Anda di halaman 1dari 17

Terapi Self Healing

Makalah disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Keluarga

Dosen Pengampu : Ns.. Ritanti, M.Kep, Sp.Kep.Kom

Disusun Oleh :
Nur Aulia Fikri 1710711039
Thalia Elisabeth 1710711105
Anggi Dwi Prasetyo 1710711136

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAKARTA
2020
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................................2
BAB I..........................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN......................................................................................................................................3
A. Latar Belakang..............................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................................3
C. Tujuan............................................................................................................................................3
BAB II........................................................................................................................................................4
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................4
1. Pengertian Self Healing.............................................................................................................4
2. Tujuan Self Healing...................................................................................................................4
3. Indikasi dan Kontraindikasi Self Healing................................................................................4
4. Metode untuk mengatasi Self Healing......................................................................................5
BAB III.......................................................................................................................................................8
PENUTUP..................................................................................................................................................8
A. Simpulan.........................................................................................................................................8
B. Saran...............................................................................................................................................8
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) TERAPI HEALING TOUCH...............................9
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................16

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah swt, atas segala limpahan rahmat &
kasih sayang-Nya. Karena atas izin-Nya lah, akhirnya kami dapat menyelesaikan tugas makalah
tentang Self Healing dengan baik.

Tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah selain untuk memenuhi tugas yang telah
diberikan, juga menambah pengetahuan kami dan rekan-rekan agar lebih mengetahui dan
memahami Self Healing.

Namun, kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini
sehingga belum begitu sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran
dari pembaca agar kami dapat memperbaiki kekurangan-kekurangan tersebut. Sehingga makalah
ini dapat bermanfaat bagi kita semua

Depok, 15 Maret 2020

Penyusun

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Daya penyembuhan diri berasal dari satu tempat, dari dalam, dan penyembuhan diri kita kekuatan yang
paling penuh diungkapkan ketika kita menghapus penyebab penyakit dan beristirahat lengkap dengan
banyak tidur.
Sumber intelijen penyembuhan diri telah dinominasikan sebagai Sumber, Allah, Providence, Life Force,
Vital Force, Sang Pencipta, dll Tidak peduli apa yang kita menyebutnya, kekuasaan selalu bersama kami,
menunggu untuk melakukan pekerjaan untuk penyelesaian. Tujuannya adalah untuk belajar bagaimana
lagu perhatian kita ke dalam dan mengikuti kebijaksanaan yang selalu mengirimkan kami pesan sehat.

Dalam rangka untuk menyembuhkan dan tetap sehat sangat penting untuk benar-benar memahami dan
menerima prinsip fisiologis bahwa tubuh adalah penyembuh. Fisiologi (studi ilmiah tentang cara kerja
tubuh) mengungkapkan sifat dan tujuan penyakit, alasan untuk gejala penyakit dan persyaratan pikiran-
bodyçs untuk penyembuhan dan peremajaan. Kesehatan adalah hasil dari kebiasaan sehat, dan
penyembuhan memerlukan komitmen, ketekunan dan kesabaran. Tubuh dapat memperbaiki diri, sedikit
demi sedikit, setiap saat, namun penyembuhan tidak selalu proses cepat.
Konseling Diri merupakan perangkat lunak untuk ketenangan batin. Gunakan Inner Peace untuk
ketenangan batin. Bayangkan hidup dengan kedamaian batin lebih. Seperti Lepaskan masalah yang
mengganggu ketenangan batin.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Self Healing?
2. Tujuan Self Healing?
3. Indikasi dan Kontraindikasi Self Healing?
4. Macam-macam metode untuk mengatasi Self Healing?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian Self Healing?
2. Mengetahui tujuan Self Healing?
3. Mengetahui indikasi Self Healing?
4. Mengetahui macam-macam metode untuk mengatasi Self Healing?

3
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Self Healing


Self-healing adalah fase yang diterapkan pada proses pemulihan diri (umumnya dari
gangguan psikologis, trauma, dll) didorong oleh dan diarahkan oleh pasien, sering hanya dipandu
oleh insting. Proses tersebut menghadapi nasib campuran karena sifat amatir, meskipun motivasi
diri merupakan aset utama. Nilai penyembuhan diri terletak pada kemampuannya untuk
disesuaikan dengan pengalaman unik dan persyaratan individu. Proses ini dapat membantu dan
dipercepat dengan teknik introspeksi seperti Meditasi, yoga, dan kegiatan-kegiatan yang bersifat
relaksasi dan refleksi.

