PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pelayanan kesehatan serta suatu organisasi dengan sistem terbuka dan selalu
kesehatan. Perawat salah satu dari sekian tenaga kesehatan yang bekerja di
2008).
pelayanan yang bermutu dan sesuai dengan harapan masyarakat. Kondisi ini
besar dalam menata pelayanan keperawatan kearah yang lebih baik serta
Sebagai salah satu tenaga kesehatan yang terbesar di rumah sakit, perawat
dominan dirumah sakit baik dari segi jumlah maupun keberadaannya dalam
(Praptianingsih, 2006).
terhadap sesuatu yang dirasakan, dinilai dan diterima secara spontan oleh
2
wawasan dan menguasai kaidah pelayanan keperawatan profesional dan
Rumah Sakit Mega Buana Palopo merupakan Rumah Sakit baru yang
berdiri di Kota Palopo. Untuk bersaing dengan Rumah Sakit lain yang sudah
terlebih dahulu ada di Kota Palopo, maka diperlukan suatu pembeda atau
terobosan yang dapat dianggap sebagai nilai plus oleh pelanggan baik
Mega Buana Palopo dapat menjadi salah satu Rumah Sakit terkemuka di
Kota Palopo.
3
BAB II
A. Planning (Perencanaan)
dan jangka panjang untuk mencapai visi, misi, dan tujuan organisasi.
keperawatan.
B. Organizing (Pengorganisasian).
1. Tenaga
4
c. Apa yang dipertanggung jawabkan
3. Alat
b. Dimana tempatnya
c. Bagaimana pemeliharaannya.
4. SPO
a. Dimana kelompoknya
C. Actuating (Pelaksanaan).
perintah,motivasi,coaching.
D. Controlling (Kontrol/Evaluasi).
Pengawasan mutu.
5
BAB III
2. MISI :
relationship.
B. PENJELASAN MISI
budaya.
6
3. Fokus proses keperawatan adalah klien sebagai penerima layanan
pada pengetahuan dan pemahaman akan budaya yang dimiliki oleh klien
4. Culture shock dapat dialami oleh klien pada suatu kondisi dimana klien
pemaksaan budaya).
7. Pada level satu dikaji pengetahuan dan informasi tentang struktur sosial
7
sosial struktur, pandangan dunia, nilai kultural, konteks lingkungan,
yang sesuai latar belakang budaya terhadap empat konsep sentral yaitu :
klien memilih secara aktif budaya yang sesuai dengan status kesehatannya.
8
4. Mempertahankan budaya (cara I) dilakukan bila budaya pasien tidak
diberikan sesuai dengan nilai-nilai yang relevan yang telah dimiliki klien
kesehatannya.
misalnya klien yang sedang hamil mempunyai pantangan makan yang berbau
amis, maka ikan dapat diganti dengan sumber protein hewani yang lain.
6. Restrukturisasi budaya klien (cara III) dilakukan bila budaya yang dimiliki
budaya sehingga budaya dipandang sebagai rencana hidup yang lebih baik
setiap saat. Pola rencana hidup yang dipilih biasanya yang lebih
bentuk asuhan keperawatan yang sesuai latar belakang budaya klien (Andrew
9
8. Culture shock dapat dialami oleh klien pada suatu kondisi dimana klien tidak
teori ini klien adalah individu dengan kebutuhan perasaan, dan keperawatan
konselor.
10
APLIKASI TEORI PADA PELAYANAN KEPERAWATAN RS
MEGA BUANA
Hubungan Interpersonal :
1) Fase Orientasi
trust
2) Fase Identifikasi
perasaan klien
Melaksanakan Askep
3) Fase Eksplorasi
kondisi klien.
4) Fase Resolusi
dimilikinya.
merupakan motif dasar dari ilmu caring, artinya bahwa keyakinan, harapan
11
pelaksanaan (playing), dan pembelajaran. kehangatan, keakraban, ketenangan,
2. Etika caring menitik beratkan pada hubungan dasar antara pasien dan perawat,
yaitu tanpa ada prasangka dan tetap melihat manusia sebagai makhluk yang
bermartabat.
12
BAB IV
13
sebagai perawat fungsional. Penugasan terhadap pasien dibuat untuk tim yang
terdiri dari ketua tim dan anggota tim.
Menurut Kron & Gray (1987) pelaksanaan model tim harus berdasarkan
konsep berikut:
1. Ketua tim sebagai perawat profesional harus mampu menggunakan tehnik
kepemimpinan.
2. Komunikasi yang efektif penting agar kontinuitas rencana keperawatan
terjamin.
3. Anggota tim menghargai kepemimpinan ketua tim.
4. Peran kepala ruang penting dalam model tim. Model tim akan berhasil baik
bila didukung oleh kepala ruang.
2. Kelebihan :
a. Dapat memfasilitasi pelayanan keperawatan secara komprehensif.
b. Memungkinkan pelaksanaan proses keperawatan.
c. Konflik antar staf dapat dikendalikan melalui rapat dan efektif untuk
belajar.
d. Memberi kepuasan anggota tim dalam berhubungan interpersonal.
e. Memungkinkan meningkatkan kemampuan anggota tim yang berbeda-
beda secara efektif.
f. Peningkatan kerja sama dan komunikasi di antara anggota tim dapat
menghasilkan sikap moral yang tinggi, memperbaiki fungsi staf secara
keseluruhan, memberikan anggota tim perasaan bahwa ia mempunyai
kontribusi terhadap hasil asuhan keperawatan yang diberikan
g. Akan menghasilkan kualitas asuhan keperawatan yang dapat
dipertanggungjawabkan
14
h. Metode ini memotivasi perawat untuk selalu bersama klien selama
bertugas
3. Kelemahan :
a. Ketua tim menghabiskan banyak waktu untuk koordinasi dan supervisi
anggota tim dan harus mempunyai keterampilan yang tinggi baik
sebagai perawat pemimpin maupun perawat klinik
b. Keperawatan tim menimbulkan fragmentasi keperawatan bila
konsepnya tidak diimplementasikan dengan total
c. Rapat tim membutuhkan waktu sehingga pada situasi sibuk rapat tim
ditiadakan, sehingga komunikasi antar angota tim terganggu.
d. Perawat yang belum trampil dan belum berpengalaman selalu
tergantung staf, berlindung kepada anggota tim yang mampu.
e. Akuntabilitas dari tim menjadi kabur.
f. Tidak efisien bila dibandingkan dengan model fungsional karena
membutuhkan tenaga yang mempunyai keterampilan tinggi.
15
9) Membimbing penerapan proses keperawatan dan menilai asuhan
keparawatan.
10) Mengadakan diskusi untuk pemecahan masalah.
11) Memberikan informasi kepada pasien atau keluarga yang baru
masuk RS.
12) Membantu mengembangkan niat pendidikan dan latihan diri.
13) Membantu membimbing terhadap peserta didik keprawatan.
14) Menjaga terwujudnya visi dan misi keperawatan di rumah sakit.
b. Pengorganisasian
1) Merumuskan metode penugasan yang digunakan.
2) Merumuskan tujuan metode penugasan.
3) Membuat rincian tugas tim dan anggota tim secara jelas.
4) Membuat rentang kendali kepala ruangan membawahi 2 ketua tim
dan ketua tim membawahi 2 – 3 perawat.
5) Mengatur dan mengendalikan tenaga keperawatan: membuat
proses dinas, mengatur tenaga yang ada setiap hari dan lain- lain.
6) Mengatur dan mengendalikan logistik ruangan.
7) Mengatur dan mengendalikan situasi tempat praktik.
8) Mendelegasikan tugas kepala ruang tidak berada di tempat, kepada
ketua tim.
9) Memberi wewenang kepada tata usaha untuk mengurus
administrasi pasien.
10) Identifikasi masalah dan cara penanganannya.
c. Pengarahan
1) Memberikan pengarahan tentang penugasan kepada ketua tim.
2) Membrikan pujian kepada anggota tim yang melaksanakan tugas
dengan baik.
3) Memberikan motivasi dlam peningkatan pengetahuan, ketrampilan
dan sikap.
16
4) Menginformasikan hal – hal yang dianggap penting dan
berhubungan dengan askep pasien.
5) Melibatkan bawahan sejak awal hingga akhir kegiatan.
6) Membimbing bawahan yang mengalami kesulitan dalam
melaksanakan tugasnya.
7) Meningkatkan kolaburasi dengan anggota tim lain.
d. Pengawasan
1) Melalui komunikasi : mengawasi dan berkomunikasi langsung
dengan ketua tim dalam pelaksanaan mengenai asuhan
keperawatan yang diberikan kepada pasien.
