Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN ANC ( ANTENATAL CARE)

PADA NY.R DI RUANG PONED PUSKESMAS


BOGOR TENGAH

Disusun oleh:

Muhamad Syah Faril Gifari


162210043

PROGRAM STUDI PROFESI NERS SEKOLAH TINGGI ILMU


KESEHATAN WIJAYA HUSADA BOGOR

TAHUN 2023
LAPORAN PENDAHULUAN

A. Defenisi
Masa Nifas (Post Partum) adalah Masa dimulai Setelah Kelahiran
Plasenta dan berakhir Ketika alat kandungan Kembali Seperti Semula sebelum
Hamil, Yang berlangsung Selama 6 minggu atau 42 hari. Selama Masa
Pemulihan tersebut berlangsung, ibu akan Mengalami banyak perubahan fisik
Yang bersafat fisiologis dan banyak Meriberikan Ketidaknyamanan Pada awal
Post Partum, Yang tidak menutup kemungkinan Untuk Menjadi Patologis bila
tidak dilkuti dengan Perawatan tang baik (Yuliana dan Hakim, 2020)
Persalinan Normal adalah Proses (Ahirnya bayi Yang terjadi Pada
Kemmilan cukup bulzn (37-42 minggu), keluar Secara Spontan dengan
Presentase kepala, tanpa komplikasi baik pada Ibu ataupun Pada bayi (Armin
et al., 2016)

B. Etiologi
Penyebab mulainya persalinan belum diketahui tetapi ada beberapa factor
yang turut berperan dan saling berkaitan.
a. Perubahan Kadar Hormon
Mungkin dibutuhkan oleh Penuaan Plasenta dan terjadi sebagai :
1) Kadar Progesterone Menurun (Relaksasi Otot Menghilang).
2) Kader Esterogen Prostaglandin meninggi
3) Oksitosin Pituitary dilepaskan (pada kebanyakan kehamilan Produks
hormone akan disupresi)

b. Distensi Uterus
Menyebabkan terjadinya hal berikut:
1) Serabut otot Yang tegang sampai batas kemampuannya akan bereaksi
dengan sendirinya akan bereaksi dengan adanya kontraksi
2) Produksi dan pelepasan prostaglandin F Myometrium
3) Sirkulasi Plasenta mungkin terganggu sehingga melibatkan
perubahan hormon

c. Tekanan Janin
Ketika Janin Sudah Mencapai batas Pertumbuhannya didalam uterus Ia
akan Menyebabkan :
1) Peningkatan dan ketegangan pada dinding uterus
2) stimulasi dinding uterus tersebut sehingga kontraksi
d. Faktor Faktor lain
1) penurunan tekanan secara mendadak ketika selaput amnion pecah
2) gangguan emosional yang kuat

C. Klasifikasi
Beberapa tahapan pada masa nifas (Maritalia, 2017) adalah sebagai berikut :
1. Perineum dini
Merupakan masa pemulihan awal dimana ibu yang melahirkan spontan
tanpa komplikasi dalam 6 jam pertama setelah kala IV dianjurkan untuk
mobilisasi dini atau segera. Ibu diperbolehkan untuk berdiri dan berjalan-
jalan

2. Perineum intermedial
Merupakan masa pemulihan yang berlangsung selama kurang lebih 6
Minggu atau 42 hari, dimana organ-organ reproduksi secara
berangsurangsur akan kembali ke keadaan saat sebelum hamil
3. Remote puerperium
Merupakan waktu yang diperlukan ibu untuk dapat pulih Kembali terutama
saat hamil atau waktu persalinan mengalami komplikasi. Pada tahap ini
rentang waktu yang dialami setiap ibu akan berbeda tergantung dari berat
ringannya komplikasi yang dialami selama hamil ataupun persalinan.

