Anda di halaman 1dari 15

DATA ANALISIS PENELITIAN KUALITATIF

1. Analyzing Group Data


a. Transcript Based Analysis
- Lebih baik (rigorous)
- Membutuhkan transkrip yang lengkap
b. Tape Based Analysis
- Mendengarkan rekaman dan menyiapkan note
- Memberikan koment langsung yang berhubungan dengan topik dan
summary moderator
c. Noted Based Analysis
- Filed noted, debriefing session dan summary moderator
d. Memory Based Analysis
- Oral report langsung setelah fokus group selesai
- Biasanya market based
2. Content Analisis
- Umumnya digunakan pada penelitian kualitatif, termasuk penelitian
deskriptif
- Bertujuan untuk membuat summary informasi yang diperoleh
- Harus memuat semua data yang ada, walaupun hanya muncul sekali
- Data derived code – Berdasarkan jumlah koding yang dibuat

3. Constant Comparison
- Membandingkan satu unit data dengan unit data lainnya untuk
mengidentifikasi persamaan dan perbedaanya
- Metode : Menentukan koding, membandingkan koding-koding, tema
dengan tema
- Membandingkan data yang baru diperoleh dengan hasil data sebelumya
(on going process)
4. Coding
- Label assignment to a fragment of text that facilitates later retrieval
- Naming segments of data, attaching labels that categoriese,
summarise and account for all data (Sandelowski, 2008)
- Central idea of coding to move from raw text to research concern
in small steps, each steps building on the previous one (Aurebach
Silverstein, 2003)
- Move from more concrete (descriptive) to more abstract
(interpretive)
Analytic Steps

1. Extract relevant text



2. Coding

3. Identifying repeated idea

4. Developing themes

5. Theoretical construct

6. Telling a coherent story that account all information
1. Extract relevant text
- Line by line vs meaning of chunks
- Line by line :
 Setiap baris text diperlakukan sebagai unit analisis
 Terbaik tp sering menjadi pilihan terakhir
 Butuh extra kerja yang intensive untuk “reduksi data
- Meaning of chunk
 Highlight
 Hanya mengambil sari dari text yang ada sebagai unit analisis -
satu paragraf diambil intinya apa
 Semua prose dilakukan hingga semua transkrip komplit
dianalisis
2. Relevant Text
- Kriteria relevan ditentukan oleh :
 Pertanyaan penelitian
 Teory konstruk yang digunakan
- Merupakan proses induktif :
 Line by line
 Umum digunakan pada grounded theory

3. Code relevant Text


- Buat koding setiap unit data yang sama
- Berikan defenisi untuk setiap koding yang dibuat
- Baca dan revise koding yang telah dibuat
- Baca dan ulangi kembali proses koding diatas
4. Identifying Repeating Idea
- Identifikasi beberapa idea yang sama
- Koding yang serupa/sama digabungkan dengan satu kategori yang
lebih besar
- Misalnya :
Kategori : Kompeten
Merupakan gabungan dari beberapa kode yang terdiri dari skill,
pengalaman hidup, dll
5. Developing themes
- Mengembangkan konsep yang lebih abstrak
- Lebih luas cakupannya, tapi lebih sedikit jumlahnya
- Setiap tema yang dibuat harus mampu mecakup semua kategori
yang telah dibuat sebelumya
- Idealnya, tema bisa diambil dari ungkapan pasien (tidak selalu)
- Tahapan ini terutama untuk penelitian Grounded Theory
- Pada tahap ini, peneliti telah mencapai core category
- Narative story :
Core category adalah hasil akhir yang menggambarkan
keseluruhan tema yang telah diperole
Jenis produk kualitatif
1. Thematic description
2. Typology or pattern
3. Substantive theory or new concept

