Anda di halaman 1dari 55

PROLOG

Banyak yang harus melawan Covid 19


tanpa memiliki jurus-jurus sembuh. Itu
dapat memperburuk kondisi hingga pasien
mengalami kematian. Dengan menguasai
jurus sembuh, tentu dengan pertolongan
Allah SWT, penulis yang terpapar Covid 19
berat (saturasi anjlok hingga 55,8)
berhasil lolos dari kecupan maut.

Karena itu penulis ingin membagikan


10 jurus sembuh Covid 19 dengan
bahagia. Berbeda dengan yang Anda
bayangkan, 10 jurus sembuh Covid 19
tidak didominasi oleh obat atau vitamin
apa yang perlu dikonsumsi, tetapi justru
didominasi oleh pengkondisian mentalitas
sembuh yang memang sangat diperlukan
dalam menghadapi Covid 19. Mentalitas
sembuh ini yang sering tidak dimiliki oleh
para pasien Covid 19 yang akhirnya
meninggal dunia. Saat ini di Indonesia
yang meninggal harian menembus 700 an
orang (angka yang cukup tinggi).

Agar lebih berguna untuk para


pembaca, selain tulisan penulis buku ini
dilengkapi dengan info-info grafis
termasuk jenis-jenis obat terapi dan lain-
lain. Para pembaca dapat melihat info-info
grafis yang bersumber dari Halodoc di
bagian belakang.

Buku ini sengaja penulis bagikan


dalam bentuk pdf dan penulis gratiskan
sebagai rasa syukur penulis dan semoga
menjadi amal jariyah. Kalaulah
diperkenankan, mohon penulis dan Ervin
Adrian (lay out buku dan cover) beserta
keluarga & keturunan kami berdua
didoakan mati dalam keadaan husnul
khatimah dan kelak dimasukkan ke dalam
sorga yang dijanjikan Allah SWT.

Bogor, 7 Juli 2021

DR. DEDHI SUHARTO


Penyintas Covid 19 Berat
JURUS PERTAMA:
KENALI SANG COVID 19

Apakah Covid 19 berbahaya? Bisa ya,


bisa tidak. Covid 19 bisa berbahaya atau
tidak berbahaya bergantung dari kondisi
kita yang terpapar.
Covid 19 ada yang bergejala berat dan
itu berbahaya. Risiko terbesarnya adalah
kematian. Karena itu sebaiknya pasien
Covid 19 bergejala berat di rumah sakit.
Tetapi Covid 19 ada yang bergejala non
berat yaitu tanpa gejala (OTG), bergejala
ringan, atau gejala sedang dan itu tidak
terlalu berbahaya. Cukup dihadapi dengan
imunitas tubuh yang prima dan bisa isolasi
mandiri saja.

Karena itu tidak perlu panik apabila


kita dinyatakan positif Covid 19. Apalagi
bila kita termasuk yang menjaga protokol
kesehatan 5 M (Memakai masker, Mencuci
tangan dengan sabun dan air mengalir,
Menjaga jarak, Menjauhi kerumunan, dan
Membatasi mobilitas). Tidak perlu dipikirin
kenapa kita masih kena Covid 19 juga
meskipun sudah berusaha maksimal.
Ingat, virus Covid 19 berat sangatlah kecil
dan tidak terlihat. Kemungkinan kita
terkena tetap ada meskipun sudah
menjaga protokol kesehatan.

Lalu apa gunanya protokol kesehatan?


Pertama, mengurangi risiko terpapar.
Kedua, mendatangkan keridhaan Allah
SWT karena kita telah menggunakan akal
sehat yang telah dianugerahkanNya
kepada kita sehingga Allah SWT akan
berkenan menolong kita saat kita
terpapar.

Ketika kita menggunakan masker,


misalnya, kemungkinan kita terpapar
masih ada 5% bila di sekitar kita juga
menggunakan masker. Dengan demikian
memang ada peluang 5% kita terpapar.
Jika kita kena yang 5% ini, maka virus
yang masuk pun tidak akan terlalu banyak
karena kita memakai masker
dibandingkan kita tidak memakai masker.

Setelah mengenali Covid 19 itu ada


yang berat atau non berat lalu apa? Ya kita
akan memahami bagaimana kita
menghadapinya karena situasi yang kita
hadapi akan berbeda. Ibarat pertandingan
pencak silat, bukankah setiap lawan perlu
dihadapi dengan jurus yang berbeda.
Kalau jurusnya sama terus ya kita akan
mudah dikalahkan lawan.

