Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEBIDANAN

PEMERIKSAAN FISIK PADA BAYI BARU LAHIR


DI PUSKESMAS TEMPEH KECAMATAN TEMPEH
KABUPATEN LUMAJANG

Disusun Oleh:

IFA ARISKA DEWI


NIM: 15201.02.21084

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN

STIKES HAFSHAWATY PESANTREN ZAINUL HASAN


GENGGONG - PROBOLINGGO
2021 / 2022
LEMBAR PENGESAHAN

STASE KETERAMPILAN DASAR PRAKTEK KEBIDANAN

ASUHAN KEBIDANAN NEONATUS PADA BAYI NY “Z” NEONATUS


CUKUP BULAN SESUAI MASA KEHAMILAN DI PUSKESMAS TEMPEH
KECAMATAN TEMPEH KABUPATEN LUMAJANG

Dipersiapkan dan Disusun Oleh :

IFA ARISKA DEWI

NIM : 15201.02.21084

Telah diperiksa oleh :

Hari/ Tanggal :

Mahasiswa

IFA ARISKA DEWI

Mengetahui,

Dosen Pembimbing Pembimbing Lahan

Bd. Riska Faraswati, SST.,M. Keb Bd. Mujainifah, S.ST


NIDN. NIDN.
TINJAUAN TEORI

2.1 Konsep Teori Bayi Baru Lahir (BBL)


2.1.1 Pengertian Bayi Baru Lahir
Bayi baru lahir (Neonatus) adalah bayi yang baru lahir mengalami proses kelahiran,
berusia 0 - 28 hari, BBL memerlukan penyesuaian fisiologis berupa maturase, adaptasi
(menyesuaikan diri dari kehidupan intra uterin ke kehidupan (ekstrauterain) dan toleransi
bagi BBL utuk dapat hidup dengan baik (Marmi dkk, 2015).
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang baru lahir pada usia kehamilan genap 37-
41 minggu, dengan presentasi belakang kepala atau letak sungsang yang melewati vagina
tanpa memakai alat. (Tando, Naomy Marie, 2016).
Menurut Sarwono (2005) dalam buku Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru
Lahir (Sondakh,2017) Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir cukup bulan, 38-42
minggu denganberat badan sekitar 2500-3000gram dan panjang badan sekitar 50-55 cm.
Ciri-ciri bayi normal adalah, sebagai berikut :
a. Berat badan antara 2500-4000 gram.
b. Panjang badan bayi 48-52 cm.
c. Lingkar dada bayi 30-38 cm.
d. Lingkar kepala bayi 33-35 cm.
e. Masa kehamilan 37-42 minggu
f. Denyut jantung pada menit-menit pertama 180 kali/menit, kemudian turun menjadi
120 kali/menit.
g. Respirasi: pada menit-menit pertama cepat, yaitu 80 kali/menit, kemudian turun
menjadi 40 kali/menit.
h. Kulit berwarna kemerahan dan licin karena jaringan subkutan cukup terbentuk dan
diliputiverniks kaseosa.
i. Kuku telah agak panjang dan lemas.
j. Genetalia: Testis sudah turun (pada anak laki-laki) dan labia mayora sudah menutupi
labia minora (pada perempuan).
k. Refleks: Refleks mengisap dan menelan, refleksmoro, refleksmenggenggam sudah
baik jika dikagetkan, bayi akan memperlihatkan gerakan seperti memeluk (refleks
moro), jika diletakkan 5 suatu benda di telapak tangan bayi, bayi akan menggenggam
(reflek menggenggam)
l. Eliminasi, baik urin dan mekonium keluar dalam 24 jam pertama.
m. Suhu 36,5-370C
2.1.2 Perubahan Fisiologi (Sondakh,2017)
a. Perubahan pada sistem pernapasan Pernapasan pertama pada bayi normal terjadi
dalam 30 detik sesudah kelahiran. Pernapasan ini timbul sebagai akibat aktivitas
normal sistem saraf pusat dan perifer yang dibantu oleh beberapa rangsangan lainnya.
Frekuensi pernapasan bayi baru lahir berkisar 30-60 kali/menit.
b. Perubahan sistem Kardiovaskuler Dengan berkembangnya paru-paru, pada alveoli
akan terjadi peningkatan tekanan oksigen. Sebaliknya, tekanan karbon dioksida akan
mengalami penurunan. Hal ini mengakibatkan terjadinya penurunan resistansi
pembuluh darah dari arteri pulmonalis mengalir keparu-paru dan ductus arteriosus
tertutup
c. Perubahan termoregulasi dan metabolik Sesaat sesudah lahir, bila bayi dibiarkan
dalam suhu ruangan 25 ºC, maka bayi akan kehilangan panas melalui evaporasi,
konveksi, konduksi, dan radiasi. Suhu lingkungan yang tidak baik akanmenyebabkan
bayi menderita hipotermi dan trauma dingin (cold injury).
d. Perubahan Sistem Neurologis Sistem neurologis bayi secara anatomik atau fisiologis
belum berkembang sempurna. Bayi baru lahir menunjukkan gerakan-gerakan tidak
terkoordinasi, pengaturan suhu yang labil, kontrol otot yang buruk, mudah terkejut,
dan tremor pada ekstremitas.
e. Perubahan Gastrointestinal Kadar gula darah tali pusat 65mg/100mL akan menurun
menjadi 50mg/100 mL dalam waktu 2 jam sesudah lahir, energi tambahan yang
diperlukan neonatus pada jam-jam pertama sesudah lahir diambil dari hasil
metabolisme asam lemak sehingga kadar gula akan mencapai 120mg/100mL.
f. Perubahan Ginjal Sebagian besar bayi berkemih dalam 24 jam pertama setelah lahir
dan 2-6 kali sehari pada 1-2 hari pertama, setelah itu mereka berkemih 5-20 kali
dalam 24 jam.
g. Perubahan Hati Dan selama periode neontaus, hati memproduksi zat yang essensial
untuk pembekuan darah. Hati juga mengontrol jumlah bilirubin tak terkonjugasi yang
bersirkulasi, pigmen berasal dari hemoglobin dan dilepaskan bersamaan dengan
pemecahan sel-sel darah merah.
h. Perubahan Imun Bayi baru lahir tidak dapat membatasi organisme penyerang dipintu
masuk. Imaturitas jumlah sistem pelindung secara signifikan meningkatkan resiko
infeksi pada periode bayi baru lahir.

