MANAJEMEN WAKTU
Latar Belakang
Salah satu bagian dari proses perencanaan adalah perencanaan jangka pendek. Hal ini
merupakan perencanaan yang bersifat operasional berfokus pada pencapaian tugas spesifik.
Perencanaan jangka pendek ini seringkali lebih kompleks daripada perencanaan jangka panjang,
karena harus dicapai dalam waktu singkat, dapat satu tahun, bulanan, mingguan, harian dan
bahkan hanya beberapa jam saja.
Waktu bersifat pasti dan dapat dihitung, sehingga mempelajari tentang penggunaan waktu
memerlukan kearifan baik dalam keterampilan kepemimpinan maupun fungsi manajemen.
Pemimpin yang juga manajer harus berinisiatif untuk melakukan analisis bagaimana waktu
digunakan di setiap unit, termasuk anggota tim dan kerjasama dalam memaksimalkan
penggunaan waktu, dan petunjuk kerja sebagai kesimpulan dan pelaksanaan yang berhasil.
Terdapat hubungan yang erat antara manajemen waktu dan stres. Manajemen waktu yang
tepat merupakan suatu metode untuk menurunkan stres dan meningkatkan pruduktifitas. Status
pelayanan kesehatan saat ini, baik kurangnya tenaga perawat dan menurunnya kualitas
pelayanan, menyebabkan beberapa organisasi kesehatan mencoba melakukannya lebih baik.
Efektifitas penggunaan waktu dapat dicapai dengan penyusunan petunjuk manajemen waktu, hal
ini akan membantu manajer untuk mencapai tujuan personal dan profesionalnya. Keterampilan
manajemen waktu yang baik sangat dibutuhkan setiap pemimpin dan manajer agar dapat
mengelola waktu yang tersedia dalam menyelesaikan tugasnya.
Tujuan:
Umum : Memahami manajemen waktu dalam asuhan keperawatan
Khusus : Mahasiswa dapat
Menjelaskan filosofi waktu
Menjelaskan proses manajemen waktu
Menjelaskan Teknik manajemen waktu
A. Filosofi waktu
Tugas 1
Bagaimana pemahaman saudara tentang waktu yang hilang!
Coba diskusikan hal berikuit ini “jangan menyianyiakan waktu, kalau tidak mau dikejar
waktu”!
Seberapa besar manfaat waktu dalam setiap aktifitas saudara?
B. Pengertian
Beberapa pengertian tentang manajemen waktu yang dikemukakan para ahli adalah :
1. Murray (1997) menyatakan manajemen waktu adalah berbagai prinsip dan teknik
penggunaan waktu yang ada dengan sebaik-baiknya.
2. Marquis B.L (2006) menyatakan bahwa manajemen waktu adalah penggunaan optimal waktu
yang ada.
C. Jenis Waktu
Seorang pemimpin mempunyai dua kategori waktu yaitu;
1. Waktu khusus.
Waktu khusus meliputi tanggung jawab yang harus dilakukan sendiri. Seorang perawat
pengawas akan melihar aktifitas penyusunan staf, membuat tujuan jangka panjang, dan/atau
menyiapkan agenda untuk pertemuan kepala ruangan yang akan datang sebagai pokok-pokok
khusus.
2. Waktu manajerial
Waktu managerial adalah waktu yang dibagikan atau diberikan kepada orang lain dalam
sebuah sistem. Hal ini melibatkan beberapa tahap interaksi diantara orang-orang. Waktu
manajerial dapat dibagi lagi kedalam:
3. Waktu respon.
Waktu respon biasanya melibatkan aktifitas-aktifitas seperti bicara di telepon dengan ditelpon
atau dengan menelpon kembali, menerima tamu kantor, menghadiri rapat, dan memeriksa
dengan cara berkeliling ke ruangan.
4. Waktu pilihan bebas
Waktu pilihan bebas ada hubungannya dengan aktifitas-aktifitas yang menyarankan atau
meminta respon tetapi pemimpin mempunyai pilihan untuk menentukan apakah ia akan
bertindak sesuai atau tidak sesuai dengan permintaan. Mungkin saja waktu lebih baik untuk
aktifitas yang lainnya.