Bukankah ada jurus-jurus dasar yang


sama ketika kita bertanding? Tentu saja.
Silakan simak jurus-jurus berikut yang
perlu dikuasai.
JURUS KEDUA: TENANG &
BERBAIK SANGKA

Tidak perlu panik ketika terkena Covid


19. Panik itu tidak baik. Ingat, bahwa
sebagian besar Covid 19 bergejala ringan.
Hanya sedikit yang bergejala berat. Tetapi
tenang tidak berarti lengah. Tenang
berarti kita waspada dengan penuh
kesadaran berpikir untuk menghadapi
Covid 19 yang terbaik.

Bagaimana kita bisa tenang? Caranya


adalah dengan mengingat Allah SWT.
Karena hanya dengan mengingat Allah
SWT hati kita menjadi tenang.

Ketika kita mengingat Allah SWT kita


menyadari bahwa segala sesuatu sangat
kecil, termasuk virus Covid 19,
dibandingkan Allah SWT yang Maha Besar.
Oleh karena itu tidak ada yang perlu
terlalu kita cemaskan karena kita
bersandar kepada Allah SWT yang Maha
Besar.

Ketika kita mengingat Allah SWT kita


menyadari bahwa kita ditakdirkan terkena
Covid 19. Bagi orang yang beriman kepada
Allah SWT tentu meyakini apa yang
ditakdirkan Allah SWT untuk hambaNya,
pastilah itu yang terbaik untuk sang
hamba. Karena itu sang hamba perlu
berbaik sangka. Pada saat seperti itu, tidak
ada yang perlu ditakuti atau dicemaskan
secara berlebihan. Yang ada adalah
keyakinan kuat bahwa Allah SWT akan
menolong dirinya. Kini tinggal bagaimana
dia menghadapi takdirnya dengan literasi
terbaik yang dimilikinya.

Bagaimana agar kita mengingat Allah


SWT? Caranya adalah menjalin
komunikasi dengan Allah SWT melalui doa.
JURUS KETIGA:
DOA NAN KHUSYUK

Ketenangan dan berbaik sangka akan


hadir pada saat kita berdoa dengan
khusyuk. Doa adalah komunikasi seorang
hamba dengan Allah SWT Sang Maha
Pencipta. Doa merupakan komunikasi dua
arah. Pertama, permintaan dari sang
hamba. Kedua, jawaban dari Allah SWT.
Jawaban dari Allah SWT itu ada dua.
Pertama, berbentuk terkabulkannya doa
seketika atau selang beberapa waktu
setelahnya dan kedua, berbentuk
ketenangan yang hadir pada diri kita.

Bagaimana agar kita bisa berdoa


dengan khusyuk? Kekhusyukan terjadi bila
kita mengerti benar permintaan kita. Oleh
karena itu berdoa dengan bahasa yang
kita kuasai tentu akan membantu untuk
khusyuk. Bagaimana bila kita
menggunakan Bahasa Arab, yang
notabene tidak terlalu kita kuasai? Kita
bisa menggunakan terjemah untuk
memahami doa dalam Bahasa Arab
tersebut dan memahami intinya lalu pada
saat kita mengucapkan dengan bibir doa
Bahasa Arab tersebut inti dari doa tersebut
kita resapi dengan benar dalam hati kita.
Dengan demikian kita dapat berdoa
dengan khusyuk.
JURUS KEEMPAT:
BAHAGIA

Orang sakit kok disuruh bahagia?


Justru itu, orang sakit memerlukan obat
dan obat yang paling utama adalah
bahagia. Apalagi berkaitan dengan Covid
19.

Lho kok bisa? Karena Covid 19 adalah


self limited desease. Artinya penyakit yang
akan sembuh dengan sendirinya asal
kitanya kuat. Agar kita kuat maka kita
perlu imunitas atau daya tahan tubuh yang
prima. Salah satu sumber imunitas itu
berasal dari bahagia yang ada dalam jiwa
kita.
Bagaimana logikanya? Logikanya,
saat orang bahagia maka akan
mengeluarkan enzim endorphin.
Endorphin ini memiliki kemampuan
menghilangkan stress dan kecemasan.
Padahal stress dan kecemasan ini biasanya
akan menurunkan imunitas. Dengan
hilangnya stress dan kecemasan maka
hilang faktor penurun imunitas. Dengan
kata lain, imunitas kita akan terjaga,
bahkan mungkin meningkat.

