Anda di halaman 1dari 8

Laporan Pendahuluan Bayi Baru Lahir (BBL)

A.    TIJAUAN TEORITIS MEDIS


1.      Definisi
Neonatus adalah bayi dari umur 4 minggu, lahir biasanya dengan cara
gestasi 38-42 minggu (Ilyas Jumani,1994).
Bayi Baru Lahir adalah seorang bayi yang dilahirkan setelah 37 minggu
(menstrual) kehamilan lengkap sampai 42 minggu kehamilan lengkap (260-294
hari)dianggap bayi cukup bulan oleh kebanyakan ahli (Gary Cuningham, 1995).
Neonatus adalah hasil konsepsi yang baru keluar dari rahim seorang ibu
melalui jalan lahir normal atau dengan cara pembedahan (Laksman,1998).
Neonatus adalah bayi baru lahir mengalami proses kelahiran dan harus
menyesuaikan diri dari kehidupan intra uteri ke kehidpan ekstra uteri (Marlyn
dongoes,1999).
Neonatus adalah bayi baru lahir, bayi dalam 28 hari pertama kehidupannya
(Broker,Cristine.2001).

2.      Anatomi Fisiologi


a)      Sistem Pernapasan
Perkembangan system pulmoner, keadaan yang mempercepat proses maturasi
paru-paru
1.      Taksemia
2.      Hipertensi
3.      Diabetes Berat
4.      Infeksi
5.      Ketuban Pecah dini
6.      Insufisiensi plasenta
Keadaan diatas akan mengakibatkan stress berat pada janin,hal ini
dapat menimbulkan rangsangan untuk pematangan paru-paru.
b)      Jantung dan Sirkulasi darah
Di dalam rahim darah yang kaya oksigen dan nutrisi dari plasenta
masuk ke dalam tubu janin melalui vena umblikalis,sebagian besar masuk ke
vena inferior melalui duktus venosus arantii.
Ketika janin dilahirkan segera setelah bayi menghirup udara dan
menangis kuat. Dengan demikian paru-paru akan mengembang,tekanan paru-
paru mengecil dan darah mengalir ke paru-paru dengan demikian duktus botali
tidak berfungsi lagi, foramen ovale akan menutup.
Penutupan foramen oval terjadi karena adanya pemotongan dan pengikatan
tali pusat sebagai berikut:
1.      Sirkulasi plasenta berhenti,aliran darah ke atrium kanan menurun,
sehingga tekanan jantung menurun, tekanan rendah di aorta hilang
sehingga tekanan jantung kiri meningkat.
2.      Asistensi pada paru-paru dan aliran darah ke paru-paru meningkat, hal ini
menyebabkan tekanan ventrikel kiri meningkat.
c)      Saluran Pencernaan
Pada kehamilan 4 bulan pencernaan telah cukup terbentuk dan telah menelan
air ketuban dalam jumlah yang cukup banyak,absorbs air ketuban terjadi
melalui mukosa saluran pencernaan,janin minum air ketuban dapat di buktikan
dengan adanya mekonium.
d)     Hepar
Hepar janin pada kehamilan empat bulan mempunyai peranan dalam
metabolisme hidrat arang,dan glikogen mulai di simpan didalam hepar,setelah
bayi lahir simpanan glikogen cepat terpakai,vitamin A dan B juga di simpan di
dalam hepar.
e)      Metabolisme
Dibandingkan dengan ukuran tubuhnya,luas permukaan tubuh neonatus lebih
besar dari pada orang dewasa,sehingga metabolism perkilogram berat janinnya
lebih besar.
f)       Produksi Panas
Pada Neonatus apabila mengalami hipotermi bayi mengadakan penyesuaian
suhu terutama dengan cara NSR(Non Sheviring Thermogenesis) yaitu dengan
cara pembakaran cadangan lemak (Lewat coklat)yang memberikan lebih
banyak energy dari pada lemak biasa.
g)      Kelenjar Endokrin
Selama dalam uterus,janin mendapatkan hormone dari ibunya. Pada kehamilan
sepuluh minggu, ketika tropin telah ditemukan dalam hipofisis janin,hormon
ini diperlukan untuk mempertahankan grandula suprarenalis janin. Pada
neonates kadang-kadang hormone dari ibunya masih berfungsi pengaruhnya
dapat dilihat missal pada bayi laki-laki atau perempuan adanya pembesaran
kelenjar air susu atau kadang-kadang adanya pengeluaran darah dari vagina
yang menyerupai haid pada bayi perempuan.
h)      Keseimbangan Air dan Fungsi Ginjal
Glomerulus di ginjal mulai dibentuk pada janin pada umur 8 minggu,jumlah
pada kehamilan 28 minggu diperkirakan 350.000 dan akhir kehamilan
diperkirakan 820.000 ginjal janin mulai berfungsi pada usia kehamilan 3
bulan.
i)        Susunan Saraf
Jika janin pada kehamilan 10 minggu di lahirkan hidup maka dapat dilihat
bahwa janin tersebut dapat mengadakan gerakan spontan.
Gerakan menelan pada janin baru terjadi pada kehamilan 4 bulan sedangkan
gerakan menghisap terjadi pada kehamilan 6 bulan.
j)        Imunologi
Pada system imunolgi terdapat beberapa jenis imunologi (suatu protein yang
mengandung zat antibody) diantaranya adalah imunoglobulingmma G (Ig G).
Pada neonates hanya terdapat Ig G dibentuk banyak pada bulan ke 2 setelah
bayi dilahirkan. Ig G Pada janin berasal dari ibunya melalui plasenta.

