PENDAHULUAN
Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2015 merupakan
salah satu bentuk dokumentasi tahunan dari produk Sistem Informasi Kesehatan yang dapat
memberikan gambaran perkembangan situasi kesehatan khususnya di Wilayah Kota
Tangerang Selatan dan juga merupakan investasi informasi untuk kebutuhan di masa yang
akan datang.
Mekanisme penyusunan Profil Kesehatan melibatkan Dinas Kesehatan, Puskesmas Se
Kota Tangerang Selatan dan Lintas Sektor antara lain BPS, melalui kegiatan pertemuan
pemutakhiran data profil, validasi data profil secara berjenjang.
Indikator-indikator yang ditampilkan pada Profil Kesehatan antara lain Indikator
Derajat Kesehatan, Upaya Kesehatan, Sumber Daya Kesehatan. Indikator Derajat Kesehatan
merupakan indikator outcome meliputi mortalitas dan morbiditas serta Angka Harapan
Hidup. Indikator Upaya Kesehatan merupakan indikator output hasil kegiatan Pelayanan
Kesehatan Dasar maupun Rujukan. Indikator Sumber Daya Kesehatan merupakan indikator
input yang merupakan syarat pokok dalam pelaksanaan pembangunan kesehatan.
Pemerintah kota Tangerang Selatan mempunyai komitmen untuk meningkatkan
pembangunan kesehatan seperti yang tertuang dalam misi ke 4 dari misi pemerintah kota
tangerang selatan yaitu Meningkatkan pelayanan dasar pendidikan dan kesehatan
masyarakat yang kemudian di tuangkan dalam visi Dinas Kesehatan Kota Tangerang
Selatan yaitu Terwujudnya pelayanan dasar kesehatan masyarakat yang berkualitas,
moderen dan terjangkau bagi masyarakat kota Tangerang Selatan. Dengan Misi :
1. Meningkatkan Akses pelayanan kesehatan yang merata, berkualitas dan
terjangkau bagi masyarakat.
2. Mengembangkan
sumber
daya
kesehatan
yang
profesional
dan
berkesinambungan.
3. Mendorong kemandirian masyarakat melalui peningkatan pemberdayaan
kesehatan individu, keluarga, masyarakat beserta lingkungannya.
Bab 6 : Kesimpulan
Lampiran
Profil Kesehatan diharapkan mampu memenuhi kebutuhan informasi baik sektor
kesehatan sendiri maupun sektor non kesehatan, terutama dalam proses manajemen yang
meliputi
perencanaan,
penggerakan,
pengendalian
dan
monitoring
serta
evaluasi
pembangunan kesehatan.
BAB II
GAMBARAN UMUM
2.1 DATA GEOGRAFI
Wilayah Kota Tangerang Selatan secara geografis terletak di bagian timur
Provinsi Banten yaitu pada titik koordinat 106 38 106 47 Bujur Timur dan 06 13
30 06 22 30 Lintang Selatan dan secara administratif terdiri dari 7 (tujuh)
kecamatan, 54 (Lima Puluh Empat) kelurahan dengan luas wilayah 147,19 Km atau
14.719 Ha.
Kondisi geografis yang strategis ini merupakan keuntungan bagi Kota
Tangerang Selatan terutama dari segi komunikasi dan perhubungan.
Batas wilayah Kota Tangerang Selatan adalah sebagai berikut :
Sebelah utara berbatasan dengan Provinsi DKI Jakarta & Kota Tangerang
Pesanggrahan dan Sungai Cisadane sebagai batas administrasi kota di sebelah barat.
Letak geografis Kota Tangerang Selatan yang berbatasan dengan provinsi DKI Jakarta
pada sebelah utara dan timur memberikan peluang pada Kota Tangerang Selatan sebagai
salah satu daerah penyangga provinsi DKI Jakarata, selain itu juga sebagai daerah yang
menghubungkan Provinsi Banten dengan Provinsi DKI Jakarta. Selain itu, Kota
Tangerang Selatan juga menjadi salah satu daerah yang menghubungkan Provinsi Banten
dengan Provinsi Jawa Barat.
TABEL 1
POTENSI FISIK DASAR
KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN 2015
NO
KETERANGAN
Letak Geografis
Luas Wilayah
Batas Batas
- Sebelah Utara
Kota Tangerang
- Sebelah Timur
- Sebelah Selatan
- Sebelah Barat
Kabupaten Tangerang
Wilayah Pemerintahan
- Kecamatan
7 Kecamatan
- Kelurahan
54 Kelurahan
25 Puskesmas
TABEL 2
LUAS WILAYAH MENURUT KECAMATAN
Luas Wilayah
Persentase terhadap
(Ha)
Serpong
2.404
16,33%
Serpong Utara
1.784
12,12%
Ciputat
1.838
12,49%
Ciputat Timur
1.543
10,48%
Pamulang
2.682
18,22%
Pondok Aren
2.988
20,30%
Setu
1.480
10,06%
14.719
100,00%
No
Kecamatan
1,543,209. Perkembangan
penduduk suatu daerah ditentukan oleh tingkat kelahiran, kematian, dan migrasi
penduduk.
Jumlah penduduk merupakan aset bagi suatu daerah yang mempunyai
peran cukup besar dalam penentuan percepatan pembangunan daerah apabila didukung
dengan kualitas yang baik. Penduduk mempunyai dua peranan dalam bidang ekonomi
yaitu sebagai produsen dan konsumen.
TABEL 3
ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK MENURUT KECAMATAN KOTA
TANGERANG SELATAN TAHUN 2015
NO
KECAMATAN
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
JUMLAH
SERPONG
84653
86078
170731
SERPONG UTARA
81526
82229
163755
SETU
41303
39508
80811
PAMULANG
168052
164932
332984
CIPUTAT
114860
111114
225974
CIPUTAT TIMUR
101889
100497
202386
PONDOK AREN
185430
181138
366568
JUMLAH
777713
765496
1.543.209
BAB III
DERAJAT KESEHATAN
Derajat Kesehatan masyarakat tidak sepenuhnya merupakan intervensi sektor
kesehatan namun merupakan hasil dari berbagai keadaan sosial ekonomi termasuk
pendidikan dan keadaan lingkungan. Berdasarkan fakta fakta yang ada, indikator derajat
kesehatan masyarakat yang paling sensitif adalah Angka Harapan Hidup ( AHH ) dan Indeks
Pembangunan Manusia (IPM), Angka Kematian Bayi ( AKB ), Angka Kematian Ibu ( AKI ),
serta status Gizi Balita.
A. Angka Harapan Hidup (AHH) & Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Angka Harapan Hidup merupakan perkiraan lama hidup rata rata penduduk dengan
asumsi tidak ada perubahan pola mortalitas menurut umur. AHH dapat dijadikan untuk
menilai status Derajat Kesehatan dimana Angka Harapan Hidup ( AHH ) adalah salah satu
indikator yang mencerminkan berapa lama seorang bayi baru lahir diharapkan hidup. AHH
merupakan alat untuk mengevaluasi kinerja pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan
penduduk pada umumnya dan meningkatkan derajat kesehatan pada khususnya. Dari hasil
sensus penduduk dan Susenas, didapatkan Angka Harapan Hidup ( AHH ) meningkat dari
tahun ke tahun, seperti terlihat pada tabel dibawah ini :
Tabel Angka Harapan Hidup di kota Tangerang Selatan tahun 2008 2013
Tahun
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
68,40
68,43
68,46
68,49
68,52
69,17
72,11
72,12
Angka Harapan Hidup tahun 2015 adalah 72,12 sudah melampaui target RPJMD Kota
Tangerang Selatan tahun 2015 yaitu 68,69.
Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Tangerang Selatan
berdasarkan penghitungan BPS tahun 2015 mencapai 79,38 poin, bisa dikatakan mengalami
peningkatan sebesar 0,21 poin dari tahun 2014 yang hanya mencapai 79,17 poin . Hal ini
berhubungan langsung dengan perbaikan beberapa indikator sosial ekonomi.
Secara umum dapat dikatakan Angka harapan Hidup dan Indeks Pembangunan
Manusia Di Kota Tangerang Selatan Mengalami Kenaikan secara terus menerus sampai
tahun 2015.
B. KESEHATAN IBU
1. Angka Kematian Ibu ( AKI )
Terdapat beberapa indikator yang digunakan untuk mengukur status kesehatan ibu
pada suatu wilayah, salah satunya yaitu angka kematian ibu (AKI). AKI merupakan salah
satu indikator yang peka terhadap kualitas dan aksesibilitas fasilitas pelayanan kesehatan.
Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, AKI (yang
berkaitan dengan kehamilan, persalinan, dan nifas) sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup.
Kota Tangerang Selatan masih memberi sumbangan kematian baik ibu, neonatus,
maupun bayi setiap tahunnya, dimana AKI tahun 2010 adalah 37/ 100.000 KH, dan AKB
2,8/1000 KH, dengan jumlah kematian Ibu sebanyak 9 kasus/orang dan kematian neonatus
54 kasus, serta kematian Bayi berjumlah 13 Kasus/orang, dari 24.303 KH. Pada tahun 2011
AKI Kota Tangerang Selatan 44/100.000 KH, dan AKB 1,7/1000 KH. Dengan jumlah
kematian Ibu sebanyak 13 kasus dan kematian Neonatus 35 kasus, serta Bayi berjumlah 12
kasus Dari 29.393 KH. Tahun 2012 AKI Kota Tangerang Selatan 39,5/100.000 KH, dan
AKB 1,5/1000 KH dengan jumlah kematian ibu 12 kasus dan kematian Neontaus 23 kasus
serta kematian Bayi 17 kasus dari 30.388 KH. Tahun 2013 AKI Kota Tangerang Selatan
48/100.000 KH, dan AKB 0,7/1000 KH dengan jumlah kematian Ibu 14 kasus dan kematian
Neonatus 16 kasus serta kematian Bayi 5 kasus dari 29.129 KH.
Untuk tahun 2014 AKI Kota Tangerang Selatan 34,5/100.000 KH, dan AKB
0,4/1000 KH dengan jumlah kematian Ibu 10 kasus dan kematian Neonatus 11 kasus serta
kematian Bayi 2 kasus dari 28.931 KH.
10
Untuk tahun 2015 AKI Kota Tangerang Selatan 49/100.0000 KH, dan AKB
1,2/1000 dengan jumlah kematian Ibu 15 kasus dan kematian neonatus 25 serta kematian
Bayi 12 kasus dari 30594 KH.
Bila dilihat dari penyebabnya, kematian ibu di Kota Tangerang Selatan, disebabkan
karena : 10 kasus (66.67 %) Pendarahan,4 kasus (26,67%) akibat Hipertensi dan Eklamsi, 1
kasus (6,67%) akibat Infeksi dan sebab kematian neonatus 1 kasus (4%) TDRN, 1 kasus
(4%) BBLR, 1 kasus (4%) Infeksi, 7 kasus (28%)
asfiksia, 2 kasus (8%) sepsis, 1 kasus (4%) dehidrasi, 1 kasus(4%) kelainan jantung, 1 kasus
(4%) Respiratory distress syndrome.
Masalah akses dan kualitas pelayanan kesehatan yang serius. Masalah kesehatan
neonatal selain sangat terkait dengan kondisi saat ibu hamil dan bersalin tetapi juga penyakit
dan masalah kesehatan yang dialami bayi setelah lahir yang menyangkut perawatan bayi baru
lahir.
Terdapat tiga jenis area intervensi yang dapat dilakukan untuk menurunkan angka
kematian dan kesakitan ibu dan neonatal yaitu melalui: (1) peningkatan pelayanan antenatal
yang mampu mendeteksi dan menangani kasus risiko tinggi secara memadai, (2) pertolongan
persalinan yang bersih dan aman oleh tenaga kesehatan terampil, pelayanan pasca persalinan
dan kelahiran, di fasilitas kesehatan, serta (3) pelayanan emergensi kebidanan dan neonatal
dasar (PONED) dan komprehensif (PONEK) yang dapat dijangkau.
Dalam rangka percepatan penurunan AKI guna mencapai target MDGs tahun 2015,
Direktorat Bina Kesehatan Ibu telah merumuskan skenario percepatan penurunan AKI
sebagai berikut:
1. Target MDG 5 akan tercapai apabila 50% kematian ibu per provinsi dapat
dicegah/dikurangi.
2. Kunjungan antenatal pertama (K1) sedapat mungkin dilakukan pada trimester pertama,
guna mendorong peningkatan cakupan kunjungan antenatal empat kali (K4).
3. Bidan di Desa sedapat mungkin tinggal di desa, guna memberikan kontribusi positif untuk
pertolongan persalinan serta pencegahan dan penanganan komplikasi maternal.
11
4. Persalinan harus ditolong tenaga kesehatan dan sedapat mungkin dilakukan di fasilitas
kesehatan.
5. Pelayanan KB harus ditingkatkan guna mengurangi faktor risiko 4 Terlalu.
6. Pemberdayaan keluarga dan masyarakat dalam kesehatan reproduksi responsif gender
harus ditingkatkan untuk meningkatkan health care seeking behaviour.
Hal yang sama juga perlu dilakukan upaya oleh Pemerintah Kota Tangerang Selatan
melalui Dinas Kesehatan bekerja sama dengan pihak swasta, lintas sektor, dan masyarakat
dalam rangka mencegah terjadinya kematian ibu dan bayi, dengan meningkatkan status
kesehatan ibu dan anak.
TABEL 4
JUMLAH DAN SEBAB KEMATIAN IBU
DI KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN 2010 S/D 2015
BERDASARKAN LAPORAN BULANAN PUSKESMAS
NO
1.
2.
3.
Jumlah dan
sebab
Kematian
Ibu/Tahun
Pendarahan
PreEklmpsia/E
klampsia
Infeksi
2010
2011
2012
2013
2014
2015
(55,56%)
(38,46%)
(8,33%)
(14,3%)
(60%)
(60%)
(38,46%)
(16,67%)
(35,7%)
(30%)
(20%)
1 (11,11%)
(8,33%)
(6,7%)
12
4.
Sebab Lain
Jumlah
3 (33,33%)
(23,08%)
(66,67%)
(50%)
(10%)
(13.3%)
13
12
14
10
15
Dilihat dari penyebabnya, kematian ibu di Kota Tangerang Selatan pada tahun 2015,
disebabkan karena : 9 kasus (60 %) akibat pendarahan, 3 kasus (20 %) akibat
PreEklampsia/Eklampsia, 1 kasus (6,7 %) akibat Infeksi dan 2 Kasus (13,3 %) sebab lainnya.
13
anak. Upaya pemeliharaan kesehatan anak dilakukan sejak janin masih dalam kandungan,
dilahirkan, setelah dilahirkan, dan sampai berusia 18 (delapan belas) tahun.
Angka kematian bayi adalah jumlah yang meninggal sebelum mencapai usia 1 (satu)
tahun dari 1000 kelahiran hidup penduduk pada tahun yang sama. Angka kematian bayi di
Kota Tangerang Selatan cenderung mengalami penurunan.Penurunan AKB tidak lepas dari
upaya-upaya yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan, dan Puskesmas terutama penguatan di
sektor lapangan dengan upaya bina wilayah serta makin baiknya pelayanan di Pukesmas dan
rumah sakit. Angka ini merupakan indikator yang sensitif terhadap ketersediaan, pemanfaatan
pelayanan kesehatan terutama pelayanan perinatal, disamping juga merupakan indikator
terbaik untuk menilai pembangunan sosial ekonomi masyarakat secara menyeluruh. Pada
tahun 2010 dilaporkan terjadi kematian bayi berjumlah 67 kasus (orang) dari
24.312
kelahiran hidup (AKB = 2,8), sedangkan pada tahun 2011 kematian bayi berjumlah 12 kasus
(orang) dari 29.393 Kelahiran Hidup (AKB = 1,6). Pada tahun 2012 kematian bayi berjumlah
20 kasus (orang) dari 30.388 Kelahiran Hidup (AKB = 1,5), di tahun 2014 kematian Bayi 5
kasus dari 29.129 KH., di tahun 2014 kematian Bayi 2 kasus dari 28.931 KH, dan AKB tahun
2015 menjadi 1,2/1000 LH.
TABEL 5
JUMLAH DAN SEBAB KEMATIAN BAYI
DI KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN 2010 S/D 2015
BERDASARKAN LAPORAN BULANAN PUSKESMAS
NO
1.
2.
Jumlah dan
Sebab Kematian
Bayi/Tahun
Asfiksia
Diare
2010
2011
2012
2013
2014
2015
(15,38%)
(50%)
(35%)
(80 %)
(50%)
(8.33%)
(15,38%)
(33,33%)
(15%)
(20%)
14
0
3.
Demam
Kelainan Jantung
(8,33%)
8
5.
(8,33%)
0
4.
Lain-lain
(61,5%)
Jumlah
13
(8.33%)
10
(50%)
12
20
10
(50%)
(83.33%)
12
Bila dilihat dari penyebabnya, kematian bayi di Kota Tangerang Selatan tahun 2015,
disebabkan karena : 1 kasus (8,33%) akibat Asfiksia, 1 kasus (8,33%) akibat kelainan jantung
dan 10 kasus (83,33%) akibat lainnya.
15
NO
1.
BBLR
2.
Asfiksia
2010
2011
2012
2013
2014
2015
25
(48,08%)
8
(22,86%)
(34,6%)
(37,5%)
(27,3%)
( 4%)
13
(37,14%)
(23,1%)
(6,25%)
(27,3%)
(16%)
(2,86%)
(7,7%)
(18,75%)
(9,1%)
(16%)
13
(37,14%)
16
(34,6%)
(37,5%)
(36,4%)
(64%)
26
16
11
25
(14,81%)
3.
4.
Infeksi
Sebab Lain
21
(38,89%)
Jumlah
54
35
16
NO
Jumlah dan
Sebab Kematian
Balita/Tahun
2010
2011
2012
2013
2014
2015
1.
Diare
(60%)
(20%)
(60%)
17
2.
Febris
(20%)
3.
ISPA
(10%)
4.
Down Syndrome
(20%)
5.
DBD
(10%)
6.
Lain-lain
Jumlah
4 (80%)
(100%)
(20%)
(100%)
10
Bila dilihat dari penyebabnya, kematian bayi di Kota Tangerang Selatan, disebabkan
karena 4 Kasus HIV AIDS, 2 Kasus kejang, 1 kasus Asfiksia, 1 kasus Penyakit
Kongenital, 1 kasus Kelainan Jantung, 1 kasus gagal nafas, 1 kasus TB Milller, dan 1
kasus Miningitis. Tahun 2015 Kematian Bayi Tangsel meningkat dari tahun 2014 dari 2
kasus menjadi 12 kasus. AKB tahun 2015 menjadi 1,2/1000 LH.
18
19
1. Tuberkulosis (TBC)
TB (Tuberkulosis) adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh
kuman TB (mycobacterium tuberculosis). Sebagian besar kuman TB menyerang
paru-paru, tetapi dapat juga mengenai organ tubuh lain.
Beban penyakit yang disebabkan oleh tuberkulosis dapat diukur dengan Case
Notification Rate (CNR), prevalensi (didefinisikan sebagai jumlah kasus tuberkulosis
pada suatu titik waktu tertentu), dan mortalitas/kematian (didefinisikan sebagai
jumlah kematian akibat tuberkulosis dalam jangka waktu tertentu).
Pada tahun 1995, program nasional pengendalian TB mulai menerapkan
strategi DOTS dan dilaksanakan di Puskesmas secara bertahap. Sejak tahun 2000
strategi DOTS dilaksanakan secara Nasional di seluruh Fasyankes terutama
Puskesmas yang di integrasikan dalam pelayanan kesehatan dasar.
Fakta menunjukan bahwa TB masih merupakan masalah utama kesehatan
masyarakat Indonesia, antara lain :
Pada Tahun 2014 Indonesia merupakan Negara dengan pasien TB terbanyak ke4 di dunia setelah India, Cina, dan Afrika Selatan. Diperkirakan jumlah pasien
TB di Indonesia sekitar 5,8% dari total jumlah pasien TB di dunia.
Diperkirakan, setiap tahun ada 429.730 kasus baru dan kematian 62.246 orang.
Insidensi kasus TB BTA Positif sekitar 102 per 100.000 penduduk.
20
Pada tahun 2009, prevalensi HIV pada kelompok TB di Indonesia sekitar 2,8%.
Kekebalan ganda kuman TB terhadap obat anti TB (multidrug resistence =
MDR) diantara kasus TB baru sebesar 2%, sementara MDR diantara kasus
pengobatan ulang sebesar 20%. (WHO, 2009)
kasus/
diagnosis
yang
tidak
standar,
obat
tidak
terjamin
21
22
No
Indikator
Program
Cakupan (Nominal)
Tw. 1
Tw. 2
Tw. 3
Tw. 4
2015
Suspek yang
diperiksa BTA
2.467
601
417
103
3.588
Penderita baru
BTA (+)
ditemukan
208
185
205
185
783
Penderita baru
BTA (-) rontgen
(+)
160
126
111
114
511
Seluruh Penderita
TB yang diobati
446
391
351
332
1.520
Penderita Anak
48
60
28
153
Penderita BTA
Positif (sembuh)
141
136
130
84
491
Penderita BTA
Pos
(Keberhasilan
Pengobatan)
120
146
161
82
499
Penderita BTA
Pos (Penderita
Drop Out)
11
18
24
16
69
Penderita BTA
Pos (Gagal
Pengobatan)
10
Penderita BTA
Pos (Meninggal)
17
23
Tabel
Persentasi Proporsi TB Paru BTA Positif diantara Suspek
per Puskesmas di Kota Tangerang Selatan Tahun 2015
Indikator Proporsi BTA Positif diantara Suspek ada Tahun 2015 jumlah
suspek yang di temukan sebanyak 3.588 orang dan jumlah BTA Positif 783 orang.
Tabel
Cakupan Penemuan Penderita TB Paru Baru BTA Positif
di Kota Tangerang Selatan Tahun 2015
Jumlah Kasus
Persentase Kasus
Triwulan
Target
Pencapaian
Target
CDR
Pencapaian
Tw. 1
378
208
70%
55%
Tw. 2
378
185
70%
49%
Tw. 3
378
205
70%
54%
Tw. 4
378
185
70%
49%
2015
1511
783
70%
52%
24
Tabel
Persentasi Penemuan Kasus baru TB Paru BTA Positif (CDR)
per Puskesmas di Kota Tangerang Selatan Tahun 2015
Tabel
Target dan Penemuan Kasus baru TB Paru BTA Positif
per Puskesmas Tahun 2015
25
Pada tahun 2014 Penemuan kasus baru TB Paru BTA Positif sebanyak 698
(46%) dan pada tahun 2015 penemuan kasus baru BTA positif sebanyak 783.
Adapun target penemuan kasus baru BTA positif yang harus dicapai pada tahun
2015 sebanyak 1.511, sehingga pencapaian target di Kota Tangerang Selatan pada
tahun 2015 baru mencapai 52%, angka ini masih rendah dari standar program
nasional TB yaitu 70%.
Hal yang harus diperhatikan dengan CDR yang masih rendah antara lain
belum adanya kerjasama dengan fasilitas pelayanan kesehatan swasta tentang
program Strategi DOTS, tidak semua penderita dapat didata dari semua sarana
pelayanan kesehatan swasta yang ada. Kenyataan tersebut menandakan belum
optimalnya laporan penderita Baru BTA positif dari unit pelayanan kesehatan swasta
(Klinik, BPS, DPS dan RS) yang ada di wilayah Kota Tangerang Selatan.
Tabel
Persentasi Kesembuhan Pengobatan TB
per Puskesmas di Kota Tangerang Selatan Tahun 2015
26
pengobatan,
pengelolaan
logistik,
pencatatan
dan
memantau
Manajemen
Terpadu
Pengendalian
TB
Resisten
Obat
menggunakan kerangka kerja yang sama dengan strategi DOTS, untuk saat ini upaya
penanganannya lebih diutamakan pada kasus TB MDR.
Pada dasarnya startegi pengobatan pasien TB MDR mengacu pada strategi DOTS.
27
a. Semua pasien yang sudah terbukti sebagai pasien TB MDR dipastikan dapat
mengakses pengobatan TB MDR yang baku dan bermutu.
b. Panduan OAT untuk pasien TB MDR telah ditegakkan. Panduan OAT tersebut
dapat disesuaikan bila terjadi perubahan hasil uji kepekaan M. tuberculosis
dengan panduan baru yang di tetapkan oleh TAK (Tim Ahli Klinis).
Pengobatan pasien TB MDR dimulai bila sudah terkonfirmasi TB MDR
berdasarkan hasil uji kepekaan M. tuberculosis. Selama menjalani pengobatan,
pasien harus dipantau secara ketat untuk menilai respons pengobatan dan identifikasi
efek samping sejak dini. Gejala TB pada umumnya (batuk, berdahak, demam dan
BB menurun) pada umumnya membaik dalam beberapa bulan pertama pengobatan.
Konversi dahak dan biakan merupakan indiaktor respons pengobatan. Pemeriksaan
dahak dan biakan dilakukan setiap bulan sampai terjadi konversi biakan dan setiap 2
bulan sekali setelah terjadi konversi biakan.
Dibawah ini table grafik pasien TB MDR yang berada di Satelit TB MDR
Kota Tangerang Selatan :
Tabel
Pasien TB MDR Berdasarkan Jenis Kelamin
Di Satelit TB MDR Kota Tangerang Selatan Tahun 2015
28
Tabel
Pasien TB MDR
Di Satelit TB MDR Kota Tangerang Selatan Tahun 2015
29
30
yang diberikan harus terkoordinasi dan terstandarisasi. Hal ini dapat di ketahui dari
cakupan pencapaian indikator program. Agar setiap permasalahan yang dijumpai
dalam pencapaian target indikator program dan dapat ditangani atau dievaluasi
dengan baik maka perlu dilakukan kegiatan monitoring secara berkala di tingkat
Kabupaten/Kota.
2. Pneumonia Balita
Pneumonia
adalah
penyakit
yang
disebabkan
kuman
Pneumococcus,
Menurut hasil Riskesdas 2013, dilihat dari grafik di atas period prevalence
pneumonia berdasarkan diagnosis selama 12 bulan terakhir sebesar 0,6%.
Sampai saat ini Pneumonia masih merupakan penyebab kesakitan dan kematian
utama pada balita. Setiap tahunnya lebih dari 2 jutaan anak meninggal karena Infeksi
Saluran Pernafasan Akut, khususnya pneumonia. Menurut laporan Badan Kesehatan
31
Dunia (World Health Oreganization/ WHO), hampir 50% kasus pneumonia berada di
asia tenggara dan Indonesia menududuki peringkat ke-6.
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) masih merupakan masalah kesehatan di
masyarakat Indonesia, kematian pada balita (berdasarkan survey Kematian Bali tahun
2005) sebagian besar disebabkan karena Pneumonia 23,6%. Hasil ekstrapolasi dari
data SKRT 2001 menunjukkan angka kematian Balita akibat system pernapasan
adalah 4,9/1000 Balita. Sekitar 80-90% dari kematian ini disebabkan oleh Pneumonia.
Dari Hasil Survei Mortalitas Subdit ISPA DepKes RI tahun 2005, tampak bahwa
Pneumonia masih merupakan penyebab kematian tertinggi pada Balita. Survei
mortalitas ini dilakukan di 10 propinsi dengan menggunakan desain studi cross
sectional survey.
Program Pengendalian penyakit ISPA menitik beratkan atau memfokuskan
kegiatan pengendalian Pneumonia pada Balita. Salah satu sasaran RPJMN yang akan
dicapai adalah menurunkan Angka Kematian Neonatal (AKN) tetap sama yakni
19/1000 kelahiran, sementara untuk Angka Kematian Pasca Neonatal (AKPN) terjadi
penurunan dari 15/1000 menjadi 13/1000 kelahiran hidup, angka kematian anak balita
juga turun dari 44/1000 menjadi 40/1000 kelahiran hidup. Pada tahun 1997 WHO
mempublikasikan tatalaksana penderita balita dengan menggunakan pendekatan
Integrated Managemen Childhod Illness (IMCI) atau Manajemen Terpadu Balita Sakit
(MTBS).