2.2 Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir


2.2.1 Pengertian Asuhan bayi baru lahir
Asuhan bayi baru lahir adalah menjaga bayi agar tetap hangat, membersihkan
saluran nafas, mengeringkan tubuh bayi (kecuali telapak tangan), memantau tanda
bahaya, memotong dan mengikat tali pusat, melakukan IMD, memberikan suntikan
vitamin K1, memberi salep mata antibiotik pada kedua mata, memberi immunisasi
Hepatitis B, serta melakukan pemeriksaan fisik (Lubis, 2018).
2.2.2 Asuhan Bayi Baru Lahir
1. Menjaga bayi agar tetap hangat. Langkah awal dalam menjaga bayi tetap hangat
adalah dengan menyelimuti bayi sesegera mungkin sesudah lahir, tunda memandikan
bayi selama 6 jam atau sampai bayi stabil untuk mencegah hipotermi.
2. Membersihkan saluran napas dengan menghisap lendir yang ada di mulut dan hidung
(jika diperlukan). Tindkaan ini juga dilakukan sekaligus dengan penilaian APGAR
skor menit pertama. Bayi normal akan menangis spontan segera setelah lahir.
Apabila bayi tidak langsung menangis, jalan napas segera dibersihkan.
3. Mengeringkan tubuh bayi dari cairan ketuban dengan menggunakan kain atau
handuk yang kering, bersih dan halus. Dikeringkan mulai dari muka, kepala dan
bagian tubuh lainnya dengan lembut tanpa menghilangkan verniks. Verniks akan
membantu menyamankan dan menghangatkan bayi. Setelah dikeringkan, selimuti
bayi dengan kain kering untuk menunggu 2 menit sebelum tali pusat diklem, Hindari
mengeringkan punggung tangan bayi. Bau cairan amnion pada tangan bayi
membantu bayi mencari putting ibunya yang berbau sama.
4. Memotong dan mengikat tali pusat dengan teknik aseptik dan antiseptik. Tindakan
ini dilakukan untuk menilai APGAR skor menit kelima. Cara pemotongan dan
pengikatan tali pusat adalah sebagai berikut :
a. Klem, potong dan ikat tali pusat dua menit pasca bayi lahir. Penyuntikan oksitosin
dilakukan pada ibu sebelum tali pusat dipotong (oksotosin IU intramuscular)
b. Melakukan penjepitan ke-I tali pusat dengan klem logam DTT 3 cm dari dinding
perut (pangkal pusat) bayi, dari titik jepitan tekan tali pusat dengan dua jari
kemudian dorong isi tali pusat kea rah ibu (agar darah tidak terpancar pada saat
dilakukan pemotongan tali pusat). Lakukan penjepitan ke-2 dengan jarak 2 cm
dari tempat jepitan ke-1 ke arah ibu.
c. Pegang tali pusat diantara kedua klem tersebut, satu tangan menjadi landasan tali
pusat sambil melindungi bayi, tangan yang lain memotong tali pusat diantara
kedua klem tersebut dengan menggunakan gunting DTT (steril)
d. Mengikat tali pusat dengan benang DTT pada satu sisi, kemudian lingkarkan
kembali benang tersebut dan ikat dengan simpul kunci pada sisi lainnya.
e. Melepaskan klem penjepit tali pusat dan masukkan ke dalam larutan klorin 0,5%
f. Meletakkan bayi tengkurap di dada ibu untuk upaya inisisasi menyusui dini.
5. Melakukan IMD, dimulai sedini mungkin, eksklusif selama 6 bulan dilanjutkan
sampai 2 tahun dengan makanan pendamping ASI sejak usia 6 bulan. Pemberian ASI
pertama kali dapat dilakukan setelah mengikat tali pusat. Langkah IMD pada bayi
baru lahir adalah lakukan kontak kulit ibu dengan kulit bayi selama paling sedikit
satu jam dan biarkan bayi mencari dan menemukan putting dan mulai menyusui.
6. Memberikan identitas diri segera setelah IMD, berupa gelang pengenal tersebut
