Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

TINDAKAN KESEWENANG-WENANGAN ASN DENGAN MELAKUKAN


TINDAKAN INDISIPLINER

Dosen Pengampuh:

Yarhamdhani SE, M.SP

Disusun Oleh:
1. Abram Satria Batunta Tarigan (198520055) 12. M Rizky Tamimi (198520122)
2. Arief Gunawan muttaqin Hutapea (198520150) 13. Muharry Akbar (198520062)
3. Alya Fachira Lubis (198520111) 14. Mulia Siregar (198520035)
4. Anggun Tasya (198520027) 15. Meylan Sinthyia (198520199)
5. Annisa Sofiana (198520068) 16. Natasya Aurelia (198520195)
6.Beby Olivia (198520202) 17. Novia Putri Ananda (198520125)
7. Dinda Puspita Sari (198520198) 18. Putri Mayasari (198520086)
8.Geloria Barus (198520079) 19. Riana Nopitasari (198520070)
9.Hizkia Adimaswan (198520037) 20. Regan Kusuma (198520205)
10.Ivana Veronica Tarigan (198520123) 21. Weni Dian Lestari (198520048)
11. Jessica Anggriany Purba (198520172) 22. Maria Stefana (198520181)

FAKULTAS ILMU SOCIAL DAN POLITIK


PROGRAM ADMINISTRASI PUBLIK
UNIVERSITAS MEDAN AREA
2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut Nama Tuhan YME yang maha Pengasih lagi Maha penyayang,
dengan ini kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat-
Nya kepada kita, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang kami beri judul
“Tindakan Sewenang-wenang ASN melakukan tindakan indispliner” Adapun makalah ini
telah kami usahakan semaksimal mungkin dan kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak
Yarhamdani, SE, M.SP selaku dosen mata kuliah Hukum Administrasi Negara yang telah
memberikan tugas sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan
bidang studi yang kami tekuni. Kami menyadari, makalah yang kami kerjakan ini masih jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan
demi kesempurnaan makalah ini

Medan, 14 Juni 2022

(Penulis)
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tindakan kesewenang-wenangan pejabat Administrasi negara sering kali terjadi di


sekitar kita. Mau itu dari tingkat terkecil sampai yang terbesar, dari tingkat perdesaan sampai
tingkat negara. Hal ini seolah lazim terjadi dan seolah-olah sudah sewajarnya terjadi. Salah
satu pejabat negara sering kita lihat dan sering kita temui adalah ASN atau aparatur sipil
negara. ASN adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan
perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. dengan perjanjian kerja yang diangkat
oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau
diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan. Pegawai
negeri sipil yang disingkat PNS adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat
tertentu, diangkat sebagai pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian
untuk menduduki jabatan pemerintahan. Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk
menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari
intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.

ASN dalam pengelolaannya diatur dalam manajemen ASN yaitu Sistem Manajemen
Kepegawaian yang meliputi sistem perencanaan, pengembangan karier, penggajian, dan batas
usia pensiun. Diharapkan aturan ini mampu memperbaiki manajemen pemerintahan yang
berorientasi pada pelayanan publik, sebab PNS tidak lagi berorientasi melayani atasannya,
melainkan masyarakat. Aturan ini menempatkan PNS sebagai sebuah profesi yang bebas dari
intervensi politik dan akan menerapkan sistem karier terbuka yang mengutamakan prinsip
profesionalisme, yang memiliki kompetensi, kualifikasi, kinerja, transparansi, objektivitas,
serta bebas dari intervensi politik dan KKN yang berbasis pada manajemen sumber daya
manusia dan mengedepankan sistem merit menuju terwujudnya birokrasi pemerintahan yang
profesional.

Sebuah kenyataan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari mengenai birokrasi


adalah bahwa Pegawai Negeri Sipil Daerah kerja santai, pulang cepat dan mempersulit
urusan serta identik dengan sebuah adagium mengapa harus dipermudah apabila dapat
dipersulit. Hal tersebut sudah sangat melekat dalam benak publik di Indonesia sehingga
banyak kalangan yang berasumsi bahwa perbedaan antara dunia preman dengan birokrasi
hanya terletak pada pakaian dinas saja
Pasal 1 angka 1 Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 menyatakan bahwa Disiplin
Pegawai Negeri Sipil adalah kesanggupan Pegawai Negeri Sipil untuk mentaati kewajiban
dan menghindari larangan yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan dan/atau
peraturan kedinasan yang apabila tidak ditaati atau dilanggar dijatuhi hukuman disiplin.

