Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manajemen waktu adalah mengontrol penggunaan waktu untuk
memaksimalkan produktifitas. Melalui manajemen waktu yang baik,
manajer dapat menyelesaikan pekerjaannya sesuai dengan uraian tugas dan
tepat waktu serta lebih banyak pekerjaan yang dapat diselesaikan yang
berarti lebih produktif, sehingga memberikan kepuasan kerja. Manajemen
waktu adalah mengontrol penggunaan waktu untuk memaksimalkan
produktifitas. Melalui manajemen waktu yang baik, manajer dapat
menyelesaikan pekerjaannya sesuai dengan uraian tugas dan tepat waktu
serta lebih banyak pekerjaan yang dapat diselesaikan yang berarti lebih
produktif, sehingga memberikan kepuasan kerja. Manajemen waktu yang
baik dapat menghindari ketegangan dan kesalahan akibat tergesa-gesa.
(Muchlis, Livya 2013)
Waktu merupakan komoditas atau sumber daya yang langka dan
sangat berharga bagi manajer keperawatan. Manajemen waktu yang efektif
adalah hal yang vital untuk menyelesaikan semua pekerjaan. Tujuan
manajemen waktu adalah membuat aktifitas menjadi berguna sebesar
mungkin Ada empat prinsip manajemen waktu yang dikemukakan oleh
Grohar-Murray (1997), yaitu komunikasi, perencanaan, delegasi dan
prioritas tujuan. Untuk mengukur waktu kerja produktif maka dapat
dilakukan dengan cara work sampling. Yang dimaksud dengan work
sampling adalah teknik yang digunakan untuk mengetahui proporsi
penggunaan waktu secara keseluruhan untuk berbagai kegiatan
Produktifitas membuat proses produksi makin efisien sehingga barang atau
jasa yang dihasilkan lebih besar, lebih murah dan bermutu. Waktu
merupakan sumber daya yang tidak dapat disimpan atau ditimbun dan
tidak dapat dinyalakan atau dimatikan. Oleh karena itu manajemen waktu
yang baik merupakan salah satu hal yang penting bagi manajer termasuk
kepala ruangan sebagai manajer tingkat bawah dirumah sakit (Depkes RI.
2005). (Muchlis, Livya 2013)

1
Produktifitas secara umum didefinisikam sebagai keluaran dibagi
masukan (Gibson dkk., 2000). Produktifitas secara umum didefinisikam
sebagai keluaran dibagi masukan (Gibson dkk., 2000). Secara formal
produktifitas diartikan sebagai hasil pengukuran suatu kinerja dengan
memperhitungkan sumber daya yang digunakan. Produktifitas dapat
diukur pada tingkat individual, kelompok atau organisasi. dalam
komponen tenaga kerja ada unsur waktu atau jam kerja,Jadual kerja atau
shift, Sarana/fasilitas, Desain ruangan, Pelaksanaan manajemen. Dalam
keperawatan salah satu contoh produktifitas, inputnya adalah waktu
asuhan keperawatan dan outputnya adalah pelayanan keperawatan
(Huber, 1996). Cara meningkatkan produktifitas adalah dengan
mengurangi input atau meningkatkan output. Bagi kepala ruangan waktu
kerjanya (input) sudah ada ketentuannya tidak mungkin dikurangi atau
ditambah, sehingga untuk meningkatkan produktifitas hanya dengan
meningkatkan output yang berupa pelaksanaan uraian tugasnya. Ada
beberapa kemungkinan kurang berhasilnya produktifitas kerja, bukan
karena kepala ruangan kekurangan waktu tetapi lebih karena belum
menggunakan waktu secara optimal untuk mengerjakan uraian tugasnya.
(Muchlis, Livya 2013)
Manajemen keperawatan adalah suatu proses bekerja melalui
anggota staf keperawatan untuk memberikan asuhan, pengobatan dan
bantuan terhadap para pasien. Berdasarkan uraian diatas maka tujuan
makalah ini adalah untuk mengetahui manajemen waktu dalam
keperawatan.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut :
Bagaimanakah manajemen waktu dalam keperawatan?

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Diharapkan mahasiswa mampu mengetahui manajemen waktu dalam
keperawatan.

2
2. Tujuan Khusus
a) Mampu melakukan kajian situasi di unit pelayanana sebagai dasar
untuk menyusun rencana strategis dan operasional pengelolaan
waktu pada unit pelayanan.
b) Mampu mengenali hambatan dan gangguan internal maupun
eksternal untuk mencapai manajemen waktu yang efisien.
c) Mampu melaksanakan manajemen waktu yang efisien dalam unit
pelayanan keperawatan.
d) Mampu melakukan fungsi kontrol dan evaluasi dalam pelaksanaan
manajemen waktu di unit pelayanan keperawatan.

D. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
Agar mahasiswa dapat mengetahui gambaran cara memanajemen
waktu sebagai calon perawat.
2. Bagi Institusi
Sebagai tambahan informasi dan bahan pustaka mengenai manajemen
waktu dalam keperawatan.

BAB II
ISI DAN PEMBAHASAN

A. Pengertian
Waktu menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997) adalah
seluruh rangkaian saat ketika proses, perbuatan atau keadaan berada atau

3
berlangsung. Dalam hal ini, skala waktu merupakan interval antara dua
buah keadaan/kejadian, atau bisa merupakan lama berlangsungnya suatu
kejadian.
Manajemen waktu merupakan perencanaan, pengorganisasian,
penggerakan, dan pengawasan produktivitas waktu. Waktu menjadi salah
satu sumber daya unjuk kerja. Sumber daya yang mesti dikelola secara
efektif dan efisien. Efektifitas terlihat dari tercapainya tujuan manajemen
waktu yang telah ditetapkan sebelumnya.Dan efisien tidak lain
mengandung dua makna,yaitu: makna pengurangan waktu yang
ditentukan, dan makna investasi waktu menggunakan waktu yang ada. Jika
kita pisahkan menurut kata penyusunnya yaitu manajemen berasal dari
kata manage artinya:mengatur atau mengelola. kemudian diikuti dengan
kata waktu itu sendiri adalah terdiri dari siang dan malam yang tersusun
dari satuan waktu terkecil detik,menit,dan jam,hari,minggu,bulan,tahun
dan seterusnya.
Manajemen Waktu adalah :Usaha untuk memanfaatkan setiap
bagian dari waktu untuk dilakukan aktivitas tertentu yang mana telah
ditentukan target dalam jangka waktu tertentu suatu aktivitas atau
pekerjaan harus sudah diselesaikan.
Memang akan sulit sekali untuk dapat menyelesaikan suatu
pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah ditargetkan, namun jika kita
ingin hasil yang maksimal hal itu harus dilakukan setidaknya jika kita
belum mampu 100 % sesuai target kita berupaya semaksimal mungkin itu
lebih baik.
Manajemen waktu yang baik adalah: dengan membuat data
aktivitas atau pekerjaan dan menentukan skala prioritas dari setiap
pekerjaan tersebut. Di sini perlu kita tahu bahwa setiap pekerjaan pastilah
penting namun dari daftar pekerjaan penting itu ada yang lebih penting
yaitu pekerjaan yang mendesak atau genting dan biasanya berhubungan
dengan deadline. Letakkanlah aktivitas yang genting pada daftar yang
paling atas untuk segera dikerjakan baru diikuti dengan daftar urutan
pekerjaan lain yang kurang prioritasnya

4
1. Pengertian manajemen
Menurut Mary Parker Foleet, manajemen adalah seni menyelesaikan
pekerjaanmelalui orang lain. Pengertian tersebut mengandung arti
bahwa seseorang mencapai tujuan-tujuan organisasi melalui
pengaturan orang lain untuk melaksanakan tugsas yangmungkin
diperlukan atau berarti dengan tidak melakukan tugas-tugas itu sendiri.
2. Pengertian waktu
Pengertian waktu dalam kamus American Heritage Dictionary adalah
waktu adalah suatu rangkaian nonspsial dari nperistiw-peristiwa yang
terjadi secara berurutan yang sesudahnya tidak dapat diubah.
Sedangkan dalam kamus besar bahasaindonesia waktu adalah seluruh
brangkaian saat yang telah lewat, sekarang danyang akan datang.
3. Pengertian manajemen waktu
Pengertian manajemen waktuadalah suatu kegiatan yang
pengeloalaan waktu secara efektif dan efisien yang diarahkan untuk
melaksanakan berbagai pekerjaan daam mencapai tujuan tertentu.
Dalam manajemen keperawatan pengelolaan waktu dalam memberikan
pelayanan keperawatan yang optimal meliputi analisa waktu yang
digunakan, memeriksa kembali porsi aktivitas, menentukan prioritas
pekerjaan, mendelegasikan.

