Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

PENERAPAN SANKSI ADMINISTRASI TERHADAP


APARATUR SIPIL NEGARA

Di susun oleh :
Yuvita Dewi Melati 220410
Putri Julia Nabila 22041064
Azharin Natasya
Sinta Widari
Mariati

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS ASAHAN
2022/202
COVER
KATA PENGANTAR ………………………………………
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.Latar belakang
1.2.Rumusan masalah
1.3.Tujuan penulisan

BAB 11
PEMBAHASAN
Kata pengantar
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmatnya kami dapat menyelesaikan makalah penerapan
sanksi administrasi terhadap aparatur sipil negara" ini tepat waktu
tanpa ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.
Besar harapan kami semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan wawasan para pembaca. Kami menyadari bahwa
masih terdapat kekurangan dalam makalah ini dan kami sangat
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca untuk
penyempurnaan makalah ini.
PENDAHULUAN

1.1.Latar belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai unsur utama penyelenggara
pemerintahan negara memiliki peran penting dalam mewujudkan tujuan
nasional dan memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. Sebagai
abdi negara dan abdi masyarakat, ASN dituntut untuk senantiasa
menjunjung tinggi nilai-nilai dasar ASN yang meliputi integritas,
profesionalisme, netralitas, kompetensi, dan akuntabilitas dalam
menjalankan tugas penyelenggaraan negara dan pemerintahan.

Guna mendukung penegakan nilai-nilai tersebut, ASN wajib tunduk dan


patuh pada berbagai regulasi yang mengatur kedisiplinan dan etika ASN.
Peraturan tersebut antara lain Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara, Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun
2010 tentang Disiplin PNS, Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004
tentang Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik PNS, serta peraturan
turunannya baik di level nasional maupun masing-masing instansi.

Peraturan disiplin PNS secara rinci mengatur kewajiban, larangan, dan


sanksi administratif apabila kewajiban tidak ditaati atau dilanggar oleh
PNS. Pelanggaran disiplin yang sering terjadi antara lain tidak masuk
kerja tanpa alasan yang sah, mangkir dari tugas, terlambat hadir,
melakukan pungutan tidak sah, menyalahgunakan wewenang jabatan,
melanggar larangan merangkap jabatan, hingga melakukan tindak pidana
korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).

Akan tetapi, pada implementasinya masih banyak ditemukan kasus


pelanggaran disiplin dan etika PNS di Indonesia. Tingkat kedisiplinan dan
kepatuhan PNS terhadap kode etik dinilai masih sangat rendah. Hal ini
dapat dilihat dari masih tingginya tingkat ketidakhadiran, keterlambatan
kerja, penyelesaian pekerjaan yang tidak tepat waktu, penyimpangan
wewenang jabatan, hingga maraknya kasus KKN dan perselingkuhan
oknum PNS.

Kondisi tersebut tentu sangat merugikan citra ASN dan menghambat


capaian kinerja birokrasi dalam menyelenggarakan pemerintahan dan
pelayanan publik yang maksimal. Oleh karena itu, perlu dilakukan
penegakan disiplin dan pemberian sanksi yang tegas dan konsisten
terhadap ASN yang terbukti melanggar peraturan yang berlaku. Sanksi
administrasi dimaksudkan untuk memberikan efek jera sekaligus
memperbaiki perilaku ASN di masa mendatang.

Namun, penerapan sanksi administrasi selama ini dinilai masih belum


optimal. Hal ini disebabkan proses birokrasi yang berbelit-belit,
inkonsistensi dan tebang pilih dalam pemberian sanksi, serta minimnya
transparansi proses pemberian sanksi kepada ASN yang melanggar.
Akibatnya, tidak jarang kasus pelanggaran disiplin dan etika ASN terus
terulang karena tidak adanya efek jera.

Oleh karena itu, perlu dilakukan evaluasi dan perbaikan yang


komprehensif terkait tata cara dan mekanisme pemberian sanksi
administratif kepada ASN, agar lebih efektif dalam membentuk PNS yang
memiliki kedisiplinan dan etika yang tinggi. Hal ini sangat penting guna
mewujudkan birokrasi pemerintahan yang profesional, berintegritas, dan
memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.

1.2.Rumusan masalah

Rumusan masalah yang akan di bahas adalah sebagai berikut :


1.Apa saja jenis-jenis sanksi administrasi yang dapat dikenakan pada
Aparatur Sipil Negara (ASN)
2. Bagaimana penerapan sanksi administrasi pada ASN yang terbukti
melanggar peraturan disiplin dan kode etik pegawai negeri sipil?