2. Tujuan Self Healing


Tujuan self-healing tersendiri adalah lebih ke memahami diri sendiri. Ketika kita berhasil
menjalankan self-healing, kita akan menjadi pribadi yang penuh dengan penerimaan terhadap
segala kegagalan, kesulitan, dan akan lebih tegas dalam menjalani masalah hidup. Menghadapi
masalah hidup justru memberikan banyak pelajaran yang tidak diajari oleh siapapun.

3. Indikasi dan Kontraindikasi Self Healing


 Indikasi :
a. Kecemasan atau suasana yang menegangkan
b. Rasa kehilangan yang kronis
c. Sindroma kelelahan kronis
d. Rasa nyeri kronis
e. Penyalahgunaan obat (alkohol atau tembakau)
f. Hipertensi
g. Kegelisahan
h. Harga diri rendah atau menyalahkan diri
i. Depresi ringan
j. Gangguan tidur

 Kontraindikasi :
a. Sebuah suhu tubuh lebih dari 100°F atau lebih dari 38°C, atau merasa tidak sehat.
b. Trauma akut : luka terbuka, memar, ligament terkilir, dan luka bakar.

4
c. Tumor : adanya pembengkakan.
d. Varises, flebitis, trombosis.
e. Kanker
f. Melanoma
g. Hemophilia
h. Penyakit kulit menular : infeksi bakteri, lymphangitis, infeksi jamur, infeksi virus,
herpes.

4. Metode untuk mengatasi Self Healing


a. Me Time
Masalah yang belum selesai pada sebagian orang umumnya berkaitan dengan kehadiran
orang lain. Me time ini berguna untuk membuat setiap orang memikirkan dirinya sendiri terlebih
dahulu. Bagaimanapun orang lain memperlakukannya, diri kita masih bisa memilih untuk
bahagia.
Saat seseorang terlalu sibuk memikirkan orang lain, terkadang ia lupa memikirkan diri sendiri.
Meluangkan waktu untuk diri sendiri benar-benar akan membuat kita merasa lebih bermakna.
Membuat kita merasa bahwa pusat dari segala kehidupan ini adalah diri sendiri. Orang lain
hanyalah pelengkap kebahagiaan.
b. Berdialog dengan Diri Sendiri
Bicaralah pada diri sendiri tentang apa yang sebenarnya diinginkan. Jujur pada diri
sendiri lebih baik ketimbang melampiaskan segala perasaan buruk kita pada sesuatu. Satu-
satunya orang yang mampu berbicara dengan lubuk hati terdalam adalah diri sendiri. Saatnya
mulai memahami diri sendiri untuk bisa bersyukur atas apa yang hidup ini berikan.
c. Berdamai dengan Keadaan
Mengingat kembali peristiwa-peristiwa buruk yang masih membekas di hati memang tak
terhindarkan. Setiap orang berhak marah atas hal itu. Alangkah lebih bijaknya kita jika mencoba
berdamai dengan keadaan. Menerima setiap keadaan yang menimpa kita ini sebagai guru
kehidupan yang menempa pribadi kita lebih baik lagi
d. Mindfullness
Mindfulness adalah berpikir dengan kesadaran yang penuh. Mengelola pikiran, perasaan,
dan lingkungan untuk menghubungkan titik-titik yang ada dalam pikiran kita. Memaknai setiap
peristiwa dan kejadian yang pernah kita alami dengan lebih sehat. Mindfulness dapat
meningkatkan self-compassion dan kebermaknaan hidup. Mindfulness bisa dilakukan dengan
berbagai cara. Salah satunya dengan mencari tempat yang sekiranya tenang, kemudian
memejamkan mata. Fokus terhadap diri sendiri dan segala pikiran yang kita miliki. Dengan