D. Manifestasi Klinis
Menurut Annisa, dkk tahun 2017 ada beberapa tanda-tanda persalinan antara
lain :
a. Tanda bahwa persalinan sudah dekat
1) Lightening
Menjelang minggu ke-36, tanda pada primigravida terjadi penurunan
fundus uteri karena kepala bayi sudah masuk pintu atas panggul (PAP)
Masuknya bayi kepintu atas panggul menyebabkan ibu merasakan :
a) Ringan dibagian atas dan rasa sesaknya berkurang
b) Bagian bawah ibu terasa penuh dan mengganjal
c) Terjadinya kesulitan saat berjalan
d) Sering kencing

2) Terjadinya his permulaan atau his palsu


Makin tua kehamilan, pengeluaran estrogen dan progesteron juga
makin berkurang sehingga produksi oksitoksin meningkat. Dengan
demikian dapat menimbulkan kontraksi yang lebih sering. His
permulaan ini lebih sering diistilahkan sebagai his palsu. Sifat his
palsu yaitu :
a) Rasa nyeri ringan bagian bawah
b) Datangnya tidak teratur
c) Tidak ada perubahan pada serviks atau tidak ada kemajuan pada
persalinan
d) Durasinya pendek

e) Tidak bertambah bila beraktvitas

E. Kontraksi

Intesitas Kontraksi meningkat segera setelah bayi lahir, hormone


oksigen yang dilepas dari kelenjar hipofisis memperkuat dan mengatur
kontraksi uterus, mengopresi pembuluh darah dan membantu hemostabis.
Selama 1-2 jam pasca partus intensitas kontraksi uterus bisa berkurang dan
menjadi tidak teratur . untuk mempertahankan kontraksi uterus suntikkan
oksitosin secara intervena atau intramuskuler diberikan segera setelah plasenta
lahir

F. Dinding Perut
Pasca Persalinan dinding perut longgar karena diregang dalam waktu
yang lama.umumnya akan pulih dalam 6 minggu

G. Sistem Kardiovaskuler
Pada setiap kontraksi, 400 ml darah dikeluarkan dari uterus dan masuk
kedalam sistem vaskuler ibu, dan meningkatkan curah jantung meningkat
10%-15%. Hal ini mencerminkan kenaikan metabolime selama persalinan.
Selain itu peningkaan denyut jantung dapat dipengaruhi oleh rasa takut,
tegang dan khawatir.

H. Sistem Hematologi
Hemoglobin meningkat sampai 1,2 gram per 100 ml selama persalinan
dan akan kembali pada tingkat seperti sebelum persalinan sehari setelah pasca
salin kecuali ada perdarahan postpartum
I. Sistem Urinaria
Saat proses persalinan kandung kemih akan mendapatkan tekanan
yang mengakibatkan edema dan kehilangan sensitivitas terhadap cairan

J. Sistem Endokrin
Setelah melahirkan, sistem endokrin kembali kepada kondisi seperti
sebelum hamil.Hormon kehamilan mulai menurun segera setelah plasenta
lahir. Penurunan hormon estrogen dan progesterone menyebabkan
peningkatan prolaktin dan menstimulasi air susu.Perubahan fisiologis yang
terjadi pada ibu setelah melahirkan melibatkan perubahan yang progresif atau
pembentukan jaringan-jaringan baru

K. Payudara
Pada saat kehamilan sudah terjadi pembesaran payudara karena
pengaruh peningkatan hormon estrogen, untuk mempersiapkan produksi ASI
dan laktasi. Payudara menjadi besar ukurannya bisa mencapai 800 gr, keras
dan menghitam pada areola mammae di sekitar puting susu, ini menandakan
dimulainya proses menyusui.

L. Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan selama kehamilan dipengaruhi oleh beberapa hal,
diantaranya tingginya kadar progesteron yang dapat mengganggu
keseimbangan cairan tubuh, meningkatkan kolestrol darah, dan melambatkan
kontraksi otot-otot polos. Pasca melahirkan, kadar progesteron juga mulai
menurun. Namun demikian, faal usus memerlukan waktu 3-4 hari untuk
kembali normal (Wahyuni, 2018)

M. Sistem Muskuloseketal
Otot-otot uterus berkontraksi segera setelah persalinan.
Pembuluhpembuluh darah yang berada di antara anyaman otot-otot uterus
akan terjepit. Proses ini akan menghentikan perdarahan setelah placenta
dilahirkan.

