Dosen Pengampuh:
Disusun Oleh:
1. Abram Satria Batunta Tarigan (198520055) 12. M Rizky Tamimi (198520122)
2. Arief Gunawan muttaqin Hutapea (198520150) 13. Muharry Akbar (198520062)
3. Alya Fachira Lubis (198520111) 14. Mulia Siregar (198520035)
4. Anggun Tasya (198520027) 15. Meylan Sinthyia (198520199)
5. Annisa Sofiana (198520068) 16. Natasya Aurelia (198520195)
6.Beby Olivia (198520202) 17. Novia Putri Ananda (198520125)
7. Dinda Puspita Sari (198520198) 18. Putri Mayasari (198520086)
8.Geloria Barus (198520079) 19. Riana Nopitasari (198520070)
9.Hizkia Adimaswan (198520037) 20. Regan Kusuma (198520205)
10.Ivana Veronica Tarigan (198520123) 21. Weni Dian Lestari (198520048)
11. Jessica Anggriany Purba (198520172) 22. Maria Stefana (198520181)
Dengan menyebut Nama Tuhan YME yang maha Pengasih lagi Maha penyayang,
dengan ini kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat-
Nya kepada kita, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang kami beri judul
“Tindakan Sewenang-wenang ASN melakukan tindakan indispliner” Adapun makalah ini
telah kami usahakan semaksimal mungkin dan kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak
Yarhamdani, SE, M.SP selaku dosen mata kuliah Hukum Administrasi Negara yang telah
memberikan tugas sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan
bidang studi yang kami tekuni. Kami menyadari, makalah yang kami kerjakan ini masih jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan
demi kesempurnaan makalah ini
(Penulis)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
ASN dalam pengelolaannya diatur dalam manajemen ASN yaitu Sistem Manajemen
Kepegawaian yang meliputi sistem perencanaan, pengembangan karier, penggajian, dan batas
usia pensiun. Diharapkan aturan ini mampu memperbaiki manajemen pemerintahan yang
berorientasi pada pelayanan publik, sebab PNS tidak lagi berorientasi melayani atasannya,
melainkan masyarakat. Aturan ini menempatkan PNS sebagai sebuah profesi yang bebas dari
intervensi politik dan akan menerapkan sistem karier terbuka yang mengutamakan prinsip
profesionalisme, yang memiliki kompetensi, kualifikasi, kinerja, transparansi, objektivitas,
serta bebas dari intervensi politik dan KKN yang berbasis pada manajemen sumber daya
manusia dan mengedepankan sistem merit menuju terwujudnya birokrasi pemerintahan yang
profesional.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
PEMBAHASAN
Penegakan disiplin terhadap pegawai negeri sipil (PNS) dinilai masih belum dapat
dilakukan maksimal. Berdasarkan data Badan Kepegawaian Negara (BKN), pelanggaran
disiplin masih dilakukan oleh banyak PNS. Pada 2017 masih ribuan PNS yang terkena sanksi
disiplin. Data dalam sistem peringatan dini Kedeputian Bidang Pengawasan dan
Pengendalian BKN mencatat sepanjang 2017 sebanyak 1.759 PNS telah dijatuhi hukuman
disiplin.
Seperti sebuah kasus yang pernah terjadi di belahan negeri ini, Seorang aparatur sipil
negara (ASN) atau PNS di Aceh diberhentikan dengan tidak hormat karena ketahuan tidak
masuk kerja selama dua tahun dan tetap mendapat gaji. PNS yang tak disebutkan namanya ini
bolos kerja sejak tahun 2017, hal ini tentu sangat merugikan bagi negara dan masyarakat.
Yang mengherankan adalah bagaimana hal tersebut bisa tidak diketahui hampir sampai 2
tahun lamanya.
