Anda di halaman 1dari 31

LEMBAR KERJA PENUGASAN AGENDA III

TUGAS INDIVIDU-1
AGENDA III LATSAR CPNS TAHUN 2023

Nama Peserta : Indri Irma Oktaviani, S.E.


NIP : 199410212022032006
No. Daft.Hadir / Kelp : 25 / 3
Latsar CPNS Angk. : 40 Golongan: III/a
Tempat Latsar : Balai Diklat Kota Semarang
Jabatan/Instansi : Penyusun Rencana Pengadaan Sarana dan Prasarana /
Bagian Rumah Tangga Setda Kota Semarang

LEARNING JOURNAL
Materi Manajemen ASN dan Smart ASN

MANAJEMEN ASN
KEDUDUKAN, PERAN, HAK DAN KEWAJIBAN, DAN KODE ETIK ASN
Aparatur Sipil Negara mempunyai peran yang amat penting dalam rangka menciptakan
masyarakat madani yang taat hukum, berperadaban modern, demokratis, makmur, adil, dan
bermoral tinggi dalam menyelenggarakan pelayanan kepada masyarakat secara adil dan
merata, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan pebuh kesetiaan kepada Pancasila
dan Undang Undang Dasar Tahun 1945. Kesemuanya itu dalam rangka mencapai tujuan yang
dicita-citakan oleh bangsa Indonesia.
A. Kedudukan ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang
professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik
korupsi, kolusi, dan nepotisme. Berikut beberapa konsep yang ada dalam UU No. 5 Tahun
2014 tentang Aparatur Sipil Negara.
Berdasarkan jenisnya, Pegawai ASN terdiri atas:
1. Pegawai Negeri Sipil (PNS); dan
2. Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

PNS merupakan warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat
sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembinakepegawaian untuK menduduki
jabatan pemerintahan, memiliki nomor induk pegawai secara nasional.
Sedangkan PPPK adalah warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang
diangkat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian berdasarkan perjanjian kerja sesuai dengan
kebutuhan Instansi Pemerintah untuk jangka waktu tertentu dalam rangka melaksanakan
tugas pemerintahan.
B. Peran ASN
Pegawai ASN berfungsi sebagai berikut:
1. Pelaksana kebijakan public;
2. Pelayan public; dan
3. Perekat dan pemersatu bangsa

Selanjutnya Pegawai ASN bertugas:


1. Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
2. Memberikan pelayanan public yang professional dan berkualitas, dan
3. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia

Dalam UU ASN disebutkan bahwa dalam penyelenggaraan dan kebijakan manajemen


ASN, salah satu diantaranya asas persatuan dan kesatuan. ASN harus senantiasa
mengutamakan dan mementingkan persatuan dan kesatuan bangsa (Kepentingan bangsa dan
Negara di atas segalanya).
C. Hak dan Kewajiban ASN
Hak adalah suatu kewenangan atau kekuasaan yang diberikan oleh hukum, suatu
kepentingan yang dilindungi oleh hukum, baik pribadi maupun umum. Dapat diartikan bahwa
hak adalah sesuatu yang patut atau layak diterima. Agar dapat melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya dengan baik dapat meningkatkan produktivitas, menjamin kesejahteraan
ASN dan akuntabel, maka setiap ASN diberikan hak. Hak PNS dan PPPK yang diatur dalam
UU ASN sebagai berikut
PNS berhak memperoleh:
1. gaji, tunjangan, dan fasilitas;
2. cuti;
3. jaminan pensiun dan jaminan hari tua;
4. perlindungan; dan
5. pengembangan kompetensi Sedangkan PPPK berhak memperoleh:
6. gaji dan tunjangan;
7. cuti;
8. perlindungan; dan
9. pengembangan kompetensi

Sedangkan kewajiban adalah suatu beban atau tanggungan yang bersifat kontraktual.
Dengan kata lain kewajiban adalah sesuatu yang sepatutnya diberikan. Kewajiban pegawai
ASN yang disebutkan dalam UU ASN adalah:
1. setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan pemerintah yang sah;
2. menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;
3. melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang berwenang;
4. menaati ketentuan peraturan perundang-undangan;
5. melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran, dan
tanggung jawab;
6. menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan dan tindakan
kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar kedinasan;
7. menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
8. bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

D. Kode Etik dan Kode Perilaku ASN


Kode etik dan kode perilaku berisi pengaturan perilaku agar Pegawai ASN:
1. melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggungjawab, dan berintegritas tinggi;
2. melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
3. melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
4. melaksnakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
5. melaksnakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang Berwenang
sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika
pemerintahan;
6. menjaga kerahasian yang menyangkut kebijakan Negara;
7. menggunakan kekayaan dan barang milik Negara secara bertanggungjawab, efektif,
dan efisien;
8. menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya;
9. memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang
memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;
10. tidak menyalahgunakan informasi intern Negara, tugas, status, kekuasaan, dan
jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri
atau untuk orang lain;
11. memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN; dan
12. melaksanakan ketentuan peraturan perundang- undangan mengenai disiplin Pegawai
ASN.

