Anda di halaman 1dari 259

BAB I

PENDAHULUAN
Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2015 merupakan
salah satu bentuk dokumentasi tahunan dari produk Sistem Informasi Kesehatan yang dapat
memberikan gambaran perkembangan situasi kesehatan khususnya di Wilayah Kota
Tangerang Selatan dan juga merupakan investasi informasi untuk kebutuhan di masa yang
akan datang.
Mekanisme penyusunan Profil Kesehatan melibatkan Dinas Kesehatan, Puskesmas Se
Kota Tangerang Selatan dan Lintas Sektor antara lain BPS, melalui kegiatan pertemuan
pemutakhiran data profil, validasi data profil secara berjenjang.
Indikator-indikator yang ditampilkan pada Profil Kesehatan antara lain Indikator
Derajat Kesehatan, Upaya Kesehatan, Sumber Daya Kesehatan. Indikator Derajat Kesehatan
merupakan indikator outcome meliputi mortalitas dan morbiditas serta Angka Harapan
Hidup. Indikator Upaya Kesehatan merupakan indikator output hasil kegiatan Pelayanan
Kesehatan Dasar maupun Rujukan. Indikator Sumber Daya Kesehatan merupakan indikator
input yang merupakan syarat pokok dalam pelaksanaan pembangunan kesehatan.
Pemerintah kota Tangerang Selatan mempunyai komitmen untuk meningkatkan
pembangunan kesehatan seperti yang tertuang dalam misi ke 4 dari misi pemerintah kota
tangerang selatan yaitu Meningkatkan pelayanan dasar pendidikan dan kesehatan
masyarakat yang kemudian di tuangkan dalam visi Dinas Kesehatan Kota Tangerang
Selatan yaitu Terwujudnya pelayanan dasar kesehatan masyarakat yang berkualitas,
moderen dan terjangkau bagi masyarakat kota Tangerang Selatan. Dengan Misi :
1. Meningkatkan Akses pelayanan kesehatan yang merata, berkualitas dan
terjangkau bagi masyarakat.
2. Mengembangkan

sumber

daya

kesehatan

yang

profesional

dan

berkesinambungan.
3. Mendorong kemandirian masyarakat melalui peningkatan pemberdayaan
kesehatan individu, keluarga, masyarakat beserta lingkungannya.

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

4. Mempererat kemitraan dengan seluruh pelaku dibidang kesehatan.


Dengan keterpaduan antara visi dan misi tersebut pembangunan kesehatan di kota
Tangerang Selatan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Profil kesehatan Kota Tangerang Selatan terdiri dari 6 bab dengan sistematika
penyajian sebagai berikut:
Bab 1 : Pendahuluan
Bab ini berisi penjelasan tentang maksud dan tujuan profil kesehatan dan sistematika dari
penyajiannya
Bab 2 : Gambaran umum
Bab ini menyajikan tentang gambaran umum kabupaten/kota. Selain uraian tentang letak
geografis, administratif dan informasi umum lainnya, bab ini juga mengulas faktor-faktor
yang berpengaruh terhadap kesehatan dan faktor-faktor lainnya misal kependudukan,
ekonomi, pendidikan, sosial budaya dan lingkungan
Bab 3 : Derajat Kesehatan
Bab ini berisi tentang indikator mengenai angka kematian, angka kesakitan dan angka status
gizi masyarakat.
Bab 4 : Upaya Kesehatan
Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan
penunjang, pemberantasan penyakit menular, pembinaan kesehatan lingkungan dan sanitasi
dasar, perbaikan gizi masyarakat, pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan. Upaya
pelayanan kesehatan yang diuraikan dalam bab ini juga mengakomodir indikator kinerja
Standar Pelayanan Minimal bidang kesehatan serta upaya pelayanan kesehatan lainnya yang
diselenggarakan oleh kabupaten/kota.
Bab 5 : Sumber Daya Kesehatan
Bab ini menguraikan tentang sarana kesehatan, tenaga kesehatan, pembiayaan kesehatan dan
sumber daya kesehatan lainnya.

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

Bab 6 : Kesimpulan
Lampiran
Profil Kesehatan diharapkan mampu memenuhi kebutuhan informasi baik sektor
kesehatan sendiri maupun sektor non kesehatan, terutama dalam proses manajemen yang
meliputi

perencanaan,

penggerakan,

pengendalian

dan

monitoring

serta

evaluasi

pembangunan kesehatan.

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

BAB II
GAMBARAN UMUM
2.1 DATA GEOGRAFI
Wilayah Kota Tangerang Selatan secara geografis terletak di bagian timur
Provinsi Banten yaitu pada titik koordinat 106 38 106 47 Bujur Timur dan 06 13
30 06 22 30 Lintang Selatan dan secara administratif terdiri dari 7 (tujuh)
kecamatan, 54 (Lima Puluh Empat) kelurahan dengan luas wilayah 147,19 Km atau
14.719 Ha.
Kondisi geografis yang strategis ini merupakan keuntungan bagi Kota
Tangerang Selatan terutama dari segi komunikasi dan perhubungan.
Batas wilayah Kota Tangerang Selatan adalah sebagai berikut :

Sebelah utara berbatasan dengan Provinsi DKI Jakarta & Kota Tangerang

Sebelah timur berbatasan dengan Kota Depok

Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Bogor & Kota Depok

Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Tangerang


Wilayah Kota Tangerang Selatan dilintasi oleh Kali Angke, Kali

Pesanggrahan dan Sungai Cisadane sebagai batas administrasi kota di sebelah barat.
Letak geografis Kota Tangerang Selatan yang berbatasan dengan provinsi DKI Jakarta
pada sebelah utara dan timur memberikan peluang pada Kota Tangerang Selatan sebagai
salah satu daerah penyangga provinsi DKI Jakarata, selain itu juga sebagai daerah yang
menghubungkan Provinsi Banten dengan Provinsi DKI Jakarta. Selain itu, Kota
Tangerang Selatan juga menjadi salah satu daerah yang menghubungkan Provinsi Banten
dengan Provinsi Jawa Barat.

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

TABEL 1
POTENSI FISIK DASAR
KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN 2015

NO

POTENSI FISIK DASAR

KETERANGAN

Letak Geografis

Di Sebelah Timur Provinsi Banten

Luas Wilayah

147, 19 Km atau 14.719 Ha

Batas Batas

- Sebelah Utara

Kota Tangerang

- Sebelah Timur

Provinsi DKI Jakarta

- Sebelah Selatan

Kota Depok dan Kabupaten Bogor

- Sebelah Barat

Kabupaten Tangerang

Wilayah Pemerintahan
- Kecamatan

7 Kecamatan

- Kelurahan

54 Kelurahan

Wilayah Cakupan Puskesmas

25 Puskesmas

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

WILAYAH KOTA TANGERANG SELATAN

Luas wilayah masing-masing kecamatan tertera dalam Tabel 2 Kecamatan dengan


wilayah paling besar adalah Pondok Aren dengan luas 2.988 Ha. atau 20,30% dari
luas keseluruhan Kota Tangerang Selatan, sedangkan kecamatan dengan luas paling
kecil adalah Setu dengan luas 1.480 Ha atau 10,06%.

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

TABEL 2
LUAS WILAYAH MENURUT KECAMATAN
Luas Wilayah

Persentase terhadap

(Ha)

luas kota (%)

Serpong

2.404

16,33%

Serpong Utara

1.784

12,12%

Ciputat

1.838

12,49%

Ciputat Timur

1.543

10,48%

Pamulang

2.682

18,22%

Pondok Aren

2.988

20,30%

Setu

1.480

10,06%

14.719

100,00%

No

Kecamatan

Kota Tangerang Selatan

2.2 DATA DEMOGRAFI


Kependudukan
Berdasarkan data dari BPS Kota Tangerang Selatan, Estimasi jumlah
penduduk Kota Tangerang Selatan tahun 2015 adalah

1,543,209. Perkembangan

penduduk suatu daerah ditentukan oleh tingkat kelahiran, kematian, dan migrasi
penduduk.
Jumlah penduduk merupakan aset bagi suatu daerah yang mempunyai
peran cukup besar dalam penentuan percepatan pembangunan daerah apabila didukung
dengan kualitas yang baik. Penduduk mempunyai dua peranan dalam bidang ekonomi
yaitu sebagai produsen dan konsumen.

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

TABEL 3
ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK MENURUT KECAMATAN KOTA
TANGERANG SELATAN TAHUN 2015
NO

KECAMATAN

LAKI-LAKI

PEREMPUAN

JUMLAH

SERPONG

84653

86078

170731

SERPONG UTARA

81526

82229

163755

SETU

41303

39508

80811

PAMULANG

168052

164932

332984

CIPUTAT

114860

111114

225974

CIPUTAT TIMUR

101889

100497

202386

PONDOK AREN

185430

181138

366568

JUMLAH

777713

765496

1.543.209

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

BAB III
DERAJAT KESEHATAN
Derajat Kesehatan masyarakat tidak sepenuhnya merupakan intervensi sektor
kesehatan namun merupakan hasil dari berbagai keadaan sosial ekonomi termasuk
pendidikan dan keadaan lingkungan. Berdasarkan fakta fakta yang ada, indikator derajat
kesehatan masyarakat yang paling sensitif adalah Angka Harapan Hidup ( AHH ) dan Indeks
Pembangunan Manusia (IPM), Angka Kematian Bayi ( AKB ), Angka Kematian Ibu ( AKI ),
serta status Gizi Balita.
A. Angka Harapan Hidup (AHH) & Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Angka Harapan Hidup merupakan perkiraan lama hidup rata rata penduduk dengan
asumsi tidak ada perubahan pola mortalitas menurut umur. AHH dapat dijadikan untuk
menilai status Derajat Kesehatan dimana Angka Harapan Hidup ( AHH ) adalah salah satu
indikator yang mencerminkan berapa lama seorang bayi baru lahir diharapkan hidup. AHH
merupakan alat untuk mengevaluasi kinerja pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan
penduduk pada umumnya dan meningkatkan derajat kesehatan pada khususnya. Dari hasil
sensus penduduk dan Susenas, didapatkan Angka Harapan Hidup ( AHH ) meningkat dari
tahun ke tahun, seperti terlihat pada tabel dibawah ini :
Tabel Angka Harapan Hidup di kota Tangerang Selatan tahun 2008 2013

Tahun

Angka Harapan Hidup

2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015

68,40
68,43
68,46
68,49
68,52
69,17
72,11
72,12

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

Angka Harapan Hidup tahun 2015 adalah 72,12 sudah melampaui target RPJMD Kota
Tangerang Selatan tahun 2015 yaitu 68,69.
Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Tangerang Selatan
berdasarkan penghitungan BPS tahun 2015 mencapai 79,38 poin, bisa dikatakan mengalami
peningkatan sebesar 0,21 poin dari tahun 2014 yang hanya mencapai 79,17 poin . Hal ini
berhubungan langsung dengan perbaikan beberapa indikator sosial ekonomi.
Secara umum dapat dikatakan Angka harapan Hidup dan Indeks Pembangunan
Manusia Di Kota Tangerang Selatan Mengalami Kenaikan secara terus menerus sampai
tahun 2015.
B. KESEHATAN IBU
1. Angka Kematian Ibu ( AKI )
Terdapat beberapa indikator yang digunakan untuk mengukur status kesehatan ibu
pada suatu wilayah, salah satunya yaitu angka kematian ibu (AKI). AKI merupakan salah
satu indikator yang peka terhadap kualitas dan aksesibilitas fasilitas pelayanan kesehatan.
Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, AKI (yang
berkaitan dengan kehamilan, persalinan, dan nifas) sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup.
Kota Tangerang Selatan masih memberi sumbangan kematian baik ibu, neonatus,
maupun bayi setiap tahunnya, dimana AKI tahun 2010 adalah 37/ 100.000 KH, dan AKB
2,8/1000 KH, dengan jumlah kematian Ibu sebanyak 9 kasus/orang dan kematian neonatus
54 kasus, serta kematian Bayi berjumlah 13 Kasus/orang, dari 24.303 KH. Pada tahun 2011
AKI Kota Tangerang Selatan 44/100.000 KH, dan AKB 1,7/1000 KH. Dengan jumlah
kematian Ibu sebanyak 13 kasus dan kematian Neonatus 35 kasus, serta Bayi berjumlah 12
kasus Dari 29.393 KH. Tahun 2012 AKI Kota Tangerang Selatan 39,5/100.000 KH, dan
AKB 1,5/1000 KH dengan jumlah kematian ibu 12 kasus dan kematian Neontaus 23 kasus
serta kematian Bayi 17 kasus dari 30.388 KH. Tahun 2013 AKI Kota Tangerang Selatan
48/100.000 KH, dan AKB 0,7/1000 KH dengan jumlah kematian Ibu 14 kasus dan kematian
Neonatus 16 kasus serta kematian Bayi 5 kasus dari 29.129 KH.
Untuk tahun 2014 AKI Kota Tangerang Selatan 34,5/100.000 KH, dan AKB
0,4/1000 KH dengan jumlah kematian Ibu 10 kasus dan kematian Neonatus 11 kasus serta
kematian Bayi 2 kasus dari 28.931 KH.

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

10

Untuk tahun 2015 AKI Kota Tangerang Selatan 49/100.0000 KH, dan AKB
1,2/1000 dengan jumlah kematian Ibu 15 kasus dan kematian neonatus 25 serta kematian
Bayi 12 kasus dari 30594 KH.
Bila dilihat dari penyebabnya, kematian ibu di Kota Tangerang Selatan, disebabkan
karena : 10 kasus (66.67 %) Pendarahan,4 kasus (26,67%) akibat Hipertensi dan Eklamsi, 1
kasus (6,67%) akibat Infeksi dan sebab kematian neonatus 1 kasus (4%) TDRN, 1 kasus
(4%) BBLR, 1 kasus (4%) Infeksi, 7 kasus (28%)

Preterm, 2 kasus (8%) Gagal Nafas, 1

kasus (4%) Sepsis dd/Meningitis, 3 kasus (12%)

kelainan kongenital, 4 kasus (16 %)

asfiksia, 2 kasus (8%) sepsis, 1 kasus (4%) dehidrasi, 1 kasus(4%) kelainan jantung, 1 kasus
(4%) Respiratory distress syndrome.
Masalah akses dan kualitas pelayanan kesehatan yang serius. Masalah kesehatan
neonatal selain sangat terkait dengan kondisi saat ibu hamil dan bersalin tetapi juga penyakit
dan masalah kesehatan yang dialami bayi setelah lahir yang menyangkut perawatan bayi baru
lahir.
Terdapat tiga jenis area intervensi yang dapat dilakukan untuk menurunkan angka
kematian dan kesakitan ibu dan neonatal yaitu melalui: (1) peningkatan pelayanan antenatal
yang mampu mendeteksi dan menangani kasus risiko tinggi secara memadai, (2) pertolongan
persalinan yang bersih dan aman oleh tenaga kesehatan terampil, pelayanan pasca persalinan
dan kelahiran, di fasilitas kesehatan, serta (3) pelayanan emergensi kebidanan dan neonatal
dasar (PONED) dan komprehensif (PONEK) yang dapat dijangkau.
Dalam rangka percepatan penurunan AKI guna mencapai target MDGs tahun 2015,
Direktorat Bina Kesehatan Ibu telah merumuskan skenario percepatan penurunan AKI
sebagai berikut:
1. Target MDG 5 akan tercapai apabila 50% kematian ibu per provinsi dapat
dicegah/dikurangi.
2. Kunjungan antenatal pertama (K1) sedapat mungkin dilakukan pada trimester pertama,
guna mendorong peningkatan cakupan kunjungan antenatal empat kali (K4).
3. Bidan di Desa sedapat mungkin tinggal di desa, guna memberikan kontribusi positif untuk
pertolongan persalinan serta pencegahan dan penanganan komplikasi maternal.

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

11

4. Persalinan harus ditolong tenaga kesehatan dan sedapat mungkin dilakukan di fasilitas
kesehatan.
5. Pelayanan KB harus ditingkatkan guna mengurangi faktor risiko 4 Terlalu.
6. Pemberdayaan keluarga dan masyarakat dalam kesehatan reproduksi responsif gender
harus ditingkatkan untuk meningkatkan health care seeking behaviour.
Hal yang sama juga perlu dilakukan upaya oleh Pemerintah Kota Tangerang Selatan
melalui Dinas Kesehatan bekerja sama dengan pihak swasta, lintas sektor, dan masyarakat
dalam rangka mencegah terjadinya kematian ibu dan bayi, dengan meningkatkan status
kesehatan ibu dan anak.

TABEL 4
JUMLAH DAN SEBAB KEMATIAN IBU
DI KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN 2010 S/D 2015
BERDASARKAN LAPORAN BULANAN PUSKESMAS

NO

1.

2.

3.

Jumlah dan
sebab
Kematian
Ibu/Tahun

Pendarahan

PreEklmpsia/E
klampsia

Infeksi

2010

2011

2012

2013

2014

2015

(55,56%)

(38,46%)

(8,33%)

(14,3%)

(60%)

(60%)

(38,46%)

(16,67%)

(35,7%)

(30%)

(20%)

1 (11,11%)

(8,33%)

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

(6,7%)

12

4.

Sebab Lain

Jumlah

3 (33,33%)

(23,08%)

(66,67%)

(50%)

(10%)

(13.3%)

13

12

14

10

15

Dilihat dari penyebabnya, kematian ibu di Kota Tangerang Selatan pada tahun 2015,
disebabkan karena : 9 kasus (60 %) akibat pendarahan, 3 kasus (20 %) akibat
PreEklampsia/Eklampsia, 1 kasus (6,7 %) akibat Infeksi dan 2 Kasus (13,3 %) sebab lainnya.

2. Angka kematian bayi (AKB)


Upaya pemeliharaan kesehatan anak ditujukan untuk mempersiapkan generasi yang
akan datang yang sehat, cerdas, dan berkualitas serta untuk menurunkan angka kematian

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

13

anak. Upaya pemeliharaan kesehatan anak dilakukan sejak janin masih dalam kandungan,
dilahirkan, setelah dilahirkan, dan sampai berusia 18 (delapan belas) tahun.
Angka kematian bayi adalah jumlah yang meninggal sebelum mencapai usia 1 (satu)
tahun dari 1000 kelahiran hidup penduduk pada tahun yang sama. Angka kematian bayi di
Kota Tangerang Selatan cenderung mengalami penurunan.Penurunan AKB tidak lepas dari
upaya-upaya yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan, dan Puskesmas terutama penguatan di
sektor lapangan dengan upaya bina wilayah serta makin baiknya pelayanan di Pukesmas dan
rumah sakit. Angka ini merupakan indikator yang sensitif terhadap ketersediaan, pemanfaatan
pelayanan kesehatan terutama pelayanan perinatal, disamping juga merupakan indikator
terbaik untuk menilai pembangunan sosial ekonomi masyarakat secara menyeluruh. Pada
tahun 2010 dilaporkan terjadi kematian bayi berjumlah 67 kasus (orang) dari

24.312

kelahiran hidup (AKB = 2,8), sedangkan pada tahun 2011 kematian bayi berjumlah 12 kasus
(orang) dari 29.393 Kelahiran Hidup (AKB = 1,6). Pada tahun 2012 kematian bayi berjumlah
20 kasus (orang) dari 30.388 Kelahiran Hidup (AKB = 1,5), di tahun 2014 kematian Bayi 5
kasus dari 29.129 KH., di tahun 2014 kematian Bayi 2 kasus dari 28.931 KH, dan AKB tahun
2015 menjadi 1,2/1000 LH.
TABEL 5
JUMLAH DAN SEBAB KEMATIAN BAYI
DI KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN 2010 S/D 2015
BERDASARKAN LAPORAN BULANAN PUSKESMAS

NO

1.

2.

Jumlah dan
Sebab Kematian
Bayi/Tahun

Asfiksia

Diare

2010

2011

2012

2013

2014

2015

(15,38%)

(50%)

(35%)

(80 %)

(50%)

(8.33%)

(15,38%)

(33,33%)

(15%)

(20%)

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

14

0
3.

Demam

Kelainan Jantung

(8,33%)
8

5.

(8,33%)
0

4.

Lain-lain

(61,5%)

Jumlah

13

(8.33%)
10

(50%)

12

20

10

(50%)

(83.33%)

12

Bila dilihat dari penyebabnya, kematian bayi di Kota Tangerang Selatan tahun 2015,
disebabkan karena : 1 kasus (8,33%) akibat Asfiksia, 1 kasus (8,33%) akibat kelainan jantung
dan 10 kasus (83,33%) akibat lainnya.

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

15

3. Angka kematian Anak


TABEL 6
JUMLAH DAN SEBAB KEMATIAN NEONATUS
DI KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN 2010 S/D 2015
BERDASARKAN LAPORAN BULANAN PUSKESMAS

NO

Jumlah dan Sebab


Kematian
Neonatus/Tahun

1.

BBLR

2.

Asfiksia

2010

2011

2012

2013

2014

2015

25
(48,08%)

8
(22,86%)

(34,6%)

(37,5%)

(27,3%)

( 4%)

13
(37,14%)

(23,1%)

(6,25%)

(27,3%)

(16%)

(2,86%)

(7,7%)

(18,75%)

(9,1%)

(16%)

13
(37,14%)

16

(34,6%)

(37,5%)

(36,4%)

(64%)

26

16

11

25

(14,81%)

3.

4.

Infeksi

Sebab Lain

21
(38,89%)

Jumlah

54

35

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

16

Bila dilihat dari penyebabnya, kematian neonatus di Kota Tangerang Selatan,


disebabkan karena : 6 kasus karena prematur, 4 kasus asfiksia, 4 kasus infeksi, 3 kasus
kelainan kongenital, 2 kasus gagal nafas, 2 kasus kelaian jantung, 1 kasus BBLR, 1 kasus
Dehidrasi dan 2 kasus lainnya. Kematian neonatus meningkat tahun 2015 dari 12 kasus
menjadi 25 kasus.
4. Angka kematian balita (AKBAL)
TABEL 7
JUMLAH DAN SEBAB KEMATIAN BALITA
KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN 2010 S/D 2015
BERDASARKAN LAPORAN BULANAN PUSKESMAS

NO

Jumlah dan
Sebab Kematian
Balita/Tahun

2010

2011

2012

2013

2014

2015

1.

Diare

(60%)

(20%)

(60%)

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

17

2.

Febris

(20%)

3.

ISPA

(10%)

4.

Down Syndrome

(20%)

5.

DBD

(10%)

6.

Lain-lain

Jumlah

4 (80%)

(100%)

(20%)

(100%)

10

Bila dilihat dari penyebabnya, kematian bayi di Kota Tangerang Selatan, disebabkan
karena 4 Kasus HIV AIDS, 2 Kasus kejang, 1 kasus Asfiksia, 1 kasus Penyakit
Kongenital, 1 kasus Kelainan Jantung, 1 kasus gagal nafas, 1 kasus TB Milller, dan 1
kasus Miningitis. Tahun 2015 Kematian Bayi Tangsel meningkat dari tahun 2014 dari 2
kasus menjadi 12 kasus. AKB tahun 2015 menjadi 1,2/1000 LH.

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

18

Bila dilihat dari penyebabnya, kematian balita di Kota Tangerang Selatan,


disebabkan karena 2 Kasus Gizi Buruk, 1 Kasus Pneumonia, 1 kasus Thalasemia. 1 kasus
Penyakit Kongenital, 1 kasus Kelainan Jantung, 1 kasus gagal nafas, 1 kasus TB Milller,
dan 1 kasus Miningitis. Tahun 2015 Kematian Balita Tangsel menurun dari tahun 2014 dari
10 kasus menjadi 4 kasus. AKABA tahun 2015 menjadi 0,04/1000 LH.
C. Angka Kesakitan
Angka kesakitan merupakan indikator dalam menilai derajat kesehatan suatu
masyarakat. Untuk menurunkan angka kesakitan perlu upaya pengendalian penyakit.

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

19

1. Tuberkulosis (TBC)
TB (Tuberkulosis) adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh
kuman TB (mycobacterium tuberculosis). Sebagian besar kuman TB menyerang
paru-paru, tetapi dapat juga mengenai organ tubuh lain.
Beban penyakit yang disebabkan oleh tuberkulosis dapat diukur dengan Case
Notification Rate (CNR), prevalensi (didefinisikan sebagai jumlah kasus tuberkulosis
pada suatu titik waktu tertentu), dan mortalitas/kematian (didefinisikan sebagai
jumlah kematian akibat tuberkulosis dalam jangka waktu tertentu).
Pada tahun 1995, program nasional pengendalian TB mulai menerapkan
strategi DOTS dan dilaksanakan di Puskesmas secara bertahap. Sejak tahun 2000
strategi DOTS dilaksanakan secara Nasional di seluruh Fasyankes terutama
Puskesmas yang di integrasikan dalam pelayanan kesehatan dasar.
Fakta menunjukan bahwa TB masih merupakan masalah utama kesehatan
masyarakat Indonesia, antara lain :

Pada Tahun 2015 Indonesia merupakan Negara dengan pasien TB terbanyak ke


3 di dunia. Insidensi kasus TB BTA Positif sekitar 107 per 100.000 penduduk.

Pada Tahun 2014 Indonesia merupakan Negara dengan pasien TB terbanyak ke4 di dunia setelah India, Cina, dan Afrika Selatan. Diperkirakan jumlah pasien
TB di Indonesia sekitar 5,8% dari total jumlah pasien TB di dunia.
Diperkirakan, setiap tahun ada 429.730 kasus baru dan kematian 62.246 orang.
Insidensi kasus TB BTA Positif sekitar 102 per 100.000 penduduk.

Tahun 1995, hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) menunjukan


bahwa pnyakit TB merupakan penyebab kematian nomor tiga (3) setelah

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

20

penyakit kardiovaskuler dan penyakit saluran pernafasan pada semua kelompok


usia, dan nomor satu (1) dari golongan penyakit infeksi.

Pada tahun 2009, prevalensi HIV pada kelompok TB di Indonesia sekitar 2,8%.
Kekebalan ganda kuman TB terhadap obat anti TB (multidrug resistence =
MDR) diantara kasus TB baru sebesar 2%, sementara MDR diantara kasus
pengobatan ulang sebesar 20%. (WHO, 2009)

Penyebab utama meningkatnya beban masalah TB antara lain adalah :


a. Kemiskinan pada berbagai kelompok masyarakat, seperti pada negara-negara
yang sedang berkembang
b. Kegagalan program TB selama ini. Hal ini diakibatkan oleh :
1) Tidak memadainya komitmen politik dan pendanaan
2) Tidak memadainya organisasi pelayanan TB (kurang terakses oleh masyarakat,
penemuan

kasus/

diagnosis

yang

tidak

standar,

obat

tidak

terjamin

penyediaannya, tidak dilakukan pemantauan, pencatatan dan pelaporan yang


standar)
3) Tidak memadainya tatalaksana kasus (diagnosis dan paduan obat yang tidak
standar, gagal menyembuhkan kasus yang telah didiagnosis)
4) Salah persepsi terhadap manfaat dan efektifitas BCG
5) Infrastruktur kesehatan yang buruk pada negara-negara yang mengalami krisi
ekonomi atau pergolakan masyarakat

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

21

c. Perubahan demografi karena meningkatnya penduduk dan perubahan struktur umur


kependudukan
d. Dampak pandemi HIV
HIV/AIDS merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi Human
Immunodeficiency Virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Infeksi tersebut
menyebabkan penderita mengalami penurunan ketahanan tubuh sehingga sangat
mudah untuk terinfeksi berbagai macam penyakit lain.
Pandemi HIV/AIDS di dunia menambah permasalahan TB. Koinfeksi dengan
HIV akan meningkat risiko kejadian TB secara signifikan. Pada saat yang sama,
resisiten ganda kuman TB terhadap obat anti TB (multidrug resistance = MDR)
semakin menjadi masalah akibat kasus yang tidak berhasil disembuhkan. Keadaan
tersebut pada akhirnya akan menyebabkan terjadinya endemi TB yang sulit
ditangani.
Kota Tangerang Selatan pada tahun 2015 berjumlah penduduk 1.411.765 jiwa,
mempunyai 25 Puskesmas yang semuanya telah melaksanakan Program TB DOTS
yang melayani dan menangani penderita TB selain itu juga ada 1 RSU Kota
Tangerang Selatan dan 2 Fasilitas Kesehatan Swasta (Poliklinik PT. Pratama, LKC
Ciputat) ikut serta dalam melaksanakan Program TB DOTS. Pada tahun 2015
penemuan dan penanganan penderita TB ditemukan sebanyak 3.588 suspek TB,
1.520 pasien TB yang di obati, 783 kasus TB baru BTA Positif dan 511 kasus TB
BTA negatif rontgen positif. Insiden kasus TB pada penduduk Kota Tangerang
Selatan tahun 2015 terhadap kasus TB baru BTA Positif 107/100.000 penduduk,
sehingga diperkirakan penduduk Kota Tangerang Selatan yang menderita kasus TB
baru BTA Positif sebanyak 1.511.

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

22

Tabel Cakupan Program TB Tahun 2015

No

Indikator
Program

Cakupan (Nominal)
Tw. 1

Tw. 2

Tw. 3

Tw. 4

2015

Suspek yang
diperiksa BTA

2.467

601

417

103

3.588

Penderita baru
BTA (+)
ditemukan

208

185

205

185

783

Penderita baru
BTA (-) rontgen
(+)

160

126

111

114

511

Seluruh Penderita
TB yang diobati

446

391

351

332

1.520

Penderita Anak

48

60

28

153

Penderita BTA
Positif (sembuh)

141

136

130

84

491

Penderita BTA
Pos
(Keberhasilan
Pengobatan)

120

146

161

82

499

Penderita BTA
Pos (Penderita
Drop Out)

11

18

24

16

69

Penderita BTA
Pos (Gagal
Pengobatan)

10

Penderita BTA
Pos (Meninggal)

17

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

23

Tabel
Persentasi Proporsi TB Paru BTA Positif diantara Suspek
per Puskesmas di Kota Tangerang Selatan Tahun 2015

Indikator Proporsi BTA Positif diantara Suspek ada Tahun 2015 jumlah
suspek yang di temukan sebanyak 3.588 orang dan jumlah BTA Positif 783 orang.
Tabel
Cakupan Penemuan Penderita TB Paru Baru BTA Positif
di Kota Tangerang Selatan Tahun 2015
Jumlah Kasus

Persentase Kasus

Triwulan
Target

Pencapaian

Target
CDR

Pencapaian

Tw. 1

378

208

70%

55%

Tw. 2

378

185

70%

49%

Tw. 3

378

205

70%

54%

Tw. 4

378

185

70%

49%

2015

1511

783

70%

52%

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

24

Tabel
Persentasi Penemuan Kasus baru TB Paru BTA Positif (CDR)
per Puskesmas di Kota Tangerang Selatan Tahun 2015

Tabel
Target dan Penemuan Kasus baru TB Paru BTA Positif
per Puskesmas Tahun 2015

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

25

Pada tahun 2014 Penemuan kasus baru TB Paru BTA Positif sebanyak 698
(46%) dan pada tahun 2015 penemuan kasus baru BTA positif sebanyak 783.
Adapun target penemuan kasus baru BTA positif yang harus dicapai pada tahun
2015 sebanyak 1.511, sehingga pencapaian target di Kota Tangerang Selatan pada
tahun 2015 baru mencapai 52%, angka ini masih rendah dari standar program
nasional TB yaitu 70%.
Hal yang harus diperhatikan dengan CDR yang masih rendah antara lain
belum adanya kerjasama dengan fasilitas pelayanan kesehatan swasta tentang
program Strategi DOTS, tidak semua penderita dapat didata dari semua sarana
pelayanan kesehatan swasta yang ada. Kenyataan tersebut menandakan belum
optimalnya laporan penderita Baru BTA positif dari unit pelayanan kesehatan swasta
(Klinik, BPS, DPS dan RS) yang ada di wilayah Kota Tangerang Selatan.
Tabel
Persentasi Kesembuhan Pengobatan TB
per Puskesmas di Kota Tangerang Selatan Tahun 2015

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

26

Angka kesembuhan pengobatan diwilayah Kota Tangerang Selatan pada tahun


2015 adalah 70%, angka ini masih dibawah standar program nasional TB yaitu
85%, hal ini mungkin disebabkan kualitas dan efektifitas penatalaksanaan pasien TB
di masing-masing Puskesmas yang masih kurang dan ada masalah di laboratorium
dalam pemeriksaan sputum BTA di puskesmas atau pelayanan kesehatan.
Angka keberhasilan pengobatan ini menunjukan persentase pasien baru TB
paru yang menyelesaikan pengobatan (baik yang sembuh maupun pengobatan
lengkap) diantara pasien baru TB paru BTA positif yang tercatat dan diobati, angka
keberhasilan pengobatan yaitu minimal 85%. Di Kota Tangerang Selatan pada tahun
2015 masih dibawah angka standar nasional program TB yaitu 83%.
Pada tahun 2015, Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan membentuk
layanan satelit TB MDR untuk pengobatan pasien TB MDR, yang dilaksanakan di
dua (7) Puskesmas yaitu Puskesmas Serpong 1, Puskesmas Pamulang, Puskesmas
Pondok Benda, Puskesmas Jurang Mangu, Puskesmas Pondok Aren, Puskesmas
Kampung Sawah, Puskesmas Rengas. Hal ini bertujuan untuk penjaringan suspek,
melanjutkan

pengobatan,

pengelolaan

logistik,

pencatatan

dan

memantau

perkembangan Pasien TB MDR, yang sebelumnya pasien tersebut ditangani di RS


Persahabatan Jakarta.
Penerapan

Manajemen

Terpadu

Pengendalian

TB

Resisten

Obat

menggunakan kerangka kerja yang sama dengan strategi DOTS, untuk saat ini upaya
penanganannya lebih diutamakan pada kasus TB MDR.
Pada dasarnya startegi pengobatan pasien TB MDR mengacu pada strategi DOTS.

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

27

a. Semua pasien yang sudah terbukti sebagai pasien TB MDR dipastikan dapat
mengakses pengobatan TB MDR yang baku dan bermutu.
b. Panduan OAT untuk pasien TB MDR telah ditegakkan. Panduan OAT tersebut
dapat disesuaikan bila terjadi perubahan hasil uji kepekaan M. tuberculosis
dengan panduan baru yang di tetapkan oleh TAK (Tim Ahli Klinis).
Pengobatan pasien TB MDR dimulai bila sudah terkonfirmasi TB MDR
berdasarkan hasil uji kepekaan M. tuberculosis. Selama menjalani pengobatan,
pasien harus dipantau secara ketat untuk menilai respons pengobatan dan identifikasi
efek samping sejak dini. Gejala TB pada umumnya (batuk, berdahak, demam dan
BB menurun) pada umumnya membaik dalam beberapa bulan pertama pengobatan.
Konversi dahak dan biakan merupakan indiaktor respons pengobatan. Pemeriksaan
dahak dan biakan dilakukan setiap bulan sampai terjadi konversi biakan dan setiap 2
bulan sekali setelah terjadi konversi biakan.
Dibawah ini table grafik pasien TB MDR yang berada di Satelit TB MDR
Kota Tangerang Selatan :
Tabel
Pasien TB MDR Berdasarkan Jenis Kelamin
Di Satelit TB MDR Kota Tangerang Selatan Tahun 2015

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

28

Tabel
Pasien TB MDR
Di Satelit TB MDR Kota Tangerang Selatan Tahun 2015

Proses kegiatan Manajemen Terpadu Pengendalian TB Resisten Obat


memerlukan monitoring secara periodik dan evaluasi secara sistematis pada semua
tingkat. Monitoring berkala kegiatan Manajemen Terpadu Pengendalian TB Resisten
Obat perlu melibatkan para pemangku kepentingan yang lebih luas selain para
pengelola program TB
Tujuan monitoring kegiatan Manajemen Terpadu Pengendalian TB Resisten
Obat adalah :
1. Memantau proses dan perkembangan implementasi Manajemen Terpadu
Pengendalian TB Resisten Obat secara berkala dan berkelanjutan
2. Mengidentifikasi masalah dan kesenjangan dalam implementasi Manajemen
Terpadu Pengendalian TB Resisten Obat
3. Mengatasi masalah yang teridentifikasi dan mangantisipasi dampak dari
permasalahan tersebut.

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

29

Untuk meningkatkan kinerja program TB di unit pelayanan kesehatan, maka


sangat penting dilaksanakannya kegiatan monitoring dan evaluasi secara berkala,
biasanya dilaksanakan per triwulan dan melakukan supervisi ke seluruh Puskesmas
di wilayah Kota Tangerang Selatan. Pada prinsipnya semua kegiatan harus
dimonitor dan dievaluasi, antara lain kegiatan penatalaksanaan penderita, pelayanan
laboratorium, penyediaan obat dan bahan pelengkap lainnya. Untuk itu diperlukan
sistem pencatatan dan pelaporan yang baku serta dilaksanakan dengan baik.
Menurut hasil Riskesdas tahun 2013 dilihat dari grafik di bawah untuk
prevalensi TB Paru berdasarkan riwayat diagnosis dan gejala Kota Tangerang
selatan menduduki posisi yang terendah dengan nilai 0,1% di bandingkan dengan
kab/kota se Propinsi Banten.

Dalam penanggulangan TB, kegiatan yang dilakukan oleh masing-masing unit


pelayanan kesehatan sering melibatkan petugas kesehatan lain sehingga pelayanan

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

30

yang diberikan harus terkoordinasi dan terstandarisasi. Hal ini dapat di ketahui dari
cakupan pencapaian indikator program. Agar setiap permasalahan yang dijumpai
dalam pencapaian target indikator program dan dapat ditangani atau dievaluasi
dengan baik maka perlu dilakukan kegiatan monitoring secara berkala di tingkat
Kabupaten/Kota.
2. Pneumonia Balita
Pneumonia

adalah

penyakit

yang

disebabkan

kuman

Pneumococcus,

Staphylococcus, Streptococcus, dan virus. Gejala penyakit pneumonia yaitu menggigil,


demam, sakit kepala, batuk, mengeluarkan dahak, dan sesak napas. Populasi yang
rentan terserang pneumonia adalah anak- anak usia kurang dari 2 tahun, usia lanjut lebih
dari 65 tahun dan orang yang memiliki masalah kesehatan (malnutrisi, gangguan
imunologi).

Menurut hasil Riskesdas 2013, dilihat dari grafik di atas period prevalence
pneumonia berdasarkan diagnosis selama 12 bulan terakhir sebesar 0,6%.
Sampai saat ini Pneumonia masih merupakan penyebab kesakitan dan kematian
utama pada balita. Setiap tahunnya lebih dari 2 jutaan anak meninggal karena Infeksi
Saluran Pernafasan Akut, khususnya pneumonia. Menurut laporan Badan Kesehatan

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

31

Dunia (World Health Oreganization/ WHO), hampir 50% kasus pneumonia berada di
asia tenggara dan Indonesia menududuki peringkat ke-6.
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) masih merupakan masalah kesehatan di
masyarakat Indonesia, kematian pada balita (berdasarkan survey Kematian Bali tahun
2005) sebagian besar disebabkan karena Pneumonia 23,6%. Hasil ekstrapolasi dari
data SKRT 2001 menunjukkan angka kematian Balita akibat system pernapasan
adalah 4,9/1000 Balita. Sekitar 80-90% dari kematian ini disebabkan oleh Pneumonia.
Dari Hasil Survei Mortalitas Subdit ISPA DepKes RI tahun 2005, tampak bahwa
Pneumonia masih merupakan penyebab kematian tertinggi pada Balita. Survei
mortalitas ini dilakukan di 10 propinsi dengan menggunakan desain studi cross
sectional survey.
Program Pengendalian penyakit ISPA menitik beratkan atau memfokuskan
kegiatan pengendalian Pneumonia pada Balita. Salah satu sasaran RPJMN yang akan
dicapai adalah menurunkan Angka Kematian Neonatal (AKN) tetap sama yakni
19/1000 kelahiran, sementara untuk Angka Kematian Pasca Neonatal (AKPN) terjadi
penurunan dari 15/1000 menjadi 13/1000 kelahiran hidup, angka kematian anak balita
juga turun dari 44/1000 menjadi 40/1000 kelahiran hidup. Pada tahun 1997 WHO
mempublikasikan tatalaksana penderita balita dengan menggunakan pendekatan
Integrated Managemen Childhod Illness (IMCI) atau Manajemen Terpadu Balita Sakit
(MTBS).
Untuk mencapai penurunan kesakitan dan kematian Balita akibat Pneumonia
perlu upaya ekstra keras meningkatkan intensitas penemuan dan kualitas tatalaksana
di sarana pelayanan kesehatan. Demikian juga dukungan surveilans epidemiologi
ISPA termasuk pencatatan dan pelaporan penderita pneumonia di berbagai tingkatan
administrasi kesehatan perlu dioptimalkan.
Data Kasus Penyakit ISPA di Kota Tangerang Selatan tahun 2015 menunjukan
kasus ISPA Balita mencapai 54.610 ribu penderita, sedangkan kasus Pneumonia pada
Balita mencapai 5.739 ribu penderita. Sementara kasus ISPA pada usia di atas 5 tahun
menunjukkan angka 81.068 ribu penderita.