Untuk mencapai penurunan kesakitan dan kematian Balita akibat Pneumonia
perlu upaya ekstra keras meningkatkan intensitas penemuan dan kualitas tatalaksana
di sarana pelayanan kesehatan. Demikian juga dukungan surveilans epidemiologi
ISPA termasuk pencatatan dan pelaporan penderita pneumonia di berbagai tingkatan
administrasi kesehatan perlu dioptimalkan.
Data Kasus Penyakit ISPA di Kota Tangerang Selatan tahun 2015 menunjukan
kasus ISPA Balita mencapai 54.610 ribu penderita, sedangkan kasus Pneumonia pada
Balita mencapai 5.739 ribu penderita. Sementara kasus ISPA pada usia di atas 5 tahun
menunjukkan angka 81.068 ribu penderita.
32
Kasus Pneumonia balita di Kota Tangerang Selatan tahun 2015 mencapai 5.739
penderita. Kasus terbanyak berada di wilayah Puskesmas Pamulang. Wilayah
Puskesmas Pamulang merupakan pusat pemerintahan Kota Tangerang Selatan, dan
juga merupakan wilayah terpadat penduduknya dan salah satu pusat bisnis pada Kota
Tangerang Selatan.
33
Penemuan kasus ISPA > 5 tahun di Kota Tangerang Selatan mencapai 81.068
penderita.Dan kasus tertinggi berada di wilayah Puskesmas Pamulang 8.221 penderita.
34
35
serta
percepatan
pencapaian tujuan
36
110 pasien lainnya diantaranya ada yang masi pengobatan cotrimoksazole, di rujuk
ke Fatmawati maupun yang belum siap untuk ARV.
GRAFIK PENEMUAN KASUS HIV-AIDS TAHUN 2015
37
Terlihat dari
penemuan kasus tertinggi tahun 2009 s.d 2014 yaitu dengan jumlah kasus 100.
Petugas pelacakan mengatakan bahwa kebanyakan dari penderita HIV/AIDS di
wilayah Puskesmas Ciputat Tertular melalui, Hubungan Seksual, melalui jarum
Suntik dan Ibu Rumah Tangga Yang tertular dari suaminya, selain itu letak geografis
Wilayah Ciputat yang berbatasan langsung dengan DKI Jakarta dan Kota Tangerang
dimana mobilitas penduduk sangat tinggi.
Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan dibantu oleh SKPD terkait dan
beberapa LSM peduli AIDS melakukan terobosanterobosan dalam upaya menekan
pravalensi HIV-AIDS, diantaranya melakukan Pemeriksaan VCT secara gratis
terhadap kelompok beresiko ataupun seseorang yang ingin mengetahui status HIV
nya, pemeriksaan CD-4 Kepada ODHA secara CumaCuma dengan dibantu oleh
Global Fund, sosialisasi HIV-AIDS terhadap Anak sekolah maupun terhadap
kelompok beresiko, kegiatan Sero Survey yang dilaksanakan setiap tahunnya, Round
Table, serta monitoring dan Evaluasi terhadap Layanan Kesehatan dalam
penanggulangan penyakit HIV-AIDS.
GRAFIK PENDERITA HIV-AIDS BERDASARKAN JENIS KELAMIN
TAHUN 2015
38
Kasus HIV yang terjadi di tahun 2015 paling banyak terjadi pada Laki-laki,
yang mayoritas penderitanya tertular malalui hubungan seksul, jarum suntik, kasus
pada perempuan mayoritas penderitanya tertular melalui hubungan seks (Pekerja
Seks, maupun Ibu Rumah Tangga yang tertular dari suaminya).
Upaya untuk melakukan penekanan prevalensi HIV di kalangan para pekerja
seks Dinas Kesehatan bekerjasama dengan layanan melakukan pemeriksaan VCT
dan Konseling mengenai HIV-AIDS pada tahun 2015 akhir sudah 14 layanan yang
dilatih dan dapat melakukan pemeriksaan atau konseling HIV.
GRAFIK PENDERITA HIV-AIDS BERDASARKAN FAKTOR RESIKO
TAHUN 2015
39
40
Grafik diatas menunjukan bahwa kasus HIV- AIDS di Kota Tangerang Selatan
berdasarkan jenis pekerjaan Kasus terbanyak terjadi pada Karyawan dan Ibu Rumah
Tangga, kemungkinan dikarenakan mobilisasi dari jenis pekerjan seperti ini tinggi.
Selain itu untuk ibu rumah tangga diperlukan perhatian dikarenakan angka ini terus
meningkat dari tahun ke tahun perlu direncakana sosialisasi-sosilaisasi terhadap
masyarakat yang lebih merata dan pemeriksaan VCT lebih di tingkatkan dalam
penjaringannya.
4. Diare
Penyakit diare merupakan penyakit endemis di Indonesia dan juga merupakan
penyakit potensial KLB yang sering disertai dengan kematian.
Penyakit Diare Merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia,
menurut RISKESDAS tahun 2013 menunjukan bahwa penyakit Diare merupakan
penyebab utama kematian pada Balita.Dari grafik di bawah period prevalence diare
berdasarkan riwayat diagnosis dan gejala (1 bulan terakhir). grafik berikut ini
menggambarkan period prevalence diare menurut provinsi.
41
baik oleh kader maupun petugas kesehatan di puskesmas, posyandu,dll harus dapat
memberikan penanganan awal untuk mencegah terjadinya dehidrasi, selanjutnya dapat
dirujuk guna mendapat perawatan dan bila dipandang perluke RS terdekat.
Penemuan Penderita Diare dalam tiga tahun terakhir, sbb :
SaranaKesehatan
Kader
Tahun
Penderita
Meninggal
Penderita
Meninggal
2012
21.008
2.373
2013
24.979
5.269
2014
14.242
2.866
2015
14.720
4.948
Penderita Diare Tahun 2015 berjumlah 19.668 penderita baik bayi, anak maupun
dewasa, data didapat dari laporan 25 puskesmas yang ada di Kota Tangerang Selatan
dan telah mendapat penaganan yang memadai baik dalam pelacakan, rawat jalan
maupun rawat Inap.
42
Dari grafik diatas dapat dilihat kasus Diare tertinggi terdapat di puskesmas
Pamulang penemuan penderita diare mencapai 2.741penderita, dan
terendah
43
Dari Grafik diatas dapat diketahui jumlah penderita diare < 5 Tahun yang
diberikan Oralit terbanyak di Puskesmas Pamulang dengan jumlah penderita 1.206.
Dari grafik diatas dapat dilihat Pemberian Tablet Zink pada pasien Diare < 5
Tahun Terbanyak di Puskesmas Pamulang sebanyak 1.455 Penderita dan terendah
Puskesmas Parigi 43 penderita.
D
a
r
i
g
r
a
f
i
44
Dari garafik di atas dapat dilihat jumlah penderita Diare yang mendapat Pengobatan
dengan cairan RL terbanyak di Puskesmas Benda baru dengan jumlah penderita
sebanyak 421 orang.
5. DBD ( Demam Berdarah Dengue)
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan
oleh virus dengue yang tergolong Arthropod-Borne Virus, genus Flavivirus, dan famili
Flaviviridae. DBD ditularkan melalui gigitan nyamuk dari genus Aedes, terutama Aedes
aegypti atau Aedes albopictus. Penyakit DBD dapat muncul sepanjang tahun dan dapat
menyerang seluruh kelompok umur. Penyakit ini berkaitan dengan kondisi lingkungan
dan perilaku masyarakat.
Penyakit DBD mulai di kenal di indonesia sejak tahun 1968 di surabaya dan
jakarta, dan setelah itu jumlah kasus DBD terus bertambah seiring dengan semakin
meluasnya daerah endemis DBD. Penyakit ini tidak hanya sering menimbulkan KLB
tetapi juga menimbulkan dampak buruk sosial maupun ekonomi. Kerugian sosial antara
lain karena menimbulkan kepanikan dalam kelurga, kematian anggota keluarga, dan
berkurangnya usia harapan penduduk.
Salah satu yang mendapat sorotan paling besar adalah kasus DBD, dimana
setiap tahunnya menjadi sesuatu yang diberitakan media dan masyarkat kota Tangerang
Selatan, kami pun berusaha keras dengan melakukan kegiatan kegiatan yang dapat
menurunkan kasus DBD. Antara lain adalah dengan melakukan pencanangan
Pemberatasan Sarang Nyamuk (PSN), pemeriksaan jentik di setiap RW/RT, dan
melakukan pengasapan/Fogging focus yang terdapat penderita terkena kasus DBD.
Sampai saat ini belum ditemukan obat untuk membasmi virus atau vaksinasi
untuk pencegahan penyakit Demam Berdarah Dengue, oleh karena itu cara
penanggulangan yang tepat sekarang ini ialah dengan memberantas vektornya yaitu
nyamuk Aedes aegypti. Kepadatan populasi Ae. aegypti sangat tergantung dari
pengetahuan sikap dan perilaku masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan
khususnya kebersihan tempat penampungan air dan sampah yang dapat menampung air.
Bahkan telah diperkirakan pada saat musim hujan akan terjadi peningkatan populasi
45
nyamuk Ae. aegypti yang mengakibatkan timbulnya ledakan wabah Demam Berdarah
Dengue di daerah endemis setiap lima tahun.
Situasi ini perlu diatasi dengan segera agar indikator kinerja/terget pengendalian
DBD yang tertuang dalam dokumen RPJMN yaitu IR DBD pada tahun 2015 adalah
49/100.000 penduduk, serta ABJ sebesar 95% dan RENSTRA Kota Tangerang
Selatan Tahun 2011 2016 Angka Kesakitan DBD (IR) < 55 / 100.000, Angka
Kematian DBD (CFR) < 3% dapat dicapai.
Gambar 1 : Data Kasus DBD Kota Tangerang Selatan Tahun 2009 s/d 2015
Sejak tahun
46
47
48
Grafik 5 : Grafik Rata-Rata Kasus DBD Kota Tangerang Selatan Tahun 2011 s/d 2015
Dari grafik rata-rata diatas jumlah kasus DBD Kota Tangerang Selatan dari
Tahun 2011 s/d 2015 yang tertinggi di bulan januari dan februari. Sedangkan kasus
DBD di 5 (Lima) Tahun terakhir yang terendah di bulan september.
Dari grafik rata-rata tersebut diatas perlu di antisipasi dengan serius langkahlangkah
penanggulangan
DBD
(Meningkatkan
Peranserta
Masyarakat
akan
Grafik 6 : Insiden Rate DBD per 100.000 Penduduk Kota Tangerang Selatan 2009 s/d
2015
49
Pada gambar diatas menunjukan anka kejadian kasus DBD atau Insiden Rate
(IR) dari tahun 2009 s.d 2015 menunjukan penurunan IR atau artinya kasus DBD di
Kota Tangerang Selatan setiap tahunnya mengalami penurunan walaupun tidak
signifikan. IR DBD di Kota Tangerang Selatan sendiri di tahun 2012 mengamali
kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya artinya kasus DBD di tahun 2012 mengalami
peningkatan, akan tetapi di tahun-tahun setelahnya kasus DBD bisa ditekan dan bisa
dilihat pada gambar IR di atas.
6. KUSTA
Penyakit Kusta disebut juga sebagai penyakit Lepra atau penyakit Hansen
disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae. Bakteri ini mengalami proses
pembelahan cukup lama antara 23 minggu. Daya tahan hidup kuman kusta mencapai
9 hari di luar tubuh manusia. Kuman kusta memiliki masa inkubasi 25 tahun bahkan
juga dapat memakan waktu lebih dari 5 tahun. Penatalaksanaan kasus yang buruk
dapat menyebabkan kusta menjadi progresif, menyebabkan kerusakan permanen pada
kulit, saraf, anggota gerak, dan mata.
Depkes RI (2006) juga menjelaskan bahwa penyakit kusta merupakan salah
satu penyakit menular yang dapat menimbulkan masalah yang sangat kompleks.
Masalah yang dimaksud bukan hanya dari segi medis tetapi meluas sampai masalah
sosial, ekonomi, dan psikologis.
Kusta menyebar luas ke seluruh dunia, dengan sebagian besar kasus terdapat
di daerah tropis dan subtropis, tetapi dengan adanya perpindaham penduduk maka
penyakit ini bisa menyerang di mana saja.
Penyakit ini diduga berasal dari Afrika atau Asia Tengah yang kemudian
menyebar keseluruh dunia lewat perpindahan penduduk ini disebabkan karena
perang, penjajahan, perdagangan antar benua dan pulau-pulau. Berdasarkan
pemeriksaan kerangka-kerangka manusia di Skandinavia diketahui bahwa penderita
kusta ini dirawat di Leprosaria secara isolasi ketat. Penyakit ini masuk ke Indonesia
diperkirakan pada abad ke IV-V yang diduga dibawa oleh orang-orang India yang
datang ke Indonesia untuk menyebarkan agamanya dan berdagang.
Kota Tangerang Selatan Pada Tahun 2015 dengan
jumlah penduduk
1.411.765 jiwa pasien kusta terdaftar 68 orang dengan rincian MB 66 orang dan 2
50
orang PB. Prevalensi pada tahun 2015 sebesar 0,48 %, CDR 5,03 %, Kasus Anak 11
% dan cacat Tk II 21%.
10
11
12
UPK
TAHUN LALU
PENDUDUK
TAHUN INI
MB
PUSKESMAS /
PB
NO
JUMLAH
TOTAL
Anak
SERPONG 1
31.008
- -
PD. JAGUNG
61.336
CIPUTAT
58.739
KMP. SAWAH
66.496
JOMBANG
52.214
PD. AREN
43.376
PAMULANG
161.386
CIPUTAT TIMUR
68.844
JURANG MANGU
88.956
SETU
21.676
KERANGGAN
24.907
- -
- -
PARIGI
51
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
28.558
PD. BENDA
39.625
BENDA BARU
112.201
SITU GINTUNG
32.846
PD. RANJI
31.745
- 2
PISANGAN
68.725
- -
RENGAS
26.334
PAKU ALAM
77.069
PD. PUCUNG
29.893
- -
PD. BETUNG
81.748
- 1
TIMUR
59.089
SERPONG 2
38.665
- -
RAWA BUNTU
80.454
- -
BAKTI JAYA
25.875
- -
1.411.765
PD.KACANG
JUMLAH
40
51
52
53
KASUS BARU
NO
PUSKESMAS
KELURAHAN
TOTAL
2013
Pamulang
Pamulang Barat
Pondok Benda
Pondok Benda
2014
II
TOTAL
2015
2013
2014
2015
TOTAL
2013
2014
2015
11
20
54
Benda Baru
Benda Baru
Bambu Apus
Kedaung
Ciputat
Ciputat
Cipayung
Situ Gintung
Jombang
Serua
Jombang
Serua Indah
Kampung Sawah
Sawah lama
10
17
55
8
9
Sawah Baru
Ciputat Timur
Sawah Baru
Pondok Jagung
Lengkong Karya
Jelupang
Cempaka Putih
Rempoa
10
11
Pondok Ranji
Pisangan
Pondok Ranji
Pisangan
Cireundeu
12
13
Rengas
Pondok Jagung
Rengas
56
14
15
16
17
Paku Alam
Pondok Aren
Pondok Pucung
Pondok Betung
Paku Alam
Paku Jaya
Pakulonan
Pondok Aren
10
Pondok Jaya
Pondok Pucung
Pondok Betung
Pondok Karya
57
18
19
Jurang Mangu
Parigi
11
Perigi Lama
Perigi Baru
0
20
Pondok Kacang
14
13
Serpong
Timur
21
Serpong 1
Cilenggang
58
22
23
24
Serpong 2
Rawa Buntu
Setu
Lengkong Wetan
Rawa Buntu
Ciater
Buaran
Setu
Muncul
59
25
26
Keranggan
Bakti Jaya
Kranggan
Kademangan
Bhakti Jaya
Babakan
60
PUSKESMAS
2013
2014
2015
SERPONG 1
PD. JAGUNG
CIPUTAT
KMP. SAWAH
JOMBANG
PD. AREN
PAMULANG
15
CIPUTAT TIMUR
JURAMNGU
10
SETU
11
KERANGGAN
12
PARIGI
13
PD. BENDA
14
BENDA BARU
15
SITU GINTUNG
16
PD. RANJI
17
PISANGAN
18
RENGAS
19
PAKU ALAM
20
PD. PUCUNG
21
PD. BETUNG
22
PD.KACANG TIMUR
23
SERPONG 2
24
RAWA BUNTU
25
BAKTI JAYA
JUMLAH
54
53
68
61
2. Tenaga Terlatih
a. Pengelola Program Kusta
NO
PUSKESMAS
PETUGAS
KUSTA
DILATIH
BELUM DILATIH
SERPONG 1
PD. JAGUNG
CIPUTAT
KMP. SAWAH
JOMBANG
PD. AREN
PAMULANG
CIPUTAT TIMUR
JURAMNGU
10
SETU
11
KERANGGAN
12
PARIGI
13
PD. BENDA
14
BENDA BARU
15
SITU GINTUNG
16
PD. RANJI
17
PISANGAN
18
RENGAS
19
PAKU ALAM
20
PD. PUCUNG
21
PD. BETUNG
62
22
23
SERPONG 2
24
RAWA BUNTU
25
BAKTI JAYA
3. Prevalensi
Sejak tercapainya status eliminasi kusta pada tahun 2000, situasi kusta di
Indonesia menunjukkan kondisi yang relatif statis. Hal tersebut dapat terlihat dari
angka penemuan kasus baru kusta selama lebih dari dua belas tahun yang
menunjukkan kisaran angka antara enam hingga delapan per 100.000 penduduk dan
angka prevalensi yang berkisar antara delapan hingga sepuluh per 100.000 penduduk
per tahunnya. Namun, sejak tahun 2012 hingga tahun 2014 angka tersebut
menunjukkan penurunan.
63
Trend CDR dari tahun 2012 fluktuasi, pada tahun 2015 ini penemuan kasus
tertinggi dikarenakan karena ada beberapa kegiatan untuk menjaring penderita kusta.
Secara hasil dari CDR pada tahun 2015 mencapai 5,03 % dari target < 5 %.
5. Kasus Anak
Kasus anak dari tahun 2013 sampai dengan 2015 mengalami peningkatan
setiap tahun nya, artinya kita mencurigai bahwa penularannya masih tinggi sehingga
diperlukan screening untuk penemuan kasus secara dini.
64
6. Cacat Tk II
Peningkatan dari tahun 2014 artinya bahwa penemuan kasus tidak terdeteksi
sejak dini. Diharapkan pencarian kasus terdeteksi sejak dini missal penjaringan
school survey atau rapid village survey.
65
9. Angka Cacat Tk II
66
paling tinggi angka cacat Tk II yaitu Puskesmas Rawa Buntu berarti penemuan kasus
nya terlambat ditemukan sejak dini.
67
7. Filariasis
Filariasis adalah penyakit menular menahun yang disebabkan oleh parasit berupa
cacing filaria, yang terdiri dari tiga spesies yaitu Wuchereria bancrofti, Brugia malayi
dan Brugia timori. Penyakit ini menginfeksi jaringan limfe (getah bening). Filariasis
menular melalui gigitan nyamuk yang mengandung cacing filaria dalam tubuhnya.
Dalam tubuh manusia, cacing tersebut tumbuh menjadi cacing dewasa dan menetap di
jaringan limfe sehingga menyebabkan pembengkakan di kaki, tungkai, payudara,
lengan dan organ genital.
Filariasis (penyakit kaki gajah) adalah penyakit menular menahun yang
disebabkan oleh cacing filaria, penyakit ini ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk.
Diperkirakan 1/5 penduduk dunia atau 1,1 milyar penduduk di 83 negara berisiko
terinfeksi filariasis, terutama di daerah tropis dan beberapa daerah subtropis. penyakit
ini dapat menyebabkan kecatatan, stigma sosial, hambatan psikososial dan penurunan
produktivitas kerja penderita, keluarga dan masyarakat sehingga menimbulkan
kerugian ekonomi yang besar. Sampai tahun 2004 di Indonesia diperkirakan 6 juta
orang terinfeksi filariasis dan dilaporkan lebih dari 8.243 diantaranya menderita klinis
kronis filariasis terutama diperdesaan.
Sejak dilaporkan dan ditemukannya penderita kaki gajah di Kota Tangerang
Selatan pada tahun 2002 dan hasil dari survey Depkes RI pada masyarakat kita di 4
kecamatan (Setu, Pamulang, Ciputat dan Pondok Aren), maka sejak tahun 2002 kita
dinyatakan daerah endemis Filaria dan memiliki Mf Rate tertinggi hasil survey di
beberapa wilayah di Kota Tangsel sejak tahun 2008 tersebut adalah 2,4% yakni
didaerah Kec. Pamulang, sedangkan batas toleransinya adalah 1%, sehingga untuk
mengatasinya harus melaksanakan pengobatan massal selama 5 tahun berturut-turut
bila ingin memutus mata rantai penyakit yang menular ini dimasyarakat.
Mf rate (Mikro Filaria Rate) tersebut adalah hasil dari Survey Darah Jari
(SDJ) yang diambil dari 500 orang disekitar penderita yang terjangkit dan darah
tersebut diperiksa di laboratorium, hasilnya yang positif mengandung cacing filaria
dibagi dengan jumlah sampel yang diambil. Angka 2,4 % tersebut diatas berarti ada
12 orang yang positif mengadung cacing Filaria dari 500 darah yang diambil, batas Mf
68
Rate adalah 1%, jadi bila diatas nilai tersebut dinyatakan daerah endemis oleh Depkes
RI.
Tabel
Jumlah Kasus Penderita Filariasis (Kaki Gajah) yang terdata
di Kota Tangerang Selatan pada Tahun 2012
Jenis
Wilayah
Umur
Alamat
Kelamin
Puskesmas
No
Nama
49
Ny. Munah
50
Kaliman
60
Sani
53
Tn. Atang
48
Tahun di
Temukan
2009
Kec. Pamulang
Pamulang Timur Rt. 01/26
Kec. Pamulang
Pamulang
2012
Ilir
Benda Baru Rt. 03/05 Kec.
Pamulang
Pdk. Aren Rt. 03/11 (Jakarta
Selatan)
2010
Benda
Baru
Pondok
Aren
2009
2009
Ny. Rina
40
2010
Kec. Ciputat
Kp. Serua Poncol, Kel.
7
Ny. Jenah
70
Tn. Markam
bin Neman
Kampung
Sawah
2010
48
2010
Kec. Ciputat
69
Ket
10
Sainih
70
2010
11
Sida
65
2010
12
13
14
Nn. Ade
Rahmawati
19
2011
Kec. Ciputat
Tn. Aminah
Ny. Hj.
Amnah
45
62
15
Ny. Husnul
37
16
Tn. Dani
21
17
Ny. Suryati
65
18
Ny. Sudarwati
54
19
Udin
45
2010
Kacang Barat
Rt. 03/02 Pondok Kacang
Timur
Pdk.
Kacang
Timur
2011
Timur
Perum LUK Rt. 05/7 Kel.
Bakti Jaya Kec. Setu
Kel. Serpong Rt. 02/ 04 Kec.
Serpong
Setu
2011
Serpong 1
2012
Rawa
Rawa Buntu
Buntu
2011
Jurang
2012
2008
Mangu
20
Nonon
75
21
Yanih
40
2008
Situ
Gintung
2011
70
penderita kaki gajah dari petugas Puskesmas yang berada diwilayah Kota Tangerang
Selatan. Tata cara pengobatan selalu dipantau oleh petugas puskesmas dan petugas
Dinas Kesehatan sebagai supervisor Kota dalam upaya pelaksanaan pengobatan
penderita kaki gajah yang memerlukan perawatan khusus.
Menanggapi hal tersebut maka Pemerintah Kota Tangerang Selatan telah
mempunyai komitmen untuk melaksanakan kegiatan pengobatan massal, yakni
setiap tahun selama 5 tahun berturut-turut (2009 - 2014) sesuai dengan yang di
anjurkan dalam Program Penaggulangan Kaki Gajah Nasional oleh Departemen
Kesehatan Republik Indonesia demi melepaskan wilayah Kota Tangerang Selatan
Bebas dari status endemis penyakit ini yang artinya masyarakat yang tinggal di
wilayah Kota Tangerang selatan bebas dari ancaman penyakit kaki Gajah atau
Filariasis.
Meskipun Filariasis tidak menyebabkan kematian tetapi merupakan salah satu
penyebab utama timbulnya kecacatan, kemiskinan dan masalah-masalah sosial
lainnya. Hal ini disebabkan karena bila terjadi kecacatan menetap maka seumur
hidupnya penderita tidak dapat bekerja secara optimal, sehingga dapat menjadi
beban keluarganya, merugikan masyarakat dan negara. Seringnya serangan akut
pada penderita filariasis sangat menurunkan produktifitas kerja sehingga akhirnya
dapat juga merugikan masyarakat. Selain itu, penderita akan mengalami kerugian
ekonomi lebih kurang 13 % dari biaya rumah tangga untuk biaya pengobatan dan
perawatan per tahun (Penelitian Subdit Filariasis dan Schistosomiasis, Ditjen PPM
& PL dan Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia tahun 2000).
Upaya Sosialisasi pengobatan massal filariasis dan sosialisasi penampisan
sasaran POMP filariasis dilaksanakan pada tingkat Kota dengan mengadakan
Seminar Sehari perihal penyakit filariasis, saat itu pembukaan acara disampaikan
langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan dan Walikota Tangerang Selatan. Acara ini
dihadiri juga dari lintas sektor dan lintas program, seluruh kepala puskesmas, anak
sekolah, mahasiswa dan perwakilan masyarakt dari wilayah masing-masing di Kota
Tangerang Selatan.
