Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manajemen bangsal di Indonesia di masa depan belum mendapat prioritas utama
dalam mengembangkan proses kebidanan. Pengembangan dalam berbagai aspek
kebidanan bersifat berhubungan, saling bergantung, saling mempengaruhi dan
berkesinambungan. Oleh karena itu, manajemen bangsal kebidanan dapat diaplikasikan
dalam tatanan pelayanan kebidanan yang nyata, yaitu di rumah sakit dan komunitas
masyarakat, sehingga bidan perlu memahami konsep dan aplikasinya.
Kebidanan adalah suatu bentuk pelayanan professional yang merupakan bagian
integral dari pelayanan kesehatan, berdasaerkan ilmu kebidanan. Pelayanan tersebut
berupa pelayanan komprehensif, bio-psiko-sosio-spiritual ditujukan pada perorangan,
keluarga dan masyarakat serta mencakup seluruh proses kehidupan manusia. (WHO :
2000)
Kamar Bersalin (VK) adalah sebuah unit layanan pada rumah sakit yang
berfungsi sebagai ruang persalinan selama 24 jam. Pada ruangan ini, terdapat 3 buah
tempat tidur tindakan dan 1 buah tempat tidur observasi (Wikipedia : 2014)
Di Rumah Sakit dr Etty Asharto juga terdapat ruang bersalin yang dilengkapi dengan 2
tempat tidur yakni 1 tempat tidur observasi.
Manajemen merupakan suatu pendekatan yang dinamis dan prioritas dalam
menjalankan suatu kegiatan dalam suatu organisasi dimana dalam manajemen tersebut
mencakup kegiatan koordinasi dan supervise terhadap staf, sarana dan prasarana dalam
mencapai tujuan organisasi. (Nursalam : 2014)
Konsep yang harus dikuasai adalah konsep tentang pengelolaan perubahan,
konsep manajemen kebidanan, perencanaan yang berupa rencana strategi melalui
pendekatan, pengumpulan data, analisa SWOT, dan menyusun langkah-langkah
perencanaan, melakukan pengawasan dan pengendalian. (Nursalam : 2014)
Pada rumah sakit diperlukan suatu manajemen yang baik terutama dalam
pengorganisasian pada tenaga kerja di rumah sakit tersebut. Untuk mendapatkan suatu
manajemen yang baik maka diperlukan tahapan di dalam proses manajemen itu sendiri
yang mana harus menguasai konsep tentang pengeloalaan tenaga, keuangan, fasilitas,
sarana dan prasarana serta manajemen kebidanan.
Komponen utama dalam manajemen kibidanan adalah focus pada sumber daya
manusia dan materi secara efektif. Tujuan dari manajemen bangsal untuk meningkatkan
dan mempertahankan kualitas pelayanan kebidanan, untuk kepuasan pasien melalui
peningkatan produktivitas dan kualitas kerja bidan. (Nursalam : 2014)
Dalam melakukan asuhan kebidanan pada pasien, pengkajian merupakan item
yang paling penting untul melihat masalah yang dialami pasien sehingga bidan dapat
menegakkan diagnose serta dapat membuat rencana asuhan kebidanan sehingga masalah
yang dialami pasien dapat diatasi. Sedangkan untuk diagnose kebidanan, rencana
tindakan kebidanan, serta catatan perkembangan pasien ditulis dalam status pasien untuk
melakukan tindakan kebidanan sesuai masalah yang dialami pasien. Catatan
perkembangan adalah hal sangat penting untuk melakukan tindakan kebidanan dan
mengetahui sejauh mana masalah kebidanan dapat teratasi.
Berdasarkan masalah diatas, kami mahasiswa D IV Bidan Pendidik Minat Klinik
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Kadiri melalui Praktek klinik ingin mengetahui
pengetahuan yang lebih tentang Manajemen Bangsal Ruang Bersalin Rumah Sakit dr
Etty Asharto Kota Batu.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Pengelolaan manajemen bangsal yang baik diharapkan dapat meningkatkan mutu
pelayanan di Ruang Bersalin dr Etty Asharto Kota Batu.
2. Tujuan Khusus
Setelah melakukan praktek klinik manajemen bangsal mahasiswa mampu :
a. Melaksanakan pengkajian manajemen bangsal di Ruang Bersalin
b. Mengidentifikasi data tentang manajemen bangsal di Ruang Bersalin
c. Melaksanakan analisis situasi berdasarkan analisa SWOT
d. Memilih dan menerapkan gaya kepemimpinan yang sesuai di ruangan
e. Memperkenalkan perubahan kecil yang bermanfaat di ruangan
f. Mengidentifikasi masalah yang terjadi
g. Merencanakan beberapa alternative pemecahan masalah
h. Mengusulkan dan menerapkan alternative tersebut kepada kepala ruangan
i. Mengevaluasi hasil penerapan alternative pemecahan masalah
j.
C. Manfaat
1. Bagi Pelanggan
Pelanggan mendapatkan pelayanan sesuai standar yang telah ditetapkan dan
merasa puas dengan pelayanan yang diberikan tenaga kesehatan.
2. Bagi Bidan
a. Tercapainya tingkat kepuasan kerja yang optimal.
b. Terbinanya hubungan antara bidan dan bidan, bidan dan tenaga medis
yang lain, dan bidan dengan pelanggan.
c. Terciptanya disiplin diri pada tenaga kesehatan di Ruang Bersalin
d. Meningkatkan profesionalisme kebidanan
e. Memudahkan penatalaksanaan semua kegiatan pelayanan.
3. Bagi Rumah Sakit
a. Memberikan kontribusi terhadap pengembangan mutu pelayanan dan
mutu asuhan kebidanan melalui manajemen kebidanan yang professional
khususnya Ruang Bersalin RS dr Etty Asharto
b. Membuat dan merencakan kebijakan terkait pelayanan sesuai standart.
4. Bagi Mahasiswa
a. Mahasiswa dapat memperoleh pengalaman dengan menerapkan teori
manajemen kebidanan secara langsung pada tatanan unit pelayanan.
b. Mahasiswa dapat mengaplikasikan dan meningkatkan ketrampilan dalam
manajemen.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