N. Adaptasi Psikologis
Proses adaptasi berbeda-beda antara satu dengan yang lain. Pada awal
kehamilan ibu beradaptasi menerima bayi yang di kandungnya sebagai bagian
darinya. Perasaan gembira bercampur dengan khawatir dan kecemasan
menghadapi perubahan peran yang sebentar lagi akan dijalani (Elisaberth dan
Purwoastuti, 2015).
Beberapa fase psikologis yang dialami oleh ibu nifas sebagi berikut:
1) Taking in
Fase ini merupakan periode ketergantungan dimana ibu mengharapkan
segala kebutuhan tubuhnya terpenuhi orang lain. Berlangsung selama 1-
2 hari setelah melahirkan , dimana fokus perhatikan ibu terutama pada
dirinya sendiri. Beberapa hari setelah melahirkan 18
akanmenangguhkan keterlibatannya dalam tanggung jawabnya.
2) Taking Hold
Pada fase taking hold, secara bergantian timbul kebutuhan ibu untuk
mendapatkan perawatan dan penerimaan dari orang lain dan keinginan
untuk bisa melakukan segala sesuatu secara mandiri. Fase ini
berlangsung antara 3-10 hari setelah melahirkan.Pada fase ini ibu sudah
mulai menunjukan kepuasan (terfokus pada bayinya)
3) Letting Go
Fase ini merupakan fase penerimaan tanggung jawab akan peran
barunya , berlangsung setelah hari ke 10 pasca melahirkan. Ibu sudah
mulai menyesuaikan diri dengan ketergantungan bayinya.

O. Pathway

P. Komplikasi
Prenatal screening tidak mengidentifikasi semua wanita yang akan
mengembangkan komplikasi.Perempuan tidak diidentifikasi sebagai “beresiko
tinggi” dapat mengembangkan komplikasi obstetric. Kebanyakan komplikasi
obstetrik terjadi pada wanita tanpa faktor resiko (Walyani et al, 2015).
Berikut komplikasi yang mungkin terjadi pada persalinan normal :
1. Perdarahan Post Partum
Perdarahan post partum adalah perdarahan lebih dari 500 cc yang terjadi
setelah bayi lahir pervaginam atau lebih dari 1.000 mL setelah persalinan
abdominal. Perdarahan post partum dibagi menjadi :
a. Perdarahan Post Partum Dini (early postpartum hemorrhage),
perdarahan post pasrtum dini adalah perdarahan yang terjadi dalam 24
jam pertama setelah kala III
b. Perdarahan pada Masa Nifas (late postpartum hemorrhae), perdarahan
pada masa nifas adalah perdarahan yang terjadi pada masa nifas
(puerperium) tidak termasuk 24 jam pertama setelah kala III (Oktarina
M, 2016).

2. Atonia Uteri
Atonia uteri adalah kegagalan serabut – serabut otot miometrium uterus
untuk berkontraksi dan memendek. Hal ini merupakan penyebab
perdarahan post partum yang paling penting dan bisa terjadi segera
setelah bayi lahir hingga 4 jam setelah persalinan. atonia uteri dapat
menyebabkan perdarahan hebatdan dapat mengarah pada terjadinya syok
hipovolemik (Oktarina M, 2016).

3. Retensio Plasenta
Retensio Plasenta adalah tertahannya atau belum lahirnya plasenta hingga
atau lebih dari 30 menit setelah bayi lahir.

Q. Penatalaksanaan Medis
1. Observasi ketat 2 jam post partum (adanya komplikasi perdarahan)
2. 6-8 jam pasca persalinan : istirahat dan tidur tenang, usahakan miring kanan
kiri
3. Hari ke- 1-2 : memberikan KIE kebersihan diri, cara menyusui yang benar
dan perawatan payudara, perubahan-perubahan yang terjadi pada masa
nifas, pemberian informasi tentang senam nifas.
4. Hari ke- 2 : mulai latihan duduk

5. Hari ke- 3 : diperkenankan latihan berdiri dan berjalan

A. Proses Keperawatan
a) Pengkajian

1. Identitas Pasien
2. Keluhan Utama : Sakit Perut, Perdarahan, Nyeri pada luka jahitan
3. Riwayat Kehamilan : Umur Kehamilan
4. Riwayat Persalinan : - Tempat Persalinan,Normal/ Terdapat Komplikasi,
Keadaan ibu dan bayi
5. Riwayat nifas yang lain : Pengeluaran asi lancer atau tidak,Riwayat KB
6. Pemeriksaan Fisik : Keadaan Umum, Abdomen, Saluran
pencernaan,Alat kelamin, Lochea,Vagina,Perineum dan
Rektum,Ekstremitas
7. Pemeriksaan Psikososial : Respond an presepsi keluarga