berisi identitas nama ibu dan ayah, tanggal, jam lahir, dan jenis kelamin.
7. Memberikan suntikan Vitamin K1. Karena sistem pembekuan darah pada bayi baru
lahir belum sempurna, semua bayi baru lahir beresiko mengalami perdarahan. Untuk
mencegah terjadinya perdarahan pada semua bayi baru lahir, terutama bayi BBLR
diberikan suntikan vitamin K1 (phytomenadione) sebanyak 1 mg dosis tunggal, intra
muscular pada anterolateral paha kiri. Suntikan vit K1 dilakukan setelah proses IMD
dan sebelum pemberian imunisasi Hepatitis B
8. Memberi salep mata antibiotik pada kedua mata untuk mencegah terjadinya infeksi
pada mata.Salep ini sebaiknya diberikan 1 jam setelah lahir.
9. Menberikan imunisasi Hepatitis B pertama (HB-O) diberikan 1-2 jam setelah
pemberian vitamin K1 secara intramuscular. Imunisasi Hepatitis B bermanfaat untuk
mencegah infeksi Hepatitis B terhadap bayi, terutama jalur penularan ibu-bayi.
Imunisasi Hepatitis B harus diberikan pada bayi usia 0-7 hari.
10. Melakukan pemeriksaan fisik bayi baru lahir untuk mengetahui apakah terdapat
kelainan yang perlu mendapat tindakan segera serta kelainan yang berhubungan
dengan kehamilan, persalinan dan kelahiran. Memeriksa secara sistematis head to toe
(dari kepala hingga jari kaki). Diantaranya :
a. Kepala: pemeriksaan terhadap ukuran, bentuk, sutura menutup/melebar adanya
caput succedaneum, cepal hepatoma.
b. Mata: pemeriksaan terhadap perdarahan, subkonjungtiva, dan tanda-tanda
infeksi
c. Hidung dan mulut: pemeriksaan terhadap labioskisis, labiopalatoskisis dan reflex
isap
d. Telinga: pemeriksaan terhadap kelainan daun telinga dan bentuk telinga.
e. Leher: perumahan terhadap serumen atau simetris.
f. Dada: pemeriksaan terhadap bentuk, pernapasan dan ada tidaknya retraksi
g. Abdomen: pemeriksaan terhadap membuncit (pembesaran hati, limpa, tumor).
h. Tali pusat: pemeriksaan terhadap perdarahan jumlah darah pada tali pusat, warna
dan besar tali pusat, hernia di tali pusat atau selangkangan.
i. Alat kelamin: untuk laki-laki, apakah testis berada dalam skrotum, penis
berlubang pada ujung, pada wanita vagina berlubang dan apakah labia mayora
menutupi labio minora.
j. Anus: tidak terdapat atresia ani
k. Ekstremitas: tidak terdapat polidaktili dan syndaktili.(Sondakh,2017)
2.2.3 Pelayanan Kesehatan Neonatus
Pelayanan kesehatan neonatus menurut kemenkes RI, (2015) adalah pelayanan
kesehatan sesuai standar yang diberikan oleh tenaga kesehatan kepada neonatus
sedikitnya 3 kali, selama periode 0 sampai dengan 28 hari setelah lahir.
1. Kunjungan neonates ke-1 (KN I) dilakukan 6-48 jam setelah lahir, dilakukan
pemeriksaan pernapasan, warna kulit gerakan aktif atau tidak, ditimbang, ukur
panjang badan, lingkar lengan, lingkar dada, pemberian salep mata, vitamin K1,
Hepatitis B, perawatan tali pusat dan pencegahan kehilangan panas bayi.
2. Kunjungan neonates ke-2 (KN 2) dilakukan pada hari ke-3 sampai hari ke-7 setelah
lahir, pemeriksaan fisik, melakukan perawatan tali pusat, pemberian ASI eksklusif,
personal hygiene, pola istirahat, keamanan dan tanda-tanda bahaya.
3. Kunjungan neonates ke-3 (KN 3) dilakukan pada hari ke-8 sampai hari ke-28 setalah
lahir, dilakukan pemeriksaan pertumbuhan dengan berat badan, tinggi badan dan
nutrisinya.
DAFTAR PUSTAKA