B. Rumusan Masalah

1. Apa bentuk bentuk indispiliner wewenang oleh ASN


2. Bagaimana pandangan hukum terhadap ASN yang tidak disiplin
3. Bagaimana penegakan hukum terhadap peraturan disiplin ASN terkait dengan
meningkatnya pelanggaran disiplin ASN

C. Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui bentuk Indispiliner wewenang oleh ASN


2. Untuk mengetahui bagaimana padangan hokum terhadap ASN yang tidak disiplin
3. Untuk mengetahui penegakan hukum terhadap peraturan disiplin ASN
BAB II

PEMBAHASAN

A. Bentuk-bentuk tindakan kesewenang wenangan oleh ASN

Dalam memenuhi tugasnya sudah hakikatnya ASN berkewajiban dan bertanggung


jawab untuk memberikan layanan publik yang baik dan profisional. Dengan demikian
pelayanan publik dapat diartikan sebagai pemberian layanan keperluan orang atau masyarakat
yang mempunyai kepentingan pada organisasi itu sesuai dengan aturan pokok dan tata cara
yang telah ditetapkan. Namun kenyataanya yang terjadi ASN malah bertindak
sewenangwenang dan melanggar disiplin birokrat.

Adapun bentuk pelanggaran disiplin bermacam-macam bentuknya, pelanggaran


disiplin adalah setiap ucapan, tulisan, atau perbuatan Pegawai Negeri Sipil yang tidak
mentaati ketentuan tentang kewajiban-kewajiban dan melanggar ketentuan tentang larangan-
larangan, baik itu dilakukan di dalam maupun di luar jam kerja.

Penegakan disiplin terhadap pegawai negeri sipil (PNS) dinilai masih belum dapat
dilakukan maksimal. Berdasarkan data Badan Kepegawaian Negara (BKN), pelanggaran
disiplin masih dilakukan oleh banyak PNS. Pada 2017 masih ribuan PNS yang terkena sanksi
disiplin. Data dalam sistem peringatan dini Kedeputian Bidang Pengawasan dan
Pengendalian BKN mencatat sepanjang 2017 sebanyak 1.759 PNS telah dijatuhi hukuman
disiplin.

Seperti sebuah kasus yang pernah terjadi di belahan negeri ini, Seorang aparatur sipil
negara (ASN) atau PNS di Aceh diberhentikan dengan tidak hormat karena ketahuan tidak
masuk kerja selama dua tahun dan tetap mendapat gaji. PNS yang tak disebutkan namanya ini
bolos kerja sejak tahun 2017, hal ini tentu sangat merugikan bagi negara dan masyarakat.
Yang mengherankan adalah bagaimana hal tersebut bisa tidak diketahui hampir sampai 2
tahun lamanya.

Penjatuhan hukuman disiplin pada prinsipnya merupakan pembinaan terhadap ASN


agar yang bersangkutan memiliki rasa penyesalan dan tidak mengulangi serta memperbaiki di
kemudian hari. Sayangnya, penegakan hukuman disiplin maupun sanksi administratif
tersebut seringkali tidak ditegakan sendiri oleh pimpinan pada instansi bersangkutan.
Penjatuhan Hukuman Disiplin dan Sanksi Administratif bagi ASN sangat bergantung pada
komitmen pimpinan. Sekalipun ASN terbukti melanggar ketentuan peraturan perundang-
undangan, kebanyakan tidak ditindaklanjuti oleh Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) pada
instansi bersangkutan

B. Pandangan hukum terhadap ASN yang tidak disiplin

Dalam mengatasi permasalahan tersebut, pemerintah mengeluarkan pengaturan


mengenai disiplin pegawai negeri sipil yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 53
Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil. Dalam rangka mewujudkan PNS yang
handal, profesional, dan bermoral sebagai penyelenggara pemerintahan yang menerapkan
prinsip-prinsip kepemerintahan yang baik.