2) Melalui supervisi:
a) Pengawasan langsung melalui inspeksi, mengamati sendiri
atau melalui laporan langsung secara lisan dan memperbaiki/
mengawasi kelemahannya yang ada saat itu juga.
b) Pengawasan tidak langsung yaitu mengecek daftar hadir ketua
tim, membaca dan memeriksa rencana keperawatan serta
catatan yang dibuat selama dan sesudah proses keperawatan
dilaksanakan (didokumentasikan), mendengar laporan ketua
tim tentang pelaksanaan tugas.
c) Mengevaluasi upaya pelaksanaan dan membandingkan dengan
rencana keperawatan yang telah disusun bersama ketua tim.
d) Audit keperawatan.
17
e. Membuat penugasan kepada setiap anggota tim dan memberikan
bimbingan melalui konferens.
f. Mengevaluasi asuhan keperawatan baik proses ataupun hasil yang
diharapkan serta mendokumentasikannya.
g. Memberi pengarahan pada perawat pelaksana tentang pelaksanaan
asuhan keperawatan,
h. Menyelenggarakan konferensi
i. Melakukan kolaborasi dengan tim kesehatan lainnya dalam
pelaksanaan asuhan keperawatan,
j. Melakukan audit asuhan keperawatan yang menjadi tanggungjawab
timnya,
k. Melakukan perbaikan pemberian asuhan keperawatan,
18
Kepala Ruangan
19
TUPOKSI KEPALA RUANGAN (KA RU)
No Kegiatan Laporan
.
1. Organisasi, uraian tugas, Jenis dan kedudukan jabatan KEPALA RUANGAN:
tanggung jawab dan Struktural.
wewenang Atasan langsung: MANAGER KEPERAWATAN.
a. Mengetahui Atasan tidak langsung: Direktur RS Mega Buana.
kedudukan Bawahan langsung : KA TIM
KEPALA Bawahan tidak langsung : PA (PERAWAT
RUANGAN dalam PELAKSANA).
organisasi RS Mega
Buana.
b. Mengetahui uraian - Menerima laporan dari KA TIM dan menindak
tugas, tugas pokok, lanjuti permasalahan baik medis atau umum.
tanggung jawab. - Melaksanakan program orientasi kepada tenaga
keperawatan/kebidanan yang baru atau tenaga lain
yang akan bekerja diruang rawat.
- Mengenal jenis dan kegunaan barang/peralatan serta
mengusahakan pengadaannya sesuai kebutuhan pasien
agar tercapai pelayanan yang optimal.
- Melihat kemampuan atau kompetensi KA TIM dan
PA saat dinas.
- Mengontrol penjadwalan PA.
- Mengatur dan mengkoordinasikan ketenagaan
dengan KA TIM.
- Melakukan bimbingan dan pengawasan dll.
- Mengenal potensial komplain dan melakukan
alternative pemecahan masalah.
- Mengikuti Morning meeting dan briefing lainnya.
- Memastikan kesiapan ruangan dan fasilitas yang
diperlukan.
- Mengawasi jalannya pre conference, post
conference, penerimaan pasien, ronde
keperawatan.
- Bekerja sama dengan KA TIM dalam
membimbing perawat dalam melakukan tindakan
keperawatan dengan mengikuti standar prosedur
operasional yang sudah ditetapkan.
- Melaporkan kepada SUPERVISOR ON DUTY
apabila ada KNC, KTD,dan sentinel saat bertugas.
- Mengontrol kebersihan ruangan.
- Memelihara hubungan yang baik dengan pasien,
keluarga, dokter dan seluruh karyawan RS Mega
Buana.
- Membuat laporan.
20
hubungan kerja. (Perawat Pelaksana).
- Mengingatkan ke KA TIM, PA (Perawat
Pelaksana) dan dokter bila tidak mengikuti
keputusan Komite medik dan peraturan RS Mega
Buana.
21
- Menjamin pelaksanaan kegiatan sesuai rencana,
kebijakan dan ketentuan yang telah ditetapkan.
- Mempertanggung jawabkan pelaksanaan
inventaris peralatan.
- Menjamin mutu pelayanan.
- Penilaian kinerja.
22
- Komunikasi efektif dengan rekan kerja
3. Kemampuan problem
solving dan hendling
complaint Permasalahan dapat ditemukan dengan cara
a. Mampu mengumpulkan data
mengidentifikasi
masalah
b. Mengetahui langkah- Langkah-langkah pemecahan masalah
langkah pemecahan 1. Mengidentifikasi masalah
masalah - Pertanyaan masalah harus selalu jelas
- Sifat jelas dan pasti
- Faktor-faktor penunjang
- Yakin masalah dapat teratasi
2. Analisis sebab-sebab potensial
- Identifikasi semua sebab potensial
- Tentukan sebab-sebab yang paling
memungkinkan
- Identifikasi penyebab yang sesungguhnya.
3. Identifikasi kemungkinan solusi
- Buat daftar kemungkinan solusi melalui
sumbang saran
4. Pilih solusi terbaik
- Kemudahan penerapan
- Kemungkinan berhasil
- Efektifitas solusi
- Resistensi yang relatif lebih renda
5. Rencana kerja terhadap masalah
- Mengapa : latar belakang masalah
- Apa : tujuan kegiatan yang ingin di capai
- Bagai mana : siapa, apa kegiatan, isi,
frekuensi, lama, di mana dan akan digunakan
untuk menyelesaikan masalah
- Evaluasi : dampak/efektifitas penyelesaian
masalah
23
pengambilan keputusan
24
TUPOKSI KETUA TIM (KA TIM)
No Kegiatan Laporan
.
1. Organisasi, uraian Jenis dan kedudukan jabatan KETUA TIM:
tugas, tanggung Fungsional.
jawab dan Atasan langsung KETUA TIM : KA Ru.
wewenang Atasan tidak langsung KETUA TIM : Manajer
a. Mengetahui Keperawatan.
kedudukan Bawahan langsung: tidak ada
KETUA TIM Bawahan tidak langsung : PA (PERAWAT
dalam PELAKSANA).
organisasi RS
Mega Buana.
b. Mengetahui - Menerima laporan dan menindak lanjuti
uraian tugas, permasalahan baik medis atau umum yang di
tugas pokok, overkan dari shif berikutnya
tanggung - Melihat kemampuan atau kompetensi perawat saat
jawab. dinas.
- Mengontrol penjadwalan PA.
- Mengatur dan mengkoordinasikan ketenagaan
dengan Ka Ru.
- Memimpin pre conference, post konfrence, serah
terima antar shift, ronde keperawatan.
- Melakukan supervisi.
- Mengenal potensial komplain dan melakukan
alternative pemecahan masalah.
- Memastikan kesiapan ruangan dan fasilitas yang
diperlukan.
- Mengawasi jalannya penerimaan pasien.
- Membimbing perawat dalam melakukan tindakan
keperawatan dengan mengikuti standar prosedur
operasional yang sudah ditetapkan.
- Melaporkan kepada SUPERVISOR ON DUTY
apabila ada KNC, KTD,dan sentinel saat bertugas.
- Mengontrol kebersihan ruangan.
- Memeilhara hubungan yang baik dengan pasien,
keluarga, dokter dan seluruh karyawan RS Mega
Buana.
- Membuat laporan.
- Menjelaskan keadaan pasien kepada pasien dan
keluarganya.
25
- Memberi penjelasan ke PA (Perawat Pelaksana)
dan pasien atau keluarga pasien mengenai hasil
pemeriksaan, pengobatan yang diberikan, tindak
lanjut pengobatan, Penkes di rumah sebatas
kewenangannya.
2. Fungsi manajemen
dan leadership
26
e. Pelaporan dan Pelaporan adalah seorang perawat/bidan yang
alur pelaporan ditugaskan sebagai KA TIM pada setiap instalasi.
Alur pelaporan : hambatan/ permasalahan →
penanggung jawab shift → Ka TIM → KA RU.
3. Kemampuan
problem solving
dan Permasalahan dapat ditemukan dengan cara
hendling mengumpulkan data
complaint
i. Mampu
mengidentifi
kasi masalah
27
j. Mengetahui Langkah-langkah pemecahan masalah
langkah- A. Mengidentifikasi masalah
langkah - Pertanyaan masalah harus selalu jelas
pemecahan - Sifat jelas dan pasti
masalah - Faktor-faktor penunjang
- Yakin masalah dapat teratasi
B. Analisis sebab-sebab potensial
- Identifikasi semua sebab potensial
- Tentukan sebab-sebab yang paling
memungkinkan
- Identifikasi penyebab yang sesungguhnya.