3.      Patofisiologi
Segera setelah lahir, BBL harus beradaptasi dari keadaan yang sangat
tergantung menjadi mandiri secara fisiologis. Banyak perubahan yang akan
dialami oleh bayi yang semula berada dalam lingkungan interna (dalam
kandungan Ibu)yang hangat dan segala kebutuhannya terpenuhi (O2 dan nutrisi)
ke lingkungan eksterna (diluar kandungan ibu) yang dingin dan segala
kebutuhannya memerlukan bantuan orang lain untuk memenuhinya.
Saat ini bayi tersebut harus mendapat oksigen melalui sistem sirkulasi
pernafasannya sendiri yang baru, mendapatkan nutrisi oral untuk mempertahankan
kadar gula yang cukup, mengatur suhu tubuh dan melawan setiap penyakit.
Periode adaptasi terhadap kehidupan di luar rahim disebut Periode Transisi.
Periode ini berlangsung hingga 1 bulan atau lebih setelah kelahiran untuk
beberapa sistem tubuh. Transisi yang paling nyata dan cepat terjadi adalah pada
sistem pernafasan dan sirkulasi, sistem termoregulasi, dan dalam kemampuan
mengambil serta menggunakan glukosa.
Perubahan Sistem Pernafasan.
Dua faktor yang berperan pada rangsangan nafas pertama bayi :
a.       Hipoksia pada akhir persalinan dan rangsangan fisik lingkungan luar rahim
yang merangsang pusat pernafasan di otak.
b.      Tekanan terhadap rongga dada yang terjadi karena kompresi paru-paru selama
persalinan yang merangsang masuknya udara kedalam paru-paru secara
mekanis (Varney, 551-552).
Interaksi antara sistem pernafasan, kardiovaskuler dan susunan syaraf pusat
menimbulkan pernafasan yang teratur dan berkesinambungan serta denyut yang
diperlukan untuk kehidupan.
Upaya pernafasan pertama seorang bayi berfungsi untuk :
a.  Mengeluarkan cairan dalam paru-paru.
b.  Mengembangkan jaringan alveolus dalam paru-paru untuk pertama kali.
Perubahan Dalam Sistem Peredaran Darah.
Setelah lahir darah bayi harus melewati paru untuk mengambil O2 dan
mengantarkannya ke jaringan. Untuk membuat sirkulasi yang baik guna
mendukung kehidupan luar rahim harus terjadi 2 perubahan besar :
a.       Penutupan foramen ovale pada atrium jantung.
b.      Penutupan ductus arteriosus antara arteri paru-paru dan aorta.
Oksigen menyebabkan sistem pembuluh darah mengubah tekanan dengan cara
mengurangi dan meningkatkan resistensinya hingga mengubah aliran darah.

4.      Etiologi
a.       His(Kontraksi otot rahim)
b.      Kontraksi otot dinding perut
c.       Kontraksi diafragma pelvis atau kekuatan mengejan.
d.      Ketegangan dan kontraksi ligamentum retundum.

5.      Manifestasi klinis


a.       Warna kulit: seluruhnya merah
b.      Denyut jantung: > 100 x/menit
c.       Pernapasan : baik,menangis kuat.
d.      Otot : gerak aktif,reflek baik
e.       Reaksi terhadap rangsangan : menangis

6.      Komplikasi
a.       Sebore
b.      Ruam
c.       Moniliasis
d.      Ikterus fisiologi

7.      Pemeriksaan Diagnostik


a.       Sel Darah Putih 18000/mm, Neutropil meningkat sampai 23.000-24.000/mm
hari pertama setelah lahir (menurun bila ada sepsis)
b.      Hemoglobin 15-20g/dl (kadar lebih rendah berhubungan dengan anemia)
c.       Hematokrit 43%-61% (peningkatan 65% atau lebih menandakan polisitemia,
penurunan kadar gula menunjukan anemia/hemoraghi prenatal)
d.      Essai Inhibisi guthriel tes untuk adanya metabolit  fenillalanin, menandakan
fenil ketonuria
e.       Bilirubin total 6 mg/dl pada hari pertama kehidupan 8 mg/dl 1-2 hari dan 12
mg/dl pada 3-5 hari.
f.       Detrosik:Tetes glukosa selama 4-6 jam pertama setelah kelahiran rata-rata 40-
50 mg/dl,meningkat 60-70 mg/dl pada hari ke 3.