STANDAR PELAYANAN DI RUANG BERSALIN

A. Standart Pelayanan
Standar pelayanan kebidana adalah ukuran pencapaian pelayanan kebidanan,
termasuk tata cara dan metode yang disusun berdasarkan consensus semua pihak terkait
dengan memperhatikan syarat-syarat keselamatan, keamanan, semua pihak terkait dengan
memperhatikan syarat-syarat keselamatan, keamanan, kesehatan, lingkungan hidup,
perkembangan ilmu dan teknologi, pengalaman, perkembangan masa kini dan masa yang
akan dating untuk memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya. (Depkes RI : 2009)
Kamar Bersalin (VK) adalah sebuah unit layanan pada rumah sakit yang
berfungsi sebagai ruang persalinan selama 24 jam. Pada ruangan ini, terdapat 3 buah
tempat tidur tindakan dan 1 buah tempat tidur observasi (Wikipedia : 2014)
Standar pelayanan di ruang bersalin adalah ukuran pencapaian pelayanan
kebidanan optimal di ruang bersalin yang telah disepakati bersama, untuk meningkatkan
mutu pelayanan kesehatan dengan memperhatikan keselamatan, keamanan, kesehatan,
lingkungan hidup dan perkembangan IPTEK. (Depkes RI : 2009)

B. Tujuan, Visi, Misi, Falsafah, Motto dan Budaya Kerja

1. Pengertian
Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka
waktu tertentu. (Kamus Bahasa Indonesia : 2010)
Visi adalah gambaran dan tujuan suatu lembaga atau perusahaan di masa
depan. (Kamus Bahasa Indonesia : 2010)
Misi adalah cara untuk mencapai tujuan itu. Kadangkala misi perlu diubah
sedemikian rupa jika visi belum tercapai. (Kamus Bahasa Indonesia : 2010)
Falsafah adalah pandangan hidup; pandangan; gagasan dan pandangan
yang mendasar yang dimiliki oleh orang atau masyarakat. (Kamus Bahasa
Indonesia : 2010).
Motto adalah kalimat, frasa, atau kata sebagai semboyan atau pedoman
yang menggambarkan motivasi, semangat, dan tujuan dari suatu organisasi. .
(Kamus Bahasa Indonesia : 2010).
Budaya kerja adalah suatu falsafah dengan didasari pandangan hidup
sebagai nilai-nilai yang menjadi sifat, kebiasaan dan juga pendorong yang
dibudayakan dalam suatu kelompok dan tercermin dalam sikap menjadi perilaku,
cita-cita, pendapat, pandangan serta tindakan yang terwujud sebagai kerja atau
bekerja. . (Kamus Bahasa Indonesia : 2010).
Tujuan, visi, misi, falsafah, motto dan budaya kerja pelayanan kebidanan
di ruangan memberikan arah yang hendak dicapai dengan cara/metode yang
dipilih untuk menghasilkan pelayanan kebidanan yang professional, cepat, tepat,
aman, nyaman dan memenuhi kebutuhan pelanggan.