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

32

PENEMUAN PNEUMONIA PADA BALITA


KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN 2015

Kasus Pneumonia balita di Kota Tangerang Selatan tahun 2015 mencapai 5.739
penderita. Kasus terbanyak berada di wilayah Puskesmas Pamulang. Wilayah
Puskesmas Pamulang merupakan pusat pemerintahan Kota Tangerang Selatan, dan
juga merupakan wilayah terpadat penduduknya dan salah satu pusat bisnis pada Kota
Tangerang Selatan.

PENEMUAN PENDERITA ISPA PADA BALITA


KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN 2015

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

33

Penemuan kasus ISPA Balita di Kota Tangerang Selatan mencapai 54.610


penderita. Dan kasus tertinggi berada di wilayah Puskesmas Ciputat 5.493 penderita.
PENEMUAN PENDERITA ISPA > 5 TH
KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN 2015

Penemuan kasus ISPA > 5 tahun di Kota Tangerang Selatan mencapai 81.068
penderita.Dan kasus tertinggi berada di wilayah Puskesmas Pamulang 8.221 penderita.

CAKUPAN PENEMUAN PNEUMONIA BALITA


KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN 2014

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

34

Pneumonia merupakan salah satu penyakit yang masuk ke dalam Standar


Pelayanan Minimal. Pada tahun 2015 ini target Nasional untuk Pneumonia adalah
100%. Capaian untuk Kota Tangerang Selatan untuk penemuan penderita Pneumonia
mencapai 98,67%.
Program P2 ISPA adalah suatu program pemberantasan penyakit menular yang
ditujukan untuk menurunkan angka kesakitan dan angka kematian infeksi saluran
pernafasan akut terutama pneumonia pada balita.
Untuk mewujudkan tujuan program tersebut telah di sepakatinya Kebijakan
Pengendalian ISPA antara lain :
1. Advokasi stakeholders di semua tingkat -> Komitmen
2. Sesuai peraturan perundangan yang berlaku
3. Penemuan dan tatalaksana Kasus di semua faskes sesuai Standart
4. KIE sesuai kondisi social dan budaya setempat
5. Ketersediaan logistic tanggungjawab pusat dan daerah
6. Kerjasama jejaring
7. Kualitas pelayanan, mutu sdm, supervise, monev, sosialisasi dan pemberdayaan
masyarakat
8. Autopsi Verbal untuk menentukan penyebab kematian balita
9. Susun rencana kontinjensi kesiapsiagaan dan respon pandemic influenza di setiap
tingkat
10. Evidance based
3. HIV/AIDS
HIV/AIDS merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi
Human Immunodeficiency Virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Infeksi
tersebut menyebabkan penderita mengalami penurunan ketahanan tubuh sehingga
sangat mudah untuk terinfeksi berbagai macam penyakit lain.
Sebelum memasuki fase AIDS, penderita terlebih dulu dinyatakan sebagai
HIV positif. Jumlah HIV positif yang ada di masyarakat dapat diketahui melalui 3
metode, yaitu pada layanan Voluntary, Counseling, and Testing (VCT), sero survey,
dan Survei Terpadu Biologis dan Perilaku (STBP).

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

35

Semakin banyaknya kasus-kasus HIV dan AIDS ditemukan diwilayah Kota


Tangerang Selatan membuat beban permasalahan kesehatan pemerintah kota dan
masyarakat menjadi semakin berat. Melihat dari dampak HIV dan AIDS yang makin
meluas, upaya pencegah, penanganan dan penanggulangannya perlu dilakukan
secara lebih serius, komprehensif dan berkomitmen serta kerja keras dari seluruh
unsur pemerintah dan masyarakat.
Strategi dan rencana aksi penanggulangan HIV dan AIDS ini mengacu
kepada kebijakan yang terdapat dalam Strategi dan Rencana Aksi Nasional
Penanggulangan AIDS 2010-2014, Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN), Rencana Pembangunan Menengah Daerah (RPJMD) Kota
Tangerang Selatan tahun 2011-2016

serta

percepatan

pencapaian tujuan

pembangunan millennium (MDGs) bidang HIV dan AIDS.


Sejalan dengan hal tersebut diatas, kami berencana untuk melakukan kegiatan
program pencegahan, penanganan dan penanggulangan HIV-AIDS di Kota
Tangerang secara komprehensif bertujuan agar kasus tersebut tidak meluas dan
dapat dikendalikan serta dihentikan penyebarannya, khususnya dikalangan remaja
dan kaum muda diwilayah Kota Tangerang Selatan.
Karenanya dengan segala daya dan upaya yang kami miliki, kegiatan
pencegahan, penanganan dan penanggulangan HIV dan AIDS akan terus kami
jalankan dengan perbaikan-perbaikan program, solusi dan masukan yang mengarah
kepada pemenangan terhadap epidemi HIV dan AIDS.
Kasus yang terlaporkan pada tahun 2014 untuk HIV/AIDS di Kota Tangerang
Selatan 123 kasus. 112 kasus HIV dan 11 Kasus AIDS, Yang pada tahun
sebelumnya 2014 (100 kasus). Bila melihat angka tersebut hal ini merupakan cukup
baik dalam hal penemuan kasus, karena pada dasarnya sulit untuk melacak pasien
HIV/AIDS dan artinya fenomena gunung es penderita HIV/AIDS sedikit terlihat
dasarnya. Untuk itu perlu perhatian khusus agar kasus baru ini tidak bertambah
setiap tahunnya dan tidak ada kematian baru serta mempertahankan pasien yang
sudah mendapat pengobatan ARV di Kota Tangerang Selatan yang berjalan pada
tahun 2014, sampai saat ini pasien yang sudah mendapatkan terapi ARV sebanyak

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

36

110 pasien lainnya diantaranya ada yang masi pengobatan cotrimoksazole, di rujuk
ke Fatmawati maupun yang belum siap untuk ARV.
GRAFIK PENEMUAN KASUS HIV-AIDS TAHUN 2015

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

37

Terlihat dari

hasil Pemetaan diatas bahwa wilayah Ciputat dengan hasil

penemuan kasus tertinggi tahun 2009 s.d 2014 yaitu dengan jumlah kasus 100.
Petugas pelacakan mengatakan bahwa kebanyakan dari penderita HIV/AIDS di
wilayah Puskesmas Ciputat Tertular melalui, Hubungan Seksual, melalui jarum
Suntik dan Ibu Rumah Tangga Yang tertular dari suaminya, selain itu letak geografis
Wilayah Ciputat yang berbatasan langsung dengan DKI Jakarta dan Kota Tangerang
dimana mobilitas penduduk sangat tinggi.
Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan dibantu oleh SKPD terkait dan
beberapa LSM peduli AIDS melakukan terobosanterobosan dalam upaya menekan
pravalensi HIV-AIDS, diantaranya melakukan Pemeriksaan VCT secara gratis
terhadap kelompok beresiko ataupun seseorang yang ingin mengetahui status HIV
nya, pemeriksaan CD-4 Kepada ODHA secara CumaCuma dengan dibantu oleh
Global Fund, sosialisasi HIV-AIDS terhadap Anak sekolah maupun terhadap
kelompok beresiko, kegiatan Sero Survey yang dilaksanakan setiap tahunnya, Round
Table, serta monitoring dan Evaluasi terhadap Layanan Kesehatan dalam
penanggulangan penyakit HIV-AIDS.
GRAFIK PENDERITA HIV-AIDS BERDASARKAN JENIS KELAMIN
TAHUN 2015

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

38

Kasus HIV yang terjadi di tahun 2015 paling banyak terjadi pada Laki-laki,
yang mayoritas penderitanya tertular malalui hubungan seksul, jarum suntik, kasus
pada perempuan mayoritas penderitanya tertular melalui hubungan seks (Pekerja
Seks, maupun Ibu Rumah Tangga yang tertular dari suaminya).
Upaya untuk melakukan penekanan prevalensi HIV di kalangan para pekerja
seks Dinas Kesehatan bekerjasama dengan layanan melakukan pemeriksaan VCT
dan Konseling mengenai HIV-AIDS pada tahun 2015 akhir sudah 14 layanan yang
dilatih dan dapat melakukan pemeriksaan atau konseling HIV.
GRAFIK PENDERITA HIV-AIDS BERDASARKAN FAKTOR RESIKO
TAHUN 2015

Berdasarkan Grafik diatas menunjukan bahwa faktor resiko penularan pada


kasus HIV-AIDS di Kota Tangerang Selatan pada tahun 2015 adalah MSM (Man
Seks Man) yaitu 65 Kasus. Upaya yang dilakukan Dinas Kesehatan dalam masalah
ini melakukan kegiatan Pemeriksaan (VCT) maupun Konseling terhadap kelompok
beresiko tiggi maupun rendah supaya bisa terdeteksi lebih dini penyakit HIV
tersebut dan Segera bisa dilakukan pengobatan (ARV).

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

39

GRAFIK PENDERITA HIV-AIDS BERDASARKAN RANGE UMUR


TAHUN 2015

Grafik diatas menunjukan bahwa kasus HIV-AIDS Kota Tangerang Selatan


kasus terbanyak terjadi pada range umur 20 - 24 Tahun (Usia Produktif).
Kemungkinan Karena tingginya Mobilisasi pada usia seperti ini. Dengan demikian
Dinas Kesehatan Melakukan beberapa kegiatan yang diantaranya Sosiaisasi dan
Pemeriksaan VCT.
GRAFIK PENDERITA HIV-AIDS BERDASARKAN JENIS PEKERJAAN
TAHUN 2015

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

40

Grafik diatas menunjukan bahwa kasus HIV- AIDS di Kota Tangerang Selatan
berdasarkan jenis pekerjaan Kasus terbanyak terjadi pada Karyawan dan Ibu Rumah
Tangga, kemungkinan dikarenakan mobilisasi dari jenis pekerjan seperti ini tinggi.
Selain itu untuk ibu rumah tangga diperlukan perhatian dikarenakan angka ini terus
meningkat dari tahun ke tahun perlu direncakana sosialisasi-sosilaisasi terhadap
masyarakat yang lebih merata dan pemeriksaan VCT lebih di tingkatkan dalam
penjaringannya.
4. Diare
Penyakit diare merupakan penyakit endemis di Indonesia dan juga merupakan
penyakit potensial KLB yang sering disertai dengan kematian.
Penyakit Diare Merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia,
menurut RISKESDAS tahun 2013 menunjukan bahwa penyakit Diare merupakan
penyebab utama kematian pada Balita.Dari grafik di bawah period prevalence diare
berdasarkan riwayat diagnosis dan gejala (1 bulan terakhir). grafik berikut ini
menggambarkan period prevalence diare menurut provinsi.

Penanggulangan Diare dilaksanakan di seluruh Puskesmas di Kota Tangerang


Selatan, Tatalaksana LINTAS DIARE yang dilakukan sesuai standar harus dilakukan,

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

41

baik oleh kader maupun petugas kesehatan di puskesmas, posyandu,dll harus dapat
memberikan penanganan awal untuk mencegah terjadinya dehidrasi, selanjutnya dapat
dirujuk guna mendapat perawatan dan bila dipandang perluke RS terdekat.
Penemuan Penderita Diare dalam tiga tahun terakhir, sbb :
SaranaKesehatan

Kader

Tahun

Penderita

Meninggal

Penderita

Meninggal

2012

21.008

2.373

2013

24.979

5.269

2014

14.242

2.866

2015

14.720

4.948

Penderita Diare Tahun 2015 berjumlah 19.668 penderita baik bayi, anak maupun
dewasa, data didapat dari laporan 25 puskesmas yang ada di Kota Tangerang Selatan
dan telah mendapat penaganan yang memadai baik dalam pelacakan, rawat jalan
maupun rawat Inap.

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

42

Dari grafik diatas dapat dilihat kasus Diare tertinggi terdapat di puskesmas
Pamulang penemuan penderita diare mencapai 2.741penderita, dan

terendah

puskesmas Serpong 1 dengan jumlah penderita 128 Penderita.

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

43

Dari Grafik diatas dapat diketahui jumlah penderita diare < 5 Tahun yang
diberikan Oralit terbanyak di Puskesmas Pamulang dengan jumlah penderita 1.206.

Dari grafik diatas dapat dilihat Pemberian Tablet Zink pada pasien Diare < 5
Tahun Terbanyak di Puskesmas Pamulang sebanyak 1.455 Penderita dan terendah
Puskesmas Parigi 43 penderita.

D
a
r
i

g
r
a
f
i

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

44

Dari garafik di atas dapat dilihat jumlah penderita Diare yang mendapat Pengobatan
dengan cairan RL terbanyak di Puskesmas Benda baru dengan jumlah penderita
sebanyak 421 orang.
5. DBD ( Demam Berdarah Dengue)
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan
oleh virus dengue yang tergolong Arthropod-Borne Virus, genus Flavivirus, dan famili
Flaviviridae. DBD ditularkan melalui gigitan nyamuk dari genus Aedes, terutama Aedes
aegypti atau Aedes albopictus. Penyakit DBD dapat muncul sepanjang tahun dan dapat
menyerang seluruh kelompok umur. Penyakit ini berkaitan dengan kondisi lingkungan
dan perilaku masyarakat.
Penyakit DBD mulai di kenal di indonesia sejak tahun 1968 di surabaya dan
jakarta, dan setelah itu jumlah kasus DBD terus bertambah seiring dengan semakin
meluasnya daerah endemis DBD. Penyakit ini tidak hanya sering menimbulkan KLB
tetapi juga menimbulkan dampak buruk sosial maupun ekonomi. Kerugian sosial antara
lain karena menimbulkan kepanikan dalam kelurga, kematian anggota keluarga, dan
berkurangnya usia harapan penduduk.
Salah satu yang mendapat sorotan paling besar adalah kasus DBD, dimana
setiap tahunnya menjadi sesuatu yang diberitakan media dan masyarkat kota Tangerang
Selatan, kami pun berusaha keras dengan melakukan kegiatan kegiatan yang dapat
menurunkan kasus DBD. Antara lain adalah dengan melakukan pencanangan
Pemberatasan Sarang Nyamuk (PSN), pemeriksaan jentik di setiap RW/RT, dan
melakukan pengasapan/Fogging focus yang terdapat penderita terkena kasus DBD.
Sampai saat ini belum ditemukan obat untuk membasmi virus atau vaksinasi
untuk pencegahan penyakit Demam Berdarah Dengue, oleh karena itu cara
penanggulangan yang tepat sekarang ini ialah dengan memberantas vektornya yaitu
nyamuk Aedes aegypti. Kepadatan populasi Ae. aegypti sangat tergantung dari
pengetahuan sikap dan perilaku masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan
khususnya kebersihan tempat penampungan air dan sampah yang dapat menampung air.
Bahkan telah diperkirakan pada saat musim hujan akan terjadi peningkatan populasi

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

45

nyamuk Ae. aegypti yang mengakibatkan timbulnya ledakan wabah Demam Berdarah
Dengue di daerah endemis setiap lima tahun.
Situasi ini perlu diatasi dengan segera agar indikator kinerja/terget pengendalian
DBD yang tertuang dalam dokumen RPJMN yaitu IR DBD pada tahun 2015 adalah
49/100.000 penduduk, serta ABJ sebesar 95% dan RENSTRA Kota Tangerang
Selatan Tahun 2011 2016 Angka Kesakitan DBD (IR) < 55 / 100.000, Angka
Kematian DBD (CFR) < 3% dapat dicapai.

Gambar 1 : Data Kasus DBD Kota Tangerang Selatan Tahun 2009 s/d 2015
Sejak tahun

2009, nampak adanya kecendrungan penurunan kasus DBD.

Sedikit peningkatan nampak pada tahun 2012.

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

46

Gambar 2 : Persentase Kasus DBD berdasarkan jenis kelamin tahun 2015


Dari data persentase diatas menunjukan kasus DBD di kota tangerang selatan tidak
berpengaruh akan jenis kelamin.

Grafik 3 : Kasus DBD di kecamatan kota tangerang selatan 2015


Dari 7 (tujuh) kecamatan di kota tangerang selatan ada 3 (tiga) kecamatan yang
masih tinggi kasus DBD nya (Kec. Pamulang, Kec. Serpong dan Kec. Pondok Aren)
dari 7 (tujuh) kecamatan tersebut terdapat 4 (Empat) kecamatan yang terdapat kasus
DBD meninggal (Kec. Pamulang 2 kasus, Kec. Ciputat 1 kasus, , kec. Pondok Aren 1
kasus dan Kec. Serpong 1).
Dari data tersebut menandakan kecamatan di Kota Tangerang Selatan masih
endemis untuk penyakit DBD.

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

47

Grafik 4. Perbandingan kasus DBD per bulan tahun 2014 2015


Grafik perbandingan tersebut menunjukan di tahun 2015 di bulan Januari s/d
April masih bisa di tanggulangin dibandingkan tahun sebelumnya dibulan yang sama
akan tetapi di tahun 2015 bulan Mei mengalami peningkatan walaupun peningkatan
tersebut tidak terjadi 2 x lipat dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya
sihingga tidak menimbulkan KLB. Setelah bulan mei tahun 2015 Dinas Kesehatan
berusaha keras untuk menurunkan penderita DBD dibulan-bulan selanjutnya. Seperti
terlihat di gambar diatas setelah bulan mei tahun 2015 kasus DBD Kota Tangerang
Selatan mengalami penurunan walaupun dibulan oktober dan november mengalami
peningkatan dan bisa ditekan kembali di bulan selanjutnya
Dari hasil perbandingan kasus DBD di atas menunjukan dari tahun 2014 2015
paling banyak kasus DBD di Kota Tangerang Selatan terjadi bulan Mei, hal ini di
pengaruhi dari musim penghujan di bulan tersebut dan banyaknya genangan-genangan
air bersih tempat perindukan nyamuk Aedes Agepty.

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

48

Grafik 5 : Grafik Rata-Rata Kasus DBD Kota Tangerang Selatan Tahun 2011 s/d 2015
Dari grafik rata-rata diatas jumlah kasus DBD Kota Tangerang Selatan dari
Tahun 2011 s/d 2015 yang tertinggi di bulan januari dan februari. Sedangkan kasus
DBD di 5 (Lima) Tahun terakhir yang terendah di bulan september.
Dari grafik rata-rata tersebut diatas perlu di antisipasi dengan serius langkahlangkah

penanggulangan

DBD

(Meningkatkan

Peranserta

Masyarakat

akan

Penanggulangan DBD, Penyuluhan, Lavarsidasi/Abatesasi, Pemberantasan Sarang


Nyamuk (PSN) dan Fogging Focus untuk memutus mata ratanai penyebaran nyamuk
DBD dewasa) agar tidak menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB).
IR DBD per 100.000 Penduduk

Grafik 6 : Insiden Rate DBD per 100.000 Penduduk Kota Tangerang Selatan 2009 s/d
2015

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

49

Pada gambar diatas menunjukan anka kejadian kasus DBD atau Insiden Rate
(IR) dari tahun 2009 s.d 2015 menunjukan penurunan IR atau artinya kasus DBD di
Kota Tangerang Selatan setiap tahunnya mengalami penurunan walaupun tidak
signifikan. IR DBD di Kota Tangerang Selatan sendiri di tahun 2012 mengamali
kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya artinya kasus DBD di tahun 2012 mengalami
peningkatan, akan tetapi di tahun-tahun setelahnya kasus DBD bisa ditekan dan bisa
dilihat pada gambar IR di atas.
6. KUSTA
Penyakit Kusta disebut juga sebagai penyakit Lepra atau penyakit Hansen
disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae. Bakteri ini mengalami proses
pembelahan cukup lama antara 23 minggu. Daya tahan hidup kuman kusta mencapai
9 hari di luar tubuh manusia. Kuman kusta memiliki masa inkubasi 25 tahun bahkan
juga dapat memakan waktu lebih dari 5 tahun. Penatalaksanaan kasus yang buruk
dapat menyebabkan kusta menjadi progresif, menyebabkan kerusakan permanen pada
kulit, saraf, anggota gerak, dan mata.
Depkes RI (2006) juga menjelaskan bahwa penyakit kusta merupakan salah
satu penyakit menular yang dapat menimbulkan masalah yang sangat kompleks.
Masalah yang dimaksud bukan hanya dari segi medis tetapi meluas sampai masalah
sosial, ekonomi, dan psikologis.
Kusta menyebar luas ke seluruh dunia, dengan sebagian besar kasus terdapat
di daerah tropis dan subtropis, tetapi dengan adanya perpindaham penduduk maka
penyakit ini bisa menyerang di mana saja.
Penyakit ini diduga berasal dari Afrika atau Asia Tengah yang kemudian
menyebar keseluruh dunia lewat perpindahan penduduk ini disebabkan karena
perang, penjajahan, perdagangan antar benua dan pulau-pulau. Berdasarkan
pemeriksaan kerangka-kerangka manusia di Skandinavia diketahui bahwa penderita
kusta ini dirawat di Leprosaria secara isolasi ketat. Penyakit ini masuk ke Indonesia
diperkirakan pada abad ke IV-V yang diduga dibawa oleh orang-orang India yang
datang ke Indonesia untuk menyebarkan agamanya dan berdagang.
Kota Tangerang Selatan Pada Tahun 2015 dengan

jumlah penduduk

1.411.765 jiwa pasien kusta terdaftar 68 orang dengan rincian MB 66 orang dan 2

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

50

orang PB. Prevalensi pada tahun 2015 sebesar 0,48 %, CDR 5,03 %, Kasus Anak 11
% dan cacat Tk II 21%.

Sasaran Pada Tahun 2015


PENDERITA TERDAFTAR AKHIR

10

11
12

UPK

TAHUN LALU

PENDUDUK
TAHUN INI

MB

PUSKESMAS /

PB

NO

JUMLAH

TOTAL

Anak

Dewasa Anak Dewasa

SERPONG 1

31.008

- -

PD. JAGUNG

61.336

CIPUTAT

58.739

KMP. SAWAH

66.496

JOMBANG

52.214

PD. AREN

43.376

PAMULANG

161.386

CIPUTAT TIMUR

68.844

JURANG MANGU

88.956

SETU

21.676

KERANGGAN

24.907

- -

- -

PARIGI

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

51

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

28.558

PD. BENDA

39.625

BENDA BARU

112.201

SITU GINTUNG

32.846

PD. RANJI

31.745

- 2

PISANGAN

68.725

- -

RENGAS

26.334

PAKU ALAM

77.069

PD. PUCUNG

29.893

- -

PD. BETUNG

81.748

- 1

TIMUR

59.089

SERPONG 2

38.665

- -

RAWA BUNTU

80.454

- -

BAKTI JAYA

25.875

- -

1.411.765

PD.KACANG

JUMLAH

40

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

51

52

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

53

PEMETAAN ENDEMISITAS KUSTA


KOTA TANGERANG SELATAN

KASUS BARU CACAT TK.

KASUS BARU
NO

PUSKESMAS

KELURAHAN

TOTAL
2013

Pamulang

Pamulang Barat

Pondok Cabe Ilir

Pondok Cabe Udik


Pamulang Timur

Pondok Benda

Pondok Benda

2014

KASUS BARU ANAK

II
TOTAL

2015

2013

2014

2015

TOTAL
2013

2014

2015

11

20

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

54

Benda Baru

Benda Baru
Bambu Apus
Kedaung

Ciputat

Ciputat
Cipayung

Situ Gintung

Jombang

Serua

Jombang
Serua Indah

Kampung Sawah

Sawah lama

10

17

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

55

8
9

Sawah Baru

Ciputat Timur

Sawah Baru

Pondok Jagung

Lengkong Karya

Jelupang

Cempaka Putih
Rempoa

10

11

Pondok Ranji

Pisangan

Pondok Ranji

Pisangan
Cireundeu

12

13

Rengas

Pondok Jagung

Rengas

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

56

14

15

16
17

Paku Alam

Pondok Aren

Pondok Pucung
Pondok Betung

Pondok Jagung Timur

Paku Alam

Paku Jaya

Pakulonan

Pondok Aren

10

Pondok Jaya

Pondok Pucung
Pondok Betung
Pondok Karya

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

57

18

19

Jurang Mangu

Parigi

Jurang Mangu Timur

Jurang Mangu Barat

11

Perigi Lama

Perigi Baru

0
20

Pondok Kacang

Pondok Kacang Timur

14

Pondok Kacang Barat

13

Serpong

Timur

21

Serpong 1

Cilenggang

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

58

22

23

24

Serpong 2

Rawa Buntu

Setu

Lengkong Gudang Barat

Lengkong Wetan

Lengkong Gudang timur

Rawa Buntu

Rawa Mekar Jaya

Ciater

Buaran

Setu

Muncul

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

59

25

26

Keranggan

Bakti Jaya

Kranggan

Kademangan

Bhakti Jaya

Babakan

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

60

1. PASIEN TERDAFTAR KUSTA TAHUN 2013 - 2015


Jumlah Pasien Kusta
NO

PUSKESMAS
2013

2014

2015

SERPONG 1

PD. JAGUNG

CIPUTAT

KMP. SAWAH

JOMBANG

PD. AREN

PAMULANG

15

CIPUTAT TIMUR

JURAMNGU

10

SETU

11

KERANGGAN

12

PARIGI

13

PD. BENDA

14

BENDA BARU

15

SITU GINTUNG

16

PD. RANJI

17

PISANGAN

18

RENGAS

19

PAKU ALAM

20

PD. PUCUNG

21

PD. BETUNG

22

PD.KACANG TIMUR

23

SERPONG 2

24

RAWA BUNTU

25

BAKTI JAYA

JUMLAH

54

53

68

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

61

Pasien terbanyak pada tahun 2015 di puskesmas Pamulang sejumlah 15 orang,


puskesmas Pondok Kacang Timur 9 Orang dan puskesmas jombang 7 orang. Ada 5
puskesmas pada tahun 2015 yang tidak ada pasien yaitu Serpong 2, Rengas, Pisangan,
Keranggan dan Bakti Jaya.

2. Tenaga Terlatih
a. Pengelola Program Kusta
NO

PUSKESMAS

PETUGAS
KUSTA

DILATIH

BELUM DILATIH

SERPONG 1

PD. JAGUNG

CIPUTAT

KMP. SAWAH

JOMBANG

PD. AREN

PAMULANG

CIPUTAT TIMUR

JURAMNGU

10

SETU

11

KERANGGAN

12

PARIGI

13

PD. BENDA

14

BENDA BARU

15

SITU GINTUNG

16

PD. RANJI

17

PISANGAN

18

RENGAS

19

PAKU ALAM

20

PD. PUCUNG

21

PD. BETUNG

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

62

22

PD. KACANG TIMUR

23

SERPONG 2

24

RAWA BUNTU

25

BAKTI JAYA

3. Prevalensi
Sejak tercapainya status eliminasi kusta pada tahun 2000, situasi kusta di
Indonesia menunjukkan kondisi yang relatif statis. Hal tersebut dapat terlihat dari
angka penemuan kasus baru kusta selama lebih dari dua belas tahun yang
menunjukkan kisaran angka antara enam hingga delapan per 100.000 penduduk dan
angka prevalensi yang berkisar antara delapan hingga sepuluh per 100.000 penduduk
per tahunnya. Namun, sejak tahun 2012 hingga tahun 2014 angka tersebut
menunjukkan penurunan.

Prevalensi pada tahun 2015 mengalami peningkatan dengan tahun sebelumnya


di karenakan adanya kegiatan screening pasien kusta melalui kegiatan Rapid Village
Survey bekerjasama dengan dinas Kesehatan Provinsi Banten. Secara hasil dari
prevalensi pada tahun 2015 mencapai 0,48 % dari target < 1 %.

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

63

4. CDR (Case Detetiaon rate)

Trend CDR dari tahun 2012 fluktuasi, pada tahun 2015 ini penemuan kasus
tertinggi dikarenakan karena ada beberapa kegiatan untuk menjaring penderita kusta.
Secara hasil dari CDR pada tahun 2015 mencapai 5,03 % dari target < 5 %.

5. Kasus Anak

Kasus anak dari tahun 2013 sampai dengan 2015 mengalami peningkatan
setiap tahun nya, artinya kita mencurigai bahwa penularannya masih tinggi sehingga
diperlukan screening untuk penemuan kasus secara dini.

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

64

6. Cacat Tk II

Peningkatan dari tahun 2014 artinya bahwa penemuan kasus tidak terdeteksi
sejak dini. Diharapkan pencarian kasus terdeteksi sejak dini missal penjaringan
school survey atau rapid village survey.

7. Prevalensi per puskesmas Tahun 2015


Prevalensi tertinggi per puskesmas di Kota Tangerang Selatan adalah
puskesmas parigi, puskesmas Pondok Kacang Timur, puskesmas Jombang dan
Puskesmas Pamulang. 5 puskesmas yang tidak ada kasus selama tahun 2015 adalah
Pisangan, rengas, bakti jaya, serpong 2.

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

65

8. CDR Puskesmas Kota Tangerang Selatan Tahun 2015


Penemuan kasus baru pada tahun 2015 puskesmas tertinggi angka CDR nya
yaitu Puskesmas Parigi, Pndok Kacang Timur dan Puskesmas Jombang. Penemuan
tinggi diharapkan dan penemuan kontanya sudah mencapai 95%. Dikhawatirkan
dengan penemuan yang rendah dikarenakan pasien akan tinggi karena tidak
ditemukan sejak dini.

9. Angka Cacat Tk II

Angka cacat Tk II dari 8 puskesmas diantaranya Pondok Jagung, Pondok


Aren, Pamulang Benda Baru, Situ Gintung, Pondok Ranji dan Rawa Buntu. Yang

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

66

paling tinggi angka cacat Tk II yaitu Puskesmas Rawa Buntu berarti penemuan kasus
nya terlambat ditemukan sejak dini.

10. Kasus Anak

Kasus anak menyebar di di 5 puskesmas yang tertinggi di Puskesmas Ciputat Timur


dan 4 puskesmas lainnya yaitu Ciputat, Pamulang, Jombang dan Pondok Kacang
Timur. Artinya tingkat penularan masih tinggi apabila di temukan kasus anak.

11. Trend CDR Tahun 2012 - 2015

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

67

7. Filariasis
Filariasis adalah penyakit menular menahun yang disebabkan oleh parasit berupa
cacing filaria, yang terdiri dari tiga spesies yaitu Wuchereria bancrofti, Brugia malayi
dan Brugia timori. Penyakit ini menginfeksi jaringan limfe (getah bening). Filariasis
menular melalui gigitan nyamuk yang mengandung cacing filaria dalam tubuhnya.
Dalam tubuh manusia, cacing tersebut tumbuh menjadi cacing dewasa dan menetap di
jaringan limfe sehingga menyebabkan pembengkakan di kaki, tungkai, payudara,
lengan dan organ genital.
Filariasis (penyakit kaki gajah) adalah penyakit menular menahun yang
disebabkan oleh cacing filaria, penyakit ini ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk.
Diperkirakan 1/5 penduduk dunia atau 1,1 milyar penduduk di 83 negara berisiko
terinfeksi filariasis, terutama di daerah tropis dan beberapa daerah subtropis. penyakit
ini dapat menyebabkan kecatatan, stigma sosial, hambatan psikososial dan penurunan
produktivitas kerja penderita, keluarga dan masyarakat sehingga menimbulkan
kerugian ekonomi yang besar. Sampai tahun 2004 di Indonesia diperkirakan 6 juta
orang terinfeksi filariasis dan dilaporkan lebih dari 8.243 diantaranya menderita klinis
kronis filariasis terutama diperdesaan.
Sejak dilaporkan dan ditemukannya penderita kaki gajah di Kota Tangerang
Selatan pada tahun 2002 dan hasil dari survey Depkes RI pada masyarakat kita di 4
kecamatan (Setu, Pamulang, Ciputat dan Pondok Aren), maka sejak tahun 2002 kita
dinyatakan daerah endemis Filaria dan memiliki Mf Rate tertinggi hasil survey di
beberapa wilayah di Kota Tangsel sejak tahun 2008 tersebut adalah 2,4% yakni
didaerah Kec. Pamulang, sedangkan batas toleransinya adalah 1%, sehingga untuk
mengatasinya harus melaksanakan pengobatan massal selama 5 tahun berturut-turut
bila ingin memutus mata rantai penyakit yang menular ini dimasyarakat.
Mf rate (Mikro Filaria Rate) tersebut adalah hasil dari Survey Darah Jari
(SDJ) yang diambil dari 500 orang disekitar penderita yang terjangkit dan darah
tersebut diperiksa di laboratorium, hasilnya yang positif mengandung cacing filaria
dibagi dengan jumlah sampel yang diambil. Angka 2,4 % tersebut diatas berarti ada
12 orang yang positif mengadung cacing Filaria dari 500 darah yang diambil, batas Mf

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

68

Rate adalah 1%, jadi bila diatas nilai tersebut dinyatakan daerah endemis oleh Depkes
RI.
Tabel
Jumlah Kasus Penderita Filariasis (Kaki Gajah) yang terdata
di Kota Tangerang Selatan pada Tahun 2012
Jenis
Wilayah
Umur
Alamat
Kelamin
Puskesmas

No

Nama

Tn. Cuan Och

49

Ny. Munah

50

Kaliman

60

Sani

53

Tn. Atang

48

Tahun di
Temukan

Pamulang Barat Rt. 01/07

2009

Kec. Pamulang
Pamulang Timur Rt. 01/26
Kec. Pamulang

Pamulang

Jl. Cabe VI, Rt.05/11 Pd Cb

2012

Ilir
Benda Baru Rt. 03/05 Kec.
Pamulang
Pdk. Aren Rt. 03/11 (Jakarta
Selatan)

2010

Benda
Baru
Pondok
Aren

2009

2009

Kp. Serua Poncol, Kel.


6

Ny. Rina

40

Sawah Baru RT. 02/RW 06

2010

Kec. Ciputat
Kp. Serua Poncol, Kel.
7

Ny. Jenah

70

Sawah Baru RT. 02/RW 06


Kec. Ciputat

Tn. Markam
bin Neman

Kampung
Sawah

2010

Kp. Serua Poncol, Kel.


L

48

Sawah Baru RT. 02/RW 06

2010

Kec. Ciputat

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

69

Ket

10

Sainih

70

Kel. Sawah Baru 5/4

2010

11

Sida

65

Kel. Sawah Lama Rt. 1/7

2010

12

13

14

Kp. Serua Poncol, Kel.

Nn. Ade

Rahmawati

19

Sawah Baru RT. 02/RW 06

2011

Kec. Ciputat

Tn. Aminah

Ny. Hj.

Amnah

45

62

15

Ny. Husnul

37

16

Tn. Dani

21

17

Ny. Suryati

65

18

Ny. Sudarwati

54

19

Udin

45

Pdk. Serut 2 Rt. 6/3 Pdk.

2010

Kacang Barat
Rt. 03/02 Pondok Kacang
Timur

Pdk.
Kacang
Timur

Rt. 03/02 Pondok Kacang

2011

Timur
Perum LUK Rt. 05/7 Kel.
Bakti Jaya Kec. Setu
Kel. Serpong Rt. 02/ 04 Kec.
Serpong

Setu

2011

Serpong 1

2012

Kp. Dadap Rt. 01/03 Kel.

Rawa

Rawa Buntu

Buntu

Kel. Jurang Mangu Barat Rt.


004/ 02

2011

Jurang

2012

2008

Mangu
20

Nonon

75

21

Yanih

40

Kel. Jurang Mangu Barat


Kp. Parung Benying Rw. 3
Serua

2008
Situ
Gintung

2011

Penemuan serta penanganan penderita filariasis(kaki gajah) yang terdata sampai


tahun 2012 sebanyak 21 kasus, yang tersebar di 5 Kecamatan, laporan adanya

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

70

penderita kaki gajah dari petugas Puskesmas yang berada diwilayah Kota Tangerang
Selatan. Tata cara pengobatan selalu dipantau oleh petugas puskesmas dan petugas
Dinas Kesehatan sebagai supervisor Kota dalam upaya pelaksanaan pengobatan
penderita kaki gajah yang memerlukan perawatan khusus.
Menanggapi hal tersebut maka Pemerintah Kota Tangerang Selatan telah
mempunyai komitmen untuk melaksanakan kegiatan pengobatan massal, yakni
setiap tahun selama 5 tahun berturut-turut (2009 - 2014) sesuai dengan yang di
anjurkan dalam Program Penaggulangan Kaki Gajah Nasional oleh Departemen
Kesehatan Republik Indonesia demi melepaskan wilayah Kota Tangerang Selatan
Bebas dari status endemis penyakit ini yang artinya masyarakat yang tinggal di
wilayah Kota Tangerang selatan bebas dari ancaman penyakit kaki Gajah atau
Filariasis.
Meskipun Filariasis tidak menyebabkan kematian tetapi merupakan salah satu
penyebab utama timbulnya kecacatan, kemiskinan dan masalah-masalah sosial
lainnya. Hal ini disebabkan karena bila terjadi kecacatan menetap maka seumur
hidupnya penderita tidak dapat bekerja secara optimal, sehingga dapat menjadi
beban keluarganya, merugikan masyarakat dan negara. Seringnya serangan akut
pada penderita filariasis sangat menurunkan produktifitas kerja sehingga akhirnya
dapat juga merugikan masyarakat. Selain itu, penderita akan mengalami kerugian
ekonomi lebih kurang 13 % dari biaya rumah tangga untuk biaya pengobatan dan
perawatan per tahun (Penelitian Subdit Filariasis dan Schistosomiasis, Ditjen PPM
& PL dan Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia tahun 2000).
Upaya Sosialisasi pengobatan massal filariasis dan sosialisasi penampisan
sasaran POMP filariasis dilaksanakan pada tingkat Kota dengan mengadakan
Seminar Sehari perihal penyakit filariasis, saat itu pembukaan acara disampaikan
langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan dan Walikota Tangerang Selatan. Acara ini
dihadiri juga dari lintas sektor dan lintas program, seluruh kepala puskesmas, anak
sekolah, mahasiswa dan perwakilan masyarakt dari wilayah masing-masing di Kota
Tangerang Selatan.

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

71

Pengobatan massal sebagai tuntutan atau tatalaksana dalam program eliminasi


Kaki gajah di Kota Tangerang Selatan yang di laksanakan di 54 Kelurahan, dalam
hal ini pelaksnaan tahun keempat dari kegiatan lima tahun-an, dengan pemberian
obat serentak pada seluruh masyarakat yang ada di wilayah Kota Tangerang Selatan,
sebanyak 1.052.995 sasaran penduduk telah diberi obat dan target pengobatan
massal pada tiap tahunnya adalah sekurang-kurangnya 85% dari sasaran, guna
memutus rantai penularan cacing filaria sebagai tujuan utama Pengobatan Massal
diwilayah Kota Tangerang Selatan.
Kegiatan pada tahun 2015 dilaksanakan Transmission Assesment Survey
(TAS) di sekolah dasar kelas 1 dan 2 berdasarkan hasil sampling Kota Tangerang
Selatan hasil dari Kementrian Kesehatan RI pada tanggal 26 januari tahun 2016
mengeluarkan surat hasil survey, hasil tersebut :
Hasil dan Tindak Lanjut Penilaian Penularan Filariasis atau TAS
(Transmissioon Assesment Survey) Tahun 2015
No.