KONSEP SISTEM MERIT DALAM PENGELOLAAN ASN


Penerapan sistem merit dalam pengelolaan ASN mendukung pencapaian tujuan dan
sasaran organisasi dan memberikan ruang bagi tranparansi, akuntabilitas, obyektivitas dan
juga keadilan. Beberapa langkah nyata dapat dilakukan untuk menerpakan sistem ini baik dari
sisi perencanaan kebutuhan yang berupa transparansi dan jangkauan penginformasian
kepasa masyarakat maupun jaminan obyektifitasnya dalam pelaksanaan seleksi. Sehingga
instansi pemerintah mendapatkan pegaway yang tepat dan berintegritas untuk mencapai visi
dan misinya.
Pasca recruitment, dalam organisasi berbagai sistem pengelolaan pegawai harus
mencerminkan prinsip merit yang sesungguhnya dimana semua prosesnya didasarkan pada
prinsip-prinsip yang obyektif dan adil bagi pegawai. Jaminan sistem merit pada semua aspek
pengelolaan pegawai akan menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pembelajaran dan
kinerja. Pegawai diberikan penghargaan dan pengakuan atas kinerjanya yang tinggi, disisi lain
bad performers mengetahui dimana kelemahan dan juga diberikan bantuan dari organisasi
untuk meningkatkan kinerja.

MEKANISME PENGELOLAAN ASN


Manajemen ASN terdiri dari Manjemen PNS dan Manajemen PPPK. Manajemen PNS
meliputi penyusunan dan penetapan kebutuhan, pengadaan, pangkat dan jabatan,
pengembangan karier, pola karier, promosi, mutasi, penilaian kinerja, penggajian dan
tunjangan, penghargaan, disiplin, pemberhentian, jaminan pensisun dan hari tua, dan
perlindungan
Manajemen PPPK meliputi penetapan kebutuhan; pengadaan; penilaian kinerja;
penggajian dan tunjangan; pengembangan kompetensi; pemberian penghargaan;
disiplin; pemutusan hubungan perjanjian kerja; dan perlindungan.Pengisian jabatan pimpinan
tinggi utama dan madya pada kementerian, kesekretariatan lembaga negara, lembaga
nonstruktural, dan Instansi Daerah dilakukan secara terbuka dan kompetitif di kalangan PNS
dengan memperhatikan syarat kompetensi, kualifikasi, kepangkatan, pendidikan dan latihan,
rekam jejak jabatan, dan integritas serta persyaratan lain yang dibutuhkan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pejabat Pembina Kepegawaian dilarang mengganti Pejabat Pimpinan Tinggi selama 2
(dua) tahun terhitung sejak pelantikan Pejabat Pimpinan Tinggi, kecuali Pejabat Pimpinan
Tinggi tersebut melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan dan tidak lagi memenuhi
syarat jabatan yang ditentukan.
Penggantian pejabat pimpinan tinggi utama dan madya sebelum 2 (dua) tahun dapat
dilakukan setelah mendapat persetujuan Presiden. Jabatan Pimpinan Tinggi hanya dapat
diduduki paling lama 5 (lima) tahun. Dalam pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi, Pejabat
Pembina Kepegawaian memberikan laporan proses pelaksanaannya kepada KASN. KASN
melakukan pengawasan pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi baik berdasarkan laporan yang
disampaikan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian maupun atas inisiatif sendiri. Pegawai ASN
dapat menjadi pejabat Negara. Pegawai ASN dari PNS yang diangkat menjadi Pejabat Negara
diberhentikan sementara dari jabatannya dan tidak kehilangan status sebagai PNS. Pegawai
ASN berhimpun dalam wadah korps profesi Pegawai ASN Republik Indonesia. Korps profesi
Pegawai ASN Republik Indonesia memiliki tujuan: menjaga kode etik profesi dan standar
pelayanan profesi ASN; dan mewujudkan jiwa korps ASN sebagai pemersatu bangsa. Untuk
menjamin efisiensi, efektivitas, dan akurasi pengambilan keputusan dalam Manajemen ASN
diperlukan Sistem Informasi ASN. Sistem Informasi ASN diselenggarakan secara nasional dan
terintegrasi antar-Instansi Pemerintah Sengketa Pegawai ASN diselesaikan melalui upaya
administratif. Upaya administratif terdiri dari keberatan dan banding administrative
SMART ASN
LITERASI DIGITAL
Berdasarkan arahan Presiden pada poin pembangunan SDM dan persiapan kebutuhan
SDM talenta digital, literasi digital berperan penting untuk meningkatkan kemampuan kognitif
sumber daya manusia di Indonesia agar keterampilannya tidak sebatas mengoperasikan
gawai. Kerangka kerja literasi digital terdiri dari kurikulum digital skill, digital safety, digital
culture, dan digital ethics. Kerangka kurikulum literasi digital ini digunakan sebagai metode
pengukuran tingkat kompetensi kognitif dan afektif masyarakat dalam menguasai teknologi
digital.
Guna mendukung percepatan transformasi digital, ada 5 langkah yang harus dijalankan, yaitu:
1. Perluasan akses dan peningkatan infrastruktur digital.
2. Persiapkan betul roadmap transportasi digital di sektor- sektor strategis, baik di
pemerintahan, layanan publik, bantuan sosial, sektor pendidikan, sektor kesehatan,
perdagangan, sektor industri, sektor penyiaran.
3. Percepat integrasi Pusat Data Nasional sebagaimana sudah dibicarakan.
4. Persiapkan kebutuhan SDM talenta digital.
5. Persiapan terkait dengan regulasi, skema-skema pendanaan dan pembiayaan
transformasi digital dilakukan secepat-cepatnya
Literasi digital lebih dari sekadar masalah fungsional belajar bagaimana menggunakan
komputer dan keyboard, atau cara melakukan pencarian online. Literasi digital juga mengacu
pada mengajukan pertanyaan tentang sumber informasi itu, kepentingan produsennya, dan
cara-cara di mana ia mewakili dunia; dan memahami bagaimana perkembangan teknologi ini.

