fenillalanin, menandakan fenil
ketonuria
 Bilirubin total 6 mg/dl pada hari pertama kehidupan 8 mg/dl 1-2 hari dan 12 mg/dl
pada 3-5 hari.
 Detrosik:Tetes glukosa selama 4-6 jam pertama setelah kelahiran rata-rata 40-50
mg/dl,meningkat 60-70 mg/dl pada hari ke 3.
KONSEP ASUHAN
KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Aktivitas
Status sadar mungkin 2-3 jam beberapa hari pertama. Bayi tampak semi-koma,saat
tidur dalam meringis atau tersenyum adalah bukti tidur  dengan gerakan mata cepat
(REM) tidur sehari rata-rata 20 jam.
2. Sirkulasi
Rata-rata nadi apical 120-160 dpm (115 dpm pada 4-6 jam, meningkat sampai 120
dpm pada 12-24 jam setelah kelahiran). Nadi perifer mungkin melemah,murmur
jantung sering ada selama periode transisi, TD berentang dari 60-80 mmHg
(sistolik)/40-45 mmHg (diastolik) Tali pusat diklem dengan aman tanpa rembesan
darah,menunjukan tanda-tanda pengeringan dalam 1-2 jam kelahiran mengerut dan
menghitam pada hari ke 2 atau ke 3.
3. Eliminasi
Abdomen lunak tanpa distensi,bising usus aktif pada beberapa jam setelah kelahiran.
Urin tidak berwarna atau kuning pucat,dengan 6-10 popok basah per 24
jam.Pergerakan feses mekonium dalam 24 sampai 48 jam kelahiran.
4. Makanan atau cairan
Berat badan rata-rata 2500-4000 gram.
Penurunan berat badan di awal 5%-10%
Mulut: saliva banyak,mutiara Epstein(kista epithelial)dan lepuh cekung adalah
normal palatum keras/margin gusi,gigi prekosius mungkin ada.
5. Neurosensori
Lingkar kepala 32-37 cm,fontanel anterior dan posterior lunak dan datar, Kaput
suksedaneum dan molding mungkin ada Selama 3-4 hari, Mata dan kelopak mata
mungkin edema, Strabismus dan fenomena mata boneka sering ada. Bagian telinga
atas sejajar dengan bagian dalam dan luar kantus mata(telinga tersusun rendah
menunjukan abnormalitas ginjal atau genetik)
Pemeriksaan neurologis : adanya reflek moro,plantar,genggaman palmar dan
babinski, respon reflex di bilateral/sama (reflex moro unilateral menandakan fraktur
klavikula atau cedera pleksus brakialis),gerakan bergulung sementara mungkin
terlihat. Tidak adanya kegugupan,letargi,hipotonia dan parese.
6. Pernapasan
Takipnea khususnya setelah kelahiran sesaria atau presentasi bokong. Pola
pernapasan diafragmatik dan abdominal dengan gerakan sinkron dari dada dan
abdomen(inspirasi yang lambat atau perubahan gerakan dada dan abdomen
menunjukan distress pernapasan)pernapasan dangkal atau cuping hidung
ringan,ekspirasi sulit atau retraksi interkostal.(ronki pada inspirasi atau ekspirasi
dapat menandakan aspirasi)
7. Keamanan
Warna kulit:akrosianosis mungkin ada, kemerahan atau area ekomotik dapat tampak
di atas pipi atau di rahang bawah atau area parietal sebagai akibat dari penggunaan
forsep pada kelahiran
Sefalohematoma tampak sehari setelah kelahiran
Ekstremitas: gerakan rentang sendi normal kesegala arah, gerakan menunduk ringan
atau rotasi medial dari ekstremitas bawah,tonus otot baik.
8. Seksualitas
Genitalia wanita : Labia vagina agak kemerahan atau edema,tanda vagina/hymen
dapat terlihat, rabas mukosa putih (smegma)atau rabas berdarah sedikit (pseudo
menstruasi) mungkin ada.
Genitalia pria :Testis turun, skrotum tertutup dengan rugae, fimosis biasa
terjadi(lubang prepusium sempit, mencegah retraksi foreksim ke glan).
B. Diagnosa Keperawatan
1. Resiko Tinggi infeksi berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan akibat
pemotongan tali pusat.
2. kurang pengetahuan cara merawat bayi.
3. Resiko tinggi hipotermi berhubungan dengan adaptasi lingkungan dari intra ke
exstra uteri.
C. Intervensi