1.3.Tujuan penulisan

1. Untuk mengetahui dan menjelaskan jenis-jenis sanksi administrasi yang


dapat diberikan kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku, khususnya PP No. 53 Tahun
2010 tentang Disiplin PNS.
2. Untuk menganalisis penerapan sanksi administrasi pada ASN yang
terbukti melanggar peraturan disiplin dan kode etik PNS, beserta kendala
dan permasalahan yang muncul dalam implementasinya.
3.Sebagai referensi dan tambahan wawasan bagi pembaca terkait upaya
penegakan disiplin dan etika ASN melalui sanksi administratif yang
sesuai peraturan.
Pembahasan

Sanksi administratif adalah sanksi yang dikenakan terhadap pelanggaran


administrasi atau ketentuan undang-undang yang bersifat administratif.
Sanksi administratif dapat berupa denda, peringatan tertulis, pencabutan
izin tertentu, dan lain-lain.
Sejak diterbitkannya Undang-Undang RI Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara, pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah
dengan
perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah disebut sebagai
Pegawai Aparatur Sipil Negara (selanjutnya disingkat Pegawai ASN).
Dalam
Undang-Undang ini, disebutkan secara tegas bahwa Aparatur Sipil Negara
merupakan profesi bagi pegawai ASN yang diangkat oleh pejabat
pembina
kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau
diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang
undangan yang berlaku. Adapun pelaksanaan Menejemen ASN
berdasarkan
pada perbandingan antara kompetensi dan kualifikasi yang dimiliki calon
dalam rekrutmen, pengangkatan, penempatan, dan promosi ppada jabatan
sejalan dengan prinsip good governance (tata kelola pemerintahan yang
baik).
Pagawai Negeri Sipil (PNS) merupakan unsur aparatur negara untuk
menyelenggarakan Pemerintahan dan Pembangunan dalam rangka
mencapai
tujuan Negara Indonesia seperti tertuang dalam pembukaan Undang-
Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, tujuan Negara Indonseia
adalah
untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa
dan ikut melaksanakan ketertiban dunia. Keempat tujuan Negara ini hanya
dapat dicapai dengan adanya pembangunan Nasional yang dilakukan
dengan
perencanaan yang matang, realistik, terarah, terpadu, bertahap,
bersungguh
sungguh. Berdayaguna dan berhasil guna.
Tujuan Pembangunan Nasional adalah untuk membentuk suattu
masyarakat adil dan makmur, seimbang material dan spiritual berdasarkan
Pancasila di dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Kelancaran pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan Nasional itu
terutama sekali tergantung pada kesempurnaan aparatur negara yang pada
pokoknya tergantung dari kesempurnaan pegawai negeri sipil (sebagian
dari aparatur negara).
Perlu diketahui pengertian dari Aparatur Sipil Negara sebagaimana
tercantum dalam Pasal 1 angka 1 dan 2 Undang-Undang RI Nomor 5
Tahun
2014 selanjutnya disebut Undang-Undang ASN, yaitu sebagai berikut :
1. Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi
bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian
kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. 2. Pegawai Aparatur Sipil
Negara yang selanjutnya disebut Pegawai ASN adalah pegawai negeri
sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh
pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan
pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan
peraturan perundang-undangan.
Disiplin kerja merupakan modal penting yang harus dimiliki oleh ASN,
sebab menyangkut pemberian pelayanan publik, namun ironisnya,
kualitas
etos kerja dan disiplin kerja ASN secara umum masih tergolong rendah ini
disebabkan banyaknya permasalahan yang dihadapi oleh para ASN.
Permasalahan tersebut antara lain kesalahan penempatan dan
ketidakjelasan
jalur karier yang ditempuh namun, pemerintah terus berusaha melakukan
reformasi birokrasi ditubuh ASN. Salah satu tolok ukur keberhasilan
organisasi adalah tercapainya suatu tujuan organiasi, karena didalamnya
mengandung unsur-unsur penilaian kinerja ASN antara lain :
ketaatan/kepatuhan, kesetiaan, kesungguhan dalam menjalankan tugas
termasuk sikap disiplin, rasa tanggung jawab yang tinggi, loyalitas
terhadap
tugas yang diberikan sehingga dapat mengarahkan segala SDM secara
efektif
dan efisien untuk mencapai tujuan organisasi. Penerapan disiplin yang
tinggi
diupayakan agar timbul dari kesadaran ASN sehingga berpotensi
terciptanya
produktivitas organisasi yang dapat mempercepat pencapaian tujuan
organissasi.

Anda mungkin juga menyukai