Anda di halaman 1dari 10

MANAJEMEN ASN

“DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL”

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


TAHUN 2022
BAB I
DESKRIPSI KASUS

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Pada instansi pemerintah disiplin kerja merupakan modal yang penting yang harus
dimiliki oleh Pegawai Negeri Sipil (PNS), karena menyangkut pemberian pelayanan publik.
Peranan PNS dalam menentukan keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan sangat penting. Sikap disiplin harus dimiliki oleh PNS, kinerja yang baik,
sikap dan perilaku yang penuh dengan kesetiaan dan ketaatan kepada negara, bermoral
dan bermental baik, professional, serta sadar akan tanggung jawab sebagai pelayan public
mampu menjadi perekat persatuan dan kesatuan bangsa.
Peraturan terkait disiplin PNS sangat diperlukan untuk dijadikan pedoman dalam
menegakkan disiplin dan menjamin tata terbit dan kelancaran pelaksanaan tugas PNS.
Dalam upaya ini, pemerintah menerbitkan Peraturan tentang disiplin PNS yaitu dimulai dari
Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1952 tentang Hukuman Jabatan, Peraturan Nomor
6 Tahun 1974 tentang Pembatasan Kegiatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Usaha Swasra,
Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil.
Peraturan Pemerintah RI Nomor 94 Tahun 2021 tentang disiplin pegawai negeri sipil.
Menurut M. Suparno (1992:85), Peraturan Disiplin PNS adalah peraturan yang
mengatur kewajiban, larangan, dan sanksi apabila kewajiban-kewajiban tidak ditaati atau
dilanggar oleh PNS. Dengan maksud untuk mendidik dan membina PNS, bagi mereka yang
melakukan pelanggaran atas kewajiban dan larangan dikenakan sanksi berupa hukuman
disiplin.
Adanya peraturan yang telah diterbitkan dengan tujuan yang sangat mulia ini, tidak serta
merta dapat menurunkan pelanggaran disiplin yang dilakukan PNS. Masih banyaknya
ditemukan pelanggaran terakit disiplin oleh PNS ini dikarenakan tidak ada kesadaran dan
kepedulian penuh dalam pelaksanaan tugas dan kewajibannya.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian permasalahan yang telah disampaikan, rumusan masalah yang
akan diambil dalam penulisan makalah ini adalah “Apa yang menyebabkan penegakan
disiplin PNS di Indonesia masih belum maksimal untuk menekan pelanggaran
disiplin PNS”?
BAB II

