MANAJEMEN
WAKTU
ELOK ALFIAH MAWARDI, S.KEP., NS., M.KES.
PENDAHULUAN
Menurut Dewi (2011:7) mengatakan bahwa manajemen waktu adalah perencanaan,
Covey (1994) mengatakan bahwa manajemen waktu tidak dapat dilepaskan dengan
manajemen diri.
Manajemen waktu adalah segenap kegiatan dan langkah mengatur serta
segala bentuk upaya dan tindakan seseorang yang dilakukan secara terencana
agar individu dapat memanfaatkan waktunya dengan sebaik-baiknya (Atkinson
dalam Luthfiana, 2010).
Pengaturan diri merupakan hal yang penting dalam kehidupan seseorang. Semakin
baik pengaturan diri seseorang maka akan mampu mengatur waktunya dengan baik
pula.
b. Motivasi
Seseorang yang memiliki motivasi dalam diri yang tinggi, akan memiliki kemampuan
manajemen waktu yang baik pula.
c. Pencapaian tujuan
Sifat kurang percaya pada orang lain dan ingin semua pekerjaan selesai dengan
sempurna seringkali membuat tersitanya waktu yang kita miliki. Pekerjaan yang
dilakukan orang lain mungkin tidak sebaik jika di lakukan sendiri, akan tetapi jika
pekerjaan tersebut tidak yang utama kenapa tidak didelegasikan saja pada orang lain
dengan tetap diawasi. Hal itu dapat lebihmeringankan pekerjaan, waktu yang ada dapat
digunakan melakukan pekerjaan lain yang lebih berkualitas disamping dapat
meningkatkan rasa percaya diri, kebahagiaan dan rasa hormat dari orang yang kita
kasih tugas.
Ruang kerja yang membosankan dapat membuat pekerja kurang merasa nyaman dalam
melakukan suatu pekerjaannya sehingga dapat mengakibatkan sulitnya mendapat hasil
kerja yang baik.
ASPEK-ASPEK MANAJEMEN WAKTU
1. Menetapkan tujuan
Keenan (1995) mengatakan bahwa dengan menetapkan tujuan dapat membantu
individu untuk memfokuskan perhatian ke arah tujuan atau sasaran yang hendak
dicapai dan merencanakan sesuatu yang harus dikerjakan dalam batasan waktu
yang tersedia sehingga dapat mencapai target yang diinginkan.
2. Menyusun prioritas
Urutan prioritas dibuat berdasarkan peringkat, yaitu dari prioritas yang tertinggi
sampai dengan prioritas yang terendah.Urutan prioritas dibuat dengan
mempertimbangkan hal-hal mana yang dirasakan penting, mendesak, dan
seharusnya dikerjakan terlebih dahulu sehingga target dapat tercapai sesuai
dengan keinginan dalam batas waktu yang ditentukan. Menurut Atkinson (1990),
dalam menyusun prioritas dibutuhkan ketelitian tinggi dan kemampuan menyusun
strategi agar hasil pokok dan penggunaan waktu dapat tercapai secara maksimal.
3. Menyusun jadwal
Jadwal adalah daftar kegiatan yang akan dilakukan beserta urutan waktu dalam
suatu periode tertentu. Kegiatan dalam menyusun jadwal tersebut terdiri dari dua
jenis, yaitu kegiatan yang bersifat rutin dan kegiatan yang
LANJUTAN
4. Bersikap Asertif
Sikap asertif dapat diartikan sebagai sikap tegas untuk berkata
"Tidak" atau menolak suatu permintaan atau tugas dari orang lain
dengan cara positif tanpa harus merasa bersalah dan menjadi agresif.
5. Bersikap Tegas, merupakan strategi yang diterapkan guna
menghindari pelanggaran hak dan memastikan bahwa orang lain
tidak mengurangi efektivitas penggunaan waktu.
6. Menghindari Penundaan
Penundaan merupakan penangguhan suatu hal hingga terlambat
dikerjakan. Penundaan dalam pelaksanaan tugas dapat menyebabkan
ketidakberhasilan dalam menyelesaikan pekerjaan tepat waktu,
kemudian merusak jadwal kegiatan yang telah disusun secara apik
serta mengganggu tercapainya tujuan yang telah ditetapkan.
6. Meminimumkan waktu yang terbuang
pasif maupun aktif yang dilakukan secara berlebihan serta diluar jadwal dan
perencanaan.
perjalanan pulang pergi, melamun, menunggu, dan melayani tamu tak diundang,
mengerjakan sesuatu yang seharusnya dikerjakan orang lain.
FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN WAKTU
1. Perencanaan Waktu
Perencanaan diartikan sebagai suatu proses untuk menentukan tujuan dan sasaran yang
ingin dicapai dengan mengambil langkah-langkah yang tepat dalam mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Dalam artian ini perencanaan waktu merupakan penentuan waktu yang
tepat agar sesuai dan tepat dengan tujuan yang direncanakan berkaitan dengan waktu,
maka rencana membuat jadwal bisa harian, mingguan, dan bulanan.Rencana dibuat
dengan menitikberatkan prioritas kerja seseorang. Ciri-ciri perencanaan waktu, yaitu:
a. Jelas, dalam mengidentifikasi pekerjaan yang dilakukan. Jadwal kegiatan harus
didistribusikan secara harian, mingguan, dan bulanan sehingga seseorang dapat
mengerjakan tugas yang diembannya.
b. Realistis, dalam arti berdasarkan pemikiran dalam mengatur jadwal, bila Anda baru
saja menyelesaikan tugas, jangan memaksa diri untuk menyelesaikan tugas yang
selanjutnya. Jadi, jangan sampai Anda terkekang dengan jadwal yang anda buat tersebut.
c. Fleksibel, dalam artian ini, jadwal kegiatan yang telah dibuat hendaknya dapat diubah
sesuai dengan situasi dan kondisi yang terjadi serta dapat mengantisipasi perubahan yang
ada.
d. Berkesinambungan, dalam arti perencanaan jadwal kegiatan pimpinan berjalan terus
menerus sehingga stagnan atau berhenti pada periode tertentu.
2. Pengorganisasian Waktu
jadwal selanjutnya
PENTINGNYA MANAJEMEN WAKTU
1. Dapat meningkatkan keteraturan hidup, percaya diri dan disiplin.
8. Dapat menyelesaikan lebih banyak pekerjaan dan diperolehnya prestasi kerja yang
baik.
Skala Prioritas adalah tingkat-tingkat yang memiliki kriteria tertentu atas segala sesuatu
yang diutamakan. Berikut adalah beberapa hal-hal yang mempengaruhi Skala Prioritas :
d. Kemampuan diri.
e. Tingkat pendapatan.
f. Status sosial.
g. Lingkungan.
Skala prioritas mirip halnya dengan konsep matriks manajemen waktu Stephen
Covey. Konsep ini dikenalkan dalam bukunya yang berjudul “7 Habits of Effective
People”.
Matriks ini terdapat 4 kuadran, yaitu Kuadran I (mendesak dan penting), Kuadran II
(tidak mendesak tapi penting), Kuadran III (mendesak tetapi tidak penting), Kuadran
IV (tidak mendesak dan tidak penting).
KUADRAN I
Pada kuadran I, tipe pekerjaan penting dan