2. Kriteria Hasil
a. Adanya dokumen falsafah, visi, misi dan tujuan yang tertulis dan dapat
dilihat oleh semua pihak, khususnya di ruang rawat inap.
b. Adanya budaya kerja yang mengacu kepada falsafah, visi, misi, dan tujuan
yang tertulis.

C. Administrasi dan Pengelolaan


Manajemen pelayanan kebidanan di ruang bersalin harus mampu mengatur dan
mengintegrasikan pelayanan kebidanan dengan unit terkait guna memenuhi kebutuhan
pasien dalam mewujudkan pelayanan kebidanan yang bermutu.
1. Kriteria Hasil
a. Adanya struktur organisasi dan tata hubungan kerja structural dan
fungsional pelayanan kebidanan di ruang bersalin.
b. Adanya uraian tugas, tanggung jawab, dan wewenang tenaga pelayanan.
c. Adanya uraian tugas, tanggung jawab dan wewenang dalam jabatan
structural.
d. Adanya dokumen kualifikasi/persyaratan pimpinan.
e. Adanya dokumen kualifikasi SDM di ruang bersalin.
f. Adanya informasi pelayanan ruang bersalin.
1) Jumlah pasien dengan identitas.
2) Rencana tindakan.
3) Distribusi kasus yang ada.
4) Jumlah penanganan pasien.
5) Jumlah tindakan kebidanan.
6) Jumlah angka kematian pasien.
7) Jumlah pasien rujukan.
8) Jumlah perawatan darurat
9) Ketenangaan dokter, perawat, bidan dan tenaga lain yang jag
g. Terpampang mekanisme dan alur pelayanan.
h. Tersedianya format pendokumentasian, dan digunakan sebagai pencatatan
dan pelaporan pelayanan kebidanan.
i. Terbentuknya tim PONEK yang disahkan oleh direktur rumah sakit.
j. Terbentuknya tim kerja PONEK di ruang bersalin.
k. Adanya rencana kerja tahunan berdasarkan kebutuhan dari bawah (bottom
up/costumer oriented).
2. Struktur Organisasi dan Tata Hubungan Kerja