Bapennas.2015.RPJMN 2015-2019 dan strategi pembangunan kesehatan dan gizi masyarakat.

Jakarta: Kemenkes 2015.

Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara. 2012. Profil Kesehatan Provinsi Sum atera Utara.

Medan: Dinkes Prov. SU.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2010). Peraturan menteri Kesehatan Republik

Indonesia. Jakarta: DepkesRI

Jannah, 2017. ASKEB II Persalianan Berbasis Kompetensi.Jakarta:EGC.

Johariyah.2016. AsuhanKebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir. Jakarta: TIM

Kemenkes (a).2015.Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta: Kemenkes RI 2015.

(b). 2015. Kesehatan dalam Kerangka Sustainable Development Goals (SDGs). Jakarta:

Kemenkes RI 2015.

(c). 2015. Buku Ajar Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta: Pusdiklatnakes Kemenkes RI.

Mangkuji , B., dkk. 2012. Asuhan Kebidanan 7 Langkah Soap. Jakarta : EGC

Marmi,dan K. Rahardjo. 2012. Asuhan Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Prasekolah.

Yogyakarta: Pustaka belajar.

Muslihatun, Wafinur. (2010). Pendokumentasian Kebidanan. Yogyakarta: Fitramaya

Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia. 2016.Buku Acuan Midwifery Update. Jakarta: Pengurus

Pusat Ikatan Bidan Indonesia.


Purwoastuti, Endang dan Elisabeth S. Walyani. 2016. Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi

Baru Lahir. Yogyakarta: PT Pustaka Baru.

Sondakh, J. J.2016. Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi baru Lahir. Malang: Penerbit

Erlangga.

Tando, 2016. Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, dan Anak Balita. Jakarta: EGC
ASUHAN KEBIDANAN KETERAMPILAN DASAR PRAKTIK KLINIK

NEONATUS PADA BAYI NY “Z” NEONATUS CUKUP BULAN SESUAI MASA


KEHAMILAN DI PUSKESMAS TEMPEH KECAMATAN TEMPEH

Pengkaji : Ifa Ariska Dewi


     Tanggal : 29 Oktober 2022 Jam : 00.15 WIB

IDENTITAS

a. Identitas Orang Tua

Nama Istri : Ny “Z” Nama suami : Tn “E”


Umur : 33 tahun Umur : 32 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SLTA Pendidikan : SLTP
Suku/bangsa : Jawa/ Indonesia Suku/bangsa : Jawa/ Indonesia
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Dsn Karangtengah – Pandanarum Kec. Tempeh

