Anda di halaman 1dari 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar Bayi Baru Lahir


Bayi baru lahir adalah masa kehidupan bayi pertama di luar rahim sampai dengan
usia 28 hari dimana terjadi perubahan yang sangat besar dari kehidupan di dalam rahim
menjadi di luar rahim. Pada masa ini terjadi pematangan organ hampir di semua sistem
(Cunningham, 2012). Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan umur
kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat lahir 2500 gram sampai 4000 gram
(Manuaba, 2014). Ciri-ciri bayi baru lahir normal adalah lahir aterm antara 37-42
minggu, berat badan 2500-4000 gram, panjang lahir 48-52 cm. lingkar dada 30-38 cm,
lingkar kepala 33-35 cm, lingkar lengan 11-12 cm, frekuensi denyut jantung 120- 160
kali permenit, kulit kemerah-merahan dan licin karena jaringan subkutan yang cukup,
rambut lanugo tidak terlihat dan rambut kepala biasanya telah sempurna, kuku agak
panjang dan lemas, nilai Appearance Pulse Grimace Activity Respiration (APGAR)>7,
gerakan aktif, bayi langsung menangis kuat, genetalia pada laki-laki kematangan ditandai
dengan testis yang berada pada skrotum dan penis yang berlubang sedangkan genetalia
pada perempuan kematangan ditandai dengan labia mayora menutupi labia minora,
refleks rooting susu terbentuk dengan baik, refleks sucking sudah terbentuk dengan baik
(Armini, 2017).
B. Klasifikasi bayi baru lahir
1. Neonatus menurut masa gestasinya . Menurut Novieastari dkk (2020) usia
kehamilan atau disebut juga masa gestasi adalah waktu dari konsepsi yang di hitung
dari HPHT ibu (hari pertama Haid terakhir) sampai dengan lahirnya bayi.
a. Bayi yang lahir kurang bulan: bayi yang lahir 294 hari (>42 minggu)
b. Bayi yang lahir bulan: bayi yang lahir antara 259–293 hari (37 minggu–42
minggu).
c. Bayi yang lahir lebih bulan: bayi yang lahir >294 hari (>42 minggu).
2. Neonatus menurut berat badan saat lahir
Berat badan diambil pada 1 jam pertama jika bayi lahir di rumah sakit. Jika bayi
lahir di rumah, beratnya diambil dalam 24 jam pertama setelah bayi lahir
(Novieastari et al., 2020).
a. Bayi berat lahir rendah adalah bayi baru lahir yang beratnya kurang dari 2.500
gr
b. Bayi dengan berat lahir yang memadai/cukup adalah bayi yang memiliki berat
antara 2.500 sampai 4.000 gram
c. Bayi baru lahir yang kelebihan berat badan adalah mereka yang memiliki berat
lebih dari 4.000 gram.

C. Tahap Perkembangan Bayi Baru Lahir


Pada titik ini, tubuh mulai beradaptasi dengan lingkungannya, sirkulasi darah
berubah, dan organ-organ mulai bekerja. Saat bayi baru lahir, dari seorang ibu yang sehat
harus memiliki berat antara 3000 sampai 3500 gram, tinggi 50 cm, dan memiliki berat
otak 350 gram saat lahir. Penurunan berat badan biasanya terjadi dalam 10 hari pertama
setelah lahir sekitar 10% dari berat badan lahir, kemudian meningkat secara bertahap.
Refleks fisiologis primitif akan mulai berkembang selama tahap neonatal ini. Di
antaranya adalah refleks morro, atau refleks merangkul, yang menghilang antara usia tiga
hingga lima bulan; refleks mengisap (sucking refleks); refleks menoleh (rooting refleks);
refleks untuk mempertahankan posisi leher dan kepala (tonik neck refleks); dan refleks
menggenggam (palmar graps refleks), yang menghilang antara usia enam dan delapan
tahun. Refleks ini simetris dan menghilang seiring bertambahnya usia. Perkembangan
pendengaran dan penglihatan juga dapat dilihat selama tahap neonatus ini.

D. PENCEGAHAN INFEKSI
Pencegahan infeksi merupakan penatalaksanaan awal yang harus pada bayi karena bayi
baru lahir sangat rentan terhadap infeksi. Pada saat penanganan bayi baru lahir, pastikan
penolong untuk melakukan tindakan untuk pencegahan infeksi. Tindakan pencegahan
infeksi pada bayi baru lahir adalah sebagai berikut:
a. Mencuci tangan secara seksama sebelum dan setelah melakukan kontak dengan
bayi.
b. Memakai sarung tangan bersih pada saat menangani bayi.
c. Memastikan semua peralatan, termasuk klem, gunting, dan benang tali pusat telah
disinfeksi tingkat tinggi atau steril. Jika menggunakan bola karet .
d. Penghisap, pakai yang bersih dan baru. Jangan pernah menggunakan bola karet
penghisap untuk lebih dari satu bayi.
e. Memastikan timbangan, thermometer, stetoskop yang akan bersentuhan dengan
bayi dalam keadaan bersih (dekontaminasi dan cuci setelah digunakan).
f. Mengajurkan ibu menjaga kebersihan, terutama payudaranya, dengan mandi
setiap hari (puting susu tidak boleh disabun).
g. Membersihkan bagian wajah maupun badan bayi dengan air bersih, hangat, dan
sabun setiap hari.
h. Menjaga bayi dari orang-orang yang menderita infeksi dan memastikan orang yang
memegang bayi sudah mencuci tangan sebelumnya (Setiyani dkk, 2016).
E. PENATALAKSANAAN INFEKSI
Apabila suhu bayi tinggi lakukan kompres hangat, berikan Air Susu Ibu (ASI)
perlahan-lahan, perawatan sumber infeksi seperti memberikan salep yang mengandung
neomicin dan bacitracin pada tali pusar yang mengalami infeksi. Pemberian salep mata
gentamicin pada bayi baru lahir. Jika terjadi infeksi lanjutan segera berikan antibiotik
sesuai indikasi (Sembiring, 2019).

Anda mungkin juga menyukai