Kab/Kota

Tangerang
Selatan

Target

Jumlah

Cut Of

Jumlah

Sample

Sample

Point

Positif

1684

1842

20

Negatif

1842

Hasil

Rencana Tindak

Tas

Lanjut

Lulus

Tas 1

Tetap

lalukan

surveilans

dan

penyuluhan

Dua

Tahun

kemudian
lakukan TAS 2

Untuk

hasil

positif rapid test


diberikan

obat

standar filariasis

Tatalaksana
kasus

klinis

kronis filariasis

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

72

8. 20 Besar Penyakit yang ditemukan di Puskesmas


Dari jumlah pasien yang berkunjung ke puskesmas di dapatkan 20 penyakit
terbanyak. Penyakit terbanyak pada tahun 2015 sebagai berikut :
Infeksi Saluran Nafas Atas Akut Ytt

53747

Hipertensi Essensial (primer)

21741

Batuk

20261

Gastritis dan Duodenitis

19492

Dermatitis lainnya

14516

Sakit Kepala

13412

Penyakit Pulpa dan Periapikal

13251

Demam yang sebabnya tak diketahui

12492

Influensa karena Virus Ytt

12341

Myalgia

11537

Diare dan Gastroenteritis

9399

Diabetes Melitus Ytt

8383

Penyakit gusi dan jaringan periodental

8312

Faringitis Akut

7580

Karies Gigi

7498

Konjungtivitis

5523

Artritis lainnya

5077

Gout

4711

Gejala dan tanda Umum lainnya

4453

Gangguan Gigi dan Jaringan Penunjang lainnya

3848

D. Status Gizi
1. Indeks BB/U
2. BB/U merefleksikan berat badan relatif dibandingkan dengan umur anak. Indikator
BB/U digunakan untuk menilai apakah seseorang anak beratnya kurang atau sangat
kurang, tetapi tidak dapat digunakan untuk mengklasifikasikan apakah seorang anak
memiliki kelebihan berat badan atau sangat gemuk. Kategori dan ambang batas status
gizi

anak

(BB/U)

berdasarkan

SK

menteri

kesehatan

RI

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

nomor:

73

1995/MENKES/SK/XII/2010 (mengacu pada standar WHO 2005) adalah sebagai


berikut:
3. Kategori status gizi

Ambang Batas (Z-Score)

4. Gizi Buruk

<-3 SD

5. Gizi Kurang

-3 SD sampai dengan <-2 SD

6. Gizi Baik

-2 SD sampai dengan 2 SD

7. Gizi Lebih

>2 SD

Hasil Bulan Penimbangan Balita (BPB) Kota Tangerang Selatan tahun 2015 dengan
indeks BB/U adalah sebagai berikut :

Status Gizi Balita BB/U Hasil BPB Tiap Puskesmas


Kota Tangerang SelatanTahun 2015
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23

PUSKESMAS

SASARAN

Pamulang
Pondok Benda
Benda Baru
Ciputat
Situ Gintung
Jombang
Kampung Sawah

11311
3406
8621
3912
3274
4881
5192

Ciputat Timur
Pondok Ranji
Pisangan
Rengas
Pondok Jagung
Paku Alam
Pondok Aren
Pondok Pucung

1040
2522
5184
2116
7209
6110
3682
2742

Pondok Betung
Jurang Mangu
Parigi
Pd Kacang Timur
Serpong I
Serpong 2
Rawa Buntu
Setu

6583
7038
2330
5157
2932
2898
7153
1901

GIZI
BURUK
N
7
2
5
5
0
10
7
17
1
5
3
3
0
1
2
3
2
15
23
2
3
8
6

%
0.06
0.06
0.06
0.13
0.00
0.20
0.13
1.63
0.04
0.10
0.14
0.04
0.00
0.03
0.07
0.05
0.03
0.64
0.45
0.07
0.10
0.11
0.32

GIZI
KURANG
N
301
82
45
96
75
46
25
75
2
55
109
33
80
161
27
238
298
51
205
44
14
60
25

%
2.66
2.41
0.52
2.45
2.29
0.94
0.48
7.21
0.08
1.06
5.15
0.46
1.31
4.37
0.98
3.62
4.23
2.19
3.98
1.50
0.48
0.84
1.32

GIZI BAIK
N
10929
3282
8282
3746
3159
4821
5096
893
2187
5058
1941
7150
5890
3305
2695
6105
6516
2240
4773
2790
2860
7062
1863

%
96.62
96.36
96.07
95.76
96.49
98.77
98.15
85.87
86.72
97.57
91.73
99.18
96.40
89.76
98.29
92.74
92.58
96.14
92.55
95.16
98.69
98.73
98.00

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

GIZI
LEBIH
N
74
40
289
65
40
4
64
55
155
51
63
20
140
215
18
236
222
24
156
96
21
23
7

%
0.65
1.17
3.35
1.66
1.22
0.08
1.23
5.29
6.15
0.98
2.98
0.28
2.29
5.84
0.66
3.58
3.15
1.03
3.03
3.27
0.72
0.32
0.37

74

24
25

Kranggan
Bhakti Jaya
TANGSEL

2392
1983

11
0

0.46
0.00

111569

141

0.13

139
19
230
5

5.81
0.96

2078
1939

86.87
97.78

164
25

6.86
1.26

2.07

106660

95.60

2267

2.03

Status Gizi Balita BB/U Hasil BPB


Kota Tangerang SelatanTahun 2015
Status Gizi
Indeks
BB/U

Tangerang Selatan
(BPB 2015)

Riskesdas
2013

Nasional
(Riskesdas
2010)

Tangerang
Selatan (BPB
2014)

Buruk

141

0.16

0.16

5,70%

4,90%

Kurang

2635

2.38

2.38

13,90%

13,00%

Baik

106660

95.56

95.56

76,20%

Lebih

2267

1.90

1.90

5,80%

111569

100%

100%

100%

Jumlah

Diagram 3.1
Status Gizi Balita Hasil Bulan Penimbangan Balita (BPB)
Di Kota Tangerang Selatan dengan Index BB/U Tahun 2015

Mengamati data yang tersaji prevalensi balita gizi buruk dan kurang (kurang
gizi) di Kota Tangerang Selatan tahun 2015 masih berada dibawah hasil riskesdas 2013
ditingkat nasional. Selain itu, terjadi penurunan masalah gizi, baik masalah gizi buruk,
kurang maupun gizi lebih. Penderita kurang gizi (underweight) sebanyak 2,54 persen,
angka tersebut masih dibawah batasan WHO yaitu 10 persen. Persentase status gizi
balita hasil BPB tahun 2015 sama persis dengan persentase hasil BPB tahun 2014, hal

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

75

ini tidaklah menjadi masalah oleh karena hasil yang didapat dari laporan persentase
masing-masing puskesmas berbeda antara tahun 2014 dan tahun 2015.
8. Indek PB/U atau TB/U
Indeks PB/U atau TB/U menggambarkan pertumbuhan anak menurut panjang
atau tinggi badan berdasarkan umurnya. Indikator ini dapat mengidentifikasikan anak
anak yang pendek karena gizi kurang dalam waktu lama atau sering sakit. Anak-anak
yang tergolong tinggi menurut umurnya dapat juga diidentifikasikan, tetapi anak yang
memiliki tinggi badan diatas normal tidak merupakan masalah kecuali mereka tinggi
sekali yang biasanya disebabkan oleh gangguan endokrin. Kategori dan ambang batas
status

gizi

anak

(BB/U)

berdasarkan

SK

menteri

kesehatan

RI

nomor:

1995/MENKES/SK/XII/2010 (mengacu pada standar WHO 2005) adalah sebagai


berikut:
Kategori status gizi

Ambang Batas (Z-Score)

Sangat Pendek

<-3 SD

Pendek

-3 SD sampai dengan <-2 SD

Normal

-2 SD sampai dengan 2 SD

Tinggi

>2 SD

Hasil Bulan Penimbangan Balita (BPB) Kota Tangerang Selatan tahun 2015
dengan indeks PB/U atau TB/U adalah sebagai berikut.
Status Gizi Balita PB/U-TB/U Hasil PSG Tiap Puskesmas
Kota Tangerang SelatanTahun 2015
SANGAT
PENDEK
PENDEK
NORMAL
NO
PUSKESMAS
JUMLAH
SAMPEL
N
%
N
%
N
%
150
1 Pamulang
1
0.67
4
2.67 135 90.00
40
2 Pondok Benda
1
2.50
2
5.00
37 92.50
3
4
5
6
7
8
9
10
11

Benda Baru
Ciputat
Situ Gintung
Jombang
Kampung Sawah
Ciputat Timur
Pondok Ranji
Pisangan
Rengas

110
80
40
80
100
110
50
110
30

1
0
0
0
2
3
0
15
0

0.91
0.00
0.00
0.00
2.00
2.73
0.00
13.64
0.00

20
2
8
5
11
13
6
13
7

18.18
2.50
20.00
6.25
11.00
11.82
12.00
11.82
23.33

82
78
26
73
83
93
40
75
23

74.55
97.50
65.00
91.25
83.00
84.55
80.00
68.18
76.67

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

TINGGI
N
%
10 6.67
0
0.00
7
0
6
2
4
1
4
7
0

6.36
0.00
15.00
2.50
4.00
0.91
8.00
6.36
0.00

76

12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25

Pondok Jagung
Paku Alam
Pondok Aren
Pondok Pucung
Pondok Betung
Jurang Mangu
Parigi
Pdk Kacang Timur
Serpong I
Serpong 2
Rawa Buntu
Setu
Kranggan
Bhakti Jaya

150

120

10
4
1
0
0
0
0
0
0
3
3
2
5
0

6.67
2.67
2.50
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
3.75
1.58
2.50
5.00
0.00

8
19
2
3
0
2
6
3
5
9
24
4
13
5

5.33
12.67
5.00
15.00
0.00
2.50
20.00
6.00
16.67
11.25
12.63
5.00
13.00
4.17

101
89
34
17
80
78
23
47
21
62
161
73
82
112

67.33
59.33
85.00
85.00
100.00
97.50
76.67
94.00
70.00
77.50
84.74
91.25
82.00
93.33

31
32
3
0
0
0
1
0
4
6
2
1
0
3

20.67
21.33
7.50
0.00
0.00
0.00
3.33
0.00
13.33
7.50
1.05
1.25
0.00
2.50

TANGERANG SELATAN

2100

51

2.43

194

9.24

1725

82.14

124

5.90

150
40
20
80
80
30
50
30
80
190
80
100

Status Gizi Balita PB/U atau TB/U Hasil PSG


Kota Tangerang Selatan Tahun 2015

Status Gizi
Indeks PB/U

Tangerang Selatan
(PSG 2014)
N
%

Tangerang Selatan
(PSG 2012)

Nasional
(Riskesdas 2013)

Sangat pendek

54

2,57

3,32%

18,0%

Pendek

250

11,90

8,08%

19,2%

Normal

1698

80,86

80,84%

Tinggi

98

4,67

7,77%

Jumlah

2100

100

100%

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

77

Status Gizi Balita Hasil Pemantauan Status Gizi (PSG) Balita


Di Kota Tangerang Selatan dengan Index PB/U atau TB/U tahun 2015

9. Indeks BB/PB atau BB/TB


Tabel
Status Gizi Balita BB/PB Hasil PSG Tiap Puskesmas
Kota Tangerang Selatan Tahun 2015
NO

SANGAT
KURUS

PUSKESMAS

KURUS

NORMAL

GEMUK

JUMLAH SAMPEL

Pamulang

150

1.33

10

6.67

131

87.33

4.67

Pondok Benda

40

0.00

10.00

31

77.50

12.50

Benda Baru

0.00

5.45

95

86.36

8.18

Ciputat

1.25

11.25

66

82.50

5.00

Situ Gintung

0.00

10.00

35

87.50

2.50

Jombang

110
80
40
80

0.00

3.75

75

93.75

2.50

Kampung Sawah

0.00

5.00

85

85.00

10

10.00

Ciputat Timur

100
110
50
110
30
150
150
40
20
80
80
30

0.00

8.18

98

89.09

2.73

0.00

0.00

50

100.00

0.00

0.00

3.64

36

32.73

11

10.00

0.00

3.33

26

86.67

10.00

0.00

1.33

133

88.67

19

12.67

1.33

14

9.33

125

83.33

6.00

0.00

7.50

37

92.50

0.00

0.00

0.00

17

85.00

15.00

0.00

0.00

78

97.50

2.50

0.00

0.00

72

90.00

10.00

0.00

0.00

28

93.33

6.67

50

0.00

4.00

42

84.00

12.00

Pondok Ranji

10

Pisangan

11

Rengas

12

Pondok Jagung

13

Paku Alam

14

Pondok Aren

15

Pondok Pucung

16

Pondok Betung

17

Jurang Mangu

18

Parigi
Pondok Kacang
Timur

19

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

78

21

Serpong 2

22

Rawa Buntu

23

Setu

30
80
190
80

24

Kranggan

100

0.00

0.00

92

92.00

8.00

25

Bhakti Jaya

120

0.00

4.17

101

84.17

14

11.67

2100

0.43

103

4.90

1777

84.62

156

7.43

20

Serpong I

TANGERANG SELATAN

0.00

0.00

22

73.33

0.00

2.11

0.00

26.67

10.00

67

4.21

164

83.75

6.25

86.32

14

7.37

7.50

71

88.75

3.75

Tabel
Status Gizi Balita BB/PB atau BB/TB Hasil PSG
Kota Tangerang Selatan Tahun 2015
Status Gizi
Indeks BB/PB
atau BB/TB
Sangat kurus

Tangerang Selatan
(PSG 2015)
%
N
9
0.43

Tangerang
Selatan
(PSG 2014)

Nasional
(Riskesdas 2013)

0,43

5,3%

Kurus

103

4.90

5,95

6,8%

Normal

1832

87.24

85,76

76,0%

Gemuk
Jumlah

156

7.43

7,86

11,9%

2100

100%

100%

100%

Diagram
Status Gizi Balita Hasil Pemantauan Status Gizi (PSG) Balita
Di Kota Tangerang Selatan dengan Index BB/PB atau BB/TB Tahun 2015

Balita sangat kurus di Kota Tangerang Selatan 0,43 persen masih jauh
dibawah rata-rata nasional sebesar 5,3 persen. balita kurus dan balita gemuk juga

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

79

mengalami penurunan dibandingkan dengan hasil PSG 2014, sementara itu terjadi
peningkatan jumlah balita normal.

10. Masalah Gizi di Kota Tangerang Selatan Berdasarkan BPB Tahun 2015
Status Gizi Balita BB/U Hasil BPB Tiap Puskesmas
Kota Tangerang SelatanTahun 2015

NO

PUSKESMAS

1
2
3
4
5
6
7
8
9

Pamulang
Pondok Benda
Benda Baru
Ciputat
Situ Gintung
Jombang
Kampung Sawah
Ciputat Timur
Pondok Ranji
Pisangan
Rengas
Pondok Jagung
Paku Alam
Pondok Aren
Pondok Pucung
Pondok Betung
Jurang Mangu
Parigi
Pd Kacang Timur
Serpong I
Serpong 2
Rawa Buntu
Setu
Kranggan
Bhakti Jaya

10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25

TANGSEL

GIZI BURUK

GIZI KURANG

GIZI BAIK

GIZI LEBIH

7
2
5
5
0
10
7
17
1
5
3
3
0
1
2
3
2
15
23
2
3
8
6
11
0
141

0.06
0.06
0.06
0.13
0.00
0.20
0.13
1.63
0.04
0.10
0.14
0.04
0.00
0.03
0.07
0.05
0.03
0.64
0.45
0.07
0.10
0.11
0.32
0.46
0.00
0.13

301
82
45
96
75
46
25
75
2
55
109
33
80
161
27
238
298
51
205
44
14
60
25
139
19
2305

2.66
2.41
0.52
2.45
2.29
0.94
0.48
7.21
0.08
1.06
5.15
0.46
1.31
4.37
0.98
3.62
4.23
2.19
3.98
1.50
0.48
0.84
1.32
5.81
0.96
2.07

10929
3282
8282
3746
3159
4821
5096
893
2187
5058
1941
7150
5890
3305
2695
6105
6516
2240
4773
2790
2860
7062
1863
2078
1939
106660

96.62
96.36
96.07
95.76
96.49
98.77
98.15
85.87
86.72
97.57
91.73
99.18
96.40
89.76
98.29
92.74
92.58
96.14
92.55
95.16
98.69
98.73
98.00
86.87
97.78
95.60

74
40
289
65
40
4
64
55
155
51
63
20
140
215
18
236
222
24
156
96
21
23
7
164
25
2267

0.65
1.17
3.35
1.66
1.22
0.08
1.23
5.29
6.15
0.98
2.98
0.28
2.29
5.84
0.66
3.58
3.15
1.03
3.03
3.27
0.72
0.32
0.37
6.86
1.26
2.03

11. Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan


Gizi buruk merupakan kondisi dimana seseorang kekurangan energi protein
dalam waktu yang lama. Faktor penyebab terjadinya kasus gizi buruk ini didasari 2

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

80

hal, yaitu : penyebab langsung seperti tidak adekuatnya asupan makanan, menderita
penyakit infeksi, adanya cacat bawaan. Penyebab tidak langsung yaitu kurangnya atau
tidak adanya ketersediaan pangan, perilaku, dan pelayanan kesehatan. Sedangkan
faktor-faktor lain di luar masalah kesehatan yang juga merupakan faktor utama
terjadinya gizi buruk yaitu kemiskinan, pendidikan rendah, dan kesempatan kerja.
Oleh karena itu untuk mengatasi gizi buruk dibutuhkan kerjasama lintas sektoral,
karena

masalah

gizi

merupakan

masalah

kesehatan

masyarakat

yang

penanggulangannya tidak dapat dilakukan dengan pendekatan medis dan pelayanan


kesehatan saja.
Pendekatan secara medis terhadap pasien gizi buruk yaitu dengan
dilakukannya tatalaksana balita gizi buruk di puskesmas maupun di rumah sakit.
Balita gizi buruk dengan komplikasi dirawat di puskesmas maupun di rumah sakit,
sedangkan balita gizi buruk tanpa komplikasi dapat rawat jalan di puskesmas.
Perawatan balita gizi buruk di puskesmas yaitu dengan cara pemberian Formula 75
maupun Formula 100, konseling gizi dan edukasi kepada orang tua pasien, dan
pemberian PMT (Pemberian Makanan Tambahan) pemulihan.

Tabel
Jumlah Seluruh Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan
Di Kota Tangerang Selatan Tahun 2015
Jumlah Balita Gizi Buruk
No

Puskesmas

Jumlah Kasus

Mendapat perawatan
N

Pamulang

12

12

%
100

Pondok Benda

100

Benda Baru

100

Ciputat

100

5
6

Situ Gintung
Jombang

0
1

0
1

100

7
8

Kp.Sawah
Ciputat Timur

3
10

3
10

Pondok Ranji

100
100

10

Pisangan

100

11

Rengas

100

12

Pondok Jagung

100

100
100

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

81

13

Paku Alam

100

14
15

Pondok Aren
Pondok Pucung

0
2

0
2

100

16

Pondok Betung

100
100

17

Jurang Mangu

100

18

Parigi

100

19

Pdk Kac. Timur

13

13

100

20

Serpong I

100

21
22
23
24
25

Serpong II
Rawa Buntu
Setu
Keranggan
Bhakti Jaya

1
7
0
3
3
88

1
7
0
3
3
88

100
100
100
100
100
100

DINKES

Grafik
Jumlah Balita Gizi Buruk Indeks BB/PB atau BB/TB
Yang Mendapat Perawatan
Di Kota Tangerang Selatan Tahun 2011 - 2015

Kota Tangerang Selatan merupakan daerah urbanisasi, oleh karena itu perlu
dilakukan pendataan balita gizi buruk menurut status kependudukannya. Dari segi
penatalaksanaan tidak ada perbedaan, semua balita gizi buruk warga Tangerang Selatan
maupun bukan tetap ditangani dan mendapatkan perawatan. Pendataan ini dilakukan
sebagai bentuk kelengkapan data jika diperlukan.

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

82

Tabel
Jumlah Balita Gizi Buruk Warga Kota Tangerang Selatan yang Mendapat Perawatan
Di Kota Tangerang Selatan Tahun 2015
Jumlah Balita Gizi Buruk
No

Puskesmas

Jumlah Kasus

Mendapat perawatan
N

Pamulang

10

10

%
100

Pondok Benda

100

Benda Baru

100

Ciputat

100

5
6

Situ Gintung
Jombang

0
1

0
1

100

7
8

Kp.Sawah
Ciputat Timur

2
6

2
6

Pondok Ranji

100
100

10

Pisangan

100

11

Rengas

100

12

Pondok Jagung

100

13
14
15

Paku Alam
Pondok Aren
Pondok Pucung

3
0
2

3
0
2

100

16

Pondok Betung

100
100
100

17

Jurang Mangu

100

18

Parigi

100

19

Pdk Kac. Timur

11

11

100

20

Serpong I

100

21
22
23
24
25

Serpong II
Rawa Buntu
Setu
Karanggan
Bhakti Jaya
DINKES

1
4
0
2
3
70

1
4
0
2
3
70

100

100
100

100
100
100
100
100

12. Pemberian ASI Eksklusif


ASI eksklusif adalah pemberian air susu ibu kepada bayi umur 0 6 bulan
tanpa diberikan makanan atau minuman lain selain obat untuk terapi (pengobatan
penyakit). ASI merupakan satu jenis makanan yang mencukupi seluruh unsur

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

83

kebutuhan bayi baik fisik, psikologi sosial maupun spiritual. ASI mengandung nutrisi,
hormon, unsur kekebalan pertumbuhan, anti alergi, serta anti inflamasi. Zat gizi dalam
ASI mencakup hampir 200 unsur zat makanan.

Tabel
Cakupan ASI Eksklusif
Kota Tangerang Selatan Tahun 2015
FEBRUARI
NO

PUSKESMAS

AGUSTUS

SASARAN

CAKUPAN

SASARAN

CAKUPAN

Pamulang

532

433

81.39

1226

1174

95.76

Pondok Benda

222

209

94.14

80

70

87.50

Benda Baru

755

621

82.25

673

539

80.09

Ciputat

447

384

85.91

389

385

98.97

Situ Gintung

287

262

91.29

260

245

94.23

Jombang

419

322

76.85

442

353

79.86

Kp.Sawah

547

463

84.64

515

442

85.83

Ciputat Timur

502

475

94.62

227

148

65.20

Pondok Ranji

135

105

77.78

126

98

77.78

10

Pisangan

441

426

96.60

552

477

86.41

11

Rengas

239

189

79.08

255

210

82.35

12

Pondok Jagung

672

559

83.18

672

559

83.18

13

Paku Alam

120

107

89.17

133

126

94.74

14

Pondok Aren

380

310

81.58

372

300

80.65

15

Pondok Pucung

282

257

91.13

282

247

87.59

16

Pondok Betung

495

430

86.87

524

449

85.69

17

Jurang Mangu

6138

5580

90.91

702

567

80.77

18

Parigi

199

172

86.43

289

229

79.24

19

Pdk Kac. Timur

526

487

92.59

482

414

85.89

20

Serpong I

97

88

90.72

92

85

92.39

21

Serpong II

168

151

89.88

330

274

83.03

22

Rawa Buntu

150

123

82.00

203

171

84.24

23

Setu

187

144

77.01

319

200

62.70

24

Karanggan

57

38

66.67

220

213

96.82

25

Bakti Jaya

2056

1877

91.29

194

188

96.91

30954

26365

85.17

9559

8163

85.40

TANGERANG SELATAN

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

84

Grafik
Cakupan ASI Eksklusif
Kota Tangerang Selatan Tahun 2015

Dilihat dari grafik di atas cakupan Pemberian ASI Ekslusif di Kota Tangerang
Selatan sudah mencapai target yang ditetapkan yaitu sebesar 80 persen. Cakupan ASI
Ekslusif tahun 2015 mencapai 85,17 persen di bulan Februari dan 85,40 persen di
bulan Agustus. Upaya ini harus terus dipertahankan di tahun 2016 dengan program
kegiatan yang berkesinambungan dalam mensosialisasikan manfaat ASI ekslusif,
pentingnya ASI ekslusif dan mengajak seluruh ibu hamil untuk memberikan ASI

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

85

ekslusif pada bayi setelah melahirkan untuk mempertahankan tercapainya target,


terutama pada beberapa puskesmas yang belum mencapai target.
Dibawah ini adalah tabel data Pola Pemberian ASI hasil Riskesdas tahun 2013
(persentase proses mulai menyusui anak usia 0-23 bulan) .

13. Ibu Hamil KEK dan Anemia


A. Ibu Hamil KEK
Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil adalah keadaan dimana ibu
hamil

mempunyai

kecenderungan

menderita

KEK.

Kurang

Energi

Kronis

menggambarkan kekurangan pangan dalam jangka panjang, baik dalam jumlah maupun
kualitasnya.
Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA)

dilaksanakan oleh petugas

kesehatan untuk mengetahui seorang ibu hamil menderita KEK. Seorang ibu hamil
dikatakan menderita KEK jika LILA kurang dari 23,5 cm (< 23,5 cm). Pengukuran
LiLA pada ibu hamil di Kota Tangerang Selatan pada tahun 2015 adalah sebagai
berikut :

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

86

Tabel
Prevalensi Ibu Hamil KEK
Di Kota Tangerang Selatan Tahun 2015

Pamulang
Pondok Benda
Benda Baru
Ciputat
Situ Gintung
Jombang
Kp.Sawah
Ciputat Timur
Pondok Ranji
Pisangan
Rengas
Pondok Jagung
Paku Alam
Pondok Aren
Pondok Pucung
Pondok Betung
Jurang Mangu
Parigi
Pdk Kac. Timur
Serpong I
Serpong II
Rawa Buntu
Setu
Karanggan
Bakti Jaya

SASARAN
IBU
HAMIL
3530
1184
2721
1183
864
1461
1525
1471
787
1609
676
2055
1524
1056
797
1935
2080
767
1486
785
876
2101
529
655
603

TANGERANG SELATAN

34260

NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25

PUSKESMAS

IBU HAMIL
KEK
N
66
34
70
43
38
45
57
46
15
35
23
58
8
14
32
47
64
27
17
50
29
44
24
6
11

%
1.87
2.87
2.57
3.63
4.40
3.08
3.74
3.13
1.91
2.18
3.40
2.82
0.52
1.33
4.02
2.43
3.08
3.52
1.14
6.37
3.31
2.09
4.54
0.92
1.82

904

2.64

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

87

Grafik
Prevalensi Ibu Hamil KEK Tiap Puskesmas
Di Kota Tangerang Selatan Tahun 2015

Grafik
Prevalensi Ibu Hamil KEK
Di Kota Tangerang Selatan Tahun 2015

Berdasarkan data diketahui prevalensi ibu hamil KEK tahun 2015 Kota
Tangerang Selatan sebesar 2,64 persen. Prevelensi ibu hamil KEK di suatu wilayah
berkaitan dengan kejadian anemia pada ibu hamil yang dapat mengakibatkan Bayi

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

88

Berat Lahir Rendah (BBLR). Prevalensi ibu hamil KEK pada tahun 2015 sama dengan
tahun 2014 dan mengalami penurunan bila dibandingkan tahun 2013. Hal ini
dimungkinkan terjadi karena semakin menguatnya pelaksanaan surveilans gizi yang
dilakukan oleh pembina wilayah dalam kegiatan bina wilayah. Selain itu dengan
semakin baiknya manajemen bumil resti, maka meningkat pula kegiatan deteksi dini
terhadap ibu hamil resti.
Beberapa upaya telah dilakukan untuk meningkatkan status gizi ibu hamil
diantaranya dengan memberikan pemberian makanan tambahan (PMT) ibu hamil,
sosialisasi 1000 hari pertama kehidupan (HPK) kepada ibu hamil, kader dan
masyarakat dan meningkatkan manajemen ibu hamil resti.

B. Ibu Hamil Anemia


Anemia Gizi adalah kekurangan kadar haemoglobin (Hb) dalam darah yang
disebabkan karena kekurangan zat gizi yang diperlukan untuk pembentukan
hemoglobin tersebut (hemoglobin dibawah batas normal). Batas normal hemoglobin
menurut kelompok umur adalah sebagai berikut: balita 11 gr%, WUS 12 gr% ibu hamil
12 gr%, anak usia sekolah 12 gr% dan laki-laki dewasa 13 gr%. Di Indonesia sebagian
besar anemia ini disebabkan karena kekurangan zat besi (Fe) hingga disebut Anemia
Kekurangan Zat Besi atau Anemia Gizi Besi, selain itu juga kekurangan asam folat dan
atau vitamin B12; yang kesemuanya berakar pada asupan yang tidak adekuat. Anemia
gizi besi merupakan salah satu masalah gizi utama di Indonesia. Prevalensi anemia di
Kota Tangerang Selatan didapat melalui laporan puskesmas. Tabel dibawah ini
menyajikan prevalensi anemia pada ibu hamil selama tahun 2015 :
Tabel
Prevalensi Ibu Hamil Anemia
Di Kota Tangerang Selatan Tahun 2015

NO
1
2
3

PUSKESMAS
Pamulang
Pondok Benda
Benda Baru

SASARAN
IBU
HAMIL
3530
1184
2721

IBU HAMIL
ANEMIA
N
155
138
139

%
4.39
11.66
5.11

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

89

Ciputat
Situ Gintung
Jombang
Kampung Sawah
Ciputat Timur
Pondok Ranji
Pisangan
Rengas
Pondok Jagung
Paku Alam
Pondok Aren
Pondok Pucung
Pondok Betung
Jurang Mangu
Parigi
Pdk Kacang
Timur
Serpong 1
Serpong 2
RAWA BUNTU
Setu
Keranggan
Bakti Jaya

1183
864
1461
1525
1471
787
1609
676
2055
1524
1056
797
1935
2080
767

TANGERANG SELATAN

4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25

74
62
37
192
69
18
56
28
175
104
86
20
84
51
57

6.26
7.18
2.53
12.59
4.69
2.29
3.48
4.14
8.52
6.82
8.14
2.51
4.34
2.45
7.43

785
876
2101
529
655
603

98
102
284
84
23
133
10

6.59
12.99
32.42
4.00
4.35
20.31
1.66

34260

2279

6.65

1486

Grafik
Prevalensi Ibu Hamil Anemia Tiap Puskesmas
Di Kota Tangerang Selatan Tahun 2015

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

90

Grafik
Prevalensi Ibu Hamil Anemia
Di Kota Tangerang Selatan Tahun 2015

Dari hasil pemeriksaan hemoglobin yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan


diketahui bahwa ibu hamil menderita Anemia 6,65 persen. Terjadi peningkatan kasus
ibu hamil anemia dari tahun 2014 sebesar 1,72 persen, peningkatan kasus sebesar 0,40
persen bila dibandingkan dengan tahun 2013. Hal ini dimungkinkan pada tahun 2015
kegiatan lebih banyak pada sosialisasi anemia pada remaja putri di sekolah maupun di
masyarakat. Menurut Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) thn
2015 2019 bahwa batas ambang masalah kesehatan masyarakat dengan Anemia Gizi
adalah > 20 persen. Jika memperhatikan data di atas, maka Anemia gizi tidak menjadi
masalah di Kota tangerang Selatan, karena masih berada di bawah ambang batas
masalah kesehatan masyarakat dengan anemia gizi. Upaya-upaya yang telah dilakukan
dalam mencegah dan menangani anemia pada ibu hamil ialah dengan mewajibkan
semua ibu hamil diperiksa Hb dan melengkapi sarana pemeriksaan di Puskesmas,
pemberian tablet besi pada ibu hamil minimal 90 butir selama masa kehamilan dan
pemberian PMT bagi ibu hamil yang menderita anemia/KEK.

14. Pemantauan Garam Beriodium di Tingkat Masyarakat


GAKY adalah sekumpulan gejala yang timbul karena tubuh seseorang kurang
unsur iodium secara terus menerus dalam jangka waktu lama. Kekurangan iodium saat

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

91

ini tidak terbatas pada gondok dan kretinisme saja, tetapi ternyata kekurangan iodium
berpengaruh terhadap kualitas sumber daya manusia secara luas, meliputi tumbuh
kembang, termasuk perkembangan otak sehingga terjadi penurunan potensi tingkat
kecerdasan (Intelligence Quotient=IQ). (RJMPN Kemenkes, 2010).
Dalam rangka mengetahui garam yang beredar di wilayah Kota Tangerang
Selatan telah dilakukan pemeriksaan garam beryodium di tingkat masyarakat melalui
survey PSG.
Tabel
Hasil Pemeriksaan Garam Beriodium Tingkat Masyarakat di Tiap Puskesmas
Kota Tangerang Selatan Tahun 2015
Hasil Pemeriksaan Iodium (Sampel)
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25

PUSKESMAS
Pamulang
Pondok Benda
Benda Baru
Ciputat
Situ Gintung
Jombang
Kampung Sawah
Ciputat Timur
Pondok Ranji
Pisangan
Rengas
Pondok Jagung
Paku Alam
Pondok Aren
Pondok Pucung
Pondok Betung
Jurang Mangu
Parigi
Pondok Kacang Timur
Serpong I
Serpong 2
Rawa Buntu
Setu
Kranggan
Bhakti Jaya

TANGERANG SELATAN

Biru/Ungu

Tidak Ada

N
150
39
109
80
40
80
98
110
50
110
30
150
149
40
20
75
77
29
49
30
79
189
79
100
120

%
100.00
97.50
99.09
100.00
100.00
100.00
98.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
99.33
100.00
100.00
93.75
96.25
96.67
98.00
100.00
98.75
99.47
98.75
100.00
100.00

2082

99.14

Total

%
0.00
2.50
0.91
0.00
0.00
0.00
2.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.67
0.00
0.00
6.25
3.75
3.33
2.00
0.00
1.25
0.53
1.25
0.00
0.00

N
150
40
110
80
40
90
90
110
50
100
40
140
160
40
30
80
70
30
50
30
80
190
110
90
100

18

0.86

2100

0
1
1
0
0
0
2
0
0
0
0
0
1
0
0
5
3
1
1
0
1
1
1
0

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

92

Grafik
Hasil Pemeriksaan Garam Beryodium Tingkat Masyarakat di Tiap Puskesmas
Kota Tangerang Selatan Tahun 2015

Berdasarkan tabel dan grafik di atas diketahui bahwa hampir seluruh


puskesmas tidak memiliki masalah mengenai pemakaian garam beriodium hanya
puskesmas Parigi dan Pondok Ranji yang masih memiliki masalah mengenai konsumsi
garam beryodium. Menurut RJPMN 2010-2014 batas ambang masalah kesehatan bila
konsumsi garam beryodium ditingkat masyarakat sebesar < 90 persen.
Diagram
Hasil Pemeriksaan Garam Beriodium Tingkat Masyarakat
Kota Tangerang Selatan Tahun 2015

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

93

Sebanyak 99,14 persen masyarakat

Kota Tangerang Selatan sudah

mengonsumsi garam dengan kandungan iodium. Menurut RJPMN 2010-2014 batas


ambang masalah kesehatan bila konsumsi garam beryodium ditingkat masyarakat
sebesar < 90 persen. Dengan demikian konsumsi garam beryodium pada masyarakat
Kota Tangerang Selatan bukan merupakan masalah kesehatan di tingkat masyarakat.

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

94

BAB IV
UPAYA KESEHATAN
A. Pusat Kesehatan Masyarakat
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas
menyebutkan

bahwa

menyelenggarakan

puskesmas

adalah

fasilitas

pelayanan

kesehatan

yang

upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan

tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk
mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Undang Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan menyatakan bahwa
fasilitas pelayanan kesehatan adalah suatu alat dan /atau tempat yang digunakan untuk
menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan baik promotif, preventif, kuratif maupun
rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah dan /atau masyarakat.
Upaya kesehatan masyarakat adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan sertamencegah dan menanggulangi timbulnya masalah
kesehatan denga sasaran keluarga, kelompok, dan masyarakat. Upaya kesehatan
perseorangan adalah suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan pelayanankesehatan
yang ditujukan untuk peningkatan, pencegahan, penyembuhan penyakit, pengurangan
penderitaan akibat penyakit dan memulihkan kesehatan perseorangan.
Pelayanan kesehatan kepada masyarakat meliputi pelayanan promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif. Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan yang langsung
menyentuh masyarakat sangat dibutuhkan. Dalam menjalankan fungsinya sebagai pusat
pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat, pusat pelayanan
kesehatan masyarakat primer, dan pusat pelayanan kesehatan perorangan primer,
puskesmas berkewajiban memberikan dan menjalankan upaya kesehatan wajib dan upaya
kesehatan pengembangan. Upaya Kesehatan wajib terdiri dari:
1. Upaya promosi kesehatan
2. Upaya kesehatan lingkungan

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

95

3. Upaya kesehatan ibu dan anak serta Keluarga Berencana


4. Upaya perbaikan gizi
5. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
6. Upaya pengobatan
Semakin besarnya tuntutan masyarakat akan pelayanan dan tekad dari pemerintah
kota Tangerang Selatan untuk lebih mendekatkan pelayanan kepada masyarakat, jumlah
Puskesmas di tahun 2012 tidak ada penambahan namun untuk pembangunan rumah sakit
umum daerah terus dilaksanakan. Pada tahun 2012 terdapat 25 puskesmas

dengan

dengan penyebaran tiap kecamatan sebagai berikut : kecamatan Ciputat Timur terdapat 4
puskesmas, kecamatan Pamulang 3 puskesmas, kecamatan Ciputat 4 puskesmas,
Kecamatan Pondok Aren 6 puskesmas, kecamatan Serpong Utara 2 puskesmas,
kecamatan Setu 3 puskesmas dan kecamatan Serpong 3 puskesmas. Pada tahun 2012
terdapat 21 Puskesmas rawat inap dan 4 puskesmas non rawat inap.

Peta Sebaran Puskesmas

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

96

Puskesmas dengan Upaya Kesehatan Olahraga


Upaya kesehatan olah raga diselenggarakan dengan tujuan untuk meningkatkan
kesehatan dan kebugaran jasmani sebagai upaya dasar dalam meningkatkan prestasi
belajar, prestasi kerja dan prestasi olahraga melalui aktifitas fisik, latihan fisik dan
olahraga seperti tercantum dalam Undang-undang Nomor 36 tahun 2009.
Upaya kesehatan olahraga yang diselenggarakan di puskesmas meliputi pembinaan
dan pelayanan kesehatan olahraga. Pembinaan kesehatan olahraga berupa pendataan
kelompok, pemeriksaan kesehatan dan penyuluhan kesehatan keluarga, ditujukan pada
kelompok olahraga di sekolah, klub jantung sehat, posbindu, kelompok senam ibu hamil,
kelompok senam diabetes, jemaah haji, dan kelompok olahraga atau latihan fisik lainnya.
Pelayanan kesehatan olahraga antara lain pengukuran tingkat kebugaran jasmani,
konsultasi kesehatan olahraga, penanganan cedera olahraga akut dan sebagai tim
kesehatan pada event olahraga. 25 Puskesmas sudah menjalankan program upaya
kesehatan olahraga.
B. Pelayanan Kesehatan
Upaya pelayanan kesehatan merupakan hal yang penting dalam penyelenggaraan
pelayanan kesehatan pada masyarakat dengan komitmen pelayanan kesehatan
dilaksanakan secara tepat dan cepat diharapkan bisa mengatasi masalah kesehatan yang
ada di masyarakat, pelayanan kesehatan yang dilakukan tediri dari :
1. Pelayanan Kesehatan ibu hamil (K1 dan K4)
Pelayanan kesehatan ibu hamil diwujudkan melalui pemberian pelayanan antenatal
sekurang-kurangnya empat kali selama masa kehamilan, dengan distribusi waktu minimal
satu kali pada trimester pertama (usia kehamilan 0-12 minggu), satu kali pada trimester
kedua (usia kehamilan 12-24 minggu), dan dua kali pada trimester ketiga (usia kehamilan
24 minggu sampai persalinan). Standar waktu pelayanan tersebut dianjurkan untuk
menjamin perlindungan terhadap ibu hamil dan atau janin berupa deteksi dini faktor
risiko, pencegahan, dan penanganan dini komplikasi kehamilan.
Cakupan kunjungan ibu hamil K4 adalah cakupan ibu hamil yang telah
memperoleh pelayanan antenatal sesuai standar paling sedikit 4 kali di satu wilayah kerja

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

97

pada kurun waktu tertentu. Kunjungan ibu hamil yang sesuai standar adalah pelayanan
yang mencakup 10 T. Pelayanan ANC sesuai standar meliputi timbang berat badan,
pengukuran tinggi badan, pengukuran tekanan darah, pengukuran lingkar lengan atas (
status gizi), tinggi fundus uteri, penentuan presentasi janin dan denyut jantung janin,
skrining status imunisasi tetanus dan memberikan imunisasi tetenus toxoid bila
diperlukan, pemberian tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan, tes
laboratorium ( rutin dan khusus), tata laksana kasus dan temu wicara ( konseling)
termasuk P4K dan KB pasca persalinan.