A. DATA SUBJEKTIF
1. Riwayat Kehamilan dan Persalinan
Ny. Z usia 33 tahun G3P2A0, HPHT 17 Februari 2022, TP 24 Oktober 2022, Usia
Kehamilan 40 minggu, ini merupakan anak ketiga, belum pernah keguguran, TFU 30
cm. Ibu melahirkan normal pada hari Sabtu, 29 Oktober 2022 pukul 00.15 WIB
dengan ketuban pecah pukul 23.00 WIB, ketuban jernih tidak berbau.
2. Riwayat Kesehatan Ibu dan Keluarga
Ibu dan keluaga tidak memiliki riwayat penyakit menurun, menahun maupun menular
seperti jantung, hipertensi, asma, malaria, DM, ginjal hepatitis.
3. Riwayat Neonatal
Bayi diletakkan di dada ibu untuk dilakukan IMD, pergerakan aktif
4. Faktor lingkungan
Ibu tinggal di perdesaan yang bersih dan nyaman. Sumber air yang digunakan sehari-
hari dari sumur. Ibu mempunyai fasilitas pembuangan sampah. Ibu memiliki hewan
peliharaan.
B. DATA OBJEKTIF
Keadaan umum baik, bayi menangis kuat, tonus otot aktif, kulit kemerahan.
C. ANALISA DATA
Bayi Ny.”Z” Neonatus Cukup Bulan dengan keadaan baik
D. PENATALAKSANAAN
1. Menjaga kehangatan bayi dengan mengeringkan tubuh bayi kecuali kedua telapak
tangan menggunakan kain bersih dan kering, serta memakaikan topi bayi.
2. Membersihkan jalan napas dengan menghisap lendir menggunakan suction.
3. Pukul 00.15 WIB memotong tali pusat.
4. Pukul 00.20 WIB melakukan Inisiasi Menyusu Dini berhasil pada menit ke 7, IMD
dilakukan hingga 1 jam.
5. Memberi dukungan untuk mengenali bayi siap untuk menyusu dan menjaga
kehangatan bayi dengan menganjurkan ibu untuk mendekap bayinya. Ibu mengerti
dan melakukannya.