KRONOLOGI PERMASALAHAN

Tingkat disiplin yang tinggi merupakan cerminan tanggungjawab seseorang terhadap


tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Pada instansi pemerintah disiplin kerja merupakan
modal penting yang harus dimiliki oleh Aparatur Sipil Negara kaena menyangkut pemberian
pelayanan publik Setiap tahunnya selalu ada pelanggaran disiplin PNS ini, tahun 2022
pelanggaran disiplin terkait bolos kerja menjadi kasus terbanyak. Ini merupakan pertanda
adanya perilaku dan lengah dari kewajiban mereka sebagai PNS. Dengan masih banyaknya
ditemukan ketidak disiplinan PNS dalam bekerja dikarenakan tidak ada rasa kepedulian untuk
melaksanakan tugasnya.
Pemerintah telah mengeluarkan banyak peraturan terkait dengan disiplin PNS
ini,namun nyatanya masih adanya pelanggaran disiplin memberikan indikasi bahwa ada
kendala yang dihadapi terkait menegakkan disiplin PNS di Indonesia untuk menekan
pelanggaran disiplin PNS. Ditahun 2020 sebanyak 18 PNS yang diberikan sanksi disiplin PNS
Di Kabupaten Blora dimana 8 diantaranya tergolong pelanggaran berat, kemudian di tahun
2021 periode Januari sampai Juni di Pemerintahan Kabupaten Trenggalek Hukuman Disiplin
(Hudis) terdapat 14 kasus dimana 6 kasus terkait pelanggaran disiplin dan netralitas, 1 kasus
asusila dan 1 kasus pidana penipuan. Menurut Haryanti (2019), memaparkan bahwa
berdasarkan SAPK (Sistem Aplikasi Pelayanan Kepegawaian) Badan Kepegawaian Negara
(BKN), laporan hukuman disiplin Pegawai Negeri Sipil yang masuk ke BKN berdasarkan data
pada SAPK BKN Tahun 2017 sebanyak 3.066 pegawai, dengan rincian; Instansi Pusat yang
dijatuhi hukuman disiplin Tahun 2017 berjumlah 879 pegawai, sedangkan Pegawai Negeri
Sipil pada Instansi 25 Daerah yang dijatuhi hukuman disiplin Tahun 2017 berjumlah 2.187
pegawai. Berdasarkan laporan hukuman disiplin Pegawai Negeri Sipil yang masuk pada
Badan Kepegawaian Negara (BKN) pada data di SAPK BKN Tahun 2018 sebanyak 3.383
pegawai, dengan rincian; Instansi Pusat yang dijatuhi hukuman disiplin Tahun 2018 berjumlah
1.003 pegawai, sedangkan Pegawai Negeri Sipil pada Instansi Daerah yang dijatuhi hukuman
disiplin Tahun 2018 berjumlah 2.380 pegawai. Jika dibandingkan jumlah Pegawai Negeri Sipil
Instansi Pusat yang mendapat hukuman disiplin pada tahun 2017 dengan Pegawai Negeri
Sipil yang mendapat hukuman disiplin pada tahun 2018 mengalami kenaikan sebesar 14.10%,
sedangkan Pegawai Negeri Sipil Instansi Daerah yang mendapat hukuman disiplin pada
tahun 2017 dan tahun 2018 mengalami kenaikan sebesar 8.82%, dengan berdasarkan data-
data di atas dapat disimpulkan bahwa tingkat kedisiplinan Pegawai Negeri Sipil di beberapa
instansi pemerintahan masih rendah, hal ini mencerminkan bahwa perlu adanya transformasi
kinerja untuk dapat meningkatkan kedisiplinan para Aparatur Sipil Negara agar kembali pada
tugas dan fungsinya yaitu melayani masyarakat sebagaimana mestinya.
BAB III

DASAR HUKUM

Menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara,


Manajemen PNS terdiri dari Penyusunan dan Penetapan Kebutuhan, Pengadaan, Pangkat
dan Jabatan, Pengembangan Karier, Pola Karier, Promosi, Mutasi, Penilaian Kinerja,
Penggajian dan Tunjangan, Penghargaan, Disiplin, Pemberhentian, Pensiun dan Tabungan
Hari Tua, dan Perlindungan. Adapun isu yang dibahas dalam makalah ini adalah disiplin
PNS, dengan dasar hukum sebagai berikut:
a. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian
b. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pemerintahan Daerah
c. Peraturan Pemerintah No. 4 Tahun 1966 tentang Pemberhentian/Pemberhentian
Sementara Pegawai Negeri Sipil
d. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1979 tentang Pemberhentian Pegawai Negeri
Sipil sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 65 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 32
Tahun 1979 tentang Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil
e. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 tentang g Izin Perkawinan Dan Perceraian
Bagi Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 45 Tahun 1990 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun
1983 tentang Izin Perkawinan Dan Perceraian Bagi Pegawai Negeri Sipil
f. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan,
Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil
g. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2004 tentang Larangan Pegawai Negeri Sipil
Menjadi Anggota Partai Politik.
h. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 tentang Pembinaan Jiwa Korps dan Kode
Etik Pegawai Negeri Sipil.
i. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang pembagian urusan pemerintahan
antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota.
j. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah.
k. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil.
l. Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 21 Tahun 2010 tentang
Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin
Pegawai Negeri Sipil.
m. Peraturan Pemerintah RI Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil.
BAB IV
ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