C. Identifikasi kemungkinan solusi
- Buat daftar kemungkinan solusi melalui
sumbang saran
D. Pilih solusi terbaik
- Kemudahan penerapan
- Kemungkinan berhasil
- Efektifitas solusi
- Resistensi yang relatif lebih renda
E. Rencana kerja mengatasi masalah
- Mengapa : latar belakang masalah
- Apa : tujuan kegiatan yang ingin di capai
- Bagai mana : siapa, apa kegiatan, isi,
frekuensi, lama, di mana dan akan digunakan
untuk menyelesaikan masalah
- Evaluasi : dampak/efektifitas masalah
28
nnya
n. Mengetahu Langkah-langkah menangani komplain
i langkah- - Cari akar permasalahan dan data kejadiannya liat
langkah dan dengan permasalahannya/kejadiannya untuk di
handling pelajari
complaint - Beri perhatian penuh dan konsentrasi
- Bertindak dengan penuh perhatian, buatlah
pelanggan tahu bahwa anda memperhatikan
29
TUPOKSI PERAWAT PELAKSANA (PP)/ PERAWAT ASSOSIATE (PA)
No Kegiatan Laporan
.
1. Organisasi, Jenis dan kedudukan jabatan PERAWAT PELAKSANA:
uraian tugas, Fungsional.
tanggung jawab Atasan langsung PERAWAT PELAKSANA: KA RU.
dan wewenang Atasan tidak langsung KETUA TIM : KA TIM
a. Mengetahui Bawahan langsung: Tidak ada
kedudukan Bawahan tidak langsung : Tidak ada.
KETUA TIM
dalam
organisasi RS
Mega Buana.
b. Mengetahui - Melakukan anamnese kepada pasien.
uraian tugas, - Memberikan perawatan secara langsung berdasarkan
tugas pokok, proses keperawatan dengan sentuhan kasih sayang.
tanggung - Mengevalusai tindakan keperawatan yang telah
jawab. diberikan.
- Mencatat dan melaporkan semua tindakan perawatan
dan repons klien pada catatan perawatan.
- Memperhatikan keseimbangan kebutuhan fisik ,
mental, dan spiritual dari klien.
- Memelihaara kebersihan klien dan lingkungan.
- Mengurangi penderitaan klien dengan memberi rasa
aman, nyaman dan ketenangan.
- Pendekatan dengan komunkasi terapiutik.
- Mempersiapkan klien secara fisik dan mental untuk
menghadapi tindakan perawatan dan pengobatan serta
diagnostik.
- Melatih klien untuk menolong dirinya sendiri sesuai
kemampuannnya.
- Memberi pertolongan segera pada klien gawat atau
sakaratul maut.
- Sensus harian dan formulir.
- Mengatur dan menyiapkan alat-alat yang ada
diruangan.
- Menciptkan dan memelihara kebersihan, keamanan,
kenyamanan dan keindahan ruangan.
- Melaksankan tugas dinas pagi/sore/malam secara
bergantian.
- Memberi penyuluhan kesehatan kepada klien
sehubungan dengan penyakitnya.
- Melaporkan segala sesuatu mengenai keadaan klien
baik lisan maupun tertulis.
- Membuat laporan harian.
- Mengikuti timbang terima.
- Mengikuti kegiatan ronde keperawatan.
30
- Pendokumentasian tindakan dan catatan perkembangan
pasien.
-
c. Wewenang - Melaksanakan rencana keperawatan yang dibuat oleh
dan hubungan KATIM.
kerja. - Berkoordinasi dengan perawat associate yang lain dan
KATIM.
- Melaporkan segala perubahan yang terjadi atas pasien
kepada KATIM.
d. Fungsi. Sebagai pelaksana perawatan di ruang pelayanan.
31
BAB V
APLIKASI KEPERAWATAN
1. Sentralisasi Obat
Kontroling terhadap penggunaan dan konsumsi obat, sebagai salah
satu peran perawat perlu dilakukan dalam suatu pola/ alur yang
sistematis sehingga penggunaan obat benar – benar dapat dikontrol
oleh perawat sehingga resiko kerugian baik secara materiil maupun
secara non material dapat dieliminir.
a. Tujuan :
1) Menyampaikan kondisi atau keadaan secara umum klien.
2) Menyampaikan hal penting yang perlu ditindaklanjuti
oleh dinas berikutnya.
3) Tersusun rencana kerja untuk dinas berikutnya.
b. Langkah – langkah
1) Kedua shift dalam keadaan siap.
2) Shfti yang akan menyerahkan perlu mempersiapkan hal apa
yang akan disampaikan.
3) Perawat primer menaympaikan kepada penanggung jawab
shift yang selanjutnya meliputi ; kondisi, tindak lanjut, rencana
kerja.
4) Dilakukan dengan jelas dan tidak terburu – buru.
5) Secara langsung melihat keadaan klien.
c. Prosedur timbang terima
1) Persiapan
32
a) Kedua kelompok sudah siap.
b) Kelompok yang bertugas menyiapkan buku catatan.
d. Pelaksanaan
1) Timbang terima dilaksanakan setiap pergantian shif.
2) Dari nurse station perawat berdiskusi untuk melaksanakan
timbang terima dengan mengkaji secara komperhensif yang
berkaitan tentang masalah keperawatan, rencana tindakan yang
sudah dan belum dilakukan serta hal penting lannya.
3) Hal yang bersifat khusus dan memerlukan perincian yang
lengkap dicatat secara khusus untuk kemudian diserahkan
kepada perawat jaga berikutnya.
4) Hal yang perlu diberitahukan dalam timbang terima: identitas
dan diagnosa medis, masalah keperawatan, tindakan yang
sudah dan belum dilakukan, intervensi
e. Alur timbang terima
Pasien
Rencana tindakan
Perkembangan keadaan
klien
Masalah:
Teratasi
Belum
Sebagian
Baru
33
3. Ronde Keperawatan
Suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi masalah
keperawatan klien yang dilaksanakan oleh perawat, disamping pasien
dilibatkan untuk membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan
akan tetapi pada kasus tertentu harus dilakukan oleh perawat primer
atau konselor, kepala ruangan, perawat assosciate yang perlu juga
melibatkan seluruh anggota tim.
a. Tujuan
1) Menumbuhkan cara berpikir secara kritis.
2) Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan
keperawatan yang berasal dari masalah klien.
3) Meningkatkan validitas data klien.
4) Menilai kemampuan justifikasi.
5) Meningkatkan kemampuan dalam menilai hasil
kerja.
6) Meningkatkan kemampuan untuk memodifikasi
rencana perawatan.
b. Peran
1) Ketua Tim dan Anggota Tim
a) Menjelaskan keadaan dan data demografi klien.
b) Menjelaskan masalah keperawata utama.
c) Menjelaskan intervensi yang belum dan yang akan
dilakukan.
d) Menjelaskan tindakan selanjutnya.
e) Menjelaskan alasan ilmiah tindakan yang akan diambil.
2) Peran Ketua Tim lain dan atau konselor
a) Memberikan justifikasi
b) Memberikan reinforcement.
c) Menilai kebenaran dari suatu masalah, intervensi
keperawatan serta tindakan yang rasional.
d) Mengarahkan dan koreksi.
e) Mengintegrasi teori dan konsep yang telah dipelajari.
34
c. Persiapan
1. Penetapan kasus minimal 1 hari sebelum waktu pelaksanaan
ronde.
2. Pemberian inform consent kepada klien/ keluarga.
d. Pelaksanaan
1) Penjelasan tentang klien oleh perawat primer dalam hal ini
penjelasan difokuskan pada masalah keperawatan dan rencana
tindakan yang akan atau telah dilaksanakan dan memilih
prioritas yang perlu didiskusikan.
2) Diskusikan antar anggota tim tentang kasus tersebut.
3) Pemberian justifikasi oleh perawat primer atau perawat
konselor/ kepala ruangan tentang masalah klien serta tindakan
yang akan dilakukan.
4) Tindakan keperawatan pada masalah prioritas yang telah dan
yang akan ditetapkan.
e. Langkah – langkah
PP Tahap periode
Persiapn pasien:
inform consent.
Apa yang menjadikan masalah
hasil pengkajian/ intervensi data
Cross cek data yang ada
Apa yang menyebabkan masalah yang
tersebut
Penyajian data Bagaimana pendekatan ( proses, SAK,SOP)
Validasi data
35
Skema : Langkah – langkah ronde keperawatan
f. Pasca ronde
Mendiskusikan hasil temuan dan tindakan pada klien tersebut serta
menetapkan tindakan yang perlu dilakukan.
4. Supervisi
PENDAHULUAN
Supervisi merupakan bagian dari fungsi directing pengarahan (dalam fungsi
manajemen yang berperan untuk mempertahankan agar segalam kegiatan yang
telah diprogram dapat dilaksanakan dengan baik dan lancar. Supervisi secara
langsung memungkinkan manajer keperawatan menemukan berbagai
hambatan/permasalahan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan di ruangan
dengan mencoba memandang secara menyeluruh faktor-faktor yang
mempengaruhi dan bersama dengan staf keperawatan untuk mencari jalan
pemecahannya.
1. Pengertian Supervisi
36
Berdasarkan definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa supervisi merupakan
suatu cara yang efektif untuk mencapai tujuan organisasi.