CATATAN PERKEMBANGAN
Hari / Tanggal : Sabtu, 29 Oktober 2022
Jam : 01.15 WIB
Tempat : Ruang Bersalin
A. DATA SUBJEKTIF
Bayi sudah dapat BAB pada menit ke 3 setelah lahir, bayi belum mendapatkan salep
mata dan suntikan vitamin K1.
B. DATA OBJEKTIF
1. Keadaan Umum : Baik
2. TTV : Laju Jantung : 144x/m, Laju Nafas : 46x/m, S : 36,4˚C
3. Antropometri :
Berat badan : 3500 gram
Panjang badan : 50 cm
Lingkar kepala : 33 cm
Lingkar dada : 33 cm
Lingkar perut : 30 cm
4. Pemeriksaan Fisik
Kepala : Bentuk proposional, rambut tebal, tidak ada moulage, tidak ada benjolan,
cekungan atau kelainan lainnya.
Telinga : Simetris, terletak sejajar dengan sudut mata, daun telinga elastis, terdapat
lubang telinga, tidak ada pengeluaran cairan abnormal.
Mata : Simetris, sclera putih, tidak terdapat tanda infeksi, refleks berkedip dan
refleks cahaya positif, tidak ada kelainan.
Hidung : Terdapat septum ditengah, terdapat dua lubang hidung, bersih, tidak ada
kelainan, tidak ada pernapasan cuping hidung.
Mulut : Bibir tidak ada kelainan, berwarna kemerahan, tidak ada palatoskiziz
maupun labioskizis, lidah bersih, mukosa lembab, gusi kemerahan, refleks mencari
positif, refleks menghisap positif, dan refleks menelan positif.
Leher : Tidak teraba benjolan dan tidak bengkak
Dada : Bentuk dada normal dan simetris, putting susu 27 kecoklatan dan menonjol,
bunyi nafas dan jantung teratur, tidak ada retraksi dada.
Abdomen : Tidak teraba benjolan, tidak ada penonjolan umbicalis, tidak ada
perdarahan maupun tanda-tanda infeksi pada tali pusat.
Genetalia : Labia mayora menutupi labia minora, terdapat lubang uretra.
Punggung : Tidak ada benjolan atau cekungan, tidak terdapat bercak mongol.
Anus : Terdapat lubang anus, bayi sudah BAB
Ekstremitas : Tangan kanan dan kiri simetris, tonus otot aktif, jumlah jari tangan
kanan dan kiri lengkap. Kaki kanan dan kiri simteris, tonus otot aktif, jumlah jari
kaki kanan dan kiri lengkap.
Refleks Glabella : Positif. Bayi menutup mata saat diketuk dahinya.
Refleks Rooting : Positif. Mencari sentuhan saat disentuh sudut bibirnya.
Refleks Sucking : Positif. Bayi dapat menghisap dengan baik pada saat menyusu.
Refleks Swallowing : Positif. Bayi dapat menelan dengan baik pada saat menyusu.
Refleks Palmar : Positif. Tangan bayi menggenggam saat diberi sentuhan.
Refleks Plantar : Positif. Jari-jari menggenggam saat diberi sentuhan.
Refleks Babinski : Jari-jari menggenggam lalu fleksi saat disentuh sepanjang tumit
hingga jari.
Refleks Morro : Positif. Bayi melakukan gerakkan mengangkat kedua tangan dan
kaki secara bersamaan ketika meja digebrak.
C. ANALISIS DATA
Bayi Ny. “Z” usia 1 jam Neonatus Cukup Bulan Sesuai Masa Kehamilan dengan
keadaan baik
D. PENATALAKSANAAN
1. Memberitahu ibu dan keluarga tentang keadaan umum bayinya bahwa bayi dalam
keadaan sehat. ibu dan keluarga merasa senang.
2. Menyampaikan kepada keluarga tujuan diberikan salf mata dan Vit K1, untuk
mencegah infeksi pada mata bayi dan pencegahan perdarahan pada otak bayi.
R/ Ibu mengerti dan mengizinkannya.
3. Pukul 01.15 WIB Memberikan salf mata oxytetracycline 1% pada kedua mata bayi.
4. Pukul 01.16 WIB Memberikan vit K 1mg pada ⅓ paha kiri secara IM.
5. Memberitahu kepada ibu dan keluarga bahwa bayi telah diberikan salf mata dan
diberikan suntikan vitamin K
6. Menganjurkan ibu untuk tetap menjaga kehangatan bayi dengan memakaikan topi
bayi dan menganjurkan ibu untuk mendekap bayinya. Bayi dalam keadaan hangat.
7. Menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya sesering mungkin 2 jam sekali.
R/ Ibu mengerti dan bersedia untuk menerapkannya.
8. Memberitahu ibu 3 jam kemudian bayi akan diberikan vaksin Hepatitis B
9. Memberitahu ibu jika ada tanda-tanda bahaya pada bayinya seperti : Kejang,
demam, tidak mau menyusu, bayi merintih, mata bernanah, kulit dan mata pada bayi
kuning untuk segera memberitahu.
CATATAN PERKEMBANGAN

Hari / Tanggal : Sabtu, 29 Oktober 2022

Jam : 03.15 WIB

Tempat : Ruang Nifas

A. DATA SUBJEKTIF
Bayi sudah menyusu kuat sebanyak 2x lamanya 10-15 menit. Sudah BAK sebanyak 1x
pada 3 jam pertama. Sudah tidur selama kurang lebih 1 jam dan sudah diberikan salf
mata dan vitamin K. Bayi belum mendapatkan imunisasi HB0.
B. DATA OBJEKTIF
Keadaan Umum : Baik
Suhu : 36,8˚C
Laju Jantung : 146x/m
Laju Nafas : 45x/m
Pemeriksaan Fisik
Mata : Tidak ada tanda infeksi, sklera putih.
Dada : Tidak ada retraksi dinding dada, pernafasan teratur.
Abdomen : Tidak ada benjolan, tidak ada perdarahan tali pusat.
C. ANALISA
Bayi Ny. Z Neonatus Cukup Bulan Sesuai Masa Kehamilan usia 3 jam dengan keadaan
baik
D. PENATALAKSANAAN
1. Menyampaikan kepada keluarga tujuan diberikan vaksin HB0, untuk mencegah
penyakit hepatitis B.
R/ Ibu mengerti dan mengizinkannya.
2. Menyiapkan vaksin, mengecek kadaluarsa
3. Pukul 03.15 WIB menyuntikkan vaksin HB0 dosis 0,5 ml di paha luar atas sebelah
kanan secara IM
4. Memberitahu ibu jadwal imunisasi yang ke 2, saat usia bayi 1 bulan untuk imunisasi
BCG dan polio 1
5. Mengingatkan ibu jika ada tanda-tanda bahaya pada bayinya seperti : Kejang,
demam, tidak mau menyusu, bayi merintih, mata bernanah, kulit dan mata pada bayi
kuning untuk segera memberitahu.
R/ Ibu mengerti
6. Mengingatkan ibu untuk tetap menjaga kehangatan bayi.
R/ Ibu mengerti
7. Mengingatkan ibu untuk menyusui bayinya sesering mungkin 2 jam sekali, jika bayi
tidur dibangunkan untuk disusui.
R/ Ibu mengerti dan akan menerapkannya.
8. Memotivasi ibu untuk memberikan ASI saja hingga usia bayi 6 bulan.