PNS sebagai unsur aparatur negara dituntut untuk setia kepada Pancasila, Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik
Indonesia, dan Pemerintah. Bersikap disiplin, jujur, adil, transparan, dan akuntabel dalam
melaksanakan tugas.7 Pasal 1 angka 1 PP Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai
Negeri Sipil bahwa Disiplin Pegawai Negeri Sipil adalah kesanggupan Pegawai Negeri Sipil
untuk mentaati kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan dalam peraturan
perundang-undangan dan/atau peraturan kedinasan yang apabila tidak ditaati atau dilanggar
akan mendapatkan hukuman disiplin.8 Landasan hukum untuk menjamin serta mengatur
penyusunan Pegawai Negeri Sipil yang baik dan benar adalah Peraturan Pemerintah Nomor
53 Tahun 2010 perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 tentang Disiplin
Pegawai Negeri Sipil. Peraturan Disiplin Pegawai Negeri dibuat dalam rangka pembinaan
pegawai negeri sipil. Pembinaan tersebut diarahkan agar Pegawai Negeri Sipil sebagai
aparatur negara, abdi negara, abdi masyarakat dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan
dan penuh kesetiaan serta ketaatan kepada Pancasila. Pegawai negeri yang sadar akan
tanggungjawabnya adalah pegawai negeri yang melaksanakan smua kewajiban yang
dibebankan dan menghindari laranganlarangan yang ditentukan oleh pemerintah.9 Peraturan
Disiplin Pegawai Negeri Sipil ini antara lain mengatur tentang 3 hal, yaitu kewajiban yang
harus ditaati larangan yang tidak boleh dilanggar, serta sanksi yang dapat dijatuhkan apabila
Pegawai Negeri Sipil tidak mentaati kewajiban dan melanggar.
C. Penegakan hukum terhadap indispliner ASN
Untuk mencapai tujuan nasional sangat diperlukan adanya pegawai negeri, khususnya
pegawai negeri sipil, yang betul-betul menempatkan sebagai unsur aparatur sipil negara, abdi
negara dan abdi masyarakat yang akan selalu setia kepada tujuan nasional. Tidak berlebihan
jika untuk itu kepada setiap pegawai negeri dituntut dapat menampilkan dirinya sebagai
aparatur negara yang bermental baik, berwibawa, berdaya guna, berhasil guna, bermutu
tinggi, dan sadar akan tanggung jawabnya untuk menyelenggarakan tugas pemerintahan dan
pembangunan.
Adapun apabila melanggar, maka jenis hukuman atau sanksi yang diberikan diatur
dalam Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil,
yaitu pada Pasal 7:
2) Jenis hukuman disiplin ringan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri dari:
a) Teguran lisam;
b) Teguran terturlis; dan
c) Pernyataan tidak puas secara tertulis.
3) Jenis hukuman disiplin sedang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri dari:
a) Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 tahun;
b) Penundaan kenaikan pangkat selama 1 tahun; dan
c) Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 1 tahun.
4) Jenis hukuman disiplin berat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c terdiri dari:
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bahwasanya masih banyak ASN yang bertindak sewenang-wenang dan
indisipliner dalam proses birokrasi di Indonesia, seperti bolos kerja, bermalas-
malasan, mengabaikan pekerjaan. WalaupunTelah banyak peraturan perundang-
undangan yang mengatur tentang tindak indisipliner, namun dalam praktiknya belum
ada perubahan. Diharapkan semoga kedepannya hal ini dapat dibersihkan dari
birokrasi negeri ini.
DAFTAR PUSTAKA
Agung Pambudhy.2019. Edan! PNS Ini Baru Dipecat Setelah 2 Tahun Bolos Kerja dan
Digaji. URL : https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4740492/edan-pns-
ini-baru-dipecat-setelah-2-tahun-bolos-kerja-dan-digaji . Diakses pada tanggal 14 juni
2022.
Tatang Suganda. Tanya Jawab Masalah Pegawai Negeri Sipil. OP. Cit. hlm.51
Arief Maulana,eh. 2014. PNS Indispliner Akan Dapat Sanksi Sesuai Tindak
Pelanggarannya. URL : https://www.unpad.ac.id/2014/09/pns-indispliner-akan-dapat-
sanksi-sesuai-tindak-pelanggarannya/ . Diakses pada tanggal 14 Juni 2022