PILAR LITERASI DIGITAL


Literasi digital sering kita anggap sebagai kecakapan menggunakan internet dan media
digital. Namun begitu, acap kali ada pandangan bahwa kecakapan penguasaan teknologi
adalah kecakapan yang paling utama. Padahal literasi digital adalah sebuah konsep dan
praktik yang bukan sekadar menitikberatkan pada kecakapan untuk menguasai teknologi.
Lebih dari itu, literasi digital juga banyak menekankan pada kecakapan pengguna media digital
dalam melakukan proses mediasi media digital yang dilakukan secara produktif (Kurnia &
Wijayanto, 2020; Kurnia & Astuti, 2017). Seorang pengguna yang memiliki kecakapan literasi
digital yang bagus tidak hanya mampu mengoperasikan alat, melainkan juga mampu bermedia
digital dengan penuh tanggung jawab.
Keempat pilar yang menopang literasi digital yaitu etika, budaya, keamanan, dan
kecakapan dalam bermedia digital. Etika bermedia digital meliputi kemampuan individu dalam
menyadari, mencontohkan, menyesuaikan diri, merasionalkan, mempertimbangkan, dan
mengembangkan tata kelola etika digital (netiquette) dalam kehidupan sehari-hari. Budaya
bermedia digital meliputi kemampuan individu dalam membaca, menguraikan, membiasakan,
memeriksa, dan membangun wawasan kebangsaan, nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika
dalam kehidupan sehari-hari. Keamanan bermedia digital meliputi kemampuan individu dalam
mengenali, mempolakan, menerapkan, menganalisis, menimbang dan meningkatkan
kesadaran keamanan digital dalam kehidupan sehari-hari. Sementara itu, kecakapan
bermedia digital meliputi Kemampuan individu dalam mengetahui, memahami, dan
menggunakan perangkat keras dan piranti lunak TIK serta sistem operasi digital dalam
kehidupan sehari-hari.

IMPLEMENTASI LITERASI DIGITAL DAN IMPLIKASINYA


Dunia digital saat ini telah menjadi bagian dari keseharian kita. Berbagai fasilitas dan aplikasi
yang tersedia pada gawai sering kita gunakan untuk mencari informasi bahkan solusi dari
permasalahan kita sehari-hari. Durasi penggunaan internet harian masyarakat Indonesia
hingga tahun 2020 tercatat tinggi, yaitu 7 jam 59 menit (APJII, 2020). Angka ini melampaui
waktu rata-rata masyarakat dunia yang hanya menghabiskan 6 jam 43 menit setiap harinya.
Bahkan menurut hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) tahun
2020, selama pandemi COVID-19 mayoritas masyarakat Indonesia mengakses internet lebih
dari 8 jam sehari. Pola kebiasaan baru untuk belajar dan bekerja dari rumah secara daring ikut
membentuk perilaku kita berinternet. Literasi Digital menjadi kemampuan wajib yang harus
dimiliki oleh masyarakat untuk saling melindungi hak digital setiap warga negara. Untuk
meningkatkan kualitas SDM ASN Indonesia dalam mengahadapi Revolusi Industri 4.0 yang
berbasis digital, ASN Indonesia diharuskan meningkatkan literasi digital menjadi SMARTASN.

EMPAT KERANGKA KERJA LITERASI DIGITAL – SMART ASN:

1. Digital Skills – Kemampuan ASN untuk menggunakan hardware/software dan system


operasi digital dalam kegiatan sehari-hari.
a. ASN dapat mengoptimalkan kegunaan teknologi untuk penyelesaian
pekerjaan dengan hasil yang lebih baik.
b. ASN diharapkan memiliki keterampilan mengoperasikan perangkat lunak
selain Microsoft Word, Powerpoint, dan Excel.

2. Digital Culture – Kemampuan ASN untuk membaca, menguraikan, memeriksa, dan


membangun wawasan kebangsaan, nilai Pancasila, dan Bhineka Tunggal Ika ke
dalam kegiatan sehari-hari.
a. Digital Culture merupakan prasyarat dalam melakukan transformasi digital
karena penerapan budaya digital lebih kepada mengubah pola pikir (mindset)
agar dapat beradaptasi dengan perkembangan digital.
b. Contohnya penjualan segala kebutuhan tidak harus di pasar tradisional tetapi
melalui media online. Selain itu contoh lain adalah pengiriman surat dan
dengan media komunikasi virtual melalui media zoom, video call dan lainnya
tanpa harus tatap muka.(Redaksi, 2021)
c. Kecakapan individu dalam mengoperasikan teknologi digital dibagi menjadi 4
dasar:
1. Dasar 1: Pengetahuan dasar menggunakan perangkat keras digital
(HP dan PC) dan piranti lunak (software) serta aplikasi
2. Dasar 2 : Pengetahuan dasar menggunakan mesin telusur dalam
mencari informasi dan data, memasukan kata kunci, dan memilih
berita yang benar.
3. Pengetahuan dasar menggunakan aplikasi chat dan media sosial
untuk berkomunikasi, mengunduh, dan menganti pengaturan.
4. Pengetahuan dasar menggunakan aplikasi dompet digital dan e-
commerce untuk memantau keuangan dan bertransaksi digital.