5
penuh kesadaran, cobalah untuk memahami setiap pergulatan emosi yang ada di dalam diri.
Mindfulness ini akan lebih baik jika kita melakukannya secara rutin. Misal, satu sebelum
berangkat ke kantor, kampus, sekolah, dan sebagainya.
e. Meningkatkan self-compassion
Self-Compassion adalah kemampuan untuk memahami keadaan emosi diri sendiri dan
juga respon emosi atas penderitaan yang dialami dengnan disertai keinginan untuk menolong diri
sendiri. Melalui  self-compassion, seseorang dapat memahami dirinya sendiri.
Self-compassion mampu membuat orang memaknai pengalaman yang tidak nyaman
dengan emosi yang berbeda. Artinya, ketidaknyamanan yang dimiliki seseorang dapat dimaknai
secara positif jika meningkatkan self-compassion. Meningkatkan kepedulian terhadap diri
sendiri, merespon peristiwa buruk dengan perasaan lapang dada, dan selalu berupaya
membebaskan diri dari duka yg berlarut.
f. Jadikan penyesalan sebagai kekuatan
Sebagian orang pernah mengalami hal yang memalukan dalam hidupnya. Sebagian lain
juga pernah berbuat kesalahan yang sudah disesalinya. Namun, tidak sedikit pula mereka yang
menyesal tak ada habisnya, hingga menimbulkan perasaan yang tidak nyaman. Gelisah, cemas
dan terus memikirkan hal tersebut membuat hati seseorang lelah.
Tidak bisa dipungkiri bahwa kita sebagai manusia terkadang bisa menekan perasaan
gelisah dan sesal itu. Kita bisa saja mengabaikan pikiran-pikiran yang mengganggu itu dengan
menyibukkan diri. Namun, dengan mengabaikan perasaan itu justru akan membuat emosi kita
makin lelah. Sebab, perasaan itu bisa muncul kapanpun
Oleh karena itu, jadikanlah sebuah penyesalan terberat sekalipun di dalam hidup kita ini
sebagai pelajaran. Boleh sesekali mengingat kejadian itu, tapi gunakanlah sudut pandang yang
berbeda. Bicaralah pada diri sendiri bahwa melakukan kesalahan itu wajar. Yang perlu dilakukan
hanyalah belajar untuk tidak mengulanginya.
g. Tempatkan Masa Lalu pada Tempatnya
Setiap orang punya kisah masa lalunya masing-masing. Tidak sedikit mereka memiliki
masa lalu yang kelam hingga membuat masa kininya tidak tenang. Namun, kita tidak bisa
mengubah peristiwa yang telah terjadi. Sebagai manusia, yang bisa dilakukan hanyalah
mengubah respon kita terhadap masa lalu itu. Untuk itu, jadikanlah masa lalu sebagai guru yang
mendewasakan.
Masa lalu hadir di masa kini bukan untuk terus disesali, tapi untuk dimaknai. Memaknai
kembali pengalaman masa lalu dengan respon yang positif sangat membantu penyembuhan hati
kita.
h. Menulis ekspresif
Menulis punya kekuatan untuk menyembuhkan diri kita dari dalam. Menulis
ekspresif adalah menulis untuk mengutarakan segala perasaan yang dialami. Tidak perlu

6
memperhatikan aturan seperti tanda baca, ejaan, dan sebagainya. Intinya, menulis ekspresif
adalah sebuah upaya untuk mengungkapkan segala emosi yang dirasakan saat stress datang.
Dengan menuliskan segala kekesalan itu dapat membantu kita untuk melihat masalah dari sudut
pandang yang lain.

7
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan
Dari pembahasan pada bab diatas dapat kami simpulkan bahwa Self Healing sangat penting karena
setiap orang adalah penyembuh terbaik bagi dirinya sendiri.  Setiap luka batin, masa lalu yang
kelam, pengalaman pahit, kegagalan hidup hanyalah sebuah peristiwa. Setiap peristiwa bisa disikapi
dengan bijaksana dan setiap luka yang membekas bisa disembuhkan. Setiap hal buruk di dunia ini akan
terus terjadi, maka maknailah semua luka itu sebagai ujian perjalanan hidup.

B. Saran
Dengan adanya pembuatan makalah ini diharapkan rekan-rekan atau pembaca dapat
mengetahui dan memahami tentang pengertian, tujuan, indikasi dan kontraindikasi dan macam-
macam metode dari Self Healing. Self Healing ini pun berguna untuk keluarga yang mengalami
banyak peristiwa di masa lalunya.