B. Tujuan Manajemen Waktu dalam Pelayanan Keperawatan


Efektifitas pelayanan keperawatan sangat ditentukan oleh
kemampuan seorang manajer dalam melakukan pengelolaan yang tepat
tentang penggunaan waktu kerja. Adapun tujuan manajemen waktu dalam
pelayanan keperawatan adalah melakukan perencanaan dan
pengorganisasian waktu secara efektif yang memungkinkan
terselenggaranya asuhan keperawatan langsung kepada klien (meliputi :
pengkajian, keperawatan, diagnosa keperawatan, perencanaan
keperawatan, pelaksanaan dan evaluasi asuhan), pendokumentasian,
konsultasi dan kolaborasi, proses transasksi, transportasi, administrasi,
pelayanan departemen lain, dan lain-lain.

C. Prinsip Dasar Manajemen Waktu

5
Untuk dapat mengelola waktu dengan tepat, maka diperlukan
pemahaman tentang prinsip-prinsip dasar manajemen waktu agar lebih
berhasil dan berdaya guna. Berikut ini prinsip dasar manajemen waktu
yang penting diperhatikan :
1. Sediakan waktu untuk perencanaan dan menetapkan prioritas
2. Selesaikan tugas berprioritas tinggi sesegera mungkin dan tuntaskan
tugas sebelum mulai tugas yang lain.
3. Prioritaskan kembali tugas yang tersisa berdasarkan informasi baru
yang terkait.

D. Filsofi Waktu
1. Waktu berbentuk lingkaran. orang-orang di dalamnya tak henti
mengulang takdirnya tanpa perubahan sedikitpun setiap harinya.
2. Waktu memiliki tiga dimensi, seperti ruang. Dan karena satu benda
bisa bergerak tegak lurus ke tiga arah, horisontal, vertikal, dan
membujur, maka sebuah benda dapat berada dalam tiga masa depan
yang tegak lurus. Setiap masa depan bergerak dalam arah waktu yang
berbeda. Setiap masa depan adalah nyata. Apa pun keputusan yang
diambil, dunia terbelah menjadi tiga, masing-masing dengan orang-
orang yang sama tetapi dengan takdir yang berbeda. Dalam waktu,
terdapat ketidakterbatasan dunia.
3. Di dunia ini ada dua jenis waktu, Waktu mekanis dan waktu tubuh.
Ketika dua waktu bertemu, yang terjadi adalah keputusasaan. Ketika
dua waktu menuju arah yang berbeda, hasilnya adalah kebahagiaan.
Karena itulah, semua orang dapat menghendaki satu dunia, tidak
keduanya. Tiap waktu adalah benar, tetapi kebenaran itu tidak selalu
sama.
4. Bila waktu dan perjalanan peristiwa sama, waktu bergerak lambat
sekali. Bila tidak demikian, maka orang-oranglah yang nyaris tidak
bergerak. Jika orang tidak memiliki ambisi di dunia seperti ini, ia tidak
menyadari kalau ia menderita. Jika berambisi, ia tahu bahwa ia
menderita, tetapi penderitaan itu berlangsung sangat lambat.
5. Di dunia seperti ini, ketika masa depan adalah kepastian, tak ada salah
atau benar. Salah atau benar mensyaratkan adanya kebebasan dalam

6
memilih tak mungkin lagi ada. Di dunia ketika masa depan telah pasti,
tak seorang pun terbebani tanggung jawab. Ruang-ruang telah diatur
sebelumnya.
6. Waktu seperti cahaya di antara dua cermin. Memantul ke depan dan ke
belakan, menghasilkan bayangan, melodi, pikiran dalam jumlah yang
tak terhingga. Inilah dunia penggandaan yang tak terbatas.

E. Aspek-Aspek Manajemen Waktu


Setelah melihat efek positif terhadap manajemen waktu yang
mampu membuat penyelesaian pekerjaan menjadi lebih efektif dan efisien.
Berikutnya aspek-aspek dalam manajemen waktu. Menurut Atkinson,
aspek-aspek dalam manejemen waktu mencakup hal-hal berikut:
1. Menetapkan Tujuan
Bagian utama dari pengelolaan waktu adalah menetapkan
tujuan dari apa yang akan dikerjakan. Menetapkan tujuan dapat
membantu individu untuk memfokuskan perhatian terhadap pekerjaan
yang akan dijalankan, fokus terhadap tujuan dan sasaran yang hendak
dicapai serta mampu merencanakan suatu pekerjaan dalam batasan
waktu yang disediakan.
2. Menyusun Prioritas
Menyusun prioritas perlu dilakukan mengingat waktu yang
tersedia terbatas dan tidak semua pekerjaan memiliki nilai kepentingan
yang sama. Urutan prioritas dibuat berdasarkan pringkat, yaitu dari
prioritas terendah hinnga pada prioritas tertinggi.
Urutan prioritas ini dibuat dengan mempertimbangkan hal
mana yang dirasa penting, mendesak, maupun vital yang harus
dikerjakan terlebih dahulu. Atkinson berpendapat menyusun prioritas
membutuhkan ketelitian tinggi dan kemampuan menyusun strategi
agar hasil pokok penggunaan waktu dapat tercapai secara maksimal.
3. Menyusun Jadwal
Aspek lainnya dalam manajemen waktu adalah membuat
susunan jadwal. Jadwal merupakan daftar kegiatan yang akan
dilaksanakan beserta urutan waktu dalam priode tertentu. Fungsi