3. Digital Ethics – Kemampuan ASN dalan menyadari memberi teladan, dan


menyesuaikan diri dengan etika digital dalam kegiatan sehari-hari.
a. Dalam memanfaatkan sosial media, ASN diharapkan memberi teladan yang
baik dengan memberi komentar atau menulis postingan dengan
memperhatikan etika dan tidak melanggar UU ITE

4. Digital Safety – Kemampuan ASN dalam mengenali, menganalisa, dan memproteksi


keamanan digital data pribadi dalam kegiatan sehari-hari.
a. ASN diharapkan berhati-hati dan menjaga keamanan data pribadinya ketika
menggunakan internet.
b. Beberapa kejahatan yng dapat ditemukan di dunia digital sebagai berikut:

1. Scam – Kejahatan virtual dalam bentuk penipuan


• Identity Theft: pencurian informasi pribadi pengguna internet biasanya
digunakan untuk mendapatkan keuntungan lain.
• Phising: mengelabui pengguna internet agar memberikan informasi
pribadi dengan membuat website tiruan.
• False Billing: pengguna internet mendapat tagihan palsu yangtidak pernah
dipesan
• Investment Scam: Tawaran investasi berujung penipuan, uang pengguna
internet dibawa kabur oleh penjahat.
• Jobs Scams: Tawaran pekerjaan berujung penipuan danidentity theft
2. Virus Komputer
• Malware : Malicious software memasuki sistem komputer atau merusak
tanpa sepengetahuan pengguna
• Ransomware: Malware yang membuat pemilik komputer tidak dapat
mengakses komputernya sebelum membayar uang tebusan
• Worm: Malware yang dapat mereplika diirnya dan menganggu performa
computer karena menghabiskan sumber daya computer dan bisa
menginveksi computer lain melalui jaringan
• Trojan: Malware yang menyamar menjadi software baik tetapi diam diam
mencuri data pemilik computer
3. Spam – Praktik pengiriman e-mail atau pesan digital secara berulangulang.
4. Hacking – Mengambil alih komputer atau website dengan memanfaatkan
kelemahan dari komputer atau jaringan komputer
c. Upaya yang dapat dilakukan oleh ASN agar dapat mencegah menjadi korban
dari kejahatan digital:
1. Memanfaatkan fitur verifikasi dua langkah pada e-mail
2. Tidak mengunggah atau mengekspos alamat e-mail pribadi ke media sosial
atau public
3. Jangan mengklik tautan link sembarangan. Berhati-hatilah dengan link yang
diperpendek (biasanya menggunakan tinyurl, bitly, dst) dan link mengatas
namakan suatu organisasi terkenal, pastikan url yang tercantum sesuai
dengan url asli organisasi tersebut.
4. Menggunakan aplikasi penyaring spam dan antivirus untuk menurunkan
resiko
5. Tidak memberi informasi pribadi dan bank sembarangan di ranah internet.
6. Mematikan VPN ketika melakukan transaksi keuangan di internet.
7. Tidak menggunakan e-mail pribadi dan e-mail perusahaan untuk mendaftar
website yang mencurigakan.

SMART ASN memiliki kriteria sebagai berikut:


1. Integritas,
• Perilaku selaras dengan nilai, norma, dan etika organisasi
• Berperilaku jujur dalam menjaga hubungan dengan atasan, bawahan, dan
rekan kerja.
• Bertanggung-jawab atas Tindakan
• Memiliki budaya etika yang tinggi
• Nilai integritas ASN dapat diukur dengan:
i. Tingkat kejujuran,
ii. Tingkat kepatuhan pada peraturan yang berlaku,
iii. Kemampuan untuk berkolaborasi.
iv. Pengabdian kepada masyarakat, bangsa dan negara.
2. Sikap Nasionalisme
• Paham cinta tanah air dan bansa Indonesia yang didasarkan pada nilai-nilai
Pancasila.
• Mengamalkan nilai Pancasila: Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan,
Kerakyatan dan Keadilan
3. Keramah-tamahan (Hospitality)
• Memiliki sifat baik hati
• Menggunakan Bahasa yang sopan Ketika menjalankan tugas
• Memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakt
4. Berwawasan global
• Terwujudnya Indonesia maju yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian
berlandaskan gotong royong.
• ASN dapat membangun pola pikir yang adaptif serta mendukung fleksibilitas
dan inovasi.
5. Bahasa asing,
• Sekurang kurangnya bisa Bahasa inggris karena dalam mengoperasikan
perangkat digital membutuhkan kemampuan untuk berbahasa inggris.
• Lebih baik lagi jika dapat menambah kecakapan dalam Bahasa asing selain
Bahasa Inggris seperti Mandarin.
6. IT

• ASN harus mampu mengoptimalkan pemanfaatan teknologi untuk


penyelesaian kerjanya
• ASN perlu memahami tentang lima pilar utama Revolusi Industri 4.0 Siap
Digital diantaranya Internet of Things, Big Data, Artificial Intelligence, Cloud
Computing dan Additive Manufacturing.
REFERENSI

Fatimah, E., & Irawati, E. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Manajemen Aparatur
Sipil Negara. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara RI.
Taufiq, M., & Irawati, E. (2021). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS SMART ASN. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara RI.
LEMBAR KERJA PENUGASAN AGENDA III
TUGAS INDIVIDU-2
AGENDA III LATSAR CPNS TAHUN 2023
Matriks Rancangan Kegiatan dalam Penerapan Nilai-Nilai Dasar PNS
Serta Kedudukan dan Peran untuk Mendukung Terwujudnya Smart Governance
Sesuai dengan Ketentuan Peraturan Perundang-Undangan

Nama : Indri Irma Oktaviani, S.E.