71
Kab/Kota
Tangerang
Selatan
Target
Jumlah
Cut Of
Jumlah
Sample
Sample
Point
Positif
1684
1842
20
Negatif
1842
Hasil
Rencana Tindak
Tas
Lanjut
Lulus
Tas 1
Tetap
lalukan
surveilans
dan
penyuluhan
Dua
Tahun
kemudian
lakukan TAS 2
Untuk
hasil
obat
standar filariasis
Tatalaksana
kasus
klinis
kronis filariasis
72
53747
21741
Batuk
20261
19492
Dermatitis lainnya
14516
Sakit Kepala
13412
13251
12492
12341
Myalgia
11537
9399
8383
8312
Faringitis Akut
7580
Karies Gigi
7498
Konjungtivitis
5523
Artritis lainnya
5077
Gout
4711
4453
3848
D. Status Gizi
1. Indeks BB/U
2. BB/U merefleksikan berat badan relatif dibandingkan dengan umur anak. Indikator
BB/U digunakan untuk menilai apakah seseorang anak beratnya kurang atau sangat
kurang, tetapi tidak dapat digunakan untuk mengklasifikasikan apakah seorang anak
memiliki kelebihan berat badan atau sangat gemuk. Kategori dan ambang batas status
gizi
anak
(BB/U)
berdasarkan
SK
menteri
kesehatan
RI
nomor:
73
4. Gizi Buruk
<-3 SD
5. Gizi Kurang
6. Gizi Baik
-2 SD sampai dengan 2 SD
7. Gizi Lebih
>2 SD
Hasil Bulan Penimbangan Balita (BPB) Kota Tangerang Selatan tahun 2015 dengan
indeks BB/U adalah sebagai berikut :
PUSKESMAS
SASARAN
Pamulang
Pondok Benda
Benda Baru
Ciputat
Situ Gintung
Jombang
Kampung Sawah
11311
3406
8621
3912
3274
4881
5192
Ciputat Timur
Pondok Ranji
Pisangan
Rengas
Pondok Jagung
Paku Alam
Pondok Aren
Pondok Pucung
1040
2522
5184
2116
7209
6110
3682
2742
Pondok Betung
Jurang Mangu
Parigi
Pd Kacang Timur
Serpong I
Serpong 2
Rawa Buntu
Setu
6583
7038
2330
5157
2932
2898
7153
1901
GIZI
BURUK
N
7
2
5
5
0
10
7
17
1
5
3
3
0
1
2
3
2
15
23
2
3
8
6
%
0.06
0.06
0.06
0.13
0.00
0.20
0.13
1.63
0.04
0.10
0.14
0.04
0.00
0.03
0.07
0.05
0.03
0.64
0.45
0.07
0.10
0.11
0.32
GIZI
KURANG
N
301
82
45
96
75
46
25
75
2
55
109
33
80
161
27
238
298
51
205
44
14
60
25
%
2.66
2.41
0.52
2.45
2.29
0.94
0.48
7.21
0.08
1.06
5.15
0.46
1.31
4.37
0.98
3.62
4.23
2.19
3.98
1.50
0.48
0.84
1.32
GIZI BAIK
N
10929
3282
8282
3746
3159
4821
5096
893
2187
5058
1941
7150
5890
3305
2695
6105
6516
2240
4773
2790
2860
7062
1863
%
96.62
96.36
96.07
95.76
96.49
98.77
98.15
85.87
86.72
97.57
91.73
99.18
96.40
89.76
98.29
92.74
92.58
96.14
92.55
95.16
98.69
98.73
98.00
GIZI
LEBIH
N
74
40
289
65
40
4
64
55
155
51
63
20
140
215
18
236
222
24
156
96
21
23
7
%
0.65
1.17
3.35
1.66
1.22
0.08
1.23
5.29
6.15
0.98
2.98
0.28
2.29
5.84
0.66
3.58
3.15
1.03
3.03
3.27
0.72
0.32
0.37
74
24
25
Kranggan
Bhakti Jaya
TANGSEL
2392
1983
11
0
0.46
0.00
111569
141
0.13
139
19
230
5
5.81
0.96
2078
1939
86.87
97.78
164
25
6.86
1.26
2.07
106660
95.60
2267
2.03
Tangerang Selatan
(BPB 2015)
Riskesdas
2013
Nasional
(Riskesdas
2010)
Tangerang
Selatan (BPB
2014)
Buruk
141
0.16
0.16
5,70%
4,90%
Kurang
2635
2.38
2.38
13,90%
13,00%
Baik
106660
95.56
95.56
76,20%
Lebih
2267
1.90
1.90
5,80%
111569
100%
100%
100%
Jumlah
Diagram 3.1
Status Gizi Balita Hasil Bulan Penimbangan Balita (BPB)
Di Kota Tangerang Selatan dengan Index BB/U Tahun 2015
Mengamati data yang tersaji prevalensi balita gizi buruk dan kurang (kurang
gizi) di Kota Tangerang Selatan tahun 2015 masih berada dibawah hasil riskesdas 2013
ditingkat nasional. Selain itu, terjadi penurunan masalah gizi, baik masalah gizi buruk,
kurang maupun gizi lebih. Penderita kurang gizi (underweight) sebanyak 2,54 persen,
angka tersebut masih dibawah batasan WHO yaitu 10 persen. Persentase status gizi
balita hasil BPB tahun 2015 sama persis dengan persentase hasil BPB tahun 2014, hal
75
ini tidaklah menjadi masalah oleh karena hasil yang didapat dari laporan persentase
masing-masing puskesmas berbeda antara tahun 2014 dan tahun 2015.
8. Indek PB/U atau TB/U
Indeks PB/U atau TB/U menggambarkan pertumbuhan anak menurut panjang
atau tinggi badan berdasarkan umurnya. Indikator ini dapat mengidentifikasikan anak
anak yang pendek karena gizi kurang dalam waktu lama atau sering sakit. Anak-anak
yang tergolong tinggi menurut umurnya dapat juga diidentifikasikan, tetapi anak yang
memiliki tinggi badan diatas normal tidak merupakan masalah kecuali mereka tinggi
sekali yang biasanya disebabkan oleh gangguan endokrin. Kategori dan ambang batas
status
gizi
anak
(BB/U)
berdasarkan
SK
menteri
kesehatan
RI
nomor:
Sangat Pendek
<-3 SD
Pendek
Normal
-2 SD sampai dengan 2 SD
Tinggi
>2 SD
Hasil Bulan Penimbangan Balita (BPB) Kota Tangerang Selatan tahun 2015
dengan indeks PB/U atau TB/U adalah sebagai berikut.
Status Gizi Balita PB/U-TB/U Hasil PSG Tiap Puskesmas
Kota Tangerang SelatanTahun 2015
SANGAT
PENDEK
PENDEK
NORMAL
NO
PUSKESMAS
JUMLAH
SAMPEL
N
%
N
%
N
%
150
1 Pamulang
1
0.67
4
2.67 135 90.00
40
2 Pondok Benda
1
2.50
2
5.00
37 92.50
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Benda Baru
Ciputat
Situ Gintung
Jombang
Kampung Sawah
Ciputat Timur
Pondok Ranji
Pisangan
Rengas
110
80
40
80
100
110
50
110
30
1
0
0
0
2
3
0
15
0
0.91
0.00
0.00
0.00
2.00
2.73
0.00
13.64
0.00
20
2
8
5
11
13
6
13
7
18.18
2.50
20.00
6.25
11.00
11.82
12.00
11.82
23.33
82
78
26
73
83
93
40
75
23
74.55
97.50
65.00
91.25
83.00
84.55
80.00
68.18
76.67
TINGGI
N
%
10 6.67
0
0.00
7
0
6
2
4
1
4
7
0
6.36
0.00
15.00
2.50
4.00
0.91
8.00
6.36
0.00
76
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
Pondok Jagung
Paku Alam
Pondok Aren
Pondok Pucung
Pondok Betung
Jurang Mangu
Parigi
Pdk Kacang Timur
Serpong I
Serpong 2
Rawa Buntu
Setu
Kranggan
Bhakti Jaya
150
120
10
4
1
0
0
0
0
0
0
3
3
2
5
0
6.67
2.67
2.50
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
3.75
1.58
2.50
5.00
0.00
8
19
2
3
0
2
6
3
5
9
24
4
13
5
5.33
12.67
5.00
15.00
0.00
2.50
20.00
6.00
16.67
11.25
12.63
5.00
13.00
4.17
101
89
34
17
80
78
23
47
21
62
161
73
82
112
67.33
59.33
85.00
85.00
100.00
97.50
76.67
94.00
70.00
77.50
84.74
91.25
82.00
93.33
31
32
3
0
0
0
1
0
4
6
2
1
0
3
20.67
21.33
7.50
0.00
0.00
0.00
3.33
0.00
13.33
7.50
1.05
1.25
0.00
2.50
TANGERANG SELATAN
2100
51
2.43
194
9.24
1725
82.14
124
5.90
150
40
20
80
80
30
50
30
80
190
80
100
Status Gizi
Indeks PB/U
Tangerang Selatan
(PSG 2014)
N
%
Tangerang Selatan
(PSG 2012)
Nasional
(Riskesdas 2013)
Sangat pendek
54
2,57
3,32%
18,0%
Pendek
250
11,90
8,08%
19,2%
Normal
1698
80,86
80,84%
Tinggi
98
4,67
7,77%
Jumlah
2100
100
100%
77
SANGAT
KURUS
PUSKESMAS
KURUS
NORMAL
GEMUK
JUMLAH SAMPEL
Pamulang
150
1.33
10
6.67
131
87.33
4.67
Pondok Benda
40
0.00
10.00
31
77.50
12.50
Benda Baru
0.00
5.45
95
86.36
8.18
Ciputat
1.25
11.25
66
82.50
5.00
Situ Gintung
0.00
10.00
35
87.50
2.50
Jombang
110
80
40
80
0.00
3.75
75
93.75
2.50
Kampung Sawah
0.00
5.00
85
85.00
10
10.00
Ciputat Timur
100
110
50
110
30
150
150
40
20
80
80
30
0.00
8.18
98
89.09
2.73
0.00
0.00
50
100.00
0.00
0.00
3.64
36
32.73
11
10.00
0.00
3.33
26
86.67
10.00
0.00
1.33
133
88.67
19
12.67
1.33
14
9.33
125
83.33
6.00
0.00
7.50
37
92.50
0.00
0.00
0.00
17
85.00
15.00
0.00
0.00
78
97.50
2.50
0.00
0.00
72
90.00
10.00
0.00
0.00
28
93.33
6.67
50
0.00
4.00
42
84.00
12.00
Pondok Ranji
10
Pisangan
11
Rengas
12
Pondok Jagung
13
Paku Alam
14
Pondok Aren
15
Pondok Pucung
16
Pondok Betung
17
Jurang Mangu
18
Parigi
Pondok Kacang
Timur
19
78
21
Serpong 2
22
Rawa Buntu
23
Setu
30
80
190
80
24
Kranggan
100
0.00
0.00
92
92.00
8.00
25
Bhakti Jaya
120
0.00
4.17
101
84.17
14
11.67
2100
0.43
103
4.90
1777
84.62
156
7.43
20
Serpong I
TANGERANG SELATAN
0.00
0.00
22
73.33
0.00
2.11
0.00
26.67
10.00
67
4.21
164
83.75
6.25
86.32
14
7.37
7.50
71
88.75
3.75
Tabel
Status Gizi Balita BB/PB atau BB/TB Hasil PSG
Kota Tangerang Selatan Tahun 2015
Status Gizi
Indeks BB/PB
atau BB/TB
Sangat kurus
Tangerang Selatan
(PSG 2015)
%
N
9
0.43
Tangerang
Selatan
(PSG 2014)
Nasional
(Riskesdas 2013)
0,43
5,3%
Kurus
103
4.90
5,95
6,8%
Normal
1832
87.24
85,76
76,0%
Gemuk
Jumlah
156
7.43
7,86
11,9%
2100
100%
100%
100%
Diagram
Status Gizi Balita Hasil Pemantauan Status Gizi (PSG) Balita
Di Kota Tangerang Selatan dengan Index BB/PB atau BB/TB Tahun 2015
Balita sangat kurus di Kota Tangerang Selatan 0,43 persen masih jauh
dibawah rata-rata nasional sebesar 5,3 persen. balita kurus dan balita gemuk juga
79
mengalami penurunan dibandingkan dengan hasil PSG 2014, sementara itu terjadi
peningkatan jumlah balita normal.
10. Masalah Gizi di Kota Tangerang Selatan Berdasarkan BPB Tahun 2015
Status Gizi Balita BB/U Hasil BPB Tiap Puskesmas
Kota Tangerang SelatanTahun 2015
NO
PUSKESMAS
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Pamulang
Pondok Benda
Benda Baru
Ciputat
Situ Gintung
Jombang
Kampung Sawah
Ciputat Timur
Pondok Ranji
Pisangan
Rengas
Pondok Jagung
Paku Alam
Pondok Aren
Pondok Pucung
Pondok Betung
Jurang Mangu
Parigi
Pd Kacang Timur
Serpong I
Serpong 2
Rawa Buntu
Setu
Kranggan
Bhakti Jaya
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
TANGSEL
GIZI BURUK
GIZI KURANG
GIZI BAIK
GIZI LEBIH
7
2
5
5
0
10
7
17
1
5
3
3
0
1
2
3
2
15
23
2
3
8
6
11
0
141
0.06
0.06
0.06
0.13
0.00
0.20
0.13
1.63
0.04
0.10
0.14
0.04
0.00
0.03
0.07
0.05
0.03
0.64
0.45
0.07
0.10
0.11
0.32
0.46
0.00
0.13
301
82
45
96
75
46
25
75
2
55
109
33
80
161
27
238
298
51
205
44
14
60
25
139
19
2305
2.66
2.41
0.52
2.45
2.29
0.94
0.48
7.21
0.08
1.06
5.15
0.46
1.31
4.37
0.98
3.62
4.23
2.19
3.98
1.50
0.48
0.84
1.32
5.81
0.96
2.07
10929
3282
8282
3746
3159
4821
5096
893
2187
5058
1941
7150
5890
3305
2695
6105
6516
2240
4773
2790
2860
7062
1863
2078
1939
106660
96.62
96.36
96.07
95.76
96.49
98.77
98.15
85.87
86.72
97.57
91.73
99.18
96.40
89.76
98.29
92.74
92.58
96.14
92.55
95.16
98.69
98.73
98.00
86.87
97.78
95.60
74
40
289
65
40
4
64
55
155
51
63
20
140
215
18
236
222
24
156
96
21
23
7
164
25
2267
0.65
1.17
3.35
1.66
1.22
0.08
1.23
5.29
6.15
0.98
2.98
0.28
2.29
5.84
0.66
3.58
3.15
1.03
3.03
3.27
0.72
0.32
0.37
6.86
1.26
2.03
80
hal, yaitu : penyebab langsung seperti tidak adekuatnya asupan makanan, menderita
penyakit infeksi, adanya cacat bawaan. Penyebab tidak langsung yaitu kurangnya atau
tidak adanya ketersediaan pangan, perilaku, dan pelayanan kesehatan. Sedangkan
faktor-faktor lain di luar masalah kesehatan yang juga merupakan faktor utama
terjadinya gizi buruk yaitu kemiskinan, pendidikan rendah, dan kesempatan kerja.
Oleh karena itu untuk mengatasi gizi buruk dibutuhkan kerjasama lintas sektoral,
karena
masalah
gizi
merupakan
masalah
kesehatan
masyarakat
yang
Tabel
Jumlah Seluruh Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan
Di Kota Tangerang Selatan Tahun 2015
Jumlah Balita Gizi Buruk
No
Puskesmas
Jumlah Kasus
Mendapat perawatan
N
Pamulang
12
12
%
100
Pondok Benda
100
Benda Baru
100
Ciputat
100
5
6
Situ Gintung
Jombang
0
1
0
1
100
7
8
Kp.Sawah
Ciputat Timur
3
10
3
10
Pondok Ranji
100
100
10
Pisangan
100
11
Rengas
100
12
Pondok Jagung
100
100
100
81
13
Paku Alam
100
14
15
Pondok Aren
Pondok Pucung
0
2
0
2
100
16
Pondok Betung
100
100
17
Jurang Mangu
100
18
Parigi
100
19
13
13
100
20
Serpong I
100
21
22
23
24
25
Serpong II
Rawa Buntu
Setu
Keranggan
Bhakti Jaya
1
7
0
3
3
88
1
7
0
3
3
88
100
100
100
100
100
100
DINKES
Grafik
Jumlah Balita Gizi Buruk Indeks BB/PB atau BB/TB
Yang Mendapat Perawatan
Di Kota Tangerang Selatan Tahun 2011 - 2015
Kota Tangerang Selatan merupakan daerah urbanisasi, oleh karena itu perlu
dilakukan pendataan balita gizi buruk menurut status kependudukannya. Dari segi
penatalaksanaan tidak ada perbedaan, semua balita gizi buruk warga Tangerang Selatan
maupun bukan tetap ditangani dan mendapatkan perawatan. Pendataan ini dilakukan
sebagai bentuk kelengkapan data jika diperlukan.
82
Tabel
Jumlah Balita Gizi Buruk Warga Kota Tangerang Selatan yang Mendapat Perawatan
Di Kota Tangerang Selatan Tahun 2015
Jumlah Balita Gizi Buruk
No
Puskesmas
Jumlah Kasus
Mendapat perawatan
N
Pamulang
10
10
%
100
Pondok Benda
100
Benda Baru
100
Ciputat
100
5
6
Situ Gintung
Jombang
0
1
0
1
100
7
8
Kp.Sawah
Ciputat Timur
2
6
2
6
Pondok Ranji
100
100
10
Pisangan
100
11
Rengas
100
12
Pondok Jagung
100
13
14
15
Paku Alam
Pondok Aren
Pondok Pucung
3
0
2
3
0
2
100
16
Pondok Betung
100
100
100
17
Jurang Mangu
100
18
Parigi
100
19
11
11
100
20
Serpong I
100
21
22
23
24
25
Serpong II
Rawa Buntu
Setu
Karanggan
Bhakti Jaya
DINKES
1
4
0
2
3
70
1
4
0
2
3
70
100
100
100
100
100
100
100
100
83
kebutuhan bayi baik fisik, psikologi sosial maupun spiritual. ASI mengandung nutrisi,
hormon, unsur kekebalan pertumbuhan, anti alergi, serta anti inflamasi. Zat gizi dalam
ASI mencakup hampir 200 unsur zat makanan.
Tabel
Cakupan ASI Eksklusif
Kota Tangerang Selatan Tahun 2015
FEBRUARI
NO
PUSKESMAS
AGUSTUS
SASARAN
CAKUPAN
SASARAN
CAKUPAN
Pamulang
532
433
81.39
1226
1174
95.76
Pondok Benda
222
209
94.14
80
70
87.50
Benda Baru
755
621
82.25
673
539
80.09
Ciputat
447
384
85.91
389
385
98.97
Situ Gintung
287
262
91.29
260
245
94.23
Jombang
419
322
76.85
442
353
79.86
Kp.Sawah
547
463
84.64
515
442
85.83
Ciputat Timur
502
475
94.62
227
148
65.20
Pondok Ranji
135
105
77.78
126
98
77.78
10
Pisangan
441
426
96.60
552
477
86.41
11
Rengas
239
189
79.08
255
210
82.35
12
Pondok Jagung
672
559
83.18
672
559
83.18
13
Paku Alam
120
107
89.17
133
126
94.74
14
Pondok Aren
380
310
81.58
372
300
80.65
15
Pondok Pucung
282
257
91.13
282
247
87.59
16
Pondok Betung
495
430
86.87
524
449
85.69
17
Jurang Mangu
6138
5580
90.91
702
567
80.77
18
Parigi
199
172
86.43
289
229
79.24
19
526
487
92.59
482
414
85.89
20
Serpong I
97
88
90.72
92
85
92.39
21
Serpong II
168
151
89.88
330
274
83.03
22
Rawa Buntu
150
123
82.00
203
171
84.24
23
Setu
187
144
77.01
319
200
62.70
24
Karanggan
57
38
66.67
220
213
96.82
25
Bakti Jaya
2056
1877
91.29
194
188
96.91
30954
26365
85.17
9559
8163
85.40
TANGERANG SELATAN
84
Grafik
Cakupan ASI Eksklusif
Kota Tangerang Selatan Tahun 2015
Dilihat dari grafik di atas cakupan Pemberian ASI Ekslusif di Kota Tangerang
Selatan sudah mencapai target yang ditetapkan yaitu sebesar 80 persen. Cakupan ASI
Ekslusif tahun 2015 mencapai 85,17 persen di bulan Februari dan 85,40 persen di
bulan Agustus. Upaya ini harus terus dipertahankan di tahun 2016 dengan program
kegiatan yang berkesinambungan dalam mensosialisasikan manfaat ASI ekslusif,
pentingnya ASI ekslusif dan mengajak seluruh ibu hamil untuk memberikan ASI
85
mempunyai
kecenderungan
menderita
KEK.
Kurang
Energi
Kronis
menggambarkan kekurangan pangan dalam jangka panjang, baik dalam jumlah maupun
kualitasnya.
Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA)
kesehatan untuk mengetahui seorang ibu hamil menderita KEK. Seorang ibu hamil
dikatakan menderita KEK jika LILA kurang dari 23,5 cm (< 23,5 cm). Pengukuran
LiLA pada ibu hamil di Kota Tangerang Selatan pada tahun 2015 adalah sebagai
berikut :
86
Tabel
Prevalensi Ibu Hamil KEK
Di Kota Tangerang Selatan Tahun 2015
Pamulang
Pondok Benda
Benda Baru
Ciputat
Situ Gintung
Jombang
Kp.Sawah
Ciputat Timur
Pondok Ranji
Pisangan
Rengas
Pondok Jagung
Paku Alam
Pondok Aren
Pondok Pucung
Pondok Betung
Jurang Mangu
Parigi
Pdk Kac. Timur
Serpong I
Serpong II
Rawa Buntu
Setu
Karanggan
Bakti Jaya
SASARAN
IBU
HAMIL
3530
1184
2721
1183
864
1461
1525
1471
787
1609
676
2055
1524
1056
797
1935
2080
767
1486
785
876
2101
529
655
603
TANGERANG SELATAN
34260
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
PUSKESMAS
IBU HAMIL
KEK
N
66
34
70
43
38
45
57
46
15
35
23
58
8
14
32
47
64
27
17
50
29
44
24
6
11
%
1.87
2.87
2.57
3.63
4.40
3.08
3.74
3.13
1.91
2.18
3.40
2.82
0.52
1.33
4.02
2.43
3.08
3.52
1.14
6.37
3.31
2.09
4.54
0.92
1.82
904
2.64
87
Grafik
Prevalensi Ibu Hamil KEK Tiap Puskesmas
Di Kota Tangerang Selatan Tahun 2015
Grafik
Prevalensi Ibu Hamil KEK
Di Kota Tangerang Selatan Tahun 2015
Berdasarkan data diketahui prevalensi ibu hamil KEK tahun 2015 Kota
Tangerang Selatan sebesar 2,64 persen. Prevelensi ibu hamil KEK di suatu wilayah
berkaitan dengan kejadian anemia pada ibu hamil yang dapat mengakibatkan Bayi
88
Berat Lahir Rendah (BBLR). Prevalensi ibu hamil KEK pada tahun 2015 sama dengan
tahun 2014 dan mengalami penurunan bila dibandingkan tahun 2013. Hal ini
dimungkinkan terjadi karena semakin menguatnya pelaksanaan surveilans gizi yang
dilakukan oleh pembina wilayah dalam kegiatan bina wilayah. Selain itu dengan
semakin baiknya manajemen bumil resti, maka meningkat pula kegiatan deteksi dini
terhadap ibu hamil resti.
Beberapa upaya telah dilakukan untuk meningkatkan status gizi ibu hamil
diantaranya dengan memberikan pemberian makanan tambahan (PMT) ibu hamil,
sosialisasi 1000 hari pertama kehidupan (HPK) kepada ibu hamil, kader dan
masyarakat dan meningkatkan manajemen ibu hamil resti.
NO
1
2
3
PUSKESMAS
Pamulang
Pondok Benda
Benda Baru
SASARAN
IBU
HAMIL
3530
1184
2721
IBU HAMIL
ANEMIA
N
155
138
139
%
4.39
11.66
5.11
89
Ciputat
Situ Gintung
Jombang
Kampung Sawah
Ciputat Timur
Pondok Ranji
Pisangan
Rengas
Pondok Jagung
Paku Alam
Pondok Aren
Pondok Pucung
Pondok Betung
Jurang Mangu
Parigi
Pdk Kacang
Timur
Serpong 1
Serpong 2
RAWA BUNTU
Setu
Keranggan
Bakti Jaya
1183
864
1461
1525
1471
787
1609
676
2055
1524
1056
797
1935
2080
767
TANGERANG SELATAN
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
74
62
37
192
69
18
56
28
175
104
86
20
84
51
57
6.26
7.18
2.53
12.59
4.69
2.29
3.48
4.14
8.52
6.82
8.14
2.51
4.34
2.45
7.43
785
876
2101
529
655
603
98
102
284
84
23
133
10
6.59
12.99
32.42
4.00
4.35
20.31
1.66
34260
2279
6.65
1486
Grafik
Prevalensi Ibu Hamil Anemia Tiap Puskesmas
Di Kota Tangerang Selatan Tahun 2015
90
Grafik
Prevalensi Ibu Hamil Anemia
Di Kota Tangerang Selatan Tahun 2015
91
ini tidak terbatas pada gondok dan kretinisme saja, tetapi ternyata kekurangan iodium
berpengaruh terhadap kualitas sumber daya manusia secara luas, meliputi tumbuh
kembang, termasuk perkembangan otak sehingga terjadi penurunan potensi tingkat
kecerdasan (Intelligence Quotient=IQ). (RJMPN Kemenkes, 2010).
Dalam rangka mengetahui garam yang beredar di wilayah Kota Tangerang
Selatan telah dilakukan pemeriksaan garam beryodium di tingkat masyarakat melalui
survey PSG.
Tabel
Hasil Pemeriksaan Garam Beriodium Tingkat Masyarakat di Tiap Puskesmas
Kota Tangerang Selatan Tahun 2015
Hasil Pemeriksaan Iodium (Sampel)
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
PUSKESMAS
Pamulang
Pondok Benda
Benda Baru
Ciputat
Situ Gintung
Jombang
Kampung Sawah
Ciputat Timur
Pondok Ranji
Pisangan
Rengas
Pondok Jagung
Paku Alam
Pondok Aren
Pondok Pucung
Pondok Betung
Jurang Mangu
Parigi
Pondok Kacang Timur
Serpong I
Serpong 2
Rawa Buntu
Setu
Kranggan
Bhakti Jaya
TANGERANG SELATAN
Biru/Ungu
Tidak Ada
N
150
39
109
80
40
80
98
110
50
110
30
150
149
40
20
75
77
29
49
30
79
189
79
100
120
%
100.00
97.50
99.09
100.00
100.00
100.00
98.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
99.33
100.00
100.00
93.75
96.25
96.67
98.00
100.00
98.75
99.47
98.75
100.00
100.00
2082
99.14
Total
%
0.00
2.50
0.91
0.00
0.00
0.00
2.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.67
0.00
0.00
6.25
3.75
3.33
2.00
0.00
1.25
0.53
1.25
0.00
0.00
N
150
40
110
80
40
90
90
110
50
100
40
140
160
40
30
80
70
30
50
30
80
190
110
90
100
18
0.86
2100
0
1
1
0
0
0
2
0
0
0
0
0
1
0
0
5
3
1
1
0
1
1
1
0
92
Grafik
Hasil Pemeriksaan Garam Beryodium Tingkat Masyarakat di Tiap Puskesmas
Kota Tangerang Selatan Tahun 2015
93
94
BAB IV
UPAYA KESEHATAN
A. Pusat Kesehatan Masyarakat
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas
menyebutkan
bahwa
menyelenggarakan
puskesmas
adalah
fasilitas
pelayanan
kesehatan
yang
tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk
mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Undang Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan menyatakan bahwa
fasilitas pelayanan kesehatan adalah suatu alat dan /atau tempat yang digunakan untuk
menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan baik promotif, preventif, kuratif maupun
rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah dan /atau masyarakat.
Upaya kesehatan masyarakat adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan sertamencegah dan menanggulangi timbulnya masalah
kesehatan denga sasaran keluarga, kelompok, dan masyarakat. Upaya kesehatan
perseorangan adalah suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan pelayanankesehatan
yang ditujukan untuk peningkatan, pencegahan, penyembuhan penyakit, pengurangan
penderitaan akibat penyakit dan memulihkan kesehatan perseorangan.
Pelayanan kesehatan kepada masyarakat meliputi pelayanan promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif. Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan yang langsung
menyentuh masyarakat sangat dibutuhkan. Dalam menjalankan fungsinya sebagai pusat
pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat, pusat pelayanan
kesehatan masyarakat primer, dan pusat pelayanan kesehatan perorangan primer,
puskesmas berkewajiban memberikan dan menjalankan upaya kesehatan wajib dan upaya
kesehatan pengembangan. Upaya Kesehatan wajib terdiri dari:
1. Upaya promosi kesehatan
2. Upaya kesehatan lingkungan
95
dengan
dengan penyebaran tiap kecamatan sebagai berikut : kecamatan Ciputat Timur terdapat 4
puskesmas, kecamatan Pamulang 3 puskesmas, kecamatan Ciputat 4 puskesmas,
Kecamatan Pondok Aren 6 puskesmas, kecamatan Serpong Utara 2 puskesmas,
kecamatan Setu 3 puskesmas dan kecamatan Serpong 3 puskesmas. Pada tahun 2012
terdapat 21 Puskesmas rawat inap dan 4 puskesmas non rawat inap.