Kalau kita tidak bisa mengusahakan


bahagia maka sangat berisiko imunitas
kita turun. Karena itu kondisi kita bisa
memburuk. Tentu kita tidak mau bukan?

Bagaimana kita bisa bahagia? Ada


beberapa sumber kebahagiaan. Sumber
kebahagiaan yang terpenting adalah hati
yang bersyukur dan hobi.
JURUS KELIMA: HATI YANG
BERSYUKUR

Hati yang bersyukur adalah sumber


kebahagiaan. Namun, bersyukur itu tidak
mudah.

Apa kiat untuk bersyukur?

Kiat untuk bersyukur adalah dengan


mengurangi gap antara harapan dan
kemampuan. Orang akan bisa bersyukur
bila harapan dapat diwujudkan menjadi
kenyataan. Sebaliknya, bila harapan
hanya tetap jadi angan-angan maka orang
akan jengkel, yang berarti tidak bisa
bersyukur.
Semakin jauh antara harapan dan
kemampuan, semakin sulit bersyukur kita
karena kurangnya kemampuan memenuhi
harapan. Karena itu mesti kita dekatkan
antara harapan dan kemampuan.

Caranya bagaimana?

Gap antara harapan dan kemampuan


memiliki dua variabel, yaitu: variabel
harapan dan variabel kemampuan. Agar
kita mampu bersyukur maka kedua
variabel tersebut yang dapat kita
intervensi. Kemampuan mestinya lebih
besar kansnya dalam mewujudkan
harapan atau setidak-tidaknya sama.

Intervensi pertama adalah intervensi


terhadap variabel kemampuan. Agar gap
antara harapan dan kemampuan dapat
berkurang jauhnya maka variabel
kemampuan dalam mewujudkan harapan
perlu kita tingkatkan. Misalnya bila kita
memiliki harapan menjadi orang kaya,
maka variabel kemampuan menghasilkan
kekayaan perlu kita tingkatkan.
Contohnya? Kalau kita seorang karyawan
yang rutin mendapatkan gaji bulanan,
mungkin bisa kita kembangkan
kemampuan berinvestasi yang mampu
menambah kekayaan kita.

Intervensi kedua adalah intervensi


terhadap variabel harapan. Terkadang kita
tidak mampu meningkatkan kemampuan
menghasilkan kekayaan. Misalnya, untuk
berinvestasi ternyata kita tidak memiliki
tabungan yang dapat digunakan sebagai
modal berinvestasi. Maka variabel harapan
dapat kita intervensi. Ketimbang berharap
menjadi orang kaya, bisa kita turunkan
menjadi harapan menjadi orang
berkecukupan. Turunnya harapan dari
orang kaya menjadi orang berkecukupan
ini dimungkinkan. Misalnya dengan
mengatur sedemikian rupa pengeluaran
kita, boleh jadi kita bukan orang kaya
tetapi kebutuhan kita dapat kita cukupi
karena pengeluaran kita yang hemat
terkendali.

Kemampuan berhemat ini boleh jadi


suatu saat akan berdampak dengan
adanya sisa (selisih pendapatan dengan
pengeluaran) yang dapat kita jadikan
sebagai modal. Pada saat itu kita bisa
mengintervensi variabel kemampuan
berinvestasi dan bisa meningkatkan
kembali harapan kita menjadi orang kaya.

Pengalaman saya ketika terkena


Covid 19 berat, ada gap harapan saya
untuk sembuh cepat dengan kemampuan
saya untuk sembuh cepat karena Covid 19
saya bergejala berat. Saya turunkan gap
harapan saya untuk “sembuh cepat”
dengan harapan “asal saya sembuh”.
Dengan turunnya variabel harapan
tersebut, saya bisa menikmati kondisi
sakit dan bahagia menghadapi Covid 19
berat. Bila harapan saya terus saya pasang
pada harapan “sembuh cepat”, mungkin
saya akan semakin stress dan cemas
ketika tidak sembuh-sembuh dan bisa
berujung kepada perburukan kondisi serta
kematian.

Jadi, turunkanlah gap antara harapan


dengan kemampuan niscaya kita akan
mampu bersyukur karena terlampauinya
harapan dengan kemampuan yang kita
miliki. Dengan demikian kita akan menjadi
orang yang bahagia.
JURUS KEENAM:
HOBI
Hobi juga bisa menjadi sumber
kebahagiaan. Oleh karena itu, sering
orang yang sedang menggeluti hobinya
lupa waktu. Bagi orang yang sedang sibuk
dengan hobinya, waktu akan berjalan
dengan sangat cepat. Kebahagiaan dalam
dirinya telah menisbikan perjalanan waktu
sehingga terasa singkat.