Indikator ini mengukur kemampuan

manajemen program KIA dalam melindungi ibu hamil sehingga kesehatan janin terjamin
melalui pelayanan antenatal. Hasil pencapaian program pelayanan kesehatan ibu hamil
dapat dinilai dengan menggunakan indikator cakupan K1 dan K4 yang dihitung dengan
membagi jumlah ibu hamil yang melakukan pemeriksaan atenatal pertama kali oleh
tenaga kesehatan (K1) atau jumlah ibu hamil yang melakukan pemeriksaan harian
minimal 4 kali sesuai standar oleh tenaga kesehatan di suatu wilayah pada kurun waktu
tertentu (K4) dengan jumlah sasaran ibu hamil yang ada di wilayah kerja dalam 1 tahun.

TABEL
CAKUPAN KUNJUNGAN BUMIL K1 KOTA TANGERANG SELATAN
TAHUN 2010 DAN 2015
BERDASARKAN LAPORAN BULANAN PUSKESMAS
NO

Kunjungan
Bumil
K1/Tahun

1.

Target

2.

Pencapaian

2010

2011

2012

2013

2014

2015

99%

99 %

99%

99%

99%

99%

29.622
(112,77%)

30.741

31.847

33.198

33.260

35086

( 99,85 %)

(100,04%)

(100%)

(98,9)

(104%)

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

98

TABEL
CAKUPAN KUNJUNGAN BUMIL K4 DI KOTA TANGERANG SELATAN
TAHUN 2010 DAN 2015
BERDASARKAN LAPORAN BULANAN PUSKESMAS

NO

Kunjungan
Bumil
K4/Tahun

1.

Target

2.

Pencapaian

2010

2011

2012

2013

2014

2015

95 %

95 %

95%

95%

95%

95%

27.299
(103,93%)

30.481

31.793

31.680

33.555

32413

( 99,00%)

(99,87%)

(100%)

(98%)

(95.44%)

Target cakupan kunjungan Bumil K4 tahun 2015 adalah 95 %, dari hasil laporan
bulanan puskesmas dari bulan januari sampai dengan Desember 2015 untuk pencapaian
K4 Kota Tangerang Selatan 95.44% bisa jelaskan sebagai berikut : Puskesmas yang

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

99

paling tinggi capaian cakupannya adalah Puskesmas Jombang dan yang paling rendah
adalah Puskesmas Pd Jagung, untuk pencapaian K4 pada tahun ini hanya 6 Puskesmas
yang belum mencapai target.
2. Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan
Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah persalinan yang aman yang
dilakukan oleh tenaga kesehatan dengan kompetensi kebidanan. Persalinan yang
dilakukan di sarana pelayanan kesehatan dapat menurunkan resiko kematian ibu saat
persalinan karena tersedia sarana kesehatan yang memadai sehingga dapat menangani
komplikasi yang mungkin terjadi pada saat persalinan.
TABEL
CAKUPAN PERTOLONGAN PERSALINAN OLEH NAKES/BIDAN
KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN 2010 S/D 2015
BERDASARKAN LAPORAN BULANAN PUSKESMAS

NO

Pertolongan
Persalinan oleh
nakes/Tahun

1.

Target

2.

Pencapaian

2010

2011

2012

2013

2014

2015

87 %

100 %

88%

89%

90%

90%

24.312

29393

30.408

29.141

28.947

30607

(96,97%)

(100%)

(100,07%)

(100%)

(100%)

(93.6%)

Terjadi kenaikkan capaian tahun 2010 (96,97%) dan pada tahun 2011 menjadi
100%, tahun 2012 mencapai 100 %, melebihi target 88%, pada tahun 2013 mencapai
100% melebihi target 89%, pada tahun 2014 mencapai 100% melebihi target 90% dan
pada tahun 2015 mencapai 93,6% melebihi target 90%, dapat dikatakan semua
pertolongan persalinan di Kota Tangerang Selatan ditolong oleh tenaga kesehatan. Hal
ini terjadi karena sudah berjalannya kemitraan Bidan Dukun peningkatan pelayanan

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

100

persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan, P4K (Perencanaan Persalinan dan


Pencegahan Komplikasi) yang tersosialisasi dengan baik,stikerisasi P4K peningkatan
mutu dan kualitas penolong persalinan melalui pembinaan bidan koordinator dan
pelaksanaan ON JOB TRAINING pada petugas, serta menjalankan program Bina
Wilayah yang melaksanakan pemantauan wilayah setempat Kesehatan Ibu dan Anak
(PWS KIA)sehingga ibu hamil selalu terjaga kesehatannya dan bisa merencanakan
persalinannya dengan dukungan penuh dari keluarga dan warga terdekat.

CAKUPAN PERTOLONGAN PERSALINAN OLEH TENAGA KESEHATAN

Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan Kota Tangerang tahun 2015
mencapai 93,6% dan mencapai target 90%. Puskesmas tertinggi adalah puskesmas
jombang dan terendah cakupan linakes adalah puskesmas parigi. Pada tahun 2015 hanya
ada 4 puskesmas yang tidak mencapai target 90%.
3. Pelayanan ibu nifas (KF lengkap)
Pelayanan kesehatan ibu nifas adalah pelayanan kesehatan sesuai standar pada ibu
mulai 6 hari sampai 42 hari pasca persalinan oleh tenaga kesehatan. Kunjungan nifas
dilakukan minimal 3 kali yaitu kunjungan pertama (KF1) pada 6 jam setelah persalinan
sampai 3 hari, kunjungan nifas kedua (KF2) hari ke 4 sampai hari ke 28 pasca persalinan,
kunjungan nifas yang ketiga (KF3) hari 29 sampai dengan hari ke 42 setelah persalinan.

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

101

Pelayanan kesehatan ibu nifas yang diberikan terdiri dari : pemeriksaan tekanan
darah, nadi, pernafasan dan suhu, pemeriksaan tentang fundus uteri, pemeriksaan
lokhimia, pemeriksaan payudara dan anjuran ASI Eksklusif 6 bulan, pemberian kapsul
Vit.A 200.000 IU sebanyak 2 kali dan KB pasca persalinan.

Target untuk pelayanan Nifas tahun 2015 Kota Tangerang Selatan 90% sedangkan
capaian cakupan pelayanan nifas 81,95% adapun capain Puskesmas dapat di jabarkan
sebagai berikut; Puskesmas yang paling tinggi/mencapai cakupan pelayanan pada ibu
nifas adalah puskesmas Parigi, yaitu mencapai 94.43%, dan yang paling rendah adalah
puskesmas Pondok Kacang Timur (28.62%).

TABEL
CAKUPAN PELAYANAN IBU NIFAS KOTA TANGERANG SELATAN
TAHUN 2010 S/D 2015
BERDASARKAN LAPORAN BULANAN PUSKESMAS

NO

Pelayanan Ibu
Nifas

2010

2011

2012

2013

2014

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

2015

102

(KF
Lengkap)/Tahun

1.

Target

2.

Pencapaian

87 %

100 %

88%

89%

90%

90%

23.738

29393

28.278

28.666

27.809

30.387

(94,68
%)

(100%)

(93,06%)

(98.41%)

(96,1%)

(92.9%)

4. Ibu hamil dengan imunisasi TT2 +


Imunisasi Tetanus Toksoid adalah proses untuk membangun kekebalan sebagai
upaya pencegahan terhadap infeksi tetanus. Imunisasi TT diberikan kepada ibu hamil dan
wanita usia subur usia 15 39 tahun. Dengan melalu tahapan screening sebelum
melakukan imunisasi. Apabila wanita usia subur telah mencapai T5 maka kekebalan yang
didapatkan yaitu 25 tahun. Pelayanan swasta mengenai imunisasi masih dengan stigma
lama yaitu TTI dan TT2 tidak sampai screening TT5.

Perlu strategi khusus dengan mensosialisasikan kemasyarakat mengenai Status T.


saat sekarang tidak lagi setiap hami di imunisasi TT, akan tetapi harus di screening

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

103

terlebih dahulu mulai dari bayi. Dengan sudah di terapkan kebijakan status T yang
apabila sudah mempunyai status T5 seseorang mempunyai kekebalan 25 tahun sehingga
tidak lagi di vaksinnasi TT.
5. Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3
Tablet

Tambah

Darah

(Besi-Folat)

adalah

tablet

untuk

suplementasi

penanggulangan Anemia Gizi yang setiap tablet mengandung Fero sulfat exsiccated 200
mg atau setara 60 mg besi elemental dan 400 mcg asam folat. Seorang ibu hamil
diharapakan selama masa kehamilannya mengkonsumsi tablet tambah darah (Fe) minimal
90 butir.
Tabel
Cakupan Pemberian Fe-1 Dan Fe-3 Pada Ibu Hamil Tiap Puskesmas
Di Kota Tangerang Selatan tahun 2015

NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21

PUSKESMAS
Pamulang
Pondok Benda
Benda Baru
Ciputat
Situ Gintung
Jombang
Kp.Sawah
Ciputat Timur
Pondok Ranji
Pisangan
Rengas
Pondok Jagung
Paku Alam
Pondok Aren
Pondok Pucung
Pondok Betung
Jurang Mangu
Parigi
Pdk Kac. Timur
Serpong I
Serpong II

JUMLAH
SASARAN
BUMIL
3530
1184
2721
1183
864
1461
1525
1471
787
1609
676
2055
1524
1056
797
1935
2080
767
1486
785
876

FE-1
N
3530
1184
2721
1183
864
1461
1525
1471
787
1594
671
2055
1524
1056
782
1935
2080
767
1486
785
856

%
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
99.46
100.00
99.07
99.26
100.00
100.00
100.00
98.12
100.00
99.90
100.00
100.00
100.51
97.72

FE-3
N
3451
1138
2785
1148
760
1427
1433
1400
736
1533
646
1607
1480
1011
751
1797
1905
732
1353
747
747

%
97.76
96.11
102.35
97.04
87.96
97.67
93.97
95.17
93.52
95.28
95.56
78.20
97.11
95.74
94.23
92.87
91.59
95.44
91.05
95.16
85.27

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

104

22
23
24
25

Rawa Buntu
Setu
Karanggan
Bakti Jaya

2101
529
655
603

2098
529
655
603

99.86
100.00
100.00
100.00

2066
524
648
571

98.33
99.05
98.93
94.69

TANGERANG SELATAN

34260

34260

99.76

32413

94.61

Grafik
Cakupan Pemberian Fe-1 Ibu Hamil
di Kota Tangerang Selatan Tahun 2015

Cakupan pemberian Fe 1 pada ibu hamil telah mencapai target yang ditentukan
sebesar 99 persen.
Grafik
Cakupan Pemberian Fe-3 Ibu Hamil
di Kota Tangerang Selatan Tahun 2015

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

105

Pemberian Fe 3 pada ibu hamil secara keseluruhan sudah mencapai target namun
masih ada beberapa puskesmas yang belum mencapai target sebesar 95 persen, yaitu
puskesmas Pondok Kacang timur, puskesmas Pondok Jagung, puskesmas Situ Gintung,
Puskesmas Jurang Mangu, puskesmas Serpong II, puskesmas Pondok Betung, puskesmas
pondok Ranji, puskesmas Kampung Sawah, dan puskesmas pondok pucung. Untuk itu
upaya yang perlu dilakukan adalah melakukan bina wilayah, memaksimalkan kinerja
tenaga kesehatan dan memberikan pengetahuan kepada ibu hamil mengenai pentingnya
tablet tambah darah ( Fe ). Sedangkan untuk puskesmas yang memiliki cakupan diatas
100 persen seperti Benda Baru perlu dilakukan koreksi untuk capaian cakupannya
melebihi 100 persen, kemungkinan hal tersebut dikarenakan adanya kunjungan ibu hamil
dari luar wilayah puskesmas tersebut.

6. Neonatal Risti/Komplikasi ditangani


Target Penanganan Komplikasi Neonatus tahun 2015 100% untuk capaian tahun
2015 Kota Tangerang Selatan 100% dalam menangangi neonatus komplikasi yang
ditangani.

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

106

Dibawah ini adalah Grafik Kunjungan Neonatatus Lengkap (Hasil Riskesdas


Propinsi Banten Tahun 2013).

7. Pemberian Kapsul Vitamin A Dosis Tinggi


Vitamin A adalah salah satu zat gizi penting yang larut dalam lemak, disimpan dalam
hati, dan tidak dapat diproduksi oleh tubuh sehingga harus dipenuhi dari luar tubuh.
Manfaat vitamin A diantaranya (1) meningkatkan daya tahan tubuh terhadap
penyakit dan infeksi seperti campak dan diare, (2) membantu proses penglihatan dalam
adaptasi terang ke tempat yang gelap, (3) mencegah kelainan pada selsel epitel termasuk
selaput lendir mata,(4) mencegah terjadinya proses metaplasi selsel epitel sehingga
kelenjar tidak memproduksi cairan yang dapat menyebabkan kekeringan mata, (5)
mencegah terjadinya kerusakan mata hingga kebutaan, dan (6) vitamin A esensial untuk
membantu proses pertumbuhan.
Kapsul vitamin A adalah kapsul yang berisi vitamin A yang sangat diperlukan oleh
tubuh yang berguna untuk kesehatan mata (agar dapat melihat dengan baik) dan untuk
kesehatan tubuh (meningkatkan daya tahan tubuh untuk melawan penyakit) (Departemen

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

107

Kesehatan RI, 2009). Terdapat 4 (empat) kelompok yang rentan mengalami Kurang
Vitamin A (KVA) yaitu bayi, balita, ibu hamil, dan ibu nifas.

Grafik di atas menunjukan cakupan pemberian kapsul vitamin A pada anak 6-59
bulan untuk wilayah Propinsi Banten ( Hasil Riskesdas tahun 2013 ).

a. Bayi dan Balita Mendapat Vitamin A


Vitamin A merupakan salah satu zat penting dalam masa pertumbuhan,
perkembangan, dan meningkatkan daya tahan tubuh bayi dan balita. Terdapat 2 (dua)
jenis kapsul vitamin A, yaitu kapsul vitamin A biru dan merah. Kapsul biru memiliki
dosis vitamin A sebesar 100.000 IU untuk bayi usia 6-11 bulan, sedangkan kapsul merah
yang memiliki dosis vitamin A sebesar 200.000 IU untuk balita usia 12-59 bulan.
Kurang vitamin A disebabkan simpanan vitamin A dalam tubuh yang sebagian
besar terdapat dalam hati menjadi sangat kurang, sehingga timbul tanda gejala fisik,
klinis dan subklinis yang dapat dideteksi. Gejalanya adalah buta senja dan secara
subklinis kadar vitamin A dalam darah 20 g/dL.
Distribusi Vitamin A dosis tinggi pada balita dilakukan setiap bulan Februari dan
Agustus. Berikut ini adalah cakupan pemberian vitamin A dosis tinggi di Kota
Tangerang Selatan pada tahun 2015.

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

108

Tabel
Cakupan Distribusi Vitamin A Dosis Tinggi pada Bayi dan Balita
Di Kota Tangerang Selatan tahun 2015
Cakupan Vit. A

Jumlah
Sasaran
No

Puskesmas
6 - 11 12 - 59
BL
BL

Bln Februari
6 - 11 BL

Bln Agustus

12 - 59 BL

6 - 11 BL

12 - 59 BL

Pamulang

1628

10204

1580

97.05

9570

93.99

1580

97.05

9591

93.99

Pondok Benda

546

3422

530

97.07

3417

100.09

516

94.51

3332

97.37

Benda Baru

1445

7674

1226

84.84

7802

99.4

1263

87.4

7562

98.54

Ciputat

546

3601

528

96.7

3463

96.7

546

100

3405

94.56

Situ Gintung

398

2628

373

93.72

2615

100

398

100

2629

100

Jombang

673

4444

653

97.03

4261

96.42

672

99.85

4362

98.15

Kampung Sawah

704

4639

681

96.73

4616

100

696

98.86

4625

99.7

Ciputat Timur

679

4108

673

99.12

4058

98.4

677

99.71

3947

96.08

Pondok Ranji

364

2196

363

99.73

2022

91.74

364

100

849

38.66

10

Pisangan

742

4490

670

90.3

4376

97.03

742

100

4360

97.1

11

Rengas

312

1888

305

97.76

1896

100

271

86.86

1635

86.6

12

Pondok Jagung

948

7077

900

94.94

5814

84.4

989

104.32

6397

90.39

13

Paku Alam

703

5253

668

95.02

4763

93.14

703

100

5173

98.48

14

Pondok Aren

487

3205

469

96.3

2963

93.44

487

100

2944

91.86

15

Pondok Pucung

367

2419

367

100

2329

97.37

367

100

2407

99.5

16

Pondok Betung

892

5876

860

96.41

5389

92.74

892

100

5516

93.87

17

Jurang Mangu

959

6319

938

97.81

6081

97.28

960

100.1

6156

97.42

18

Parigi

354

2327

337

95.2

2116

91.92

353

99.72

2250

96.69

19

Pondok Kacang Timur

685

4513

638

93.14

3763

84.3

682

99.56

4478

99.22

20

Serpong 1

363

2445

350

96.42

2016

83.86

350

96.42

2079

85.03

21

Serpong 2

404

2726

387

95.79

2469

92.09

387

95.79

2618

96.04

22

Rawa Buntu

969

6541

904

93.29

6289

97.79

902

93.09

6238

95.37

23

Setu

244

1662

234

95.9

1530

93.29

234

95.9

1530

92.06

24

Keranggan

303

2058

291

96.04

1875

92.32

267

88.12

1922

93.39

25

Bakti Jaya

279

1896

267

95.7

1850

98.93

274

98.21

1842

97.15

15994

103611

15192

94.99

97343

94.64

15572

97.36

97847

94.44

TANGERANG SELATAN

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

109

Grafik
Cakupan Distribusi Vitamin A pada Bayi dan Balita
di Kota Tangerang Selatan Tahun 2015

Grafik di atas menunjukkan cakupan distribusi kapsul vitamin A Balita umur 12-59
bulan pada bulan Februari 94,95 persen dan bulan Agustus 95,81 persen, cakupan ini
telah melebihi target sebesar 90 persen pada tahun 2015. Cakupan vitamin A umur 6-11
bulan pada bulan Februari 99,68 persen dan pada bulan Agustus 99,39 persen.
Grafik
Perbandingan Cakupan Distribusi Vitamin A Dosis Tinggi pada Bayi dan
Balita
Tahun 2010 - 2015 di Kota Tangerang Selatan

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

110

Grafik di atas menunjukkan cakupan tahun 2015 tidak mencapai target yaitu
sebesar 100 persen, hal ini perlu mendapat perhatian lebih agar dapat bekerjasama
dengan fasilitas pelayanan kesehatan swasta lainnya. Upaya yang harus dilakukan
adalah dengan pemberian vitamin A di puskesmas, posyandu, klinik swasta, RS
swasta.

b. Distribusi Vitamin A Dosis Tinggi pada Ibu Nifas


Jenis kapsul vitamin A yang diberikan pada ibu nifas adalah kapsul merah yang
memiliki dosis vitamin A sebesar 200.000 IU untuk Ibu nifas (0-42 hari) segera
setelah melahirkan diberikan 1 (satu) kapsul vitamin A merah dan 1 (satu) kapsul lagi
diberikan dengan selang waktu minimal 24 jam. Kapsul vitamin A ini diberikan tidak
lebih dari 42 hari setelah melahirkan (masa nifas).

Grafik
Cakupan Distribusi Vitamin A Dosis Tinggi Pada Ibu Nifas Setiap Puskesmas
Di Kota Tangerang Selatan Tahun 2015

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

111

Tabel
Cakupan Distribusi Vitamin A Dosis Tinggi pada Ibu Nifas
Di Kota Tangerang Selatan Tahun 2015
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25

PUSKESMAS
Pamulang
Pondok Benda
Benda Baru
Ciputat
Situ Gintung
Jombang
Kp.Sawah
Ciputat Timur
Pondok Ranji
Pisangan
Rengas
Pondok Jagung
Paku Alam
Pondok Aren
Pondok Pucung
Pondok Betung
Jurang Mangu
Parigi
Pdk Kac. Timur
Serpong I
Serpong II
Rawa Buntu
Setu
Karanggan
Bakti Jaya

TANGERANG SELATAN

JUMLAH SASARAN BUMIL


SASARAN
3369
1130
2597
1130
825
1395
1456
1404
751
1535
646
1961
1455
1008
761
1847
1986
732
1419
749
836
2005
505
626
575

N
3110
1018
2716
1062
744
1491
1273
1272
735
1382
583
1797
1416
916
670
1666
1804
637
1357
717
771
1873
485
604
506

%
92.31
90.09
104.58
93.98
90.18
106.88
87.43
90.60
97.87
90.03
90.25
91.64
97.32
90.87
88.04
90.20
90.84
87.02
95.63
95.73
92.22
93.42
96.04
96.49
88.00

32703

30605

93.58

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

112

Grafik
Cakupan Distribusi Vitamin A Dosis Tinggi Pada Ibu Nifas
Di Kota Tangerang Selatan Tahun 2010 2015

Berdasarkan grafik 3.14 dan tabel 3.15, hasil cakupan pemberian vitamin A ibu
nifas dapat dilihat bahwa puskesmas yang memiliki cakupan liputan program tinggi
melebihi 100 persen adalah puskesmas Jombang dan puskesmas Benda Baru yaitu
sebesar 106,88 persen dan 104,58 persen. Hal ini perlu diperhatikan dalam pencatatan
dan pelaporan dalam memisahkan ibu nifas didalam dan dari luar wilayah kerja
puskesmas tersebut. Puskesmas yang memiliki cakupan rendah, tidak mencapai target
90% adalah Puskesmas Parigi, Puskesmas Kampung Sawah, Puskesmas Bakti Jaya, dan
Puskesmas Pondok Pucung. Pada penyajian data diatas dapat dilihat bahwa cakupan
pemberian vitamin A pada ibu nifas di Kota Tangerang Selatan tahun 2015 mengalami
penurunan sebesar 6,40 persen, namun tetap telah mencapai target yang ditentukan yaitu
sebesar 90 persen. Upaya yang telah dilakukan adalah bekerjasama dengan klinik/RS
dan praktek bidan swasta yang berada diwilayah kerja Kota Tangerang Selatan.

8. Peserta KB Aktif dan Baru


Pasangan usia subur (PUS) adalah pasangan suami/istri yang pada saat ini hidup
bersama baik bertempat tinggal resmi dalam satu rumah ataupun tidak, dimana umur

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

113

istrinya antara 15-49 tahun. Untuk mengatur kelahiran dan penjarangan kelahiran wanita
usia 15-49 tahun di fasilitaskan untuk menggunakan alat/metode KB.

Peserta KB Aktif Kota Tangerang Selatan, mencapai 74,2% dari target 70%, ada 6
Puskesmas yang tidak mencapai Target. Jumlah KB Aktif sampai 2015 adalah 189.668
PUS.
CAKUPAN PESERTA KB AKTIF KOTA TANGERANG SELATAN
TAHUN 2010 S/D 2015
BERDASARKAN LAPORAN BULANAN PUSKESMAS

NO

KB AKTIF

2010

2011

2012

2013

2014

2015

1.

Target

60 %

62 %

70%

70%

70%

70%

2.

Pencapaian

97.548

14.8942

170.116

181.984

176.668

189.668

(50,22 %)

(64,17 %)

(70,88%)

(70,46%)

(78.24%)

(74.15%)

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

114

9. Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap)


Kunjungan Neonatus atau bayi baru lahir (0-28 hari) dilakukan sebanyak 3 kali
pelayanan yaitu pada umur 6-48 jam, 3-7 hari dan 8-28 hari. Pelayanan pada neonatus
mengacu pada standar pelayanan MTBM (Managemen Terpadu Balita Mati). Target
Penanganan Komplikasi Neonatus tahun 2015 100% untuk capaian tahun 2015 Kota
Tangerang Selatan 100% dalam menangangi neonatus komplikasi yang ditangani
10. Kunjungan Bayi (minimal 4 kali)
Indikator ini merupakan penilaian terhadap upaya peran pelayanan kesehatan dasar
deteksi dini kelainan/penyakit, pencegahan penyakit dan perpaduan kualitas hidup bayi.
Pelayanan kesehatan bayi adalah pelayanan kesehatan sesuai standar oleh tenaga
kesehatan (minimal 4 kali) dalam setahun. Yaitu 1kali pada umur 29 hari-3 bulan, 1 kali
pada umur 3-6 bulan, 1 kali pada umur 6-9 bulan dan 1 kali pada umur 9-11 bulan.
Pelayanan kesehatan yang diberikan meliputi pemberian lima imunisasi dasar lengkap
(BCG, PPT/HB 1-3, Polio 1-4, campak) penyuluhan perawatan bayi dan stimulasi deteksi
intervensi dini tumbuh kembang bayi.
11. Desa UCI (Universal Child Imunisation)
Kota Tangerang Selatan terdiri dari 7 Kecamatan, 54 kelurahan/desa dengan jumlah
penduduk 1.369.602 dengan jumlah bayi 26.276. Desa/ kelurahan Uci tahun 2014 adalah
54 kelurahan dengan persentase 100%.

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

115

Pencapaian dari 3 tahun terakhir sudah mencapai 100%. Pada tahun 2010 1 (satu)
kelurahan yang tidak mencapai UCI yaitu kelurahan pondok jagung puskesmas pondok
Jagung sedangkan pada tahun 2011 yaitu kelurahan serua puskesmas Situ Gintung.
Cakupan UCI Kota Tangerang Selatan 100% hal ini sesuai dengan target yang
diharapkan. Beberapa puskesmas Cakupan imunisasi nya hampir semua merata diatas 80
%. Akan tetapi masih ada di beberapa wilayah yang tidak di imunisasi tapi tidak
mempengaruhi pencapaian target uci.
12. Imunisasi Bayi
a. Imunisasi Rutin Bulanan
Hasil pencapaian cakupan imunisasi rutin di tingkat Kota Tangerang Selatan dari
tahun 2012 2015 :

Cakupan imunisasi dasar Kota Tangerang Selatan secara umum telah mencapai
target nasional, tetapi trend cakupan tahun 2015 sedikit mengalami kenaikan dibandigkan
dengan tahun 2014.
Sedangkan distribusi hasil cakupan rutin menurut puskesmas dapat dilihat dari data
dibawah ini :
1) Hepatitis B 0 (0-7 Hari)

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

116

Target cakupan HB 0 adalah 80 %. Cakupan HB 0 cederung mengalami kenaikan


dibeberapa puskesmas pada tahun 2015 ini. Semua puskesmas mencapai target pada
tahun 2015 dan pencapaian cakupan Kota Tangerang Selatan telah mencapai target
100%.
Dengan melaksanakan imunisasi HB ini diharapkan masyarakat kita pada masa yang
akan datang tidak lagi beresiko tertular Virus Hepatitis B yang mematikan ini, pada
akhirnya derajat kesehatan masyarakat kita dapat kita tingkatkan karena naiknya angka
harapan hidup selain yang paling penting adalah putusnya transmisi virus ini ditengah
masyarakat sebagai tujuan akhir dari program Imunisasi ini.

Cakupan HB 0 dari tahun 2010 terjadi peningkatan sampai dengan tahun 2015.
Pencapaian tahun 2015 ini telah mencapai target dengan target 100%.

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

117

2) Imunisasi BCG

Pencapaian cakupan BCG tahun 2015 sebesar 102,4% mengalami kenaikan dari
tahun 2014 target antigen BCG sebesar 102,4%. Imunisasi BCG apabila tidak sesuai
target maka pada akhirnya akan meningkatkan ancaman terhadap insiden kasus TB
berat pada anak yang sering mengakibatkan kematian.

Target cakupan imunisasi BCG adalah 95%. Pencapaian Cakupan BCG di


puskesmas Kota Tangerang Selatan mengalami tren penurunan cakupan di antaranya
puskesmas Pondok Jagung, Pamulang, Setu, Situ Gintung, Pondok Kacang Timur.

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

118

3) Imunisasi DPT HB 1
Trend

pencapaian

grafik

meningkat dari tahun 2012


2014. Tetapi pada Tahun 2015
pencapaian

mengalami

penurunan. Imunisasi DPT HB


Hib kombinasi (Hepatitis B)
yang

tujuannya

memberikan

adalah

perlindungan

secara aktif terhadap penyakit


Diptheria,

Pertusis,

Tetanus

Hepatitis B. Imunisasi DPT HB kombinasi ini diberikan 3 kali sejak bayi berusia 2
bulan dengan selang waktu antara penyuntikan I, II, dan III minimal 4 minggu.

Pencapaian DPT HB dalam 3 (Tiga) tahun hampir rata pencapaiannya. Untuk


pencapaian 100% lebih seperti puskesmas Serpong 1, Ciputat, Ciputat Timur, Paku Alam
Bakti jaya, Pondok Ranji dan Pondok Pucung perlu diperhatikan bahwa apakah estimasi
nya lebih rendah dari jumlah real di puskesmas atau cakupan luar wilayah masuk ke
dalah cakupan wilayah puskesmas.

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

119

4) Imunisasi DPT-HB 3

Imunisasi DPT-HB 3 merupakan lanjutan dari DPT- HB 1 dan DPT-HB 2 yang


dimana Pemberian virus hepatitis dilakukan saat bayi baru dilahirkan. Saat bayi baru
dilahirkan sampai dengan usia 7hari, bayi seharusnya mendapat imunisasi hepatitis B.
Selanjut nya saat bayi berusia 2 bulan, bayi mendapat imunisasi Pentavalen (DPT HB
Hib) (gabungan imunisasi DPT, Hepatitis B dan Hib). Terjadi penurunan pencapaian
dari tahun 2014 sebesar 108,6 %, pada tahun 2015 sebesar 105,5%.

DPT HB 3 Total pencapaian semua puskesmas mencapai target sebesar 93% .


pencapaian puskesmas serpong, pondok jagung, ciputat, kampung sawah, pamulang,

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

120

ciputat timur, jurang mangu, setu, serpong 2, rawa buntu, paku alam, bakti jaya, dan
pondok ranji melebihi 100 %.
5) Cakupan POLIO 1

Kejadian AFP memang terus akan berlangsung tetapi bila imunisasi polio telah
mencapai target hal ini akan menjamin bahwa transmisi virus ini di lingkungan kita
semakin kecil atau kejadian AFP tersebut bukan disebabkan oleh virus polio terutama
polio liar, karena sampai saat ini diketahui bahwa host dari virus ini satu-satunya adalah
manusia terutama anak yang berumur < 14 tahun.

Hasil cakupan Polio 1, ada 3 puskesmas yang belum mencapai target 98 % yaitu
Keranggan, Pondok Jagung dan Pondok Kacang Timur. Polio dapat menyebar luas

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

121

diam-diam karena sebagian besar penderita yang terinfeksi polio virus tidak memiliki
gejala sehingga tidak tahu kalau mereka sendiri sedang terjangkit. Virus masuk ke
dalam tubuh melalui mulut ketika seseorang memakan makanan atau minuman yang
terkontaminasi feses. Setelah seseorang terkena infeksi, virus akan keluar melalui feses
selama beberapa minggu dan saat itulah dapat terjadi penularan virus.
6) Hasil Cakupan POLIO 4

Pencapaian polio 4 mencapai target yang diharapkan 90 % pencapaian tahun 2014


ini mencapai 102,8%. Kejadian AFP memang terus akan berlangsung tetapi bila
imunisasi polio telah mencapai target hal ini akan menjamin bahwa transmisi virus ini di
lingkungan kita semakin kecil atau kejadian AFP tersebut bukan disebabkan oleh virus
polio terutama polio liar.

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

122

Target cakupan Polio 4 (Efektivitas program) adalah 90%. Trend cakupan polio 4
se Pusskesmas Kota Tangerang Selatan tahun 2012 2105 cukup fluktuatif, tetapi semua
pukesmas mencapai target. Cakupan polio 4 Kota Tangerang Selatan tahun 2015 adakah
102.8 %.
7) Imunisasi Campak
Penyakit Campak (Rubeola, Campak 9 hari, measles) adalah suatu infeksi virus
yang sangat menular, yang ditandai dengan demam, batuk, konjungtivitis (peradangan
selaput ikat mata/konjungtiva) dan ruam kulit. Penyakit ini disebabkan karena infeksi
virus campak golongan Paramyxovirus. Penularan infeksi terjadi karena menghirup
percikan ludah penderita campak. Penderita bisa menularkan infeksi ini dalam waktu 2-4
hari sebelum rimbulnya ruam kulit dan 4 hari setelah ruam kulit ada. Sebelum vaksinasi
campak digunakan secara meluas, wabah campak terjadi setiap 2-3 tahun, terutama pada
anak-anak usia pra-sekolah dan anak-anak SD. Jika seseorang pernah menderita campak,
maka seumur hidupnya dia akan kebal terhadap penyakit ini.

Target setahun campak yaitu 90 %, pencapaian kota Tangerang selatan sebesar


106,9 %. Hal ini menunjukan peningkatan cakupan dari tahun 2012. Hal ini berbanding
terbalik dengan kasus campak yang meningkat. Perlu dilihat yang masalah yang terjadi
pada kejadian tersebut.

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

123

Peningkatan cakupan pada tahun sebelumnya, hal ini menunjukan beberapa


kegiatan mendongkrak cakupan dengan diluncurkannya kartu imunisasi dasar lengkap
oleh dinas kesehatan, masyarakat banyak yang mencari kartu tersebut karena dapat
digunakan sebagai catatan riwayat imunisasi, persyaratan masuk sekolah dasar.
b. Bulan Imunisasi Anak Sekolah
Imunisasi lanjutan sendiri adalah imunisasi ulangan yang ditujukan untuk
mempertahankan tingkat kekebalan diatas ambang perlindungan atau memperpanjang
masa perlindungan. Imunisasi yang diberikan berupa vaksin Difteri Tetanus (DT) dan
Vaksin Campak untuk anak kelas 1 SD atau sederajat (MI/SDLB) serta vaksin Tetanus
Toksoid (TT) pada anak kelas 2 atau 3 SD atau sederajat (MI/SDLB). Pada tahun 2013,
secara nasional imunisasi vaksin TT untuk kelas 2 dan kelas 3 SD atau sederajat
(MI/SDLB) ditambah dengan Antigen difteri (vaksin Td). Pemberian imunisasi ini
sebagai booster untuk mengantisipasi terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB) Difteri.
Perubahan pemberian imunisasi dari vaksin TT ditambah dengan vaksin Td ini sejalan
dengan rekomendasi dari Komite Ahli Penasehat Imunisasi Nasional atau Indonesia
Technical Advisory Group on Immunization. Hal ini disebabkan adanya perubahan
trend kasus infeksi difteri pada usia anak sekolah dan remaja. Sekolah dasar yang
berada di Kota Tangerang Selatan berjumlah 403 SD/MI.

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

124

1) Imunisasi BIAS Campak 2014


Bulan imunisasi Anak Sekolah dilaksanakan pada bulan September BIAS Campak
dan BIAS DT/Td Bulan November tahun 2015.

Pencapaian BIAS Campak tahun 2015 mengalami sedikit penurunan dibandikan


sebelum tahun sebelumnya akan tetapi masih mencapai target yang diharapkan sebesar
95% pencapainya 95,7%

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

125

Pencapaian BIAS campak hanya 21 Puskesmas yang mencapai target dan 4


puskesmas tidak mencapai target yaitu Kampung Sawah, Situ Gintung, Pondok Jagung
dan Jombang. Permasalahan yang ada masih ada SD swasta yang belum melaksanakan
imunisasi dengan optimal, dengan pernyataan diantaranya adanya dokter pribadi di
sekolah, keyakinan (agama), orang tua tidak mau anaknya disuntik oleh petugas
puskesmas dia berkeyakinan disuntik oleh di rumah sakit lebih bagus.
2) Imunisasi BIAS DT (KELAS 1) 2015

Difteri

adalah

penyakit

akibat

terjangkit

bakteri

yang bersumber

dari

Corynebacterium diphtheriae. Difteri ialah penyakit yang mengerikan di mana masa


lalu telah menyebabkan ribuan kematian, dan masih mewabah di daerah-daerah dunia
yang belum berkembang. Orang yang selamat dari penyakit ini menderita kelumpuhan
otot-otot tertentu dan kerusakan permanen pada jantung dan ginjal. Anak-anak yang
berumur satu sampai sepuluh tahun sangat peka terhadap penyakit ini. Cakupan DT
2009 2013 mengalami kenaikan dan penurunan cakupan. Pada tahun 2013 ini
mengalami kenaikan cakupan sebesar 95,7%. DT diberikan pada siswa kelas 1 sekolah
dasar.

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

126

Cakupan imunisasi DT se kota tangerang selatan mencapai target akan tetapi ada
satu puskesmas yang rendah pencapaian nya sebesar 57,4% puskesmas kampung sawah
dimana di wilayah tersebut ada beberapa sekolah elit yang belum optimal dalam
melaksanakan BIAS.
3) IMUNISASI BIAS Td (KELAS 2) 2015

Jika seseorang belum pernah mendapatkan vaksin tetanus dan difteri sebelumnya,
orang tersebut harus mendapat vaksinasi lengkap 3 (tiga) dosis seri primer dari difteri dan
toksoid tetanus (Td), dengan 2 dosis awal diberikan paling tidak dengan jarak 4 minggu

dan dosis ketiga diberikan 6 sampai 12 bulan setelah dosis kedua.

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

127

Ada 3 (tiga) puskesmas yang belum mencapai target yaitu Pondok betung, Jombang
dan kampong sawah. Yang harus mendapat perhatian yaitu kampong sawah karena
pencapaiannya hanya sebesar 67.8 %. Dikarenakan masih ada sekolah yang tidak
melaksanakan BIAS.
4) IMUNISASI BIAS Td (KELAS 3 ) 2015
Anak anak usia 6 tahun ke bawah mendapat vaksin secara rutin untuk tetanus.
Tetapi anak anak yang lebih besar, remaja dan orang dewasa juga membutuhkan
perlindungan dari semua penyakit dengan memakai vaksin Td. Cakupan Td Kelas 3
yaitu sebesar 95.9% turun dibandingkan tahun sebelumnya.