96
97
pada kurun waktu tertentu. Kunjungan ibu hamil yang sesuai standar adalah pelayanan
yang mencakup 10 T. Pelayanan ANC sesuai standar meliputi timbang berat badan,
pengukuran tinggi badan, pengukuran tekanan darah, pengukuran lingkar lengan atas (
status gizi), tinggi fundus uteri, penentuan presentasi janin dan denyut jantung janin,
skrining status imunisasi tetanus dan memberikan imunisasi tetenus toxoid bila
diperlukan, pemberian tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan, tes
laboratorium ( rutin dan khusus), tata laksana kasus dan temu wicara ( konseling)
termasuk P4K dan KB pasca persalinan.
manajemen program KIA dalam melindungi ibu hamil sehingga kesehatan janin terjamin
melalui pelayanan antenatal. Hasil pencapaian program pelayanan kesehatan ibu hamil
dapat dinilai dengan menggunakan indikator cakupan K1 dan K4 yang dihitung dengan
membagi jumlah ibu hamil yang melakukan pemeriksaan atenatal pertama kali oleh
tenaga kesehatan (K1) atau jumlah ibu hamil yang melakukan pemeriksaan harian
minimal 4 kali sesuai standar oleh tenaga kesehatan di suatu wilayah pada kurun waktu
tertentu (K4) dengan jumlah sasaran ibu hamil yang ada di wilayah kerja dalam 1 tahun.
TABEL
CAKUPAN KUNJUNGAN BUMIL K1 KOTA TANGERANG SELATAN
TAHUN 2010 DAN 2015
BERDASARKAN LAPORAN BULANAN PUSKESMAS
NO
Kunjungan
Bumil
K1/Tahun
1.
Target
2.
Pencapaian
2010
2011
2012
2013
2014
2015
99%
99 %
99%
99%
99%
99%
29.622
(112,77%)
30.741
31.847
33.198
33.260
35086
( 99,85 %)
(100,04%)
(100%)
(98,9)
(104%)
98
TABEL
CAKUPAN KUNJUNGAN BUMIL K4 DI KOTA TANGERANG SELATAN
TAHUN 2010 DAN 2015
BERDASARKAN LAPORAN BULANAN PUSKESMAS
NO
Kunjungan
Bumil
K4/Tahun
1.
Target
2.
Pencapaian
2010
2011
2012
2013
2014
2015
95 %
95 %
95%
95%
95%
95%
27.299
(103,93%)
30.481
31.793
31.680
33.555
32413
( 99,00%)
(99,87%)
(100%)
(98%)
(95.44%)
Target cakupan kunjungan Bumil K4 tahun 2015 adalah 95 %, dari hasil laporan
bulanan puskesmas dari bulan januari sampai dengan Desember 2015 untuk pencapaian
K4 Kota Tangerang Selatan 95.44% bisa jelaskan sebagai berikut : Puskesmas yang
99
paling tinggi capaian cakupannya adalah Puskesmas Jombang dan yang paling rendah
adalah Puskesmas Pd Jagung, untuk pencapaian K4 pada tahun ini hanya 6 Puskesmas
yang belum mencapai target.
2. Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan
Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah persalinan yang aman yang
dilakukan oleh tenaga kesehatan dengan kompetensi kebidanan. Persalinan yang
dilakukan di sarana pelayanan kesehatan dapat menurunkan resiko kematian ibu saat
persalinan karena tersedia sarana kesehatan yang memadai sehingga dapat menangani
komplikasi yang mungkin terjadi pada saat persalinan.
TABEL
CAKUPAN PERTOLONGAN PERSALINAN OLEH NAKES/BIDAN
KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN 2010 S/D 2015
BERDASARKAN LAPORAN BULANAN PUSKESMAS
NO
Pertolongan
Persalinan oleh
nakes/Tahun
1.
Target
2.
Pencapaian
2010
2011
2012
2013
2014
2015
87 %
100 %
88%
89%
90%
90%
24.312
29393
30.408
29.141
28.947
30607
(96,97%)
(100%)
(100,07%)
(100%)
(100%)
(93.6%)
Terjadi kenaikkan capaian tahun 2010 (96,97%) dan pada tahun 2011 menjadi
100%, tahun 2012 mencapai 100 %, melebihi target 88%, pada tahun 2013 mencapai
100% melebihi target 89%, pada tahun 2014 mencapai 100% melebihi target 90% dan
pada tahun 2015 mencapai 93,6% melebihi target 90%, dapat dikatakan semua
pertolongan persalinan di Kota Tangerang Selatan ditolong oleh tenaga kesehatan. Hal
ini terjadi karena sudah berjalannya kemitraan Bidan Dukun peningkatan pelayanan
100
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan Kota Tangerang tahun 2015
mencapai 93,6% dan mencapai target 90%. Puskesmas tertinggi adalah puskesmas
jombang dan terendah cakupan linakes adalah puskesmas parigi. Pada tahun 2015 hanya
ada 4 puskesmas yang tidak mencapai target 90%.
3. Pelayanan ibu nifas (KF lengkap)
Pelayanan kesehatan ibu nifas adalah pelayanan kesehatan sesuai standar pada ibu
mulai 6 hari sampai 42 hari pasca persalinan oleh tenaga kesehatan. Kunjungan nifas
dilakukan minimal 3 kali yaitu kunjungan pertama (KF1) pada 6 jam setelah persalinan
sampai 3 hari, kunjungan nifas kedua (KF2) hari ke 4 sampai hari ke 28 pasca persalinan,
kunjungan nifas yang ketiga (KF3) hari 29 sampai dengan hari ke 42 setelah persalinan.
101
Pelayanan kesehatan ibu nifas yang diberikan terdiri dari : pemeriksaan tekanan
darah, nadi, pernafasan dan suhu, pemeriksaan tentang fundus uteri, pemeriksaan
lokhimia, pemeriksaan payudara dan anjuran ASI Eksklusif 6 bulan, pemberian kapsul
Vit.A 200.000 IU sebanyak 2 kali dan KB pasca persalinan.
Target untuk pelayanan Nifas tahun 2015 Kota Tangerang Selatan 90% sedangkan
capaian cakupan pelayanan nifas 81,95% adapun capain Puskesmas dapat di jabarkan
sebagai berikut; Puskesmas yang paling tinggi/mencapai cakupan pelayanan pada ibu
nifas adalah puskesmas Parigi, yaitu mencapai 94.43%, dan yang paling rendah adalah
puskesmas Pondok Kacang Timur (28.62%).
TABEL
CAKUPAN PELAYANAN IBU NIFAS KOTA TANGERANG SELATAN
TAHUN 2010 S/D 2015
BERDASARKAN LAPORAN BULANAN PUSKESMAS
NO
Pelayanan Ibu
Nifas
2010
2011
2012
2013
2014
2015
102
(KF
Lengkap)/Tahun
1.
Target
2.
Pencapaian
87 %
100 %
88%
89%
90%
90%
23.738
29393
28.278
28.666
27.809
30.387
(94,68
%)
(100%)
(93,06%)
(98.41%)
(96,1%)
(92.9%)
103
terlebih dahulu mulai dari bayi. Dengan sudah di terapkan kebijakan status T yang
apabila sudah mempunyai status T5 seseorang mempunyai kekebalan 25 tahun sehingga
tidak lagi di vaksinnasi TT.
5. Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3
Tablet
Tambah
Darah
(Besi-Folat)
adalah
tablet
untuk
suplementasi
penanggulangan Anemia Gizi yang setiap tablet mengandung Fero sulfat exsiccated 200
mg atau setara 60 mg besi elemental dan 400 mcg asam folat. Seorang ibu hamil
diharapakan selama masa kehamilannya mengkonsumsi tablet tambah darah (Fe) minimal
90 butir.
Tabel
Cakupan Pemberian Fe-1 Dan Fe-3 Pada Ibu Hamil Tiap Puskesmas
Di Kota Tangerang Selatan tahun 2015
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
PUSKESMAS
Pamulang
Pondok Benda
Benda Baru
Ciputat
Situ Gintung
Jombang
Kp.Sawah
Ciputat Timur
Pondok Ranji
Pisangan
Rengas
Pondok Jagung
Paku Alam
Pondok Aren
Pondok Pucung
Pondok Betung
Jurang Mangu
Parigi
Pdk Kac. Timur
Serpong I
Serpong II
JUMLAH
SASARAN
BUMIL
3530
1184
2721
1183
864
1461
1525
1471
787
1609
676
2055
1524
1056
797
1935
2080
767
1486
785
876
FE-1
N
3530
1184
2721
1183
864
1461
1525
1471
787
1594
671
2055
1524
1056
782
1935
2080
767
1486
785
856
%
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
99.46
100.00
99.07
99.26
100.00
100.00
100.00
98.12
100.00
99.90
100.00
100.00
100.51
97.72
FE-3
N
3451
1138
2785
1148
760
1427
1433
1400
736
1533
646
1607
1480
1011
751
1797
1905
732
1353
747
747
%
97.76
96.11
102.35
97.04
87.96
97.67
93.97
95.17
93.52
95.28
95.56
78.20
97.11
95.74
94.23
92.87
91.59
95.44
91.05
95.16
85.27
104
22
23
24
25
Rawa Buntu
Setu
Karanggan
Bakti Jaya
2101
529
655
603
2098
529
655
603
99.86
100.00
100.00
100.00
2066
524
648
571
98.33
99.05
98.93
94.69
TANGERANG SELATAN
34260
34260
99.76
32413
94.61
Grafik
Cakupan Pemberian Fe-1 Ibu Hamil
di Kota Tangerang Selatan Tahun 2015
Cakupan pemberian Fe 1 pada ibu hamil telah mencapai target yang ditentukan
sebesar 99 persen.
Grafik
Cakupan Pemberian Fe-3 Ibu Hamil
di Kota Tangerang Selatan Tahun 2015
105
Pemberian Fe 3 pada ibu hamil secara keseluruhan sudah mencapai target namun
masih ada beberapa puskesmas yang belum mencapai target sebesar 95 persen, yaitu
puskesmas Pondok Kacang timur, puskesmas Pondok Jagung, puskesmas Situ Gintung,
Puskesmas Jurang Mangu, puskesmas Serpong II, puskesmas Pondok Betung, puskesmas
pondok Ranji, puskesmas Kampung Sawah, dan puskesmas pondok pucung. Untuk itu
upaya yang perlu dilakukan adalah melakukan bina wilayah, memaksimalkan kinerja
tenaga kesehatan dan memberikan pengetahuan kepada ibu hamil mengenai pentingnya
tablet tambah darah ( Fe ). Sedangkan untuk puskesmas yang memiliki cakupan diatas
100 persen seperti Benda Baru perlu dilakukan koreksi untuk capaian cakupannya
melebihi 100 persen, kemungkinan hal tersebut dikarenakan adanya kunjungan ibu hamil
dari luar wilayah puskesmas tersebut.
106
107
Kesehatan RI, 2009). Terdapat 4 (empat) kelompok yang rentan mengalami Kurang
Vitamin A (KVA) yaitu bayi, balita, ibu hamil, dan ibu nifas.
Grafik di atas menunjukan cakupan pemberian kapsul vitamin A pada anak 6-59
bulan untuk wilayah Propinsi Banten ( Hasil Riskesdas tahun 2013 ).
108
Tabel
Cakupan Distribusi Vitamin A Dosis Tinggi pada Bayi dan Balita
Di Kota Tangerang Selatan tahun 2015
Cakupan Vit. A
Jumlah
Sasaran
No
Puskesmas
6 - 11 12 - 59
BL
BL
Bln Februari
6 - 11 BL
Bln Agustus
12 - 59 BL
6 - 11 BL
12 - 59 BL
Pamulang
1628
10204
1580
97.05
9570
93.99
1580
97.05
9591
93.99
Pondok Benda
546
3422
530
97.07
3417
100.09
516
94.51
3332
97.37
Benda Baru
1445
7674
1226
84.84
7802
99.4
1263
87.4
7562
98.54
Ciputat
546
3601
528
96.7
3463
96.7
546
100
3405
94.56
Situ Gintung
398
2628
373
93.72
2615
100
398
100
2629
100
Jombang
673
4444
653
97.03
4261
96.42
672
99.85
4362
98.15
Kampung Sawah
704
4639
681
96.73
4616
100
696
98.86
4625
99.7
Ciputat Timur
679
4108
673
99.12
4058
98.4
677
99.71
3947
96.08
Pondok Ranji
364
2196
363
99.73
2022
91.74
364
100
849
38.66
10
Pisangan
742
4490
670
90.3
4376
97.03
742
100
4360
97.1
11
Rengas
312
1888
305
97.76
1896
100
271
86.86
1635
86.6
12
Pondok Jagung
948
7077
900
94.94
5814
84.4
989
104.32
6397
90.39
13
Paku Alam
703
5253
668
95.02
4763
93.14
703
100
5173
98.48
14
Pondok Aren
487
3205
469
96.3
2963
93.44
487
100
2944
91.86
15
Pondok Pucung
367
2419
367
100
2329
97.37
367
100
2407
99.5
16
Pondok Betung
892
5876
860
96.41
5389
92.74
892
100
5516
93.87
17
Jurang Mangu
959
6319
938
97.81
6081
97.28
960
100.1
6156
97.42
18
Parigi
354
2327
337
95.2
2116
91.92
353
99.72
2250
96.69
19
685
4513
638
93.14
3763
84.3
682
99.56
4478
99.22
20
Serpong 1
363
2445
350
96.42
2016
83.86
350
96.42
2079
85.03
21
Serpong 2
404
2726
387
95.79
2469
92.09
387
95.79
2618
96.04
22
Rawa Buntu
969
6541
904
93.29
6289
97.79
902
93.09
6238
95.37
23
Setu
244
1662
234
95.9
1530
93.29
234
95.9
1530
92.06
24
Keranggan
303
2058
291
96.04
1875
92.32
267
88.12
1922
93.39
25
Bakti Jaya
279
1896
267
95.7
1850
98.93
274
98.21
1842
97.15
15994
103611
15192
94.99
97343
94.64
15572
97.36
97847
94.44
TANGERANG SELATAN
109
Grafik
Cakupan Distribusi Vitamin A pada Bayi dan Balita
di Kota Tangerang Selatan Tahun 2015
Grafik di atas menunjukkan cakupan distribusi kapsul vitamin A Balita umur 12-59
bulan pada bulan Februari 94,95 persen dan bulan Agustus 95,81 persen, cakupan ini
telah melebihi target sebesar 90 persen pada tahun 2015. Cakupan vitamin A umur 6-11
bulan pada bulan Februari 99,68 persen dan pada bulan Agustus 99,39 persen.
Grafik
Perbandingan Cakupan Distribusi Vitamin A Dosis Tinggi pada Bayi dan
Balita
Tahun 2010 - 2015 di Kota Tangerang Selatan
110
Grafik di atas menunjukkan cakupan tahun 2015 tidak mencapai target yaitu
sebesar 100 persen, hal ini perlu mendapat perhatian lebih agar dapat bekerjasama
dengan fasilitas pelayanan kesehatan swasta lainnya. Upaya yang harus dilakukan
adalah dengan pemberian vitamin A di puskesmas, posyandu, klinik swasta, RS
swasta.
Grafik
Cakupan Distribusi Vitamin A Dosis Tinggi Pada Ibu Nifas Setiap Puskesmas
Di Kota Tangerang Selatan Tahun 2015
111
Tabel
Cakupan Distribusi Vitamin A Dosis Tinggi pada Ibu Nifas
Di Kota Tangerang Selatan Tahun 2015
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
PUSKESMAS
Pamulang
Pondok Benda
Benda Baru
Ciputat
Situ Gintung
Jombang
Kp.Sawah
Ciputat Timur
Pondok Ranji
Pisangan
Rengas
Pondok Jagung
Paku Alam
Pondok Aren
Pondok Pucung
Pondok Betung
Jurang Mangu
Parigi
Pdk Kac. Timur
Serpong I
Serpong II
Rawa Buntu
Setu
Karanggan
Bakti Jaya
TANGERANG SELATAN
N
3110
1018
2716
1062
744
1491
1273
1272
735
1382
583
1797
1416
916
670
1666
1804
637
1357
717
771
1873
485
604
506
%
92.31
90.09
104.58
93.98
90.18
106.88
87.43
90.60
97.87
90.03
90.25
91.64
97.32
90.87
88.04
90.20
90.84
87.02
95.63
95.73
92.22
93.42
96.04
96.49
88.00
32703
30605
93.58
112
Grafik
Cakupan Distribusi Vitamin A Dosis Tinggi Pada Ibu Nifas
Di Kota Tangerang Selatan Tahun 2010 2015
Berdasarkan grafik 3.14 dan tabel 3.15, hasil cakupan pemberian vitamin A ibu
nifas dapat dilihat bahwa puskesmas yang memiliki cakupan liputan program tinggi
melebihi 100 persen adalah puskesmas Jombang dan puskesmas Benda Baru yaitu
sebesar 106,88 persen dan 104,58 persen. Hal ini perlu diperhatikan dalam pencatatan
dan pelaporan dalam memisahkan ibu nifas didalam dan dari luar wilayah kerja
puskesmas tersebut. Puskesmas yang memiliki cakupan rendah, tidak mencapai target
90% adalah Puskesmas Parigi, Puskesmas Kampung Sawah, Puskesmas Bakti Jaya, dan
Puskesmas Pondok Pucung. Pada penyajian data diatas dapat dilihat bahwa cakupan
pemberian vitamin A pada ibu nifas di Kota Tangerang Selatan tahun 2015 mengalami
penurunan sebesar 6,40 persen, namun tetap telah mencapai target yang ditentukan yaitu
sebesar 90 persen. Upaya yang telah dilakukan adalah bekerjasama dengan klinik/RS
dan praktek bidan swasta yang berada diwilayah kerja Kota Tangerang Selatan.
113
istrinya antara 15-49 tahun. Untuk mengatur kelahiran dan penjarangan kelahiran wanita
usia 15-49 tahun di fasilitaskan untuk menggunakan alat/metode KB.
Peserta KB Aktif Kota Tangerang Selatan, mencapai 74,2% dari target 70%, ada 6
Puskesmas yang tidak mencapai Target. Jumlah KB Aktif sampai 2015 adalah 189.668
PUS.
CAKUPAN PESERTA KB AKTIF KOTA TANGERANG SELATAN
TAHUN 2010 S/D 2015
BERDASARKAN LAPORAN BULANAN PUSKESMAS
NO
KB AKTIF
2010
2011
2012
2013
2014
2015
1.
Target
60 %
62 %
70%
70%
70%
70%
2.
Pencapaian
97.548
14.8942
170.116
181.984
176.668
189.668
(50,22 %)
(64,17 %)
(70,88%)
(70,46%)
(78.24%)
(74.15%)
114
115
Pencapaian dari 3 tahun terakhir sudah mencapai 100%. Pada tahun 2010 1 (satu)
kelurahan yang tidak mencapai UCI yaitu kelurahan pondok jagung puskesmas pondok
Jagung sedangkan pada tahun 2011 yaitu kelurahan serua puskesmas Situ Gintung.
Cakupan UCI Kota Tangerang Selatan 100% hal ini sesuai dengan target yang
diharapkan. Beberapa puskesmas Cakupan imunisasi nya hampir semua merata diatas 80
%. Akan tetapi masih ada di beberapa wilayah yang tidak di imunisasi tapi tidak
mempengaruhi pencapaian target uci.
12. Imunisasi Bayi
a. Imunisasi Rutin Bulanan
Hasil pencapaian cakupan imunisasi rutin di tingkat Kota Tangerang Selatan dari
tahun 2012 2015 :
Cakupan imunisasi dasar Kota Tangerang Selatan secara umum telah mencapai
target nasional, tetapi trend cakupan tahun 2015 sedikit mengalami kenaikan dibandigkan
dengan tahun 2014.
Sedangkan distribusi hasil cakupan rutin menurut puskesmas dapat dilihat dari data
dibawah ini :
1) Hepatitis B 0 (0-7 Hari)
116
Cakupan HB 0 dari tahun 2010 terjadi peningkatan sampai dengan tahun 2015.
Pencapaian tahun 2015 ini telah mencapai target dengan target 100%.
117
2) Imunisasi BCG
Pencapaian cakupan BCG tahun 2015 sebesar 102,4% mengalami kenaikan dari
tahun 2014 target antigen BCG sebesar 102,4%. Imunisasi BCG apabila tidak sesuai
target maka pada akhirnya akan meningkatkan ancaman terhadap insiden kasus TB
berat pada anak yang sering mengakibatkan kematian.
118
3) Imunisasi DPT HB 1
Trend
pencapaian
grafik
mengalami
tujuannya
memberikan
adalah
perlindungan
Pertusis,
Tetanus
Hepatitis B. Imunisasi DPT HB kombinasi ini diberikan 3 kali sejak bayi berusia 2
bulan dengan selang waktu antara penyuntikan I, II, dan III minimal 4 minggu.
119
4) Imunisasi DPT-HB 3
120
ciputat timur, jurang mangu, setu, serpong 2, rawa buntu, paku alam, bakti jaya, dan
pondok ranji melebihi 100 %.
5) Cakupan POLIO 1
Kejadian AFP memang terus akan berlangsung tetapi bila imunisasi polio telah
mencapai target hal ini akan menjamin bahwa transmisi virus ini di lingkungan kita
semakin kecil atau kejadian AFP tersebut bukan disebabkan oleh virus polio terutama
polio liar, karena sampai saat ini diketahui bahwa host dari virus ini satu-satunya adalah
manusia terutama anak yang berumur < 14 tahun.
Hasil cakupan Polio 1, ada 3 puskesmas yang belum mencapai target 98 % yaitu
Keranggan, Pondok Jagung dan Pondok Kacang Timur. Polio dapat menyebar luas
121
diam-diam karena sebagian besar penderita yang terinfeksi polio virus tidak memiliki
gejala sehingga tidak tahu kalau mereka sendiri sedang terjangkit. Virus masuk ke
dalam tubuh melalui mulut ketika seseorang memakan makanan atau minuman yang
terkontaminasi feses. Setelah seseorang terkena infeksi, virus akan keluar melalui feses
selama beberapa minggu dan saat itulah dapat terjadi penularan virus.
6) Hasil Cakupan POLIO 4
122
Target cakupan Polio 4 (Efektivitas program) adalah 90%. Trend cakupan polio 4
se Pusskesmas Kota Tangerang Selatan tahun 2012 2105 cukup fluktuatif, tetapi semua
pukesmas mencapai target. Cakupan polio 4 Kota Tangerang Selatan tahun 2015 adakah
102.8 %.
7) Imunisasi Campak
Penyakit Campak (Rubeola, Campak 9 hari, measles) adalah suatu infeksi virus
yang sangat menular, yang ditandai dengan demam, batuk, konjungtivitis (peradangan
selaput ikat mata/konjungtiva) dan ruam kulit. Penyakit ini disebabkan karena infeksi
virus campak golongan Paramyxovirus. Penularan infeksi terjadi karena menghirup
percikan ludah penderita campak. Penderita bisa menularkan infeksi ini dalam waktu 2-4
hari sebelum rimbulnya ruam kulit dan 4 hari setelah ruam kulit ada. Sebelum vaksinasi
campak digunakan secara meluas, wabah campak terjadi setiap 2-3 tahun, terutama pada
anak-anak usia pra-sekolah dan anak-anak SD. Jika seseorang pernah menderita campak,
maka seumur hidupnya dia akan kebal terhadap penyakit ini.
123
124
125
Difteri
adalah
penyakit
akibat
terjangkit
bakteri
yang bersumber
dari
126
Cakupan imunisasi DT se kota tangerang selatan mencapai target akan tetapi ada
satu puskesmas yang rendah pencapaian nya sebesar 57,4% puskesmas kampung sawah
dimana di wilayah tersebut ada beberapa sekolah elit yang belum optimal dalam
melaksanakan BIAS.
3) IMUNISASI BIAS Td (KELAS 2) 2015
Jika seseorang belum pernah mendapatkan vaksin tetanus dan difteri sebelumnya,
orang tersebut harus mendapat vaksinasi lengkap 3 (tiga) dosis seri primer dari difteri dan
toksoid tetanus (Td), dengan 2 dosis awal diberikan paling tidak dengan jarak 4 minggu
127
Ada 3 (tiga) puskesmas yang belum mencapai target yaitu Pondok betung, Jombang
dan kampong sawah. Yang harus mendapat perhatian yaitu kampong sawah karena
pencapaiannya hanya sebesar 67.8 %. Dikarenakan masih ada sekolah yang tidak
melaksanakan BIAS.
4) IMUNISASI BIAS Td (KELAS 3 ) 2015
Anak anak usia 6 tahun ke bawah mendapat vaksin secara rutin untuk tetanus.
Tetapi anak anak yang lebih besar, remaja dan orang dewasa juga membutuhkan
perlindungan dari semua penyakit dengan memakai vaksin Td. Cakupan Td Kelas 3
yaitu sebesar 95.9% turun dibandingkan tahun sebelumnya.
128
Dari grafik di atas hasil cakupan BIAS Td kelas 3 beberapa puskesmas belum
mencapai target diantaranya : Kampung Sawah, Pondok BetungPondok Ranji Jombang.
Diharapkan di tahun yang akan dating semua puskemas mencapai target yang
diharapkan sebesar 95%.
13. Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP ASI) Balita Gakin
Kesehatan bayi dan balita harus selalu dipantau untuk memastikan kesehatan
mereka selalu dalam kondisi optimal. Pelayanan kesehatan bayi termasuk salah satu dari
beberapa indikator yang bisa menjadi ukuran keberhasilan upaya peningkatan kesehatan
bayi dan balita. Pelayanan kesehatan pada bayi ditujukan pada bayi usia 29 hari sampai
dengan 11 bulan dengan memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan standar oleh
tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi klinis kesehatan (dokter, bidan, dan
perawat) minimal empat kali, yaitu pada usia 29 hari2 bulan, usia 35 bulan, usia 68
bulan dan usia 912 bulan sesuai standar di satu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu.
Usia 0-24 bulan merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang pesat,
sehingga kerap diistilahkan sebagai periode emas sekaligus periode kritis. Periode emas
dapat diwujudkan apabila pada masa ini bayi dan anak memperoleh asupan gizi yang
sesuai untuk tumbuh kembang optimal. Sebaliknya apabila bayi dan anak pada masa ini
tidak memperoleh makanan sesuai kebutuhan gizinya, maka periode emas akan berubah
menjadi periode kritis yang akan mengganggu tumbuh kembang bayi dan anak, baik
pada saat ini maupun masa selanjutnya. (Depkes, 2006). Dalam hal penanganan Balita
Gakin Kota Tangerang Selatan telah mendistribusikan MP ASI dengan data sebagai
berikut:
Tabel
Cakupan Balita Gakin yang Mendapat MP ASI ( 6 24 Bln )
Kota Tangerang Selatan Tahun 2015
NO
PUSKESMAS
MP ASI GAKIN
N
Pamulang
18
18
100
Pondok Benda
39
39
100
129
Benda Baru
52
52
100
Ciputat
79
79
100
Situ Gintung
12
12
100
Jombang
29
29
100
Kp.Sawah
100
Ciputat Timur
114
114
100
Pondok Ranji
74
74
100
10
Pisangan
20
20
100
11
Rengas
39
39
100
12
Pondok Jagung
66
66
100
13
Paku Alam
108
108
100
14
Pondok Aren
53
53
100
15
Pondok Pucung
38
38
100
16
Pondok Betung
30
30
100
17
Jurang Mangu
28
28
100
18
Parigi
100
19
124
124
100
20
Serpong I
100
21
Serpong II
23
23
100
22
Rawa Buntu
78
78
100
23
Setu
34
34
100
24
Karanggan
135
135
100
Bakti Jaya
TANGERANG SELATAN
111
111
100
1304
1304
100
25
Dari 1304 balita GAKIN sebanyak 1304 balita atau 100 persen balita GAKIN telah
mendapatkan MP ASI yang di distribusikan oleh seluruh Puskesmas yang berada di
wilayah Tangerang Selatan, dengan pengajuan dana BOK masing-masing puskesmas.