KEPALA KEPERAWATAN

KEPALA RUANGAN

BIDAN PELAKSANA

SEKSI SEKSI SEKSI


SEKSI OBAT & SEKSI INVENTARIS
SEKSI BHP PERLENGKAPAN REKAPITULASI
CAIRAN ALAT
KEBERSIHAN RUANGAN PASIEN

3. Uraian Tugas
a. Dokter Spesialis
1) Bertanggungjawab langsung kepada kepala SMF (Staff Medis
Fungsional)
2) Bertanggujawab atas kelancaran pelayanan di rawat jalan, rawat
inap, kamar bersalin, dan kamar operasi.
3) Bertindak sebagai konsulen bagi SMF lain.
4) Berkoordinasi dengan sesame dokter spesialis bila terdapat lebih
dari satu dokter spesialis.
5) Wajib melapor kepada kepala SMF apabila ada masalah dalam
pelayanan.
b. Dokter Umum
1) Bertanggung jawab langsung kepada direktur rumah sakit dan
wakil direktur pelayanan medis.
2) Tugas sebagai dokter jaga, shift di rwat inap, rawat jalan, dan
UGD.
3) Tanggung jawab atas kelancaran pelayanan serta memberikan
pelayanan awal sebelum dilakukan pemeriksaan oleh konsulen.
4) Melaporkan dan koordinasi dengan konsulen.
5) Melaporkan kegiatan pelayanan kepada direktur rumah sakit.
c. Penyelia/Pengawas
1) Nama Jabatan : Bidan/ Perawat Penyelia (Pengawas)/Kepala
Bidang Kebidanan.
2) Pengertian : seorang bidan/perawat yang diberi tanggung jawab
dan wewenang dalam mengatur serta mengendalikan kegiatan
pelayanan kebidanan di instalasi kerja.
3) Persyaratan :
a) Pendidikan : Ahli Madya Kebidanan
b) Pelatihan : Administrasi /Manajemen Kebidanan
c) Pengalaman Kerja : sebagai Kepala Ruangan 3-5 tahun.
d) Kondisi Fisik : Sehat jasmani dan rohani.
4) Tanggung Jawab
a) Kebenaran dan ketepatan rencana kerja bidan penyelia.
b) Kelancaran pelaksanaan tugas tenaga kebidanan.
c) Keobyektifan dan kebenaran penilaian kinerja tenaga
kebidanan.
d) Kebenaran dan ketepatan staf
e) Kebenaran dan ketepatan laporan berkala/laporan khusus
dalam hal pendayagunaan tenaga.
f) Kebenaran dan ketepatan rencana kebutuhan tenag
kebidanan.
g) Kebenaran dalam pendayagunaan tenaga kebidanan.
h) Kebenaran dan ketepatan laporan berkala/laporan khusus
dalam hal pendayagunaan dan pemeliharaan alat.
i) Kebenaran dan ketepatan laporan berkala/laporan khusus
pelaksanaan asuhan kebidanan.
j) Kebenaran dan ketepatan pelaksanaan program bimbingan
siswa/ mahasiswa institusi pendidikan kebidanan/
keperawatan.