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

128

Dari grafik di atas hasil cakupan BIAS Td kelas 3 beberapa puskesmas belum
mencapai target diantaranya : Kampung Sawah, Pondok BetungPondok Ranji Jombang.
Diharapkan di tahun yang akan dating semua puskemas mencapai target yang
diharapkan sebesar 95%.
13. Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP ASI) Balita Gakin
Kesehatan bayi dan balita harus selalu dipantau untuk memastikan kesehatan
mereka selalu dalam kondisi optimal. Pelayanan kesehatan bayi termasuk salah satu dari
beberapa indikator yang bisa menjadi ukuran keberhasilan upaya peningkatan kesehatan
bayi dan balita. Pelayanan kesehatan pada bayi ditujukan pada bayi usia 29 hari sampai
dengan 11 bulan dengan memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan standar oleh
tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi klinis kesehatan (dokter, bidan, dan
perawat) minimal empat kali, yaitu pada usia 29 hari2 bulan, usia 35 bulan, usia 68
bulan dan usia 912 bulan sesuai standar di satu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu.
Usia 0-24 bulan merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang pesat,
sehingga kerap diistilahkan sebagai periode emas sekaligus periode kritis. Periode emas
dapat diwujudkan apabila pada masa ini bayi dan anak memperoleh asupan gizi yang
sesuai untuk tumbuh kembang optimal. Sebaliknya apabila bayi dan anak pada masa ini
tidak memperoleh makanan sesuai kebutuhan gizinya, maka periode emas akan berubah
menjadi periode kritis yang akan mengganggu tumbuh kembang bayi dan anak, baik
pada saat ini maupun masa selanjutnya. (Depkes, 2006). Dalam hal penanganan Balita
Gakin Kota Tangerang Selatan telah mendistribusikan MP ASI dengan data sebagai
berikut:
Tabel
Cakupan Balita Gakin yang Mendapat MP ASI ( 6 24 Bln )
Kota Tangerang Selatan Tahun 2015
NO

PUSKESMAS

GAKIN 6-24 BLN

MP ASI GAKIN
N

Pamulang

18

18

100

Pondok Benda

39

39

100

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

129

Benda Baru

52

52

100

Ciputat

79

79

100

Situ Gintung

12

12

100

Jombang

29

29

100

Kp.Sawah

100

Ciputat Timur

114

114

100

Pondok Ranji

74

74

100

10

Pisangan

20

20

100

11

Rengas

39

39

100

12

Pondok Jagung

66

66

100

13

Paku Alam

108

108

100

14

Pondok Aren

53

53

100

15

Pondok Pucung

38

38

100

16

Pondok Betung

30

30

100

17

Jurang Mangu

28

28

100

18

Parigi

100

19

Pdk Kac. Timur

124

124

100

20

Serpong I

100

21

Serpong II

23

23

100

22

Rawa Buntu

78

78

100

23

Setu

34

34

100

24

Karanggan

135

135

100

Bakti Jaya
TANGERANG SELATAN

111

111

100

1304

1304

100

25

Dari 1304 balita GAKIN sebanyak 1304 balita atau 100 persen balita GAKIN telah
mendapatkan MP ASI yang di distribusikan oleh seluruh Puskesmas yang berada di
wilayah Tangerang Selatan, dengan pengajuan dana BOK masing-masing puskesmas.

14. Cakupan Pelayanan Anak Balita (minimal 8 kali)


Pelayanan kesehatan balita adalah pelayanan pada usia 12-59 bulan yang meliputi
pemantauan pertumbuhan minimal 8 kali setahun, pemberian Vit.A 2 kali setahun(bulan
Februari dan Agustus) pemantauan perkembangan min 2 kali setahun. Pelayanan
kesehatan pada balita mencapai 90,8%

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

130

15. Balita berat badan di bawah garis merah (BGM)


Hasil Analisis Data BGM
Kota Tangerang Selatan Tahun 2015

No

Puskesmas

Jumlah Balita
yang Datang
Ditimbang
(D)

Jumlah
BGM/D
Balita BGM
(%)

Pamulang

18909

37

0.02

Pondok Benda

37531

39

0.01

Benda Baru

17086

117

0.06

Ciputat

42664

22

Situ Gintung

4390

Jombang

43703

207

0.04

Kp.Sawah

56857

70

0.01

Ciputat Timur

6353

38

0.05

Pondok Ranji

25919

10

Pisangan

52918

186

0.03

11

Rengas

4225

18

0.04

12

Pondok Jagung

72671

74

0.01

13

Paku Alam

61715

68

0.01

14

Pondok Aren

37780

15

Pondok Pucung

27237

16

Pondok Betung

62288

18

17

Jurang Mangu

70912

13

18

Parigi

3538

0.01

19

Pdk Kac. Timur

58014

82

0.01

20

Serpong I

25511

21

Serpong II

35759

22

Rawa Buntu

84586

23

Setu

18762

24

Karanggan

25475

25

Bakti Jaya

21741

DINKES

916544

1032

0.01

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

131

Grafik
Balita BGM setiap Puskesmas
Kota Tangerang Selatan Tahun 2015

Tabel diatas menyajikan persentase balita bawah garis merah (BGM) pada setiap
puskesmas, angka balita BGM tertinggi ada pada Puskesmas Benda Baru sebesar 0.06%.
Seluruh puskesmas memiliki persentasi kasus di bawah angka ambang batas sebesar 15
persen.
Grafik
Cakupan Balita BGM
Kota Tangerang Selatan Tahun 2013-2015

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

132

Pada grafik di atas memperlihatkan bahwa penurunan persentasi balita di bawah


garis merah (BGM) di Kota Tangerang Selatan pada tahun 2015 dari tahun 2014 yaitu
sebesar 0 persen. Dari data ini menunjukkan wilayah Kota Tangerang Selatan sudah
baik karena pencapaiannya dibawah angka Nasional.

16. Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat


Kegiatan penjaringan

kesehatan selain untuk mengetahui secara dini masalah-

masalah kesehatan anak sekolah sehingga dapat dilakukan tindakan secepatnya untuk
mencegah keadaan yang lebih buruk, juga untuk memperoleh data atau informasi dalam
menilai perkembangan kesehatan anak sekolah, maupun untuk dijadikan pertimbangan
dalam menyusun perencanaan, pemantauan dan evaluasi kegiatan Usaha Kesehatan
Sekolah (UKS).
Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat meliputi pemeriksaan kesehatan
umum, kesehatan gigi dan mulut yang dilakukan pada murid kelas I SD dan setingkat
yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan bersama tenaga kesehatan terlatih

( guru

UKS dan dokter kecil ).


.

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

133

Dari grafik di atas di peroleh hasil cakupan Penjaringan anak SD dan setingkat,
Kota tangerang Selatan tahun 2015 mencapai 96,3%, dari target 100%, namun demikian
masih ada 9 Puskesmas yang belum mencapai target.

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

134

HASIL PENJARINGAN KESEHATAN REMAJA DI SEKOLAH (SMP/ MTS)


KOTA TANGERANG SELATAN
TAHUN 2015

YANG DIJARING
S T A T U S
NO
.

G I Z I

TAJAM PENGLIHATAN

PUSKESMAS
JMLH
SEKOLAH

DI
SEKOLAH

LAKI-LAKI

12

2,430

1,261

1,169

2,430

2,014

82.90%

139

5.70%

262

10.80%

15

0.60%

PEREMPUAN

JUMLAH
NORMAL

GEMUK

KURUS

KURUS
SEKALI

PAMULANG

CIPUTAT
TIMUR

895

389

484

873

793

90.80%

49

5.60%

31

3.60%

0.00%

KRANGGAN

223

110

99

209

151

72.20%

13

6.20%

30

14.40%

14

6.70%

RAWA
BUNTU

11

1,401

664

737

1,401

1,334

95.20%

46

3.30%

21

1.50%

0.00%

PISANGAN

679

345

334

679

648

95.40%

22

3.20%

1.30%

0.00%

CIPUTAT

697

348

349

697

587

84.20%

21

3.00%

50

7.20%

25

3.60%

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

135

OBESITAS

14

NORMAL

TIDAK
NORMAL

0.00%

2,363

67

0.00%

761

112

0.50%

202

0.00%

1,401

0.00%

676

2.00%

653

44

PONDOK
JAGUNG

496

233

212

445

445

100.00
%

0.00%

0.00%

0.00%

JURANG
MANGU

1,059

544

515

1,059

822

77.60%

72

6.80%

119

11.20%

46

4.30%

JOMBANG

1,188

585

559

1,144

1,139

99.60%

0.30%

0.10%

0.00%

10

PONDOK
AREN

498

280

218

498

482

96.80%

16

3.20%

0.00%

0.00%

11

PONDOK
BENDA

360

185

169

354

195

55.10%

18

5.10%

136

38.40%

1.40%

12

PAKU ALAM

830

413

389

802

741

92.40%

36

4.50%

25

3.10%

0.00%

13

BHAKTI JAYA

463

234

229

463

442

95.50%

11

2.40%

10

2.20%

0.00%

14

SITU
GINTUNG

449

245

204

449

204

45.40%

24

5.30%

212

47.20%

0.00%

15

SERPONG 1

854

384

382

766

668

87.20%

61

8.00%

32

4.20%

0.00%

16

SERPONG 2

592

328

264

592

566

95.60%

11

1.90%

15

2.50%

0.00%

17

PONDOK
KACANG
TIMUR

1,083

520

563

1,083

1,023

94.50%

37

3.40%

23

2.10%

0.00%

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

136

0.00%

445

0.00%

982

77

0.00%

1,144

0.00%

488

10

0.00%

344

10

0.00%

787

15

0.00%

450

13

2.00%

432

17

0.70%

726

40

0.00%

592

0.00%

1,028

55

18

PONDOK
BETUNG

671

350

321

671

588

87.60%

54

8.10%

29

4.30%

0.00%

19

PARIGI

782

287

200

487

450

92.40%

13

2.70%

24

4.90%

0.00%

20

BENDA
BARU

770

215

252

467

419

89.70%

0.00%

32

6.90%

0.60%

21

KAMPUNG
SAWAH

693

386

307

693

587

84.70%

31

4.50%

75

10.80%

0.00%

22

SETU

502

291

211

502

402

80.10%

32

6.40%

67

13.30%

0.00%

23

PONDOK
RANJI

921

422

437

859

435

50.60%

31

3.60%

385

44.80%

24

PONDOK
PUCUNG

180

93

87

180

162

90.00%

0.00%

5.00%

25

RENGAS

#DIV/0
!

#DIV/
0!

146

18,716

9,112

8,691

17,803

15,297

85.90%

741

4.20%

1,597

TOTAL

Lanjutan..

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

137

0.00%

671

0.00%

485

2.80%

467

0.00%

693

0.20%

502

0.00%

0.90%

696

163

0.00%

5.00%

172

#DIV/0
!

#DIV/0
!

#DIV/
0!

9.00%

108

0.60%

60

0.30%

17,160

13

643

HASIL PEMERIKSAAN
KESEHATAN

TAJAM PENDENGARAN
NO
.

PUSKESMAS

SERUMEN

OTITIS MEDIA
(RADANG TELINGA)

GIGI
BERLUBANG
NORMAL

STATUS IMUNISASI
(TIDAK LENGKAP)

GANGGUAN
MENTAL
EMOSIONAL

MASALAH
KESEHATAN
PRODUKSI

PENUNJANG

TIDAK NORMAL

PAMULANG

CIPUTAT
TIMUR

KRANGGAN

RAWA
BUNTU

PISANGAN

CIPUTAT

PONDOK
JAGUNG

626

141

39

298

162

62

234

TIDAK
BUGAR

BUGAR
ANEMIA

KEBUGARAN JASMANI

2,430

873

209

1,401

676

697

445

1,264

873

423

112

86

308

146

101

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

48

25

138

CACINGAN

19

59

100

31

39

56

19

445

2,336

873

209

1,401

679

697

445

94

JURANG
MANGU

JOMBANG

10

PONDOK
AREN

11

PONDOK
BENDA

188

12

PAKU ALAM

13

BHAKTI JAYA

14

SITU
GINTUNG

15

SERPONG 1

16

SERPONG 2

17

PONDOK
KACANG
TIMUR

18

PONDOK

208

252

39

24

209

28

49

129

1,059

1,144

498

354

802

460

449

766

592

1,083

671

289

386

28

218

210

35

120

40

71

137

331

137

110

14

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

10

45

176

106

217

24

128

25

20

58

1,059

1,144

498

354

802

463

449

766

592

1,083

671

139

BETUNG

217

19

PARIGI

20

BENDA
BARU

21

KAMPUNG
SAWAH

22

SETU

23

PONDOK
RANJI

121

24

PONDOK
PUCUNG

61

25

RENGAS
TOTAL

50

57

199

132

3,525

136
-

485

467

214

693

502

856

180

215

17,792

11

46

479

29

59

72

125

283

49

180

4,787

2,214

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

140

49

11

10

27

19

27

15

615

388

27
-

784

485

467

693

502

853

174

17,695

108

SEKOLAH YANG DIJARING (SMP/ MTS)


KOTA TANGERANG SELATAN
TAHUN 2015

Dari table dan grafik diatas dapat dilihat bahwa persentase sekolah yang dijaring di
Kota Tangerang Selatan mencapai 89,02%. Puskesmas yang belum mencapai 100%
yaitu: Situ Gintung, Paku Alam, Kranggan, Ciputat, Pamulang & Serpong 1, sedangkan
Puskesmas Rengas tidak melakukan penjaringan kesehatan remaja karena tidak ada SMP
dan SMA sederajat diwilayah binaannya.
PERBANDINGAN SEKOLAH YANG DIJARING ANTARA SMP & MTS
KOTA TANGERANG SELATAN
TAHUN 2015

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

141

Dari grafik Pie diatas dapat dilihat perbandingan dari seluruh sekolah yang dijaring
persentase SMP (74.66%) dan MTS (25.34%).
MURID YANG DIJARING (SMP/ MTS)
KOTA TANGERANG SELATAN
TAHUN 2015

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa persentase murid yang dijaring tingkat SMP/
MTS di Kota Tangerang Selatan mencapai 99,48%. Puskesmas yang belum mencapai 100%
yaitu: Pondok Benda, Ciputat Timur, Kranggan & Pondok Jagung. sedangkan Puskesmas
Rengas tidak melakukan penjaringan kesehatan remaja karena tidak ada SMP dan SMA
sederajat diwilayah binaannya.

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

142

STATUS GIZI MURID YANG DIJARING (SMP/ MTs)


KOTA TANGERANG SELATAN
TAHUN 2015

Dari grafik Pie diatas dapat dilihat bahwa status gizi dari murid yang dijaring
tingkat SMP/ MTS: Normal (85,92%), Kurus (8,97%), Gemuk (4,16%), Kurus Sekali
(0,61%) dan Obesitas (0.34%).
PERBANDINGAN MASALAH REMAJA
PADA SAAT PENJARINGAN KESEHATAN REMAJA (SMP/ MTs)
KOTA TANGERANG SELATAN
TAHUN 2014-2015

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

143

Dari grafik diatas dapat dilihat perbandingan persentase masalah remaja pada saat
Penjaringan Kesehatan Remaja Tingkat SMP/ MTS pada tahun 2014: Serumen (21.39%),
Gigi Berlubang (19,61), Status Imunisasi Tidak Lengkap (7,58%), Otitis Media/ Radang
Telinga (5,06%), Gangguan Mental Emosional (0,49%) & Masalah Kesehatan
Reproduksi (2,03%). Sedangkan pada tahun 2015: Serumen (19,80%), Gigi Berlubang
(26,89%), Status Imunisasi Tidak Lengkap (12,44%), Otitis Media/ Radang Telinga
(1,21%), Gangguan Mental Emosional (3,45%) & Masalah Kesehatan Reproduksi
(2,18%).

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

144

HASIL PENJARINGAN KESEHATAN REMAJA DI SEKOLAH (SMA/ SMK/ MA)


KOTA TANGERANG SELATAN
TAHUN 2015
DATA YANG DIJARING
S T A T U S
NO.

NAMA PUSKESMAS

JMLH
SEKOLAH

DI
SEKOLAH

LAKILAKI

PEREMPUAN

JMLH
NORMAL

GEMUK
%

G I Z I

KURUS
%

%
9

KURUS
SEKALI

OBESITAS
%

10

%
11

PAMULANG

1040

396

644

1040

948

91.15%

51

4.90%

40

3.85%

0.00%

0.10%

CIPUTAT TIMUR

620

360

232

592

529

89.36%

28

4.73%

29

4.90%

0.00%

1.01%

KRANGGAN

178

69

106

175

145

82.86%

12

6.86%

4.00%

0.56%

10

5.71%

RAWA BUNTU

10

1353

558

795

1353

1280

94.60%

53

3.92%

20

1.48%

0.00%

0.00%

PISANGAN

1346

661

685

1346

1317

97.85%

19

1.41%

10

0.74%

0.00%

0.00%

CIPUTAT

849

366

483

849

728

85.75%

31

3.65%

50

5.89%

20

1.19%

20

2.36%

PONDOK JAGUNG

1079

616

463

1079

1079

100.00%

0.00%

0.00%

0.00%

0.00%

JURANG MANGU

683

303

380

683

565

82.72%

27

3.95%

64

9.37%

16

2.34%

11

1.61%

JOMBANG

1023

540

467

1007

996

98.91%

0.10%

0.40%

0.00%

0.60%

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

145

10

PONDOK AREN

1138

593

545

1138

1111

97.63%

27

2.37%

0.00%

0.00%

0.00%

11

PONDOK BENDA

48

20

28

48

42

87.50%

0.00%

12.50%

0.00%

0.00%

12

PAKU ALAM

55

25

25

50

45

90.00%

4.00%

6.00%

0.00%

0.00%

13

BHAKTI JAYA

181

111

70

181

174

96.13%

1.66%

2.21%

0.00%

0.00%

14

SITU GINTUNG

879

404

475

879

443

50.40%

44

5.01%

376

42.78%

0.00%

16

1.82%

15

SERPONG 1

700

230

460

690

636

92.17%

41

5.94%

10

1.45%

0.00%

0.43%

16

SERPONG 2

441

206

235

441

403

91.38%

0.91%

31

7.03%

0.23%

0.45%

17

PONDOK
TIMUR

285

150

135

285

274

96.14%

10

3.51%

0.35%

0.00%

0.00%

18

PONDOK BETUNG

225

135

90

225

173

76.89%

33

14.65%

18

8.00%

0.00%

0.44%

19

PARIGI

972

424

257

681

614

90.16%

28

4.11%

35

5.14%

0.59%

0.00%

20

BENDA BARU

386

89

141

230

211

91.74%

0.00%

3.48%

0.00%

11

4.78%

21

KAMPUNG SAWAH

455

275

180

455

353

77.58%

32

7.03%

69

15.16%

0.00%

0.00%

22

SETU

1068

578

490

1068

990

92.70%

43

4.03%

26

2.43%

0.00%

0.84%

23

PONDOK RANJI

453

150

193

343

167

48.69%

50

14.58%

106

30.90%

0.22%

19

5.54%

24

PONDOK PUCUNG

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

25

RENGAS

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#VALUE!

#DIV/0!

TOTAL

KACANG

107

15457

7259

7579

14838

13223

89.12%

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

539

146

3.63%

917

6.18%

43

0.29%

115

0.78%

Lanjutan..

NAMA
PUSKESMAS

2
PAMULANG

TAJAM PENDENGARAN

TAJAM
PENGLIHATAN
SERUMEN
NORMAL

TIDAK
NORMAL

12

13

14

OTITIS
MEDIA
(RADANG
TELINGA)

15

NORMAL

16

GIGI
BERLUBANG

TIDAK
NORMAL

17

STATUS
IMUNISASI
(TIDAK
LENGKAP)

18

GANGGUAN
MENTAL
EMOSIONAL

19

20

HASIL PEMERIKSAAN
KESEHATAN PENUNJANG

MASALAH
KESEHATAN
PRODUKSI

21

ANEMIA

CACINGAN

22

23

KEBUGARAN
JASMANI

BUGAR

TIDAK
BUGAR

24

25

1001

39

131

1040

188

119

17

59

992

48

CIPUTAT
TIMUR

544

38

123

592

133

69

53

592

KRANGGAN

142

33

175

81

159

20

175

RAWA
BUNTU

1353

255

1353

298

38

1353

PISANGAN

1346

1346

193

28

1346

CIPUTAT

813

36

47

849

165

36

52

26

849

PONDOK
JAGUNG

1079

695

1079

651

28

1079

JURANG
MANGU

620

63

152

683

208

308

40

683

1007

81

1007

41

19

21

79

38

1007

JOMBANG

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

147

PONDOK
AREN

1119

19

1138

217

10

1138

PONDOK
BENDA

48

25

48

12

40

48

PAKU ALAM

50

50

47

50

BHAKTI
JAYA

176

180

21

181

SITU
GINTUNG

732

147

239

879

273

686

879

SERPONG 1

589

101

16

690

103

16

37

690

SERPONG 2

441

42

441

73

441

PONDOK
KACANG
TIMUR

285

14

285

12

271

14

PONDOK
BETUNG

225

95

225

56

225

PARIGI

641

40

58

677

45

656

17

663

BENDA
BARU

173

57

15

230

22

228

KAMPUNG
SAWAH

345

109

152

454

153

68

16

377

77

SETU

974

94

145

45

1052

16

110

17

29

46

1421

46

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

148

PONDOK
RANJI

208

135

101

341

106

343

PONDOK
PUCUNG

RENGAS

TOTAL

13911

916

2406

46

14814

23

3161

2194

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

349

149

262

389

471

14460

100

SEKOLAH YANG DIJARING (SMA/ SMK/ MA)


DINAS KESEHATAN KOTA TANGERANG SELATAN
TAHUN 2015

Dari table dan grafik diatas dapat dilihat persentase sekolah yang dijaring (SMA/
SMK/ MA) di Kota Tangerang Selatan sebesar 84,92%. Berikut Puskesmas yang tidak
mencapai 100% Pondok Ranji, Benda Baru, Ciputat, Pamulang, Serpong 1, Paku Alam &
Pondok Benda. Sedangkan Puskesmas Pondok Pucung & Rengas tidak melakukan
penjaringan kesehatan remaja karena tidak memiliki sekolah tingkat SMA/ SMK/MA.
SEKOLAH YANG DIJARING ANTARA SMA, SMK & MA
DINAS KESEHATAN KOTA TANGERANG SELATAN
TAHUN 2015

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

150

Dari grafik pie diatas dapat dilihat bahwa sekolah yang dijaring dilakukan di
SMK (44,86%), SMA (42,06%) dan MA/ MAN (13,08%).
MURID YANG DIJARING (SMA/ SMK/ MA)
DINAS KESEHATAN KOTA TANGERANG SELATAN
TAHUN 2015

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa murid yang dijaring tingkat SMA/ SMK/ MA
di Kota Tangerang Selatan sebanyak 96%. Puskesmas yang tidak mencapai 100%
(Serpong 1, Jombang, Kranggan, Ciputat Timur, Paku Alam, Pondok Ranji, Parigi &
Benda Baru). Sedangkan Pondok Pucung & Rengas tidak melakukan penjaringan karena
tidak ada sekolah tingkat SMA/ SMK/ MA.

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

151

STATUS GIZI MURID YANG DIJARING (SMA/ SMK/ MA)


DINAS KESEHATAN KOTA TANGERANG SELATAN
TAHUN 2015

Dari grafik pie diatas dapat dilihat status gizi murid yang telah dijaring tingkat
SMA/ SMK/ MA: Normal (89,12%), Kurus (6,18%), Gemuk (3,63%), Obesitas (0,78%)
dan Kurus Sekali (0,30%).
PERBANDINGAN MASALAH KESEHATAN REMAJA
PADA SAAT PENJARINGAN KESEHATAN REMAJA (SMA/ SMK/ MA)
KOTA TANGERANG SELATAN
TAHUN 2014-2015

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

152

Dari grafik diatas dapat dilihat perbandingan persentase masalah remaja yang
ditemukan saat Penjaringan Kesehatan Remaja Tingkat SMA/ SMK/ MA pada tahun
2014: Serumen (19,38%), Gigi Berlubang (21,14%), Status Imunisasi Tidak Lengkap
(8,32%), Otitis Media/ Radang Telinga (0%), Gangguan Mental Emosional (0,74%) &
Masalah Kesehatan Reproduksi (2,10%). Sedangkan pada tahun 2015: Serumen
(16,22%), Gigi Berlubang (21,30%), Status Imunisasi Tidak Lengkap (14,79%), Otitis
Media/ Radang Telinga (0,31%), Gangguan Mental Emosional (2,35%) & Masalah
Kesehatan Reproduksi (1,77%).

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

153

REKAP PENJARINGAN SMP/ MTS & SMA/ SMK/ MA BERDASARKAN PUSKESMAS


DINAS KESEHATAN KOTA TANGERANG SELATAN
TAHUN 2015
SMP/ MTs

NO.

NAMA
PUSKESMAS

PAMULANG

JLH
SEKOLAH

JLH
MURID

JLH
SEKOLAH
DIJARING

SMA/ SMK/ MA

JLH
MURID
DIJARING

JLH
SEKOLAH
DIJARING
(%)

JLH
MURID
DIJARING
(%)

JLH
SEKOLAH

JLH
MURID

JLH
SEKOLA
H
DIJARIN
G

JLH
MURID
DIJARING

20

2430

12

2430

60.00

100.00

12

1040

1040

CIPUTAT
TIMUR

895

873

100.00

97.54

620

592

KRANGGAN

223

209

75.00

93.72

178

175

RAWA
BUNTU

11

1401

11

1401

100.00

100.00

10

1353

10

1353

PISANGAN

679

679

100.00

100.00

1346

1346

CIPUTAT

697

697

62.50

100.00

11

849

849

PONDOK
JAGUNG

496

445

100.00

89.72

1079

1079

1059

1059

100.00

100.00

683

683

JURANG

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

TOTAL SMP/ MTs & SMA/ SMK/ MA


JLH
SEKOLA
H
DIJARIN
G (%)

58.33

100.00

100.00

100.00

100.00

63.64

100.00

154

JLH MURID
DIJARING
(%)

JLH
SEKOLAH

100.00

32

95.48

11

98.31

100.00

21

100.00

10

100.00

19

100.00

11

100.00

12

JLH
MURID

3,470

1,515

401

2,754

2,025

1,546

1,575

JLH
SEKOLAH
DIJARING

JLH
MURID
DIJARING

19

3,470

11

1,465

384

21

2,754

10

2,025

12

1,546

11

1,524

12

1,742

PERSENT
ASE
SEKOLAH
DIJARING

PERSENT
ASE
MURID
DIJARING

59.38

100.00

100.00

96.70

100.00

95.76

100.00

100.00

100.00

100.00

63.16

100.00

100.00

96.76

MANGU

100.00

JOMBANG

1144

1144

100.00

100.00

1023

1007

10

PONDOK
AREN

498

498

100.00

100.00

1138

1138

11

PONDOK
BENDA

354

354

116.67

100.00

48

48

12

PAKU ALAM

802

802

80.00

100.00

55

50

13

BHAKTI JAYA

463

463

100.00

100.00

181

181

14

SITU
GINTUNG

449

449

85.71

100.00

879

879

15

SERPONG 1

766

766

42.86

100.00

700

690

16

SERPONG 2

592

592

100.00

100.00

441

441

17

PONDOK
KACANG
TIMUR

1083

1083

100.00

100.00

285

285

18

PONDOK
BETUNG

671

671

100.00

100.00

225

225

19

PARIGI

487

487

100.00

100.00

972

681

467

467

100.00

100.00

386

230

20

BENDA

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

100.00

100.00

25.00

33.33

100.00

100.00

57.14

100.00

100.00

100.00

100.00

155

1,742

98.44

15

100.00

12

100.00

10

90.91

100.00

100.00

13

98.57

14

100.00

14

100.00

11

100.00

11

70.06

13

59.59

2,167

1,636

402

857

644

1,328

1,466

1,033

1,368

896

1,459

15

2,151

12

1,636

402

852

644

12

1,328

1,456

14

1,033

11

1,368

11

896

13

1,168

697

100.00

100.00

100.00

99.26

100.00

100.00

80.00

100.00

62.50

99.42

100.00

100.00

92.31

100.00

50.00

99.32

100.00

100.00

100.00

100.00

100.00

100.00

100.00

80.05

BARU

66.67

21

KAMPUNG
SAWAH

693

693

100.00

100.00

455

455

22

SETU

502

502

100.00

100.00

1068

1068

23

PONDOK
RANJI

859

859

100.00

100.00

453

343

24

PONDOK
PUCUNG

180

180

100.00

100.00

25

RENGAS

#DIV/0!

#DIV/0!

TOTAL

163

17,890

146

17,803

89.57

99.51

126

15,457

107

14,838

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

853

100.00

10

100.00

10

75.72

10

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

100.00

100.00

75.00

84.92

156

96.00

289

1,148

1,570

1,312

180

33,347

253

10

1,148

10

1,570

1,202

180

32,641

88.89

81.71

100.00

100.00

100.00

100.00

90.00

91.62

100.00

100.00

#DIV/0!

#DIV/0!

87.54

97.88

PEMBERIAN TABLET FE KEPADA REMAJA


DINAS KESEHATAN KOTA TANGERANG SELATAN
TAHUN 2015
NO.

PUSKESMAS

MASUK
(BLISTER)

KELUAR (BLISTER/ ORANG)


%
LAKI-LAKI

PEREMPUAN

PAMULANG

19,100

1606

17,494

19,100

100.00

BHAKTI JAYA

4,400

375

4,025

4,400

100.00

KRANGGAN

1,190

96

1,004

1,100

92.44

KAMPUNG SAWAH

3,190

271

2,919

3,190

100.00

PONDOK JAGUNG

5,680

453

5,227

5,680

100.00

SETU

5,020

238

2,492

2,730

54.38

SITU GINTUNG

4,880

417

4,463

4,881

100.00

JURANG MANGU

5,520

478

5,042

5,520

100.00

PONDOK BETUNG

4,160

352

3,808

4,160

100.00

10

CIPUTAT

13,600

1173

12,427

13,600

100.00

11

BENDA BARU

4,279

321

3,489

3,810

89.04

12

RAWA BUNTU

9,150

737

8,413

9,150

100.00

13

PAKU ALAM

4,813

384

4,429

4,813

100.00

14

PONDOK AREN

4,700

396

4,304

4,700

100.00

15

PARIGI

4,000

335

3,625

3,960

99.00

16

JOMBANG

7,900

675

7,225

7,899

100.00

17

PONDOK KACANG TIMUR

3,850

325

3,525

3,850

100.00

18

CIPUTAT TIMUR

6,200

507

5,693

6,200

100.00

19

SERPONG 1

5,940

481

5,459

5,940

100.00

20

PISANGAN

9,040

736

8,303

9,039

100.00

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

157

21

PONDOK BENDA

1,170

98

1,072

1,170

100.00

22

PONDOK RANJI

3,230

263

2,967

3,230

100.00

23

PONDOK PUCUNG

740

60

680

740

100.00

24

SERPONG 2

3,250

260

2,990

3,250

100.00

25

RENGAS

DINAS

135,002

11028

121,084

132,112

97.86

PEMBERIAN TABLET FE KEPADA REMAJA


DINAS KESEHATAN KOTA TANGERANG SELATAN
TAHUN 2015

Dari table dan grafik diatas dapat dilihat bahwa pemberian tablet FE kepada remaja
di Kota Tangerang Selatan persentasenya 97,86 %.

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

158

PEMBERIAN TABLET FE KEPADA REMAJA MENURUT JENIS KELAMIN


DINAS KESEHATAN KOTA TANGERANG SELATAN
TAHUN 2015

Dari grafik Pie diatas dapat dilihat bahwa pemberian tablet FE kepada remaja
perempuan sebesar 89,68% sedangkan pada remaja laki-laki 89,68%.
ANEMIA PADA REMAJA (10-19 TAHUN)
DINAS KESEHATAN KOTA TANGERANG SELATAN
TAHUN 2014-2015

Dari grafik diatas dapat dilihat perbandingan persentase terjadinya anemia pada
remaja pada tahun 2014 (6,48%) sedangkan pada tahun 2015 (8.82%).

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

159

REMAJA YANG MENDAPATKAN INFORMASI KESEHATAN DALAM PKPR


(KRR, HIV/ AIDS, IMS/ ISR, NAPZA & GIZI REMAJA)
DINAS KESEHATAN KOTA TANGERANG SELATAN
TAHUN 2015
NO.

KEGIATAN

REMAJA YANG MENDAPATKAN INFORMASI KESEHATAN


DALAM PKPR (KRR, HIV/ AIDS, IMS/ ISR, NAPZA & GIZI
REMAJA)

PEMBENTUKAN
KONSELOR SEBAYA
PKPR SMP & SMA

700

BIMBINGAN TEKNIS
KONSELOR SEBAYA
SMP & SMA

400

1100 REMAJA
DINAS
(1,07 %)

PERBANDINGAN REMAJA YANG MENDAPATKAN INFORMASI KESEHATAN DALAM PKPR


(KRR, HIV/ AIDS, IMS/ ISR, NAPZA & GIZI REMAJA)
KOTA TANGERANG SELATAN
TAHUN 2014-2015

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

160

Dari tabel dan grafik diatas dapat dilihat perbandingan persentase remaja yang
mendapatkan informasi kesehatan dalam kegiatan PKPR yang dilakukan oleh Seksi
Remaja Lansia pada tahun 2014 (1,71%) sedangkan pada tahun 2015 (1,07%).

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

161

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN REMAJA KOTA TANGERANG SELATAN


TAHUN 2015

NO.

PUSKESMAS

ESTIMASI REMAJA

TARGET 80%

Kunjungan

Kunjungan

KOTA TANGSEL

PER TAHUN

Remaja

Remaja (%)

Remaja Yang

Remaja Yang

Mendapatkan

Mendapatkan

Konseling

Konseling (%)

BENDA BARU

19446

15557

18363

94.43

18363

94.43

PAMULANG

25229

20183

23657

93.77

23657

93.77

SERPONG 2

6283

5027

5876

93.52

5876

93.52

PARIGI

5580

4464

5129

91.92

5129

91.92

PISANGAN

10332

8265

9497

91.92

9497

91.92

15144

12115

13643

90.09

13643

90.09

13339

10671

11993

89.91

11993

89.91

3856

3085

3438

89.16

3438

89.16

JURANG
MANGU
PONDOK
JAGUNG
SETU

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

162

10

11

12

13

14

15

16

17

18

BHAKTI JAYA
SITU
GINTUNG
CIPUTAT
TIMUR
PONDOK
BENDA
KRANGGAN
PONDOK
AREN
PAKU ALAM
PD. KACANG
TIMUR
RAWA
BUNTU
PD. PUCUNG

4395

3516

3889

88.49

3889

88.49

6106

4885

5398

88.39

5398

88.39

9448

7559

8321

88.07

8321

88.07

8460

6768

7388

87.33

7388

87.33

4779

3824

4169

87.24

4169

87.24

7686

6148

6673

86.82

6673

86.82

9726

7780

8417

86.54

8417

86.54

10819

8655

9270

85.69

9270

85.69

15069

12055

12833

85.16

12833

85.16

5802

4641

4907

84.58

4907

84.58

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

163

19

20

21

22

23

24

25

RENGAS
PONDOK
BETUNG
CIPUTAT
KAMPUNG
SAWAH
JOMBANG
PONDOK
RANJI
SERPONG
DINAS

4343

3475

3654

84.13

3654

84.13

14084

11268

11491

81.59

11491

81.59

8364

6691

6791

81.19

6791

81.19

10778

8622

8750

81.19

8750

81.19

10323

8258

8270

80.11

8270

80.11

5052

4042

4020

79.57

4020

79.57

5630

4504

4346

77.21

4346

77.21

240073

192058

210184

87.55

210184

87.55

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

164

remaja
remaja

ESTIMASI
NO.

NAMA

REMAJA

PUSKESMAS

KOTA
TANGSEL

yang

remaja yang

remaja yang

merokok

merokok usia

usia 10-14

memakai

alkohol usia

15-19 tahun

10-14 tahun

tahun

remaja

remaja yang

yang

yang

memakai napza

memakai

memakai

selain merokok

napza selain

alkohol usia

dan alkohol usia

merokok dan

15-19 tahun

10-14 tahun

alkohol usia

15-19 tahun

PAMULANG
PONDOK
BENDA

25229

85

0.34

0.02

8460

262

3.10

436

5.15

56

0.66

BENDA BARU

19446

CIPUTAT

8364

10778

86

0.80

266

2.47

10323

33

0.32

1281

12.41 0

6106

134

2.19

222

3.64

KAMPUNG
SAWAH

JOMBANG

SITU
GINTUNG

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

165

10

11

12

13

14

15

16

17

PONDOK
AREN
PONDOK
BETUNG
PD. KACANG
TIMUR
PD. PUCUNG
JURANG
MANGU

PARIGI

CIPUTAT
TIMUR
RENGAS
PONDOK
RANJI
PISANGAN

7686

1958

14084

246

10819

25.4

1961

25.52 0

10

0.13

1.75

446

3.17

237

1.68

143

1.02

843

7.79

953

8.81

5802

15144

234

1.55

622

4.11

0.04

52

0.34

54

0.36

5580

748

1021

18.30 0

9448

709

7.50

1171

12.39 0

4343

150

3.45

107

2.46

5052

10332

49

0.47

136

1.32

13.4
1

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

166

18

SERPONG

5630

85

1.51

0.05

0.16

19

SERPONG 2

6283

478

7.61

668

10.63 0

15069

228

1.51

364

2.42

9726

20

0.21

13339

547

4.10

972

7.29

27

0.20

71

0.53

0.78

32

0.83

0.10

1622

36.91 230

5.23

0.06

0.10

20

21

22

RAWA
BUNTU
PAKU ALAM
PONDOK
JAGUNG

23

SETU

3856

30

24

BHAKTI JAYA

4395

679

25

KRANGGAN

4779

DINAS

240073

15.4
5
-

7414

3.09

12470

5.19

3
476

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

0.20

167

276

0.11

30

0.01

134

0.06

remaja

ESTIMASI
NO.

NAMA

REMAJA

PUSKESMAS

KOTA
TANGSEL

PAMULANG
PONDOK
BENDA
BENDA
BARU
CIPUTAT
KAMPUNG
SAWAH
JOMBANG
SITU
GINTUNG
PONDOK

yang
terkena

IMS (10-14

remaja

remaja

yang

yang

terkena

IMS (15-

tahun)

terkena
ISR (10-

19

14

tahun)

tahun)

remaja

remaja

yang
%

terkena ISR

yang terkena
HIV (10-14

(15-19

tahun)

tahun)

remaja

remaja

yang

yang

terkena

terkena

HIV (15-19

AIDS (10-

tahun)

14 tahun)

remaja
yang
%

terkena
AIDS (15-

19
tahun)

25,229

8,460

19,446

8,364

10,778

10,323

6,106

0.02

7,686

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

168

AREN

10

11

12

13

14

15

16

17

PONDOK
BETUNG
PD. KACANG
TIMUR
PD.
PUCUNG
JURANG
MANGU
PARIGI
CIPUTAT
TIMUR
RENGAS
PONDOK
RANJI
PISANGAN

14,084

10,819

5,802

15,144

5,580

9,448

4,343

5,052

10,332

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

169

18

SERPONG

5,630

19

SERPONG 2

6,283

15,069

9,726

13,339

0.01

3,856

4,395

4,779

20

21

22

23

24

25

RAWA
BUNTU
PAKU ALAM
PONDOK
JAGUNG
SETU
BHAKTI
JAYA
KRANGGAN
DINAS

240,073

0.00

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

170

remaja

remaja
remaja

NO.

yang

ESTIMASI

yang

mendapatk

mendap

NAMA

REMAJA

mendapatka

an

atkan

PUSKESMAS

KOTA

n kekerasan

TANGSEL

seksual (10-

seksual

14 tahun)

(15-19

kekerasan

PAMULANG
PONDOK
BENDA

mendapat
%

kan

kekerasan

remaja

remaja

remaja

yang

yang

yang

yang

mendapatk

mendapatk

mendapatk

mendapatk

mendapatk

mendapatk

an

an

an

an

an

kekerasan

(10-14

19 tahun)

tahun)

remaja

yang

emosional

fisik (15-

(10-14

remaja

yang

yang

n fisik

tahun)

kekerasa

remaja

remaja

yang

tahun)

25.229

8.460

kekerasan

kekerasan

kekerasan

kekerasan

an
kekerasan

emosional

penelantar

penelantar

trafiking

trafiking

(15-19

an (10-14

an (15-19

(10-14

(15-19

tahun)

tahun)

tahun)

tahun)

tahun)

BENDA BARU

19.446

CIPUTAT

8.364

10.778

10.323

6.106

7.686

14.084

10.819

10

KAMPUNG
SAWAH
JOMBANG
SITU
GINTUNG
PONDOK
AREN
PONDOK
BETUNG
PD. KACANG
TIMUR

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

171

11

12

13

14

15

16

PD. PUCUNG
JURANG
MANGU
PARIGI
CIPUTAT
TIMUR
RENGAS
PONDOK
RANJI

5.802

15.144

5.580

9.448

4.343

5.052

17

PISANGAN

10.332

0,01

18

SERPONG

5.630

19

SERPONG 2

6.283

15.069

9.726

13.339

20

21

22

RAWA
BUNTU
PAKU ALAM
PONDOK
JAGUNG

23

SETU

3.856

24

BHAKTI JAYA

4.395

25

KRANGGAN

4.779

240.073

0,00

DINAS

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

172

PELAYANAN KESEHATAN REMAJA


KOTA TANGERANG SELATAN
TAHUN 2015

Dari table dan grafik diatas terlihat bahwa cakupan pelayanan remaja/ kunjungan
remaja & remaja yang mendapatkan konseling di Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan
pada tahun 2015 sebesar 87.5% melebihi target 80% pertahun. Dari 25 Puskesmas yang
mencapai target 80% pertahun sebanyak 23 Puskesmas, nilai tertinggi di Puskesmas Benda
Baru sedangkan yang tidak mencapai terget yaitu Puskesmas Pondok Ranji dan Serpong 1.