Berdasarkan kronologi permasalahan yang terlah dijelaskan pada Bab III, dapat
disimpulkan bahwa adanya pelanggaran disiplin PNS walaupun sudah diberikan sebuah
peraturan yang tegas tidak serta memberikan efek untuk menurunkan ataupun menekan
pelanggaran disiplin PNS.
Adapun menurut penulis hal yang menyebabkan penegakan disiplin PNS di
Indonesia masih belum maksimal untuk menekan pelanggaan disiplin PNS sebagai berikut:
a) Pengawasan dan Pembinaan PNS
Pengawasan dalam suatu lembaga yang dilakukan oleh pimpinan kepada bawahan
sangat lemah sehingga bawahan merasa tidak diawasi, bebas beraktifitas dan
menganggap pekerjaan kantor tidak penting. Akibatnya, bawahan bekerja tidak
sungguh-sungguh, tidak membuat hasil pekerjaan dan laporan dibuat tidak sesuai
dengan kenyataan. Kurangnya pembinaan dari atasan juga merupakan salah satu
faktor banyaknya pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh PNS.
b) Kurangnya kesadaran PNS akan pentingnya kedisiplinan.
Kurangnya kesadaran PNS akan peraturan dan tata tertib kepegawaian. Sebuah
peraturan akan ditaati bila peraturan tersebut mempunyai sanksi yang tegas. Adanya
pegawai yang melakukan pelanggaran tetapi tidak segera diberikan sanksi, sehingga
PNS tidak takut hukuman disiplin dan tidak takut melakukan perbuatan indisipliner.
c) Peraturan atau Tata Tertib.
Adanya prosedur yang lama dan berbelit-belit dalam memberikan sebuah sanksi
administrasi. Selain itu, kurang tegasnya sanksi yang diberikan oleh Pejabat yang
berwenang bilamana seorang PNS terbukti melakukan pelanggaran disiplin.
Pemberian sanksi ini bertujuan untuk memberikan efek jera agar Pegawai Negeri
Sipil yang lain tidak meniru atau melakukannya. Oleh karena itu setiap pejabat yang
berwenang menghukum, wajib memeriksa lebih dahulu dengan seksama terhadap
Pegawai Negeri Sipil yang melakukan pelanggaran disiplin Pegawai Negeri Sipil.
Dengan penjelasan sebab penegakan disiplin PNS di Indonesia masih belum
maksimal untuk menekan pelanggaan disiplin PNS, upaya yang perlu dilakukan agar
penegakan pelanggaran disiplin ini dapat maksimal menekan pelanggaran PNS, solusi yang
dapat penulis tawarkan sebagai berikut :
a. Pengawasan dan pembinaan dini di lingkungan kerja terkait disiplin.
Tujuannya adalah agar PNS ini memiliki pemahaman dan kendali diri akan fungsi dan
tanggungjawab mereka sebagai aparatur negara sehingga kemudian akan
menumbuhkan kesadaran dari dalam diri mereka untuk melaksanakan kewajibannya
dengan penuh moral serta dengan pengawasan ini memberikan mereka pengingat
bahwa apa yang mereka lakukan sejatinya akan diberikan perhatian baik buruknya
oleh karena itu akan meberikan dampak kepada pegawai agar melaksanakan tugas
pokok dan fungsinya sebagai pelayan public yang bermartabat, bermoral dan
berdedikasi.
b. Sanksi atau hukuman yang tegas terhadap PNS yang terbukti melakukan pelanggaran
disiplin dengan cara segera memberi sanksi melalui tahapan atau prosedur yang
efektif dan efisien sehingga efek jera yang didapatkan bisa langsung nyata terlihat dan
dirasakan.
BAB V
ALTERNATIF SOLUSI PEMECAHAN MASALAH

Selain beberapa solusi utama yang telah disampaikan penulis pada Bab IV, terdapat
beberapa alternatif solusi yang dapat penulis tawarkan dalam upaya yang perlu dilakukan
agar penegakan pelanggaran disiplin ini dapat maksimal menekan pelanggaran PNS, yaitu
sebagai berikut:
a. Melakukan sosialisasi tentang peraturan-peraturan yang berkaitan dengan disiplin
Pegawai Negeri Sipil. Kegiatan sosialisasi bisa melalui Pendidikan Dan Latihan
(Diklat), Bimbingan Teknis (Bimtek), serta bentuk program kerja lainnya yang bertujuan
memberikan pemahaman peraturan yang berkaitan disiplin Pegawai Negeri Sipil.
Hal ini perlu dilakukan, karena dengan adanya sosialisasi ini dapat memberikan
pengetahuan dan pemahaman kepada PNS tentang disiplin PNS. Ketika mereka
mengetahuinya maka tidak ada alasan untuk melanggarnya sehingga alasan klasik
terkait ketidakpahaman PNS menjadi suatu alasan yang tidak bisa dibenarkan.
b. Adanya peran pemimpin
Pimpinan dapat memberikan motivasi kepada para pegawainya agar memiliki disiplin
dan semangat kerja atau etos kerja yang tinggi. Hal ini akan memberikan dampak
kepada pegawai karena memiliki pemimpin yang memberikan contoh dan juga model
untuk terus disiplin dalam bekerja.
c. Adanya reward and punishment. Reward tidak harus berbentuk uang tetapi dapat juga
dapat berupa pujian ataupun penghargaan sebagai karyawan teladan. Sementara itu
bagi pegawai yang tidak disiplin diberikan sanksi.
BAB VI