Supervisi mempunyai pengertian yang sangat luas, yaitu meliputi segalam
bantuan dari pemimpin/penanggung jawab keperawatan yang tertuju untuk
perkembangan para perawat dan staf lainnya dalam mencapai tujuan asuhan
keperawatan. Kegiatan supervisi semacam ini adalah merupakan dorongan,
bimbingan dan kesempatan bagi pertumbuhan keahlian dan kecakapan para
perawat.
2. Tujuan Supervisi
Tujuan supervisi adalah : Memberikan bantuan kepada bawahan secara
langsung sehingga dengan bantuan tersebut bawahan akan memiliki bekal yang
cukup untuk dapat melaksanakan tugas atau pekerjaan dengan hasil yang baik
(Suarli, 2009).
3. Manfaat Supervisi
Apabila supervisi dapat dilakukan dengan baik, akan diperoleh banyak manfaat,
diantaranya adalah sebagai berikut :
Apabila kedua peningkatan ini dapat diwujudkan, maka sama artinya bahwa
tujuan organisasi telah tercapai dengan baik.
37
a. Supervisi dilakukan sesuai dengan struktur organisasi
b. Didasarkan atas hubungan profesional dan bukan pribadi.
c. Kegiatan direncanakan secara matang.
d. Bersifat edukatif, supporting dan informal.
e. Memberikan perasaan aman pada staf dan pelaksana keperawatan
f. Membentuk hubungan kerjasama yang demokratis antara supervisor dan
staf.
g. Harus objektif dan sanggup mengadakan “self evaluation”.
h. Harus progresif, inovatif, fleksibel dan dapat mengembangkan kelebihan
masing-masing perawat yang disupervisi.
i. Konstruktif dan kreatif dalam mengembangkan diri disesuaikan dengan
kebutuhan.
j. Dapat meningkatkan kinerja bawahan dalam upaya meningkatkan kualitas
asuhan keperawatan.
k. Suprvisi dilakukan secara teratur dan berkala.
l. Supervisi dilaksanakan secara fleksibel dan selalu disesuaikan dengan
perkembangan.
Supervisi dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung, penerapannya
disesuaikan dengan situasi dan kondisi serta tujuan supervisi.
a. Supervisi Langsung :
Supervisi dilakukan langsung pada kegiatan yang sedang berlangsung. Cara
supervisi ini ditujukan untuk bimbingan dan arahan serta mencegah dan
memperbaiki kesalahan yang terjadi.
Cara supervisi terdiri dari :
1) Merencanakan
38
Dalam membuat perencanaan diperlukan unsur-unsur : Objektif / tujuan dari
perencanaan, Uraian Kegiatan, Prosedur, Target waktu pelaksanaan, penanggung
jawab dan anggaran (Suarli, 2009).
2) Mengarahkan
3) Membimbing
Agar staf dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik, maka dalam melakukan
suatu pekerjaan, staf perlu bimbingan dari seorang supervisor. Supervisor harus
memberikan bimbingan pada staf yang mengalami kesulitan dalam menjalankan
tugasnya, bimbingan harus diberikan dengan terencana dan berkala. Staf
dibimbing bagaimana cara untuk melakukan dan menyelesaikan suatu pekerjaan.
Bimbingan yang diberikan diantaranya dapat berupa : pemberian penjelasan,
pengarahan dan pengajaran, bantuan, serta pemberian contoh langsung.
4) Memotivasi
39
· Mempunyai harapan yang jelas terhadap staf dan mengkomunikasikan harapan
tersebut kepada para staf.
· Memberikan dukungan positif pada staf untuk menyelesaikan pekerjaan.
· Memberikan kesempatan pada staf untuk menyelesaikan tugasnya dan
memberikan tantangan-tantangan yang akan memberikan pengalaman yang
bermakna.
· Memberikan kesempatan pada staf untuk mengambil keputusan sesuai tugas
limpah yang diberikan.
· Menciptakan situasi saling percaya dan kekeluargaan dengan staf.
· Menjadi role model bagi staf.
6) Mengevaluasi
Evaluasi merupakan proses penilaian pencapaian tujuan, apabila suatu pekerjaan
sudah selesai dikerjakan oleh staf, maka diperlukan suatu evaluasi upaya
pelaksanaan dan membandingkan dengan rencana yang telah disusun sebelumnya.
Evaluasi juga digunakan untuk menilai apakah pekerjaan tersebut sudah
dikerjakan sesuai dengan ketentuan untuk mencapai tujuan organisasi. Evaluasi
dapat dilakukan dengan cara menilai langsung kegiatan, memantau kegiatan
melalui objek kegiatan. Apabila suatu kegiatan sudah di evaluasi, maka
diperlukan umpan balik terhadap kegiatan tersebut.
40
dapat terjadi kesenjangan fakta, karena supervisor tidak melihat langsung kejadian
dilapangan. Oleh karena itu agar masalah dapat diselesaikan , perlu klarifikasi dan
umpan balik dari supevisor dan staf.
6. Teknik Supervisi
menetapkan pencapaian.
kualitas asuhan.
2) Area Supervisi.
tersedia.
41
2) Menilai kualitas asuhan keperawatan dan pelayanan yang
diberikan.
b. Manajemen Anggaran
anggaran keperawatan.
Supervisi yang berhasil guna dan berdaya guna tidak dapat terjadi
begitu saja, tetapi memerlukan praktek dan evaluasi penampilan agar dapat
42
8. ALUR SUPERVISI DAN WEWENANG SUPERVISOR
Man Kep
PASCA : Pembinaan (3 F)
PP
- Fair : Penyampaian penilaian
- Feed back : Umpan balik
- Follow up : Tindak lanjut, pemecahan masalah & reward
Kinerja Perawat
Dan kualitas
KETERANGAN : Pelayanan
SUPERVISI
43
INSTRUMEN SUPERVISI KEPALA RUANGAN KE KETUA TIM
TANGGAL
N
O ASPEK YANG DINILAI YA TIDAK
1 Semua anggota tim hadir dalam Pre konferensi
2 Semua anggota tim hadir dalam Post konferensi
3 Ketua tim mengevaluasi hasil asuhan keperawatan
Ketua tim memberikan reinforcement positif kepada
4 perawat pelaksana
Ketua tim memberikan masukan/arahan untuk tindak
5 lanjut
TOTAL SKOR
Palopo ,...................................
( ______________________ )
Supervisor
44
INSTRUMEN SUPERVISI KETUA TIM KE PERAWAT PELAKSANA
Nama Ruangan :
TANGGAL
N
O ASPEK YANG DINILAI YA TIDAK
1 Semua anggota tim hadir dalam Pre konferensi
Ketua tim melakukan pembagian tugas
2
Ketua tim menentukan diagnosa yang akan dikerjakan
3
Ketua tim merencanakan tindakan untuk mengatasi
diagnosa keperawatan
4
Menulis waktu dan perawat yang akan melakukan
tindakan
5
Tindakan yang akan disupervisi
6
Semua tim menyepakati waktu konferensi akhir
7
Menyepakati waktu istirahat
8
TOTAL SKOR
Palopo ,...................................
( ______________________ )
Supervisor
45
KEGIATAN : Konferensi Akhir (Pre Conference)
Nama Ruangan :
TANGGAL
N
O ASPEK YANG DINILAI YA TIDAK
1 Semua anggota tim hadir dalam Pre konferensi
Ketua tim melakukan pembagian tugas
2
Ketua tim menentukan diagnosa yang akan
dikerjakan
3
Ketua tim merencanakan tindakan untuk mengatasi
diagnosa keperawatan
4
Menulis waktu dan perawat yang akan melakukan
tindakan
5
Tindakan yang akan disupervisi
6
Semua tim menyepakati waktu konferensi akhir
7
Menyepakati waktu istirahat
8
TOTAL SKOR
Palopo ,...................................
( ______________________ )
Supervisor
BAB VI
46
PENGELOLAAN TENAGA KEPERAWATAN
3. PENGEMBANGAN
4. PENJADWALAN
5. KLASIFIKASI
6. PERENCANAAN/PERHITUNGAN TENAGA
1. Pengertian Rekrutmen
2. Pre rekrutmen
- Kondisi saat ini
- Kondisi yang ingin dicapai – Pelayanan – Keuangan – Ketenagaan
- Hitung kebutuhan tenaga
- Kualifikasi tenaga yg dibutuhkan.
3. Kualifikasi tenaga Keperawatan
- Pendidikan
- Institusi Pendidikan
- Pelatihan / Kompetensi khusus
- IPK
- Umur
- Jenis Kelamin
- Menikah/belum menikah
- Sehat jasmani dan rokhani
47
4. Seleksi dokumen
Staf SDM melakukan seleksi persyaratan sesuai dengan kriteria tersebut
diatas.
5. Test Wawancara
Test wawancara dilakukan oleh Manager Keperawatan atau perawat sebagai
tim seleksi perawat dari Sub komite kredensial komite keperawatan atau
panitia seleksi yang ditetapkan berdasarkan surat keputusan direktur Rumah
Sakit yang ditunjuk.