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

173

PERBANDINGAN PELAYANAN KESEHATAN REMAJA


KOTA TANGERANG SELATAN
TAHUN 2014-2015

Dari grafik diatas terlihat bahwa cakupan pelayanan remaja/ kunjungan remaja &
remaja yang mendapatkan konseling di Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan pada
tahun 2014 sebesar 87.50% dan pada tahun 2015 87.55, terjadi peningkatan 0.05%.
MASALAH PADA REMAJA
KOTA TANGERANG SELATAN
TAHUN 2015

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

174

Dari tabel dan grafik diatas terlihat bahwa masalah pada remaja di Kota Tangerang
Selatan tahun 2015 yang terbanyak adalah masalah remaja (15-19 tahun) yang merokok
yaitu sebesar 5.19% dan masalah yang terendah adalah remaja (10-14 tahun) yang
memakai NAPZA selain merokok & alkohol (0.01%).
REMAJA (10-19 TAHUN) YANG TERKENA IMS, ISR, HIV & AIDS
KOTA TANGERANG SELATAN
TAHUN 2015

Dari table dan grafik diatas terlihat bahwa remaja (10-19 tahun) yang terkena IMS,
ISR, HIV & AIDS di Kota Tangerang Selatan pada tahun 2015 yaitu masih ada remaja
yang terkena IMS di usia 15-19 tahun (0.00%) di Puskesmas Situ Gintung (1 orang) dan
Pondok Jagung (2 orang).

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

175

REMAJA (10-19 TAHUN) YANG MENDAPATKAN KEKERASAN


(SEKSUAL, FISIK, EMOSIONAL, PENELANTARAN &TRAFIKING)
KOTA TANGERANG SELATAN
TAHUN 2015

Dari tabel dan grafik diatas terlihat bahwa remaja (10-19 tahun) yang mendapatkan
kekerasan (seksual, fisik, emosional, penelantaran &trafiking)di Kota Tangerang Selatan
pada tahun 2015 yaitu masih ada remaja yang mendapatkan kekerasan seksual pada usia
15-19 tahun yaitu di Puskesmas Pisangan (1 orang).

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2015

176

REMAJA PEREMPUAN YANG HAMIL (10-19 TAHUN)


KOTA TANGERANG SELATAN
TAHUN 2015
ESTIMASI
PUSKESMAS

REMAJA HAMIL

REMAJA HAMIL

(%)

REMAJA PEREMPUAN
(10-19 TAHUN)

SITU GINTUNG

2974

49

1.65

CIPUTAT

4036

50

1.24

SERPONG 2

3271

31

0.95

SETU

1840

16

0.87

JOMBANG

5032

43

0.85

PAKU ALAM

5070

37

0.73

KRANGGAN

2273

15

0.66

RENGAS

2210

13

0.59

SERPONG 1

2892

16

0.55

PISANGAN

5281

27

0.51

PONDOK PUCUNG

2981

15

0.50

CIPUTAT TIMUR

4813

23

0.48

PONDOK AREN

3797

18

0.47

KAMPUNG SAWAH

5288

25

0.47

RAWA BUNTU

7789

35

0.45

12501

56

0.45

PONDOK BENDA

4203

18

0.43

BHAKTI JAYA

2146

0.37

PARIGI

2750

10

0.36

BENDA BARU

9609

26

0.27

PAMULANG

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan

177

PONDOK RANJI

2588

0.27

PONDOK JAGUNG

6952

15

0.22

PONDOK KACANG TIMUR

5339

0.15

PONDOK BETUNG

6926

10

0.14

JURANG MANGU

7272

0.04

DINAS

119835

574

0.48

REMAJA PEREMPUAN YANG HAMIL (10-19 TAHUN)


KOTA TANGERANG SELATAN
TAHUN 2015

Dari table dan grafik diatas dapat dilihat bahwa kasus remaja (10-19 tahun) yang
hamil terbanyak di wilayah Puskesmas Situ Gintung dan yang terendah di wilayah
Puskesmas Jurang Mangu.

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan

178

PERBANDINGAN REMAJA PEREMPUAN YANG HAMIL (10-19 TAHUN)


KOTA TANGERANG SELATAN
TAHUN 2014-2015

Dari grafik diatas dapat dilihat perbandingan persentase remaja yang hamil di Kota
Tangerang Selatan tahun 2014 (0.15%) sedangkan pada tahun 2015 (0.48%).
REMAJA PEREMPUAN YANG BERSALIN (10-19 TAHUN)
KOTA TANGERANG SELATAN
TAHUN 2015

PUSKESMAS

ESTIMASI

REMAJA

REMAJA PEREMPUAN

REMAJA

BERSALIN

(10-19 TAHUN)

BERSALIN

(%)

CIPUTAT

4036

37

0.92

SETU

1840

14

0.76

SITU GINTUNG

2974

18

0.61

KRANGGAN

2273

11

0.48

BHAKTI JAYA

2146

0.37

PISANGAN

5281

17

0.32

PAKU ALAM

5070

16

0.32

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan

179

PONDOK BENDA

4203

13

0.31

KAMPUNG SAWAH

5288

12

0.23

JOMBANG

5032

11

0.22

JURANG MANGU

7272

15

0.21

PONDOK RANJI

2588

0.19

PONDOK PUCUNG

2981

0.17

PARIGI

2750

0.15

RAWA BUNTU

7789

11

0.14

PONDOK KACANG TIMUR

5339

0.13

PONDOK BETUNG

6926

0.13

RENGAS

2210

0.09

PONDOK AREN

3797

0.08

BENDA BARU

9609

0.07

PONDOK JAGUNG

6952

0.07

CIPUTAT TIMUR

4813

0.06

PAMULANG

12501

0.05

SERPONG 2

3271

SERPONG 1

2892

DINAS

119.835

239

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan

0.20

180

REMAJA PEREMPUAN YANG BERSALIN (10-19 TAHUN)


KOTA TANGERANG SELATAN
TAHUN 2015

Dari table dan grafik diatas dapat dilihat bahwa kasus remaja yang bersalin terbanyak
di wilayah Puskesmas Ciputat dan yang paling rendah di wilayah Puskesmas Pamulang
sedangkan diwilayah Puskesmas Serpong 2 dan Serpong 1 tidak ada data kasus remaja
yang bersalin pada tahun 2015.
PERBANDINGAN REMAJA PEREMPUAN YANG BERSALIN (10-19 TAHUN)
KOTA TANGERANG SELATAN
TAHUN 2014-2015

Dari grafik diatas dapat dilihat perbandingan persentase remaja yang bersalin di Kota
Tangerang Selatan tahun 2014 (0.07%) sedangkan pada tahun 2015 (0.20%).

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan

181

17. Kesehatan Gigi dan Mulut


Sosialisasi tentang pemeriksaan DM F (T) bagi dokter dan perawat gigi di Puskesmas
Tangerang Selatan. Tentang administrasi pencatatan kesehatan gigi dan mulut.
Masalah Kesehatan Gigi dan Mulut merupakan salah satu masalah kesehatan yang
dikeluhkan masyarakat Indonesia, dimana penyakit gigi dan mulut yang paling sering
dikeluhkan adalah penyakit gusi dan gigi berlubang. 72,01 % penduduk menderita gigi
berlubang dan 46,5 % belum ditambal. Rata-rata penduduk mempunyai 5 gigi berlubang,
dimana 90,7 % penduduk menyikat gigi kurang sesuai dengan anjuran dan hanya 7,3 %
menyikat gigi pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur (Riskesdas 2007).
Prinsip Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut meliputi :
1. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Profesional yang komprehensif, terpadu, bermutu
serta terjangkau.
2. Manajemen Kesehatan Gigi dan Mulut yang efisien dan efektif
3. Pemberdayaan Masyarakat serta tenaga kesehatan gigi dan mulut
4. Pemenuhan Kebutuhan Sarana, Prasarana, Peralatan dan dana yang mendukung
pelayanan kesehatan gigi dan mulut.
Puskesmas dalam program kesehatan gigi dan mulut melakukan kegiatan upaya
promotif, preventif dan kuratif (pelayanan kesehatan gigi dasar).
Kegiatan Promotif dan Preventif lebih diarahkan pada kegiatan UKBM (posyandu
balita, posyandu lansia, UKGMD) dan usaha kesehatan gigi di sekolah (UKGS).
Berdasarkan data laporan kesehatan gigi dan mulut dari 25 Puskesmas yang ada di
wilayah Kota tangerang Selatan, maka diperoleh :
No DATA KESEHATAN GIGI DAN MULUT TAHUN 2015

Jumlah

TUMPATAN GIGI TETAP (PERMANEN)

16.291

TUMPATAN GIGI SULUNG (PERMANEN)

2.848

PENGOBATAN PULPA (TAMBALAN SEMENTARA)

27.752

PENCABUTAN GIGI TETAP

7.330

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan

182

PENCABUTAN GIGI SULUNG

13.941

PENGOBATAN PERIODONTAL

24.866

SCALLING

5.762

LAIN-LAIN

7.796

GRAFIK DATA KESEHATAN GIGI DAN MULUT TAHUN 2015

18. Program Kesehatan Kerja


Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan pada Bab XII Kesehatan
Kerja Pasal 164-166 menyebutkan bahwa upaya kesehatan kerja ditujukan untuk melindungi
pekerja agar hidup sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang
diakibatkan oleh pekerjaan. Selain itu, pemerintah harus melakukan pembinaan dan
pengawasan terhadap masyarakat dan terhadap setiap penyelenggara kegiatan yang
berhubungan dengan sumber daya kesehatan di bidang kesehatan dan upaya kesehatan baik
pada sektor formal (usaha besar dan menengah) maupun sektor informal (usaha
mandiri/individu, rumah tangga, mikro dan kecil).

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan

183

Program Kesehatan Kerja merupakan upaya kesehatan pengembangan, dimana pola


kegiatannya meliputi upaya upaya promotif, Preventif, kuratif dan rehabilitatif . Sesuai
dengan tujuan pembangunan kesehatan yaitu untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar dapat mewujudkan derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi tingginya. Dimana penekannya pada upaya peningkatan perilaku
dan kemandirian masyarakat serta upaya promotif dan preventif. Masyarakat pekerja terdiri
dari pekerja formal dan informal. Pada pekerja formal kegiatan - kegiatan upaya upaya
promotif dan preventif menjadi tanggung jawab perusahaan ( Pengusaha ) melalui P2K3 (
Penanggung jawab Pembinaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja ) dan upaya upaya
kuratif dan rehabilitatif menjadi tanggung jawab perusahaan melalui Klinik perusahaan.
Sedangkan pada pekerja informal kegiatan - kegiatan upaya program kesehatan ( promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif ) menjadi tanggung jawab masyarakat pekerja informal
dan pemerintah. Dimana pada pekerja informal, pemerintah ( Dinas Kesehatan ) harus dapat
memberdayakan masyarakat pekerja informal dengan memfasilitasi terbentuknya Pos UKK
( Pos Upaya Kesehatan Kerja ). Didalam Pos UKK diharapkan pekerja agar tahu, mau dan
mampu mempraktikkan PHBS ( Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ) serta berperan aktif
dalam mewujudkan tempat kerja ber PHBS ( Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ).
Pos UKK yang ada di wilayah Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan terdiri dari 5
Pos UKK yaitu :
1) Pos UKK Quetella Keranggan
2) Pos UKK Karya Kademangan
3) Pos UKK Tempe Kademangan
4) Pos UKK Kacang 1 Keranggan
5) Pos UKK Kacang 2 Keranggan

Data Laporan Kesehatan Kerja Tahun 2015:

No

Uraian

Jumlah

1.

Pekerja sakit yang dilayani

105.668

2.

Kasus Penyakit Umum pada Pekerja

53.662

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan

184

3.

Kasus diduga Penyakit akibat Kerja pada Pekerja

13.550

4.

Kasus Penyakit akibat Kerja pada Pekerja

1.524

5.

Kasus kecelakaan akibat kerja pada pekerja

771

Grafik Data Laporan Kesehatan Kerja Tahun 2015

19. Pembinaan Battra


Pembinaan dan Pengawasan yang dilakukan ke Pengobat tradisional (Battra) yang
ada di Kota Tangerang Selatan dengan memberikan surat edaran battra yang berlandaskan
pada UU. No. 36 / 2009 tentang Kesehatan, Keputusan Menteri Kesehatan No.1076 /
MENKES/SK/ VII/ 2003 tentang penyelenggaraan pengobat tradisional dan Peraturan
Menteri Kesehatan No. 1186/MENKES/1986 tentang pemanfaatan Akupunktur di sarana
Pelayanan Kesehatan.
Pembinaan terhadap Battra ini dilakukan bertujuan untuk meningkatkan cakupan battra
yang memiliki SIPT/STPT selama tahun 2015.
Jumlah Battra yang dibina sebanyak 167 orang, dengan klasifikasi sbb :

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan

185

1. Pijat Urut

: 25 orang

2. Pijat Refleksi

: 36 orang

3. Penata Kecantikan Kulit/Rambut : 92 orang


4. Chiropraktor

: 2 orang

5. Spa Terapis

: 6 orang

6. Battra ramuan

: 2 orang

7. Akupuntur

: 4 orang

Jumlah Battra yang mendaftarkan untuk mendapatkan SIPT/STPT selama tahun 2015:
1. Akupunktur

: 15 orang

2. Sinshe

: 5 orang

3. Tata Kecantikan

: 43 orang

4. Bekam

: 3 orang

5. Refleksi

: 18 orang

6. Ramuan / Herbal

: 4 orang

7. Tenaga Dalam/Prana

: 1 orang

8. Pijat / Patah Tulang

: 2 orang

9. Quantum

: 1 orang

10. Homeopathy

: 1 orang

11. Hipnotherapi

: 2 orang

12. Terapi Lintah

: 1 orang

13. Akupresur

: 1 orang

14. Spiritual

: 1 orang

15. Chiropraksi

: 1 orang

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan

186

19. Program Kesehatan Olah Raga


Upaya Kesehatan Olahraga adalah Upaya Kesehatan yang memanfaatkan olahraga atau
latihan fisik untuk meningkatkan derajat kesehatan dan kebugaran jasmani masyarakat.
- Dasar Hukum UU no. 36 / 2009 tentang KESEHATAN
PASAL 80
1. Upaya kesehatan olahraga ditujukan untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran
jasmani masyarakat
2. Peningkatan derajat kesehatan dan kebugaran jasmani masyarakat sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) merupakan upaya dasar dalam peningkatan prestasi belajar,
kerja, dan olahraga
3. Upaya kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan melalui
aktivitas fisik, latihan fisik, dan atau olahraga
PASAL 81
1. Upaya kesehatan olahraga lebih mengutamakan pendekatan preventif dan promotif,
tanpa mengabaikan pendekatan kuratif dan rehabilitatif
2. Penyelenggaraan upaya kesehatan olahraga diselenggarakan oleh Pemerintah,
Pemerintah Daerah dan Masyarakat
- Tujuan Upaya Kesehatan Olahraga antara lain :
1. Meningkatkan budaya masyarakat berolahraga secara Baik, Benar, Terukur, Teratur
(BBTT).
2. Meningkatkan Kebugaran jasmani masyarakat.
3. Meningkatkan Pemberdayaan masyarakat dalam upaya kesehatan olahraga.
4. Menyelenggarakan Upaya Kesehatan Olahraga di wilayah kota Tangerang Selatan
untuk menunjang terwujudnya Kota Tangerang Selatan yang Sehat.
- Kelompok Sasaran Upaya Kesehatan Olahraga :
1. Ibu hamil dan Nifas
2. Balita (PAUD)
3. Anak Sekolah
4. Usia Produktif
5. Lansia

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan

187

Data Klub / Asosiasi Cabang Olahraga di Tangerang Selatan


No

Cabang Olahraga

Alamat

Persatuan
Atletik BSD Jl.Cemara Raya C
Seluruh Indonesia 1/8 Rt.009/019 kel.
(PASI)
Rawa
Buntu
Kec.Serpon
Kota
Tangerang Selatan

Persatuan
Renang Jl.
RE.Martadinata
Seluruh Indonesia no.47
Rt.04/04
(PRSI)
Kel.Cipayung
Kec.Ciputat Tangerang
Selatan

Persatuan
Jl. Cilenggang Raya 1
Bulutangkis Seluruh Pelayangan
Rt.04/02
Indonesia (PBSI)
No.5

Persatuan
Menembak
dan
Berburu Indonesia
(PERBAKIN)

Persatuan
Drum Jl.
RE.Martadinata
Band
Indonesia no.47
Rt.04/04
(PDBI)
Kel.Cipayung
Kec.Ciputat Tangerang
Selatan

Persatuan
Bola Jl.Raya Serpong Priang
Basket
Seluruh Rt.002/001 Kel.Pondok
Indonesia
jagung
Kec.Serpong
(PERBASI)
Utara

Persatuan
Sepak Stadion Mini Ciputat
Bola
Seluruh Jl.Pendidikan Ciputat
Indonesia (PSSI)

Ikatan Pencak Silat Ruko Golden Road


Indonesia (IPSI)
Blok C 32 no.7
Belakang ITC BSD

Jl. Cakra GG Sadewa


no.76
KPAD
Rt.005/011
Kel.Rempoa
Kec.Ciputat
Timur
Tangerang Selatan

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan

188

Serpong
9

Persatuan Olahraga BSD BLOK D 7/38


Biliar
Seluruh sekt 1.4 Rt.006/002
Indonesia (POBSI)
Kel.Rawa Buntu Kec.
Serpong
Kota
Tangerang Selatan

10

Ikatan
Seluruh
(IKASI)

Anggar Taman Chrysant


Indonesia No.2 Kencana Loka

11

Federasi Olahraga Ruko ITC BSD No.3


Karate Do Indonesia Kota
Tangerang
(FORKI)
Selatan

12

Persatuan
Tinju Villa
Melati
Mas
Amatir
Indonesia B10/19
Rt.055/007
(PERTINA)
Kel.Pondok
Jagung
Kec.Serpong
Utara
Kota
Tangerang
Selatan

13

Gabungan
Bridge Komp.Puspitek Blok
Seluruh Indonesia I.b No.15 Rt.012/006
(GABSI)
Kel.Setu, Kec.Setu

14

Persatuan
Catur Jl.DR
Setia
Budi
Seluruh Indonesia Kebon
Manggis
(PERCASI)
Rt.002/004 Kel.Pondok
Kacang Timur, Kec.
Pondok
Aren
Tangerang Selatan

15

Ikatan
Motor Jl. RE. Martadinata
Indonesia (IMI)
No.22
Cipayung
Kel.Cipayung,
Kec.
Ciputat

16

Keluarga Olahraga Jl. Sastera Kencana III,


Tarung
Derajat Blok V2 No.27 Sektor
(KODRAT)
12.5 Kencana Loka
BSD City

17

Federasi
Tebing

Panjat Jl.Beringin
Indonesia Rt.002/007

no.70

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan

189

(FPTI)

Kel.Pamulang
Kec.Pamulang

Barat

18

Persatuan
Senam Jl.Cipunagara
No.18
Indonesia
Komplek Kejaksaan,
(PERSANI)
Ciputat

19

Perserikatan
Baseball
dan
Softball
Amatir
Seluruh Indonesia
(PERBABASI)

20

Persatuan
Cricket Jl.Sumatera
Indonesia (PCI)
Rt.002/006
Kel.Jombang
Kec.Ciputat Tangsel

21

Ikatan Sport Sepeda Jl.Setia Budi No.27


Indonesia (ISSI)
Rt.005/004, Pamulang
Barat
Kec.Pamulang
Tangsel

22

Komite
Nasional
(KONI)

23

Persatuan Gateball Taman Pondok Cabe


Seluruh Indonesia Blok B XIV no.5
(PERGATSI)
Rt.005/008

24

Persatuan Bola Voli Jl.Raya Siliwangi no.15


Seluruh Indonesia Rt.001/02 Kel. Pondok
(PBVSI)
Benda, Kec. Pamulang
Tangsel

25

WUSHU

26

Badan
Pembina Jl.Kencana Buana Loka
Olahraga
Pelajar Sektor 12 BSD KOTA
Seluruh Indonesia Tangsel
(BAPOPSI)

Komp.Multiguna Blok
B1/8 Jl.Raya Serpong,
Serpong
Utara
Tangerang Selatan.

Olahraga Pamulang Permai Barat


Indonesia II
Rt.01/10
Kel.Pamulang
Barat
Kec.Pamulang Tangsel

Gedung
Olahraga
PUSPITEK Setu Kota
Tangsel

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan

190

Data Laporan Program Kesehatan Olahraga


NO
1

URAIAN

JUMLAH

Pendataan Kelompok/Klub OR
2.528

Pemeriksaan Kesehatan OR

Penyuluhan Kesehatan OR

2.155
1.630

Konsultasi Kes.OR
3.290

Pengukuran Kebugaran Jasmani


2.897

Penanganan Cedera OR Akut

Sebagai Tim Kes.pada Event OR

250
97

Grafik Laporan Program Kesehatan Olahraga

20. Program Kesehatan Indera (Penglihatan dan Pendengaran)


Kesehatan Indera Penglihatan dan Pendengaran merupakan hal yang sangat penting
untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Indera Penglihatan (Mata) merupakan
salah satu indera yang tidak ternilai harganya. Mata terdiri atas bola mata yang terletak di

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan

191

dalam lekuk mata. Dalam bola mata terdiri atas bagian-bagian penting dalam penglihatan,
yaitu; selaput pelangi (iris), pupil, selaput tanduk (kornea), lensa mata, badan bening, selaput
jala (retina), dan saraf mata. Kelainan dan penyakit yang menyerang indera penglihatan,
diantaranya yaitu; rabun jauh (miopi), rabun dekat (Hipermetropi), rabun tua (presbiopi),
rabun senja (hemerolopi), buta warna, astigmatisma, katarak, kelainan refraksi, glaukoma,
xeroftalmia, dan lain-lain. Kesehatan Indera Pendengaran (Telinga) mampu mendengarkan
suara yang berfrekuensi antara 20 20.000 getaran per detik (Hertz/Hz). Telinga terdiri dari
tiga bagian, yaitu telinga luar, telinga tengah dan telinga dalam. Kelainan dan penyakit yang
menyerang indera pendengaran yaitu OMSK (Otitis media supuratif kronik), Tuli,
Presbikusis, Serumen Prop, dan lain-lain.
Dasar Hukum Kesehatan Indera
1. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Undang-undang Nomor 4 Tahun 1997 tentang Penyandang Cacat (Lembaran Negara
Tahun 1997 Nomor 9, Tambahan Lembaran Negara 3670);
3. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Tahun 1999 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara 4437);
4. Undang-undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran
Negara Tahun 1996 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara 3637);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 43 tahun 1998 tentang Upaya Peningkatan Kesejahteraan
Sosial Penyandang Cacat (Lembaran Negara Tahun 1998 Nomor 70, Tambahan
Lembaran Negara 3754);
7. Peraturan Pemerintahan Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2000 tentang
Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi Sebagai Daerah Otonom
8. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 131/MENKES/SK/XI/2001 tentang Sistem
Kesehatan Nasional;
9. Kepmenkes Nomor 128/MENKES/SK/II/2004 Tentang Kebijakan Dasar Puskesmas
10. Kepmenkes Nomor 1437/MENKES/SK/X/2005 TENTANG Rencana Strategi Nasional
Penanggulangan Gangguan Penglihatan dan Kebutuhan Untuk Mencapai Vision 2020
11. Hasil Kongres Nasional Perdami X Tahun 2004 tentang Standar Profesi dan Standar
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Mata.

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan

192

Tujuan
Standar Pelayanan Kesehatan Indera Penglihatan dan Pendengaran ini dapat digunakan
sebagai acuan di tiap jenjang pelayanan untuk:
1.

Merencanakan kemampuan tenaga yang dapat memberikan pelayanan Kesehatan


Indera Penglihatan dan Pendengaran.

2.

Merencanakan sarana peralatan yang harus dimiliki oleh setiap jenjang pelayanan
Kesehatan Penglihatan dan Pendengaran.

3.

Merencanakan jenis kegiatan pelayanan Kesehatan Indera Penglihatan dan


Pendengaran sesuai dengan upaya promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif, yang
dapat diberikan di setiap jenjang pelayanan.

4.

Merencanakan materi / pedoman pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Indera


Penglihatan dan Pendengaran yang dapat diberikan di setiap jenjang pelayanan.

5.

Merencanakan kelompok sasaran yang ditujuuntuk menerima pelayanan Kesehatan


Indera Penglihatan dan Pendengaran di setiap jenjang pelayanan.

Tabel Data Kesehatan Indera dan Grafik Kesehatan Indera


No.

Jenis Penyakit

Jumlah

Katarak >3/60

109

Katarak <3/60

84

Kelainan Refraksi

47

Glaukoma

28

Xeroftalmia

Lain-lain

174

Dari data tabel diatas, dijelaskan bahwa data kesehatan indera penglihatan (mata) di
Kota Tangerang Selatan Tahun 2015 yang mencakup 25 Puskesmas di Kota Tangerang
Selatan yaitu sebanyak 109 orang yang menderita penyakit katarak >3/60, 84 orang menderita
penyakit katarak <3/60, 47 orang menderita kelainan refraksi, 28 orang menderita glaukoma,

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan

193

4 orang menderita xeroftalmia dan jenis penyakit lain-lain seperti konjungtivitis, hordeolum,
astigmatism dan lain-lain sebanyak 174 orang.

Dari Grafik Kesehatan Indera Penglihatan (Mata) diatas dapat disimpulkan bahwa dari
ke-6 (enam) jenis penyakit kesesehatan indera penglihatan (mata) penderita yang paling
terbanyak di tahun 2015 yaitu jenis penyakit selain katarak >3/60, katarak <3/60, kelainan
refraksi dan xeroftalmia. Kemudian masih tingginya angka penderita penyakit katarak (>3/60
dan <3/60) di Kota Tangerang Selatan.
Tabel Data Kesehatan Indera Pendengaran (Telinga) Tahun 2015
No.

Jenis Penyakit

Jumlah

OMSK (Otitis media supuratif kronik)

56

Tuli Konginetal

Tuli Akibat Bising (Noice Induce Hearing Loss (NIHL)

Presbikusis

Serumen Prop

88

Lain-lain

25

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan

194

Dari data tabel diatas, dijelaskan bahwa data kesehatan indera pendengaran (telinga) di
Kota Tangerang Selatan Tahun 2015 yang mencakup 25 Puskesmas di Kota Tangerang
Selatan yaitu sebanyak 56 orang yang menderita penyakit OMSK (Otitis Media Superatif
Kronika), 2 orang menderita penyakit tuli konginetal, 1 orang menderita tuli akibat bising, 2
orang menderita presbikusis, 88 orang menderita serumen prop dan jenis penyakit lain-lain
sebanyak 25 orang.

Grafik Kesehatan Indera Pendengaran (Telinga) diatas dapat disimpulkan bahwa dapat
disimpulkan dari ke-6 (enam) jenis penyakit kesehatan indera pendengaran

(telinga)

penderita yang paling terbanyak di tahun 2015 yaitu jenis penyakit serumen prop sebanyak 88
orang di Tahun 2015.
21. Program Kesehatan Jiwa
Kesehatan Jiwa adalah suatu kondisi sehat, emosional, psikologis, dan sosiologi yang
terlihat dari hubungan interpersonal yang memuaskan, perilaku dan koping yang efektif,
konsep diri yang positif dan kestabilan emosional.
Suatu kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual, dan emosional
yang optimal dari seseorang dan perkembangan itu selaras dengan keadaan orang lain
(Undang-Undang No. 3 Tahun 1966).

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan

195

Menurut WHO, kesehatan jiwa bukan hanya suatu keadaan tidak gangguan jiwa
melainkan mengandung berbagai karakteristik yang bersifat positif yang menggambarkan
keselarasan dan keseimbangan kejiwaan yang mencerminkan kedewasaan kepribadian yang
bersangkutan.
NO

DATA 10 PENYAKIT TERBESAR KESEHATAN JIWA

JUMLAH

2015
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Gangguan Mental Organik


Gangguan Penggunaan Napza
Schizofrenia dan gangguan Psikotik Kronik lain
Gangguan Psikotik Akut

19
126
935
142

Gangguan Bipolar
Gangguan Depresif

25
118

Gangguan Neurotik
Retardasi Mental
Gangguan Kesehatan Jiwa Anak& Remaja
Epilepsi

12
32
32
66

GRAFIK 10 PENYAKIT TERBESAR KESEHATAN JIWA 2015

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan

196

Berdasarkan table diatas menunjukan bahwa kasus tertinggi kesehatan jiwa adalah
Scizofrenia dengan jumlah 935 kasus, di ikuti oleh gangguan psikotik akut sebanyak 142
kasus, yang ketiga adalah gangguan penggunaan napza sebanyak 126 kasus, diikuti dengan
gangguan depresif ditemukan 118 kasus, epilepsy sebanyak 66 kasus, retardasi mental
sebanyak 32 kasus, dan gangguan kesehatan jiwa pada anak dan remaja sebanyak 32 kasus,
gangguan bipolar sebanyak 25 kasus dan terakhir adalah gangguan mental organic sebanyak
19 kasus. Kasus scizofrenia masih menjadi kasus penyakit kejiwaan terbesar di tangerang
selatan, dan membutuhkan perhatian lebih dari pihak-pihak terkain beserta keluarga. Kasus
Pasung di tangerang selatan tahun 2015 di temukan 2 kasus. Dan sudah mendapat
penanganan.
JUMLAH PASIEN YANG DI RUJUK RSU TANGERANG SELATAN 2015
Untuk jumlah pasien yang di rujuk dalam kurun waktu tahun 2015 sebanyak 942
orang dengan gangguan jiwa. Dengan kasus terbanyak yaitu Scizofrenia dan di rujuk ke
rumah sakit di antaranya:
1. RSU Tangerang Selatan
2. RS Fatmawati
3. RS Marjuki Mahdi
4. RSJ Soeharto Herdjan
5. RSCM
6. RS. Sari Asih

22. Kunjungan Peserta Jamkesda


Untuk pelayanan masyarakat miskin dan tidak mampu pemerintah kota tangerang
selatan mempunyai program jamkesda. Peserta jamkesda dilayani di Puskesmas, RSU
Tangerang Selatan dan rumah sakit swasta yang bekerjasama dengan jamkesda.
Penyelenggaraan Jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat bertujuan untuk
meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan terhadap seluruh masyarakat agar
tercapai kesehatan masyarakat yang optimal.
Penduduk Kota Tangerang Selatan yang tersebar pada 7 kecamatan dan 54 kelurahan saat
ini yang tercakup dalam program JPK atau asuransi lainnya.

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan

197

LAPORAN KUNJUNGAN KEPESERTAAN PROGRAM JAMKESDA


TAHUN 2015

LAPORAN KUNJUNGAN KEPESERTAAN PROGRAM JAMKESDA TAHUN 2015


( PER BULAN)

4000
3500
3000
2500
2000
1500
1000
500
0

3449

691

514

487

443

404

369

142

121

123

125

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan

30

198

LAPORAN JUMLAH PASIEN PADA RUMAH SAKIT YANG BERKERJA SAMA DENGAN PROGRAM
JAMKESDA JANUARI S/D DESEMBER TAHUN 2015

10 BESAR PENYAKIT JAMKESDA


TAHUN 2015
(Berdasarkan Kelompok Diagnosa)

Ket : Data Perkasus

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan

199

Jumlah Penyakit Jamkesda Tahun 2015


70
60
50
40
30
20
10
0

66
35
4

56

29

28

15 10

10

10

11 7 13

14

12

Ket : Data Per Jiwa

10 BESAR PENYAKIT JAMKESDA


TAHUN 2015
(Berdasarkan Diagnosa)
70
60
50
40
30
20
10
0

66

56
35

29

28
15

14

13

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan

12

12

200

HASIL VALIDASI PESERTA JAMKESDA

NO

KECAMATAN

PUSKESMAS

JUMLAH
VALIDASI

VALIDASI YANG
MEMILIKI NIK

Pamulang

5.348

303

Pondok Benda

432

411

Benda Baru

752

487

Ciputat

3.067

1.982

Situ Gintung

331

178

Jombang

2.006

1.994

Kampung Sawah

118

97

Ciputat Timur

2.643

1.217

Pondok Ranji

719

546

Pisangan

1.972

538

Rengas

261

210

Pondok Jagung

311

236

Paku Alam

733

718

14

Pondok Aren

1.559

964

15

Pondok Pucung

602

602

Pondok Betung

568

1.792

Jurang Mangu

1.592

1.592

18

Perigi

3.218

3.065

19

Pondok Kacang Timur

547

519

20

Serpong 1

2.344

2.395

21 SERPONG

Serpong 2

573

391

22

Rawa Buntu

577

668

23

Setu

1.442

1.511

24 SETU

Kranggan

419

387

25

Bakti Jaya

1.801

1.281

5
6

9
10

PAMULANG

CIPUTAT

CIPUTAT TIMUR

11
12
13

16
17

SERPONG UTARA

PONDOK AREN

TOTAL

33.935

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan

24.084

201

Kunjungan Rawat Jalan Peserta JKN


Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
T.A 2015
160000
140000
120000
100000
80000
60000
40000
20000
0

Ket : Kunjungan Rawat Jalan di 25 Puskesmas

Kunjungan Rawat Jalan Peserta PBI dan Non PBI


Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
T.A 2015

Ket : Kunjungan Rawat Jalan di 25 Puskesmas

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan

202

Kunjungan Rawat Inap Peserta JKN


Fasilitas Pelayanan Kesehatan
T.A 2015

Ket : Kunjungan Rawat Inap di 21 Puskesmas

Kunjungan Rawat Inap Peserta PBI dan Non PBI


Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
T.A 2015

Ket : Kunjungan Rawat Inap di 21 Puskesmas

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan

203

Kunjungan Persalinan Peserta JKN


Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
T.A 2015

Ket : Kunjungan Rawat Inap di 21 Puskesmas

Kunjungan Persalinan PBI dan Non PBI


Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
T.A 2015

Ket : Kunjungan Rawat Inap di 21 Puskesmas

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan

204

Rujukan Rawat Jalan Peserta PBI dan Non PBI


Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
T.A 2015

Ket : Kunjungan Rawat Jalan di 25 Puskesmas

Rujukan Rawat Inap Peserta PBI dan Non PBI


Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
T.A 2015

Ket : Kunjungan Rawat Inap di 21 Puskesmas

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan

205

Rujukan Persalinan Peserta PBI dan Non PBI


Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
T.A 2015

Ket : Kunjungan Rawat Inap di 21 Puskesmas

23. Kelurahan Sehat


Wilayah Kota Tangerang Selatan Terdiri dari 25 bangunan Puskesmas yang Menyebar
di setiap kecamatan dengan berbagai masalah yang dihadapi masyarakatnya seperti masalah
sampah, masalah belum adanya kesadaran masyarakat untuk berprilaku hidup bersih dan
sehat seperti contohnya merokok di dalam ruangan, tumpukan sampah masih banyak terjadi di
setiap tempat.
Untuk mengatasi berbagai masalah diatas perlu diadakan tindakan tindakan yang dapat
meningkatkan kesadaran masyarakat seperti penyuluhan tentang berprilaku hidup sehat dan
lain lain. Menurut Blum tentang determinan kesehatan ada beberapa paktor yang
mempengaruhinya yaitu faktor keturunan, faktor pelayanan kesehatan, faktor lingkungan dan
yang terbesar yaitu faktor prilaku.
Sehat adalah hak asasi dan investasi pembangunan. Kelurahan Sehat merupakan salah
satu upaya menbumikan cita-cita visi Indonesia Sehat menjadi kenyataan yang dimulai dari
setiap kelurahan. Di setiap kelurahan terdapat banyak keluarga yang didorong menjadi
keluarga yang menerapkan gaya hidup sehat. Keluarga-keluarga sehat inilah bersama
berbagai kelompok kerja di kelurahan akan menggerakkan masyarakat membentuk
Kelurahan Siaga sebagai prasyarat menuju Kelurahan Sehat. Adapun pengertian kelurahan
siaga adalah kelurahan yg memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan untuk mencegah

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan

206

dan mengatasi masalah-masalah kesehatan seperti akibat bencana dan kegawatdaruratan


kesehatan lainnya secara mandiri.
Prilaku Hidup Bersih dan Sehat dilingkungan rumah tangga adalah upaya untuk
memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan perilaku
hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat
Peranan kader dalam pembinaan dibidang kesehatan yaitu sebagai berikut :
a. Pembinaan PHBS
b. Melakukan pendataan rumah tangga, ibu hamil,anak baru lahir, ibu menyusui,
anak balita yang ada diwilayahnya dengan menggunakan kartu PHBS
c. Melakukan pendekatan kepada lurah & tokoh masyarakat untuk memperoleh
dukungan pembinaan PHBS ADVOKASI
d. Sosialisasi/Penyuluhan PHBS di rumah tangga yang ada dikelurahan melalui
kelompok dasa wisma BINA SUASANA
e. Melakukan Gerakan PHBS bagi : ibu, keluarga, kelompok, massa
PENGGERAKAN MASYARAKAT

Grafik PHBS
Hasil Riskesda Tahun 2013

Catatan: PHBS baik adalah ruta yang memenuhi kriteria >= enam

indikator untuk

rumahtangga dengan balita dan >=5 indikator untuk rumahtangga tidak punya balita

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan

207

Grafik di atas adalah hasil Riskesdas Tahun 2013 yang menunjukan Kota Tangerang
Selatan masuk ke dalam kriterian PHBS paling baik diantara Kab/Kota di Propinsi Banten.

Adapun Sasaran PHBS di Rumah Tangga adalah seluruh anggota keluarga dalam :

Rumah Tangga

Pasangan usia subur

Ibu hamil atau ibu menyusui

Anak dan remaja

Usia lanjut

Pengasuh anak

Manfaat :

Setiap anggota keluarga meningkat kesehatannya dan tidak mudah sakit.

Anak tumbuh sehat dan cerdas

Produktivitas kerja anggota keluarga meningkat

Pengeluaran biaya rumah tangga dapat difokuskan untuk pemenuhan gizi keluarga,
pendidikan dan modal usaha untuk peningkatan pendapatan keluarga.