Jabatan : Penyusun Rencana Pengadaan Sarana dan Prasarana
Unit Kerja : Bagian Rumah Tangga pada Sekretariat Daerah Kota Semarang
Tupoksi yang sesuai dengan RA : 1. Melaksanakan perencanaan dan evaluasi kebutuhan barang pakai habis di lingkungan
Sekretariat Daerah Kota Semarang
2. Melaksanakan distribusi pengadaan barang belanja modal dan pakai habis di lingkungan
Sekretariat Daerah Kota Semarang
Identifikasi (diambil dari USG) : 1. Belum adanya digitalisasi rekap laporan LS dan GU pada Bagian Rumah Tangga
2. Belum optimalnya pengarsipan dokumen SPJ LS dan GU pada Bagian Rumah Tangga
3. Belum optimalnya sistem penataan barang di gudang barang Bagian Rumah Tangga
Isu yang diangkat (Core Issue) : Belum adanya digitalisasi rekap laporan LS dan GU pada Bagian Rumah Tangga
Penyebab Isu (diambil dari : 1. MAN
Fishbone) - Pegawai tidak membuat rekap laporan LS & GU
- Pegawai tidak memiliki inisiatif untuk membuat rekap laporan LS & GU
2. METHOD
- Metode pencatatan yang kurang praktis
- Metode penyusunan rekap laporan LS & GU masih terpisah sehingga menyebabkan tidak
efisien
3. MATERIAL
- Pengadaan barang rutin ada tetapi belum ada rekap laporan terpadu menjadi satu
- Pengadaan barang yang tidak dibuat laporan terpadu akan menyulitkan ketika data
dibutuhkan
4. MILIEU
- Rekap laporan LS & GU dibutuhkan oleh bagian rumah tangga
- Pemahaman tentang pentingnya digitalisasi rekap laporan LS & GU masih rendah
Gagasan Pemecahan isu (Konsep : Digitalisasi rekap laporan LS dan GU menggunakan Google Spreadsheet pada Bagian Rumah
Judul) Tangga Sekretariat Daerah Kota Semarang

1. Mengumpulkan data yang dibutuhkan terkait dengan digitalisasi rekap laporan GU & LS
menggunakan Google Spreadsheet pada bagian Rumah Tangga Pengelompokan data rekap
laporan berdasarkan cara pencairan kegiatan pengadaan (LS atau GU)
2. Merancang digitalisasi rekap laporan LS dan GU menggunakan Google Spreadsheet pada
Bagian Rumah Tangga Melaksanakan Sosialisasi sistem perekapan BAST Hasil Pengadaan
yang baru
3. Melaksanakan sosialisasi digitalisasi rekap laporan LS dan GU menggunakan Google
Spreadsheet pada Bagian Rumah Tangga
4. Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan digitalisasi rekap laporan LS dan GU
menggunakan Google Spreadsheet pada Bagian Rumah Tangga
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan substansi Kontribusi Visi Misi Penguatan Nilai
matapelatihan Organisasi Nilai Organisasi

1 2 3 4 5 6 7
1 Mengumpulkan Data yang Memberikan kontribusi Meningkatkan internalisasi
data yang dibutuhkan terkait Saya mengumpulkan data yang terhadap percepatan nilai Budaya Kerja atau
dibutuhkan terkait efisiensi rekap dibutuhkan terkait dengan tercapainya Visi Kota Work Culture di
dengan laporan LS & GU
digitalisasi rekap dan pencatatan digitalisasi rekap laporan GU & LS Semarang yaitu lingkungan Pemerintah
laporan GU & LS laporan yang tidak menggunakan Google Spreadsheet "Terwujudnya Kota Kota Semarang dengan
menggunakan praktis Semarang yang Semakin menerapkan core values
pada bagian Rumah Tangga .
Google Hebat berlandaskan ASN yaitu Kolaboratif,
Spreadsheet pada Hal ini berkaitan dengan Pancasila, dalam bingkaiLoyal, Akuntabel, dan
bagian Rumah Manajemen ASN – Melayani NKRI yang ber-Bhineka Kompeten, sesuai
Tangga dengan sikap hormat, sopan, Tunggal Ika” dan juga dengan Peraturan
dan tanpa tekanan (Kode Etik #3)
memberikan kontribusi Walikota Semarang
terhadap percepatan Nomor 37 Tahun 2022
pencapaian misi Kota
Semarang ke-4 yaitu
“Mewujudkan
Infrastruktur Berkualitas
yang Berwawasan
Lingkungan untuk
Saya mengumpulkan Mendukung Kemajuan
Data serta saya berdiskusi Kota”
secara langsung dan via
group chat secara digital
dan tetap
memperhatikan etika yang
baik, serta Saya
memanfaatkan searching
machine seperti Google
untuk
melengkapi Informasiyang
saya miliki.