5) Wewenang :
a) Meminta informs dan petunjuk kepada atasan.
b) Memberi petunjuk dan bimbingan dalam pendayagunaan
tenaga, alat, dan asuhan kebidanan.
c) Mengkooerdinasikan, mengawasi, mengendalikan, dan
menilai pendayagunaan tenaga kebidanan/ keperawatan.
d) Memberikan bimbingan penerapan etika profesi, asuhan
kebidanan/keperawatan sesuai SDM.
e) Menandatangani surat dan dokumen yang ditetapkan
menjadi kewenangan bidan penyelia rumah sakit.
f) Menghadiri rapat berkala dengan Kepala Instalasi, Kepala
Bidang Keperawatan dan Kepala Ruangan untuk
kelancaran pelaksanaan pelayanan kebidanan.
6) Uraian Tugas :
a) Melaksanakan fungsi P1 (Perencanaan)
 Menyusun falsafah dan tujuan pelayanan kebidanan
di ruang bersalin yang menjadi wilayah tanggung
jawabnya dengan berkoordinasi dengan kepala
ruangan dan kepala instalasi (mengacu kepada
falsafah dan tujuan bidang kebidanan).
 Menyusun rencana kebutuhan tenaga kebidananan
dari segi jumlah maupun kualifikasi tenaga untuk di
instalasi wilayah tanggung jawabnya, berkoordinasi
dengan kepala ruangan.
 Menyusun rencana kebutuhan tenaga kebidanan
dari segi jumlah, jenis maupun kualifikasi alat
dengan berkoordinasi dengan kepala ruangan.
 Menyusun program pengembangan staf kebidanan
sesuia dengan kebutuhan pelayanan di wilayah
tanggung jawabnya dengan berkoordinasi dengan
kepala ruangan dan kepala instalasi.
 Menyusun program orientasi bagi tenaga kebidanan
baru yang akan bekerja di ruang kebidanan dan
mahasiswa yang menggunakan ruang bersalin
sebagai lahan praktek.
 Menyusun jadwal pertemuan berkala dengan para
kepala ruangan dan staf di wilayah tanggung
jawabnya.
 Membuat usulan mutasi tenaga kebidanan dari
ruangan yang menjadi tanggung jawabnya
berkoordinasi dengan kepala instansi.
 Menghadiri pertemuan yang diadakan oleh kepala
keperawatan atau direktur rumah sakit.
b) Melaksanakan fungsi P2 (Pelaksanaan)
 Melaksanakan sebagaian tugas yang dilimpahkan
dari kepala bidang.
 Mewakili tugas dan wewenang kepala bidang
keperawatan atas persetujuan direktur rumah sakit
 Menyampaikan dan menjelaskan kebijakan bidang
keperawatan atas persetujuan direktur rumah sakit.
 Memberikan bimbingan kepada kepala ruangan dan
staf kebidanan dalam hal pelaksanaan asuhan
kebidanan.
 Melkasanakan program orientasi kepada tenaga
kebidanan baru yang akan bekerja di unit kebidanan
yang menjadi tanggung jawabnya.
 Memberikan bimbingan kepada tenaga kebidananan
yang berada di bawah tanggung jawabnya untuk
melaksanakan program kesehatan terpadu.
 Memberikan bimbingan dan motivasi kepada kepala
ruangan untuk berperan serta dalam penelitian.
 Mengadakan pertemuan dengan kepala ruang
bersalin secara berkala atau sewaktu-wkatu bila
diperlukan.
 Menghadiri pertemuan yang diadakan oleh kepala
bidang kebidanan/ keerawatan atau direktur rumah
sakit.
 Menerima, menyusun, dan meneruskan laporan
hasil rapat staf serta kegiatan kebidanan di wilayah
tanggung jawabnya kepada kepla bidang
keperawatan dengan berkoordinasi dengan kepala
instalasi.
 Menampung dan menanggulangi usul dan keluhan
tentang masalah ketenagaan maupun pelayanan
kebidanan serta menyampaikan kepada kepala
bidang keperawatan.
 Membantu menyelesaikan masalah yang imbul di
ruang bersalin wilayah tanggung jawabnya.
 Melakukan koordinasi dengan institusi pendidikan
kebidanan untuk menunjang kelancaran program
pendidikan, khususnya yang menggunakan rumah
sakit sebagai lahan praktek.
 Meneliti dan mempertimbangkan syarat kenaikan
pangkat, cuti, pindah, berhenti, dll dari tenaga
kebidanan dan tenaga lainnya di ruangan yang
menjadi tanggung jawabnya.
 Menyimpan dokumen kepegawaian dari tenaga
keperawatan/kebidanan yang berada di wilayah
tanggung jawabnya.
c) Melaksanakan fungsi P3 (Pengendalian)
 Mengendalikan pelaksanaan peraturan/tata tertib.
 Mengendalikan pendayagunaan tenaga kebidanan.
 Mengendalikan pendayagunaan peralatan kebidanan
secara berkala dan efektif.
 Melaksanakan kinjungan keliling (supervise) secara
berkala/sewaktu-waktu ke ruang bersalin agar
tujuan pelayanan kebidanan yang ingin dicapai tetap
terjamin.
 Supervise tersebut dilakukan secara mandiri atau
bersama-sama dengan kepala ruangan/kepala
