Anda di halaman 1dari 7

1.

Berdasaarkan UU ASN No 5/2014 diskusikann apa yang dimaksud dengan Aparatur Sipil
Negara!
Sesuai dengan UU Nomor 5 tahun 2014, pegawai ASN di daerah adalah pegawai yang
bekerja di provinsi kabupaten kota. Pegawai ASN adalah pegawai pusat yang
ditempatkan di daerah otonom provinsi atau kabupaten atau kota gajinya dibebankan pada
APBD karena bekerja pada pemerintah daerah. Pegawai ASN terdiri atas pegawai negeri
sipil PNS dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja pppk. PNS merupakan
pegawai ASN yang diangkat sebagai pegawai tetap oleh pejabat Pembina kepegawaian
dan memiliki nomor induk pegawai secara nasional. PPK merupakan pegawai ASN yang
diangkat sebagai pegawai dengan perjanjian kerja oleh pejabat Pembina kepegawaian
sesuai dengan kebutuhan investasi pemerintah. Pegawai ASN berkedudukan sebagai
unsur Aparatur Negara. Pegawai ASN melaksanakan kebijakan yang ditetapkan oleh
pimpinan instansi pemerintah. Pegawai ASN harus bebas dari pengaruh dan interferensi
semua golongan dan partai politik pegawai ASN berfungsi sebagai
a. Pelaksanaan kebijakan publik
b. Pelayanan publik serta
c. Perekat dan pemersatu bangsa
2. Bagaimanakah posisi pegawai negeri daerah dalam UU ASN!
UU Nomor 5 2014 mengatur jabatan pegawai ASN. Jabatan pegawai ASN terdiri atas :
a. jabatan administrasi
b. jabatan fungsional
c. jabatan pimpinan tinggi.
Jabatan administrasi terdiri atas :
a. jabatan administrator
b. jabatan pengawas
c. jabatan pelaksana.
Jabatan Fungsional terdiri atas :
a. jabatan fungsional keahlian
b. jabatan fungsional keterampilan.
Jabatan fungsional keahlian terdiri atas berikut ini:
a. Ahli utama
b. Ahli madya
c. Ahli muda dan ahli pertama
jabatan fungsional keterampilan terdiri atas berikit ini:
a. penyedia
b. mahir
c. terampil dan
d. pemula
3. Merujuk pada kasus di atas (dalam video) siapakah yang dimaksud dengan PPPK ?
apakah pegawai daerah juga dapat berstatus sebagai PPPK?
PPPK yang di maksud di video di atas siapa saja tenaga guru, tenaga kesehatan, warga
masyarakat , WNI semua yang ingin mengikuti tes PPPK/P3K diperbolehkan. Sebelum
membahas lebih lanjut mengenai pertanyaan apakah pegawai daerah juga dapat berstatus
sebagai PPPK, simak beberapa ulasan mengenai apa itu PNS dan PPPK, dan apa
perbedaan antara PNS dan PPPK. Seperti yang diketahui bahwa baik PNS maupun PPPK,
keduanya berada di bawah naungan yang sama, yaitu ASN. Banyak yang mengira bahwa
ASN dan PNS merupakan dua istilah dalam status kepegawaian pemerintahan. Padahal
pada dasarnya, ASN atau Aparatur Sipil Negara sendiri dibedakan menjadi dua, yaitu
PNS atau Pegawai Negeri Sipil dan PPPK Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja.
Bisa dipastikan bahwa baik PNS dan PPPK sendiri merupakan bagian dari ASN, namun
jika berbicara soal ASN sendiri, hal tersebut mengartikan bahwa ASN belum berarti
merupakan PNS.Hal itu juga dijelaskan dalam peraturan perundang-undangan, di UU
Nomor 5 Tahun 2014 mengenai ASN atau Aparatur Sipil Negara, bahwa ASN terdiri dari
PNS dan PPPK
4. Bagaimanakah pengawasan eksternal dan internal kebijakan daerah terkait ASN di
daerah, saat ini? uraikan semua jawaban berdasarkan BMP dan fakta kasus yang anda
temukan.
Perangkat Daerah (PD) yang ada dalam lingkup Pemerintah Provinsi maupun dalam
lingkup Pemerintah Kabupaten/Kota yang mempunyai tugas pokok dan fungsi
melaksanakan pengawasan Internal dalam lingkup pemerintahan yang ada di Provinsi
maupun Kabupaten/Kota. Dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan
kemasyarakatan perlu adanya prosedur dan mekanisme pengawasan internal yang dapat
melakukan pengawasan yang maksimal terhadap penyelenggaraan pemerintahan daerah.