SMART ASN – Digital


Skills, Digital Ethics
Melakukan Lembar konsultasi Saya dengan terbuka
konsultansi dengan berisi masukan dan meminta pendapat
Kepala Sub Bagian saran dari Kepala atasan atau mentor
di Bagian Rumah Sub Bagian terkait untuk menambah
Tangga Pemkot digitalisasi rekap wawasan saya
Semarang laporan GU & LS Kolaboratif - sinergi
mengenai yang efisien dan untuk hasil yang
perekapan laporan mengatasi lebih baik
GU & LS yang permasalahan
lama pencatatan laporan
yang tidak praktis.
Melakukan diskusi Masukan dan saran Saya berkomitmen
dengan rekan kerja terkait data yang untuk menyelesaikan
di Bagian Rumah dibutuhkan untuk permasalahan atau
Tangga pemkot membuat hambatan yang ada.
Semarang digitalisasi rekap Hal ini berkaitan
mengenai laporan GU & LS dengan nilai Loyal –
perekapan laporan menggunakan Komitmen
GU & LS yang lama Google
Spreadsheet yang Saya menyusun
lebih efisien daftar permasalahan
dan hambatan terkait
rekap laporan LS &
GU sesuai dengan
keadaan apa adanya.
Hal ini berkaitan
dengan nilai
Akuntabel-Integritas
Mencari informasi Referensi form Akuntabel: Saya
pelengkap dari google spreadsheet mengumpulkan
sumber lain dengan tampilan informasi pelengkap
yang menarik serta dari sumber lain yang
memudahkan dapat dipercaya agar
pegawai dalam mendapatkan hasil
membuat rekap yang maksimal dan
laporan LS & GU konsisten (konsisten)
yang efisien
2 Melakukan Laporan rekap Saya melaksanakan Output kegiatan berupa Output kegiatan
pengelompokan yang telah pengelompokan rekap Laporan rekap yang berupa Laporan
data rekap laporan dikelompokkan laporan LS & GU dengan telah dikelompokkan rekap yang telah
berdasarkan cara berdasarkan cara cermat agar tidak terjadi berdasarkan cara dikelompokkan
pencairan kegiatan pencairan kesalahan. Hal ini pencairan kegiatan berdasarkan cara
(LS atau GU) kegiatan (LS atau berkaitan dengan (LS atau GU) pencairan kegiatan
GU) Manajemen ASN – memberikan kontribusi (LS atau GU)
Melaksanakan terhadap percepatan meningkatkan
tugasnya dengan tercapainya Visi Kota internalisasi nilai
cermat dan disiplin Semarang yaitu Budaya Kerja atau
(Kode Etik #2) "Terwujudnya Kota Work Culture di
Semarang yang lingkungan
Semakin Hebat Pemerintah Kota
Pada saat berlandaskan Semarang dengan
mengelompokkan Pancasila, dalam menerapkan core
laporan rekap laporan bingkai NKRI yang values ASN yaitu
LS & GU, saya bekerja ber-Bhineka Tunggal Harmonis,
sama dengan rekan Ika” dan juga Kolaboratif,
kerja tanpa membeda- memberikan Berorientasi
bedakan guna kontribusi terhadap Pelayanan, dan
menemukan solusi percepatan Adaptif sesuai
terbaik. Hal ini pencapaian misi Kota dengan Peraturan
berkaitan dengan Semarang ke-4 yaitu Walikota Semarang
SMART ASN – Digital “Mewujudkan Nomor 37 Tahun
Culture Infrastruktur 2022
Berkualitas yang
Berwawasan
Lingkungan untuk
Mendukung Kemajuan
Kota”
untuk Semarang Nomor 7
meningkatkan Tahun 2016
pelayanan publik"