6. Assesmen Kompetensi
- Komunikasi interpersonal dalam melakukan intervensi keperawatan.
- Implemntasi prinsip etik keperawatan.
- Implementasi prinsip infeksi nosokomial.
- Analisa, interpretasi dan dokumentasi data secara akurat.
- Menciptakan dan mempertahankan lingkungan keperawatan yang aman
melalui pengendalian mutu dan manjemen resiko.
- Memfasilitasi pengukuran tanda-tanda vital.
- Memfasilitasi pencegahan injuri /precaution.
- Memfasilitasi kebutuhan cairan dan elektrolit.
- Memfasilitasi perawatan luka.
- Memfasilitasi pemberian obat-obat yang tepat dan benar secaraa aman.
- Memfasilitasi pemberian darah secara aman.
- Memfasilitasi kebutuhan oksigen
7. Psikotest
Psiko test (bila memungkinkan) yang dilakukan pada umumnya mencakup
penilain yang meliputi:
- Kecerdasan : Intelegensi Umum, Logika.
- Sikap kerja : Kecepatan & Ketelitian, Ketekunan.
- Kepribadian : Stabilitas emosi, Kerja sama, Kepercayaan diri
8. Seleksi Kesehatan
Tim seleksi kesehatan yang terdiri dari dokter dan perawat yang ditetapkan
berdasarkan surat keputusan. Seleksi kesehatan pada umumnya meliputi
48
aspek : Pemeriksaan fisik, Pemeriksaan penunjang (pemeriksaan darah rutin,
Ro foto torak, EKG).
49
ORIENTASI & PENGHARGAAN
1. ORIENTASI
kerja, promosi, cuti, dsb. Perilaku yang diharapkan. Pengemb. staf dan
pimpinan.
pelayanan keperawatan.
50
LEMBAR KOMPETENSI ORIENTASI PERAWAT BARU
RS MEGA BUANA
NAMA :.....................
KETERANGAN ; 1. MANDIRI / 2. ASISTENSI
51
24 Perawatan Kateter Tetap
25 Perineal hygiene
26 Mengganti Alat-Alat Tenun
27 Mencuci Rambut
28 Membersihkan Mulut
29 Memandikan Pasien
30 Mengukur Suhu Vital Sign (T,N,S,R)
31 Memberikan Obat oral
32 Memberikan Suntikan Sub Kutan
33 Memberikan Suntikan Intra Kutan
34 Memberikan Suntikan Intra Muskular
35 Memberikan Suntikan Intra Vena
36 Melakukan perawatan luka
37 Melakukan perawatan jenazah
38 Melatih pasien untuk Mobilisasi
39 Melatih ROM aktif/pasif
40 Melakukan penyuluhan kesehatan/Discarge
Planning
41 Melakukan penilaian indikator mutu klinik
keperawatan
Palopo, ............................
Mengetahui
Pengawas Ka Ruang Keperawatan
(............................................) (................................................)
52
EVALUASI ATTITUDE DAN KNOWLEDWGE PADA
ORIENTASI PERAWAT BARU
RS MEGA BUANA
53
15. Merumuskan diagnosa
keperawatan
dengan bimbingan PN/Karu
16. Merencanakan tindakan
keperawatan
dengan bimbingan PN/Karu
17. Melaksanakan tindakan
keperawatan
sesuai perencanaan.
18. Mendokumentasikan pada catatan
keperawatan dan ditanda
tangankan ke Perawat
senior/Karu
19. Melaksanakan transportasi pasien
20. Komunikasi kepada pasien dan
keluarga
Pasien
21. Komunikasi pada sejawat dan tim
kesehatan lain
22. Melakukan serah terima tugas
jaga
23. Berpartisipasi aktif dalam
Pre/Post
Conference
24. Memahami Protap yang berlaku
25. Melaksanakan Universal
Precaution
Palopo, ............................
Mengetahui
Pengawas Ka Ruang Keperawatan
(............................................) (................................................)
54
2. Penghargaan
lain.
PENGEMBANGAN
kompetensi.
PENJADWALAN
- Berapa lama sebelumnya dapat mengajukan hari libur mg./ cuti Berapa lama
55
Prinsip-prinsip penjadwalan yang efektif:
- Penjadwalan siklus harus mencakup hari kerja yang mengenakan dan yang
KLASIFIKASI
Untuk dapat menjamin mutu asuhan kep. selama 24 jam terus menerus perlu :
PERENCANAAN/PERHITUNGAN TENAGA
56
- Jam kerja perawat/hari.
- Jumlah hari libur perawat/tahun
- Jumlah hari kerja perawat/ tahun
Hanson :
57
Depkes (2002): • Klasifikasi ada 4 kategori :
58
Depkes 2002 :
Departemen Kesehatan Filipina th. 1984 Jam perawatan rata-rata per pasien /24
jam :
59
- interna 3,4 jam
- Bedah 3,5 jam
- Campuran bedah & interne 3,4 jam
- Post partum 3 jam
- Bayi 2,5 jam
- Anak-anak 4 jam
Faktor klien :
1. Tingkat kompleksitas dan lamanya kebutuhan perawatan
2. Tipe klien sesuai dengan jenis penyakitnya, usia maupun faktor spesifik
3. Jumlah klien dan fluktuasi (turun-naiknya)
4. Keadaan sosial ekonomi yang mempengaruhi kesehatannya
5. Harapan klien dan keluarganya
Faktor tenaga/staf
1. Jumlah dan komposisi tenaga keperawatan
2. Kebijakan pengaturan dinas
3. Peran, fungsi dan tanggung jawab perawat
4. Kebijakan personalia
5. Tingkat pendidikan dan pengalaman karyawan
6. Kelangkaan tenaga perawat spesialis
7. Sikap ethis para profesional
Faktor lingkungan
1. Tipe dan lokasi rumah sakit
60
2. Lay out ruang keperawatan
3. Fasilitas dan jenis pelayanan yang diberikan
4. Kelengkapan peralatan medis / diagnostik
5. Pelayanan penunjang dari bagian lain : laboratorium, rontgen,
farmasi,dll.
6. Pelayanan penunjangan dari instansi lain. Contoh : PMI
7. Macam kegiatan yang dilaksanaka n : penyuluhan, kunjungan rumah
dll.
Faktor Organisasi
1. Mutu pelayanan
2. Kebijakan pembinaan dan pengembangan
Rumusan Perhitungan :
Keterangan :
61
3. Menurut Depkes (2002) Pengelompokan unit kerja di rumah sakit :
- Rawat inap dewasa
- Rawat inap anak / perinatal
- Rawat inap intensif
- Gawat Darurat (IGD)
- Kamar bersalin
- Kamar operasi
- Rawat jalan.
Jumlah kebutuhan tenaga = kebutuhan tenaga + faktor koreksi (loss day +tugas
non kep.)
62
Jumlah tenaga keperawatan di suatu ruang rawat ditetapkan berdasarkan
derajat ketergantungan pasien sesuai dengan metode Douglas (1992).
Penetapan derajat ketergantungan dilakukan berdasarkan petunjuk penetapan
derajat ketergantungan pasien. Pada uji coba MPKP di suatu ruang rawat di
RSCM, dengan jumlah tempat tidur 10 buah dan BOR ± 90%, diperlukan 25
orang perawat. Penetapan jumlah ini didahului dengan menghitung jumlah
pasien berdasarkan derajat ketergantungan selama 22 hari ( 4 minggu) di
ruang rawat tersebut. Setelah itu di hitung jumlah perawat yang dibutuhkan
pada pagi, sore dan malam sesuai dengan jumlah pasien berdasarkan derajat
ketergantungan. Jumlah kebutuhan perawat setiap hari :
Libur/cuti ± 5 orang
Dst
63
Cara Menghitung Jumlah Kebutuhan Perawat : Disesuaikan dengan kebijakan
RS, yaitu dengan menentukan :
- Analisa kegiatan untuk memenuhi kebutuhan pasien.
- Jumlah jam perawatan efektif pasien selama 24 jam.
- Jumlah hari kerja efektif perawat dalam 1 tahun.
- Penggunaan tempat tidur rata-rata.(BOR)
- Jumlah jam kerja perawat per hari
Kesimpulan
64
BAB VII
DOKUMENTASI DAN DISCHARGE PLANNING
B. Discharge Planning
Adalah suatu proses dimana mulainya pasien mendapatkan
pelayanan kesehatan yang diikuti dengan kesinambungan perawatan baik
dalam proses penyembuhan maupun dalam mempertahankan derajat
kesehatannya sampai pasien merasa siap untuk kembali ke lingkungannya.