Hobi timbul karena kita tertarik


dengan sesuatu. Kita bisa tertarik dengan
membaca Al Qurán, zikir, membaca,
menulis, menonton youtube, menyanyi,
menyulam, menjahit, dll.
Ketertarikan ini bisa banyak
sumbernya. Salah satu ketertarikan
adalah karena kita mengenal sesuatu
dengan baik. Pengenalan sesuatu dengan
baik biasanya disebabkan karena kita
sering berinteraksi dengan sesuatu itu.
Orang Jawa bilang tresno jalaran seko
kulino.

Jadi mungkinkah kita tidak memiliki


hobi?

Mungkin saja kalau kita tidak pernah


berinteraksi secara intensif dengan
sesuatu yang bisa kita jadikan hobi. Tapi
berinteraksi secara intensif dengan
sesuatu bisa kita rancang asal kita mau.
Jadi bila ada kemauan mestinya kita akan
memiliki hobi tertentu.

Masalahnya mungkin sering kita tidak


menyadari bahwa kita memiliki hobi
tertentu. Coba perhatikan! Jangan-jangan
kita memiliki hobi whatsapp-an tetapi kita
tidak menganggapnya hobi karena banyak
orang memiliki hobi whatsapp-an ini.
Ingat, banyaknya orang yang melakukan
hal yang sama bukan berarti itu bukan
merupakan hobi. Itu hobi! Kitanya saja
yang kadang kurang menyadari.

Jadi, rasanya terlalu kecil


kemungkinannya kita tidak memiliki hobi.
Karena itu, kecil kemungkinannya kita
tidak bisa bahagia yang bersumberkan
dari hobi.
JURUS KETUJUH:
MANAJEMEN MELUPAKAN
KONDISI

Banyak yang mengabaikan penyakit


Covid 19.

Mengapa?

Karena kalau kena Covid bergejala


ringan ya kayak kena flu saja. Kalau kena
Covid 19 gejala sedang ya kayak demam
biasa saja. Yang mengabaikan ini masih
belum percaya bahwa Covid 19 ada yang
bergejala berat dan mengakibatkan
kematian. Mereka biasanya berkoar-koar
itu konspirasi karena yang mati banyaknya
setelah dirawat di RS.
Sebagai penyintas Covid 19 berat
sudah jadi kewajiban saya untuk
menceritakan yang sebenarnya. Biar
"kaum yang tercekoki konspirasi" agak
melek sedikit. Syukur-syukur melek
banyak.

Saya kena Covid 19 berat dan dirawat


di rumah sakit. Tidak tanggung-tanggung
saya dirawat di dua rumah sakit. Kayaknya
cuma saya yang dapat perlakuan istimewa
ini. Saya dirawat di rumah sakit Melania
Bogor lalu dirawat di rumah sakit RSPG
Cisarua.

O ya, Covid 19 Berat ditandai dengan


gejala demam dan kekurangan oksigen.
Saturasi dibawah 90 itu gejala berat.
Saturasi saya sampai 55,8. Boleh dikata
bergejala sangat berat. Karena banyak
yang saturasi anjlok di angka 70-an sudah
meninggal karena tidak kuat. Mungkin
saya diselamatkan oleh Allah SWT dengan
saturasi serendah itu untuk share terkait
Covid 19 berat. Karena itu saya tidak akan
bosan-bosan berbagi literasi soal Covid 19
berat. Itu saya lakukan sejak diundang
beberapa webinar dan melalui novel saya
Gelombang Nikmat & Cinta Sang Penyintas
Covid 19.

Mengapa pasien Covid terutama Covid


19 bergejala berat berisiko meninggal
meskipun sudah diinfus dan diberi
oksigen?
Karena biasanya ia mengalami
kesulitan tidur. Dalam 24 jam hanya tidur
1 jam. Dalam keadaan seperti ini orang
cenderung stress dan cemas. Tidak bisa
tidur dengan kondisi kekurangan oksigen
tentu sangat tidak nyaman. Jam akan
terasa melambat. Satu jam berasa sehari.
23 jam? Ya berasa berhari-hari. Apalagi
terjadi 2 hari atau lebih. Kondisi ini harus
dijalani sendirian tanpa keluarga dan juga
perawat. Perawat hanya akan datang
siang hari. Malam hari sangat sepi dan
bikin tidak hepi. Bikin stress, cemas,
semakin membuat imunitas menurun, dan
akhirnya tak mampu bertahan sehingga
meninggal dunia.
Nah apa yang bisa kita lakukan untuk
menghindari perburukan kondisi ini?