7
pembuatan jadwal adalah menghindari bentrokan kegiatan,
menghindari kelupaan, dan mengurangi ketergesaan.
4. Bersikap Asertif
Aspek manajemen waktu ini diartikan sebagai ekspresi
bertanggungjawab dari perasaan dan pikiran seseorang terhadap orang
tertentu pada waktu yang tepat. Sikap asertif dapat diartikan sebagai
sikap tegas untuk berkata "Tidak" atau menolak suatu permintaan atau
tugas dari orang lain dengan cara positif tanpa harus merasa bersalah
dan menjadi agresif.
5. Bersikap Tegas
Bersikap Tegas merupakan strategi yang diterapkan guna
menghindari pelanggaran hak dan memastikan bahwa orang lain tidak
mengurangi efektivitas penggunaan waktu. Dalam bersikap asertif
tetap dibutuhkan pertimbangan matang dari segi konsekuensi atau
besar kecilnya dampak poisitf dan negatif yang diterima individu.
6. Menghindari Penundaan
Penundaan merupakan penangguhan suatu hal hingga terlambat
dikerjakan. Penundaan dalam pelaksanaan tugas dapat menyebabkan
ketidakberhasilan dalam menyelesaikan pekerjaan tepat waktu,
kemudian merusak jadwal kegiatan yang telah disusun secara apik
serta mengganggu tercapainya tujuan yang telah ditetapkan.
7. Meminimalkan Waktu yang Terbuang
Pemborosan waktu mencakup segala kegiatan yang menyita
waktu dan kurang memberikan manfaat yang maksimal. Hal tersebut
sering menjadi penghalang bagi individu untuk mencapai
keberhasilannya karena sering membuat individu menunda melakukan
kegiatan yang penting.
Canfield mengemukakan aspek-aspek manajemen waktu
mencakup hal berikut ini:
a. Perencanaan
Proses perencanaan diperlukan untuk membuat seseorang tetap
pada pilihannya untuk menyeleksi pekerjaan yang ada dengan

8
didorong oleh tekad untuk mengerjakan pekerjaan sampai tuntas.
b. Menetapkan Prioritas
Menentukan prioritas berarti berusaha menentukan mana hal
yang harus didahulukan berdasarkan tingkat kepentingannya.
c. Melakukan Delegasi
Delegasi artinya menyerahkan suatu pekerjaan kepada orang
lain yang dinilai tepat dan dapat menyelesaikan pekerjaan tersebut
sehingga waktu yang kita miliki akan lebih efisien.
d. Disiplin Diri
Disiplin diri akan mengarahkan individu untuk mementingkan
pada tugasnya sendiri dan menghindarkan diri hari hal-hal yang dapat
menghambat penyelesaian tugas.
Dapat disimpulkan dari penjelasan diatas bahwa aspek-aspek
manajemen waktu mencakup adanya perencanaan, penetapan tujuan,
menyusun prioritas, menghindari penundaan, menyusun jadwal, bersikap
asertif, meminimalkan waktu yang terbuang, melakukan delegasi, dan
adanya disiplin diri.

F. Proses Manajemen Waktu


Proses manajemen waktu kerja dapat dikelompokkan dalam beberapa hal
yaitu:
1. Perencanaan manajemen waktu
Adapun langkah-langkah perencanaan waktu kerja dapat
dikelompokkan dalam tiga hal yaitu:
Menetapkan tujuan
Menetapkan tujuan merupakan bagian yang paling utama dalam
manajemen waktu. Jika kita memiliki uraian mengenai pekerjaan yang
harus dikerjakan maka kita tidak akan dapat mengetahui darimana
akan memulai suatu pekerjaan.dalam menetapkan suatu tertentu akan
membantu dalam beberapa hal antara lain kita dapat memusatkan
perhatian ke arah tujuan, merencanakan pekerjaan dengan batas waktu