130
No
Puskesmas
Jumlah Balita
yang Datang
Ditimbang
(D)
Jumlah
BGM/D
Balita BGM
(%)
Pamulang
18909
37
0.02
Pondok Benda
37531
39
0.01
Benda Baru
17086
117
0.06
Ciputat
42664
22
Situ Gintung
4390
Jombang
43703
207
0.04
Kp.Sawah
56857
70
0.01
Ciputat Timur
6353
38
0.05
Pondok Ranji
25919
10
Pisangan
52918
186
0.03
11
Rengas
4225
18
0.04
12
Pondok Jagung
72671
74
0.01
13
Paku Alam
61715
68
0.01
14
Pondok Aren
37780
15
Pondok Pucung
27237
16
Pondok Betung
62288
18
17
Jurang Mangu
70912
13
18
Parigi
3538
0.01
19
58014
82
0.01
20
Serpong I
25511
21
Serpong II
35759
22
Rawa Buntu
84586
23
Setu
18762
24
Karanggan
25475
25
Bakti Jaya
21741
DINKES
916544
1032
0.01
131
Grafik
Balita BGM setiap Puskesmas
Kota Tangerang Selatan Tahun 2015
Tabel diatas menyajikan persentase balita bawah garis merah (BGM) pada setiap
puskesmas, angka balita BGM tertinggi ada pada Puskesmas Benda Baru sebesar 0.06%.
Seluruh puskesmas memiliki persentasi kasus di bawah angka ambang batas sebesar 15
persen.
Grafik
Cakupan Balita BGM
Kota Tangerang Selatan Tahun 2013-2015
132
masalah kesehatan anak sekolah sehingga dapat dilakukan tindakan secepatnya untuk
mencegah keadaan yang lebih buruk, juga untuk memperoleh data atau informasi dalam
menilai perkembangan kesehatan anak sekolah, maupun untuk dijadikan pertimbangan
dalam menyusun perencanaan, pemantauan dan evaluasi kegiatan Usaha Kesehatan
Sekolah (UKS).
Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat meliputi pemeriksaan kesehatan
umum, kesehatan gigi dan mulut yang dilakukan pada murid kelas I SD dan setingkat
yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan bersama tenaga kesehatan terlatih
( guru
133
Dari grafik di atas di peroleh hasil cakupan Penjaringan anak SD dan setingkat,
Kota tangerang Selatan tahun 2015 mencapai 96,3%, dari target 100%, namun demikian
masih ada 9 Puskesmas yang belum mencapai target.
134
YANG DIJARING
S T A T U S
NO
.
G I Z I
TAJAM PENGLIHATAN
PUSKESMAS
JMLH
SEKOLAH
DI
SEKOLAH
LAKI-LAKI
12
2,430
1,261
1,169
2,430
2,014
82.90%
139
5.70%
262
10.80%
15
0.60%
PEREMPUAN
JUMLAH
NORMAL
GEMUK
KURUS
KURUS
SEKALI
PAMULANG
CIPUTAT
TIMUR
895
389
484
873
793
90.80%
49
5.60%
31
3.60%
0.00%
KRANGGAN
223
110
99
209
151
72.20%
13
6.20%
30
14.40%
14
6.70%
RAWA
BUNTU
11
1,401
664
737
1,401
1,334
95.20%
46
3.30%
21
1.50%
0.00%
PISANGAN
679
345
334
679
648
95.40%
22
3.20%
1.30%
0.00%
CIPUTAT
697
348
349
697
587
84.20%
21
3.00%
50
7.20%
25
3.60%
135
OBESITAS
14
NORMAL
TIDAK
NORMAL
0.00%
2,363
67
0.00%
761
112
0.50%
202
0.00%
1,401
0.00%
676
2.00%
653
44
PONDOK
JAGUNG
496
233
212
445
445
100.00
%
0.00%
0.00%
0.00%
JURANG
MANGU
1,059
544
515
1,059
822
77.60%
72
6.80%
119
11.20%
46
4.30%
JOMBANG
1,188
585
559
1,144
1,139
99.60%
0.30%
0.10%
0.00%
10
PONDOK
AREN
498
280
218
498
482
96.80%
16
3.20%
0.00%
0.00%
11
PONDOK
BENDA
360
185
169
354
195
55.10%
18
5.10%
136
38.40%
1.40%
12
PAKU ALAM
830
413
389
802
741
92.40%
36
4.50%
25
3.10%
0.00%
13
BHAKTI JAYA
463
234
229
463
442
95.50%
11
2.40%
10
2.20%
0.00%
14
SITU
GINTUNG
449
245
204
449
204
45.40%
24
5.30%
212
47.20%
0.00%
15
SERPONG 1
854
384
382
766
668
87.20%
61
8.00%
32
4.20%
0.00%
16
SERPONG 2
592
328
264
592
566
95.60%
11
1.90%
15
2.50%
0.00%
17
PONDOK
KACANG
TIMUR
1,083
520
563
1,083
1,023
94.50%
37
3.40%
23
2.10%
0.00%
136
0.00%
445
0.00%
982
77
0.00%
1,144
0.00%
488
10
0.00%
344
10
0.00%
787
15
0.00%
450
13
2.00%
432
17
0.70%
726
40
0.00%
592
0.00%
1,028
55
18
PONDOK
BETUNG
671
350
321
671
588
87.60%
54
8.10%
29
4.30%
0.00%
19
PARIGI
782
287
200
487
450
92.40%
13
2.70%
24
4.90%
0.00%
20
BENDA
BARU
770
215
252
467
419
89.70%
0.00%
32
6.90%
0.60%
21
KAMPUNG
SAWAH
693
386
307
693
587
84.70%
31
4.50%
75
10.80%
0.00%
22
SETU
502
291
211
502
402
80.10%
32
6.40%
67
13.30%
0.00%
23
PONDOK
RANJI
921
422
437
859
435
50.60%
31
3.60%
385
44.80%
24
PONDOK
PUCUNG
180
93
87
180
162
90.00%
0.00%
5.00%
25
RENGAS
#DIV/0
!
#DIV/
0!
146
18,716
9,112
8,691
17,803
15,297
85.90%
741
4.20%
1,597
TOTAL
Lanjutan..
137
0.00%
671
0.00%
485
2.80%
467
0.00%
693
0.20%
502
0.00%
0.90%
696
163
0.00%
5.00%
172
#DIV/0
!
#DIV/0
!
#DIV/
0!
9.00%
108
0.60%
60
0.30%
17,160
13
643
HASIL PEMERIKSAAN
KESEHATAN
TAJAM PENDENGARAN
NO
.
PUSKESMAS
SERUMEN
OTITIS MEDIA
(RADANG TELINGA)
GIGI
BERLUBANG
NORMAL
STATUS IMUNISASI
(TIDAK LENGKAP)
GANGGUAN
MENTAL
EMOSIONAL
MASALAH
KESEHATAN
PRODUKSI
PENUNJANG
TIDAK NORMAL
PAMULANG
CIPUTAT
TIMUR
KRANGGAN
RAWA
BUNTU
PISANGAN
CIPUTAT
PONDOK
JAGUNG
626
141
39
298
162
62
234
TIDAK
BUGAR
BUGAR
ANEMIA
KEBUGARAN JASMANI
2,430
873
209
1,401
676
697
445
1,264
873
423
112
86
308
146
101
48
25
138
CACINGAN
19
59
100
31
39
56
19
445
2,336
873
209
1,401
679
697
445
94
JURANG
MANGU
JOMBANG
10
PONDOK
AREN
11
PONDOK
BENDA
188
12
PAKU ALAM
13
BHAKTI JAYA
14
SITU
GINTUNG
15
SERPONG 1
16
SERPONG 2
17
PONDOK
KACANG
TIMUR
18
PONDOK
208
252
39
24
209
28
49
129
1,059
1,144
498
354
802
460
449
766
592
1,083
671
289
386
28
218
210
35
120
40
71
137
331
137
110
14
10
45
176
106
217
24
128
25
20
58
1,059
1,144
498
354
802
463
449
766
592
1,083
671
139
BETUNG
217
19
PARIGI
20
BENDA
BARU
21
KAMPUNG
SAWAH
22
SETU
23
PONDOK
RANJI
121
24
PONDOK
PUCUNG
61
25
RENGAS
TOTAL
50
57
199
132
3,525
136
-
485
467
214
693
502
856
180
215
17,792
11
46
479
29
59
72
125
283
49
180
4,787
2,214
140
49
11
10
27
19
27
15
615
388
27
-
784
485
467
693
502
853
174
17,695
108
Dari table dan grafik diatas dapat dilihat bahwa persentase sekolah yang dijaring di
Kota Tangerang Selatan mencapai 89,02%. Puskesmas yang belum mencapai 100%
yaitu: Situ Gintung, Paku Alam, Kranggan, Ciputat, Pamulang & Serpong 1, sedangkan
Puskesmas Rengas tidak melakukan penjaringan kesehatan remaja karena tidak ada SMP
dan SMA sederajat diwilayah binaannya.
PERBANDINGAN SEKOLAH YANG DIJARING ANTARA SMP & MTS
KOTA TANGERANG SELATAN
TAHUN 2015
141
Dari grafik Pie diatas dapat dilihat perbandingan dari seluruh sekolah yang dijaring
persentase SMP (74.66%) dan MTS (25.34%).
MURID YANG DIJARING (SMP/ MTS)
KOTA TANGERANG SELATAN
TAHUN 2015
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa persentase murid yang dijaring tingkat SMP/
MTS di Kota Tangerang Selatan mencapai 99,48%. Puskesmas yang belum mencapai 100%
yaitu: Pondok Benda, Ciputat Timur, Kranggan & Pondok Jagung. sedangkan Puskesmas
Rengas tidak melakukan penjaringan kesehatan remaja karena tidak ada SMP dan SMA
sederajat diwilayah binaannya.
142
Dari grafik Pie diatas dapat dilihat bahwa status gizi dari murid yang dijaring
tingkat SMP/ MTS: Normal (85,92%), Kurus (8,97%), Gemuk (4,16%), Kurus Sekali
(0,61%) dan Obesitas (0.34%).
PERBANDINGAN MASALAH REMAJA
PADA SAAT PENJARINGAN KESEHATAN REMAJA (SMP/ MTs)
KOTA TANGERANG SELATAN
TAHUN 2014-2015
143
Dari grafik diatas dapat dilihat perbandingan persentase masalah remaja pada saat
Penjaringan Kesehatan Remaja Tingkat SMP/ MTS pada tahun 2014: Serumen (21.39%),
Gigi Berlubang (19,61), Status Imunisasi Tidak Lengkap (7,58%), Otitis Media/ Radang
Telinga (5,06%), Gangguan Mental Emosional (0,49%) & Masalah Kesehatan
Reproduksi (2,03%). Sedangkan pada tahun 2015: Serumen (19,80%), Gigi Berlubang
(26,89%), Status Imunisasi Tidak Lengkap (12,44%), Otitis Media/ Radang Telinga
(1,21%), Gangguan Mental Emosional (3,45%) & Masalah Kesehatan Reproduksi
(2,18%).
144
NAMA PUSKESMAS
JMLH
SEKOLAH
DI
SEKOLAH
LAKILAKI
PEREMPUAN
JMLH
NORMAL
GEMUK
%
G I Z I
KURUS
%
%
9
KURUS
SEKALI
OBESITAS
%
10
%
11
PAMULANG
1040
396
644
1040
948
91.15%
51
4.90%
40
3.85%
0.00%
0.10%
CIPUTAT TIMUR
620
360
232
592
529
89.36%
28
4.73%
29
4.90%
0.00%
1.01%
KRANGGAN
178
69
106
175
145
82.86%
12
6.86%
4.00%
0.56%
10
5.71%
RAWA BUNTU
10
1353
558
795
1353
1280
94.60%
53
3.92%
20
1.48%
0.00%
0.00%
PISANGAN
1346
661
685
1346
1317
97.85%
19
1.41%
10
0.74%
0.00%
0.00%
CIPUTAT
849
366
483
849
728
85.75%
31
3.65%
50
5.89%
20
1.19%
20
2.36%
PONDOK JAGUNG
1079
616
463
1079
1079
100.00%
0.00%
0.00%
0.00%
0.00%
JURANG MANGU
683
303
380
683
565
82.72%
27
3.95%
64
9.37%
16
2.34%
11
1.61%
JOMBANG
1023
540
467
1007
996
98.91%
0.10%
0.40%
0.00%
0.60%
145
10
PONDOK AREN
1138
593
545
1138
1111
97.63%
27
2.37%
0.00%
0.00%
0.00%
11
PONDOK BENDA
48
20
28
48
42
87.50%
0.00%
12.50%
0.00%
0.00%
12
PAKU ALAM
55
25
25
50
45
90.00%
4.00%
6.00%
0.00%
0.00%
13
BHAKTI JAYA
181
111
70
181
174
96.13%
1.66%
2.21%
0.00%
0.00%
14
SITU GINTUNG
879
404
475
879
443
50.40%
44
5.01%
376
42.78%
0.00%
16
1.82%
15
SERPONG 1
700
230
460
690
636
92.17%
41
5.94%
10
1.45%
0.00%
0.43%
16
SERPONG 2
441
206
235
441
403
91.38%
0.91%
31
7.03%
0.23%
0.45%
17
PONDOK
TIMUR
285
150
135
285
274
96.14%
10
3.51%
0.35%
0.00%
0.00%
18
PONDOK BETUNG
225
135
90
225
173
76.89%
33
14.65%
18
8.00%
0.00%
0.44%
19
PARIGI
972
424
257
681
614
90.16%
28
4.11%
35
5.14%
0.59%
0.00%
20
BENDA BARU
386
89
141
230
211
91.74%
0.00%
3.48%
0.00%
11
4.78%
21
KAMPUNG SAWAH
455
275
180
455
353
77.58%
32
7.03%
69
15.16%
0.00%
0.00%
22
SETU
1068
578
490
1068
990
92.70%
43
4.03%
26
2.43%
0.00%
0.84%
23
PONDOK RANJI
453
150
193
343
167
48.69%
50
14.58%
106
30.90%
0.22%
19
5.54%
24
PONDOK PUCUNG
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
25
RENGAS
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#VALUE!
#DIV/0!
TOTAL
KACANG
107
15457
7259
7579
14838
13223
89.12%
539
146
3.63%
917
6.18%
43
0.29%
115
0.78%
Lanjutan..
NAMA
PUSKESMAS
2
PAMULANG
TAJAM PENDENGARAN
TAJAM
PENGLIHATAN
SERUMEN
NORMAL
TIDAK
NORMAL
12
13
14
OTITIS
MEDIA
(RADANG
TELINGA)
15
NORMAL
16
GIGI
BERLUBANG
TIDAK
NORMAL
17
STATUS
IMUNISASI
(TIDAK
LENGKAP)
18
GANGGUAN
MENTAL
EMOSIONAL
19
20
HASIL PEMERIKSAAN
KESEHATAN PENUNJANG
MASALAH
KESEHATAN
PRODUKSI
21
ANEMIA
CACINGAN
22
23
KEBUGARAN
JASMANI
BUGAR
TIDAK
BUGAR
24
25
1001
39
131
1040
188
119
17
59
992
48
CIPUTAT
TIMUR
544
38
123
592
133
69
53
592
KRANGGAN
142
33
175
81
159
20
175
RAWA
BUNTU
1353
255
1353
298
38
1353
PISANGAN
1346
1346
193
28
1346
CIPUTAT
813
36
47
849
165
36
52
26
849
PONDOK
JAGUNG
1079
695
1079
651
28
1079
JURANG
MANGU
620
63
152
683
208
308
40
683
1007
81
1007
41
19
21
79
38
1007
JOMBANG
147
PONDOK
AREN
1119
19
1138
217
10
1138
PONDOK
BENDA
48
25
48
12
40
48
PAKU ALAM
50
50
47
50
BHAKTI
JAYA
176
180
21
181
SITU
GINTUNG
732
147
239
879
273
686
879
SERPONG 1
589
101
16
690
103
16
37
690
SERPONG 2
441
42
441
73
441
PONDOK
KACANG
TIMUR
285
14
285
12
271
14
PONDOK
BETUNG
225
95
225
56
225
PARIGI
641
40
58
677
45
656
17
663
BENDA
BARU
173
57
15
230
22
228
KAMPUNG
SAWAH
345
109
152
454
153
68
16
377
77
SETU
974
94
145
45
1052
16
110
17
29
46
1421
46
148
PONDOK
RANJI
208
135
101
341
106
343
PONDOK
PUCUNG
RENGAS
TOTAL
13911
916
2406
46
14814
23
3161
2194
349
149
262
389
471
14460
100
Dari table dan grafik diatas dapat dilihat persentase sekolah yang dijaring (SMA/
SMK/ MA) di Kota Tangerang Selatan sebesar 84,92%. Berikut Puskesmas yang tidak
mencapai 100% Pondok Ranji, Benda Baru, Ciputat, Pamulang, Serpong 1, Paku Alam &
Pondok Benda. Sedangkan Puskesmas Pondok Pucung & Rengas tidak melakukan
penjaringan kesehatan remaja karena tidak memiliki sekolah tingkat SMA/ SMK/MA.
SEKOLAH YANG DIJARING ANTARA SMA, SMK & MA
DINAS KESEHATAN KOTA TANGERANG SELATAN
TAHUN 2015
150
Dari grafik pie diatas dapat dilihat bahwa sekolah yang dijaring dilakukan di
SMK (44,86%), SMA (42,06%) dan MA/ MAN (13,08%).
MURID YANG DIJARING (SMA/ SMK/ MA)
DINAS KESEHATAN KOTA TANGERANG SELATAN
TAHUN 2015
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa murid yang dijaring tingkat SMA/ SMK/ MA
di Kota Tangerang Selatan sebanyak 96%. Puskesmas yang tidak mencapai 100%
(Serpong 1, Jombang, Kranggan, Ciputat Timur, Paku Alam, Pondok Ranji, Parigi &
Benda Baru). Sedangkan Pondok Pucung & Rengas tidak melakukan penjaringan karena
tidak ada sekolah tingkat SMA/ SMK/ MA.
151
Dari grafik pie diatas dapat dilihat status gizi murid yang telah dijaring tingkat
SMA/ SMK/ MA: Normal (89,12%), Kurus (6,18%), Gemuk (3,63%), Obesitas (0,78%)
dan Kurus Sekali (0,30%).
PERBANDINGAN MASALAH KESEHATAN REMAJA
PADA SAAT PENJARINGAN KESEHATAN REMAJA (SMA/ SMK/ MA)
KOTA TANGERANG SELATAN
TAHUN 2014-2015
152
Dari grafik diatas dapat dilihat perbandingan persentase masalah remaja yang
ditemukan saat Penjaringan Kesehatan Remaja Tingkat SMA/ SMK/ MA pada tahun
2014: Serumen (19,38%), Gigi Berlubang (21,14%), Status Imunisasi Tidak Lengkap
(8,32%), Otitis Media/ Radang Telinga (0%), Gangguan Mental Emosional (0,74%) &
Masalah Kesehatan Reproduksi (2,10%). Sedangkan pada tahun 2015: Serumen
(16,22%), Gigi Berlubang (21,30%), Status Imunisasi Tidak Lengkap (14,79%), Otitis
Media/ Radang Telinga (0,31%), Gangguan Mental Emosional (2,35%) & Masalah
Kesehatan Reproduksi (1,77%).
153
NO.
NAMA
PUSKESMAS
PAMULANG
JLH
SEKOLAH
JLH
MURID
JLH
SEKOLAH
DIJARING
SMA/ SMK/ MA
JLH
MURID
DIJARING
JLH
SEKOLAH
DIJARING
(%)
JLH
MURID
DIJARING
(%)
JLH
SEKOLAH
JLH
MURID
JLH
SEKOLA
H
DIJARIN
G
JLH
MURID
DIJARING
20
2430
12
2430
60.00
100.00
12
1040
1040
CIPUTAT
TIMUR
895
873
100.00
97.54
620
592
KRANGGAN
223
209
75.00
93.72
178
175
RAWA
BUNTU
11
1401
11
1401
100.00
100.00
10
1353
10
1353
PISANGAN
679
679
100.00
100.00
1346
1346
CIPUTAT
697
697
62.50
100.00
11
849
849
PONDOK
JAGUNG
496
445
100.00
89.72
1079
1079
1059
1059
100.00
100.00
683
683
JURANG
58.33
100.00
100.00
100.00
100.00
63.64
100.00
154
JLH MURID
DIJARING
(%)
JLH
SEKOLAH
100.00
32
95.48
11
98.31
100.00
21
100.00
10
100.00
19
100.00
11
100.00
12
JLH
MURID
3,470
1,515
401
2,754
2,025
1,546
1,575
JLH
SEKOLAH
DIJARING
JLH
MURID
DIJARING
19
3,470
11
1,465
384
21
2,754
10
2,025
12
1,546
11
1,524
12
1,742
PERSENT
ASE
SEKOLAH
DIJARING
PERSENT
ASE
MURID
DIJARING
59.38
100.00
100.00
96.70
100.00
95.76
100.00
100.00
100.00
100.00
63.16
100.00
100.00
96.76
MANGU
100.00
JOMBANG
1144
1144
100.00
100.00
1023
1007
10
PONDOK
AREN
498
498
100.00
100.00
1138
1138
11
PONDOK
BENDA
354
354
116.67
100.00
48
48
12
PAKU ALAM
802
802
80.00
100.00
55
50
13
BHAKTI JAYA
463
463
100.00
100.00
181
181
14
SITU
GINTUNG
449
449
85.71
100.00
879
879
15
SERPONG 1
766
766
42.86
100.00
700
690
16
SERPONG 2
592
592
100.00
100.00
441
441
17
PONDOK
KACANG
TIMUR
1083
1083
100.00
100.00
285
285
18
PONDOK
BETUNG
671
671
100.00
100.00
225
225
19
PARIGI
487
487
100.00
100.00
972
681
467
467
100.00
100.00
386
230
20
BENDA
100.00
100.00
25.00
33.33
100.00
100.00
57.14
100.00
100.00
100.00
100.00
155
1,742
98.44
15
100.00
12
100.00
10
90.91
100.00
100.00
13
98.57
14
100.00
14
100.00
11
100.00
11
70.06
13
59.59
2,167
1,636
402
857
644
1,328
1,466
1,033
1,368
896
1,459
15
2,151
12
1,636
402
852
644
12
1,328
1,456
14
1,033
11
1,368
11
896
13
1,168
697
100.00
100.00
100.00
99.26
100.00
100.00
80.00
100.00
62.50
99.42
100.00
100.00
92.31
100.00
50.00
99.32
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
80.05
BARU
66.67
21
KAMPUNG
SAWAH
693
693
100.00
100.00
455
455
22
SETU
502
502
100.00
100.00
1068
1068
23
PONDOK
RANJI
859
859
100.00
100.00
453
343
24
PONDOK
PUCUNG
180
180
100.00
100.00
25
RENGAS
#DIV/0!
#DIV/0!
TOTAL
163
17,890
146
17,803
89.57
99.51
126
15,457
107
14,838
853
100.00
10
100.00
10
75.72
10
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
100.00
100.00
75.00
84.92
156
96.00
289
1,148
1,570
1,312
180
33,347
253
10
1,148
10
1,570
1,202
180
32,641
88.89
81.71
100.00
100.00
100.00
100.00
90.00
91.62
100.00
100.00
#DIV/0!
#DIV/0!
87.54
97.88
PUSKESMAS
MASUK
(BLISTER)
PEREMPUAN
PAMULANG
19,100
1606
17,494
19,100
100.00
BHAKTI JAYA
4,400
375
4,025
4,400
100.00
KRANGGAN
1,190
96
1,004
1,100
92.44
KAMPUNG SAWAH
3,190
271
2,919
3,190
100.00
PONDOK JAGUNG
5,680
453
5,227
5,680
100.00
SETU
5,020
238
2,492
2,730
54.38
SITU GINTUNG
4,880
417
4,463
4,881
100.00
JURANG MANGU
5,520
478
5,042
5,520
100.00
PONDOK BETUNG
4,160
352
3,808
4,160
100.00
10
CIPUTAT
13,600
1173
12,427
13,600
100.00
11
BENDA BARU
4,279
321
3,489
3,810
89.04
12
RAWA BUNTU
9,150
737
8,413
9,150
100.00
13
PAKU ALAM
4,813
384
4,429
4,813
100.00
14
PONDOK AREN
4,700
396
4,304
4,700
100.00
15
PARIGI
4,000
335
3,625
3,960
99.00
16
JOMBANG
7,900
675
7,225
7,899
100.00
17
3,850
325
3,525
3,850
100.00
18
CIPUTAT TIMUR
6,200
507
5,693
6,200
100.00
19
SERPONG 1
5,940
481
5,459
5,940
100.00
20
PISANGAN
9,040
736
8,303
9,039
100.00
157
21
PONDOK BENDA
1,170
98
1,072
1,170
100.00
22
PONDOK RANJI
3,230
263
2,967
3,230
100.00
23
PONDOK PUCUNG
740
60
680
740
100.00
24
SERPONG 2
3,250
260
2,990
3,250
100.00
25
RENGAS
DINAS
135,002
11028
121,084
132,112
97.86
Dari table dan grafik diatas dapat dilihat bahwa pemberian tablet FE kepada remaja
di Kota Tangerang Selatan persentasenya 97,86 %.
158
Dari grafik Pie diatas dapat dilihat bahwa pemberian tablet FE kepada remaja
perempuan sebesar 89,68% sedangkan pada remaja laki-laki 89,68%.
ANEMIA PADA REMAJA (10-19 TAHUN)
DINAS KESEHATAN KOTA TANGERANG SELATAN
TAHUN 2014-2015
Dari grafik diatas dapat dilihat perbandingan persentase terjadinya anemia pada
remaja pada tahun 2014 (6,48%) sedangkan pada tahun 2015 (8.82%).
159
KEGIATAN
PEMBENTUKAN
KONSELOR SEBAYA
PKPR SMP & SMA
700
BIMBINGAN TEKNIS
KONSELOR SEBAYA
SMP & SMA
400
1100 REMAJA
DINAS
(1,07 %)
160
Dari tabel dan grafik diatas dapat dilihat perbandingan persentase remaja yang
mendapatkan informasi kesehatan dalam kegiatan PKPR yang dilakukan oleh Seksi
Remaja Lansia pada tahun 2014 (1,71%) sedangkan pada tahun 2015 (1,07%).
161
NO.