instansi.
 Menilai mutu pelayanan/asuhan kebidanan dengan
berkoordinasi dengan kepala ruangan atau tim
pengendali mutu rumah sakit.
 Menilai kemampuan kinerja staf kebidanan di ruang
yang menjadi tanggung jawabnya dengan
berkoordinasi dengan kepala ruangan dan kepala
instalasi.
d. Kepala Ruangan
Seorang tenaga bidan yang diberi tanggung jawab dan wewenang dalam
mengatur serta mengendalikan kegiatan pelayanan kebidanan di ruangan.
1) Persyaratan
a) Pendidikan :
 Diutamakan S1 Keperawatan / D4 Kebidanan
 D3 Keperawatan / D3 Kebidanan
b) Pelatihan : Manajemen Keperawatan/Kebidanan, MTBM,
PONEK, PPGD, NICU Bayi, Laktasi
c) Pengalaman Kerja : sebagai Kepala Ruangan 3-5 Tahun
d) Kondisi Fisik : Sehat jasmani dan rohani
e) Tanggung jawab : Bertanggung jawab kepada
penyelia/pengawas
2) Uraian Tugas
a) Mengatur dan mengendalikan tenaga
 Menempatkan personil sesuai dengan ruang lingkup
tugas dan kegiatan yang sudah ditentukan
 Mengatur cuti personil
 Menyiapkan daftar dinas mingguan dan bulanan
 Membuat buku penelitian personil
 Membuat DP
 Merencanakan kesejahteraan tenaga kebidanan
 Melakukan pembinaan tenaga kebidanan
 Merencanakan kesejahteraan tenaga kebidanan
 Memberi kesempatan orientasi untuk tenaga baru
 Memonitoring dan mengevaluasi kinerja tenaga
kebidanan.
b) Mengatur dan mengendalikan asuhan
kebidanan/keperawatan
 Membimbing pelaksanaan asuhan kebidanan
 Mengawasi dan memperhatikan pelaksanaan asuhan
kebidanan.
c) Mengatur dan mengendalikan kegiatan di ruangan
 Mengetahui jumlah pasien di ruang bersalin
 Mengetahui jenis kegiatan yang akan dilaksanakan
 Mengawasi disiplin dan tata tertib sterilisasi
terhadap semua personil yang masuk ke dalam
ruangan
 Mengawasi dan memperhatikan perlengkapan alat
untuk tiap dan jenis tindakan di ruangan
 Mengawasi dan memperhatikan sterilisasi alat-alat
di ruangan.
 Mengawasi pengirimiman dan penyimpanan bahan
laboratorium.
d) Mengatur dan mengendalikan kebutuhan logistic
 Mengajukan kebutuhan obat-obatan dan kebutuhan
bahan untuk keperluan di ruangan.
 Membuat laporan pertanggungjawaban pemakaian
obat di ruangan.
 Mengawasi pemakaian alat-alat di ruangan
 Membuat laporan kerusakan alat
 Mengawasi pelaksanaan pemeliharaan alat-alat
komunikasi dan sanitasi
 Mengawasi pemakaian listrik, AC, oksigen, alat
penghisap,dll
 Mengajukan kebutuhan linen, barang-barang
kelontong dari alat rumah tangga.
e) Perencanaan dan pelaporan
 Mencatat kegiatan di buku register
 Membuat laporan harian, triwulan, dan tahunan
 Membuat laporan persalinan dan tindakan khusus
f) Koordinasi
 Mengadakan rapat dengan staf minimal 1 kali
sebulan
 Mengikuti rapat/pertemuan di luar ruangan
kebidanan/ keperawatan
 Mengadakan koordinasi dengan pihak terkait
 Melaporkan kegiatan kepada kasi keperawatan
 Koordinasikan kerja dengan kepala rumah tangga
untuk kerusakan gudang peralatan rumah tangga
dan kebersihan
e. CI
1) Mengorientasi bidan/perawat baru dan mahasiswa
2) Mengindentifikasi target pencapaian keterampilan dan nilai yang
dibutuhkan bidan/perawat pelaksana dan mahasiswa
3) Melaksanakan pengajaran praktek dan prosedur bidan/perawat
kepala bidan/perawat pelaksana dan mahasiswa.
4) Melaksanakan bimbingan dan pengarahan kepada bidan/perawat
pelaksana dan mahasiswa baik dari segi asuhan
kebidanan/keperawatan maupun pendokumentasian
5) Mendiskusikan hasil prosedur bidan/perawat yang telah dilakukan
oleh bidan/perawat pelaksana maupun mahasiswa baik secara
individu maupun kelompok.
6) Memperkenalkan dan menjelaskan hal-hal yang baru( ilmu, alat,
prosedur, dll) sesuai dengan kemajuan teknologi di lapangan
kepada bidan/perawat dan mahasiswa
7) Mengatur menempatkan mahasiswa dan membuat laporan
kemajuan mahasiswa kepada institusi pendidikan
8) Menggantikan fungsi kepala ruangan bila berhalangan/cuti
f. Bidan Pelaksana
1) Mengikuti serah terima pelanggan dan pelayanan
kebidanan/keperawatan dari shift sebelumnya
2) Bertanggung jawab pada mutu asuhan kebidanan
3) Merencanakan asuhan kebidanan/keperawatan individual
4) Melaksanakan asuhan kebidanann di ruangan
5) Melakukan evaluasi asuhan kebidanan individual
6) Inventarisasi alat-alat kesehatan
7) Pencatatan dan pelaporan