9
yang tersedia , membantu orang lain memahami apa yang sedang
terjadi dan cara menempatkan diri dalam lingkungan, dll.
Analisa waktu
Analisa waktu merupakan hal yang paling berharga yang dibuat untuk
mengendalikan waktu. Dengan mempertimbangkan jangka waktu
penyelesaian dan menentukan waktu yang terbaik dalam setiap
pekerjaan. Untuk membuat analisa waktu yang baik, perlu peninjauan
kembali berhari-hari produktif dalam bekerja. Standar waktu terbaik
dapat dilihat melalui siklus energi, setiap orang berada dalam kondisi
baik pada pagi hari, tetapi mengalami penurunan energi disiang hari.
Oleh karena itu perencanaan jadwal harian perlu disesuaikan dengan
waktu terbaik untuk bekerja.
Membuat daftar tugas
Daftar tugas merupakan sarana perencanaan waktu yang mendasar.
Kunci keberhasilan dari daftar tugas yaitu mencatat tugas-tugas yang
perlu dilakukan dalam daftar gabungan, juga dalam buku agenda atau
buku harian.

10
a) Metode yang efisien untuk menangani pekerjaan rutin
Sebelum dapat menggunakan waktu secara efisien, maka terlebih
dahulu perlu diketahui bagaimana menggunakan waktu yang ada
saat ini. Waktu ini dapat menunjukkan berapa waktu yang
digunkan untuk mengerjakan tugas atau pekerjaan rutin.
Contohnya : Buatlah catatan waktu minimal satu nkali satu
minggu, dan buatlah sedetail mungkin. Sebagai seorang mahasiswa
mungkin sangat sibuk dan sering kali tidak ada waktu untuk
mengisi catatan waktu , masalahnya adalah jika tidak dapat
menunjukkan penggunaan waktu seakurat mungkin, maka tidak
akan menghasilkan suatu analisis penggunaan waktu yang akurat
pula.
b) Penyusunal schedule untuk manajemen waktu
Untuk mencegah kesulitan dalam menentukan tugas yang
seharusnya dikerjakan terlebih dahulu, maka diperlukan adanya
penentuan perioritas pekerjaan. Untuk memilih pekerjaan
mendesak atau penting perlu diperhatikan empat hal yakni
mendesak dan penting, mendesak tapi tidak penting, penting tetapi
tidak mendesak, tidak penting maupun tidak mendesak.
Dalam melakkukan suatu suatu pekerjaan akan lebih baik jika
terlebih dahulu dibuat jadwal kerja secara tertulis guna mengetahui
lebih jauh mengenai pembuatan jadwal waktu.
c) Pelakasanaan maanajemen waktu kerja
Dalam pelaksanaan manajemen waktu kerja terdapat beberapa hal
yang perlu diperhatikan antara lain:
a. Berpedoman pada perencanaan yang ditetapkan
b. Optimisme
c. Disiplin waktu kerja
d. Kerjasama
e. Alat bantu

11
2. Evaluasi
Kegiatan evaluasi yang dilakukan terhadap manajemen waktu kerja
merupakan bagian dri pengendalian, sehingga dapat diketahui
apakah target yang telah ditetapkan sudah tercapai atau belum.
Apabila target tidak tercapai, kita dapat melakukan beberapa hal
berikut:
a) Mengalisa penggunaan waktu kita yang sekarang
b) Mengenali pemboros waktu kerja
c) Mengubah kebiasaan buruk

G. Teknik dalam Waktu


Orang yang mampu mengatur waktu secara efektif, memanfaatkan
secara kreatif akan tampak menonjol, serta kunci manajemen waktu adalah
bagaimana mengatur waktu secara efektif. Teknik manajemen waktu
antara lain:
1. Bekerja di waktu-waktu produktif
Waktu-waktu di saat badanmu masih segar, pikiran masih jernih
adalah saat yang tepat untuk mengerjakan suatu pekerjaan. Pastikan
Anda melakukan pekerjaan yang sulit atau memerlukan pemikiran
lebih di waktu produktifmu. Jangan mengerjakan sesuatu yang sulit di
saat tubuh lelah dan pikiran yang penat karena akan sulit
berkonsentrasi dan pekerjaan pun tidak akan maksimal.
2. Rencanakan kegiatanmu
Anda harus memiliki rencana jangka pendek dan panjang apa yang
akan dilakukan. Buatlah catatan to-do-list (daftar pekerjaan yang harus
dikerjakan) sebagai panduan dalam kegiatan sehari-hari. Pastikan
rencanamu realistis. Ketahuilah kemampuanmu sendiri dan jangan
membuat rencana yang muluk-muluk yang di masa depan akan
membuatmu kewalahan.
3. Terapkan skala prioritas
Jika Anda memiliki pekerjaan yang sangat banyak untuk
dilakukan, skala prioritas merupakan hal yang sangat penting.
Fokuslah pada persoalan yang paling vital dan memiliki reward paling
besar bukan mengerjakan pekerjaan yang mudah dan menyenangkan
bagimu terlebih dahulu.