PUSKESMAS
ESTIMASI REMAJA
TARGET 80%
Kunjungan
Kunjungan
KOTA TANGSEL
PER TAHUN
Remaja
Remaja (%)
Remaja Yang
Remaja Yang
Mendapatkan
Mendapatkan
Konseling
Konseling (%)
BENDA BARU
19446
15557
18363
94.43
18363
94.43
PAMULANG
25229
20183
23657
93.77
23657
93.77
SERPONG 2
6283
5027
5876
93.52
5876
93.52
PARIGI
5580
4464
5129
91.92
5129
91.92
PISANGAN
10332
8265
9497
91.92
9497
91.92
15144
12115
13643
90.09
13643
90.09
13339
10671
11993
89.91
11993
89.91
3856
3085
3438
89.16
3438
89.16
JURANG
MANGU
PONDOK
JAGUNG
SETU
162
10
11
12
13
14
15
16
17
18
BHAKTI JAYA
SITU
GINTUNG
CIPUTAT
TIMUR
PONDOK
BENDA
KRANGGAN
PONDOK
AREN
PAKU ALAM
PD. KACANG
TIMUR
RAWA
BUNTU
PD. PUCUNG
4395
3516
3889
88.49
3889
88.49
6106
4885
5398
88.39
5398
88.39
9448
7559
8321
88.07
8321
88.07
8460
6768
7388
87.33
7388
87.33
4779
3824
4169
87.24
4169
87.24
7686
6148
6673
86.82
6673
86.82
9726
7780
8417
86.54
8417
86.54
10819
8655
9270
85.69
9270
85.69
15069
12055
12833
85.16
12833
85.16
5802
4641
4907
84.58
4907
84.58
163
19
20
21
22
23
24
25
RENGAS
PONDOK
BETUNG
CIPUTAT
KAMPUNG
SAWAH
JOMBANG
PONDOK
RANJI
SERPONG
DINAS
4343
3475
3654
84.13
3654
84.13
14084
11268
11491
81.59
11491
81.59
8364
6691
6791
81.19
6791
81.19
10778
8622
8750
81.19
8750
81.19
10323
8258
8270
80.11
8270
80.11
5052
4042
4020
79.57
4020
79.57
5630
4504
4346
77.21
4346
77.21
240073
192058
210184
87.55
210184
87.55
164
remaja
remaja
ESTIMASI
NO.
NAMA
REMAJA
PUSKESMAS
KOTA
TANGSEL
yang
remaja yang
remaja yang
merokok
merokok usia
usia 10-14
memakai
alkohol usia
15-19 tahun
10-14 tahun
tahun
remaja
remaja yang
yang
yang
memakai napza
memakai
memakai
selain merokok
napza selain
alkohol usia
merokok dan
15-19 tahun
10-14 tahun
alkohol usia
15-19 tahun
PAMULANG
PONDOK
BENDA
25229
85
0.34
0.02
8460
262
3.10
436
5.15
56
0.66
BENDA BARU
19446
CIPUTAT
8364
10778
86
0.80
266
2.47
10323
33
0.32
1281
12.41 0
6106
134
2.19
222
3.64
KAMPUNG
SAWAH
JOMBANG
SITU
GINTUNG
165
10
11
12
13
14
15
16
17
PONDOK
AREN
PONDOK
BETUNG
PD. KACANG
TIMUR
PD. PUCUNG
JURANG
MANGU
PARIGI
CIPUTAT
TIMUR
RENGAS
PONDOK
RANJI
PISANGAN
7686
1958
14084
246
10819
25.4
1961
25.52 0
10
0.13
1.75
446
3.17
237
1.68
143
1.02
843
7.79
953
8.81
5802
15144
234
1.55
622
4.11
0.04
52
0.34
54
0.36
5580
748
1021
18.30 0
9448
709
7.50
1171
12.39 0
4343
150
3.45
107
2.46
5052
10332
49
0.47
136
1.32
13.4
1
166
18
SERPONG
5630
85
1.51
0.05
0.16
19
SERPONG 2
6283
478
7.61
668
10.63 0
15069
228
1.51
364
2.42
9726
20
0.21
13339
547
4.10
972
7.29
27
0.20
71
0.53
0.78
32
0.83
0.10
1622
36.91 230
5.23
0.06
0.10
20
21
22
RAWA
BUNTU
PAKU ALAM
PONDOK
JAGUNG
23
SETU
3856
30
24
BHAKTI JAYA
4395
679
25
KRANGGAN
4779
DINAS
240073
15.4
5
-
7414
3.09
12470
5.19
3
476
0.20
167
276
0.11
30
0.01
134
0.06
remaja
ESTIMASI
NO.
NAMA
REMAJA
PUSKESMAS
KOTA
TANGSEL
PAMULANG
PONDOK
BENDA
BENDA
BARU
CIPUTAT
KAMPUNG
SAWAH
JOMBANG
SITU
GINTUNG
PONDOK
yang
terkena
IMS (10-14
remaja
remaja
yang
yang
terkena
IMS (15-
tahun)
terkena
ISR (10-
19
14
tahun)
tahun)
remaja
remaja
yang
%
terkena ISR
yang terkena
HIV (10-14
(15-19
tahun)
tahun)
remaja
remaja
yang
yang
terkena
terkena
HIV (15-19
AIDS (10-
tahun)
14 tahun)
remaja
yang
%
terkena
AIDS (15-
19
tahun)
25,229
8,460
19,446
8,364
10,778
10,323
6,106
0.02
7,686
168
AREN
10
11
12
13
14
15
16
17
PONDOK
BETUNG
PD. KACANG
TIMUR
PD.
PUCUNG
JURANG
MANGU
PARIGI
CIPUTAT
TIMUR
RENGAS
PONDOK
RANJI
PISANGAN
14,084
10,819
5,802
15,144
5,580
9,448
4,343
5,052
10,332
169
18
SERPONG
5,630
19
SERPONG 2
6,283
15,069
9,726
13,339
0.01
3,856
4,395
4,779
20
21
22
23
24
25
RAWA
BUNTU
PAKU ALAM
PONDOK
JAGUNG
SETU
BHAKTI
JAYA
KRANGGAN
DINAS
240,073
0.00
170
remaja
remaja
remaja
NO.
yang
ESTIMASI
yang
mendapatk
mendap
NAMA
REMAJA
mendapatka
an
atkan
PUSKESMAS
KOTA
n kekerasan
TANGSEL
seksual (10-
seksual
14 tahun)
(15-19
kekerasan
PAMULANG
PONDOK
BENDA
mendapat
%
kan
kekerasan
remaja
remaja
remaja
yang
yang
yang
yang
mendapatk
mendapatk
mendapatk
mendapatk
mendapatk
mendapatk
an
an
an
an
an
kekerasan
(10-14
19 tahun)
tahun)
remaja
yang
emosional
fisik (15-
(10-14
remaja
yang
yang
n fisik
tahun)
kekerasa
remaja
remaja
yang
tahun)
25.229
8.460
kekerasan
kekerasan
kekerasan
kekerasan
an
kekerasan
emosional
penelantar
penelantar
trafiking
trafiking
(15-19
an (10-14
an (15-19
(10-14
(15-19
tahun)
tahun)
tahun)
tahun)
tahun)
BENDA BARU
19.446
CIPUTAT
8.364
10.778
10.323
6.106
7.686
14.084
10.819
10
KAMPUNG
SAWAH
JOMBANG
SITU
GINTUNG
PONDOK
AREN
PONDOK
BETUNG
PD. KACANG
TIMUR
171
11
12
13
14
15
16
PD. PUCUNG
JURANG
MANGU
PARIGI
CIPUTAT
TIMUR
RENGAS
PONDOK
RANJI
5.802
15.144
5.580
9.448
4.343
5.052
17
PISANGAN
10.332
0,01
18
SERPONG
5.630
19
SERPONG 2
6.283
15.069
9.726
13.339
20
21
22
RAWA
BUNTU
PAKU ALAM
PONDOK
JAGUNG
23
SETU
3.856
24
BHAKTI JAYA
4.395
25
KRANGGAN
4.779
240.073
0,00
DINAS
172
Dari table dan grafik diatas terlihat bahwa cakupan pelayanan remaja/ kunjungan
remaja & remaja yang mendapatkan konseling di Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan
pada tahun 2015 sebesar 87.5% melebihi target 80% pertahun. Dari 25 Puskesmas yang
mencapai target 80% pertahun sebanyak 23 Puskesmas, nilai tertinggi di Puskesmas Benda
Baru sedangkan yang tidak mencapai terget yaitu Puskesmas Pondok Ranji dan Serpong 1.
173
Dari grafik diatas terlihat bahwa cakupan pelayanan remaja/ kunjungan remaja &
remaja yang mendapatkan konseling di Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan pada
tahun 2014 sebesar 87.50% dan pada tahun 2015 87.55, terjadi peningkatan 0.05%.
MASALAH PADA REMAJA
KOTA TANGERANG SELATAN
TAHUN 2015
174
Dari tabel dan grafik diatas terlihat bahwa masalah pada remaja di Kota Tangerang
Selatan tahun 2015 yang terbanyak adalah masalah remaja (15-19 tahun) yang merokok
yaitu sebesar 5.19% dan masalah yang terendah adalah remaja (10-14 tahun) yang
memakai NAPZA selain merokok & alkohol (0.01%).
REMAJA (10-19 TAHUN) YANG TERKENA IMS, ISR, HIV & AIDS
KOTA TANGERANG SELATAN
TAHUN 2015
Dari table dan grafik diatas terlihat bahwa remaja (10-19 tahun) yang terkena IMS,
ISR, HIV & AIDS di Kota Tangerang Selatan pada tahun 2015 yaitu masih ada remaja
yang terkena IMS di usia 15-19 tahun (0.00%) di Puskesmas Situ Gintung (1 orang) dan
Pondok Jagung (2 orang).
175
Dari tabel dan grafik diatas terlihat bahwa remaja (10-19 tahun) yang mendapatkan
kekerasan (seksual, fisik, emosional, penelantaran &trafiking)di Kota Tangerang Selatan
pada tahun 2015 yaitu masih ada remaja yang mendapatkan kekerasan seksual pada usia
15-19 tahun yaitu di Puskesmas Pisangan (1 orang).
176
REMAJA HAMIL
REMAJA HAMIL
(%)
REMAJA PEREMPUAN
(10-19 TAHUN)
SITU GINTUNG
2974
49
1.65
CIPUTAT
4036
50
1.24
SERPONG 2
3271
31
0.95
SETU
1840
16
0.87
JOMBANG
5032
43
0.85
PAKU ALAM
5070
37
0.73
KRANGGAN
2273
15
0.66
RENGAS
2210
13
0.59
SERPONG 1
2892
16
0.55
PISANGAN
5281
27
0.51
PONDOK PUCUNG
2981
15
0.50
CIPUTAT TIMUR
4813
23
0.48
PONDOK AREN
3797
18
0.47
KAMPUNG SAWAH
5288
25
0.47
RAWA BUNTU
7789
35
0.45
12501
56
0.45
PONDOK BENDA
4203
18
0.43
BHAKTI JAYA
2146
0.37
PARIGI
2750
10
0.36
BENDA BARU
9609
26
0.27
PAMULANG
177
PONDOK RANJI
2588
0.27
PONDOK JAGUNG
6952
15
0.22
5339
0.15
PONDOK BETUNG
6926
10
0.14
JURANG MANGU
7272
0.04
DINAS
119835
574
0.48
Dari table dan grafik diatas dapat dilihat bahwa kasus remaja (10-19 tahun) yang
hamil terbanyak di wilayah Puskesmas Situ Gintung dan yang terendah di wilayah
Puskesmas Jurang Mangu.
178
Dari grafik diatas dapat dilihat perbandingan persentase remaja yang hamil di Kota
Tangerang Selatan tahun 2014 (0.15%) sedangkan pada tahun 2015 (0.48%).
REMAJA PEREMPUAN YANG BERSALIN (10-19 TAHUN)
KOTA TANGERANG SELATAN
TAHUN 2015
PUSKESMAS
ESTIMASI
REMAJA
REMAJA PEREMPUAN
REMAJA
BERSALIN
(10-19 TAHUN)
BERSALIN
(%)
CIPUTAT
4036
37
0.92
SETU
1840
14
0.76
SITU GINTUNG
2974
18
0.61
KRANGGAN
2273
11
0.48
BHAKTI JAYA
2146
0.37
PISANGAN
5281
17
0.32
PAKU ALAM
5070
16
0.32
179
PONDOK BENDA
4203
13
0.31
KAMPUNG SAWAH
5288
12
0.23
JOMBANG
5032
11
0.22
JURANG MANGU
7272
15
0.21
PONDOK RANJI
2588
0.19
PONDOK PUCUNG
2981
0.17
PARIGI
2750
0.15
RAWA BUNTU
7789
11
0.14
5339
0.13
PONDOK BETUNG
6926
0.13
RENGAS
2210
0.09
PONDOK AREN
3797
0.08
BENDA BARU
9609
0.07
PONDOK JAGUNG
6952
0.07
CIPUTAT TIMUR
4813
0.06
PAMULANG
12501
0.05
SERPONG 2
3271
SERPONG 1
2892
DINAS
119.835
239
0.20
180
Dari table dan grafik diatas dapat dilihat bahwa kasus remaja yang bersalin terbanyak
di wilayah Puskesmas Ciputat dan yang paling rendah di wilayah Puskesmas Pamulang
sedangkan diwilayah Puskesmas Serpong 2 dan Serpong 1 tidak ada data kasus remaja
yang bersalin pada tahun 2015.
PERBANDINGAN REMAJA PEREMPUAN YANG BERSALIN (10-19 TAHUN)
KOTA TANGERANG SELATAN
TAHUN 2014-2015
Dari grafik diatas dapat dilihat perbandingan persentase remaja yang bersalin di Kota
Tangerang Selatan tahun 2014 (0.07%) sedangkan pada tahun 2015 (0.20%).
181
Jumlah
16.291
2.848
27.752
7.330
182
13.941
PENGOBATAN PERIODONTAL
24.866
SCALLING
5.762
LAIN-LAIN
7.796
183
No
Uraian
Jumlah
1.
105.668
2.
53.662
184
3.
13.550
4.
1.524
5.
771
185
1. Pijat Urut
: 25 orang
2. Pijat Refleksi
: 36 orang
: 2 orang
5. Spa Terapis
: 6 orang
6. Battra ramuan
: 2 orang
7. Akupuntur
: 4 orang
Jumlah Battra yang mendaftarkan untuk mendapatkan SIPT/STPT selama tahun 2015:
1. Akupunktur
: 15 orang
2. Sinshe
: 5 orang
3. Tata Kecantikan
: 43 orang
4. Bekam
: 3 orang
5. Refleksi
: 18 orang
6. Ramuan / Herbal
: 4 orang
7. Tenaga Dalam/Prana
: 1 orang
: 2 orang
9. Quantum
: 1 orang
10. Homeopathy
: 1 orang
11. Hipnotherapi
: 2 orang
: 1 orang
13. Akupresur
: 1 orang
14. Spiritual
: 1 orang
15. Chiropraksi
: 1 orang
186
187
Cabang Olahraga
Alamat
Persatuan
Atletik BSD Jl.Cemara Raya C
Seluruh Indonesia 1/8 Rt.009/019 kel.
(PASI)
Rawa
Buntu
Kec.Serpon
Kota
Tangerang Selatan
Persatuan
Renang Jl.
RE.Martadinata
Seluruh Indonesia no.47
Rt.04/04
(PRSI)
Kel.Cipayung
Kec.Ciputat Tangerang
Selatan
Persatuan
Jl. Cilenggang Raya 1
Bulutangkis Seluruh Pelayangan
Rt.04/02
Indonesia (PBSI)
No.5
Persatuan
Menembak
dan
Berburu Indonesia
(PERBAKIN)
Persatuan
Drum Jl.
RE.Martadinata
Band
Indonesia no.47
Rt.04/04
(PDBI)
Kel.Cipayung
Kec.Ciputat Tangerang
Selatan
Persatuan
Bola Jl.Raya Serpong Priang
Basket
Seluruh Rt.002/001 Kel.Pondok
Indonesia
jagung
Kec.Serpong
(PERBASI)
Utara
Persatuan
Sepak Stadion Mini Ciputat
Bola
Seluruh Jl.Pendidikan Ciputat
Indonesia (PSSI)
188
Serpong
9
10
Ikatan
Seluruh
(IKASI)
11
12
Persatuan
Tinju Villa
Melati
Mas
Amatir
Indonesia B10/19
Rt.055/007
(PERTINA)
Kel.Pondok
Jagung
Kec.Serpong
Utara
Kota
Tangerang
Selatan
13
Gabungan
Bridge Komp.Puspitek Blok
Seluruh Indonesia I.b No.15 Rt.012/006
(GABSI)
Kel.Setu, Kec.Setu
14
Persatuan
Catur Jl.DR
Setia
Budi
Seluruh Indonesia Kebon
Manggis
(PERCASI)
Rt.002/004 Kel.Pondok
Kacang Timur, Kec.
Pondok
Aren
Tangerang Selatan
15
Ikatan
Motor Jl. RE. Martadinata
Indonesia (IMI)
No.22
Cipayung
Kel.Cipayung,
Kec.
Ciputat
16
17
Federasi
Tebing
Panjat Jl.Beringin
Indonesia Rt.002/007
no.70
189
(FPTI)
Kel.Pamulang
Kec.Pamulang
Barat
18
Persatuan
Senam Jl.Cipunagara
No.18
Indonesia
Komplek Kejaksaan,
(PERSANI)
Ciputat
19
Perserikatan
Baseball
dan
Softball
Amatir
Seluruh Indonesia
(PERBABASI)
20
Persatuan
Cricket Jl.Sumatera
Indonesia (PCI)
Rt.002/006
Kel.Jombang
Kec.Ciputat Tangsel
21
22
Komite
Nasional
(KONI)
23
24
25
WUSHU
26
Badan
Pembina Jl.Kencana Buana Loka
Olahraga
Pelajar Sektor 12 BSD KOTA
Seluruh Indonesia Tangsel
(BAPOPSI)
Komp.Multiguna Blok
B1/8 Jl.Raya Serpong,
Serpong
Utara
Tangerang Selatan.
Gedung
Olahraga
PUSPITEK Setu Kota
Tangsel
190
URAIAN
JUMLAH
Pendataan Kelompok/Klub OR
2.528
Pemeriksaan Kesehatan OR
Penyuluhan Kesehatan OR
2.155
1.630
Konsultasi Kes.OR
3.290
250
97
191
dalam lekuk mata. Dalam bola mata terdiri atas bagian-bagian penting dalam penglihatan,
yaitu; selaput pelangi (iris), pupil, selaput tanduk (kornea), lensa mata, badan bening, selaput
jala (retina), dan saraf mata. Kelainan dan penyakit yang menyerang indera penglihatan,
diantaranya yaitu; rabun jauh (miopi), rabun dekat (Hipermetropi), rabun tua (presbiopi),
rabun senja (hemerolopi), buta warna, astigmatisma, katarak, kelainan refraksi, glaukoma,
xeroftalmia, dan lain-lain. Kesehatan Indera Pendengaran (Telinga) mampu mendengarkan
suara yang berfrekuensi antara 20 20.000 getaran per detik (Hertz/Hz). Telinga terdiri dari
tiga bagian, yaitu telinga luar, telinga tengah dan telinga dalam. Kelainan dan penyakit yang
menyerang indera pendengaran yaitu OMSK (Otitis media supuratif kronik), Tuli,
Presbikusis, Serumen Prop, dan lain-lain.
Dasar Hukum Kesehatan Indera
1. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Undang-undang Nomor 4 Tahun 1997 tentang Penyandang Cacat (Lembaran Negara
Tahun 1997 Nomor 9, Tambahan Lembaran Negara 3670);
3. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Tahun 1999 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara 4437);
4. Undang-undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran
Negara Tahun 1996 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara 3637);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 43 tahun 1998 tentang Upaya Peningkatan Kesejahteraan
Sosial Penyandang Cacat (Lembaran Negara Tahun 1998 Nomor 70, Tambahan
Lembaran Negara 3754);
7. Peraturan Pemerintahan Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2000 tentang
Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi Sebagai Daerah Otonom
8. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 131/MENKES/SK/XI/2001 tentang Sistem
Kesehatan Nasional;
9. Kepmenkes Nomor 128/MENKES/SK/II/2004 Tentang Kebijakan Dasar Puskesmas
10. Kepmenkes Nomor 1437/MENKES/SK/X/2005 TENTANG Rencana Strategi Nasional
Penanggulangan Gangguan Penglihatan dan Kebutuhan Untuk Mencapai Vision 2020
11. Hasil Kongres Nasional Perdami X Tahun 2004 tentang Standar Profesi dan Standar
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Mata.
192
Tujuan
Standar Pelayanan Kesehatan Indera Penglihatan dan Pendengaran ini dapat digunakan
sebagai acuan di tiap jenjang pelayanan untuk:
1.
2.
Merencanakan sarana peralatan yang harus dimiliki oleh setiap jenjang pelayanan
Kesehatan Penglihatan dan Pendengaran.
3.
4.
5.
Jenis Penyakit
Jumlah
Katarak >3/60
109
Katarak <3/60
84
Kelainan Refraksi
47
Glaukoma
28
Xeroftalmia
Lain-lain
174
Dari data tabel diatas, dijelaskan bahwa data kesehatan indera penglihatan (mata) di
Kota Tangerang Selatan Tahun 2015 yang mencakup 25 Puskesmas di Kota Tangerang
Selatan yaitu sebanyak 109 orang yang menderita penyakit katarak >3/60, 84 orang menderita
penyakit katarak <3/60, 47 orang menderita kelainan refraksi, 28 orang menderita glaukoma,
193
4 orang menderita xeroftalmia dan jenis penyakit lain-lain seperti konjungtivitis, hordeolum,
astigmatism dan lain-lain sebanyak 174 orang.
Dari Grafik Kesehatan Indera Penglihatan (Mata) diatas dapat disimpulkan bahwa dari
ke-6 (enam) jenis penyakit kesesehatan indera penglihatan (mata) penderita yang paling
terbanyak di tahun 2015 yaitu jenis penyakit selain katarak >3/60, katarak <3/60, kelainan
refraksi dan xeroftalmia. Kemudian masih tingginya angka penderita penyakit katarak (>3/60
dan <3/60) di Kota Tangerang Selatan.
Tabel Data Kesehatan Indera Pendengaran (Telinga) Tahun 2015
No.
Jenis Penyakit
Jumlah
56
Tuli Konginetal
Presbikusis
Serumen Prop
88
Lain-lain
25
194
Dari data tabel diatas, dijelaskan bahwa data kesehatan indera pendengaran (telinga) di
Kota Tangerang Selatan Tahun 2015 yang mencakup 25 Puskesmas di Kota Tangerang
Selatan yaitu sebanyak 56 orang yang menderita penyakit OMSK (Otitis Media Superatif
Kronika), 2 orang menderita penyakit tuli konginetal, 1 orang menderita tuli akibat bising, 2
orang menderita presbikusis, 88 orang menderita serumen prop dan jenis penyakit lain-lain
sebanyak 25 orang.
Grafik Kesehatan Indera Pendengaran (Telinga) diatas dapat disimpulkan bahwa dapat
disimpulkan dari ke-6 (enam) jenis penyakit kesehatan indera pendengaran
(telinga)
penderita yang paling terbanyak di tahun 2015 yaitu jenis penyakit serumen prop sebanyak 88
orang di Tahun 2015.
21. Program Kesehatan Jiwa
Kesehatan Jiwa adalah suatu kondisi sehat, emosional, psikologis, dan sosiologi yang
terlihat dari hubungan interpersonal yang memuaskan, perilaku dan koping yang efektif,
konsep diri yang positif dan kestabilan emosional.
Suatu kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual, dan emosional
yang optimal dari seseorang dan perkembangan itu selaras dengan keadaan orang lain
(Undang-Undang No. 3 Tahun 1966).
195
Menurut WHO, kesehatan jiwa bukan hanya suatu keadaan tidak gangguan jiwa
melainkan mengandung berbagai karakteristik yang bersifat positif yang menggambarkan
keselarasan dan keseimbangan kejiwaan yang mencerminkan kedewasaan kepribadian yang
bersangkutan.
NO
JUMLAH
2015
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
19
126
935
142
Gangguan Bipolar
Gangguan Depresif
25
118
Gangguan Neurotik
Retardasi Mental
Gangguan Kesehatan Jiwa Anak& Remaja
Epilepsi
12
32
32
66
196
Berdasarkan table diatas menunjukan bahwa kasus tertinggi kesehatan jiwa adalah
Scizofrenia dengan jumlah 935 kasus, di ikuti oleh gangguan psikotik akut sebanyak 142
kasus, yang ketiga adalah gangguan penggunaan napza sebanyak 126 kasus, diikuti dengan
gangguan depresif ditemukan 118 kasus, epilepsy sebanyak 66 kasus, retardasi mental
sebanyak 32 kasus, dan gangguan kesehatan jiwa pada anak dan remaja sebanyak 32 kasus,
gangguan bipolar sebanyak 25 kasus dan terakhir adalah gangguan mental organic sebanyak
19 kasus. Kasus scizofrenia masih menjadi kasus penyakit kejiwaan terbesar di tangerang
selatan, dan membutuhkan perhatian lebih dari pihak-pihak terkain beserta keluarga. Kasus
Pasung di tangerang selatan tahun 2015 di temukan 2 kasus. Dan sudah mendapat
penanganan.
JUMLAH PASIEN YANG DI RUJUK RSU TANGERANG SELATAN 2015
Untuk jumlah pasien yang di rujuk dalam kurun waktu tahun 2015 sebanyak 942
orang dengan gangguan jiwa. Dengan kasus terbanyak yaitu Scizofrenia dan di rujuk ke
rumah sakit di antaranya:
1. RSU Tangerang Selatan
2. RS Fatmawati
3. RS Marjuki Mahdi
4. RSJ Soeharto Herdjan
5. RSCM
6. RS. Sari Asih
197
4000
3500
3000
2500
2000
1500
1000
500
0
3449
691
514
487
443
404
369
142
121
123
125
30
198
LAPORAN JUMLAH PASIEN PADA RUMAH SAKIT YANG BERKERJA SAMA DENGAN PROGRAM
JAMKESDA JANUARI S/D DESEMBER TAHUN 2015
199
66
35
4
56
29
28
15 10
10
10
11 7 13
14
12
66
56
35
29
28
15
14
13
12
12
200
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH
VALIDASI
VALIDASI YANG
MEMILIKI NIK
Pamulang
5.348
303
Pondok Benda
432
411
Benda Baru
752
487
Ciputat
3.067
1.982
Situ Gintung
331
178
Jombang
2.006
1.994
Kampung Sawah
118
97
Ciputat Timur
2.643
1.217
Pondok Ranji
719
546
Pisangan
1.972
538
Rengas
261
210
Pondok Jagung
311
236
Paku Alam
733
718
14
Pondok Aren
1.559
964
15
Pondok Pucung
602
602
Pondok Betung
568
1.792
Jurang Mangu
1.592
1.592
18
Perigi
3.218
3.065
19
547
519
20
Serpong 1
2.344
2.395
21 SERPONG
Serpong 2
573
391
22
Rawa Buntu
577
668
23
Setu
1.442
1.511
24 SETU
Kranggan
419
387
25
Bakti Jaya
1.801
1.281
5
6
9
10
PAMULANG
CIPUTAT
CIPUTAT TIMUR
11
12
13
16
17
SERPONG UTARA
PONDOK AREN
TOTAL
33.935
24.084
201
202
203
204
205
206
Grafik PHBS
Hasil Riskesda Tahun 2013
Catatan: PHBS baik adalah ruta yang memenuhi kriteria >= enam
indikator untuk
rumahtangga dengan balita dan >=5 indikator untuk rumahtangga tidak punya balita
207
Grafik di atas adalah hasil Riskesdas Tahun 2013 yang menunjukan Kota Tangerang
Selatan masuk ke dalam kriterian PHBS paling baik diantara Kab/Kota di Propinsi Banten.
Adapun Sasaran PHBS di Rumah Tangga adalah seluruh anggota keluarga dalam :
Rumah Tangga
Usia lanjut
Pengasuh anak
Manfaat :
Pengeluaran biaya rumah tangga dapat difokuskan untuk pemenuhan gizi keluarga,
pendidikan dan modal usaha untuk peningkatan pendapatan keluarga.
208
SKB 4 Menteri, yaitu Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Kesehatan, Menteri Agama dan
Menteri Dalam Negeri.