Intinya jangan stress dan cemas.

Lalu bagaimana bisa?

Dalam kasus saya, saya melakukan


Manajemen Melupakan Kondisi atau MMK.
Manajemen baru yang belum pernah
dikenal di ilmu-ilmu manajemen. Inti dari
MMK adalah kita mengelola kondisi tidak
bisa tidur tadi dengan aktivitas yang bisa
kita kerjakan di kamar isolasi. Kalau bisa
aktivitas yang merupakan hobi kita
(pelajari jurus keenam). Bisa dengan
berzikir, mendengarkan Al Qur'an,
membaca, menulis, menonton youtube,
WA an, dll. Mungkin bisa menjahit atau
menyulam untuk ibu-ibu. Pokoknya
lakukan hal yang menyenangkan/hobi
hingga kita lupa kondisi kita yang sedang
tidak bisa tidur.

Ada kesalahan fatal yang dilakukan


orang-orang tercinta pasien Covid 19
berat. Biasanya mereka menyuruh sang
pasien untuk tidur. Kalau melihat pasien
masih menulis WA tengah malam, sang
pasien mereka marahin. Itu karena rasa
cinta tapi kurang tepat karena sang pasien
lebih baik dibiarkan asyik dengan WA-nya.
Ini literasi yang jarang diketahui keluarga
pasien. Mestinya yang dilakukan keluarga
pasien adalah menemani sang pasien
dengan WA-an di malam hari. Itu sangat
sangat membantu untuk melupakan
kondisi.

Dengan Manajemen Melupakan


Kondisi itulah saya berhasil melewati
saturasi yang anjlok di angka 64 kemudian
anjlok lagi 55,8 tapi masih diberi hidup
hingga saya masih bisa menulis buku ini.
Jadi Manajemen Melupakan Kondisi sangat
penting karena tidak bisa digantikan oleh
obat-obatan. Eh ada sih obat tidur. Tapi
gimana kalau tidurnya keterusan gak
bangun-bangun?

O ya, jurus Manajemen Melupakan


Kondisi pada dasarnya adalah
penggabungan jurus pertama, kedua,
ketiga, keempat, kelima, dan keenam
yang telah saya uraikan sebelumnya.
JURUS KEDELAPAN:
MINUM AIR PUTIH YANG
BANYAK
Jurus Manajemen Melupakan Kondisi
berguna untuk menjaga agar kondisi kita
tetap pada situasi yang kondusif. Misalnya
saturasi kita anjlok hingga 55,8 ya sampai
di situ saja anjloknya tidak turun kembali.
Jadi fungsinya untuk tidak memperburuk
keadaan. Meskipun kelihatannya hanya
untuk tidak memperburuk keadaan tetapi
pada saat yang kritis ini sangat penting.

Oleh karena itu perlu jurus kedelapan


yaitu minum air putih yang banyak.
Saturasi berhubungan erat dengan
oksigen. Air putih di dalam diri kita
berhubungan dengan suplai oksigen juga.
Oleh karena itu minum air putih yang
banyak akan berdampak pada
peningkatan saturasi kita.

Masalahnya adalah ini terlihat sepele.


Bahkan rumah sakit pun sering tidak
memperhatikan hal ini. Mungkin kita
dianggap terpenuhi kebutuhan oksigen
melalui pemberian oksigen saja dengan
menggunakan ventilator/respirator.

Oleh karena itu ketika ada yang


terpapar Covid 19 dan saturasi menurun
tajam, harusnya pihak keluarga/sahabat
memperhatikan ketersediaan air putih ini.
Sediakan saja satu dus air mineral dalam
botol yang mudah diminum oleh pasien
Covid 19.

Ketika saya terpapar covid 19 berat,


saya meminta keluarga saya untuk
menyediakan dus air mineral. Ketika ada
teman saya yang terpapar covid 19
dengan sesak nafas dan dirawat di rumah
sakit, saya meminta teman saya yang lain
yang sedang menuju ke rumah sakit
tersebut untuk menyuplai kebutuhan air
minum putih dengan satu dus air mineral
dalam botol. Alhamdulillah, ia pun
sembuh.
JURUS KESEMBILAN:
MAKAN LAHAP, ASUPAN
VITAMIN & MADU

Bila air putih berguna untuk


menaikkan saturasi, maka kita perlu
makan lahap untuk menaikkan daya tahan
tubuh. Pengalaman di RSPG Cisarua, lidah
saya begitu doyan makan ketika
makanannya beroma jahe. Ada susu
kedelai jahe. Demikian juga sayuran atau
masakannya banyak beraroma jahe. Itu
membuat saya makan lahap meskipun
masakannya sederhana saja.