12
4. Tuliskan pekerjaan yang sudah diselesaikan
Buatlah juga daftar pekerjaan yang sudah selesai untuk mengetahui
sudah seberapa jauh Anda menyelesaikan pekerjaan. Dengan demikian,
Anda tidak perlu terus menerus mengecek ulang pekerjaan mana yang
sudah selesai dan mana yang belum.
5. Atasi kebiasaan menunda
Kebiasaan ini adalah kebiasaan yang paling banyak menghalangi
seseorang untuk bisa memanfaatkan waktunya dengan baik. Ingat, jika
Anda mengerjakan banyak pekerjaan dalam waktu yang singkat,
hasilnya cenderung tidak maksimal. Orang yang menunda pekerjaan
umumnya takut stres saat mengerjakan pekerjaan yang tidak
menyenangkan baginya. Padahal, saat sudah mendekati deadline, Anda
justru akan jauh lebih stres.
6. Istirahat cukup
Siapa bilang apabila kita tidur, kita sama saja membuang waktu?
Beristirahat 6 sampai 8 jam sehari, memiliki efek yang sangat baik
untuk mempertahankan produktivitas. Bayangkan apabila Anda kurang
beristirahat lalu jatuh sakit. Hal itu justru akan menghabiskan banyak
waktu untuk memulihkan kondisimu. Selain itu, terlalu sering sakit
sangat tidak baik untuk tubuhmu dalam jangka panjang (dan
keuanganmu tentunya).
7. Manfaatkan teknologi
Zaman ini, teknologi sudah sangat berkembang dengan pesat dan
beberapa harganya sudah tidak semahal dulu. Anda bisa memanfaatkan
teknologi untuk meningkatkan produktivitas sekaligus menggunakan
waktumu secara efektif, misalnya memanfaatkan video call untuk rapat
dan menggunakan software untuk manajemen perusahaan.
Tiga Kategori Prioritas Waktu
1. Jangan dikerjakan
2. Kerjakan Nanti
3. Kerjakan Sekarang
Tabel Kategori prioritas waktu
No. Kategori Prioritas Waktu
Kategori Karakteristik
1. Jangan dikerjakan a. Masalah dapat hilang tanpa diatasi

13
b. Sudah kadarluarsa
c. Dapat dikerjakan oleh orang lain
2. Dikerjakan nanti a. Menggambarkan masalah yang tidak
pentingatau hal yang tidak memiliki
batasan waktu segera.
b. Dapat ditunda
Alasan penundaan menurut Chenevert
(1993):
a. Tidak ingin memulai
b. Tidak tahu dari mana memulai
c. Tidak tahu dari mana memulai meskipun
ingin memulai, yang tidak dapat
dilakukan
3. Dikerjakan a. Menggambarkan hal yang dapat
sekarang dilakukan lebih dini.
b. Kebutuhan operasional unit harian,
meliputi :
1) Kebutuhan personalia harian
2) Keterbatasan persediaan peralatan
3) Rapat
4) Wawancara kontrak
5) Penilaian kinerja

Teknik Manajemen Waktu Berdasarkan Delegasi


Delegasi adalah suatu pelimpahan wewenang dan tanggung jawab
formal kepada orang lain untuk melaksanakan kegiatan tertentu. Ada
alasan mengapa diperlukan pendelegasian, yaitu sebagai berikut :
a. Memungkinkan atasan dapat mencapai lebih dari pada mereka
menangani setiap tugas sendiri.
b. Agar organisasi dapat berfungsi lebih efisien.
c. Atasan dapat memusatkan tenaga kepada suatu tugas yang lebih
diprioritaskan.
d. Dapat mengembangkan keahlian bawahan sebagai suatu alat
pembelajaran dari kesalahan.
e. Karena atasan tidak mempunyai kemampuan yang dibutuhkan dalam
pembuatan keputusan.
Dibawah ini adalah prinsip prinsip klasik yang dapat dijadikan
dasar untuk delegasi yang efektif :
a. Prinsip scalar.
b. Prinsip kesatuan perintah.