b) Diagnosa Keperawatan

1. Nyeri Akut Berhubungan dengan trauma mekanis/ pembesaran jaringan


atau distensi efek efek hormonal
2. Ketidakefektifan menyusui berhubungan dengan tingkat pengetahuan
karakteristik payudara
3. Gangguan eliminasi BAK berhubungan dengan distensi kandung kemih
perubahan perubahan jumlah/ frekuensi berkemih
4. Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan infeksi jaringan
penurunan system kekebalan tubuh
c) Intervensi Keperawatan

1. Nyeri akut berhubungan dengan trauma


mekanis.edema/pembesaran jaringan atau distensi efek efek
hormonal
Tujuan dan Kriteria evaluasi :
Setelah diberikan asuhan keperawatan diharapkan nhyeri
berkurang dengan kriteria evaluasi : Skala nyeri 0 ibu mengatakan
nhyerinya berkurang sampai hilang, tidak merasa nyeri saat
mobilisasi tanda vital dalam bata normal . S: 36-37C , N : 60-
80x/m , TD : 120/80 mmhg, RR: 20x/m
a. Kaji Ulang skala Nyeri
Rasional : Mengidentifikasi kebutuhan dan intervensi
yang tepat

b. Anjurkan ibu agar menggunakan teknik relaksasi dan distraksi


rasa nyeri
Rasional : Untuk mengalihkan perhatian ibu

c. Motivasi Untuk mobiulisasi sesuai indikasi


Rasional : Memperlancar pengeluaran lochea
mempercepat involusi dan mengurangi nhyeri
secara bertahap

d. Berikan Kompres Hangat


Rasional : Meningkatkan sirkulasi pada perineum

e. Delegasi pemberian Analgesik


Rasional : Melonggarkan system saraf perifer sehingga
rasa nyeri berkurang

2. Ketidakefektifan Menyusui berhubungan dengan tingkat


pengetahuan karakteristik payudara
Tujuan dan kriteria Evaluasi :
Setelah diberikan asuhan keperawatan diharapkan ibu dapat
mencapai kepuasan menyusui dengan kriteria evaluasi : ibu
mengungkapkan pasti situasi menyusui, bayi mendapatkan asi yang
cukup.
a. Kaji ulang tingkat pengetahuan dan pengalaman ibu tentang
menyusui sebelumnya
Rasional : Mmbantu dalam mengidentifikasi kebutuhan
saat ini agar memberikan intervensi yang tepat

b. Demonstrasikan dan tinjau ulang teknik menyusui


Rasional : posisi yang tepat biasanya mencegah luka

3. Gangguan Eliminasi BAK berhubungan dengan distensi kandungan


kemih perubahan perubahan jumlah / frekuensi berkemih
Tujuan dan kriteria evaluasi :
Setelah diberikan asuha keperawatan diharapkan ibu tidak
mengalami gangguan eliminasi (BAK)
Intervensi dan Rasional :
a. Kaji dan catat pengeluaran urin selama 24 jam
Rasional : mengetahui balance cairan pasien sehingga
dapat di intervensi dengan tepat
b. Anjurkan berkemih 6-8 jam setelah post partum
Rasional : melatih otot otot berkemih

c. Berikan teknik merangsang berkemih


Rasional : agar kencing yang tidak dapat keluar , bisa
dikeluarkan untuk menghindari adanya robekan

d. Kolaborasi Pemasangan kateter


Rasional : mengurangi distensi kandung kemih

4. Resiko Tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan trauma


jaringan dan penuruna system kekebalan tubuh
Tujuan dan kriteria evaluasi :
Setelah diberikan asuhan keperawatan infeksi pada ibu tidak terjadi
dengan KE: Dapat mendemonstrasikan teknik untuk menurunkan
teknik untuk menurunkan resiko infeksi
Intervensi dan Rasional :

a. Kaji Lochea( warna,bau,jumlah) kontraksi uterus dan kondisi

jaitan

Rasional : untuk dapat mendeteksi tanda infeksi

b. Sampaikan pada ibu untuk mengganti pembalut tiap 4 jam

Rasional : pembalut yang lembab dan banyak darah dapat

menjadi tempat berkembangbiaknya kuman


c. Pantau TTV

Rasional : Peningkatan Suhu bisa menyebabkan infeksi


LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN POST PARTUM SPONTAN PADA
NY.R