65
Discharge Planning menunjukkan beberapa proses formal yang melibatkan
team atau memiliki tanggung jawab untuk mengatur perpindahan sekelompok
orang ke kelompok lainnya (RCP,2001). Perawat adalah salah satu anggota
team Discharge Planner, dan sebagai discharge planner perawat mengkaji
setiap pasien dengan mengumpulkan dan menggunakan data yang
berhubungan untuk mengidentifikasi masalah actual dan potensial, menentukan
tujuan dengan atau bersama pasien dan keluarga, memberikan tindakan khusus
untuk mengajarkan dan mengkaji secara individu dalam mempertahankan atau
memulihkan kembali kondisi pasien secara optimal dan mengevaluasi
kesinambungan Asuhan Keperawatan. Merupakan usaha keras perawat demi
kepentingan pasien untuk mencegah dan meningkatkan kondisi kesehatan
pasien, dan sebagai anggota tim kesehatan, perawat berkolaborasi dengan tim
lain untuk merencanakan, melakukan tindakan, berkoordinasi dan
memfasilitasi total care dan juga membantu pasien memperoleh tujuan
utamanya dalam meningkatkan derajat kesehatannya.
66
perawat pada posisi yang penting dalam proses pengobatan pasien dan dalam
team discharge planner rumah sakit, pengetahuan dan kemampuan perawat
dalam proses keperawatan dapat memberikan kontinuitas perawatan melalui
proses discharge planning ( Naylor,1990 ) . Perawat dianggap sebagai
seseorang yang memiliki kompetensi lebih dan punya keahlian dalam
melakukan pengkajian secara akurat, mengelola dan memiliki komunikasi yang
baik dan menyadari setiap kondisi dalam masyarakat. (Harper, 1998 ).
67
pasien pulang, berupa informasi yang harus di sampaikan pada pasien yang
akan pulang seperti intervensi medis dan non medis yang sudah diberikan,
jadwal kontrol, gizi yang harus dipenuhi setelah dirumah. Cara ini merupakan
pemberian informasi yang sasarannya ke pasien dan keluarga hanya untuk
sekedar tahu dan mengingatkan, namun tidak ada yang bisa menjamin apakah
pasien dan keluarga mengetahui faktor resiko apa yang dapat membuat
penyakitnya kambuh, penanganan apa yang dilakukan bisa terjadi
kegawatdaruratan terhadap kondisi penyakitnya, untuk itu pelaksanaan
discharge planning di rumah sakit apalagi dengan penyakit kronis seperti
stroke, diabetes mellitus, penyakit jantung dan lain-lain yang memiliki resiko
tinggi untuk kambuh dan berulangnya kondisi kegawatan sangat penting
dimana akan memberikan proses deep-learning pada pasien hingga terjadinya
perubahan perilaku pasien dan keluarganya dalam memaknai kondisi
kesehatannya.
68
BAB VIII
c. Kondisi pasien:
d. Kondisi SDM
69
Bed occupancy rate adalah prosentase pemakaian tempat tidur pada
Keterangan :
b) Jumlah hari per satuan waktu. Kalau diukur per satu bulan, maka
tersebut
9 hari.
70
Keterangan :
TOI adalah rata-rata hari tempat tidur tidak ditempati dari saat diisi
Keterangan :
71
5) Penghitungan Angka Infeksi Saluran Kemih
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Total
72
Survey masalah Keperawatan adalah survey masalah keperawatan
5-10
setiap pasien yang telah pulang atau meninggal dan hasil audit
73
RS MEGA BUANA
Pilihan Jawaban
No Pertanyaan STS TS R S SS
1 2 3 4 5
1 RS. Mega Buana mempunyai visi, misi,
falsafah, filosofi, serta tujuan yang ingin
dicapai
2 Saya memahami visi, misi, falsafah, filosofi,
serta tujuan RS tersebut
3 Visi, misi, falsafah, filosofi, tujuan RS
diketahui dan dipahami oleh seluruh anggota
perawat di RS. Mega Buana
4 Saya menyampaikan visi, misi, falsafah,
filosofi, serta tujuan RS tersebut kepada
perawat di ruangan
5 RS. Mega Buana mempunyai visi, misi,
falsafah, filosofi, serta tujuan dari bidang
keperawatan
6 Bidang keperawatan RS. Mega Buana
memerlukan, falsafah, filosofi, serta tujuan
berdasarkan visi dan misi rumah sakit
7 Proses penyusunan visi, misi, falsafah, filosofi,
serta tujuan dari keperawatan melibatkan
seluruh anggota keperawatan RS. Mega Buana
8 Visi, misi, falsafah, filosofi, tujuan dari
keperawatan RS. Mega Buana perlu diketahui
dan dipahami oleh seluruh anggota
keperawatan RS. Mega Buana
9 Ada kebijakan direktur rumah sakit terkait
74
dengan pengembangan bidang keperawatan,
misalnya :
Pilihan Jawaban
No Pertanyaan STS TS R S SS
1 2 3 4 5
Penjadualan
Sistem reward
Sistem punishment
Pelatihan
75
Saya membuat jadwal pertemuan rutin setiap
13 bulan dalam rangka membahas perkembangan
keperawatan di rumah sakit
Pilihan Jawaban
No Pertanyaan STS TS R S SS
1 2 3 4 5
76
pelatihan keperawatan
b. 3 bulan
26
c. 6 bulan
> 1 tahun
B. Fungsi pengorganisasian
Pilihan Jawaban
No Pertanyaan STS TS R S SS
1 2 3 4 5
77
7 Dalam struktur terdapat otonomi yang
menunjang bidang keperawatan
Perawat memerlukan wadah untuk
8 menyampaikan aspirasinya (komite, komisariat
PPNI, dll)
Ada uraian tugas yang jelas bagi bidang
9 keperawatan, kasie keperawatan, kepala
ruangan dan perawat pelaksana
Saya menggunakan ketentuan perhitungan
10 kebutuhan tenaga untuk setiap unit pelayanan
keperawatan sesuai dengan jumlah tempat tidur
C. Fungsi pengarahan
Pilihan Jawaban
No Pertanyaan STS TS R S SS
1 2 3 4 5
1 b. Setiap bulan
c. Setiap 2 bulan
D. Fungsi Pengawasan
78
STS TS R S SS
1 2 3 4 5
b. Setiap bulan
79
KUISIONER UNTUK KEPALA RUANGAN
Ners
S2 Keperawatan
Lain-lain, sebutkan.......................................
80
6. Pendidikan/pelatihan terkait manajemen yang pernah diikuti selama tiga tahun
terakhir:
a. .................................................................................................................................
b. .................................................................................................................................
c. .................................................................................................................................
A. Fungsi Perencanaan
Pilihan Jawaban
KD
No Pertanyaan TP JRG SR SL
G
1 2 3 4 5
1 Sarana Prasarana
Saya membuat dan mengajukan
perencanaan anggaran untuk di ruangan
81
ketergantungan
B. Fungsi Pengorganisasian
Pilihan Jawaban
1 2 3 4 5
82
5 Saya mengalami kesulitan dalam
mengarahkan perawat di ruangan
C. Fungsi Koordinasi
Pilihan Jawaban
1 2 3 4 5
83
8 Bila tidak mentaati jadwal shiff, saya
memberikan sanksi pada perawat diruangan
saya sesuai dengan kesepakatan
84
- Menggambarkan keterlibatan
klien & keluarga
Implementasi
- Tindakan keperawatan yang
telah dilakukan
didokumentasikan
- Tindakan terapi keperawatan
yang telah dilakukan
didokumentasikan
- Tindakan kolaborasi yang telah
dilakukan didokumentasikan
- Respon klien terhadap tindakan
keperawatan didokumentasikan
Evaluasi
- Diagnosis keperawatan
dilakukan setiap hari sesuai
dengan SOAP
- Diagnosis keperawatan yang
sudah teratasi terlihat dalam
dokumentasi
12 d. Kejadian decubitus
13 e. Pasien jatuh
14 f. Infeksi nosokomial
Bila saya tidak dapat menyelesaikan tugas :
15
a. Atasan saya dapat membantu
menemukan solusinya
16 b. Saya dapat membicarakannya dengan
sesama teman kepala ruangan
17 c. Sesama kepala ruangan dapat
memberikan solusi
Dengan penuh perhatian, atasan saya selalu
18
mendengarkan keluhan saya
85
di ruangan
D. Fungsi Pengawasan
Pilihan Jawaban
KD
No Pertanyaan TP JRG SR SL
G
1 2 3 4 5
a. Setiap hari
b. Setiap minggu
c. Setiap bulan
d. Setiap 3 bulan
2
Saya melakukan pengawasan mengenai mutu
pelayanan keperawatan yang meliputi :
86
pengetahuan klien
- Pasien jatuh
23
- Dekubitus
- Infeksi Nosokomial
87
KUISIONER PERAWAT PELAKSANA
Data Demografi
Ners
S2 Keperawatan
Lain-lain, sebutkan.......................................
