Anda di halaman 1dari 31

KONSEP MANAJEMEN

WAKTU

Kelompok 9
Silvia putri
Sofia zahrina
Afrizal muharris
Latar belakang
Manajemen adalah proses merencanakan,
mengorganisasikan, memimpin, mengkoordinasikan dan
mengendalikan. Kreberhasilan sebuah organisasi dalam
mencapai tujuan organisasi , tergantung kepada seluruh
komponen yang telibat didalamnya yang berinteaksi
secara timbal balik untuk mencapai tujuan organisasi.
Dalam rumah sakit , keberhasilan organisasi mencapai
tujuan salah kecuali ditentukan oleh pelayanan. Dengan
melakukan pelayanan yang terorganisir dengan baik
maka diharapkan dapat memberikan pelayanan
kesehatan yang berkualitas
Tujuan manajemen waktu dalam
keperawatan
Efektifitas pelayanan kepeawatan sangat ditentukan oleh
kemampuan seorang manajer dalam melakukan
pengelolaan yang tepat tentang penggunaan waktu kerja.
Adapun tujuan manajemen waktu dalam keperawatan
adalah melekukan perencanaan dan perorganisasian waktu
secara efektif yang memungkinkan terselenggaranya
asuhan keperawatan langsung pada pasien meliputi
pengkajian ,diagnosa keperawatan,perencanaan
kepeawatan, pelaksanaan dan evaluasi asuhan ,
pendokumentasian, konsultasi, kolaborasi, proses
tansaksi,transportasi, administrasi pelayanan dan lain-
lain.
Prinsip dasar manajemen waktu
Berikut ini prinsip-prinsip dasar manajemen waktu
yang penting diperhatikan :
Sediakan waktu untuk peencanaan dan menetapkan
prioritas
Selesaikan tugas berprioritas tinggi sesegera mungkin
dan tuntaskan tugas sebelum mulai tugas yang lain
Prioritaskan kembali tugas yang tersisa berdasarkan
informasi baru yang terkait.
Tiga kategori prioritas waktu
No. kategori karateristik
1 Jangan dikerjakan •Masalah dapat hilang tanpa diatasi
•Sudah kadaluarasa
•Dapat dikerjakan oleh orang lain
2 Dikerjakan nanti •Tidak disertai jatuh tempo
•Dapat ditunda
•Dapat dipelambat
Alasan penundaan tugas
Tidak ingin memulai
Tidak tahu dari mana memulai
Tidak tahu dari mana memulai meskipun ingin
memulai
3 Dikerjakan •Kebutuhan unit operasional harian
sekaranng •Kegiatan-kegiatan yang telah ditunda, misal :
 kebutuhan staf
Kebutuhan peralatan
rapat
KONSEP MANAJEMEN KEPERAWATAN