14
c. Tanggung jawab, wewenang, dan akuntabilitas.
Adapun Faktor yang memungkinkan gagalnya delegasi, yaitu:
a. Atasan merasa lebih jika mereka tetap mempertahankan hak
pembuatan keputusan.
b. Atasan tidak ingin ambil resiko kalau saja bawahannya salah ataupun
gagal dalam menjalankan wewenangnya.
c. Atasannya kurang atau tidak percaya kepada bawahannya.
d. Atasan takut apabila seorang bawahannya melakukan tugas dengan
sangat baik dan efektif, sehingga dapat mengancam posisinya
sebagai atasan.
e. Bawahan tidak menerima dengan alasan dapat menambah tanggung
jawab yang sudah diterima.
f. Bawahan takut tidak dapat menjalankan tugas tugas dengan benar
dan dikatakan gagal.
g. Bawahan merasa tertekan apabila dilimpahkan tanggung jawab yang
lebih besar.
Salah satu teknik manajemen waktu selain Teknik Manajemen
Waktu Berdasarkan Skala Prioritas adalah Teknik Manajemen Waktu
Berdasarkan Delegasi.
Delegasi adalah pemberian wewenang atau kekuasaan formal
dan tanggung jawab melaksanakan kegiatan tertentu kepada orang lain.
Pelimpahan wewenang dari atasan kepada bawahan diperlukan agar
organisasi dapat berfungsi secara efisien karena tidak ada atasan yang
dapat mengawasi secara pribadi setiap tugas-tugas organisasi.
Unsur-unsur yang menyangkut dengan delegasi adalah sebagai
berikut:
a. Apa yang didelegasikan
b. Saling terbuka antara diberi delegasi dan menerima delegasi
c. Transparasi mengenai delegasi
d. Ada harapan yang diserahi delegasi
e. Kekuasaan yang diserahi sepenuhnya
f. Pengawasan yang wajar

15
g. Orang yang diserahi delegasi
Delegasi lebih dari sekedar memberikan orang lain tugas untuk
mengerjakan sesuatu. Dengan mengikuti cara pemilihan orang yang
tepat dan teratur serta bijak, memilih bawahan dengan keahlian yang
paling cocok dengan pekerjaannya, atau memilih staf atau karyawan
yang sekiranya akan mendapatkan pengalaman yang berguna dari
pekerjaan yang didelegasikan.
Ada 4 hal yang harus diperhatikan dalam proses delegasi
kekuasaan sehingga berjalan efektif. Keempat hal tersebut dinyatakan
sebagai berikut:
1. Dalam pemberian suatu delegasi kekuasaan atau tugas haruslah
dibarengi dengan pemberian tanggungjawab.
2. Kekuasaan yang didelegasikan harus pada orang yang tepat baik dari
segi kualifikasi maupun fisik.
3. Mendelegasikan kekuasaan pada seseorang juga harus dibarengi
dengan pemberian motivasi.
4. Pimpinan yang mendelegasikan kekuasaanya harus membimbing
dan mengawasi orang yang menerima delegasi tersebut.

H. Manajemen waktu dalam Keperawatan


Manajemen waktu dalam keperawatan adalah bagaimanakah seorang
perawat bisa menggunakan waktu seefektif dan seefisien mungkin dalam
melaksanakan tugas yang telah diberikan untuk merencanakan,
mengorganisir, mengarahkan serta mengawasi sumber sumber yang ada
baik sumber daya maupun sumber dana sehingga dapat memberikan
pelayanan keperawatan yang efektif dan efisien kepada individu, keluarga
dan masyarakat.
Asumsinya adalah bahwa prioritas dapat ditentukan, dan keputusan
dibuat untuk apa yang paling penting, dan bahwa ini bisa diikuti dengan
tepat tindakan keperawatan. Memprioritaskan menyediakan struktur untuk
pemesanan temporal kerja. Manfaat manajemen waktu bagi perawat :
1. Mengurangi stress

16
Mengatur perkerjaan dengan baik dan berkonsentrasi pada tugas
yang paling penting. Maka perawat akan dapat menurunkan tingkat
stress dan menggunakan energi mereka untuk mempelajari sesuatu
yang mereka sukai.mereka bisa menghabiskan waktu dengan keluarga
mereka untuk mengembangkan ikatan yang lebih kuat dengan anggota
keluarganya.
2. Peningkatan efisiensi
Teori manajemen waktu menunjukan bahwa bekerja sesuai jadwal
yang ditetapkan membantu kita meningkatkan efisiensi secara
keseluruhan dalam pekerjaan.hal ini juga berlaku pada profesi
perawat.sebuah jadwal dapat membantu perawat untuk menjadi efisien
dalam pekerjaan mereka.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Waktu menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997) adalah
seluruh rangkaian saat ketika proses, perbuatan atau keadaan berada atau