Waktu khusus dan waktu manajerial mengandung aktifitas-aktifitas yang dapat
diprioritaskan sesuai dengan sistem ABC dari Laiken. Tidak ada rumusan perbandingan dari
waktu manajerial dengan waktu khusus dalam posisi pemimpin. Hal ini murni sesuai dengan
lingkungan, termasuk keunikan pemimpin, sistem dan tugas. Dalam hal peraturan yang
umum berlaku bahwa semakin matang sebuah sistem, akan semakin besar kesempatan
pemimpin untuk menyudutkan waktu khusus.
1. Tanggap diri terhadap adanya hambatan dan batasan personal untuk mengefisienkan
pengelolaan waktu sebaik sistem nilai diri sendiri yang mempengaruhi orang dalam
penggunaan waktu dan memenuhi harapan staf / pengikut.
2. Sebagai contoh atau role model, pendukung, dan narasumber bagi staf dalam menyusun
prioritas.
3. Membantu pengikut atau staf untuk bekerja sama dalam memaksimalkan penggunaan waktu
yang ada.
4. Mencegah dan / atau menyaring interupsi dalam pencegahan efektifitas pengelolaan waktu.
5. Sebagai role model untuk fleksibel dalam bekerja sama dengan orang lain yang berbeda
pengelolaan waktunya.
6. Tetap tenang dan bertindak meyakinkan selama berada pada periode aktifitas unit yang
tinggi.
Penetapan prioritas dan penangguhan adalah hal penting yang harus diketahui oleh
manajer pelayanan keperawatan dan perawat pelaksana. Langkah pertama yang dapat dilakukan
adalah membagi keperluan penggunaan waktu yang ada:
1. Jangan dikerjakan (don’t do)
Tugas yang termasuk jangan dikerjakan apabila :
2. Masalah dapat hilang tanpa diatasi
3. Masalah sudah kedaluarsa
4. Masalah membutuhkan pemecahan dalam waktu yang lama
5. Sudah lebih baik dikerjakan oleh orang lain melalui pendelegasian
6. Dikerjakan nanti (do lather)
Kriteria tugas yang dapat dikerjakan nanti adalah tidak disertai jatuh tempo (dead line) dan
memang dapat ditunda atau dapat diperlambat pelaksanaannya
Alasan tugas tersebut dapat dikerjakan nanti misalnya :
7. Memang tidak ingin memulai
8. Tidak tahu dari mana memulainya meskipun ada keinginan untuk memulainya
9. Dikerjakan sekarang (do now)
Dikerjakan sekarang umumnya adalah tugas rutin yang memang sangat memerlukan
manajemen waktu dan perencanaan, misalnya kegiatan–kegiatan yang telah ditunda
(kebutuhan staf, kebutuhan peralatan, rapat, dan lain-lain) dan kebutuhan unit operasional.
Ada berbagai teknik yang dapat dilakukan oleh para manajer / pengelola peyananan keperawatan
dalam manajemen waktu, antara lain :
1. Komitmen pribadi untuk perbaikan
Merupakan hal yang dilakukan dengan memeriksa diri sendiri dan mencoba melihat
mengapa ketidak-inginan mengerjakan sesuatu itu ada, dan berusaha untuk merubah
ketidak-inginan tersebut menjadi keinginan.
27. Penjadualan
Pemanfaatan waktu yang efektif dapat diatur dengan beberapa hal seperti dengan
membuat daftar hal-hal yang akan dikerjakan hari ini. Dengan melakukan penjadualan
hari libur dan istirahat setiap bulannya dengan mengikuti kegiatan social dan profesinya
tanpa mengganggu kegiatan dalam pekerjaannya.
Penentuan pola dinas dan libur untuk karyawan pada suatu bangsal atau unit tertentu.
Pertimbangan pimpinan dalam penjadualan :
28. Berapa lama jadual disiapkan ?
29. Hari apa kalender penjadualan mulai ?
30. Hari libur mingguan dapat dipecah/beruntun.
31. Waktu kerja maksimum dan minimum ?
32. Berapa lama waktu untuk mengajukan libur mingguan/cuti ?
33. Berapa lama sebelumnya jadual dapat dilihat oleh staf ?
34. Berapa lama penggantian/rotasi shift ?
35. Apakah ada tenaga ekstra (part time) ?
36. Bagaimana penjadualan yang disusun secara sentralisasi oleh Karu, supervisor, kepala
instalasi rawat nginap ?
37. Bagaimana menciptakan komunikasi terbuka antara staf ?
38. Rangkuman semua materi pembahasan.
Gillies, Dee. Ann. (1996). Manajemen Keperawatan, Suatu Pendekatan system. Edisi kedua,
W.B. Sounders.