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pada instansi pemerintah disiplin kerja merupakan modal yang penting yang harus
dimiliki oleh Pegawai Negeri Sipil (PNS), karena menyangkut pemberian pelayanan publik.
Peranan PNS dalam menentukan keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan sangat penting. Adanya peraturan yang telah diterbitkan dengan tujuan yang
sangat mulia ini, tidak serta merta dapat menurunkan pelanggaran disiplin yang dilakukan
PNS. Masih banyaknya ditemukan pelanggaran terakit disiplin oleh PNS ini dikarenakan tidak
ada kesadaran dan kepedulian penuh dalam pelaksanaan tugas dan kewajibannya. Hal yang
menyebabkan penegakan disiplin PNS di Indonesia masih belum maksimal untuk menekan
pelanggaan disiplin PNS yaitu: a) Pengawasan dan Pembinaan PNS, b) Kurangnya
kesadaran PNS akan pentingnya kedisiplinan, c) Peraturan atau Tata Tertib. Solusi yang
penulis tawarkan yaitu melakukan pengawasan dan pembinaan dini di lingkungan kerja terkait
disiplin, memberikan sanksi atau hukuman yang tegas, melakukan sosialisasi tentang
peraturan-peraturan yang berkaitan dengan disiplin Pegawai Negeri Sipil, adanya peran
pemimpin serta adanya reward and punishment.

B. TINDAK LANJUT
Tindak lanjut yang dapat dilakukan adalah dengan memaksimalkan peran
pengawasan dan pembinaan terkait disiplin PNS ini dalam hal ini dengan memberikan sanksi
atau hukuman yang benar-benar nyata dan segera Ketika pelanggaran itu terjadi agar efek
jera didapatkan dan tidak ada PNS yang merasa Ketika melakukan pelanggaran adalah hal
yang biasa. Diberikan pelatihan atau pembinaan menjadi sangat diperlukan dengan tujuan
agar PNS mengetahui dan telah memahami akan kewajibannya dan terkait dengan disiplin
sebagai aparatur negara.
DAFTAR PUSTAKA

Sumber Peraturan Perundang-Undangan:


Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 Tentang pokok-pokok kepegawaian sebagaimana
telah diubah dengan Undang-Undang Nomor43 Tahun 1999 Tentang perubahan
atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 Tentang pokok-pokok kepegawaian.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah
diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008
Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004.
Peraturan Pemerintah No. 4 Tahun 1966 Tentang Pemberhentian/Pemberhentian Sementara
Pegawai Negeri.
Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1979 Tentang Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 65 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah
Nomor 32 Tahun 1979 tentang Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil.
Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 Tentang Izin Perkawinan Dan Perceraian Bagi
Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 45 Tahun 1990 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 10
Tahun 1983 Tentang Izin Perkawinan Dan Perceraian Bagi Pegawai Negeri Sipil.
Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 Tentang Wewenang Pengangkatan,
Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil.
Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Larangan Pegawai Negeri Sipil Menjadi
Anggota Partai Politik.
Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 Tentang Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik
Pegawai Negeri Sipil.
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 Tentang pembagian urusan pemerintahan
antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota.
Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Organisasi Perangkat Daerah.
Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil.
Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 21 Tahun 2010 Tentang Ketentuan
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin
Pegawai Negeri Sipil.
Peaturan Pemerintah RI Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil
Sumber Buku:
Fatimah, Elly dan Erna Irawati. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS-Manajemen Aparatur Sipil
Negara. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara, 2017
Sumber Website:
Badan Kepegawaian Negara. 2022 Pendekatan Sense Of Belongung Dalam Upaya
Internalisasi Budaya Kerja “Berakhlak”ASN Nomor: 047-April 2022 ISSN: 2541-
4267 Diakses melalui Policy-Brief-April-202.-New-Copy.pdf (bkn.go.id) pada 03
Juli 2022.

Anda mungkin juga menyukai