DI RUANG PERSALINAN PUSKESMAS BOGOR TENGAH

A. Data Umum
Nama : Ny. R Nama Suami : Tn.R
Umur : 28 tahun Umur : 29 Tahun
Status : Menikah Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Islam Pendidikan : SMA
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Tanggal Masuk : 28 februari
Tanggal Pengkajian : 28 februari
Status Obstetri : G1P0A0

Tipe Kondisi Bayi Kontraksi


No L/P Persalinan BB Lahir saat lahir Uterus
Bayi menangis
1 P Normal 3,50 kencang, Warna 4 kali
kulit tampak sealama 40
kemerahan dan detik
ekstremitas kuat Dalam 10
dan aktif menit

Masalah Pra Natal : Ibu menyatakan sering Mual dan muntah di trimester 1
Riwayat Persalinan Sekarang : Ibu mengeluh mulas di jam 03:30 Wib,Keluar
lendir air,keadaan uterus baik, TD : 90/60, N : 80x/m, RR:20x/m, S: 37C,
TFU : 32 cm , Persalinan dilakukan secara spontan pada tanggal 1 maret 2023,
pukul 07:30 Wib , Bayi lahir dengan jenis kelamin perempuan dengan BB:
3,50 kg, PB : 49, LK: 33, LD : 30 dengan A/S : 9
Riwayat KB : Pasien mengatakan belum pernah mengikuti program KB,
Perencanaan KB : Ada ( Rencana KB Suntik)
B. Data Post Partum :
1. Payudara : Simetris (Tidak ada kelainan pada putting susu)
2. Tinggi TFU : 4 jari di atas simfisis
3. Lochea : Rubra
4. Perineum : (REDA) R: 3, E: 2, E: 2, D:2, A:2
5. Mengikuti Kelas Pre Natal : Tidak ada
6. Jumlah kunjungan dalam kehamilan : 8 kali
7. Masalah Kehamilan yang dilalui : Tidak Ada
8. Masalah bayi sebelumnya : Tidak ada
9. Masalah kehamilan sekarang : Nyeri pada abdomen pada perineum
10. Pelajaran apa yang diinginkan saat ini / Setelah bersalin :
a. Refleksi : Ada
b. Pernafasan : Ada
c. Manfaat Asi : Ada
d. Perawatan Payudara : Ada
11. Setelah Melahirkan Siapa yang diharapkan membantu : Suami Riwayat
Persalinan Sekarang :
a. Mulai Persalinan : 01/03/2023
b. Keadaan Kontraksi : Selama dipantau dalam 10 menit frekuensi 4x
selama 40 detik
c. Frekuensi dan Kualitas DJJ: 142x/m
d. TTV : TD : 110/59 mmhg RR : 24x/m
N : 67x/m S : 36,6 C
Nyeri : P : Jahitan Perineum

Q : Seperti teriris iris

R : Menjalar area genetalia

S : 4 ( Sedang)
T : Nyeri Hilang Timbul

e. Pemeriksaan Fisik :
1) Kepala : Simetris, Tidak ada kotoran
2) Mata : Simetris, Tidak ada kelainan
3) Hidung : Tidak ada kelainan
4) Mulut : Simetris, Mukosa lembab
5) Telinga : Tidak ada kotoran
6) Leher : Tidak ada pembesaran keloid
7) Jantung : Tidak nyeri tekan
8) Paru paru : Tidak ada nyeri tekan
9) Payudara : Simetris tidak ada luka
10) Abdomen : TFU 4 jari diatas simfisis Pubis
11) Kontraksi : Keras
12) Edema : Tidak ada pembengkakan
13) Refleks : Terdapat Refleks Oksitosin
14) Ekstremitas : Lengkap
15) Pemeriksaan Dalam yang pertama : jam 16:00 oleh bidan titi
Hasil : P : Ketuban (Pecah atau utuh)