24. Peningkatan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)


Sasaran pelaksanan program UKS adalah peserta didik dari tingkat pendidikan dasar
sampai dengan tingkat pendidikan menengah, termasuk peserta didik di perguruan agama
dan pondok pesantren beserta lingkungannya. Tujuan dari pelaksanaan UKS ini adalah untuk
meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi belajar peserta didik dengan meningkatkan
perilaku hidup bersih dan sehat serta derajat kesehatan peserta didik dan menciptakan
lingkungan yang sehat, sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang
harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya.
Keberhasilan pembinaan dan pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) pada
akhirnya akan terlihat atau tercermin pada perilaku hidup sehat dan derajat kesehatan peserta
didik yang meningkat, ini merupakan dampak yang diharapkan dari keseluruhan pada
pembinaan dan pengembangan UKS. Hal ini dikarenakan UKS merupakan wadah dan
program yang sangat efesien untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat
kesehatan peserta didik sedini mungkin, yang dilakukan secara terpadu oleh 4 kementerian
terkait beserta seluruh jajarannya baik di pusat maupun di daerah. Adapun landasannya, yaitu

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan

208

SKB 4 Menteri, yaitu Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Kesehatan, Menteri Agama dan
Menteri Dalam Negeri.
Adapun ruang lingkup UKS memiliki cerminan tiga program pokok yang disebut trias
UKS, yang meliputi penyelenggaraan pendidikan kesehatan, penyelenggaraan pelayanan
kesehatan dan pembinaan lingkungan sekolah sehat. Sekolah sehat adalah sekolah yang
bersih, hijau, indah dan rindang, peserta didiknya sehat dan bugar serta senantiasa
berperilaku hidup bersih dan sehat.
Untuk meningkatkan kemampuan guru, kepala sekolah dan petugas UKS Puskesmas,
maka disusun buku UKS sebagai pedoman dalam penyelenggaraan UKS di Sekolah. Guna
sarana diskusi maka pertemuan atau rapat UKS dijadikan momentum introspeksi/penilaian
terhadap diri sendiri serta melakukan perubahan ke arah yang lebih maju dalam persiapan
menghadapi lomba cerdas cermat dokter kecil di tahun ini.
25.

Peningkatan Kualitas Kader Kesehatan


Kegiatan peningkatan kualitas kader merupakan kegitan rutin yang dilaksanakan oleh

Dinas Kesehatan Setahun sekali, adapun rinciannya sebagai berikut :


a. Kegiatan Seminar Kader Kesehatan
Seminar Kader Kesehatan Tahun 2015, dilaksanakan Gedung Arsip Kementrian ESDM,
Pondok Ranji pada tanggal 8 Juni 2015 jam 08.00 s/d selesai.
b. Kegiatan Pembinaan Kader Kesehatan
Pembinaan Kader Kesehatan Tahun 2015 dilaksanakan di 7 kecamatan di wilayah
Kota Tangerang Selatan. Dengan pemateri bapak Risman selaku Kepala BPJS Kota
Tangerang Selatan yang memberikan materi tentang seluk beluk BPJS. Dengan rincian
sebagai berikut :
1. Pembinaan Kader Kesehatan Kecamatan Pamulang
2. Pembinaan Kader Kesehatan
3. Kecamatan Ciputat Timur
4. Pembinaan Kader Kesehatan Kecamatan Ciputat
5.

Pembinaan Kader Kesehatan Kecamatan Serpong

6. Pembinaan Kader Kesehatan Kecamatan Setu


7. Pembinaan Kader Kesehatan Kecamatan pondok Aren
8. Pembinaan Kader Kesehatan Kecamatan Serpong Utara

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan

209

Pembinaan Kader ini dihadiri oleh Ibu Walikota Tangerang Selatan, Hj. Airin
Rahmi Diany, Camat Serpong Utara, Ketua FKP Tangerang Selatan, Lurah SeKecamatan Serpong Utara, PKK Kecamatan Serpong Utara dan Kelurahan SeKecamatan Serpong Utara.
c. Kegiatan Rapat Intervensi PHBS
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 3 Desember 2015 jam 08.30 WIB di
Gedung Serba Guna Puspiptek. Acara ini dihadiri oleh: Kepala Bidang SDK Promkes,
Kepala Seksi Promkes, Staf Promkes, Petugas Promkes Puskesmas Se- Kota Tangerang
Selatan, Perwakilan Kader Kelurahan Se-Kota Tangerang Selatan.
Prilaku Hidup Bersih dan Sehat dilingkungan rumah tangga adalah upaya untuk
memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan
perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di
masyarakat.
Adapun Sasaran PHBS di Rumah Tangga adalah seluruh anggota keluarga dalam
rumah tangga :
-

Pasangan usia subur.

Ibu hamil atau ibu menyusui.

Anak dan remaja.

Usia lanjut.

d. Kegiatan kader melalui transport kader kesehatan


26. Penyebarluasan Informasi Kesehatan Melalui Kemitraan
Kegiatan Penyebarluasan informasi melalui kemitraan dengan rincian sebagai berikut:
-

Melaksanakan kemitraan dengan lembaga kemasyarakatan antara lain:


a. Kemitraan dengan media cetak 5 koran.
b. Kemitraan dengan lembaga kemasyarakatan 7 ormas.
c. Kemitraan dengan pelaksana UKS dengan melaksankan kegiatan lomba
sekolah sehat tingkat Provinsi tahun 2015 dan mempersiapkan untuk lomba
tingkat Nasional pada tahun 2016 yaitu TK Amalia Kecamatan Pondok Aren.
d. Kemitraan dengan Forum Kota Sehat dengan melaksanakan penyelenggaraan
kota sehat dengan meraih penghargaan Swasti Saba Padapa tingkat Nasional
dengan penyerahan Anugerah Swasti Saba pada tanggal 27 Nopember 2015 di
Jakarta.

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan

210

27. Keadaan Lingkungan


Sanitasi adalah sesuatu cara untuk mencegah berjangkitnya suatu penyakit
menular dengan jalan memutuskan mata rantai dari sumber. Sanitasi merupakan usaha
kesehatan masyarakat yang menitikberatkan pada penguasaan terhadap berbagai faktor
lingkungan yang mempengaruhi derajat kesehatan dalam melaksanakan program
kesehatan lingkungan ini ada 5 (lima) upaya dasar kesehatan lingkungan yang menjadi
sasaran kegiatan :
a. Penyehatan Sumber Air Bersih (SAB)
Kegiatan upaya penyehatan air meliputi : Surveilans kualitas air, Inspeksi Sanitasi
Sarana Air Bersih, Pemeriksaan kualitas air, Pembinaan kelompok pemakai air.
b. Penyehatan Lingkungan Pemukiman (Pemeriksaan Rumah)
Sarana sanitasi dasar yang dipantau, meliputi jamban keluarga (Jaga), saluran
pembuangan air limbah (SPAL), dan tempat pengelolaan sampah (TPS)
c.

Penyehatan Tempat-tempat Umum (TTU)


Penyehatan Tempat-Tempat Umum meliputi hotel dan tempat penginapan lain,
pasar, kolam renang dan pemandian umum lain, sarana ibadah, sarana angkutan
umum, salon kecantikan, bar dan tempat hiburan lainnya. Dilakukan upaya
pembinaan institusi Rumah Sakit dan sarana kesehatan lain, sarana pendidikan, dan
perkantoran.

d. Penyehatan Tempat Pengelola Makanan (TPM)


Secara umum penyehatan TPM bertujuan untuk melakukan pembinaan teknis dan
pengawasan terhadap tempat penyehatan makanan dan minuman, kesiap-siagaan dan
penanggulangan KLB keracunan, kewaspadaan dini serta penyakit bawaan makanan.
e. Pemeriksaan Jentik Nyamuk
Bersama kader juru pengamatan jentik (jumantik), petugas sanitasi puskesmas,
melakukan pemeriksaan terhadap tempat-tempat yang mungkin menjadi perindukan
nyamuk dan tumbuhnya jentik. Kemudian dihitung, berapa rumah penduduk yang
mengalami bebas jentik.
Hasil kegiatan sanitasi menitik beratkan pada factor lingkungan dalam mencapai derajat
kesehatan yang baik bagi masyarakat. Hasil upaya dasar kesehatan yang dilakukan
adalah;
a. Penyehatan Sumber Air Bersih (SAB)

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan

211

b.

Penyehatan Lingkungan Pemukiman (Pemeriksaan Rumah)

c.

Penyehatan Tempat-tempat Umum (TTU)

d.

Penyehatan Tempat Pengelola Makanan (TPM)

e.

Pemeriksaan Jentik Nyamuk (Angka Bebas Jentik)

Kelima Kegiatan tersebut merupakan indicator kualitas kesehatan lingkungan, adapun


untuk cakupan pencapaian dapat dilihat pada table cakupan pemenuhan sarana sanitasi
dasar berikut :
a.

No

Penyehatan lingkungan pemukiman (Rumah Sehat)

PUSKESMAS

SELURUHNYA

DIPERIKSA

Pamulang

31615

25740

Pondok Benda

13202

8948

Benda Baru

27821

5077

Ciputat

10100

5804

Kampung Sawah

6950

5889

Situ Gintung

5586

4710

Jombang

12660

2400

Ciputat Timur

14656

8070

Pondok Ranji

8222

8222

10

Pisangan

15280

5210

11

Rengas

5048

3760

12

Pondok Jagung

90242

23200

13

Paku Alam

12.345

3.110

14

Pondok Aren

9946

7911

15

Pondok Pucung

4786

3680

16

Pondok betung

16349

14852

17

Jurang Mangu

11653

10613

DIPERIKSA

81,42

SEHAT

% Rmh Sehat

20782

80,7

7990

89,3

4490

88,4

5043

86,9

5136

87,2

4676

99,3

2324

96,8

7780

96,4

6628

80,6

4300

83

3679

97,8

18853

81,3

3.032

97,5

7394

93,5

3530

95,9

13690

92,2

8597

81,0

67,78
18,25
57,47
84,73
84,32
18,96
55,06
100,00
34
74,48
25,71
25,19
79,54
76,89
90,84
91,08

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan

212

18

Parigi

12456

11524

19

Pondok kacang

11383

9183

20

Serpong I

5620

3798

21

Serpong II

7063

6677

22

Rawa Buntu

18001

16078

23

Setu

4467

3867

24

Kranggan

6608

4412

25

Bakti Jaya

8254

4658

Kota

370.313

207.393

9561

83,0

8944

97,4

3594

94,6

5344

80,0

15804

98,3

3266

84,5

3480

78,9

4261

91,5

92,52
80,67
67,58
94,53
89,32
86,57
66,77
56,43
56,00

182.178

87,8

Rumah pada dasarnya merupakan tempat hunian yang sangat penting bagi
kehidupan setiap orang. Rumah tidak sekedar sebagai tempat untuk melepas lelah
setelah bekerja seharian, namun didalamnya terkandung arti yang penting sebagai
tempat untuk membangun kehidupan keluarga sehat dan sejahtera.
Rumah tidak cukup hanya sebagai tempat tinggal dan berlindung dari panas cuaca dan
hujan, Rumah harus mempunyai fungsi sebagai :
1) Mencegah terjadinya penyakit
2) Mencegah terjadinya kecelakaan
3) Aman dan nyaman bagi penghuninya
4) Penurunan ketegangan jiwa dan sosial
Rumah yang sehat dan layak huni tidak harus berwujud rumah mewah dan
besar namun rumah yang sederhana dapat juga menjadi rumah yang sehat dan layak
dihuni Rumah sehat adalah kondisi fisik, kimia, biologi didalam rumah dan perumahan
sehingga memungkinkan penghuni atau masyarakat memperoleh derajat kesehatan yang
optimal.
Dari hasil Inspeksi sanitasi petugas kesehatan lingkungan Puskesmas diperoleh data
cakupan rumah sehat sebagai berikut:

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan

213

CAKUPAN RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN / WILAYAH KERJA


PUSKESMAS
KOTA TANGERANG SELATAN
TAHUN 2015

Grafik diatas menggambarkan keadaan persentase rumah yang memenuhi syarat atau
rumah sehat terhadap jumlah rumah yang diperiksa. Untuk Cakupan Kota, persentase
rumah sehat yang memenuhi standar sebesar 87,8 % dari jumlah rumah yang diperiksa.
Adapun Jumlah Rumah yang diperiksa sebesar 56% dari jumlah rumah keseluruhan.
Berdasarkan hasil pemeriksaan atau inspeksi sanitasi oleh petugas puskesmas, rumah
yang tidak memenuhi persyaratan dikarenakan :
1. Banyaknya jumlah jiwa dalam 1 rumah dengan luas rumah yang tidak memenuhi
standar (1 orang/8m2)
2. Ditemukan Jentik nyamuk pada tempat penampungan air.
3. Jendela atau ventilasi yang tidak memenuhi syarat (minimal 5% dari Luas Lantai).
4. Masih ditemukan beberapa rumah yang beralaskan / berlantai langsung dengan tanah
atau tidak diplester.

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan

214

b. Sarana Sanitasi Dasar


1. Sumber Air Bersih
Secara umum Program Penyehatan Air bertujuan untuk meningkatkan kualitas
air untuk berbagai kebutuhan dan kehidupan manusia untuk seluruh penduduk baik
yang berada di pedesaan maupun di perkotaan dan meningkatkan kesadaran, kemauan
dan kemampuan masyarakat dalam memakai air. Secara khusus program penyehatan
air bertujuan meningkatkan cakupan air bersih pada masyarakat dan meningkatkan
kualitas air yang aman untuk konsumsi masyarakat.
Kegiatan dilaksanakan dengan strategi terpadu pengawasan, perbaikan dan
pembinaan pemakai air.
Target Program Penyehatan Air yang ingin dicapai yaitu :
1. Cakupan air bersih perkotaan 100% dan pedesaan 85%.
2. Memenuhi syarat kimia dan bakteriologis 70%

LAPORAN CAKUPAN KELUARGA MEMILIKI SARANA DAN AKSES AIR


BERSIH KOTA TANGERANG SELATAN
TAHUN 2015
NO

PUSKESMAS

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24

Pamulang
Pondok Benda
Benda Baru
Ciputat
Kampung Sawah
Situ Gintung
Jombang
Ciputat Timur
Pondok Ranji
Pisangan
Rengas
Pondok Jagung
Paku Alam
Pondok Aren
Pondok Pucung
Pondok betung
Jurang Mangu
Parigi
Pondok kacang
Serpong I
serpong II
Rawa Buntu
Setu
Kranggan

JML AKSES PEMAKAI


AIR BERSIH
128.700
44.740
25.355
27.295
38.628
23.550
63.083
61.065
32.820
48.500
18.800
81.200
52.115
38.155
25.650
74.260
61.930
28.810
61.326
19.955
28.995
92.250
20.260
22.060

%
83
100
23
67
95
84
98
95
95
69
78
90
78
82
73
87
79
96
94
58
99
100
91
88

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan

215

25

Bakti Jaya
KOTA

18.868
1.138.970

84
80

Dari hasil kegiatan yang dilakukan pada tahun 2015 didapatkan dari Wilayah
Kerja Puskesmas yang memenuhi syarat air bersih < 60% adalah Puskesmas Benda Baru
sebesar 23%. Cakupan air bersih yang memenuhi syarat untuk Kota TangSel sebesar
80%.
Dari hasil Riskesdas tahun 2013 Propinsi Banten di dapatkan data sebagai berikut:

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan

216

2. Jamban Keluarga/ Kakus


Jamban keluarga adalah suatu bangunan yang dipergunakan untuk membuang
tinja atau kotoran manusia atau najis bagi suatu keluarga yang lazim disebut kakus atau
WC. Pemanfaatan jamban keluarga sangat dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan dan
kebiasaan masyarakat. Tujuan program JAGA (jamban keluarga) yaitu tidak membuang
tinja ditempat terbuka melainkan membangun jamban untuk diri sendiri dan keluarga.
Masalah penyehatan lingkungan pemukiman khususnya pada pembuangan tinja
merupakan salah satu dari berbagai masalah kesehatan yang perlu mendapatkan prioritas.
Penyediaan sarana pembuangan tinja masyarakat terutama dalam pelaksanaannya tidaklah
mudah, karena menyangkut peran serta masyarakat yang biasanya sangat erat kaitannya
dengan prilaku, tingkat ekonomi, kebudayaan dan pendidikan.
Pembuangan tinja perlu mendapat perhatian khusus karena merupakan satu
bahan buangan yang banyak mendatangkan masalah dalam bidang kesehatan dan sebagai
media bibit penyakit, seperti diare, typhus, muntaber, disentri, cacingan dan gatal-gatal.
Selain itu dapat menimbulkan pencemaran lingkungan pada sumber air dan bau busuk
serta estetika.

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan

217

LAPORAN CAKUPAN KELUARGA DENGAN KEPEMILIKAN SARANA SANITASI


KOTA TANGERANG SELATAN
TAHUN 2015

NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25

PUSKESMAS
Pamulang
Pondok Benda
Benda Baru
Ciputat
Kampung Sawah
Situ Gintung
Jombang
Ciputat Timur
Pondok Ranji
Pisangan
Rengas
Pondok Jagung
Paku Alam
Pondok Aren
Pondok Pucung
Pondok betung
jurang mangu
Parigi
Pondok kacang
Serpong I
serpong II
Rawa Buntu
Setu
Kranggan
Bakti Jaya
KOTA

% JAMBAN
SEHAT
97
89
86
90
87
90
98
75
69
91
100
79
80
97
93
96
85
97
100
93
80
100
93
89
87
91

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan

218

Hasil yang didapat dari grafik di atas untuk kepemilikan jamban Semua wilayah
kerja puskesmas memenuhi syarat < 60% dan hasil cakupan Kota Tangsel sebesar 91 %
jamban yang memenuhi syarat kesehatan.
3. Saluran Pembuangan Air Limbah
Saluran yang digunakan untuk membuang dan mengumpulkan air buangan kamar
mandi tempat cuci, dapur (bukan dari peturasan/jamban), sehingga air limbah tersebut
dapat meresap ke dalam tanah dan tidak menjadi penyebab penyebaran penyakit serta.
Tidak mengotori lingkungan permukiman.
4. Pembuangan Sampah
Pembuangan sampah yang tidak diurus dengan baik, akan mengakibatkan
masalah besar. Karena penumpukan sampah atau membuangnya sembarangan ke
kawasan terbuka akan mengakibatkan pencemaran tanah yang juga akan berdampak ke
saluran air tanah. Demikian juga pembakaran sampah akan mengakibatkan pencemaran
udara, pembuangan sampah ke sungai akan mengakibatkan pencemaran air, tersumbatnya
saluran air dan banjir (Sicular 1989).

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan

219

JAMBAN

PUSKESMAS

KELUARGA
DIPERIKSA

JUMLAH
KELUARGA

TEMPAT SAMPAH

KELUARGA
MEMILIKI

KELUARGA
DIPERIKSA

SEHAT

PENGELOLAAN AIR LIMBAH

KELUARGA
MEMILIKI

SEHAT

KELUARGA
DIPERIKSA

KELUARGA
MEMILIKI

SEHAT

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLA
H

JUML
AH

JUMLA
H

JUML
AH

JUMLAH

JUMLA
H

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

Pamulang

28.334

15.069

53

15.06
9

100

86,88

15.06
9

53

Pondok Benda

25.702

10.339

40

10.33
9

100

95,01

10.33
9

40

Benda Baru

1.300

1.114

86

1.114

100

998

89,6

1.114

86

1.114

100

998

89,59

1.114

86

1.114

100

998

89,6

Ciputat

9.017

5.476

61

5.476

100

3.891

71,1

5.476

61

5.476

100

3.891

71,06

5.476

61

5.476

100

3.891

71,1

Kampung
Sawah

9.614

5.188

Situ Gintung

5.586

1.680

30

1.680

100

984

58,6

Jombang

10.987

4.181

38

4.181

100

3.489

83,4

Ciputat Timur

11.802

9.644

82

9.644

100

6.878

Pondok Ranji

6.340

3.170

50

3.170

100

Pisangan

15.130

8.353

55

8.353

Rengas

5.054

4.240

84

Pondok Jagung

42.290

435

Paku Alam

12.100

15.575

53

40

54

129

15.069

10.339

5.188

100

100

100

11.539

8.924

3.567

76,6

86,3

68,8

15.069

10.339

5.188

54

5.188

100

13.092

9.823

4.732

91,21

5.188

54

15.069

10.339

5.188

100

100

100

11.539

8.924

3.567

76,6

86,3

68,8

30

1.680

100

1.492

88,81

1.680

30

1.680

100

984

58,6

4.181

38

4.181

100

3.489

83,45

4.181

38

4.181

100

3.489

83,4

71,3

9.644

82

9.644

100

7.829

81,18

9.644

82

9.644

100

6.878

71,3

2.322

73,2

3.170

50

3.170

100

2.322

73,25

3.170

50

3.170

100

2.322

73,2

100

5.878

70,4

8.353

55

8.353

100

6.871

82,26

8.353

55

8.353

100

5.878

70,4

4.240

100

3.723

87,8

4.240

84

4.240

100

3.723

87,81

4.240

84

4.240

100

3.723

87,8

435

100

300

69,0

435

435

100

401

92,18

435

435

100

300

69,0

129

15.57
5

100

77,64

15.57
5

12
9

15.575

15.575

100

10.342

66,4

15.575

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan

12.093

220

100

10.342

66,4

186

18.52
2

100

18.52
2

18
6

Pondok betung

16.349

2.180

13

2.180

100

1.934

88,7

2.180

13

2.180

100

1.934

88,72

2.180

13

2.180

100

1.934

88,7

Jurang Mangu

11.253

1.423

13

1.423

100

1.278

89,8

1.423

13

1.423

100

1.278

89,81

1.423

13

1.423

100

1.278

89,8

Parigi

4.631

1.900

41

1.900

100

1.576

82,9

1.900

41

1.900

100

1.576

82,95

1.900

41

1.900

100

1.576

82,9

Pondok kacang

9.594

1.123

12

1.123

100

1.024

91,2

1.123

12

1.123

100

1.024

91,18

1.123

12

1.123

100

1.024

91,2

Serpong I

5.544

1.000

18

1.000

100

763

76,3

1.000

18

1.000

100

763

76,30

1.000

18

1.000

100

763

76,3

serpong II

6.204

1.623

26

1.623

100

1.024

63,1

1.623

26

1.623

100

1.024

63,09

1.623

26

1.623

100

1.024

63,1

Rawa Buntu

17.173

5.847

34

5.847

100

5.512

94,3

5.847

34

5.847

100

5.512

94,27

5.847

34

5.847

100

5.512

94,3

Setu

4.236

695

16

695

100

493

70,9

695

16

695

100

493

70,94

695

16

695

100

493

70,9

Kranggan

4.028

3.125

78

3.125

100

1.400

44,8

3.125

78

3.125

100

1.400

44,80

3.125

78

3.125

100

1.400

44,8

Bakti Jaya

6.481

340

340

100

267

78,5

340

340

100

267

78,53

340

340

100

267

78,5

218.787

######

57

124.347

100

94.898

76,3

124.34
7

57

####
##

100

102.81
9

82,69

124.3
47

57

124.347

100

94.898

76,3

2.105

44

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan

2.105

100

1.815

221

86,22

2.105

44

2.105

100

14.977

80,9

2.105

86,2

18.522

100

4.741

1.815

14.977

80,86

Pondok
Pucung

100

18.522

186

18.522

2.105

14.977

80,9

9.946

44

18.522

100

Pondok Aren

1.815

86,2

c.

Tempat-tempat Umum
Program Penyehatan Tempat-Tempat Umum bertujuan untuk meningkatkan
kualitas lingkungan tenpat-tempat umum dan sarana kemasyarakatan lainnya yang
memenuhi persyaratan kesehatan, sehingga dapat melindungi masyarakat dari
penularan penyakit, keracunan, kecelakaan, pencemaran lingkungan serta gangguan
kesehatan lainnya. Penyehatan Tempat-Tempat Umum meliputi hotel dan tempat
penginapan lain, pasar, kolam renang dan pemandian umum lain, sarana ibadah,
sarana angkutan umum, salon kecantikan, bar dan tempat hiburan lainnya. Selain itu
juga dilakukan upaya pembinaan institusi yang meliputi : Rumah Sakit dan sarana
kesehatan lain, sarana pendidikan, dan perkantoran.

LAPORAN PERSENTASI CAKUPAN TEMPAT TEMPAT UMUM ( TTU ) SEHAT


KECAMATAN DAN PUSKESMAS
TAHUN 2015

NO

PUSKESMAS

Pamulang

JUMLAH
SELURUHNYA

123

JUMLAH
DIPERIKSA

103

JUMLAH
SEHAT

103

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan

%
DIPERIKSA

84

%
SEHAT

100

222

Pondok Benda

Benda Baru

Ciputat

Kampung Sawah

Situ Gintung

Jombang

Ciputat Timur

Pondok Ranji

10

Pisangan

11

Rengas

12

Pondok Jagung

13

Paku Alam

14

Pondok Aren

15

Pondok Pucung

16

Pondok betung

17

jurang mangu

18

Parigi

19

Pondok kacang

20

Serpong I

21

serpong II

22

Rawa Buntu

23

Setu

24

Kranggan

25

Bakti Jaya
KOTA

27
42
97
46
34
35
19
34
50

10
17
42
27
31
25
19
34
31
6

7
106
57
22

56
41
15
5

5
15
145
20
55

15
26
19
11
4

22

29
43

35
7

7
10
15
1.065

10
10
605

10
15
28
27
29
21
19
22
22
6
45
38
15
5
15
21
19
10
4
6
22
4
10
10
526

37
40
43
59
91
71
100
100
62
86
53
72
68
100
100
18
95
20
18
21
81
100
100
67
57

100
88
67
100
94
84
100
65
71
100
80
93
100
100
100
81
100
91
100
100
63
57
100
100
87

Persentase cakupan pemeriksaan Tempat tempat Umum (TTU) di Kota


Tangerang Selatan Sebesar 87 % dari jumlah sarana pelayanan dan tempat-tempat
umum yang diperiksa dan memenuhi syarat kesehatan.

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan

223

a) Penyehatan Tempat Pengelola Makanan (TPM)


Secara umum penyehatan TPM bertujuan untuk melakukan pembinaan
teknis dan pengawasan terhadap tempat penyehatan makanan & minuman,
kesiapsiagaan dan penanggulangan KLB keracunan, kewaspadaan dini serta
penyakit bawaan makanan.
Makanan, selain bermanfaat bagi tubuh juga dapat menjadi media penularan
penyakit apabila penanganannya tidak baik. Keamanan makanan adalah kondisi
dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran
biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu merugikan dan
membahayakan kesehatan manusia (BPOM RI, 2003). Makanan merupakan salah
satu kebutuhan dasar pada manusia, sehingga makanan memerlukan syarat bergizi,
terbuat dari bahan yang bermutu juga aman untuk dikonsumsi. Persyaratan
keamanan makanan menjadi salah satu kriteria yang harus dipenuhi karena akan
mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat.
Selain itu keamanan makanan juga dimaksudkan untuk menjamin
persediaan makanan yang bebas dari pencemaran bahan-bahan kimia berbahaya
dan cemaran mikroba yang dapat menganggu, merugikan dan membahayakan
kesehatan manusia atau mengganggu keyakinan seseorang atau masyarakat
(Dep.Kes RI, 1997).
Dari hasil pelaksanaan kegiatan penyehatan makanan dapat dilihat cakupan
TPM antara lain :
1. Industri Rumah Tangga Pangan (I-RTP)
2. Jasa Boga.
3. Depo Air Minum Isi Ulang(DAMIU), dan
4. Rumah Makan / Restoran .

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan

224

LAPORAN CAKUPAN INDUSTRI RUMAH TANGGA PANGAN ( IRTP )


KOTA TANGERANG SELATAN
TAHUN 2015
JUMLAH IRTP
JUMLAH IRTP
JUMLAH
TDK
PRODUK
MEMENUHI
KELUARAN
SYARAT

% DIPERIKSA

% DIBINA

% IRTP
MEMENUHI
SYARAT

% IRTP
TIDAK
MEMENUHI
SYARAT

10

11

12

13

NO

PUSKESMAS

JUMLAH
YANG ADA

JUMLAH
YANG
DIBINA

JUMLAH
YANG
DIPERIKSA

JUMLAH IRTP
MEMENUHI
SYARAT

Pamulang
Pondok
Benda
Benda Baru
Ciputat
Kampung
Sawah
Situ Gintung
Jombang
Ciputat Timur
Pondok Ranji
Pisangan
Rengas
Pondok
Jagung
Paku Alam
Pondok Aren
Pondok
Pucung
Pondok
betung
Jurang

41

41

41

41

41

100

100,00

100

0,00

1
11
8

1
11
8

1
11
8

1
11
8

1
11
8

100

100,00

100

0,00

100

100,00

100

0,00

100

100,00

100

0,00

3
2
4
5
28
8

3
2
4
5
28
2

3
2
4
5
28
2

3
2
4
5
28
2

3
2
4
5
28
1

100

100,00

100

0,00

100

100,00

100

0,00

100

100,00

100

0,00

100

100,00

100

0,00

100

100,00

100

0,00

25

25,00

100

0,00

0,00

0,00

100

100,00

100

0,00

100

100,00

100

0,00

100

100,00

100

0,00

2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17

0
0

0
0
0
0
0

11
4
6

11
4
6

11
4
6

11
4
6

0
0

11
4
6

21

21

21

21

21

100

100,00

100

0,00

2
4

2
4

2
4

2
4

2
4

100

100,00

100

0,00

100

100,00

100

0,00

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan

225

18
19
20
21
22
23
24
25

Mangu
Parigi
Pondok
kacang
Serpong I
serpong II
Rawa Buntu
Setu
Keranggan
Bakti jaya

JUMLAH
KAB/KOTA

100

100,00

100

0,00

4
1

4
1

4
1

4
1

100

100,00

100

0,00

100

100,00

100

0,00

0,00

0,00

100

100,00

100

0,00

100

100,00

100

0,00

38,46154

38,46

100

0,00

100

100,00

100

0,00

84,36

84,36

100

0,00

15
9
52
1

15
9
20
1

15
9
20
1

15
9
20
1

4
1
0
15
9
21
1

243

205

205

205

205

0
0

Dari data diatas didapatkan persentase IRTP yang yang telah dibina di Kota Tangerang Selatan sebesar 84,36% dari jumlah IRTP yang dibina,
pembinaan tersebut dilakukan setiap 6 bulan sekali yang disertai dengan inspeksi sanitasi dan pemeriksaan hasil olahan atau produk keluaran.

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan

226

LAPORAN CAKUPAN JASA BOGA/ KATERING


KOTA TANGERANG SELATAN
TAHUN 2015
JASABOGA / KATERING
NO

KECAMATAN

PUSKESMAS

JUMLAH YANG
ADA

JUMLAH
DIPERIKSA

JUMLAH SEHAT

% DIPERIKSA

% SEHAT

2
3
4
5
6
7

Pamulang

Pondok Benda
Benda Baru
Ciputat
Kampung Sawah
Situ Gintung
Jombang

Pamulang Barat

100

Pamulang Timur

100

Pondok Cabe Ilir


Pondok Cabe udik
Pondok Benda
Benda Baru
Ciputat
Kel. Sawah Lama
Kel. Sawah Baru
Situ Gintung

1
3
6
1

SERUA INDAH

8
9
10

Ciputat Timur
Pondok Ranji
Pisangan

11
12

Rengas
Pondok Jagung

13
14

Paku Alam
Pondok Aren

15

Pondok Pucung

Ciputat Timur
Pondok Ranji
Pisangan
Cirendeu
Rengas
Pondok Jagung
Lengkong Karya
Jelupang
Pondok Jagung Timur
Paku Alam
Pondok Aren
Pondok Jaya
Pondok Pucung

#DIV/0!
67
17
100
0
100
0
0
100
100
0
100
0
0
0

#DIV/0!
50
100
100
0
100
0
0
100
0
80
75
0
0
0
0
0

1
1
1
0
3
0
0
4
0
0
0
0
0
0
0

1
0

5
-

JOMBANG

3
4

1
3
3
1

1
2
2
1

0
1
1
2

0
2
-

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan

100

2
1

100

0
-

227

16

Pondok betung

17

Jurang Mangu

18

Parigi

19

Pondok kacang

20

Serpong I

21

Serpong II

22

Rawa Buntu

23

Setu

24

Kranggan

25

Bakti Jaya

Pondok betung
Pondok Karya
Jurang Mangu Barat
Jurang mangu Timur
Parigi
Parigi Baru
Pondok Kacang Timur
Pondok Kacang Barat
Serpong
Cilenggang
Lengkong Gudang
Lengkong Gudang Timur
Lengkong Wetan
Rawa Buntu
Buaran
Ciater
Rawa Mekar Jaya
Setu
Muncul
Keranggan
Kademangan
Bakti Jaja
Babakan
KOTA

9
6

7
5
1
-

7
5
0
1
0
0
0

1
0

1
-

0
0
0

1
-

2
-

1
0
0
0
2
0
1
7
0
0

2
3
8

1
7
1
1

69

42

78
83
0
100
0
0
0
0
0
100
-

37

33
88
0
0
61

100
100
0
100
0
0
0
0
0
0
0
100
100
100
0
0
88

Dari data diatas dari jumlah jasaboga yang ada didapatkan persentase yang memenuhi syarat atau sehat sebesar 88 %. Pembinaan Jasa Boga
dilakukan dengan cara pemantauan secara berkala setiap 6 bulan sekali dan pemeriksaan sampel makanan ke laboratorium.

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan

228

LAPORAN CAKUPAN PEMERIKSAAN DEPOT AIR MINUM


KOTA TANGERANG SELATAN
TAHUN 2015
DEPOT AIR MINUM
NO

KECAMATAN

PUSKESMAS

JUMLAH
YANG ADA

JUMLAH
DIPERIKSA

JUMLAH
SEHAT

% DIPERIKSA

% SEHAT

13

14

15

16

17

Pamulang Barat

17

17

17

100

100

Pamulang Timur

13

13

13

100

100

Pondok Cabe Ilir

Pondok Cabe udik

100

Pondok Benda

19

16

16

84

100

Benda Baru
Ciputat
Kel. Sawah Lama
Kel. Sawah Baru
Situ Gintung

15

27

50

15

40

50

13

13

13

100

100

10

10

2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

Pamulang

Pondok Benda
Benda Baru
Ciputat
Kampung Sawah
Situ Gintung
Jombang
Ciputat Timur
Pondok Ranji
Pisangan
Rengas
Pondok Jagung

13

12

11

100

92

JOMBANG

75

100

SERUA INDAH

100

100

Ciputat Timur
Pondok Ranji
Pisangan

100

100

18

18

100

10

80

75

10

10

10

100

100

75

11

10

10

91

Cirendeu
Rengas
Pondok Jagung
Lengkong Karya
Jelupang

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan

229

13
14
15
16
17
18
19

Paku Alam
Pondok Aren
Pondok Pucung
Pondok betung
Jurang Mangu
Parigi
Pondok kacang

Pondok Jagung Timur


Paku Alam

89

18

18

14

100

78

Pondok Aren
Pondok Jaya
Pondok Pucung

12

75

100

100

100

100

100

Pondok betung
Pondok Karya
Jurang Mangu Barat

15

15

15

100

100

15

15

15

100

100

10

80

88

Jurang mangu Timur


Parigi
Parigi Baru
Pondok Kacang Timur

14

64

100

15

15

15

Serpong
Cilenggang

10

10

100

20

80

50

Lengkong Gudang

10

10

Pondok Kacang Barat


20
21

Serpong I
Serpong II

Lengkong Gudang Timur


Lengkong Wetan
22

23
24
25

Rawa Buntu

Setu
Kranggan
Bakti Jaya

100

75

100

80

100

75

100

67

100

100

100

50

17

17

16

100

94

100

100

100

100

413

365

309

88

85

Rawa Buntu
Buaran
Ciater
Rawa Mekar Jaya
Setu
Muncul
Keranggan
Kademangan
Bakti Jaja
Babakan
KOTA

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan

230

Dari data tabel diatas dapat dilihat persentase pembinaan, pembinaan tersebut dilakukan setiap 6 bulan sekali oleh petugas puskesmas.
Persentase Depot AMIU yang sehat sebesar 85 % dari jumlah Depot AMIU yang diperiksa. Depot Air Minum Isi Ulang yang tidak memenuhi syarat
dikarenakan masih adanya parameter yang tidak memenuhi baku mutu, terjadi karena tidak atau jarang dilakukan pengurasan, penggantian mikro
filter sehingga menimbulkan cemaran bakteriologis.

LAPORAN CAKUPAN PEMERIKSAAN RESTORAN/RUMAH MAKAN


KOTA TANGERANG SELATAN
TAHUN 2015
RESTORAN / RUMAH MAKAN
NO

KECAMATAN

PUSKESMAS

Pamulang

Pondok Benda
Benda Baru
Ciputat
Kampung Sawah

3
4
5
6
7

Situ Gintung
Jombang

JUMLAH YANG ADA

JUMLAH
DIPERIKSA

JUMLAH
SEHAT

% DIPERIKSA

% SEHAT

10

11

12

Pamulang Barat
Pamulang Timur
Pondok Cabe Ilir
Pondok Cabe udik
Pondok Benda

27
3
1
6

21
3
1
4

15
3
1
4

78
100
67

71
100
-

100

100

Benda Baru
Ciputat
Kel. Sawah Lama
Kel. Sawah Baru
Situ Gintung

17

10

10

59

100

100

60

50

100

11

11

10

100

91

JOMBANG

80

75

SERUA INDAH

100

100

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan

231

8
9
10
11
12

13
14
15
16
17
18
19
20
21

22

Ciputat Timur
Pondok Ranji
Pisangan
Rengas
Pondok Jagung

Paku Alam
Pondok Aren
Pondok Pucung
Pondok betung
Jurang Mangu
Parigi
Pondok kacang
Serpong I
Serpong II

Rawa Buntu

Ciputat Timur
Pondok Ranji
Pisangan
Cirendeu
Rengas
Pondok Jagung
Lengkong Karya
Jelupang
Pondok Jagung Timur
Paku Alam
Pondok Aren
Pondok Jaya
Pondok Pucung
Pondok betung
Pondok Karya
Jurang Mangu Barat
Jurang mangu Timur
Parigi
Parigi Baru
Pondok Kacang Timur
Pondok Kacang Barat
Serpong
Cilenggang
Lengkong Gudang

32

32

32

100

100

15

15

10

100

10

10

80

75

100

100

32

25

21

78

22

18

15

83

10

80

37

12

11

32

92

124

119

119

96

100

10

10

10

100

100

100

100

31

31

31

100

100

100

100

100

100

0
6

0
6

0
6

100

100

Lengkong Gudang Timur

17

15

12

Lengkong Wetan
Rawa Buntu
Buaran
Ciater

26

16

10

26

12

46

50

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan

75

67

100

63

232

23

Setu

24

Kranggan

25

Rawa Mekar Jaya


Setu
Muncul
Keranggan
Kademangan
Bakti Jaja
Babakan

Bakti Jaya
KOTA

100

75

100

100

100

87

543

452

391

Kota Tangerang Selatan dari 452 rumah makan/restoran yang diperiksa serta memenuhi syarat kesehatan sebesar 87% dari jumlah restoran dan
rumah makan yang diperiksa. Dari semua restoran yang memenuhi syarat diberikan tanda atau stikerisasi layak sehat yang dikeluarkan dari Dinas
Kesehatan Kota Tangerang Selatan. Bagi restoran yang memenuhi syarat diwajibkan memeriksakan sampel makanannya di laboratorium Kesehatan
secara rutin dan dilakukan pembinaan oleh petugas kesehatan.

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan

233

2.1.

Pelaksanaan dan Hasil Kegiatan 2015


a) Penyehatan Lingkungan Pemukiman
1. Penyuluhan pemukiman sehat di Kecamatan Setu yaitu
Kelurahan Babakan dan kelurahan Kranggan.
2. Kegiatan yang dilakukan adalah penyuluhan tentang kesehatan
lingkungan dan penyakit berbasis lingkungan serta cara
pencegahan dan penanggulangan. Sasaran penyuluhan yaitu
warga dan kader sebanyak 60 orang setiap kelurahan.
3. Dilakukan Uji petik air bersih dimasyarakat sebanyak 122
Sampel air bersih diperiksa. Parameter yang diperiksa antara
lain: pH, suhu, Kesadahan, Kekeruhan, Sulfat, Mangan dan Besi
(Fe+). Hasil Terlampir

b) Penyehatan Tempat-tempat Umum


1.