Melakukan Masukan dan Saya antusias dalam


koordinasi dengan saran dari Pejabat mendengarkan
rekan kerja yang Pengadaan, masukan dan saran
terlibat langsung Pengurus Barang dari mentor, rekan
dalam pembuatan Pembantu, dan kerja dan atasan
maupun perekapan Pembantu BPP untuk mendapatkan
laporan LS & GU, mengenai hasil yang terbaik. Hal
seperti Pejabat perekapan laporan ini berkaitan dengan
Pengadaan, LS & GU nilai Akuntabel-
Pengurus Barang antusias terhadap
Pembantu, dan perubahan
Pembantu BPP
pada Bagian
Rumah Tangga
Menyusun Draft rekap laporan Saya bertanggung
rancangan LS & GU baru di jawab atas draft rekap
digitalisasi rekap Google laporan LS & GU yang
laporan LS & GU di Spreadseheet telah saya buat dan
Google saya membuatnya
Spreadseheet dengan jujur,
bertanggung jawab,
dan cermat. Hal ini
berkaitan dengan nilai
Akuntabel-integritas
Mengganti rekap Rekap laporan LS Saya berkomitmen
laporan LS & GU & GU yang lebih memberikan rekap
yang lama efisien dan telah laporan LS & GU yang
terdigitalisasi lebih efisien dan telah
terdigitalisasi agar
lebih memudahkan
pekerjaan. Hal ini
berkaitan dengan
nilaiBerorientasi
pelayanan-Kepuasan
3 Merancang Rancangan Saya merancang Output kegiatan berupa Output kegiatan
digitalisasi digitalisasi rekap digitalisasi rekap Rancangan berupa Rancangan
rekap laporan laporan LS dan GU laporan LS & GU yang digitalisasi rekap digitalisasi rekap
LS dan GU yang lebih efisien lebih efisien agar dapatlaporan LS dan GU laporan LS dan GU
menggunakan digunakan secara yang lebih efisien yang lebih efisien
Google profesional oleh memberikan kontribusi meningkatkan
Spreadsheet pegawai bagian terhadap percepatan internalisasi nilai
pada Bagian Rumah Tangga yang tercapainya Visi Kota Budaya Kerja atau
Rumah Tangga membutuhkan. Hal ini Semarang yaitu Work Culture di
berkaitan dengan "Terwujudnya Kota lingkungan
Semarang yang Pemerintah Kota
Manajemen ASN – Semakin Hebat Semarang dengan
Memegang teguh nilai berlandaskan menerapkan core
dasar ASN dan selalu Pancasila, dalam values ASN yaitu
menjaga integritas ASN bingkai NKRI yang Adaptif, Berorientasi
(Kode Etik #11) ber-Bhineka Tunggal Pelayanan
Ika” dan juga Kompeten, dan
memberikan Akuntabel, sesuai
Dalam membuat rekap kontribusi terhadap dengan Peraturan
laporan LS & GU yang percepatan Walikota Semarang
baru, saya pencapaian misi Kota Nomor 37 Tahun
memanfaatkan Google Semarang ke-4 yaitu 2022
Spreadsheet untuk “Mewujudkan
meningkatkan efisiensi Infrastruktur
pekerjaan. Saya juga Berkualitas yang
memastikan bahwa Berwawasan
laporan LS & GU Lingkungan untuk
hanya dapat diakses Mendukung Kemajuan
oleh pegawai Bagian Kota”
Rumah Tangga yang
membutuhkan.Hal ini
berkaitan dengan
SMART ASN – Digital
Skills, Digital Safety
Membuat form baru Tersedianya form Saya membuat
di Google baru di Google form Google
Spreadsheet Spreadsheet Spreadsheet
khusus sebagai khusus yang bisa dengan penuh
wadah untuk diakses dan tanggung jawab
membuat rekap digunakan oleh agar dapat
laporan LS & GU pegawai Bagian digunakan dengan
Rumah Tangga baik. Hal ini
untuk merekap berkaitan dengan
laporan LS & GU nilai Akuntabel-
dapat dipercaya
Saya menyusun
rancangan digitalisasi
rekap laporan LS dan
GU menggunakan
Google Spreadsheet
pada Bagian Rumah
Tangga bertujuan
untuk mengatasi
masalah perekapan
laporan yang masih
manual dan tidak
efisien. Hal ini
berkaitan dengan nilai
Kompete -kinerja
terbaik
Melakukan Tersedianya Saya merancang
digitalisasi rekap digitalisasi rekap digitalisasi rekap
laporan LS & GU laporan LS & GU laporan LS & GU
menggunakan yang mudah dengan melibatkan
Google Spreadsheet diakses dan rekan kerja dan atasan
digunakan oleh agar lebih efektif untuk
pegawai yang diterapkan. Hal ini
membutuhkan berkaitan dengan nilai
Akuntabel- kesediaan
bekerja sama
Saya dalam
merancang
digitalisasi rekap
laporan LS & GU
berkomitmen
memberikan yang
terbaik demi
kepuasan pegawai
Bagian Rumah
Tangga. Hal ini
berkaitan dengan
Berorientasi
pelayanan-
kepuasan
Melakukan Database rekap Saya akan berusaha
koordinasi dengan laporan LS & GU di terus mengembangkan
rekan kerja untuk Google database rekap
proses Digitalisasi Spreadsheet laporan LS & GU yang
rekap laporan LS & tersedia dan siap efektif, mudah diakses,
GU diakses oleh dan memudahkan
pegawai Bagian pekerjaan. Hal ini
Rumah Tangga berkaitan dengan nilai
Kompeten-kinerja
terbaik
Saya akan terus
berinovasi dalam
membuat rekap
laporan LS & GU yang
semakin memudahkan
pegawai dalam
menyelesaikan
pekerjaan. Hal ini
berkaitan dengan nilai
Adaptif: -inovasi
4 Melaksanakan Pemahaman Sosialisasi digitalisasi Output kegiatan berupa Output kegiatan
sosialisasi pegawai Bagian rekap laporan LS & GU Pemahaman pegawai berupa Pemahaman
digitalisasi Rumah Tangga dilaksanakan dengan Bagian Rumah pegawai Bagian
rekap laporan tentang tata cara memperhatikan Tangga tentang tata Rumah Tangga
LS dan GU rekap laporan LS kebenaran informasi cara rekap laporan LS tentang tata cara
menggunakan dan GU yang lebih yang dipaparkan. Hal ini dan GU yang lebih rekap laporan LS
Google efisien berkaitan dengan efisien memberikan dan GU yang lebih
Spreadsheet Manajemen ASN - kontribusi terhadap efisien meningkatkan
pada Bagian Memberikan informasi percepatan tercapainya internalisasi nilai
Rumah secara benar dan tidak Visi Kota Semarang Budaya Kerja atau
Tangga menyesatkan (Kode yaitu "Terwujudnya Work Culture di
Etik #9) Kota Semarang yang lingkungan
Semakin Hebat Pemerintah Kota
Saya membuat bahan berlandaskan Semarang dengan
sosialisasi dengan Pancasila, dalam menerapkan core
aplikasi digital supaya bingkai NKRI yang values ASN yaitu
menarik dibaca dan ber-Bhineka Tunggal Adaptif, Kompeten,
mudah dipahami. Hal Ika” dan juga Kolaboratif dan
ini berkaitan dengan memberikan Akuntabel sesuai
SMART ASN – Digital kontribusi terhadap dengan Peraturan
Skills percepatan Walikota Semarang
pencapaian misi Kota Nomor 37 Tahun
Semarang ke-4 yaitu 2022
“Mewujudkan
Infrastruktur
Berkualitas yang
Berwawasan
Lingkungan untuk
Mendukung Kemajuan
Kota”
Menyusun bahan Pedoman rekap Saya menyiapkan
sosialisasi laporan LS dan GU materi sosialisasi
digitalisasi rekap pada Bagian yang sesuai dengan
laporan LS dan GU Rumah Tangga kebutuhan dan
fasilitas yang ada.
Hal ini berkaitan
dengan nilai Adaptif
– Proaktif