Adapun ruang lingkup UKS memiliki cerminan tiga program pokok yang disebut trias
UKS, yang meliputi penyelenggaraan pendidikan kesehatan, penyelenggaraan pelayanan
kesehatan dan pembinaan lingkungan sekolah sehat. Sekolah sehat adalah sekolah yang
bersih, hijau, indah dan rindang, peserta didiknya sehat dan bugar serta senantiasa
berperilaku hidup bersih dan sehat.
Untuk meningkatkan kemampuan guru, kepala sekolah dan petugas UKS Puskesmas,
maka disusun buku UKS sebagai pedoman dalam penyelenggaraan UKS di Sekolah. Guna
sarana diskusi maka pertemuan atau rapat UKS dijadikan momentum introspeksi/penilaian
terhadap diri sendiri serta melakukan perubahan ke arah yang lebih maju dalam persiapan
menghadapi lomba cerdas cermat dokter kecil di tahun ini.
25.
209
Pembinaan Kader ini dihadiri oleh Ibu Walikota Tangerang Selatan, Hj. Airin
Rahmi Diany, Camat Serpong Utara, Ketua FKP Tangerang Selatan, Lurah SeKecamatan Serpong Utara, PKK Kecamatan Serpong Utara dan Kelurahan SeKecamatan Serpong Utara.
c. Kegiatan Rapat Intervensi PHBS
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 3 Desember 2015 jam 08.30 WIB di
Gedung Serba Guna Puspiptek. Acara ini dihadiri oleh: Kepala Bidang SDK Promkes,
Kepala Seksi Promkes, Staf Promkes, Petugas Promkes Puskesmas Se- Kota Tangerang
Selatan, Perwakilan Kader Kelurahan Se-Kota Tangerang Selatan.
Prilaku Hidup Bersih dan Sehat dilingkungan rumah tangga adalah upaya untuk
memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan
perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di
masyarakat.
Adapun Sasaran PHBS di Rumah Tangga adalah seluruh anggota keluarga dalam
rumah tangga :
-
Usia lanjut.
210
211
b.
c.
d.
e.
No
PUSKESMAS
SELURUHNYA
DIPERIKSA
Pamulang
31615
25740
Pondok Benda
13202
8948
Benda Baru
27821
5077
Ciputat
10100
5804
Kampung Sawah
6950
5889
Situ Gintung
5586
4710
Jombang
12660
2400
Ciputat Timur
14656
8070
Pondok Ranji
8222
8222
10
Pisangan
15280
5210
11
Rengas
5048
3760
12
Pondok Jagung
90242
23200
13
Paku Alam
12.345
3.110
14
Pondok Aren
9946
7911
15
Pondok Pucung
4786
3680
16
Pondok betung
16349
14852
17
Jurang Mangu
11653
10613
DIPERIKSA
81,42
SEHAT
% Rmh Sehat
20782
80,7
7990
89,3
4490
88,4
5043
86,9
5136
87,2
4676
99,3
2324
96,8
7780
96,4
6628
80,6
4300
83
3679
97,8
18853
81,3
3.032
97,5
7394
93,5
3530
95,9
13690
92,2
8597
81,0
67,78
18,25
57,47
84,73
84,32
18,96
55,06
100,00
34
74,48
25,71
25,19
79,54
76,89
90,84
91,08
212
18
Parigi
12456
11524
19
Pondok kacang
11383
9183
20
Serpong I
5620
3798
21
Serpong II
7063
6677
22
Rawa Buntu
18001
16078
23
Setu
4467
3867
24
Kranggan
6608
4412
25
Bakti Jaya
8254
4658
Kota
370.313
207.393
9561
83,0
8944
97,4
3594
94,6
5344
80,0
15804
98,3
3266
84,5
3480
78,9
4261
91,5
92,52
80,67
67,58
94,53
89,32
86,57
66,77
56,43
56,00
182.178
87,8
Rumah pada dasarnya merupakan tempat hunian yang sangat penting bagi
kehidupan setiap orang. Rumah tidak sekedar sebagai tempat untuk melepas lelah
setelah bekerja seharian, namun didalamnya terkandung arti yang penting sebagai
tempat untuk membangun kehidupan keluarga sehat dan sejahtera.
Rumah tidak cukup hanya sebagai tempat tinggal dan berlindung dari panas cuaca dan
hujan, Rumah harus mempunyai fungsi sebagai :
1) Mencegah terjadinya penyakit
2) Mencegah terjadinya kecelakaan
3) Aman dan nyaman bagi penghuninya
4) Penurunan ketegangan jiwa dan sosial
Rumah yang sehat dan layak huni tidak harus berwujud rumah mewah dan
besar namun rumah yang sederhana dapat juga menjadi rumah yang sehat dan layak
dihuni Rumah sehat adalah kondisi fisik, kimia, biologi didalam rumah dan perumahan
sehingga memungkinkan penghuni atau masyarakat memperoleh derajat kesehatan yang
optimal.
Dari hasil Inspeksi sanitasi petugas kesehatan lingkungan Puskesmas diperoleh data
cakupan rumah sehat sebagai berikut:
213
Grafik diatas menggambarkan keadaan persentase rumah yang memenuhi syarat atau
rumah sehat terhadap jumlah rumah yang diperiksa. Untuk Cakupan Kota, persentase
rumah sehat yang memenuhi standar sebesar 87,8 % dari jumlah rumah yang diperiksa.
Adapun Jumlah Rumah yang diperiksa sebesar 56% dari jumlah rumah keseluruhan.
Berdasarkan hasil pemeriksaan atau inspeksi sanitasi oleh petugas puskesmas, rumah
yang tidak memenuhi persyaratan dikarenakan :
1. Banyaknya jumlah jiwa dalam 1 rumah dengan luas rumah yang tidak memenuhi
standar (1 orang/8m2)
2. Ditemukan Jentik nyamuk pada tempat penampungan air.
3. Jendela atau ventilasi yang tidak memenuhi syarat (minimal 5% dari Luas Lantai).
4. Masih ditemukan beberapa rumah yang beralaskan / berlantai langsung dengan tanah
atau tidak diplester.
214
PUSKESMAS
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
Pamulang
Pondok Benda
Benda Baru
Ciputat
Kampung Sawah
Situ Gintung
Jombang
Ciputat Timur
Pondok Ranji
Pisangan
Rengas
Pondok Jagung
Paku Alam
Pondok Aren
Pondok Pucung
Pondok betung
Jurang Mangu
Parigi
Pondok kacang
Serpong I
serpong II
Rawa Buntu
Setu
Kranggan
%
83
100
23
67
95
84
98
95
95
69
78
90
78
82
73
87
79
96
94
58
99
100
91
88
215
25
Bakti Jaya
KOTA
18.868
1.138.970
84
80
Dari hasil kegiatan yang dilakukan pada tahun 2015 didapatkan dari Wilayah
Kerja Puskesmas yang memenuhi syarat air bersih < 60% adalah Puskesmas Benda Baru
sebesar 23%. Cakupan air bersih yang memenuhi syarat untuk Kota TangSel sebesar
80%.
Dari hasil Riskesdas tahun 2013 Propinsi Banten di dapatkan data sebagai berikut:
216
217
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
PUSKESMAS
Pamulang
Pondok Benda
Benda Baru
Ciputat
Kampung Sawah
Situ Gintung
Jombang
Ciputat Timur
Pondok Ranji
Pisangan
Rengas
Pondok Jagung
Paku Alam
Pondok Aren
Pondok Pucung
Pondok betung
jurang mangu
Parigi
Pondok kacang
Serpong I
serpong II
Rawa Buntu
Setu
Kranggan
Bakti Jaya
KOTA
% JAMBAN
SEHAT
97
89
86
90
87
90
98
75
69
91
100
79
80
97
93
96
85
97
100
93
80
100
93
89
87
91
218
Hasil yang didapat dari grafik di atas untuk kepemilikan jamban Semua wilayah
kerja puskesmas memenuhi syarat < 60% dan hasil cakupan Kota Tangsel sebesar 91 %
jamban yang memenuhi syarat kesehatan.
3. Saluran Pembuangan Air Limbah
Saluran yang digunakan untuk membuang dan mengumpulkan air buangan kamar
mandi tempat cuci, dapur (bukan dari peturasan/jamban), sehingga air limbah tersebut
dapat meresap ke dalam tanah dan tidak menjadi penyebab penyebaran penyakit serta.
Tidak mengotori lingkungan permukiman.
4. Pembuangan Sampah
Pembuangan sampah yang tidak diurus dengan baik, akan mengakibatkan
masalah besar. Karena penumpukan sampah atau membuangnya sembarangan ke
kawasan terbuka akan mengakibatkan pencemaran tanah yang juga akan berdampak ke
saluran air tanah. Demikian juga pembakaran sampah akan mengakibatkan pencemaran
udara, pembuangan sampah ke sungai akan mengakibatkan pencemaran air, tersumbatnya
saluran air dan banjir (Sicular 1989).
219
JAMBAN
PUSKESMAS
KELUARGA
DIPERIKSA
JUMLAH
KELUARGA
TEMPAT SAMPAH
KELUARGA
MEMILIKI
KELUARGA
DIPERIKSA
SEHAT
KELUARGA
MEMILIKI
SEHAT
KELUARGA
DIPERIKSA
KELUARGA
MEMILIKI
SEHAT
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLA
H
JUML
AH
JUMLA
H
JUML
AH
JUMLAH
JUMLA
H
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
Pamulang
28.334
15.069
53
15.06
9
100
86,88
15.06
9
53
Pondok Benda
25.702
10.339
40
10.33
9
100
95,01
10.33
9
40
Benda Baru
1.300
1.114
86
1.114
100
998
89,6
1.114
86
1.114
100
998
89,59
1.114
86
1.114
100
998
89,6
Ciputat
9.017
5.476
61
5.476
100
3.891
71,1
5.476
61
5.476
100
3.891
71,06
5.476
61
5.476
100
3.891
71,1
Kampung
Sawah
9.614
5.188
Situ Gintung
5.586
1.680
30
1.680
100
984
58,6
Jombang
10.987
4.181
38
4.181
100
3.489
83,4
Ciputat Timur
11.802
9.644
82
9.644
100
6.878
Pondok Ranji
6.340
3.170
50
3.170
100
Pisangan
15.130
8.353
55
8.353
Rengas
5.054
4.240
84
Pondok Jagung
42.290
435
Paku Alam
12.100
15.575
53
40
54
129
15.069
10.339
5.188
100
100
100
11.539
8.924
3.567
76,6
86,3
68,8
15.069
10.339
5.188
54
5.188
100
13.092
9.823
4.732
91,21
5.188
54
15.069
10.339
5.188
100
100
100
11.539
8.924
3.567
76,6
86,3
68,8
30
1.680
100
1.492
88,81
1.680
30
1.680
100
984
58,6
4.181
38
4.181
100
3.489
83,45
4.181
38
4.181
100
3.489
83,4
71,3
9.644
82
9.644
100
7.829
81,18
9.644
82
9.644
100
6.878
71,3
2.322
73,2
3.170
50
3.170
100
2.322
73,25
3.170
50
3.170
100
2.322
73,2
100
5.878
70,4
8.353
55
8.353
100
6.871
82,26
8.353
55
8.353
100
5.878
70,4
4.240
100
3.723
87,8
4.240
84
4.240
100
3.723
87,81
4.240
84
4.240
100
3.723
87,8
435
100
300
69,0
435
435
100
401
92,18
435
435
100
300
69,0
129
15.57
5
100
77,64
15.57
5
12
9
15.575
15.575
100
10.342
66,4
15.575
12.093
220
100
10.342
66,4
186
18.52
2
100
18.52
2
18
6
Pondok betung
16.349
2.180
13
2.180
100
1.934
88,7
2.180
13
2.180
100
1.934
88,72
2.180
13
2.180
100
1.934
88,7
Jurang Mangu
11.253
1.423
13
1.423
100
1.278
89,8
1.423
13
1.423
100
1.278
89,81
1.423
13
1.423
100
1.278
89,8
Parigi
4.631
1.900
41
1.900
100
1.576
82,9
1.900
41
1.900
100
1.576
82,95
1.900
41
1.900
100
1.576
82,9
Pondok kacang
9.594
1.123
12
1.123
100
1.024
91,2
1.123
12
1.123
100
1.024
91,18
1.123
12
1.123
100
1.024
91,2
Serpong I
5.544
1.000
18
1.000
100
763
76,3
1.000
18
1.000
100
763
76,30
1.000
18
1.000
100
763
76,3
serpong II
6.204
1.623
26
1.623
100
1.024
63,1
1.623
26
1.623
100
1.024
63,09
1.623
26
1.623
100
1.024
63,1
Rawa Buntu
17.173
5.847
34
5.847
100
5.512
94,3
5.847
34
5.847
100
5.512
94,27
5.847
34
5.847
100
5.512
94,3
Setu
4.236
695
16
695
100
493
70,9
695
16
695
100
493
70,94
695
16
695
100
493
70,9
Kranggan
4.028
3.125
78
3.125
100
1.400
44,8
3.125
78
3.125
100
1.400
44,80
3.125
78
3.125
100
1.400
44,8
Bakti Jaya
6.481
340
340
100
267
78,5
340
340
100
267
78,53
340
340
100
267
78,5
218.787
######
57
124.347
100
94.898
76,3
124.34
7
57
####
##
100
102.81
9
82,69
124.3
47
57
124.347
100
94.898
76,3
2.105
44
2.105
100
1.815
221
86,22
2.105
44
2.105
100
14.977
80,9
2.105
86,2
18.522
100
4.741
1.815
14.977
80,86
Pondok
Pucung
100
18.522
186
18.522
2.105
14.977
80,9
9.946
44
18.522
100
Pondok Aren
1.815
86,2
c.
Tempat-tempat Umum
Program Penyehatan Tempat-Tempat Umum bertujuan untuk meningkatkan
kualitas lingkungan tenpat-tempat umum dan sarana kemasyarakatan lainnya yang
memenuhi persyaratan kesehatan, sehingga dapat melindungi masyarakat dari
penularan penyakit, keracunan, kecelakaan, pencemaran lingkungan serta gangguan
kesehatan lainnya. Penyehatan Tempat-Tempat Umum meliputi hotel dan tempat
penginapan lain, pasar, kolam renang dan pemandian umum lain, sarana ibadah,
sarana angkutan umum, salon kecantikan, bar dan tempat hiburan lainnya. Selain itu
juga dilakukan upaya pembinaan institusi yang meliputi : Rumah Sakit dan sarana
kesehatan lain, sarana pendidikan, dan perkantoran.
NO
PUSKESMAS
Pamulang
JUMLAH
SELURUHNYA
123
JUMLAH
DIPERIKSA
103
JUMLAH
SEHAT
103
%
DIPERIKSA
84
%
SEHAT
100
222
Pondok Benda
Benda Baru
Ciputat
Kampung Sawah
Situ Gintung
Jombang
Ciputat Timur
Pondok Ranji
10
Pisangan
11
Rengas
12
Pondok Jagung
13
Paku Alam
14
Pondok Aren
15
Pondok Pucung
16
Pondok betung
17
jurang mangu
18
Parigi
19
Pondok kacang
20
Serpong I
21
serpong II
22
Rawa Buntu
23
Setu
24
Kranggan
25
Bakti Jaya
KOTA
27
42
97
46
34
35
19
34
50
10
17
42
27
31
25
19
34
31
6
7
106
57
22
56
41
15
5
5
15
145
20
55
15
26
19
11
4
22
29
43
35
7
7
10
15
1.065
10
10
605
10
15
28
27
29
21
19
22
22
6
45
38
15
5
15
21
19
10
4
6
22
4
10
10
526
37
40
43
59
91
71
100
100
62
86
53
72
68
100
100
18
95
20
18
21
81
100
100
67
57
100
88
67
100
94
84
100
65
71
100
80
93
100
100
100
81
100
91
100
100
63
57
100
100
87
223
224
% DIPERIKSA
% DIBINA
% IRTP
MEMENUHI
SYARAT
% IRTP
TIDAK
MEMENUHI
SYARAT
10
11
12
13
NO
PUSKESMAS
JUMLAH
YANG ADA
JUMLAH
YANG
DIBINA
JUMLAH
YANG
DIPERIKSA
JUMLAH IRTP
MEMENUHI
SYARAT
Pamulang
Pondok
Benda
Benda Baru
Ciputat
Kampung
Sawah
Situ Gintung
Jombang
Ciputat Timur
Pondok Ranji
Pisangan
Rengas
Pondok
Jagung
Paku Alam
Pondok Aren
Pondok
Pucung
Pondok
betung
Jurang
41
41
41
41
41
100
100,00
100
0,00
1
11
8
1
11
8
1
11
8
1
11
8
1
11
8
100
100,00
100
0,00
100
100,00
100
0,00
100
100,00
100
0,00
3
2
4
5
28
8
3
2
4
5
28
2
3
2
4
5
28
2
3
2
4
5
28
2
3
2
4
5
28
1
100
100,00
100
0,00
100
100,00
100
0,00
100
100,00
100
0,00
100
100,00
100
0,00
100
100,00
100
0,00
25
25,00
100
0,00
0,00
0,00
100
100,00
100
0,00
100
100,00
100
0,00
100
100,00
100
0,00
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
0
0
0
0
0
0
0
11
4
6
11
4
6
11
4
6
11
4
6
0
0
11
4
6
21
21
21
21
21
100
100,00
100
0,00
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
100
100,00
100
0,00
100
100,00
100
0,00
225
18
19
20
21
22
23
24
25
Mangu
Parigi
Pondok
kacang
Serpong I
serpong II
Rawa Buntu
Setu
Keranggan
Bakti jaya
JUMLAH
KAB/KOTA
100
100,00
100
0,00
4
1
4
1
4
1
4
1
100
100,00
100
0,00
100
100,00
100
0,00
0,00
0,00
100
100,00
100
0,00
100
100,00
100
0,00
38,46154
38,46
100
0,00
100
100,00
100
0,00
84,36
84,36
100
0,00
15
9
52
1
15
9
20
1
15
9
20
1
15
9
20
1
4
1
0
15
9
21
1
243
205
205
205
205
0
0
Dari data diatas didapatkan persentase IRTP yang yang telah dibina di Kota Tangerang Selatan sebesar 84,36% dari jumlah IRTP yang dibina,
pembinaan tersebut dilakukan setiap 6 bulan sekali yang disertai dengan inspeksi sanitasi dan pemeriksaan hasil olahan atau produk keluaran.
226
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH YANG
ADA
JUMLAH
DIPERIKSA
JUMLAH SEHAT
% DIPERIKSA
% SEHAT
2
3
4
5
6
7
Pamulang
Pondok Benda
Benda Baru
Ciputat
Kampung Sawah
Situ Gintung
Jombang
Pamulang Barat
100
Pamulang Timur
100
1
3
6
1
SERUA INDAH
8
9
10
Ciputat Timur
Pondok Ranji
Pisangan
11
12
Rengas
Pondok Jagung
13
14
Paku Alam
Pondok Aren
15
Pondok Pucung
Ciputat Timur
Pondok Ranji
Pisangan
Cirendeu
Rengas
Pondok Jagung
Lengkong Karya
Jelupang
Pondok Jagung Timur
Paku Alam
Pondok Aren
Pondok Jaya
Pondok Pucung
#DIV/0!
67
17
100
0
100
0
0
100
100
0
100
0
0
0
#DIV/0!
50
100
100
0
100
0
0
100
0
80
75
0
0
0
0
0
1
1
1
0
3
0
0
4
0
0
0
0
0
0
0
1
0
5
-
JOMBANG
3
4
1
3
3
1
1
2
2
1
0
1
1
2
0
2
-
100
2
1
100
0
-
227
16
Pondok betung
17
Jurang Mangu
18
Parigi
19
Pondok kacang
20
Serpong I
21
Serpong II
22
Rawa Buntu
23
Setu
24
Kranggan
25
Bakti Jaya
Pondok betung
Pondok Karya
Jurang Mangu Barat
Jurang mangu Timur
Parigi
Parigi Baru
Pondok Kacang Timur
Pondok Kacang Barat
Serpong
Cilenggang
Lengkong Gudang
Lengkong Gudang Timur
Lengkong Wetan
Rawa Buntu
Buaran
Ciater
Rawa Mekar Jaya
Setu
Muncul
Keranggan
Kademangan
Bakti Jaja
Babakan
KOTA
9
6
7
5
1
-
7
5
0
1
0
0
0
1
0
1
-
0
0
0
1
-
2
-
1
0
0
0
2
0
1
7
0
0
2
3
8
1
7
1
1
69
42
78
83
0
100
0
0
0
0
0
100
-
37
33
88
0
0
61
100
100
0
100
0
0
0
0
0
0
0
100
100
100
0
0
88
Dari data diatas dari jumlah jasaboga yang ada didapatkan persentase yang memenuhi syarat atau sehat sebesar 88 %. Pembinaan Jasa Boga
dilakukan dengan cara pemantauan secara berkala setiap 6 bulan sekali dan pemeriksaan sampel makanan ke laboratorium.
228
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH
YANG ADA
JUMLAH
DIPERIKSA
JUMLAH
SEHAT
% DIPERIKSA
% SEHAT
13
14
15
16
17
Pamulang Barat
17
17
17
100
100
Pamulang Timur
13
13
13
100
100
100
Pondok Benda
19
16
16
84
100
Benda Baru
Ciputat
Kel. Sawah Lama
Kel. Sawah Baru
Situ Gintung
15
27
50
15
40
50
13
13
13
100
100
10
10
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Pamulang
Pondok Benda
Benda Baru
Ciputat
Kampung Sawah
Situ Gintung
Jombang
Ciputat Timur
Pondok Ranji
Pisangan
Rengas
Pondok Jagung
13
12
11
100
92
JOMBANG
75
100
SERUA INDAH
100
100
Ciputat Timur
Pondok Ranji
Pisangan
100
100
18
18
100
10
80
75
10
10
10
100
100
75
11
10
10
91
Cirendeu
Rengas
Pondok Jagung
Lengkong Karya
Jelupang
229
13
14
15
16
17
18
19
Paku Alam
Pondok Aren
Pondok Pucung
Pondok betung
Jurang Mangu
Parigi
Pondok kacang
89
18
18
14
100
78
Pondok Aren
Pondok Jaya
Pondok Pucung
12
75
100
100
100
100
100
Pondok betung
Pondok Karya
Jurang Mangu Barat
15
15
15
100
100
15
15
15
100
100
10
80
88
14
64
100
15
15
15
Serpong
Cilenggang
10
10
100
20
80
50
Lengkong Gudang
10
10
Serpong I
Serpong II
23
24
25
Rawa Buntu
Setu
Kranggan
Bakti Jaya
100
75
100
80
100
75
100
67
100
100
100
50
17
17
16
100
94
100
100
100
100
413
365
309
88
85
Rawa Buntu
Buaran
Ciater
Rawa Mekar Jaya
Setu
Muncul
Keranggan
Kademangan
Bakti Jaja
Babakan
KOTA
230
Dari data tabel diatas dapat dilihat persentase pembinaan, pembinaan tersebut dilakukan setiap 6 bulan sekali oleh petugas puskesmas.
Persentase Depot AMIU yang sehat sebesar 85 % dari jumlah Depot AMIU yang diperiksa. Depot Air Minum Isi Ulang yang tidak memenuhi syarat
dikarenakan masih adanya parameter yang tidak memenuhi baku mutu, terjadi karena tidak atau jarang dilakukan pengurasan, penggantian mikro
filter sehingga menimbulkan cemaran bakteriologis.
KECAMATAN
PUSKESMAS
Pamulang
Pondok Benda
Benda Baru
Ciputat
Kampung Sawah
3
4
5
6
7
Situ Gintung
Jombang
JUMLAH
DIPERIKSA
JUMLAH
SEHAT
% DIPERIKSA
% SEHAT
10
11
12
Pamulang Barat
Pamulang Timur
Pondok Cabe Ilir
Pondok Cabe udik
Pondok Benda
27
3
1
6
21
3
1
4
15
3
1
4
78
100
67
71
100
-
100
100
Benda Baru
Ciputat
Kel. Sawah Lama
Kel. Sawah Baru
Situ Gintung
17
10
10
59
100
100
60
50
100
11
11
10
100
91
JOMBANG
80
75
SERUA INDAH
100
100
231
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
Ciputat Timur
Pondok Ranji
Pisangan
Rengas
Pondok Jagung
Paku Alam
Pondok Aren
Pondok Pucung
Pondok betung
Jurang Mangu
Parigi
Pondok kacang
Serpong I
Serpong II
Rawa Buntu
Ciputat Timur
Pondok Ranji
Pisangan
Cirendeu
Rengas
Pondok Jagung
Lengkong Karya
Jelupang
Pondok Jagung Timur
Paku Alam
Pondok Aren
Pondok Jaya
Pondok Pucung
Pondok betung
Pondok Karya
Jurang Mangu Barat
Jurang mangu Timur
Parigi
Parigi Baru
Pondok Kacang Timur
Pondok Kacang Barat
Serpong
Cilenggang
Lengkong Gudang
32
32
32
100
100
15
15
10
100
10
10
80
75
100
100
32
25
21
78
22
18
15
83
10
80
37
12
11
32
92
124
119
119
96
100
10
10
10
100
100
100
100
31
31
31
100
100
100
100
100
100
0
6
0
6
0
6
100
100
17
15
12
Lengkong Wetan
Rawa Buntu
Buaran
Ciater
26
16
10
26
12
46
50
75
67
100
63
232
23
Setu
24
Kranggan
25
Bakti Jaya
KOTA
100
75
100
100
100
87
543
452
391
Kota Tangerang Selatan dari 452 rumah makan/restoran yang diperiksa serta memenuhi syarat kesehatan sebesar 87% dari jumlah restoran dan
rumah makan yang diperiksa. Dari semua restoran yang memenuhi syarat diberikan tanda atau stikerisasi layak sehat yang dikeluarkan dari Dinas
Kesehatan Kota Tangerang Selatan. Bagi restoran yang memenuhi syarat diwajibkan memeriksakan sampel makanannya di laboratorium Kesehatan
secara rutin dan dilakukan pembinaan oleh petugas kesehatan.
233
2.1.
234
kesehatan lingkungan
235
NO
PUSKESMAS
Pamulang
JUMLAH
KANTIN
JUMLAH
DIBINA
JUMLAH
DIPERIKSA
JUMLAH
MEMENUHI
SYARAT
%
DI
BINA
%
DI
PERIKSA
%
MEMENUHI
SYARAT
JUMLAH
PJAS
DIJUAL
JUMLAH
PJAS DI
PERIKS
A
SMP Muh 44
SMA Muh 25
Mts Daarul
Hikmah
100
100
100
100
100
100
100
100
100
12
100
100
100
SMP 17 Tangsel
MI Darain 1
SD Pamulang
Barat
100
100
100
100
100
100
SD Pelita Bangsa
100
100
100
100
100
SMP 4 Tangsel
MTsN II
Epata Scholl
SD Pamulang
Permai
100
100
100
SMP Djojorejo
NAMA SD/ MI
JUMLAH
PJAS
MEMEN
UHI
SYARAT
% PJAS DI
PERIKSA
% PJAS
MEMENU
HI
SYARAT
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
100
100
100
1
100
86
0
100
#DIV/0!
#DIV/0!
100
#DIV/0!
100
100
100
100
100
100
100
11
14
14
0
100
0
100
100
100
#DIV/0!
100
100
#DIV/0!
236
14
SD Dharma Karya
UT
100
100
100
#DIV/0!
SMk Sasmita
100
100
100
11
#DIV/0!