88
6. Pendidikan/pelatihan terkait manajemen yang pernah diikuti selama tiga tahun
terakhir:
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
Pilihan Jawaban
KD
No Pertanyaan TP JRG SR SL
G
1 2 3 4 5
89
baik
a. Pengkajian,
- Pemeriksaan fisik
- Status psikososial-spiritual klien
90
13 Saya menyiapkan pasien yang akan pulang
meliputi:
91
meminta klarifikasi
TP KP P CP SP
92
1 2 3 4 5
18. Diantara seluruh rumah sakit di kota Palopo : RS AT Medika, RS Bintang Laut, RS
St Madyang, RS Mujaisyah, RS Saweriagading Rampoang, RS Tentara. Dari segi
kualitas layanan KEPERAWATAN, maka RS Mega Buana berada pada peringkat……
(1,2,3,4,5,6) dan peringkat 1 adalah RS…………………
Keterangan:
93
SP = Sangat Puas
CP = Cukup Puas
P = Puas
KP = Kurang Puas
TP = Tidak Puas
Tanggal :
Nama Pasien :
Yang mengisi Kuisioner : Pasien / Keluarga
Jika Keluarga : Nama ( )
Tanda Tangan
BAB IX
94
Pada prinsipnya kinerja perawat diukur dari terlaksananya asuhan
dipakai untuk menilai kualitas struktur, proses, dan hasil. Sedangkan pengertian
memberikan petunjuk kinerja mana yang tidak sesuai atau tidak dapat diterima.
meningkatkan tanggung jawab dari perawat atas tindakan serta mutu asuhan
mengidentifikasi ukuran dan penilaian hasil akhir, dengan demikian standar dapat
95
meningkatkan dan memfasilitasi perbaikan dan pencapaian kualitas asuhan
kontuinitas, efektif biaya, manusiawi dan memberikan harapan yang sama tentang
apa yang baik bagi perawat dan pasien. Standar menjamin perawat mengambil
keputusan yang layak dan wajar dan melaksanakan intervensi intervensi yang
Dua kategori standar keperawatan yang diterima secara luas adalah standar
of care atau pertanyaan yang menguraikan level asuhan yang akan diterima oleh
pasien dan standar of practice atau harapan terhadap kinerja perawat dalam
bahwa level perawatan pasien dan kinerja perawat telah dicapai dengan baik. Dua
macam kinerja ini di rancang untuk mendukung perawat dalam praktek sehari-hari
dengan menyediakan suatu sruktur untuk praktek tersebut dan untuk membantu
profesional, tolok ukur mutu asuhan keperawatan, salah satu dasar hukum asuhan
profesional. Kemudian tujuan dari diberlakukan SAK antara lain, secara umum
96
asuhan keperawatan, dan menurunkan biaya perawatan, serta melindungi
1. Pengertian Standar
pekerjaan seorang perawat, yang dianggap baik tepat dan benar yang
(Nursalam, 2000).
2. Sumber standar
1993.
3. Tujuan Standar
berikut:
97
Perawat berusaha mencapai standar yang telah ditetapkan , termotivasi
hidup pasiennya.
perawat akan dapat memahami setiap tindakan yang dilakukan. Hal ini
asuhan keperawatan.
98
4. Jenis Standar
a. Pengumpulan Data
Kriteria:
2) Sistematis
4) Actual (baru)
5) Absah (valid)
b. Pengelompokan Data
Kriteria:
2) Data sosial
3) Data spiritual
99
c. Perumusan Masalah
Kriteria:
kehidupan
Kriteria:
5. Resiko tinggi, apa bila masalah belum terjadi tetapi klien memiliki
100
Komponen perencanaan keperawatan meliputi :
1. Prioritas masalah
Kriteria:
pertama
masalah kedua
ketiga
Kriteria:
a. Spesifik
b. Bisa diukur
c. Bisa dicapai
d. Realistik
3. Rencana tindakan
Kriteria:
b. Melibatkan pasien/keluarga
101
f. Menjamin rasa aman dan nyaman bagi pasien
peningkatan, pencegahan,
dan keluarganya.
Kriteria:
pasien / keluarga
pasien
102
k. Merapikan pasien dan alat setiap selesai melakukan tindakan
dasar
secara individual.
Kriteria:
baku.
103
12. Menggunakan formulir yang baku.
104
BAB X
INSTRUMEN PENILAIAN MUTU
KETERGANTUNGAN PASIEN
Jml
Tgl Minimal Sedang Agak Berat Maksimal
pasien
(2 Jam) (3,5 Jam) (5-6 Jam) (7 Jam)
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
105
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
Jml
Jml
pasien
Jam pwt
106
Jml
KETERGANTUNGAN PASIEN pasien
Tgl
Kala I Kala II Kala 3 Jam/pasien
(4 Jam)
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
107
26
27
28
29
30
31
Jml
Jml
pasien
Jam pwt
KETERGANTUNGAN PASIEN
Jml
Tgl Minimal Sedang Agak Berat Maksimal
pasien
(2 Jam) (3,5 Jam) (5-6 Jam) (7 Jam)
108
1
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
109
30
31
Jml
Jml
pasien
Jam pwt
KETERGANTUNGAN PASIEN
110
5
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
Jml
111
Jml
pasien
Jam pwt
112
7
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
Jml
Jml
pasien
113
Jumlah jam perawatan per hari
Jam pwt
A Pengkajian
114
Masalah dirumuskan
berdasarkan kesenjangan
4 antara status kesehatan
dengan norma dan pola
fungsi kehidupan
SUB TOTAL
TOTAL
PROSENTASE
B Diagnosa
1 Dx. Keperawatan
berdasarkan masalah yang
telah dirumuskan.
2 Dx. Keperawatan
mencerminkan PE/PES.
Merumuskan diagnosa
keperawatan aktual/potensial.
SUB TOTAL
TOTAL
PROSENTASE
C Perencanaan
115
4 perintah, terinci dan jelas.
Rencana tindakan
menggambarkan keterlibatan
5 pasien/keluarga.
Rencana tindakan
menggambarkan kerjasama
6
dengan tim kesehatan lain.
SUB TOTAL
TOTAL
PROSENTASE
D Tindakan
Perawatan mengobservasi
2 respon pasien terhadap tindakan
keperawatan.
SUB TOTAL
TOTAL
PROSENTASE
E Evaluasi
116
2 Hasil evaluasi dicatat.
SUB TOTAL
TOTAL
PROSENTASE
SUB TOTAL
TOTAL
PROSENTASE
117
3. INSTRUMEN EVALUASI
Dengan hormat,
A. DATA UMUM
Petunjuk : - beri tanda “√ ” pada kotak yang disediakan sesuai dengan jawaban anda.
1. Pendidikan anda :
a. SD
b. SLTP
c. SLTA
118
d. PT
2. Pekerjaan anda :
a. PNS
b. TNI/POLISI
c. SWASTA
d. LAIN-LAIN
3. Lama dirawat :
a. 3 – 7 hari.
b. > 7 hari.
119
B. DATA PELAYANAN KEPERAWATAN
Petunjuk :- beri tanda “ √ ” pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan jawaban
anda.
JAWABAN
NO DAFTAR PERTANYAAN KET
YA TIDAK
120
tidak licin, tidak berbau, cukup terang.
JAWABAN
NO DAFTAR PERTANYAAN KET
YA TIDAK
121
24 menyiapkan/meminumkan obat.
Jumlah
Tuliskan kesan dan saran anda tentang pelayanan keperawatan selama pasien dirawat,
yang akan digunakan untuk perbaikan.
____________________________________________________________________
__
____________________________________________________________________
__
____________________________________________________________________
__
____________________________________________________________________
__
____________________________________________________________________
__
___________________________________________________________________
122
INSTRUMEN EVALUASI
Kepada Yth.
Sdra/i. pasien rawat inap/
keluarganya
di Ruang ……………..
RS MEGA BUANA
Dengan hormat,
Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan keperawatan di RS MEGA BUANA, kami mohon
partisipasi anda secara sukarela untuk menjawab pertanyaan berikut, secara jujur dan benar. Pertanyaan terdiri
dari data umum, pelayanan keperawatan serta kesan dan saran. Anda tidak perlu mencantumkan nama untuk
menjaga kerahasiaan jawaban yang diberikan. Atas peran serta anda, sebelum dan sesudahnya kami ucapkan
terima kasih.
I. DATA UMUM
Petunjuk : - beri tanda “√ ” pada kotak yang disediakan sesuai dengan jawaban anda.
a. Umum
a. SD
b. Askes
b. SLTP
c. Jamkesmas
c. SLTA
d. Jamkesda
d. PT
2. Pekerjaan anda :
5. No Register :…………….
a. PNS (diisi Petugas)
b. TNI/POLISI 6. Tingkat Ketergantungan (diisi Petugas)
c. SWASTA a. minimal
d. LAIN-LAIN
b. Prasial
3. Lama dirawat :
c. Maximal
a. 3 – 7 hari.
d. Total
b. > 7 hari.
