a. Kondisi pasien Ds : Pasien mengatakan bingung, marah dan ingin memukul orang yang menyuruhnya Do : Pasien tampak berbicara sendiri, tatapan mata tajam, tangan mengepal, gigi menggigit b. Diagnosa keperawatan Resiko mencedrai diri : bunuh diri c. Tujuan 1) Pasien dapat berorientasi kepada realitas 2) Pasien dapat memenuhi kebutuhan dasar 3) Pasien mampu berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan 4) Pasien mampu mengontrol emosi 5) Pasien tidak melakukan tindakan mencedrai diri, lingkungan 6) Pasien mampu mengontrol perilaku bunuh diri dengan berfikir positif d. Intervensi 1) Membina hubungan saling percaya 2) Terhindar / terlindung dari perilaku bunuh diri 3) Mengekspresikan perasaannya 4) Meningkatkan harga diri 5) Menggunakan koping yang adaptif 6) Menggunakan dukungan sosial 7) Menggunakan obat dengan benar dan tepat
SP 1 Pasien : Membina hubungan saling percaya : mengidentifikasi ancaman dan aspek
positif : melakukan aspek positif 1. Fase Orientasi a. Salam terapeutik “Selamat pagi, salam sejahtera, bagaimana kabarnya?..”. b. Perkenalan dan tujuan “Selamat pagi, salam sejahtera, perkenalkan nama saya Haryanti, saya perawat yang dinas pagi hari ini. Saya dinas dari pukul 07.00 s/d 02.00 , hari ini saya akan merawat mbak. Nama mbak siapa, senang dipanggil siapa?“ c. Validasi “Bagaimana perasaan mbak sekarang?.., bisa kita berbincang-bincang tentang apa yang mbak rasakan?” d. Kotrak “Berapa lama mbak mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau 15 menit?” “Dimana enaknya kita berbincang-bincang?” 2. Fase Kerja “Bagaimana mbak perasaannya hari ini?.., apa mbak marah, sedih, berputus asa?.., adakah seseorang yang mengancam / membisiki mbak untuk mencedrai diri sendiri?.., coba mbak ingat-ingat, apa saja aspek positif yang mbak miliki?.., mari kita catat dan lakukan ya mbak, apakah bapak setuju?.., bagus mbak” 3. Fase Terminasi a. Evaluasi subjektif “Bagaimana perasaan mbak setelah berbincang-bincang dengan saya?” b. Evaluasi objektif “Apa saja yang tadi telah kita bicarakan dan lakukan tadi mbak? Bagus?” c. Rencana tindak lanjut “Bagaimana kalau jadwal ini coba dilakukan dan ditambah kegiatan lainya, setuju?” d. Kontrak Pertemuan “Bagaimana kalau saya datang kembali setelah jam makan siang?’ “Bagaimana, apakah mbak setuju?’ “Kita bercakap-cakap tentang kemampuan yang pernah mbak miliki? Mau dimana bercakap-cakap? Bagaimanan kalau disini lagi?”