PNS sebagai unsur aparatur negara dituntut untuk setia kepada Pancasila, Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik
Indonesia, dan Pemerintah. Bersikap disiplin, jujur, adil, transparan, dan akuntabel dalam
melaksanakan tugas.7 Pasal 1 angka 1 PP Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai
Negeri Sipil bahwa Disiplin Pegawai Negeri Sipil adalah kesanggupan Pegawai Negeri Sipil
untuk mentaati kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan dalam peraturan
perundang-undangan dan/atau peraturan kedinasan yang apabila tidak ditaati atau dilanggar
akan mendapatkan hukuman disiplin.8 Landasan hukum untuk menjamin serta mengatur
penyusunan Pegawai Negeri Sipil yang baik dan benar adalah Peraturan Pemerintah Nomor
53 Tahun 2010 perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 tentang Disiplin
Pegawai Negeri Sipil. Peraturan Disiplin Pegawai Negeri dibuat dalam rangka pembinaan
pegawai negeri sipil. Pembinaan tersebut diarahkan agar Pegawai Negeri Sipil sebagai
aparatur negara, abdi negara, abdi masyarakat dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan
dan penuh kesetiaan serta ketaatan kepada Pancasila. Pegawai negeri yang sadar akan
tanggungjawabnya adalah pegawai negeri yang melaksanakan smua kewajiban yang
dibebankan dan menghindari laranganlarangan yang ditentukan oleh pemerintah.9 Peraturan
Disiplin Pegawai Negeri Sipil ini antara lain mengatur tentang 3 hal, yaitu kewajiban yang
harus ditaati larangan yang tidak boleh dilanggar, serta sanksi yang dapat dijatuhkan apabila
Pegawai Negeri Sipil tidak mentaati kewajiban dan melanggar.
C. Penegakan hukum terhadap indispliner ASN

Untuk mencapai tujuan nasional sangat diperlukan adanya pegawai negeri, khususnya
pegawai negeri sipil, yang betul-betul menempatkan sebagai unsur aparatur sipil negara, abdi
negara dan abdi masyarakat yang akan selalu setia kepada tujuan nasional. Tidak berlebihan
jika untuk itu kepada setiap pegawai negeri dituntut dapat menampilkan dirinya sebagai
aparatur negara yang bermental baik, berwibawa, berdaya guna, berhasil guna, bermutu
tinggi, dan sadar akan tanggung jawabnya untuk menyelenggarakan tugas pemerintahan dan
pembangunan.

Adapun apabila melanggar, maka jenis hukuman atau sanksi yang diberikan diatur
dalam Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil,
yaitu pada Pasal 7:

1) Tingkat hukuman disiplin terdiri dari:

a) Hukuman disiplin riingan;


b) Hukuman disiplin sedang;
c) Hukuman disiplin berat.

2) Jenis hukuman disiplin ringan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri dari:

a) Teguran lisam;
b) Teguran terturlis; dan
c) Pernyataan tidak puas secara tertulis.
3) Jenis hukuman disiplin sedang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri dari:
a) Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 tahun;
b) Penundaan kenaikan pangkat selama 1 tahun; dan
c) Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 1 tahun.

4) Jenis hukuman disiplin berat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c terdiri dari:

a) Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 tahun;


b) Pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah;
c) Pembebasa dari jabatan;
d) Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS; dan
e) Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS.
Dalam melakukan proses pemeriksaan pejabat yang berwenang melakukan
serangkaian pemeriksaan berupa cross check pelanggaran, mendengar pernyataan langsung
dari PNS yang disangka, mendengar atau meminta keterangan dari pihak lain agar dapat
objektif dalam penjatuhan hukuman. Tujuan yang hendak dicapai dalam penjatuhan hukuman
adalah agar PNS tersebut sadar akan tindakan sehingga tidak mengulanginya dan apabila
telah memenuhi kategori hukuman berat PNS maka dapat diberhentikan.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Bahwasanya masih banyak ASN yang bertindak sewenang-wenang dan
indisipliner dalam proses birokrasi di Indonesia, seperti bolos kerja, bermalas-
malasan, mengabaikan pekerjaan. WalaupunTelah banyak peraturan perundang-
undangan yang mengatur tentang tindak indisipliner, namun dalam praktiknya belum
ada perubahan. Diharapkan semoga kedepannya hal ini dapat dibersihkan dari
birokrasi negeri ini.
DAFTAR PUSTAKA

Agung Pambudhy.2019. Edan! PNS Ini Baru Dipecat Setelah 2 Tahun Bolos Kerja dan
Digaji. URL : https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4740492/edan-pns-
ini-baru-dipecat-setelah-2-tahun-bolos-kerja-dan-digaji . Diakses pada tanggal 14 juni
2022.

Tatang Suganda. Tanya Jawab Masalah Pegawai Negeri Sipil. OP. Cit. hlm.51

Arief Maulana,eh. 2014. PNS Indispliner Akan Dapat Sanksi Sesuai Tindak
Pelanggarannya. URL : https://www.unpad.ac.id/2014/09/pns-indispliner-akan-dapat-
sanksi-sesuai-tindak-pelanggarannya/ . Diakses pada tanggal 14 Juni 2022

Anda mungkin juga menyukai