NO DX. TUJUAN INTERVENSI KEPERAWATAN


KEPERAWATAN INTERVENSI RASIONALISASI
1 Resiko tinggi pola Setelah  Observasi adanya  Pernafasan cuping hidung
nafas tidak efektif dilakukan pernafasan cuping dan retraksi dada dapat
berhubungan dengan tindakan hidung, retraksi dada. memicu gagal nafas
gangguan jalan nafas keperawatan  Observasi pernafasan  Bayi dapat mendengkur
1x24 jam, mendengkur. apabila posisi tidur berada
diharapkan pada posisi yang tidak tepat
pola nafas bayi  Auskultasi bunyi  Krekels / ronchi merupakan
kembali Krekels/Ronchi. bunyi nafas tidak normal
efektif.  Bersihkan jalan nafas  Jalan nafas yang tersumbat
(hisap naso faring dapat menyebabkan gagal
secara perlahan). nafas
 Observasi warna kulit  Bayi yang kekurangan O2
terhadap sianosis. akan menimbulkan warna
kebiru- biruan pada tubuh
bayi
2 Resiko tinggi Setelah  Ukur suhu inti  Suhu tubuh  bayi normal
hypotermi dilakukan neonatus. (36- 37ºc)
brhubungan dengan tindakan  Menggunakan pakaian
usia ekstrem. keperawatan  Pantau suhu kulit hangat/ selimut dapat
1x24 jam, secara continue. mempertahankan suhu
diharapkan tubuh
suhu tubuh  Atur suhu ruangan.  Dekapan ibu membuat bayi
bayi dapat merasa lebih nyaman
 Berikan baby
dipertahankan  Baby oil dapat memberikan
oil/minyak kayu putih
dalam batas rasa hangat tehadap tubuh
kepada bayi (perut dan
normal dengan bayi
punggung) setelah bayi
lingkungan
dimandikan.
termonetral.
3 Resiko tinggi infeksi Setelah  Pantau tanda – tanda  Tanda- tanda infeksi
tali pusat dilakukan infeksi pada tali pusat. (tumor. Rubor, kalor, dolor,
berhubungan dengan tindakan fungsialesa)
terputusnya keperawatan  Balut tali pusat dengan  Kassa kering menyerap
kontinuitas jaringan. 1x24 jam, kassa kering. cairan dan mempermudah
diharapkan proses pengeringan tali
infeksi tidak pusat
terjadi.  Cuci tangan sebelum  Memcuci tangan akan
dan sesudah merawat mengurangi kontaminasi
bayi. bakteri
 Ajarkan tekhnik  Membantu untuk
mencuci tangan yang meminimalisasi kotaminasi
tepat pada Ibu sebelum bakteri
memegang/merawat
bayi.

DAFTAR PUSTAKA

Mansjoer,dkk.2000. Kapita selekta Kedokteran edisi III jilud 2.Jakarta. MediaAesculapius


Abdul atif,1993.Penatalaksanaan Anastesi pada Bedah Akut Bayi Baru Lahir.Jakarta
Warih BP,Abubakar M.1992.Fisiologi pada neonates.Surabaya
http://sis-doank27.blogspot.com/2010/06/askep-bayi-baru-lahir-normal.html

DepKes RI,1992 Asuhan Kesehatan Anak dalam Konteks Keluarga


Muslihatun,Wafi Nur.2010.Asuhan Bayi dan Balita.Yogyakarta:Fitramaya
http://www.pgbeautygroomingscience.com/role-of-lipid-metabolism-in-seborrheic-
dermatitis-dandruff.html

Djuanda,adji,Prof,Dr,spkk,dkk.2010. MIMS Indonesia petunjuk konsultasi.Jakarta.CMP


MEDIKA
http://blogger.com/insanimiftachuljanah

Anda mungkin juga menyukai