1. Pengertian manajemen
manajemen adalah proses perencanaan,
perorganisasian , pengarahan dan pengawasan
usaha-usaha para anggota oganisasi dan penggunaan
sumber-sumber daya organisasi laiinya agar
mencapai tujuan organisasi yang ditetapkan.
Fungsi fungsi manajemen waktu menuut George R.
Terry yaitu :
a. Perencanaan ( planning)
b. Penorganisasian ( organizing)
c. Penggerakan ( actuating)
d. Pengawasan ( controlling )
2. Pengertian waktu
waktu adalah salah satu sumbe daya untuk kerja. Sumber
daya yang mesti dikelola secaa efektif dan efesien.
3. Pengertian manajemen waktu
Manajemen waktu merupakan perencanaan ,
pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan
produktivitas waktu, waktu menjadi sumber daya untuk
kerja, manajemen waktu bertujuan kepada produktifitas
yang berarti rasio output dengan input. Tampak dan
dirasakan seperti membuang –buang waktu dengan
mengikuti fungsi manajemen dalam mengelola waktu.
Meencanakan terlebih dahulu penggunaan waktu
bukanlah suatu pemborosan melainkan memberikan
pedoman dan arah bahkan pengawasan terhadap waktu.
Kualitas manajemen waktu berpedoman pada 4
indikator
1. Tetap merencanakan
2. Tetap mengoganisasikan
3. Tetap menggerakkan
4. Dan tetap melakukan pengawasan
4. Pengetian Manajemen keperawatan
Manajemen keperawatan adalah proses bkerja melalui
staf keperawatan untuk memberikan asuhan
kepeawatan yang profesional. Manaje kepeawatan
dituntut untuk merencanakan, mengorganisir,
memimpin dan mengevaluasi sarana dan prasarana
yang tersediauntuk memberikan asuhan keperawatan
seefesien dan seefektif mungkin bagi individu
keluarga dan masyarakat
5. Pengetian Manajemen waktu dalam
keperawatan
Adalah bagaimanakah seorang perawat bisa
menggunakan waktu seefektif dan seefesien mungkin
dalam melaksanakan tugas yang telah diberikan untuk
merencanakan , mengorganisir, mengarahkan serta
mengawasi sumber-sumber yang ada bbaik sumber
daya maupun sumber dana sehingga dapat
memberikan pelayanan keperawatan yang efektif dan
efesien kepada individu, keluarga dan masyarakat
6. hal-hal menyita waktu
A. Eksternal : telepon, sosialisasi, rapat-rapat, kuang
informasi, komunikasi terbatas, kurang umpan
balik, kurang adekuat penjelasan kebijakan/
prosedure, bawahan tidak kompoten, sistem
penyimpanan infomasi jelek
B. Internal : sifat manusia, perencanaan kurang baik,
gagal menetapkan tujuan, tidak mampu
mendelegasikan, tidak mampu mengatakan tidak,
terlalu banyak krisis, terburu-buru, ragu-ragu tidak
pasti,
7. teknik-teknik mengelola waktu
Komitmen pribadi
Memutuskan apa yang tidak perlu dilakukan
Belajar mengatakan tidak
Mencatat bagaimana waktu digunakan
Merencanakan penggunaan waktu
Kenali waktu utama diri sendiri
Mengatur ruang kerja
8.Cara-cara menetapkan bata-batas dalam
manajemen waktu
1. katakan “tidak”
a.tugas tidak prioritas
b. Tingkat assertiveness
c. Tugas atasan dapat dinegosisasi
2. Mengurangi pekerjaan yang tidak perlu
a. Pilih rapat penting saja
b. Pekerjaan tumpang tindih
c. Mengobrol dijalan, kafetaria
Cara-cara menetapkan bata-batas dalam
manajemen waktu
3. Tetapkan tujuan realistic
4. Delegasi tugas
a. Delegasi bukan menghindari pekerjaan
b. Pilih tingkat pendelegasian
I. Dengan supervise ketat
II. Dengan supervise minimal
III. Tanpa supervasi
Cara-cara menetapkan bata-batas dalam
manajemen waktu
5. Hindari penundaan tugas
a. buat “log waktu” penugasan
b. Kurangi interupsi
c. Hindari krisis berulang
d. Kategorisasi pekerjaan
e. Gunakann waktu tercepat
f. Otomatisasi tugas berulang
9. Faktor penghambat manajemen waktu
efektif
1. Prokrastinasi ( menunda pekerjaan)
a. Menulis laporan ( sulit ) >< membuka email (mudah)
b. Deadline membuat prustasi dan mencegah
penyelesaian tugas ><Deadline menolong menyusun
rencana dan prioritas “ daftar yang akan dikejakan
c. Bekerja baik didalam tekanan waktu >< banyak waktu
yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan
9. Faktor penghambat manajemen waktu
efektif
2. Perfeksionis
a. Diduga ditimbulkan sejak sekolah è sekolah
keperawatan è tidak boleh membuat kesalahan kepada
klien
b. Dapat mengarah ke prokastinasi
1. Takut salah
2. Mengerjakan berulang-ulang
3. Dapat dicegah dengan standar kerja
9. Faktor penghambat manajemen waktu
efektif
3. Tidak mampu memprioritaskan
a. tidak bisa memboboti pekerjaan :
1. Lima waktu
2. Urensi : segera – nanti
3. Berat- ringan pekerjaan
9. Faktor penghambat manajemen waktu
efektif
b. Tidak bisa menyususn berbagai pekerjaan secara
sistematis
c. Dapat diminimalisir dengan cara menetapkan
kategori pekerjaan :
I. Penting dan urgen
II. Tidak penting tapi urgen
III. Tidak penting dan tidak urgen
IV. Penting tapi tidak urgen
10. Gaya manajemen waktu
1. Monokonik
a. Berorientasi waktu
b. Satu pekerjaan untuk satu waktu
c. Menentukan deadline
d. Tidak suka interupsi
e. Mengutamakan “personal space”
10. Gaya manajemen waktu
2. Polikonik
a. Latar belakang budaya meditarian
b. Mengerjakan beberapa pekerjaan sekaligus
c. Mudah didistraksi
d. Toleransi terhadap interupsi
e. Deadline merupakan tujuan, tapi tidak absolute
f. Mudah mengubah rencana
g. Mengutamakan hubungan daripada tugas
h. Membina hubungan jangka panjang
Penelitian
manajemen waktu perawat pelaksana di Rumah Sakit
Ibu dan Anak Kota Banda Aceh pada kategori kurang
baik yaitu 35 responden (56.5%).Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa manajemen waktu dalam
membuat perencanaan dan menentukan prioritas
pada kategori baikyaitu 37 responden (59.7%).Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa manajemen waktu
dalam menyelesaikan tugas dengan prioritas tertinggi
pada kategori baik yaitu 36 responden (58,1%).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa manajemen
waktu dalam menyelesaikan kembali berdasarkan pada
tugas tersisa pada kategori kurang baik yaitu 33
responden (53.2%).Diharapkan kepada perawat
pelaksana dapat meningkatkan manajemen waktu dari
tugas yang perlu dikerjakan dengan mengenali waktu
utama diri sendiri sehingga memotivasi diri dan
meminimalkan gangguan di waktu kerja.
Berikut keterkaitan dengan hasil penelitian peneliti dengan
hasil peneliti lain: Proses manajemen waktu keperawatan
sejalan dengan Nursalam (2011) proses keperawatan sebagai
salah satu metode pelaksanaan asuhan keperawatan secara
professional, sehingga diharapkan keduanya dapat saling
mendukung. Manajemen keperawatan terdiri atas
pengumpulan data, identifikasi masalah, perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi hasil. Karena manajemen
keperawatan mempunyai kekhususan terhadap mayoritas
tenaga daripada seorang pegawai, maka setiap tahapan
dalam proses manajemen lebih rumit jika dibandingkan
dengan pelaksanaan asuhan keperawatan.
 Menurut Putra (2015) bahwa ada hubungan antara implementasi
manajemen waktu perawat pelaksana terhadap asuhan
keperawatan, jadi dapat dikatakan bahwa ketidaklengkapan proses
asuhan keperawatan yang dilakukan oleh perawat dipengaruhi oleh
tingkat pendidikan dan lama kerja dari perawat pelaksana dan
kemampuan perawat melakukan implementasi manajemen waktu.