Bagaimana bila kita tetap tidak makan


lahap bahkan tidak doyan makan? Kita
bisa menyuplai tubuh kita dengan jus
kurma. Buat sendiri saja kurma dicampur
air panas secukupnya dan diblender.
Nikmat rasanya. Kita tidak perlu
mengunyah tapi cukup menyruputnya saja
dengan sedotan.

Selain makan lahap, tubuh kita juga


perlu asupan vitamin khususnya vitamin D
dan C. Vitamin D dapat diberikan yang
dosis tinggi 5.000IU. Bila tidak ada ya
yang 1.000IU atau 400IU. Untuk
mendapatkan Vitamin D secara alami bisa
dengan berjemur. Ini tentu bila kondisi
kita terpapar Covid 19 ringan/sedang yang
cukup isoman di rumah. Pengalaman saya
terpapar Covid 19 berat, saya dirawat di
kamar isolasi yang tidak tersinari matahari
sama sekali. Tentu saja saya tidak bisa
berjemur.

Madu juga perlu kita konsumsi karena


dapat meningkatkan daya tahan tubuh.
Sebaiknya madu dikonsumsi tanpa
ditambah air. Madu pahit lebih baik, tapi
bila tidak ada, madu manis pun jadi.
JURUS KESEPULUH:
TENGKURAP & BERBARING

Selain air putih, posisi tengkurap


kombinasi dengan berbaring juga berguna
untuk menaikkan saturasi. Ini bagus untuk
yang sesak nafas (gejala berat/sedang).
Pengalaman saya, posisi tengkurap ini
membuat kita merasa nyaman.

Posisi tengkurap bisa dalam bentuk


tidur tengkurap bisa juga seperti sujudnya
orang sholat. Untuk posisi sujudnya orang
sholat bisa disertai dengan menyengaja
batuk dan mengeluarkan dahak (siapkan
penadah dahak di dekat kita).
Sebagaimana air putih, posisi
tengkurap ini fungsinya tambahan dalam
hubungannya dengan saturasi. Pada
intinya bila dokter menganjurkan kita
untuk mengenakan respirator/ ventilator
(oksigen) tetap harus kita kenakan.
EPILOG

Demikianlah 10 Jurus Sembuh Covid


19 dengan Bahagia. Saya berharap
terutama yang terpapar Covid 19
bergejala berat dapat sembuh dan
terhindar dari kematian. Bagi yang
terpapar Covid 19 bergejala sedang
semoga terhindar dari perburukan kondisi.
Bagi yang terpapar Covid 19 ringan
semoga segera sembuh dengan bahagia.

10 Jurus Sembuh Covid 19 dengan


Bahagia itu telah saya praktikkan pada 3-
23 Agustus 2020 saat saya tergolek lemas
karena Covid 19 gejala berat di RS Melania
Bogor dan RSPG Cisarua. Saya melalui
hari-hari saya dengan bahagia. Kemudian
saya lanjutkan dengan isolasi mandiri di
rumah sesuai arahan dokter selama 14
hari di rumah. Hasilnya, dokter kontrol di
RSPG Cisarua tercengang saat saya
diperiksa pada tanggal 7 September 2020
karena saya tidak ada gangguan paska
Covid 19 berat saya. Kata dokter yang
memeriksa,” Biasanya paska Covid 19
banyak yang masih punya keluhan, Pak.”

Ada fenomena longcovid untuk para


penyintas covid 19 paska kesembuhan
mereka. Alhamdulillah saya tidak
mengalaminya. Saya duga itu karena saya
menghadapi Covid 19 berat saya dengan
bahagia!
KATEGORI RINGAN

GEJALA

Demam Sakit tenggorokan


Batuk (kering) Kedinginan & influenza
Lelah Mual, muntah
Tidak bernafsu makan Diare
Pusing Radang
Tidak dapat mencium Ruam kulit
Tidak dapat mengecap rasa Tarikan napas 12-20x/menit
Nyeri otot Saturasi oksigen ≥95%

LOKASI PERAWATAN

ISOMAN

DURASI PERAWATAN min.