CATATAN PERKEMBANGAN
Hari / Tanggal : Sabtu, 29 Oktober 2022
Jam : 06.15 WIB
Tempat : Ruang Nifas

A. DATA SUBJEKTIF
Bayi dan ibu berada dalam satu ruangan sejak setelah bayi lahir, bayi sudah menyusu
11x, sudah BAK 5x dan BAB 3x, bayi sudah tidur dan dibangunkan 2 jam sekali untuk
di susui.
B. DATA OBJEKTIF
Keadaan Umum : Baik
Tonus Otot : Aktif
Berat Badan : 3500 gram
Suhu : 36,7˚C
Laju Jantung : 146x/m
Laju Nafas : 56x/m
Pemeriksaan Fisik
Mata : Sklera putih, tidak ada tanda-tanda infeksi
Telinga : Tidak ada pengeluaran cairan berlebih.
Hidung : Tidak ada pernafasan cuping hidung
Mulut : Tidak pucat, tidak ada kelainan, mukosa lembab
Dada : Tidak ada tarikan dinding dada
Abdomen : Tidak ada tanda-tanda infeksi tali pusat.
Genetalia : Bersih
Kulit : Kemerahan
C. ANALISA
Bayi Ny. E Neonatus Cukup Bulan Sesuai Masa Kehamilan usia 6 jam dengan keadaan
baik
D. PENATALAKSANAAN
1. Menjaga kehangatan bayi dengan memakaikan baju bersih dan kering serta
memakaikan topi bayi.
2. Memberikan kepada ibunya untuk di susui
3. Mengajarkan cara menyusui yang baik dan tanda bayi menyusu dengan benar.
R/ Ibu mengerti dan dapat melakukannya.
4. Memotivasi ibu untuk memberikan ASI Ekslusif hingga usia bayi 6 bulan.
R/ Ibu mengerti dan akan menerapkannya.
5. Memberitahu ibu untuk menyusui bayinya 2 jam sekali.
R/ Ibu mengerti dan menerapkannya.
6. Mengajarkan ibu perawatan tali pusat, mengingatkan untuk tidak memberikan
apapun pada tali pusat bayi.
R/ Ibu mengerti dan bersedia untuk menerapkannya.
7. Memberitahu ibu untuk sering mengganti popok bayi agar tidak iritasi.
R/ Ibu mengerti dan bersedia untuk menerapkannya.
8. Memberitahu kepada ibu untuk menjemur bayinya di pagi hari dibawah jam 10 pagi
jika cuaca mendukung.
R/ Ibu mengerti dan bersedia untuk menerapkannya.
9. Memberitahu ibu bahwa ada kunjungan kontrol di Puskesmas Tempeh pada tanggal
1 November 2022
R/ Ibu mengerti dan ibu bersedia
10. Memberitahu ibu jika ada tanda-tanda bahaya pada bayinya seperti : kejang,
demam, tidak mau menyusu, bayi merintih, perdarahan pada tali pusat, mata
bernanah, kulit dan mata pada bayi kuning untuk segera datang ke fasilitas
kesehatan terdekat tanpa menunggu jadwal kunjungan ulang.
R/ Ibu mengerti dan memperhatikan tanda-tanda tersebut.
LEMBAR KONSULTASI AKADEMIK DAN RUANGAN

Nama : Ifa Ariska Dewi. Ruangan : Puskesmas Tempeh

NIM : 15201.02.21084 Kasus : Asuhan Kebidanan Pemeriksaan Fisik pada BBL

No Hari / Masukan Paraf


tanggal
Ci lahan Ci Akademik

1. Minggu/
06-11-‘22

Anda mungkin juga menyukai