C. Pemeriksaan Laboratorium

Tanggal dan Jenis Hasil Pemeriksaan


Pemeriksaan
28/02/2023
HB 10,6 gl/dl

02/02/2023
HB 9,1 gr/dl
HIV Non Reaktif
HBsAG Non Reaktif
Sifilis Non Reaktif
ANALISA DATA
Nama Pasien : Ny. R
Tanggal : 01/03/2023
Data Etiologi Masalah
Ds : Klien mengatakan Berat bayi lahir besar Nyeri Akut
nyeri pada luka jahitan di ( SDKI.0077)
jalan lahir b.d Agen Injuri Fisik
Do :- Karakteristik Nyeri (Episiotomi)
P : Luka jahitan Episiotomi (Agen Cedera

episiotomi fisik )

Q : Terasa perih dan


nyut nyutan
Terputusnya Kontilitas
S : 4 ( Nyeri sedang
jaringan
dari skala 0-10)
T : Terus menerus
saat bergerak
Proses Masisefsi
- Ekspresi tampak
meringis menahan n
yeri saat bergerak
merubah posisi Nyeri

- TTV : TD : 110/59
- N : 67x/m
- S: 36,6 C
- R : 24x/m
RENCANA KEPERAWATAN

Diagn SLKI SIKI Rasional


osa
Nyeri Setelah dilakukan Tindakan - Manajemen nyeri - Observasi
Akut keperawatan diharapkan 1. Identifikasi 1. Untuk mengetahui
( SDKI klien : Menunjukkan respon lokasi lokasi,karakteristik,
.0077) control terhadap nyeri karakteristi, durasi,frekuensi,kua
b.d dengan kriteria hasil : durasi frekuensi, litas,intensitas nyeri
Agen Indikato Saat target kualitas,intensita 2. Untuk mengetahui
r dikaj
Injuri s nyeri skala nyeri yang
i
Fisik Keluhan 3 5 2. Identifikasi skala dirasakan
(Episio nyeri
nyeri - Terapeutik
meringis 2 5
tomi) Sikap 3 5 - Terapeutik 1. Agar mengurangi
Protektif
1. Berikan Teknik rasa nyeri yang
01/02/ non farmakologis dirasakan
2023 untuk 2. Agar mencegah
10:00 mengurangi rasa terjadinya nyeri
Wib nyeri - Edukasi
2. Control 1. Agar klien dapat
lingkungan yang menghindari
memperberat rasa penyebab dari nyeri
nyeri yang dirasakan
- Edukasi 2. Agar klien dapat
1. Jelaskan mengetahui dan
penyebab periode mengurangi nyeri
dan pemicu nyeri dengan Teknik
2. Ajarkan Teknik nonfamrakologis
nonfarmakologis
untuk
mengurangi rasa
nyeri
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN DAN EVALUASI

Diagnosa Implementasi Evaluasi

Nyeri Akut ( - Manajemen nyeri S: Klien menggatakan nyeri


SDKI.0077) 1. Identifikasi lokasi pada luka jahitan bertambah
b.d Agen karakteristi, durasi frekuensi, Ketika berjalan dengan skala
Injuri Fisik kualitas,intensitas nyeri 4
(Episiotomi) 2. Identifikasi skala nyeri O : Klien masih tampak
- Terapeutik merasakan nyeri Ketika
01/02/2023 1. Berikan Teknik non berjalan , TD : 110/59 mmhg
10:00 Wib farmakologis untuk N : 67x/m
mengurangi rasa nyeri S : 36,6
2. Control lingkungan yang RR :24x/m
memperberat rasa nyeri A: Masalah Belum teratasi
- Edukasi P : - lanjutkan intervensi

1. Jelaskan penyebab periode - Kaji TTV

dan pemicu nyeri - Kaji tingkat nyeri


2. Ajarkan Teknik - Ajarkan Teknik relaksasi
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
DAFTAR PUSTAKA

https://www.studocu.com/id/document/politeknik-kesehatan-semarang/panduan-

askep-keperawatan-jiwa/liana-veranika-lp-post-partum-spontan/23124013

https://www.academia.edu/41203016/LP_POST_PARTUM_NORMAL

https://www.halodoc.com/kesehatan/perdarahan-postpartum

https://www.alomedika.com/penyakit/obstetrik-dan-ginekologi/perdarahan-

postpartum

Anda mungkin juga menyukai