17
berlangsung. Dalam hal ini, skala waktu merupakan interval antara dua
buah keadaan/kejadian, atau bisa merupakan lama berlangsungnya suatu
kejadian.
Manajemen waktu merupakan perencanaan, pengorganisasian,
penggerakan, dan pengawasan produktivitas waktu. Waktu menjadi salah
satu sumber daya unjuk kerja. Sumber daya yang mesti dikelola secara
efektif dan efisien. Efektifitas terlihat dari tercapainya tujuan manajemen
waktu yang telah ditetapkan sebelumnya. Dan efisien tidak lain
mengandung dua makna,yaitu: makna pengurangan waktu yang
ditentukan, dan makna investasi waktu menggunakan waktu yang ada. Jika
kita pisahkan menurut kata penyusunnya yaitu manajemen berasal dari
kata manage artinya:mengatur atau mengelola. Kemudian diikuti dengan
kata waktu itu sendiri adalah terdiri dari siang dan malam yang tersusun
dari satuan waktu terkecil detik, menit, dan jam, hari, minggu, bulan,
tahun dan seterusnya.
Manajemen waktu bertujuan kepada produktifitas yang berarti
rasio output dengan input. Tampak dan dirasakan seperti membuang-buang
waktu dengan mengikuti fungsi manajemen dalam mengelola waktu.
Merencanakan terlebih dahulu penggunaan waktu bukanlah suatu
pemborosan melainkan memberikan pedoman dan arah bahkan
pengawasan terhadap waktu.
Profesionalisme kerja dapat dimulai dengan cara bagaimana
mengelola waktu secara efektif. Seorang manajer yang efektif adalah
seorang manajer yang tahu dan mampu bagaimana merencanakan dan
mengorganisasikan pekerjaan secara tepat sehingga dapat mencapai hasil
kerja yang memuaskan baik bagi pelaku maupun pengguna jasa. Dalam
bidang pelayanan keperawatan, oleh karena beban kerja perawat yang
tinggi dan jumlah waktu yang terbatas, maka pengelolaan waktu yang
efektif sangat diperlukan agar dapat meningkatkan kualitas kerja
perawatan yang pada akhirnya dapat memberikan kepuasan bagi klien dan
perawat sendiri.

18
B. Saran
Cara terbaik menggunakan waktu adalah segera lakukan tindakan,
dan buang kemalasan. Kemauan dan pikiran harus disatukan untuk
melakukan tindakan nyata dan bukan kata-kata. Ketika anda pandai bicara,
maka tindakan anda memberikan contoh atau keteladanan sangat
diperlukan. Jangan sombong, karena kesombongan akan menjatuhkan diri
anda sendiri. Pastikan tidak ada waktu Anda yang terbuang sia-sia, karena
manajemen waktu merupakan awal sebuah keberhasilan Anda.
Profesionalisme kerja dapat dimulai dengan cara bagaimana
mengelola waktu secara efektif. Seorang manajer yang efektif adalah
seorang manajer yang tahu dan mampu bagaimana merencanakan dan
mengorganisasikan pekerjaan secara tepat sehingga dapat mencapai hasil
kerja yang memuaskan baik bagi pelaku maupun pengguna jasa.
Dalam bidang pelayanan keperawatan, oleh karena beban kerja
perawat yang tinggi dan jumlah waktu yang terbatas, maka pengelolaan
waktu yang efektif sangat diperlukan agar dapat meningkatkan kualitas
kerja perawatan yang pada akhirnya dapat memberikan kepuasan bagi
klien dan perawat sendiri.

DAFTAR PUSTAKA

Dee Ann Gillies.1989.MANAJEMEN KEPERAWATAN Suatu Pendekatan


Sistem. Chicago: Illionis
Apriliawati, Rizki. 2013. Manajemen Waktu. https://www.academia.edu/1020369
1/Manajemen_Waktu?auto=download. Diakses pada tanggal 14 November
2017 pukul 17:10 WIB

19
Pratama Putra, Irwandi. 2012. Manajemen waktu. https://id.scribd.com/doc/
213064246/makalah-manajemen-waktu. Diakses pada tanggal 14 November
2017 pukul 17:50 WIB

Livya Muchlis, Budu, Elly Lilianti Sjattar. 2013. HUBUNGAN PRINSIP


MANAJEMEN WAKTU DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KEPALA
RUANGAN MELALUI PERSEPSI PERAWAT DI RSUD ANDI MAKASSAU
PAREPARE. http://pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/de2014f650dfa7a0559cf225
e39d0044.pdf. Diakses pada tanggal 15 November 2017 pukul 19:45 WIB

Rozani, Moh. 2017. Manajemen Waktu Dalam Pelayanan Keperawatan.


https://id.scribd.com/document/345215557/Manajemen-Waktu-Dalam-Pela
yanan-Keperawatan. Diakses pada tanggal 15 November 2017 pukul 20:00
WIB

20

Anda mungkin juga menyukai