B.     TINJAUAN TEORITIS KEPERAWATAN


1.      Pengkajian
a.       Aktivitas
Status sadar mungkin 2-3 jam beberapa hari pertama. Bayi tampak semi-
koma,saat tidur dalam meringis atau tersenyum adalah bukti tidur  dengan
gerakan mata cepat (REM) tidur sehari rata-rata 20 jam.
b.      Sirkulasi
Rata-rata nadi apical 120-160 dpm (115 dpm pada 4-6 jam, meningkat sampai
120 dpm pada 12-24 jam setelah kelahiran). Nadi perifer mungkin
melemah,murmur jantung sering ada selama periode transisi, TD berentang
dari 60-80 mmHg (sistolik)/40-45 mmHg (diastolik) Tali pusat diklem dengan
aman tanpa rembesan darah,menunjukan tanda-tanda pengeringan dalam 1-2
jam kelahiran mengerut dan menghitam pada hari ke 2 atau ke 3.
c.       Eliminasi
Abdomen lunak tanpa distensi,bising usus aktif pada beberapa jam setelah
kelahiran. Urin tidak berwarna atau kuning pucat,dengan 6-10 popok basah
per 24 jam.Pergerakan feses mekonium dalam 24 sampai 48 jam kelahiran.
d.      Makanan atau cairan
Berat badan rata-rata 2500-4000 gram.
Penurunan berat badan di awal 5%-10%
Mulut: saliva banyak,mutiara Epstein(kista epithelial)dan lepuh cekung adalah
normal palatum keras/margin gusi,gigi prekosius mungkin ada.
e.       Neurosensori
Lingkar kepala 32-37 cm,fontanel anterior dan posterior lunak dan datar,
Kaput suksedaneum dan molding mungkin ada Selama 3-4 hari, Mata dan
kelopak mata mungkin edema, Strabismus dan fenomena mata boneka sering
ada. Bagian telinga atas sejajar dengan bagian dalam dan luar kantus
mata(telinga tersusun rendah menunjukan abnormalitas ginjal atau genetik)
Pemeriksaan neurologis : adanya reflek moro,plantar,genggaman palmar dan
babinski, respon reflex di bilateral/sama (reflex moro unilateral menandakan
fraktur klavikula atau cedera pleksus brakialis),gerakan bergulung sementara
mungkin terlihat. Tidak adanya kegugupan,letargi,hipotonia dan parese.
f.       Pernapasan
                        Takipnea khususnya setelah kelahiran sesaria atau presentasi bokong. Pola
pernapasan diafragmatik dan abdominal dengan gerakan sinkron dari dada dan
abdomen(inspirasi yang lambat atau perubahan gerakan dada dan abdomen
menunjukan distress pernapasan)pernapasan dangkal atau cuping hidung
ringan,ekspirasi sulit atau retraksi interkostal.(ronki pada inspirasi atau
ekspirasi dapat menandakan aspirasi)
g.  Keamanan
Warna kulit:akrosianosis mungkin ada, kemerahan atau area ekomotik dapat
tampak di atas pipi atau di rahang bawah atau area parietal sebagai akibat dari
penggunaan forsep pada kelahiran
Sefalohematoma tampak sehari setelah kelahiran
Ekstremitas: gerakan rentang sendi normal kesegala arah, gerakan menunduk
ringan atau rotasi medial dari ekstremitas bawah,tonus otot baik.
h.  Seksualitas
Genitalia wanita : Labia vagina agak kemerahan atau edema,tanda
vagina/hymen dapat terlihat, rabas mukosa putih (smegma)atau rabas berdarah
sedikit (pseudo menstruasi) mungkin ada.
Genitalia pria :Testis turun, skrotum tertutup dengan rugae, fimosis biasa
terjadi(lubang prepusium sempit, mencegah retraksi foreksim ke glan).

2.      Diagnosa Keperawatan


a.       Resiko Tinggi infeksi berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan
akibat pemotongan tali pusat.
b.      kurang pengetahuan cara merawat bayi.
c.       Resiko tinggi hipotermi berhubungan dengan adaptasi lingkungan dari intra
ke exstra uteri.

3.      Penatalaksanaan Keperawatan


Pelaksanaan tindakan keperawatan disini merupakan realisasi yang telah
ditetapkan dalam perencanaan keperawatan. Pada klien dengan bayi baru lahir
idealnya harus diletakkan didalam incubator untuk mengurangi hipotermi pada
bayi baru lahir dan merawat tali pusat dengan steril menggunakan betadine. Bila
tidak mendapatkan perawatan bayi baru lahir dapat menyebabkan terjadinya
hipotermi dan infeksi bahkan sampai sepsis.
DAFTAR PUSTAKA

-      Kamus Kedokteran Edisi V, 2008


-      Mochtar, Rustam. Sinopsis Obstetri Edisi II. 198
-      Gunawan, Nardho. Pedoman Penunjang Kegawat – Daruratan Obstetri dan Neonatal.
Jakarta. 1995
-      Guyton, Artur. Buka Ajar FISIOLOGI Kedokteran. EGC. Jakarta. 1983
-      Untoro, Rachmi. ASI. Depkes RI. 2005
-      Mochtar, Rustam. Sinopsis Obstetri. EGC. 1990
-      Wiknjosastro, Gulardi.dkk. Asuhan Persalinan Normal. JNPKR. Jakarta. 2007

Anda mungkin juga menyukai