g. Pekarya
Membantu pelaksanaan tugas yang berhubungan dengan pasien dan
keluarga maupun pengelolaan unit/ruangan secara umum antara lain :

memandikan pasien dan tugas lain di luar tugas spesifikasi yang hanya
boleh dilakukan oleh bidan/perawat pelaksana.

4. Pendokumentasian Pelayanan di Ruangan


Pencatatan dan pelaporan yang harus ada di ruang rawat inap adalah :
a. Pencatatan dan Pelaporan Umum
b. Pencatatan dan Pelaporan Khusus
c. Formulir permintaan darah ke PMI
d. Formulir permintaan pemeriksaan laboratorium
e. Persetujuan tindakan kebidanan (informed consent)
f. Ringkasan riwayat pulang obstetric dan ginekologi
g. Catatan kematian pasien
h. Catatan kasus-kasus penyebab kematian/resiko tinggi pasien
i. Pelaporan hasil pelayanan serta koordinasi dengan beberapa SMF/unit lain
j. Catatan-catatan penyuluhan serta anjuran-anjuran yang telah diarahkan
kepada pasien.
5. Perhitungan Kebutuhan Tenaga
Perhitungan kebutuhan tenaga sesuai dengan beban kerja di ruang rawat
inap :
a. Jumlah pasien per hari : ……… orang
b. Jumlah tempat tidur tersedia : …………. Buah
c. Rata-rata jam perawatan pasien per hari : …….. jam
d. Jumlah jam efektif perawat/bidan : …….. jam
BOR = Jumlah pasien per hari
X 100%
Jumlah tempat tidur
Tenaga = Rata-rata pasien X Jam perawatan = ……….. orang
Jumlah kerja efektif

Loss day = 78
X tenaga = ………. Orang
286
Non Profesi = 25 % x (tenaga + loss day) = ………. Orang

Tenaga total = tenaga + factor koreksi (loss day) + non profesi


= ………orang

D. Sumber Daya Manusia


Ruang rawat inap dipimpin oleh seorang bidan/perawat untuk terlaksananya
pelayanan kebidanan secara professional, yang menjamin tercapainya pelayanan
kebidanan/keperawatan sesuai kompetensi dan potensi pengembangan untuk
terlaksananya pelayanan kebidanan/keperawatan yang bermutu.
1. Kriteria Struktur
a. Adanya kebijakan rumah sakit tentang pola ketenagaan dan
pendayagunaan dalam pelayanan kebidanan/keperawatan di ruang rawat
inap.
b. Adanya standart kualifikasi dan kompetensi SDM di ruang rawat inap
sesuai dengan kebutuhan pelayanan kebidanan/keperawatan di ruang
rawat inap.
c. Adanya perhitungan kebutuhan tenaga sesuai dengan beban kerja
pelayanan.
d. Adanya mekanisme rekruitmen dan seleksi tenaga.
e. Adanya program orientasi dan seleksi tenaga.
f. Adanya system pembinaan SDM.
2. Kriteria Hasil
a. Adanya dokumen kebijakan tentang pola ketenagaan dan pendayagunaan
dalam pelayanan kebidanan/keperawatan di ruang bersalin.
b. Adanya dokumen perencanaan ketenagaan di ruang bersalin.
c. Adanya dokumen penempatan tenaga yang sesuai dengan standar
kualifikasi dan kompetensi.
d. Adanya dokumen mekanisme, rekruitmen, dan seleksi tenaga
kebidanan/keperawatan.
e. Adanya dokumen tanda registrasi bagi tenaga pelayanan
kebidanan/keperawatan di ruang bersalin
f. Adanya document hasil program orientasi bagi tenaga bidan/perawat baru
dan mahasiswa.
g. Adanya dokumen pembinaan :
1) Undangan rapat internal (dalam rangka pertemuan rutin berkala)
2) Daftar hadir
3) Pertemuan AMP
4) Seminar, loka karya, dan workshop
5) Pertemuan DRK (Diskusi Refleksi Kasus)
6) Monitoring dan evaluasi pembinaan teknis
7) Hasil uji kompetensi
8) Daftar yang mendapat penghargaan dan sanksi
9) Daftar Urutan Kepangkatan (DUK) tenaga pelayanan di ruang
bersalin
E. Fasilitas dan Pengelolaan

Penetapan kebutuhan fasilitas dan alat pelayanan di ruang bersalin, dari segi
jumlah, jenis, dan spesifikasi yang menjamin tersedianya fasilitas

F. Kebijakan dan Prosedur


G. Pengembangan Staf
H. Evaluasi dan Pengendalian Mutu

Anda mungkin juga menyukai