Melaksanakan Tersampaikan Saya memastikan


sosialisasi nya informasi sosialisasi berjalan
digitalisasi rekap terkait proses dengan lancar. Hal ini
laporan LS dan rekap laporan LS berkaitan dengan nilai
GU dan GU Kompeten – Kinerja
menggunakan menggunakan terbaik
Google Google
Spreadsheet Spreadsheet
yang baru Bagian Rumah
kepada pegawai Tangga dengan
Bagian Rumah baik
Tangga
Melakukan input Database rekap Saya bersama
data menggunakan laporan LS dan pegawai Bagian
rekap laporan LS GU Bagian Rumah Rumah Tangga yang
dan GU yang baru Tangga lain melaksanakan
input rekap laporan
LS & GU di Google
Spreadsheet. Hal ini
berkaitan dengan
nilai Kolaboratif –
Sinergi untuk hasil
yang lebih baik
Saya melaksanakan
input rekap laporan LS
& GU dengan cermat,
teliti, dan bertanggung
jawab. Hal ini
berkaitan dengan nilai
Akuntabel –
Integritas

5 Melakukan Rekap laporan LS Saya melaksanakan Output kegiatan berupa Output kegiatan
monitoring dan dan GU yang monitoring dan Rekap laporan LS dan berupa Rekap
evaluasi kegiatan lebih efisien evaluasi dengan GU yang lebih efisien laporan LS dan GU
digitalisasi rekap penuh tanggung jawab memberikan kontribusi yang lebih efisien
laporan LS dan agar sistem yang baru terhadap percepatan meningkatkan
GU berjalan dengan lancartercapainya Visi Kota internalisasi nilai
menggunakan dan efektif. Hal ini Semarang yaitu Budaya Kerja atau
Google berkaitan dengan "Terwujudnya Kota Work Culture di
Spreadsheet Manajemen ASN – Semarang yang lingkungan
Pada Bagian Melaksanakan Semakin Hebat Pemerintah Kota
Rumah Tangga tugasnya dengan berlandaskan Semarang dengan
terlaksana cermat dan disiplin Pancasila, dalam menerapkan core
dengan baik (Kode Etik #2) bingkai NKRI yang values ASN yaitu
ber-Bhineka Tunggal Berorientasi
Ika” dan juga Pelayanan,
Selama proses memberikan Harmonis, Loyal dan
monitoring dan kontribusi terhadap Akuntabel, sesuai
evaluasi, saya percepatan dengan Peraturan
menerima feedback pencapaian misi Kota Walikota Semarang
dan menjawab Semarang ke-4 yaitu Nomor 37 Tahun
pertanyaan dari rekan “Mewujudkan 2022
kerja mengenai sistem Infrastruktur
perekapan yang baru Berkualitas yang
melalui Google Berwawasan
Spreadsheet dengan Lingkungan untuk
sopan dan menjaga Mendukung Kemajuan
etika berkomunikasi. Kota”
Hal ini berkaitan
dengan SMART ASN
– Digital Ethics
meningkatkan
pelayanan publik"

Monitoring atau Saya tanggap menjawab


Laporan diskusi dan
mengamati tanya jawab pertanyaan maupun
kegiatan dan mengenai rekap keluhan dari pegawai
melakukan laporan LS dan GUBagian Rumah Tangga
penyelesaian yang baru terkait rekap laporan LS
permasalahan & GU yang baru. Hal ini
yang timbul pada berkaitan dengan nilai
rekap laporan LS Berorientasi
dan GU Pelayanan –
Responsitivitas
Mengambil tindakan Rekap Laporan LS & Saya berkomitmen
yang dibutuhkan untuk GU yang sudah untuk memecahkan
memperbaiki sistem terdigitalisasi dan permasalahan yang
perekapan baru semakin efisien timbul dalam proses
perekapan demi hasil
yang terbaik. Hal ini
berkaitan dengan nilai
Loyal – Komitmen

Melaksanakan Laporan evaluasi Saya melaksanakan


evaluasi terhadap kegiatan evaluasi dengan
proses digitalisasi digitalisasi rekap mempertimbangkan
rekap laporan LS & laporan LS & GU segala masukan dan
GU menggunakan menggunakan saran sepanjang
Google Google proses kegiatan agar
Spreadsheet Spreadsheet ke depannya bisa
menindaklanjuti
dengan sebaik
mungkin. Hal ini
berkaitan dengan nilai
Kompeten – Kinerja
terbaik
Melaporkan hasil Feedback dari mentor Saya menyelesaikan
evaluasi kegiatan terkait kegiatan permasalahan yang
kepada mentor digitalisasi rekap ada dan melaporkan
laporan LS & GU hasil kegiatan
menggunakan Google kepada Kepala Sub
Spreadsheet Bagian Pengadaan
Bagian Rumah
Tangga Hal ini
berkaitan dengan
nilai Akuntabel –
Dapat dipercaya,
Transparan
Kolaboratif: Saya
dengan mentor
bersama sama
mengevaluasi hasil
dari sosialisasi yang
disampaikan
(kesediaan bekerja
sama)

Anda mungkin juga menyukai