8
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

TERAPI HEALING TOUCH

1. PENGERTIAN The Chakra Connection adalah teknik


menyeimbangkan tubuh secara penuh dengan
memfasilitasi pergerakan energy dari chakra ke chakra
dengan menghubungkan pusat-pusat energi besar dan
kecil, dan membukanya agar bisa mengalir bebas.
2. TUJUAN Untuk menghubungkan, membuka dan
menyeimbangkan pusat energy dan meningkatkan
aliran energy dalam tubuh, dapat digunakan sendiri
atau dalam kombinasi dengan teknik energy lainnya.
Selain itu juga untuk relaksasi dan peremajaan tubuh.
3. INDIKASI 1. Kecemasan atau suasana yang menegangkan
2. Rasa kehilangan yang kronis
3. Sindroma kelelahan kronis
4. Rasa nyeri kronis
5. Penyalahgunaan obat (alkohol atau tembakau)
6. Hipertensi
7. Kegelisahan
8. Harga diri rendah atau menyalahkan diri
9. Depresi ringan
10. Gangguan tidur
4. KONTRA INDIKASI 1. Sebuah suhu tubuh lebih dari 100°F atau lebih
dari 38°C, atau merasa tidak sehat.
2. Trauma akut : luka terbuka, memar, ligament
terkilir, dan luka bakar.
3. Tumor : adanya pembengkakan.
4. Varises, flebitis, trombosis.
5. Kanker

9
6. Melanoma
7. Hemophilia
8. Penyakit kulit menular : infeksi bakteri,
lymphangitis, infeksi jamur, infeksi virus,
herpes.
5. PERSIAPAN PASIEN 1. Berikan salam, perkenalkan diri anda dan
identifikasi responden dengan memeriksa
identitas responden secara cermat.
2. Jelaskan tentang prosedur tindakan yang akan
dilakukan, berikan kesempatan pada responden
untuk bertanya dan jawab seluruh pertanyaan.
3. Posisi pasien duduk atau berbaring.
6 PERSIAPAN ALAT 1. Alas duduk atau matras.
2. Perisiapan lingkungan yang tenang dan
nyaman.
7. CARA BEKERJA Tahap Kerja :
1. Mulailah dengan membuka kaki memegang
satu telapak kaki, seperti yang ditunjukkan pada
gambar selama kurang lebih 1 menit. (Lakukan
dengan duduk)

2. Tarik kearah dalam dengan menggunakan dua


tangan. Tangan kanan menarik lutut dan tangan
kiri menarik telapk tangan.

10
3. Letakkan tangan kanan di pinggang dan tangan
kiri di lutut. Tarik semampu anda.

4. Lakukan tahap 1-3 pada kaki lainnya.

5. Letakkan keduaa tangan dipinggang dan tekuk


kaki kanan mendekati paha. (Lakukan seperti
gambar)

6. Letakkan tangan kanan dipaha kanan dan


tangan kiri ditelapak kaki kanan. (Lakukan
seperti gambar)

11
7. Letakkan kedua tangan di atas perut. (Lakukan
seperti gambar)

8. Letakkan tangan kanan diatas perut dan tangan


kiri diperut bagian bawah. (Lakukan seperti
gambar)

9. Letakkan tangan kanan di bagian plexus


xifoideus dan tangan kiri di daerah hati.
(Lakukan seperti gambar)

10. Letakkan kedua tangan di bagian hati.


(Letakkan seperti gambar)

12
11. Letakkan tangan kanan di pergelangan tangan
kiri dan tangan kiri dipergelangan tangan kanan.
Lakukan seperti gambar)

12. Letakkan kedua tangan di legan atas. Tangan


kanan pada lengan atas tangan kiri dan tangan
kiri pada lengan atas tangan kanan. (Lakukan
seperti gambar)

13. Letakkan tangan kanan pada bahu kiri dan


tangan kiri pada bahu kanan. (Lakukan seperti
gambar)

13
14. Letakkan tangan kanan dibagian dada dan
tangan kiri di tenggorokan. (Lakukan seperti
gambar)

15. Letakkan tangan kanan diatas dahi dan tangan


kiri ditenggorokan. (Lakukan seperti gambar)

16. Posisi kaki masih seperti posisi awal, tangan


kanan letakkan di dahi dan tangan kiri di bagian
atas kepala. (Lakukan seperti gambar)

17. Letakkan tangan kanan berjarak satu jengkal di


atas kepala dan tangan kiri memegang kepala
bagian atas. (Lakukan seperti gambar)

14
8. HASIL 1. Evaluasi respon pasien
2. Berikan reinforcement positif
3. Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
4. Mengakhiri kegiatan dengan baik
9. DOKUMENTASI 1. Catat tindakan yang telah dilakukan, tanggal
dan jam pelaksanaan
2. Catat hasil tindakan (respon subjektif dan
objektif) di dalam catatan
3. Dokumentasi tindakan

DAFTAR PUSTAKA

- Prof. Dr. Sofyan S. Willis. 2009. KONSELING INDIVIDUAL Teori dan Praktek, Bandung: Al

15
Fabeta.
- Kartini Kartono, 2000. Hygiene Mental, Bandung: Mandar Maju.

16

Anda mungkin juga menyukai