100
100
100
100
100
100
100
100
16
16
16
16
100
100
100
16
16
10
63
100
100
100
100
100
100
10
10
10
10
10
10
10
10
100
100
100
100
100
100
10
10
0
0
0
0
0
0
0
0
100
100
100
100
100
100
100
100
100
10
5
1
10
5
1
10
5
1
10
5
1
100
100
100
100
100
100
100
100
100
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
100
100
100
20
30
100
6
1
6
1
6
1
6
1
100
100
100
13
53,8461538
100
100
100
100
100
100
SD BENDA BARU
II
29
29
50
14
21
67
SD AL- FAJAR
25
25
100
11
55
67
SDN Pamulang
Timur 02
SMP Harapan
Bangsa
SDN Pondok
Cabe Ilir 02
SD Muh 25
MI
Assadatudarain I
SDN Bukit
Pamulang Indah
SMPN 17 Tangsel
SMK Sasmita
SMP
Muhamadiyah 44
SD Putra Pertiwi
Mts Daarul
Hikmah
SMp 4 Tangsel
SMP Djojorejo
SD Mater Dei
2
Pondok
Benda
Benda Baru
SDIT Al Azhar
15 Pamulang
SDI As Salamah
SD Seruni Putih
237
Ciputat
SD 7 CIPUTAT
SMAN 1 CIPUTAT
SMP PGRI 1
SMA PGRI 1
ISLAMIYAH
MUHAMMADIYAH
SMA
DARUSALAM
SD ALSYUKRO
MIN CIPUTAT
SMA YAPIA
Kampung
Sawah
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
100
100
30
20
70
100
100
100
18
40
100
100
100
100
20
100
100
100
20
100
100
100
15
100
100
100
100
100
30
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
100
100
100
30
100
100
17
100
100
100
12
100
100
100
100
50
100
100
100
55,5555556
80
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
66,6666667
100
100
100
100
100
71,4285
7143
100
100
100
100
Al Falaah
SMAN 10 Tangsel
SMK Bina
Informatika
Situ Gintung
1
1
1
1
1
1
SD Tara Salvia
Paramarta
1
1
1
1
1
1
TK/SD/SMP NUSA
INDAH
SDN SERUA III
SD/SMP/SMK
WASKITO
TK/SD/SMP
TARUNA BANGSA
SDN SERUA I
2
1
2
1
2
1
2
1
100
100
100
100
100,00
100,00
13
11
9
4
8
4
69,23
36,36
100
100
100,00
15
60,00
1
1
1
1
1
1
1
0
100
100
100
100
100,00
100,00
14
10
9
1
8
1
64,29
10,00
238
100
88,8888
8889
100
77,7777
7778
88,8888
8889
100
SD TIRTA BUARAN
MI
BAITURRAHMAN
TK/SD/SMP
ERENOS
TK/SD BETHESDA
SDN SERUA II
SDN SERUA IV
SDN SERUA V
MI AL-FALAH
SDIT AL-LAUZAH
MIN
PEMBANGUNAN
INSANI
SMP TIRTA
BUARAN
MTS AL-FALAH
JOMBANG
SMAN 9
TANGSEL
SMP IT AULIA
JOMBANG
1
1
100
#DI
V/0!
2
1
1
4
2
1
1
4
5
1
1
100
#DIV/0!
2
1
2
2
2
1
1
1
100
100
100
100
100
100
200
50
5
1
1
3
1
1
1
1
1
100
100
100
2
1
2
1
1
1
100,00
88,89
10
30,00
100,00
100,00
200,00
50,00
9
6
5
12
2
1
2
2
2
1
1
1
22,22
16,67
40,00
16,67
60
100
100
60,00
100,00
100,00
8
6
5
3
1
1
1
1
1
37,50
16,67
20,00
100
100
50
50
33,3333
3333
100
100
100
100
100,00
16,67
100
1
1
100
100
50,00
100,00
7
4
1
1
1
1
14,29
25,00
100
50
100
85,7142
9
85,71
14
42,86
100
100
83,3333
3333
#DIV/0!
100
66,6666
6667
100
100
100
100
100
3
6
8
3
6
8
3
6
7
2
6
6
100
100
67
100
100
100
100
100
88
100
86
100
100
100
100
100
100
100
100
100
SD BUDI MULIA
100
100
100
100
100
SMP Negeri 3
Tangerang
Selatan
100
100
100
100
100
SMK LETRIS
MI SOEBONO
SMP ADZKIA
DARUL TAUHID
Ciputat
Timur
SD ASSIDIQIYAH
239
MIN Cempaka
Putih
SMP
Muhammadiyah
17 Ciputat
SMP Dua Mei
SMA/SMK Triguna
Pondok
Ranji
10
11
MI Jamiatul
Khoir
SD Rempoa 2
Ciputat Timur
SDN 01 Pondok
Ranji
SDN 02 Pondok
Ranji
SDN 03 Pondok
Ranji
SDN 04 Pondok
Ranji
MI/MA Sunanul
Husna
MI/MA Sabiluna
MI/MA Cendikia
Madani
MI/MA Nurul
Falah
MI Nurul Najah
SMPN 10 Pondok
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
10
10
10
100
100
100
100
100
10
10
10
100
100
10
10
100
70
10
10
10
100
100
100
100
20
10
50
80
100
100
20
10
50
80
100
100
100
100
80
85,7142
8571
100
87,5
0
1
10
0
1
10
0
1
10
0
0
9
0
100
100
0
100
100
0
0
90
12
20
10
12
16
10
12
16
9
100
100
100
100
100
90
240
10
Pisangan
Ranji
SMPN 13 Pondok
Ranji
SMAN 4 Pondok
Ranji
SDN Pisangan 1
SDN Pisangan 2
SDN Pisangan 3
SD Islam Ruhama
SD Al Fath
SDN Cirendeu
SD Lab School
11
12
13
Rengas
Pondok
Jagung
Paku Alam
Paku Alam
Paku Alam
Paku Alam
Paku Alam
Paku Alam
Paku Alam
Paku Alam
100
100
75
10
10
10
100
100
8
1
1
1
1
1
1
1
8
5
4
3
9
1
3
1
8
5
4
3
3
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
100
100
10
10
100
500
500
12,5
20
400
400
25
20
300
900
300
300
33,33333
0
25
100
100
100
75
300
100
100
40
100
100
100
50
100
100
15
15
15
100
100
100
100
100
60
#DIV/0!
#DIV/0!
100
#DIV/0!
100
100
100
100
100
10
40
SDN Rengas
MI Nurun Najah
2
1
2
1
1
1
1
1
SDN
JELUPANG 1
25
12
12
48
48
10
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
SDN PAKU
ALAM I
SDN PAKU
ALAM II
MI I'ANATUL
HUDA
MI
ARRAHMANIYAH
SDN PAKU JAYA
I
SDN PAKU JAYA
II
MI RAUDATUL
JANNAH
SDN
PAKULONAN I
2
1
3
2
3
1
1
1
241
100
80
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
Paku Alam
14
Pondok
Aren
SDN
PAKULONAN II
16
Pondok
betung
100
100
100
100
100
100
100
14
50
100
100
100
SMPI Amalina
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
100
100
100
14
14
10
100
100
100
100
100
100
100
100
50
SMP Kebangsaan
15
SDI AN-NISAA
SD Kristen
Penabur Bintaro
SMAN 5 Tangsel
Pondok
Pucung
100
85,7142
8571
#DIV/0!
71,4285
7143
75
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
MI Unwanunnajah
100
100
100
100
SD Alam Bintaro
100
100
100
100
SDI Al mujahirin
100
100
100
100
MI Nurul Falah
SDN Pondok
Betung 01
SDN Pondok
Betung 02
SDN Pondok
Betung 03
100
100
100
100
SDS Dahlia
SDS Wijaya
Kusuma
SDN Pondok
Pucung 01
SDN Pondok
Pucung 03
SDN Pondok
Pucung 02
SDN Pondok
Pucung 05
SDN Pondok
Pucung 04
100
100
100
100
100
100
100
100
100
66,6666
6667
100
100
100
100
100
100
100
100
33,3333
242
SDN Pondok
Betung 04
MI
hadiqutunasyiin
SDK Ricci
SD/MI Al Ikhwan
SD
Pembangunan
Jaya
MTS Nurul Huda
MI An Najiyah
MI Al Hidayah
SDS
Cendrawasih
SDN Pondok
Karya
MI Baiturakhim
SDI Al Azhar
17
jurang
mangu
18
Parigi
sdip baitulmaal
SD AR-Ruhama
SMp negeri 12
SD Citra Indonesia
SDN Parigi 05
SDN Parigi 03
SDN Parigi 02
SDS Tunas
Indonesia
3333
44,4444
4444
100
100
100
100
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
12
12
100
100
80
50
58,3333
3333
100
100
100
100
100
1
1
1
1
1
1
1
1
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
44,4444
4444
4
1
4
1
2
2
1
4
1
4
1
2
2
1
4
1
4
1
0
0
1
4
1
4
1
0
0
1
100
100
100
100
100
100
100
100
11
3
2
1
11
3
2
1
11
3
2
1
100
100
100
100
100
100
100
100
100
#DIV/0!
100
#DIV/0!
20
100
100
100
100
100
100
0
0
100
100
25
100
#DIV/0!
243
50
100
80
SMK Fadilah
SMA Arif Rahman
Hakim
MI AL - Islamiyah
SDS Fadilah
19
Pondok
kacang
SD Budi Luhur
21
Serpong I
serpong II
MIM Al-Misbah
SMP PGRI 35
SERPONG
MTS Serpong
SMA PGRI 22
Serpong
SMPN 1 Kota
Tangsel
SMK TI PGRI 11
Serpong
SD Sinar
Cendikia
SDN Lengkong
Gudang III
SDN Lengkong
Gudang
SDN Lengkong
100
75
100
75
100
2
1
1
2
1
1
1
2
2
1
2
2
100
50
100
40
100
200
100
100
200
100
100
100
100
1
1
1
1
1
1
1
1
100
100
100
60
100
100
100
60
100
100
100
1
2
1
2
1
1
1
1
100
100
100
100
100
50
100
66,6666667
100
100
0
100
100
0
100
100
100
1
1
1
1
1
1
0
0
100
100
100
100
0
0
0
23
0
12
0
3
0
52,173913
0
25
100
100
12
41,6666667
60
100
100
11
45,4545455
60
100
100
100
100
100
100
100
87,5
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
100
100
0
100
8
6
6
6
4
4
75
244
100
100
71,4285
7143
66,6666
6667
66,6666
22
23
Rawabuntu
Setu
wetan II
SDI Al - Azhar
SDN Lengkong
Wetan I
SDI Cikal
Harapan
SDI Raudah
SDI Permata
gemilang
SD Kristen Ora
Et Labora
SDN Rawabuntu
3
SDN Buaran 1
SDN Ciater 3
SDIT Nurfahilah
SDN Buaran 2
SDI Rawa
Mekar jaya
SDN Rawa
Mekar Jaya
SDI Insan
Cemerlang
SDN Muncul 1
SDN Muncul 2
SDN Muncul 3
SDN Setu
SDN Puspitek
6667
1
100
100
12
50
100
1
1
1
1
1
1
1
1
100
100
100
100
100
100
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
0
66,6666
6667
33,3333333
100
6
4
50
100
100
100
100
100
100
100
1
1
1
1
0
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
0
4
2
4
5
3
100
50
40
66,6666667
0
0
100
100
100
100
100
100
50
100
100
100
100
50
100
1
0
0
1
1
0
1
1
0
0
1
0
0
1
0
0
1
0
100
100
0
0
100
0
100
100
0
0
100
0
2
31
0
24
18
0
50
8
0
0
9
0
8
0
0
9
0
25,8064516
100
100
0
0
100
0
245
100,00
0,00
0,00
0,00
0,00
#DIV/0!
0
50
#DIV/0!
SD Mitra
Cendikia
Mi Tahdzibul
Athfal
MI Nurul Falah
MTS
Pembangunan
Nurul Islam
MTS Man Baul
Ulum
SMP
Muhammadiyah
SMPN 8
Puspitek
SMP Assaada
SMK IPTEK
SMKN 3
Tangerang
Selatan
SMK
Muhammadiaya
h
SMAN 2
Tangerang
Selatan
ITI Puspitek
24
Kranggan
0,00
32
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0,00
0
0
0
0
0,00
16
12
0
0
0,00
25
0,00
#DIV/0!
100
100
100,00
19
11
11
57,8947368
1
0
1
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0,00
0
0
0
0
0
0
0
#DIV/0!
0,00
32
0
23
0
0
0
0,00
15
0,00
20
1
1
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0,00
32
26
0
0
0
0
0
0
0,00
0,00
SD N BATAN
INDAH
100
100
22
27,2727273
MTs An-Nashihin
0
0
100
100
11
SMK An-Nashihin
100
100
19
246
100
100
0
0
SMP IT INSAN
HARAPAN
100
100
100
MAN SERPONG
100
100
13
MI MATLAUL
ANWAR
100
#DI
V/0!
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
16
100
100
14
42,8571429
100
100
11
#DIV/0!
#DIV/0!
100
11
0
0
SD N
KADEMANGAN 2
SD N
KADEMANGAN 1
25
Bakti Jaya
MI AL-KHAERIYAH
SMPI Al-Khaeriyah
SD N
KERANGGAN
#DI
V/0!
100
100
100
SD HIKARI
#DI
V/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
SDI Al-Amanah
SMPI Al-Amanah
SMP N 20
Tangerang
SMPI Al-Azhar
SMK Al-Alamanah
Jumlah ( Kab/Kota )
412
#DIV/0!
0
2
3
0
0
0
0
0
3
0
0
2
#DIV/0!
100
66,66667
100
7
8
0
8
7
8
6
7
100
85,71429
100
100
100
87,5
100
3
5
2
3
5
0
3
5
2
2
5
2
100
100
66,66667
75
100
100
100
100
100
100
1618
737
609
46
405
378
314
98
92
83
Data tabel diatas didapatkan dari hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh petugas puskesmas terhadap sekolah di wilayah kerja masing-masing,
dan melakukan penyuluhan makanan jajanan serta pemeriksaan makanan jajanan dengan alat Sanitary Field Kit.
247
100
0
0
0
80
83,3333
3333
87,5
100
100
0
83
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH
YANG
ADA
JUMLAH
DIPERIKSA
JUMLAH
SEHAT
%
DIPERIKSA
%
SEHAT
10
11
12
27
21
78
71
100
100
6
17
6
10
2
2
1
1
11
11
SERUA INDAH
32
32
32
15
15
10
10
32
25
Lengkong Karya
22
18
15
Jelupang
10
37
8
12
7
11
Pamulang
Pamulang Barat
Pamulang Timur
Pondok Cabe Ilir
Pondok Cabe udik
Pondok Benda
Pondok Benda
3
4
Benda Baru
Ciputat
Benda Baru
Ciputat
Kampung Sawah
Situ Gintung
Situ Gintung
Jombang
JOMBANG
Ciputat Timur
Ciputat Timur
Pondok Ranji
Pondok Ranji
10
Pisangan
Pisangan
Cirendeu
11
Rengas
Rengas
12
Pondok Jagung
Pondok Jagung
Paku Alam
Pondok Aren
Paku Alam
Pondok Aren
15
3
1
4
10
100
59
100
100
100
60
50
0
100
0
100
91
80
75
100
100
100
100
1
1
10
3
10
100
2
21
67
80
75
100
100
78
83
80
32
92
-
248
Pondok Jaya
15
Pondok Pucung
Pondok Pucung
16
Pondok betung
Pondok betung
Pondok Karya
17
Jurang Mangu
18
19
Parigi
Pondok kacang
124
119
10
5
10
5
31
31
Parigi
Parigi Baru
119
96
100
100
100
100
100
31
100
100
100
100
100
100
100
100
10
2
2
Serpong I
Serpong
Serpong II
17
15
26
16
26
12
Muncul
Keranggan
Kademangan
Bakti Jaja
Babakan
100
100
87
Lengkong Gudang
Lengkong Gudang Timur
Lengkong Wetan
22
Rawa Buntu
Rawa Buntu
Buaran
Ciater
Rawa Mekar Jaya
23
24
25
Setu
Kranggan
Bakti Jaya
Cilenggang
21
Setu
KOTA
0
0
543
1
3
12
10
6
4
5
3
0
452
391
46
50
75
67
100
63
100
75
0
100
-
249
2.
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH
YANG
ADA
JUMLAH
DIPERIKSA
13
14
15
Pamulang Barat
17
17
17
100
Pamulang Timur
13
13
13
100
Pamulang
Pondok Benda
Pondok Benda
Benda Baru
Ciputat
Kampung
Sawah
Benda Baru
Ciputat
4
5
Situ Gintung
Situ Gintung
Jombang
JOMBANG
SERUA INDAH
Ciputat Timur
Ciputat Timur
Pondok Ranji
Pondok Ranji
10
Pisangan
Pisangan
Cirendeu
11
Rengas
Rengas
12
Pondok Jagung
Pondok Jagung
Lengkong Karya
Jelupang
13
Paku Alam
Pondok Jagung
Timur
Paku Alam
14
Pondok Aren
Pondok Aren
Pondok Jaya
15
Pondok Pucung
Pondok Pucung
16
JUMLAH
SEHAT
%
DIPERIKSA
%
SEHAT
16
17
100
100
100
16
84
19
15
27
100
50
15
40
50
13
10
13
8
3
7
10
9
10
4
2
11
2
5
10
12
11
100
75
100
100
0
100
100
10
10
75
10
10
91
18
100
100
100
100
100
0
80
75
78
75
100
100
92
100
89
8
14
100
0
18
12
13
18
18
13
100
100
100
250
16
17
18
Pondok betung
Jurang Mangu
Parigi
Pondok betung
Pondok Karya
Jurang Mangu
Barat
Jurang mangu
Timur
Parigi
Parigi Baru
19
Pondok kacang
20
Serpong I
Pondok Kacang
Timur
Pondok Kacang
Barat
Serpong
Cilenggang
21
Serpong II
Lengkong
Gudang
Lengkong
Gudang Timur
15
15
15
100
100
15
15
15
100
100
10
14
4
3
15
10
5
10
80
64
15
15
10
100
80
10
Rawa Buntu
Rawa Buntu
Buaran
Ciater
Rawa Mekar Jaya
23
Setu
Setu
Muncul
24
25
Kranggan
Bakti Jaya
100
20
50
-
Lengkong Wetan
22
88
4
5
4
3
6
100
100
100
100
100
75
80
75
67
100
Keranggan
Kademangan
4
2
100
50
17
17
16
100
94
Bakti Jaja
100
100
Babakan
100
100
88
85
KOTA
413
365
309
251
: kolang kaling, pacar cina/mutiara, tahu putih dan tahu kuning, ayam bumbu kuning,
manisan, dll.
Pemantauan dan Sidak bersama lintas sektor terkait, yaitu Dinas Perindustrian
dan Perdagangan, Dinas Pertanian dan Peternakan, Satpol PP, Badan POM Serang, serta
YLKI. Kegiatan pemantauan dilakukan di pasar Tradisional di Ciputat, Serpong,
Jombang, Pasar Modern BSD dan Supermarket di wilayah Kota Tangerang Selatan.
Hasil pemeriksaan didapatkan sebagian besar mengandung pewarna tekstil
merah yang terdapat pada pacar cina atau mutiara.
Tabel SPM
SPM 2015
CAPAIANN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA TANGERANG
SELATAN
INDIKATOR
TARGET
2015
URAIAN DATA DASAR
1
1
Cakupan pertolongan
persalinan oleh bidan atau
tenaga kesehatan yang
memiliki kompetensi
kebidanan.
Cakupan pelayanan Ibu
Nifas
Cakupan Desa/Kelurahan
Universal Child
Immunization (UCI).
JUMLAH
NILAI
32413
94,61%
95%
100,00%
80%
93,59%
90%
92,92%
90%
100,00%
80%
98,56%
90%
100,00%
100%
34260
6540
6540
30607
32703
30387
32703
3682
3682
28514
28931
54
54
252
10
11
12
13
103611
1304
1304
88
88
Cakupan penjaringan
kesehatan siswa SD dan
setingkat
Cakupan peserta KB Aktif
15
100527
Cakupan pemberian
makanan pendamping ASI
pada anak usia 6-24 bulan
keluarga miskin.
14
Penemuan Penderita
Pneumonia Balita
Penemuan Pasien
Baru TB BTA Positif
Penemuan Penderita
Diare
Cakupan pelayanan
kesehatan dasar
masyarakat miskin
Cakupan pelayanan
kesehatan rujukan pasien
masyarakat miskin.
24146
25084
189668
255780
5739
5816
783
1511
712
712
30527
59519
61030
128753
16
Pasien Jaminan
Kesehatan Daerah
Pasien Jaminan
Kesehatan
Masyarakat
90%
100,00%
100%
100,00%
100%
96,26%
100%
74,15%
70%
5,89
100%
98,68%
100%
51,82%
100%
100,00%
100%
51,29%
100%
47,40%
100%
23
389900
97,02%
695
128160
0,54%
528
2,13%
24779
154853
103839
149,13%
253
17
18
Cakupan Desa/Kelurahan
mengalami KLB yang
dilakukan penyelidikan
epidemiologi <24 jam
Cakupan Desa Siaga Aktif
100%
100%
100,00%
80%
100%
54
54
100,00%
254
BAB V
SUMBER DAYA KESEHATAN
Tenaga kesehatan merupakan kunci utama dalam keberhasilan pencapaian tujuan
pembangunan bidang kesehatan di Indonesia. Jumlah tenaga kesehatan diperlukan untuk
mengetahui ketersediaan dan kekurangan tenaga kesehatan di setiap wilayah.
Dalam Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan pada pasal 21
menyebutkan bahwa pemerintah mengatur perencanaan, pengadaan, pendayagunaan,
pembinaan dan pengawasan mutu tenaga kesehatan dalam rangka penyelenggaraan
pelayanan kesehatan.
Setiap tenaga kesehatan yang akan menjalankan pekerjaannya wajib memiliki
Surat Tanda Registrasi (STR). Registrasi tenaga kesehatan diatur dalam Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 46 Tahun 2013 tentang Registrasi Tenaga Kesehatan. Registrasi adalah
pencatatan resmi terhadap tenaga kesehatan yang telah memiliki sertifikat kompetensi dan
telah mempunyai kualifikasi tertentu lainnya serta diakui secara hukum untuk
menjalankan praktik dan/atau pekerjaan keprofesiannya. STR adalah bukti tertulis yang
diberikan oleh menteri kepada tenaga kesehatan yang telah diregistrasi. Untuk
mendapatkan STR, tenaga kesehatan harus memiliki ijazah dan sertifikat kompetensi.
STR berlaku selama lima tahun dan dapat diperpanjang setiap lima tahun.
TENAGA KESEHATAN
No
Jenis Ketenagaan
Jumlah 2015
Jumlah 2015
RS Swasta
(Orang)
(Orang)
Dokter spesialis
21
593
Dokter Umum
106
192
Dokter Gigi
39
65
Bidan
273
185
Perawat
336
1203
255
No
Jenis Ketenagaan
Jumlah 2015
Jumlah 2015
RS Swasta
(Orang)
(Orang)
Ahli Gizi
23
38
Ahli Sanitasi
12
Farmasi
29
36
Kesmas
13
846
2329
Total
Dari data di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa tenaga kesehatan yang tebanyak
adalah jumlah tenaga perawat dari Rumah Sakit Swasta mencapai 1.203 orang pada tahun
2015.
.
256
BAB VI
KESIMPULAN
Dari hasil pembahasan dan dari hasil data yang di dapatkan bisa disimpulkan dari
semua kegiatan telah mencapai target yang telah ditentukan, dengan rincian :
1. Kegiatan program penimbangan balita di Kota Tangerang Selatan pada tahun 2015
telah mencapai target yang telah ditentukan K/S 96,82 persen, D/S 86,88 persen, N/S
61,37 persen, dan N/D85,56 persen. Kegiatan ini harus terus ditingkatkan agar
pertumbuhan balita tetap terpantau dengan baik.
2. Hasil kegiatan Bulan Penimbangan Balita (BPB) pada bulan November 2015, terdapat
masalah gizi balita gizi kurang/underweight sebesar 2,54 persen
3. Terdapat 88 balita gizi buruk pada tahun 2015 yang terdiri dari 70 balita dari warga
Kota Tangerang Selatan dan 18 balita dari warga di luar Kota Tangerang Selatan.
4. Hasil Capaian RPJMD pada seksi P2 & PTM sebagai berikut :
1. Prosentase penyakit DBD ditangani sesuai SOP 100 %
2. Cakupan Penemuan Penderita Pneumonia Balita 98,6%
3. Cakupan Penemuan Penderita Diare 49,14%
4. Cakupan ODHA on ARV 89 %
5. Prevalensi kusta 0,53% mencapai target
5. Cakupan pemberian ASI Ekslusif pada bayi umur 0-6 bulan pada tahun 2015
mencapai 85,17 persen telah mencapai dari target yang diharapkan yaitu 80 persen.
6. Cakupan pemberian Vitamin A pada bayi dan balita sudah mencapai target yaitu
sebesar 95,26 persen dengan target rata-rata 85%. Demikian pula dengan pencapaian
pemberian Vitamin A pada ibu nifas telah melampaui target yang direkomendasikan
yaitu sebesar 90 persen, pada tahun 2015 telah tercapai 94 persen.
7. Pemberian tablet tambah darah (Fe) pada ibu hamil pada tahun 2015 telah mencapai
target yang direkomendasikan pada Fe 1 dan Fe 3. Cakupan Fe 1 sebesar 99,76 persen
dan Fe 3 94,61 persen
8. Cakupan pemberian MP ASI pada balita GAKIN telah mencapai 100 persen.
9. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan Kota Tangerang tahun 2015
mencapai 93,6% dan mencapai target 90%. Puskesmas tertinggi adalah puskesmas
257
jombang dan terendah cakupan linakes adalah puskesmas parigi. Pada tahun 2015
hanya ada 4 puskesmas yang tidak mencapai target 90%.
10. Target Penanganan Komplikasi Neonatus tahun 2015 100% untuk capaian tahun 2015
Kota Tangerang Selatan 100% dalam menangangi neonatus komplikasi yang
ditangani
11. Target cakupan kunjungan Balita tahun 2015 90% sedangkan capain Kota Tangerang
Selatan
97%%
Puskesmas Serpong 2 dan yang paling rendah dan belum mencapai target adalah
Puskesmas Ciputat.
12. Cakupan Penjaringan anak SD dan setingkat, Kota tangerang Selatan tahun 2015
mencapai 96,3%, dari target 100%, namun demikian masih ada 9 Puskesmas yang
belum mencapai target.
13. Peserta KB Aktif Kota Tangerang Selatan, mencapai 74,2% dari target 70%, ada 6
Puskesmas yang tidak mencapai Target. Jumlah KB Aktif sampai 2015 adalah
189.668 PUS.
14. Persentase cakupan pemeriksaan Tempat tempat Umum (TTU) di Kota Tangerang
Selatan Sebesar 87 % dari jumlah sarana pelayanan dan tempat-tempat umum yang
diperiksa dan memenuhi syarat kesehatan.
15. Untuk Cakupan Kota, persentase rumah sehat yang memenuhi standar sebesar 87,8 %
dari jumlah rumah yang diperiksa. Adapun Jumlah Rumah yang diperiksa sebesar
56% dari jumlah rumah keseluruhan.
16. Jenis penyakit kesehatan indera pendengaran
terbanyak di tahun 2015 yaitu jenis penyakit serumen prop sebanyak 88 orang di
Tahun 2015.
17. Kualitas air minum (AMIU) yang dibina sesuai uji petik sebesar 61 % yang
memenuhi syarat sesuai parameter fisik, kimia dan bakteriologis.
18. Dari hasil pemantauan tempat-tempat umum pencapaian kualitas TTU yang
memenuhi syarat sebesar 75% masih dibawah target yaitu 80%.
Walaupun secara umum program kesehatan sudah mencapai target standar pelayanan
minimal dan target RPJMD kota Tangsel, dinas kesehatan akan selalu meningkatkan dan
mengoptimalkan pelayanan pada masyarakat dan terus memperbaiki kinerja.
258
259