1. Thematic Description
- Hasil akhir berupa satu atau beberapa tema atau konsep
- Diperoleh dari data atau berdasarkan literature yang ada
- Tema yang diperoleh → Menggambarkan isi data yang diperoleh melalui
prose analisis data
- Menggunakan constant comparative selama proses pengumpulan
data
- Tema sebagai hasil akhir adalah hal yang umum ditemukan pada
penelitian kualitatif
2. Typology or Pattern
- Dapat digunakan pada penelitian berupa case study, grounded theory atau
ethnografi.
- Hasil akhir → Berupa gambaran yang lebih mendalam dan rinci akan suatu
kelompok atau sub grup tertentu
- Menggunakan within group code dan across group code
- Keterlibatan ayah pada pengasuhan anak
1) Level 1 : Cohabitator (Tinggal bersama)
2) Level 2 : Overnight
3) Level 3 : Absen father

3. Substantive Theory or New Consept


- Umumnya merupakan hasil akhir Grounded Theory
- Terciptanya suatu teori baru atau konsep baru
- Contoh:
Adanya Konsep normalise HIV di kalangan remaja di Malawi, South Afrika
Latihan : Line by line
I: Saat ini apa saja hal-hal yang memberatkan mbak dalam kehidupan?
Misalnya apa gitu sesudah berhenti. Kan, kan sudah nggak makai,
gimana kehidupan mbak? Ada perubahan nggak? Sebelum dan
sesudah.

P: Sudah pasti. Ya pasti ada perubahan. Ya ya jadi lebih baik saja.


Maksudnya, hidup jadi lebih berguna saja dibanding waktu kita, waktu
saya masih makai ya. Kayanya.. kaya sampah lah. Aku ini kaya
sampah. Waktu masih jadi pemakai. Begitu aku sudah ikut terapi
Metadon, banyak perubahan. Contohnya, berat badan naik, terus jadi
lebih tahu HIV itu apa. Lebih ya lebih banyaklah pengetahuan dari
Metadon itu.
Latihan : Meaning of Chunk
Int: Emm, bisa nggak menjelaskan kapan mbak berhenti menggunakan jarum
suntik?

Par: Saya, em, berhenti jarum suntik itu em, semenjak mungkin ada 3 tahunan
ya. 3 tahun, 3 tahun lebih lah ya. Nah itu em, sebelum saya, semasih saya
menggunakan jarum suntik, kehidupan saya itu negatif banget. Tapi setelah
saya berhenti menggunakan jarum suntik, ya. Positif.

Int: Maksud mbak positif gimana?

Par: Em bisa, em, hidup saya seperti orang normal (suara tidak jelas) setelah
berhenti kan? Ya setelah berhenti jarum suntik saya bisa hidup normal seperti
orang normal. Yang tidak menggunakan jarum suntik. Karena saya kan ikut
Metadon kan ya. Kalau saya masih memakai, menggunakan jarum suntik,
hidup saya nggak benar.
Latihan : Meaning of Chunk
Int: Hidup yang nggak benar itu kaya apa maksudnya?

Par: Ya nggak benar ya nggak bisa berpikiran maju lah. Karena kita kan sakau.
Kalau saya kan sakau mbak. Saya makai itu setelah saya kerja. Setelah saya
kerja baru saya makai. Itu memang, jadi, em, waktu saya kerja juga, waktu
saya kesita. Ya kan. Otomatis saya harus nyari itu barang kalau saya sakau iya
kan. Nah, setelah saya nggak kerja lagi. Kan saya punya anak ya. Terus saya
kalau misalnya ada barang, saya nggak kemana-mana. Saya kan, kalau
misalnya saya lagi punya uang agak banyak ya mbak ya. Saya beli stok gitu.
Saya taruh di rumah nih. Nah saya pakai juga bukan, orang saya pakainya
untuk orang, yang banyak gitu, nggak. Yang penting saya tidak sakau. Enak
badan saya. Dan saya bisa mengerjakan pekerjaan rumah tangga saya.

Anda mungkin juga menyukai