Pemantauan Sanitasi Rumah Sakit


Dalam lingkup Rumah Sakit (RS), sanitasi berarti upaya

pengawasan berbagai faktor lingkungan fisik, kimiawi dan biologik di


Rumah Sakit yang menimbulkan atau mungkin dapat meng-akibatkan
pengaruh buruk terhadap kesehatan petugas, penderita, pengunjung maupun
bagi masyarakat di sekitar Rumah Sakit.
Rumah Sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan yang di
dalamnya terdapat bangunan, peralatan, manusia (petugas, pasien dan
pengunjung) dan kegiatan pelayanan kesehatan, ternyata di samping dapat
menghasilkan dampak positif berupa produk pelayanan kesehatan yang baik
terhadap pasien, juga dapat menimbulkan dampak negatif berupa pengaruh
buruk kepada manusia seperti pencemaran lingkungan, sumber penularan
penyakit dan menghambat proses penyembuhan dan pemulihan penderita.
Untuk itu sanitasi Rumah Sakit diarahkan untuk mengawasi faktorfaktor tersebut agar tidak membahayakan. Dengan demikian, sesuai dengan
pengertian sanitasi, lingkup sanitasi Rumah Sakit menjadi luas mencakup
upaya-upaya yang bcrsifat fisik seperti pembangunan sarana pengolahan air
limbah, penyediaan air bersih, fasilitas cuci tangan, masker, fasilitas

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan

234

pembuangan sampah, serta upaya non fisik seperti pemeriksaan,


pengawasan, penyuluhan, dan pelatihan.
Kegiatan

pengawasan dan pemantauan

kesehatan lingkungan

rumah sakit pada dasarnya adalah untuk melakukan pembinaan supaya


rumah sakit dapat menjalankan fungsinya sesuai dengan peraturan dan
ketentuan yang berlaku terutama yang berkaitan dengan masalah kesehatan
dan lingkungan.
Lingkup Kegiatan
Pemantauan kualitas air bersih
Dilakukan atau tidaknya pemeriksaan Kualitas Air bersih .
Pemantauan air limbah
Dilakukan Atau tidaknya pemeriksaan Kualitas Air Limbah pada
inffluent dan effluent.
Pemantauan Pest control
Dilakukan pengawasan terhadap chemical dan izin operasional
Pemantauan pengelolaan sampah medis
Ada atau tidaknya kerjasama dengan pihak luar untuk memusnahkan
sampah atau limbah medis dengan menggunakan incenerator.
Pemantauan tempat pengelolaan makanan
Ada atau tidaknya pemeriksaan Kesehatan Penjamah dan sampel
makanan yang disajikan.
Pemantauan upaya promosi kesehatan.
Pemantauan system pelaporan yang berkaitan dengan kesehatan
lingkungan RS.

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan

235

LAPORAN CAKUPAN PJAS DILINGKUNGAN SEKITAR SEKOLAH


KABUPATEN/ KOTA KOTA TANGERANG SELATAN
TAHUN 2015
CAKUPAN KANTIN SEKOLAH

NO

PUSKESMAS

Pamulang

CAKUPAN JPAS KANTIN SEKOLAH

JUMLAH
KANTIN

JUMLAH
DIBINA

JUMLAH
DIPERIKSA

JUMLAH
MEMENUHI
SYARAT

%
DI
BINA

%
DI
PERIKSA

%
MEMENUHI
SYARAT

JUMLAH
PJAS
DIJUAL

JUMLAH
PJAS DI
PERIKS
A

SMP Muh 44

SMA Muh 25
Mts Daarul
Hikmah

100
100
100

100
100
100

SMP Al Badar ILS

100
100
100

12

100

100

100

SMP 17 Tangsel

MI Darain 1
SD Pamulang
Barat

100
100
100

100
100
100

SD Pelita Bangsa

100
100
100

100

100

SMP 4 Tangsel

MTsN II

Epata Scholl
SD Pamulang
Permai

100
100
100

SMP Djojorejo

NAMA SD/ MI

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan

JUMLAH
PJAS
MEMEN
UHI
SYARAT

% PJAS DI
PERIKSA

% PJAS
MEMENU
HI
SYARAT

0
0
0

#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!

100

100

100
1
100

86
0
100

#DIV/0!
#DIV/0!
100
#DIV/0!

100

100
100
100

100
100
100

11

14

14

0
100
0

100

100

100

#DIV/0!

100

100

#DIV/0!

236

14

SD Dharma Karya
UT

100

100

100

#DIV/0!

SMk Sasmita

100

100

100

11

#DIV/0!

100

100

100

100

100

100

100

100

16

16

16

16

100

100

100

16

16

10

63

100

100

100

100

100

100

10
10

10
10

10
10

10
10

100
100

100
100

100
100

10
10

0
0

0
0

0
0

0
0

100

100

100

100

100

100

100

100

100

10
5
1

10
5
1

10
5
1

10
5
1

100
100
100

100
100
100

100
100
100

0
0
0

0
0
0

0
0
0

0
0
0

0
0
0

100

100

100

20

30

100

6
1

6
1

6
1

6
1

100

100

100

13

53,8461538

100

100

100

100

100

100

SD BENDA BARU
II

29

29

50

14

21

67

SD AL- FAJAR

25

25

100

11

55

67

SDN Pamulang
Timur 02
SMP Harapan
Bangsa
SDN Pondok
Cabe Ilir 02
SD Muh 25
MI
Assadatudarain I
SDN Bukit
Pamulang Indah
SMPN 17 Tangsel
SMK Sasmita
SMP
Muhamadiyah 44
SD Putra Pertiwi
Mts Daarul
Hikmah
SMp 4 Tangsel
SMP Djojorejo
SD Mater Dei
2

Pondok
Benda

Benda Baru

SDIT Al Azhar
15 Pamulang
SDI As Salamah
SD Seruni Putih

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan

237

Ciputat

SD 7 CIPUTAT
SMAN 1 CIPUTAT
SMP PGRI 1
SMA PGRI 1
ISLAMIYAH
MUHAMMADIYAH
SMA
DARUSALAM
SD ALSYUKRO
MIN CIPUTAT
SMA YAPIA

Kampung
Sawah

1
1
1
1
1
1

0
1
1
1
1
0

100

100

30

20

70

100

100

100

18

40

100

100

100

100

20

100

100

100

20

100

100

100

15

100

100

100

100

100

30

1
1
1

1
1
1

1
1
1

1
0
1

100

100

100

30

100

100

17

100

100

100

12

100

100

100

100

50

SDN Sawah III


SMP Bintang
Kejora

100

100

100

55,5555556

80

1
1
1

1
1
1

1
1
1

1
1
1

100
100

100
100

100
100

100

100

100

100

100

100

100

66,6666667

100

100

100

100

100
71,4285
7143

100

100

100

100

Al Falaah
SMAN 10 Tangsel
SMK Bina
Informatika
Situ Gintung

1
1
1
1
1
1

SD Tara Salvia

Paramarta

1
1
1
1
1
1

TK/SD/SMP NUSA
INDAH
SDN SERUA III
SD/SMP/SMK
WASKITO
TK/SD/SMP
TARUNA BANGSA
SDN SERUA I

2
1

2
1

2
1

2
1

100
100

100
100

100,00
100,00

13
11

9
4

8
4

69,23
36,36

100

100

100,00

15

60,00

1
1

1
1

1
1

1
0

100
100

100
100

100,00
100,00

14
10

9
1

8
1

64,29
10,00

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan

238

100

88,8888
8889
100
77,7777
7778
88,8888
8889
100

SD TIRTA BUARAN
MI
BAITURRAHMAN
TK/SD/SMP
ERENOS
TK/SD BETHESDA
SDN SERUA II
SDN SERUA IV
SDN SERUA V
MI AL-FALAH
SDIT AL-LAUZAH
MIN
PEMBANGUNAN
INSANI
SMP TIRTA
BUARAN
MTS AL-FALAH

JOMBANG

SMAN 9
TANGSEL
SMP IT AULIA
JOMBANG

1
1

100
#DI
V/0!

2
1
1
4

2
1
1
4

5
1
1

100
#DIV/0!

2
1
2
2

2
1
1
1

100
100
100
100

100
100
200
50

5
1
1

3
1
1

1
1
1

100
100
100

2
1

2
1

1
1

100,00

88,89

10

30,00

100,00
100,00
200,00
50,00

9
6
5
12

2
1
2
2

2
1
1
1

22,22
16,67
40,00
16,67

60
100
100

60,00
100,00
100,00

8
6
5

3
1
1

1
1
1

37,50
16,67
20,00

100
100
50
50
33,3333
3333
100
100

100

100

100,00

16,67

100

1
1

100
100

50,00
100,00

7
4

1
1

1
1

14,29
25,00

100

50
100
85,7142
9

85,71

14

42,86

100
100
83,3333
3333

#DIV/0!

100
66,6666
6667

100

100

100

100

100

3
6
8

3
6
8

3
6
7

2
6
6

100

100

67

100

100

100
100

100
88

100
86

100

100

100

100

100

100

100

100

100

SD BUDI MULIA

100

100

100

100

100

SMP Negeri 3
Tangerang
Selatan

100

100

100

100

100

SMK LETRIS
MI SOEBONO
SMP ADZKIA
DARUL TAUHID

Ciputat
Timur

SD ASSIDIQIYAH

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan

239

MIN Cempaka
Putih
SMP
Muhammadiyah
17 Ciputat
SMP Dua Mei
SMA/SMK Triguna

Pondok
Ranji

10
11

MI Jamiatul
Khoir
SD Rempoa 2
Ciputat Timur
SDN 01 Pondok
Ranji
SDN 02 Pondok
Ranji
SDN 03 Pondok
Ranji
SDN 04 Pondok
Ranji
MI/MA Sunanul
Husna
MI/MA Sabiluna
MI/MA Cendikia
Madani
MI/MA Nurul
Falah
MI Nurul Najah
SMPN 10 Pondok

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

10

10

10

100

100

100

100

100

10

10

10

100

100

10

10

100

70

10

10

10

100

100

100

100

20

10

50

80

100

100

20

10

50

80

100

100

100

100

80
85,7142
8571

100

87,5

0
1
10

0
1
10

0
1
10

0
0
9

0
100
100

0
100
100

0
0
90

12
20
10

12
16
10

12
16
9

100
100
100

100
100
90

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan

240

10

Pisangan

Ranji
SMPN 13 Pondok
Ranji
SMAN 4 Pondok
Ranji
SDN Pisangan 1
SDN Pisangan 2
SDN Pisangan 3
SD Islam Ruhama
SD Al Fath
SDN Cirendeu
SD Lab School

11

12
13

Rengas
Pondok
Jagung
Paku Alam
Paku Alam
Paku Alam
Paku Alam
Paku Alam
Paku Alam
Paku Alam
Paku Alam

100

100

75

10

10

10

100

100

8
1
1
1
1
1
1
1

8
5
4
3
9
1
3
1

8
5
4
3
3
1
1
1

1
1
1
1
0
1
1
1

100

100

10

10

100

500

500

12,5
20

400

400

25

20

300
900

300
300

33,33333
0

25

100

100

100

75

300

100

100

40

100
100

100
50

100
100

15

15

15

100

100

100

100

100

60
#DIV/0!
#DIV/0!
100
#DIV/0!
100
100
100
100
100

10

40

SDN Rengas
MI Nurun Najah

2
1

2
1

1
1

1
1

SDN
JELUPANG 1

25

12

12

48

48

10

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

SDN PAKU
ALAM I
SDN PAKU
ALAM II
MI I'ANATUL
HUDA
MI
ARRAHMANIYAH
SDN PAKU JAYA
I
SDN PAKU JAYA
II
MI RAUDATUL
JANNAH
SDN
PAKULONAN I

2
1
3
2
3
1
1
1

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan

241

100

80

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

Paku Alam
14

Pondok
Aren

SDN
PAKULONAN II

16

Pondok
betung

100

100

100

100

100

100

100

14

50

100

100

100

SMPI Amalina

1
1
1

1
1
1

1
1
1

1
1
1

100

100

100

14

14

10

100

100

100

100

100

100

100

100

50

SMP Kebangsaan
15

SDI AN-NISAA
SD Kristen
Penabur Bintaro

SMAN 5 Tangsel
Pondok
Pucung

100
85,7142
8571
#DIV/0!
71,4285
7143
75
100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

MI Unwanunnajah

100

100

100

100

SD Alam Bintaro

100

100

100

100

SDI Al mujahirin

100

100

100

100

MI Nurul Falah
SDN Pondok
Betung 01
SDN Pondok
Betung 02
SDN Pondok
Betung 03

100

100

100

100

SDS Dahlia
SDS Wijaya
Kusuma
SDN Pondok
Pucung 01
SDN Pondok
Pucung 03
SDN Pondok
Pucung 02
SDN Pondok
Pucung 05
SDN Pondok
Pucung 04

100

100

100

100

100
100
100
100
100
66,6666
6667

100

100

100

100

100

100

100

100

33,3333

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan

242

SDN Pondok
Betung 04
MI
hadiqutunasyiin
SDK Ricci
SD/MI Al Ikhwan
SD
Pembangunan
Jaya
MTS Nurul Huda
MI An Najiyah
MI Al Hidayah
SDS
Cendrawasih
SDN Pondok
Karya
MI Baiturakhim
SDI Al Azhar

17

jurang
mangu

18

Parigi

sdip baitulmaal
SD AR-Ruhama
SMp negeri 12
SD Citra Indonesia
SDN Parigi 05
SDN Parigi 03
SDN Parigi 02
SDS Tunas
Indonesia

3333
44,4444
4444

100

100

100

100

1
1
1

1
1
1

1
1
1

1
1
1

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

1
1
1

1
1
1

1
1
1

1
1
1

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

12

12

100

100
80
50
58,3333
3333

100

100

100

100

100

1
1

1
1

1
1

1
1

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100
100
44,4444
4444

4
1
4
1
2
2
1

4
1
4
1
2
2
1

4
1
4
1
0
0
1

4
1
4
1
0
0
1

100
100
100
100

100
100
100
100

11
3
2
1

11
3
2
1

11
3
2
1

100
100
100
100

100

100
100
100
100
#DIV/0!

100

#DIV/0!

20

100

100

100
100
100
100
0
0
100

100

25

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan

100
#DIV/0!

243

50
100
80

SMK Fadilah
SMA Arif Rahman
Hakim
MI AL - Islamiyah
SDS Fadilah
19

Pondok
kacang

SD Budi Luhur

SMK Mega Bangsa


SMPN 5
Tangerang Selatan
SD Mutiara
Harapan
SMA Izada
20

21

Serpong I

serpong II

MIM Al-Misbah
SMP PGRI 35
SERPONG
MTS Serpong
SMA PGRI 22
Serpong
SMPN 1 Kota
Tangsel
SMK TI PGRI 11
Serpong

SD Sinar
Cendikia
SDN Lengkong
Gudang III
SDN Lengkong
Gudang
SDN Lengkong

100

75

100

75

100

2
1
1

2
1
1

1
2
2

1
2
2

100

50

100

40

100

200

100

100

200

100

100
100
100

1
1

1
1

1
1

1
1

100

100

100

60

100

100

100

60

100

100

100

1
2

1
2

1
1

1
1

100

100

100

100

100

50

100

66,6666667

100
100
0

100
100
0

100

100

100

1
1

1
1

1
1

0
0

100
100

100
100

0
0

0
23

0
12

0
3

0
52,173913

0
25

100

100

12

41,6666667

60

100

100

11

45,4545455

60

100

100

100

100

100

100

100

87,5

1
1

1
1

1
1

1
1

0
0

100
100

0
100

8
6

6
6

4
4

75

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan

244

100

100
71,4285
7143
66,6666
6667
66,6666

22

23

Rawabuntu

Setu

wetan II
SDI Al - Azhar
SDN Lengkong
Wetan I
SDI Cikal
Harapan
SDI Raudah
SDI Permata
gemilang
SD Kristen Ora
Et Labora
SDN Rawabuntu
3
SDN Buaran 1
SDN Ciater 3
SDIT Nurfahilah
SDN Buaran 2
SDI Rawa
Mekar jaya
SDN Rawa
Mekar Jaya
SDI Insan
Cemerlang
SDN Muncul 1
SDN Muncul 2
SDN Muncul 3
SDN Setu
SDN Puspitek

6667
1

100

100

12

50

100

1
1

1
1

1
1

1
1

100

100

100

100

100

100

1
1
1
1
1

1
1
1
1
1

1
1
1
1
1

1
1
1
0
1
1
0

0
66,6666
6667

33,3333333

100

6
4

50

100
100

100

100

100

100

100

1
1
1
1
0

100
100
100
100
100

100
100
100
100
100

100
100
100
100
0

4
2
4
5
3

100

50

40

66,6666667

0
0
100
100
100

100

100

100

50

100

100

100

100

50

100

1
0
0
1
1
0

1
1
0
0
1
0

0
1
0
0
1
0

100
100
0
0
100
0

100
100
0
0
100
0

2
31
0
24
18
0

50

8
0
0
9
0

8
0
0
9
0

25,8064516

100
100
0
0
100
0

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan

245

100,00
0,00
0,00
0,00
0,00

#DIV/0!
0
50
#DIV/0!

SD Mitra
Cendikia
Mi Tahdzibul
Athfal
MI Nurul Falah
MTS
Pembangunan
Nurul Islam
MTS Man Baul
Ulum
SMP
Muhammadiyah
SMPN 8
Puspitek
SMP Assaada
SMK IPTEK
SMKN 3
Tangerang
Selatan
SMK
Muhammadiaya
h
SMAN 2
Tangerang
Selatan
ITI Puspitek
24

Kranggan

0,00

32

1
0

1
0

0
0

0
0

0
0

0
0

0,00

0
0

0
0

0,00

16
12

0
0

0,00

25

0,00

#DIV/0!

100

100

100,00

19

11

11

57,8947368

1
0
1

1
0
1

0
0
0

0
0
0

0
0
0

0
0
0

0,00

0
0
0

0
0
0

0
#DIV/0!

0,00

32
0
23

0
0
0

0,00

15

0,00

20

1
1

1
1

0
0

0
0

0
0

0
0

0,00

32
26

0
0

0
0

0
0

0,00

0,00

SD N BATAN
INDAH

100

100

22

27,2727273

MTs An-Nashihin

0
0

100
100

11

SMK An-Nashihin

100
100

19

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan

246

100

100
0
0

SMP IT INSAN
HARAPAN

100

100

100

MAN SERPONG

100

100

13

MI MATLAUL
ANWAR

100
#DI
V/0!

0
0

#DIV/0!

#DIV/0!

16

100

100

14

42,8571429

100

100

11

#DIV/0!

#DIV/0!

100

11

0
0

SD N
KADEMANGAN 2
SD N
KADEMANGAN 1

25

Bakti Jaya

MI AL-KHAERIYAH

SMPI Al-Khaeriyah
SD N
KERANGGAN

#DI
V/0!
100

100

100

SD HIKARI

#DI
V/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

SDN Bakti Jaya


SDN 1 Babakan
SDN 2 Babakan

SDI Al-Amanah
SMPI Al-Amanah
SMP N 20
Tangerang
SMPI Al-Azhar
SMK Al-Alamanah
Jumlah ( Kab/Kota )

412

#DIV/0!

0
2
3

0
0
0

0
0
3

0
0
2

#DIV/0!

100

66,66667

100

7
8

0
8

7
8

6
7

100

85,71429

100

100

100

87,5

100

3
5
2

3
5
0

3
5
2

2
5
2

100

100

66,66667

75

100

100

100

100

100

100

1618

737

609

46

405

378

314

98

92

83

Data tabel diatas didapatkan dari hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh petugas puskesmas terhadap sekolah di wilayah kerja masing-masing,
dan melakukan penyuluhan makanan jajanan serta pemeriksaan makanan jajanan dengan alat Sanitary Field Kit.

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan

247

100

0
0
0
80
83,3333
3333
87,5
100
100
0
83

c) Penyehatan Tempat pengolahan makanan


1. Restoran/ Rumah Makan
TABEL
CAKUPAN RESTORAN/RUMAH MAKAN YANG DIBINA
DAN MEMENUHI SYARAT
KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN 2015
RESTORAN / RUMAH MAKAN
NO

KECAMATAN

PUSKESMAS

JUMLAH
YANG
ADA

JUMLAH
DIPERIKSA

JUMLAH
SEHAT

%
DIPERIKSA

%
SEHAT

10

11

12

27

21

78

71

100

100

6
17

6
10

2
2

1
1

11

11

SERUA INDAH

32

32

32

15

15

10

10

32

25

Lengkong Karya

22

18

15

Jelupang

10
37

8
12

7
11

Pamulang

Pamulang Barat
Pamulang Timur
Pondok Cabe Ilir
Pondok Cabe udik

Pondok Benda

Pondok Benda

3
4

Benda Baru
Ciputat

Benda Baru
Ciputat

Kampung Sawah

Kel. Sawah Lama


Kel. Sawah Baru

Situ Gintung

Situ Gintung

Jombang

JOMBANG

Ciputat Timur

Ciputat Timur

Pondok Ranji

Pondok Ranji

10

Pisangan

Pisangan
Cirendeu

11

Rengas

Rengas

12

Pondok Jagung

Pondok Jagung

Pondok Jagung Timur


13
14

Paku Alam
Pondok Aren

Paku Alam
Pondok Aren

15
3
1
4

10

100
59

100
100

100

60

50
0

100
0

100

91

80

75

100
100

100
100

1
1
10
3

10

100

2
21

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan

67

80
75

100

100

78

83

80
32

92
-

248

Pondok Jaya
15

Pondok Pucung

Pondok Pucung

16

Pondok betung

Pondok betung
Pondok Karya

17

Jurang Mangu

Jurang Mangu Barat


Jurang mangu Timur

18

19

Parigi
Pondok kacang

124

119

10
5

10
5

31

31

Parigi

Parigi Baru

Pondok Kacang Timur

119

96

100

100
100

100
100

31

100

100

100

100

100

100

100

100

10

2
2

Pondok Kacang Barat


20

Serpong I

Serpong

Serpong II

17

15

26

16

26

12

Muncul

Keranggan
Kademangan
Bakti Jaja
Babakan

100

100

87

Lengkong Gudang
Lengkong Gudang Timur
Lengkong Wetan

22

Rawa Buntu

Rawa Buntu
Buaran
Ciater
Rawa Mekar Jaya

23

24
25

Setu

Kranggan
Bakti Jaya

Cilenggang
21

Setu

KOTA

0
0

543

1
3

12

10

6
4
5
3
0

452

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan

391

46

50

75

67

100

63

100

75
0

100
-

249

2.

Depot Air Minum Isi Ulang

KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN 2015


DEPOT AIR MINUM
NO

KECAMATAN

PUSKESMAS

JUMLAH
YANG
ADA

JUMLAH
DIPERIKSA

13

14

15

Pamulang Barat

17

17

17

100

Pamulang Timur

13

13

13

100

Pondok Cabe Ilir

Pondok Cabe udik

Pamulang

Pondok Benda

Pondok Benda

Benda Baru
Ciputat
Kampung
Sawah

Benda Baru
Ciputat

4
5

Kel. Sawah Lama


Kel. Sawah Baru

Situ Gintung

Situ Gintung

Jombang

JOMBANG
SERUA INDAH

Ciputat Timur

Ciputat Timur

Pondok Ranji

Pondok Ranji

10

Pisangan

Pisangan
Cirendeu

11

Rengas

Rengas

12

Pondok Jagung

Pondok Jagung
Lengkong Karya
Jelupang

13

Paku Alam

Pondok Jagung
Timur
Paku Alam

14

Pondok Aren

Pondok Aren
Pondok Jaya

15

Pondok Pucung

Pondok Pucung

16

JUMLAH
SEHAT

%
DIPERIKSA

%
SEHAT

16

17

100
100

100

16

84

19
15

27

100
50

15

40

50

13
10
13
8
3
7

10
9
10
4
2
11

2
5

10

12

11

100

75

100

100
0

100

100

10

10

75

10

10

91

18

100

100

100
100
100
0
80
75

78

75

100

100

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan

92

100

89

8
14

100
0

18

12

13

18

18

13

100
100
100

250

16

17

18

Pondok betung
Jurang Mangu

Parigi

Pondok betung
Pondok Karya
Jurang Mangu
Barat
Jurang mangu
Timur
Parigi
Parigi Baru

19

Pondok kacang

20

Serpong I

Pondok Kacang
Timur
Pondok Kacang
Barat
Serpong
Cilenggang

21

Serpong II

Lengkong
Gudang
Lengkong
Gudang Timur

15

15

15

100

100

15

15

15

100

100

10
14
4
3
15

10
5
10

80

64

15

15

10

100

80

10

Rawa Buntu

Rawa Buntu
Buaran
Ciater
Rawa Mekar Jaya

23

Setu

Setu
Muncul

24

25

Kranggan
Bakti Jaya

100

20
50
-

Lengkong Wetan
22

88

4
5
4
3
6

100

100

100

100

100

75
80
75
67
100

Keranggan
Kademangan

4
2

100

50

17

17

16

100

94

Bakti Jaja

100

100

Babakan

100

100

88

85

KOTA

413

365

309

3. Pemantauan Peredaran makanan di masyarakat


Pelaksanaan kegiatan ini selain dilakukan secara rutin tiap bulan, juga dalam
momen tertentu, terutama menjelang perayaan hari - hari besar, karena dalam situasi
tersebut distribusi dan stok pangan melimpah di pasaran. Hasil kegiatan tersebut untuk
Dinas Kesehatan melakukan pemeriksaan kimia secara langsung. Pemeriksaan Kimia
meliputi pemeriksaan Boraxs, Formalin, Rodhamin B dan Methanyl Yellow.
Pemeriksaan tersebut dilakukan pada makanan yang dicurigai dan beredar di pasar seperti

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan

251

: kolang kaling, pacar cina/mutiara, tahu putih dan tahu kuning, ayam bumbu kuning,
manisan, dll.
Pemantauan dan Sidak bersama lintas sektor terkait, yaitu Dinas Perindustrian
dan Perdagangan, Dinas Pertanian dan Peternakan, Satpol PP, Badan POM Serang, serta
YLKI. Kegiatan pemantauan dilakukan di pasar Tradisional di Ciputat, Serpong,
Jombang, Pasar Modern BSD dan Supermarket di wilayah Kota Tangerang Selatan.
Hasil pemeriksaan didapatkan sebagian besar mengandung pewarna tekstil
merah yang terdapat pada pacar cina atau mutiara.
Tabel SPM

SPM 2015
CAPAIANN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA TANGERANG
SELATAN
INDIKATOR

TARGET

2015
URAIAN DATA DASAR

1
1

Cakupan Kunjungan Ibu


Hamil K4.

Cakupan Ibu hamil dengan


komplikasi yang ditangani.

Cakupan pertolongan
persalinan oleh bidan atau
tenaga kesehatan yang
memiliki kompetensi
kebidanan.
Cakupan pelayanan Ibu
Nifas

Cakupan neonatal dengan


komplikasi yang ditangani

Cakupan kunjungan bayi.

Cakupan Desa/Kelurahan
Universal Child
Immunization (UCI).

JUMLAH

NILAI

Jml Ibu Hamil yg memperoleh pelayanan antenatal K4 di satu


wilayah kerja pada kurun waktu tertentu (Orang)

32413
94,61%

95%

100,00%

80%

93,59%

90%

92,92%

90%

100,00%

80%

98,56%

90%

100,00%

100%

Jumlah sasaran ibu hamil di satu wilayah kerja dalam kurun


waktu yang sama (Orang)*
Jml Ibu dg komplikasi kebidanan yang mendapat penanganan
definitif disatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
(Orang)
Jml Ibu dengan komplikasi kebidanan di satu wilayah kerja pd
kurun waktu yg sama (Orang) *)

34260
6540
6540

Jumlah ibu bersalin yg ditolong oleh tenaga kesehatan di satu


wilayah kerja pada kurun waktu tertentu (Orang)

30607

Jml seluruh sasaran ibu bersalin di satu wilayah kerja dalam


kurun waktu yg sama (Orang)*)

32703

Jumlah ibu nifas yg telah memperoleh 3 kali pelayanan nifas


sesuai standar di satu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu.
Seluruh Ibu nifas di satu wilayah kerja dalam kurun waktu yg
sama (Orang) *)
Jumlah neonatus dengan komplikasi yang tertangani
(Kasus/jiwa)

30387
32703
3682

Jumlah seluruh neonatus dengan komplikasi yang ada


(Kasus/jiwa) *)

3682

Jumlah bayi memperoleh pelayanan kesehatan sesuai


standar disatu wilayah kerja pd kurun waktu tertentu (Jiwa)

28514

Jumlah seluruh bayi lahir hidup disatu wilayah kerja dalam


kurun waktu yg sama (Jiwa)

28931

Jumlah desa/kelurahan UCI (Desa/Kelurahan)

54

Jumlah seluruh desa/kelurahan (Desa/Kelurahan)

54

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan

252

10

11

12

13

Cakupan pelayanan anak


balita.

Jumlah seluruh anak balita (Anak)

103611

Jumlah anak usia 6 24 bln keluarga miskin yg mendapat


Makanan Pendamping - ASI

1304

Jumlah seluruh anak usia 6 24 bln keluarga miskin (Anak)

1304

Cakupan Balita gizi buruk


mendapat perawatanat

Jumlah balita gizi buruk mendapat perawatan di sarana


pelayanan kesehatan (Anak)

88

Jumlah seluruh balita gizi buruk yg ditemukan (Anak)

88

Cakupan penjaringan
kesehatan siswa SD dan
setingkat
Cakupan peserta KB Aktif

Cakupan Penemuan dan


penanganan penderita
penyakit
a
Acute Flacid
Paralysis (AFP) rate
per 100.000
penduduk < 15 tahun

15

100527

Cakupan pemberian
makanan pendamping ASI
pada anak usia 6-24 bulan
keluarga miskin.

14

Jumlah anak balita yang memperoleh pelayanan pemantauan


pertumbuhan minimal 8 kali (Anak)

Penemuan Penderita
Pneumonia Balita

Penemuan Pasien
Baru TB BTA Positif

Penderita DBD yang


Ditangani

Penemuan Penderita
Diare

Cakupan pelayanan
kesehatan dasar
masyarakat miskin
Cakupan pelayanan
kesehatan rujukan pasien
masyarakat miskin.

Jml murid SD dan setingkat yg diperiksa kesehatannya oleh


tenaga kesehatan atau tenaga terlatih (Anak)

24146

Jumlah murid SD dan setingkat (Anak)

25084

Jumlah PUS yang menggunakan kontrasepsi (Pasangan)

189668

Jumlah Seluruh PUS


(Pasangan)

255780

Jumlah kasus AFP non Polio yang dilaporkan (Kasus/Orang)


Jumlah Penduduk < 15 tahun (Orang)

5739

Jumlah perkiraan penderita Pneumonia balita (Anak)

5816

Jumlah pasien baru TB BTA positif yang ditemukan dan


diobati (orang)

783

Jumlah perkiraan pasien baru TB BTA positif (Orang)

1511

Jumlah penderita DBD yang ditangani sesuai SOP (Orang)

712

Jumlah penderita DBD yang ditemukan (Orang)

712

Jumlah penderita diare yang datang dan dilayani di sarana


Kesehatan dan Kader (orang)

30527

Jumlah perkiraan penderita diare *) (orang)

59519

Jumlah kunjungan pasien masyarakat miskin di Sarkes strata


1 (Orang)

61030

Jumlah seluruh masyarakat miskin di kabupaten/kota (Orang)

128753

Jumlah seluruh masyarakat miskin di kabupaten/kota


(Orang)
a

16

Pasien Jaminan
Kesehatan Daerah

Pasien Jaminan
Kesehatan
Masyarakat

Cakupan pelayanan gawat


darurat level 1 yg harus
diberikan sarana
kesehatan (RS) di
Kab/Kota.

Jumlah Kunjungan Pasien Jamkesda

90%

100,00%

100%

100,00%

100%

96,26%

100%

74,15%

70%

5,89

100%

98,68%

100%

51,82%

100%

100,00%

100%

51,29%

100%

47,40%

100%

23
389900

Jumlah penderita pneumonia balita yang ditangani (Anak)

Jumlah pasien masyarakat miskin di sarkes strata 2 dan


strata 3 (Orang)

97,02%

695
128160

0,54%

528
2,13%

Jumlah Kepesertaan Jamkesda

24779

Jumlah Kunjungan Peserta Jamkesmas di Puskesmas

154853

Jumlah Kepesertaan Jamkesmas

103839

149,13%

Pelayanan gawat darurat level 1 (Buah)


100%
Jumlah Rumah Sakit Kabupaten/Kota (Buah)

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan

253

17

18

Cakupan Desa/Kelurahan
mengalami KLB yang
dilakukan penyelidikan
epidemiologi <24 jam
Cakupan Desa Siaga Aktif

Jumlah KLB di desa/kelurahan yang ditangani <24 jam


(Kasus)
Jumlah KLB di desa/kelurahan yang terjadi (Kasus)

100%

100%

100,00%

80%

100%

Jumlah Desa Siaga yang aktif (Desa)

54

Jumlah Desa Siaga yang dibentuk (Desa)

54

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan

100,00%

254

BAB V
SUMBER DAYA KESEHATAN
Tenaga kesehatan merupakan kunci utama dalam keberhasilan pencapaian tujuan
pembangunan bidang kesehatan di Indonesia. Jumlah tenaga kesehatan diperlukan untuk
mengetahui ketersediaan dan kekurangan tenaga kesehatan di setiap wilayah.
Dalam Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan pada pasal 21
menyebutkan bahwa pemerintah mengatur perencanaan, pengadaan, pendayagunaan,
pembinaan dan pengawasan mutu tenaga kesehatan dalam rangka penyelenggaraan
pelayanan kesehatan.
Setiap tenaga kesehatan yang akan menjalankan pekerjaannya wajib memiliki
Surat Tanda Registrasi (STR). Registrasi tenaga kesehatan diatur dalam Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 46 Tahun 2013 tentang Registrasi Tenaga Kesehatan. Registrasi adalah
pencatatan resmi terhadap tenaga kesehatan yang telah memiliki sertifikat kompetensi dan
telah mempunyai kualifikasi tertentu lainnya serta diakui secara hukum untuk
menjalankan praktik dan/atau pekerjaan keprofesiannya. STR adalah bukti tertulis yang
diberikan oleh menteri kepada tenaga kesehatan yang telah diregistrasi. Untuk
mendapatkan STR, tenaga kesehatan harus memiliki ijazah dan sertifikat kompetensi.
STR berlaku selama lima tahun dan dapat diperpanjang setiap lima tahun.
TENAGA KESEHATAN

No

Jenis Ketenagaan

Jumlah 2015

Jumlah 2015

Dinkes & RSU

RS Swasta

(Orang)

(Orang)

Dokter spesialis

21

593

Dokter Umum

106

192

Dokter Gigi

39

65

Bidan

273

185

Perawat

336

1203

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan

255

No

Jenis Ketenagaan

Jumlah 2015

Jumlah 2015

Dinkes & RSU

RS Swasta

(Orang)

(Orang)

Ahli Gizi

23

38

Ahli Sanitasi

12

Farmasi

29

36

Kesmas

13

846

2329

Total

Dari data di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa tenaga kesehatan yang tebanyak
adalah jumlah tenaga perawat dari Rumah Sakit Swasta mencapai 1.203 orang pada tahun
2015.
.

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan

256

BAB VI
KESIMPULAN
Dari hasil pembahasan dan dari hasil data yang di dapatkan bisa disimpulkan dari
semua kegiatan telah mencapai target yang telah ditentukan, dengan rincian :
1. Kegiatan program penimbangan balita di Kota Tangerang Selatan pada tahun 2015
telah mencapai target yang telah ditentukan K/S 96,82 persen, D/S 86,88 persen, N/S
61,37 persen, dan N/D85,56 persen. Kegiatan ini harus terus ditingkatkan agar
pertumbuhan balita tetap terpantau dengan baik.
2. Hasil kegiatan Bulan Penimbangan Balita (BPB) pada bulan November 2015, terdapat
masalah gizi balita gizi kurang/underweight sebesar 2,54 persen
3. Terdapat 88 balita gizi buruk pada tahun 2015 yang terdiri dari 70 balita dari warga
Kota Tangerang Selatan dan 18 balita dari warga di luar Kota Tangerang Selatan.
4. Hasil Capaian RPJMD pada seksi P2 & PTM sebagai berikut :
1. Prosentase penyakit DBD ditangani sesuai SOP 100 %
2. Cakupan Penemuan Penderita Pneumonia Balita 98,6%
3. Cakupan Penemuan Penderita Diare 49,14%
4. Cakupan ODHA on ARV 89 %
5. Prevalensi kusta 0,53% mencapai target
5. Cakupan pemberian ASI Ekslusif pada bayi umur 0-6 bulan pada tahun 2015
mencapai 85,17 persen telah mencapai dari target yang diharapkan yaitu 80 persen.
6. Cakupan pemberian Vitamin A pada bayi dan balita sudah mencapai target yaitu
sebesar 95,26 persen dengan target rata-rata 85%. Demikian pula dengan pencapaian
pemberian Vitamin A pada ibu nifas telah melampaui target yang direkomendasikan
yaitu sebesar 90 persen, pada tahun 2015 telah tercapai 94 persen.
7. Pemberian tablet tambah darah (Fe) pada ibu hamil pada tahun 2015 telah mencapai
target yang direkomendasikan pada Fe 1 dan Fe 3. Cakupan Fe 1 sebesar 99,76 persen
dan Fe 3 94,61 persen
8. Cakupan pemberian MP ASI pada balita GAKIN telah mencapai 100 persen.
9. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan Kota Tangerang tahun 2015
mencapai 93,6% dan mencapai target 90%. Puskesmas tertinggi adalah puskesmas

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan

257

jombang dan terendah cakupan linakes adalah puskesmas parigi. Pada tahun 2015
hanya ada 4 puskesmas yang tidak mencapai target 90%.
10. Target Penanganan Komplikasi Neonatus tahun 2015 100% untuk capaian tahun 2015
Kota Tangerang Selatan 100% dalam menangangi neonatus komplikasi yang
ditangani
11. Target cakupan kunjungan Balita tahun 2015 90% sedangkan capain Kota Tangerang
Selatan

97%%

Puskesmas paling tinggi cakupan kunjungan Balita adalah

Puskesmas Serpong 2 dan yang paling rendah dan belum mencapai target adalah
Puskesmas Ciputat.
12. Cakupan Penjaringan anak SD dan setingkat, Kota tangerang Selatan tahun 2015
mencapai 96,3%, dari target 100%, namun demikian masih ada 9 Puskesmas yang
belum mencapai target.
13. Peserta KB Aktif Kota Tangerang Selatan, mencapai 74,2% dari target 70%, ada 6
Puskesmas yang tidak mencapai Target. Jumlah KB Aktif sampai 2015 adalah
189.668 PUS.
14. Persentase cakupan pemeriksaan Tempat tempat Umum (TTU) di Kota Tangerang
Selatan Sebesar 87 % dari jumlah sarana pelayanan dan tempat-tempat umum yang
diperiksa dan memenuhi syarat kesehatan.
15. Untuk Cakupan Kota, persentase rumah sehat yang memenuhi standar sebesar 87,8 %
dari jumlah rumah yang diperiksa. Adapun Jumlah Rumah yang diperiksa sebesar
56% dari jumlah rumah keseluruhan.
16. Jenis penyakit kesehatan indera pendengaran

(telinga) penderita yang paling

terbanyak di tahun 2015 yaitu jenis penyakit serumen prop sebanyak 88 orang di
Tahun 2015.
17. Kualitas air minum (AMIU) yang dibina sesuai uji petik sebesar 61 % yang
memenuhi syarat sesuai parameter fisik, kimia dan bakteriologis.
18. Dari hasil pemantauan tempat-tempat umum pencapaian kualitas TTU yang
memenuhi syarat sebesar 75% masih dibawah target yaitu 80%.

Walaupun secara umum program kesehatan sudah mencapai target standar pelayanan
minimal dan target RPJMD kota Tangsel, dinas kesehatan akan selalu meningkatkan dan
mengoptimalkan pelayanan pada masyarakat dan terus memperbaiki kinerja.

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan

258

Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan

259

Anda mungkin juga menyukai