Menurut Hartati (2021) komplikasi pada persalinan sectio caesarea, antara lain di
organ-organ seperti vesika urinaria dan uterus saat dilakukan operasi dan komplikasi
ibu lebih besar pada persalinan Sectio Caesarea dibandingkan persalinan pervaginam.
c. Komplikasi pasca sectio caesareapada insisi segmen bawah rahim dapat terjadi:
membrane.
1) Terjadinya aspirasi.
2) Emboli pulmonal.
3) Perdarahan.
4) Infeksi urinaria.
Menurut Sutanto (2021) berikut ini 3 tahapan penyesuaian psikologi ibu dalam masa
postpartum.
a. Fase taking in
kondisi normal.
berlangsung normal.
8) Gangguan psikologis yang mungkin dirasakan ibu pada fase ibu adalah sebagai
berikut:
rasa mules akibat dari kontraksi rahim, payudara bengkak, akibat luka jahitan, dan
sebagainya.
Suami atau keluarga yang mengkritik ibu tentang cara merawat bayinya dan
cenderung melihat saja tanpa membantu. Ibu akanmerasa tidak nyaman karena
sebenarnya hal tersebut bukan hanya tanggung jawab ibu saja, tetapi tanggung
jawab bersama.
1) Ibu merasa khawatir akan ketidakmampuan merawat bayi, muncul perasaan sedih
(baby blues).
3) Ibu memfokuskan perhatian pada pengontrolan fungsi tubuh, BAB, BAK dan daya
tahan tubuh.
membesarkan bayinya.
Wanita pada masa ini sangat sensitif akan ketidakmampuannya, cepat tersinggung,
berhati-hati dalam berkomunikasi dengan wanita ini dan perlu memberi support.
a. Fase leting go
1) Ibu merasa percaya diri untuk merawat diri dan bayinya. Setelah ibu pulang ke
2) Ibu sudah mengambil tanggung jawab dalam merawat bayi dan memahami
kebutuhan bayi.
diatas. Fase itu meliputi beberapa keadaan tergantung situasi dan kondisi yang
8. Involusi Uterus
merupakan suatu proses yang menyebabkan uterus kembali pada sisi semula seperti
sebelum hamil dengan bobot hanya 60 gram. Involusi uteri dapat juga dikatakan sebagai
proses kembalinya uterus pada keadaan semula atau keadaan sebelum hamil. Involusi
lapisan pada tempat implantasi plasenta sebagai tanda penurunan ukuran dan berat serta
perubahan tempat uterus, warna dan jumlah lochea. Proses involusi uterus adalah sebagai
berikut:
a. Autolisis
Autolisis merupakan proses penghancuran diri sendiri yang terjadi didalam otot
mengendur hingga 10 kali panjangnya dari semula selama hamil atau dapat juga
dikatakan sebagai pengrusakan secara langsung jaringan hipertropi yang berlebihan, hal
limphatik.
Penyebab kontraksi dan retraksi otot uterus sehingga akan mengompres pembulu darah
yang menyebabkan kurangnya suplai darah ke uterus. Proses ini membantu untuk
6 minggu Normal 50 gr
Tabel 1. Perbandingan Tinggi Fundus Uteri dan Berat Uterus dimasa Involusi.
pada ibu nifas fisiologis dan ibu nifas post sectio caesaraea di ruang melati RSUD
Dr.Soegiri Kabupaten Lamongan, terdapat 104 ibu nifas, 71 ibu nifas merupakan nifas
fisiologis yang hampir seluruhnya (81,3%) yang penurunan Tfu sesuai dengan waktu
yang ditentukan, dan sebagian kecil (18,3%) yang penurunan TFU-nya tidak sesuai
dengan waktu yang ditentukan, sedangkan pada 33 ibu nifas Post sectio
caesareasebagian besar (60,6%) penurunan TFU-nya tidak sesuai dengan waktu yang
ditentukan, dan hampir sebagian (39,4%) yang sesuai dengan penurunan TFU-nya ibu
nifas Post sectio caesareamengalami keterlambatan penurunan TFU. Hal ini disebabkan
pada ibu Post sectio caesarea kurang melakukan mobilisasi dini karena rasa nyeri yang