10 hari 3 hari
setelah gejala pertama tanpa gejala

*Sumber: Halodoc
KATEGORI SEDANG

GEJALA

Gejala kategori ringan disertai dengan:

Bernapas pendek, tanpa gangguan


pernapasan
Jumlah tarikan napas dalam 1
menit (menarik dan membuang
napas): 20-30x/menit.
Saturasi oksigen <92%

LOKASI PERAWATAN

RUMAH SAKIT/ISOMAN

DURASI PERAWATAN min.

10 hari 3 hari
setelah gejala pertama tanpa gejala

*Sumber: Halodoc
KATEGORI KRITIS

GEJALA

Gejala kategori ringan disertai dengan: Kondisi kritis dengan:

Bernapas pendek, tanpa gangguan ARDS/Gagal bernapas


pernapasan
Sepsis
Jumlah tarikan napas dalam 1
Shock Sepsis
menit (menarik dan membuang
napas): 20-30x/menit. Gagal multiorgan
Saturasi oksigen <92%

LOKASI PERAWATAN

HCU - ICU RUMAH SAKIT

DURASI PERAWATAN

Dinyatakan sembuh oleh dokter dengan


PCR negatif dan gejala klinis membaik

*Sumber: Halodoc
Cara Membaca

CT
(Cycle Threshold)
Value

1. Nilai CT yang lebih tinggi berarti konsentrasi virus di


dalam tubuh lebih rendah, sehingga rendah kemungkinan
virus menyebabkan infeksi.

2. Nilai CT yang lebih rendah berarti kemungkinan


lebih besar untuk virus menyebabkan infeksi.

3. Batasan CT adalah - di bawah 35/40*.

4. Catatan penting: panduan di atas harus dilakukan


dengan memperhatikan gejala klinis.
Meski pasien berangsur pulih dari COVID-19 dengan
angka CT yang lebih tinggi, gejala klinis tetap harus
diperhatikan seperti demam, batuk, diare atau tidak
mampu bernapas (diukur dari jumlah tarikan napas dalam
satu menit, yaitu di bawah 18-20x tarikan napas per menit).

*Bergantung dari alat yang digunakan di setiap lab

*Sumber: Halodoc
NILAI
SATURASI
OKSIGEN
Sebelum menggunakan Oximeter:

1. Bersihkan jari sebelum menggunakan Oximeter


karena dapat memengaruhi pembacaan

2. Ukur beberapa jari untuk menentukan saturasi oksigen


Gunakan nilai tertinggi untuk penentuan hasil akhir

3. Detak jantung normal 72-84/min,


suspek COVID-19 biasanya memiliki detak jantung 100/min.

Level Saturasi

95 - 100 Anda dalam kondisi baik

93 - 94 Anda perlu berbaring untuk


meningkatkan kadar oksigen

<92 Anda perlu ke Rumah Sakit untuk


mendapatkan perawatan dokter

<80 Anda perlu menggunakan ventilator

Cek Saturasi Oksigen (Sp02) 3x sehari


- Setelah Sarapan - Setelah Makan Siang - Sebelum Tidur

*Sumber: Halodoc
CARA TINGKATKAN
SATURASI OKSIGEN
DENGAN- TENGKURAP
& BERBARING
Teknik untuk mengatasi kekurangan oksigen

POSISI 1 Berbaring di atas perut dalam 30 menit

POSISI 2 Berbaring ke sisi kanan dalam 30 menit

POSISI 3 Berbaring sambil duduk dalam 30 menit

*Sumber: Halodoc

PENTING! Ganti posisi antara 3 posisi di atas setiap 30 menit.


Pastikan Anda senyaman mungkin.
Jaga agar ruangan berventilasi baik dan upayakan
untuk menghirup udara segar sebanyak mungkin.
PROTOKOL ISOLASI
MANDIRI (ISOMAN)
1. Periksa temperatur secara teratur, 3x/hari.
Temperatur normal 36.5-37.5 C.

2. Periksa saturasi oksigen (Sp02) 3x/hari.


Setelah makan pagi, setelah makan siang
dan sebelum tidur malam hari.
Saturasi oksigen yang baik adalah 95% ke atas.

3. Periksa detak jantung 3x/per hari setelah makan pagi,


makan siang, dan sebelum tidur malam hari.
Detak jantung normal adalah 60-100x/min.
Demam atau berolahraga akan meningkatkan detak jantung,
jadi perlu beristirahat minimal 15 menit sebelum
mengukur detak jantung.