123
II. KUESIONER KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN
A. Reability
No Penyataan 1 2 3 4 5
1. Menurut Saya, pelayanan pada rumah Sakit ini sesuai yang saya
harapkan
2. Menurut saya, Rumah Sakit ini dalam menangani pasien dapat
dipercaya
3. Pada saat pertama kali saya di rawat di Rumah Sakit ini pelayanan
yang diberikan sesuai harapan saya.
4. RumahSakit ini dalam memberikan pelayanan sesuai dengan informasi
yang diberikan
5. Menurut saya Rumah Sakit ini dalam memberikan laporan selalu benar
B. Responsiveness
No Penyataan 1 2 3 4 5
Pada saat saya memerlukan bantuan perawat/staf Rumah Sakit, mereka
memberikan pelayanan dengan segera.
Menurut saya Rumah Sakit ini kurang dapat dipercaya dalam
menagani masalah pasien.
Selama saya di rawat saya diberikan informasi secara lengkap dan
jelas tentang kondisi kesehatan pasien.
Menurut Saya perawat/staf Rmuah Sakit selalu siap dan bertanggung
jawab terhadap perkembangan kesehatan pasien.
C. Assurance
No Penyataan 1 2 3 4 5
Menurut saya, Suasana Rumah Sakit mampu memberikan
kenyamanan pada pasien
Menurut saya, perawat/staf Rumah Sakit mempunyai kemampuan
yang cukup dalam menjawab pertanyaan pasien
Menurut saya, perawat/staf Rumah sakit mampu memberikan
kepercayaan pada pasien/keluarga.
Menurut saya, perawat/staf Rumah Sakit Kurang mampu menjaga
kesopanan dalam memberikan pelayanan
124
D. Empathy
No Penyataan 1 2 3 4 5
Menurut Saya, perhatian erawat/staf RS sangat kurang bila ada
keluhan dari para pasien/keluarga.
Menurut Saya, kepedulian perawat/staf RS terhadap masalah pasien
adalah baik.
Menurut Saya, perlakuan perawat/staf RS memberikan kesan yang
baik pada pasien/keluarga.
E. Tangible
No Penyataan 1 2 3 4 5
Menurut Saya, Fasilitas yang ada di Rumah Sakit cukup memadai
Menurut Saya, peralatan keperawatan (seprai,selimut,sarung
bantal,peralatan untuk mandi pasien) cukup memadai
Menurut Saya, Profesionalisme perawat/staf RS adalah baik
Menurut Saya, Sarana komunikasi (kotak saran) unit pengaduan yang
ada di RS ini cukup memadai.
Menurut Saya,Keamanan di RS ini cukup memadai/terjaga
No Penyataan 1 2 3 4 5
Setiap pergantian dinas perawat memperkenalkan diri
Dalam menangani pasien perawat bersikap sopan dan ramah
Perawat selalu membudayakan senyum, salam, sapa pada
pasien/keluarga
Perawat selalu menjelaskan peraturan dan tata tertib RS pada saat
pertama kali masuk RS (opname)
Perawat menjelaskan fasilitas yang tersedia di RS pada setiap pasien
baru.
Perawat selalu menjelaskan di mana tempat-tempat bagian penting untuk
kelancaran perawatan (diorientasikan).
Perawat jarang menjelaskan masalah kesehatan yang saya hadapi sekarang
Kepala Ruangan selalu menjelaskan kepada pasien tentang perawat yang
bertanggung jawab setiap pergantian dinas
Perawat selalu memperhatikan keluhan pasien
Perawat selalu memberikan penjelasan bila akan melakukan tindakan
125
Setiap akan melakukan tindakan perawat menjelaskan tujuan dari tindakan
yang akan dilakukan.
126
INSTRUMEN
RUANG IGD MEGA BUANA
LEVEL IGD : LEVEL II (RS Tipe C)
A. PRINSIP UMUM
NO KELAS/RUANG Ya tdk ket
B. PERSYARATAN SARANA
127
16. Kit Pemerisaan sederhana
RUANG TINDAKAN
R.RESUSITASI
20. NA
21. OPA
25. ETT
32. Kriko
38. IV Needle
39. EKG
41. Debrilator
128
42. Gluko Stik
43. Stetoskope
44. Termometer
45. Nebulezer
46. Oksigen
49. Splint
51. Scoopestracer
53. Kateter/Poy/Nelaton
54. NGT
57. Kristaloid
58. Dextrose
59. Adrenalin
60. SA
61. Lidocain 2%
63. Aminophilin
64. Trombolitik
66. Manitol
67. Furosemide
R.TINDAKAN BEDAH
129
68. Meja OP
71. IV Needle
74. Metalcouter
76. Lampu OP
77. Stetoscope
78. Suction
79. Bidai
80. Splint
83. Lidocain
85. ATS
86. ABU
87. AntiRabies
91. EKG
93. Irigator
94. Oksigen
130
95. NGT
99.
R.TINDAKAN KEBIDANAN
R.PENUNJANG MEDIS
Komputer
ATK
Meubeler
Papan tulis
131
6. INSTRUMEN KEPUASAN KERJA PERAWAT
ST : Sangat Tidak Setuju, artinya pernyataan tersebut sama sekali tidak sesuai dengan
S kondisi yang dialami perawat pelaksana saat ini
TS : Tidak Setuju, artinya pernyataan tersebut tidak sesuai dengan kondisi yang
dialami perawat pelaksana saat ini
S : Setuju, artinya pernyataan tersebut sesuai dengan kondisi yang dialami perawat
pelaksana saat ini.
SS : Sangat Setuju, artinya pernyataan tersebut sangat sesuai dengan kondisi yang dialami
perawat pelaksana saat ini
No Pernyataan Jawaban
ST TS S SS
S
A Budaya Organisasi
1. Rumah sakit memberikan penghargaan kepada perawat yang berprestasi
2. Rumah sakit memberikan kesempatan kepada perawat untuk memberikan
ide demi kemajuan pelayanan
3. Sejak bekerja di rumah sakit ini, semangat kerja dan produktivitas saya
semakin baik
4. Pengembangan karir perawat di rumah sakit ini tidak jelas
5. Saya merasakan ketenangan dalam bekerja di tempat ini
6. Rumah sakit memberikan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan
7. Rumah sakit memperhatikan kesejahteraan perawat
B. Kepemimpinan
8 Atasan menuntut saya bekerja sesuai dengan standar yang ditetapkan
9 Atasan saya dapat mengatasi masalah yang terjadi di ruangan
10 Atasan memberikan kesempatan kepada saya untuk menyampaikan
gagasan dalam memberikan asuhan keperawatan
11 Pendelegasian yang dilakukan kepada staf sesuai kompetensi yang dimiliki
12 Atasan memberikan masukan setelah melakukan penilaian terhadap
pekerjaan yang saya lakukan
13 Atasan mengawasi setiap tindakan yang dilakukan staf
14 Sebelum menetapkan keputusan, atasan saya biasanya meminta masukan
dari bawahan
C. Komunikasi
15 Sesama perawat saling berkomunikasi dengan baik dalam melakukan
pekerjaan
16 Saya memiliki hubungan yang baik dengan rekan kerja
17 Teman sesama perawat saling membantu dalam melakukan pekerjaan
18 Diantara sesama perawat ada saling keterbukaan
19 Atasan saya memperlakukan bawahan bukan sebagai bawahan tetapi
sebagai seorang rekan
132
20 Pola komunikasi yang terjadi di unit kerja saya umumnya terbuka
21 Saya tidak dapat mengungkapkan pendapat saya tentang keputusan yang
dikeluarkan oleh atasan
22 Informasi penting yang menyangkut hak karyawan disampaikan kepada
kami
D. Aktivitas Kerja
23 Saya melakukan pekerjaan sesuai dengan uraian tugas
24 Saya melakukan tugas sesuai dengan rencana yang telah dibuat
25 Saya bekerja sesuai dengan kompetensi yang saya miliki
26 Pekerjaan saya penuh dengan tantangan yang menarik
27 Semangat kerja saya tergolong tinggi
28 Saya menyenangi pekerjaan yang saya lakukan saat ini
29 Saya melakukan pekerjaan dengan sungguh-sungguh
30 Saya menunggu dengan tidak sabar, kapan tibanya saat cuti
E. Kompensasi
31 Gaji yang saya terima sesuai dengan pekerjaan saya
32 Gaji yang saya terima sesuai dengan harapan saya
33 Gaji yang saya terima dapat memenuhi kebutuhan hidup saya
34 Rekan-rekan kerja saya umumnya puas dengan gaji yang mereka peroleh
saat ini.
35 Di rumah sakit ini, perawat yang bekerja lebih keras memang memperoleh
insentif yang memadai
133
SUPERVISI HARIAN KEPALA RUANGAN
134
39
40
135
RUMAH SAKIT MEGA BUANA
KOTA PALOPO
BIDANG KEPERAWATAN
136