 Menurut Muhiddin (2013) pelaksanaan asuhan keperawatan dari


aspek waktu rata- rata perawat merasa waktu yang di pergunakan
untuk dapat menyelesaikan pekerjaan tidaklah cukup sehingga
pekerjaan lanjutan yang seharusnya dikerjakan oleh perawat
sebelumnya. Dari hasil observasi yang dilakukan oleh Pangemanan,
dkk (2014) masih ditemukan beberapa perawat yang melakukan
kegiatan diluar tindakan keperawatan seperti melakukan
pemborosan waktu secara eksternal, sehingga mengakibatkan
perawat tidak dapat mengatur waktunya dengan baik.
Untuk meningkatkan kualitas manajemen waktu
perawat dalam proses asuhan keperawatan ada
beberapa upaya yang dapat dilakukan oleh kepala
ruangan untuk meningkatkan manajemen waktu
perawat dalam proses asuhan keperawatan yaitu
berupa: memotivasi perawat, pemberian kompesasi
dan laiinnya
Pernyataan diatas terbukti dengan penelitian yang
dilakukan oleh Lin Inayah (2011) tentang Motivasi
Kerja Meningkatkan Manajemen Waktu di Ruang
Rawat Inap Rumah Sakit daerah Bogor menunjukkan
hasil baik. Sebagian besar motivasi kerja perawat
tinggi (55,1%). Kebutuhan berprestasi tinggi (51,4%),
kebutuhan mempengaruhi tinggi (66,9%), dan
kebutuhan afilisasi tinggi (67,4%). Perawat memiliki
manajemen waktu baik (55,8%), dengan perencanaan
yang baik (53,6%), pengorganisasian baik (51,8%),
pelaksanaan baik (50 %) dan evaluasi baik (56,5%).
Dalam penelitian ini peneliti juga dikemukakan oleh Siagan
(2006) menyatakan bahwa ada rangkaian kejadian, tindakan dan
peristiwa semua harus dikelola sesuai dengan waktu dan
menyadari masa depan melalui imajinasinya artinya setiap
individu dapat mengelola dengan idenya sebagai contoh
memberikan notes apa aja yang kurang dari pekerjaanya
sehingga tidak memboros waktu. Hal ini juga sejalan dengan
penelitian M. Yusuf (2013) mengatakan bahwa perawat yang
bertugas di Ruang Rawat Inap kelas III terlibat selalu siap akan
perubahan kondisi pasien jika ada informasi baru. Terlihat
jawaban dikuesioner dari 66 responden hanya 55 yang menjawab
sering/ selalu memprioritaskan ulang atau kembali berdasarkan
informasi baru.
Peningkatan kualitas dari pelayanan keperawatan
diupayakan dengan melalui pemberdayaan tenaga
keperawatan. Tenaga perawat pelaksana itu sendiri
merupakan tenaga kerja yang berinteraksi 24 jam
dengan klien. Dalam pelayanannya, diperlukan
manajemen waktu yang berasal dari motivasi kerja
seorang perawat pelaksana.

Anda mungkin juga menyukai