4. Rekam video satu menit yang menunjukkan bagaimana


anda bernapas, dan kirimkan ke dokter bersama laporan
suhu tubuh, saturasi oksigen dan detak jantung setiap hari.

5. Minum obat dan multivitamin secara teratur


dan ikuti anjuran dokter.

6. Jika keadaan memburuk misalnya napas lebih berat,


temperatur tinggi, dan dehidrasi, segera pergi ke Rumah Sakit.
Gunakan aplikasi Halodoc untuk memeriksa lokasi terdekat.

7. Gunakan masker.

8. Jaga jarak dengan mereka yang merawat Anda.

9. Cuci tangan secara teratur, dengan desinfektan 70% alcohol


atau sabun dan air mengalir selama 2 menit.

10. Berjemur minimal 15 menit per hari untuk mendapatkan


vitamin D dan lakukan peregangan.
Lakukan seperlunya & hanya jika keamanannya terjamin.

11. Jangan lupa berdoa dan tetap tenang.


Hati yang bahagia adalah obat yang baik.

*Sumber: Halodoc
DOSIS HARIAN
ISOMAN
ITEM DOSIS HARIAN

Antibiotic
Zithromax/Zitrolin 3 tablet/blister 6 tablet 1x/ hari sehabis makan

Antivirus
Hari ke-1:
Favipiravir/Avigan 10 tablet/blister 40 tablet
- 2x8 tablet (setelah makan)
- dengan interval 12 jam

Hari ke-2 dan setelahnya:


- 2x3 tablet (setelah makan)
- dengan interval 12 jam

Fluvir / Oseltamivir 10 tablet/blister 10 tablet 2x1 tablet


- sebelum/sesudah makan

Antiparasit
Ivermax 12 / 10 tablet/blister 3 tablet - 1 tablet/hari,
Ivermectin di hari ke 1, 3 dan 5
- Harus diminum sesuai dosis

Paracetamol
Sumagesic / 4 tablet/blister 30 tablet - 3x per hari
Sanmol Forte (sesuai timbulnya gejala)
- Pagi, sore, malam
- Setelah makan

Supplement
Zegavit 45 tablet 3x1 tablet
(sebelum/sesudah makan)

Hi-D 5000 18 tablet 1x1 tabs


(sebelum/sesudah makan)

*Harus sesuai resep dokter

*Sumber: Halodoc
PAKET SUPLEMEN
DAN DIAGNOSTIK
PRODUK DOSIS KEBUTUHAN DESKRIPSI

Multivitamin dan Mineral

Zegavit sesudah makan 45 tablet

diminum pagi hari

Pengukuran Suhu tubuh reguler


Termometer - diperlukan untuk diagnostik

Pengukuran saturasi oksigen SpO2


Oximeter - diperlukan untuk diagnostik

INAmask Surgical
Masker medis Face Mask Blue 50 buah

*Obat dan dosis rekomendasi dokter untuk COVID-19 gejala ringan dan sedang
Merk dan dosis dapat berubah tergantung ketersediaan.

**dengan resep dan dalam pengawasan dokter

***Anak-anak memiliki dosis yang berbeda, tergantung usia.


Obat dan suplemen untuk anak-anak akan direkomendasikan oleh dokter.

*Sumber: Halodoc
PAKET SUPLEMEN
DAN DIAGNOSTIK
PRODUK DOSIS KEBUTUHAN DESKRIPSI

diminum selama 6 hari


6 kapsul
sesudah makan (sore) dengan supplement high dose

Antivirus

Favipiravir 2 x 8 tablet (sesudah makan)


dengan supplement high dose
dari yang pertama

Hari kedua dst


2 x 3 tablet (sesudah makan)

dari yang pertama

Oseltamivir dengan supplement high dose

Antiparasit

3 tablet

Paracetamol
3 x sehari
(kalau ada gejala demam)
20 tablet Dosis 5 hari hanya
bila ada gejala demam

*Obat dan dosis rekomendasi dokter untuk COVID-19 gejala ringan dan sedang
Merk dan dosis dapat berubah tergantung ketersediaan.

**dengan resep dan dalam pengawasan dokter

***Anak-anak memiliki dosis yang berbeda, tergantung usia.


Obat dan suplemen untuk anak-anak akan direkomendasikan oleh dokter.

*Sumber: Halodoc

Anda mungkin juga menyukai