Namun secara faktual eksistensi dan kiprah unit pengawasan internal tersebut tidak dapat
berjalan secara optimal disebabkan karena adanya beberapa hambatan dalam pelaksanaan
tugas pokok dan fungsi kelembagaan. Ada beberapa hambatan dan permasalahan yang
dimiliki oleh Inspektorat Daerah dalam melaksanakan pengawasan dan pembinaan
terhadap instansi pemerintah daerah, yakni hambatan internal maupun hambatan secara
eksternal.Hambatan secara internal kelembagaan yakni kurangnya dukungan sumber daya
manusia aparatur dan kurangnya dukungan sumber daya finansial dalam melakukan
operasionalisasi kelembagaan. Sementara itu, tantangan secara eksternal dipengaruhi oleh
kedudukan hukum dan kewenangan dari Inspektorat Daerah yang tidak terlepas dari
bingkai politik praktis dan intervensi politik yang cukup tinggi terhadap eksistensi
aparatur dalam Inspektorat Daerah.
Kendali politik yang cukup tinggi dalam kiprah Inspektorat Daerah melahirkan hasil
auditing dan pengawasan serta pembinaan yang dihasilkan oleh Inspektorat tidak dapat
maksimal. Keberadaan unit pengawasan internal pemerintah menjadi rancu disebabkan
karena kedudukan dan eselonisasi dari Inspektorat Daerah yang diposisikan sebagai
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) sebagai lembaga teknis daerah serta lembaga
pembantu (auxiliary) terhadap penyelenggaraan pemerintah daerah yang mempunyai
hubungan sejajar dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang lain yang berada
dalam lingkup Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota yang bersangkutan. Dengan
demikian, memaksimalkan peran dan tugas dari Inspektorat Daerah menjadi sebuah cita-
cita dan visi yang sangat jauh untuk dapat terwujud karena adanya kelemahan Inspektorat
Daerah secara internal dan eksternal yang tidak menunjang keberhasilan pelaksanaan
tugas pengawas internal pemerintah daerah. Oleh karena itu, dengan mengamati beberapa
fenomena dan permasalahan yang ada perlu adanya upaya untuk melakukan revitalisasi,
akselerasi terhadap eksistensi internal control pemerintah daerah untuk mewujudkan
sebuah tata kelola pemerintahan yang baik (good govermance) serta terwujudnya
indikator good govermance yakni akuntabilitas, transparansi dan pastisipatif.
Dalam rangka mewujudkan sebuah pemerintahan yang akuntabel dimana publik,
diperlukan sebuah strategi yang mumpuni dalam membentuk sebuah unit pengawas
internal pemerintah daerah, yakni diperlukan revisi terhadap kedudukan hukum
Inspektorat Daerah, meninjau secara kritis struktur dan bagan alur Inspektorat Daerah.
Selain itu, dukungan terhadap sumber daya manusia aparatur, auditor dan kesekretariatan
sebagai supporting system, selainitudukungan sumber daya keuangan untuk
operasionalisasi tugas-tugas auditor dan pengawas agar terwujudnya efektifitas dan
efisiensi pelaksanaan tugas Inspektorat. Hal ini yang perlu direformasi adalah aparatur
yang mengisi kelembagaan Inspektorat yakni tidak hanya berasal dari PNS daerah tetapi
juga perlu rekrutmen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kontrak (PPPK)
sebagaimana yang telah disebutkan dalam UU Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara, bahwa yang dimaksud dengan ASN adalah PNS dan PPPK. Oleh
karenanya, pengisian terhadap jabatan-jabatan fungsional dan struktural dikelembagaan
Inspektorat pun bisa diisi oleh non PNS yang mempunyai latar belakang profesionali,
berkompeten serta mempunyai integritas yang tinggi. Berdasarkan hal tersebut,
kelembagaan bisa diisi oleh orang-orang yang mempunyai kemampuan dan kapabilitas
yang handal dibidang auditor dalam rangka untuk mempercepat peningkatan kualitas
sumber daya manusia.
5. Jelaskan yang dimaksud pegawai negeri daerah dan berikan contohnya !
PNS adalah pegawai ASN yang bersifat tetap. PNS daerah adalah pegawaiyang
ditugaskan di kantor pemerintahan daerah setingkat Provinsi, Kota, Kabupatenataupun
Desa. Pegawai PNS diangkat dalam jabatan. PNS daerah juga berperanmengambil bagian
dalam kebijakan yang mendukung kesejahteraan rakyat. Bahkanperan PNS daerah juga
sangat penting dalam perekonomian daerah. Sebagai sumberdaya manusia yang unggul di
daerahnya, PNS daerah dituntut memecahkan masalahpemulihan industri daerah dan
perbaikan pendidikan serta kesejahteraan daerahtersebut.Contoh jabatan struktural di PNS
Daerah adalah: sekretaris daerah, kepaladinas/badan/kantor, kepala bagian, kepala bidang,
kepala seksi, camat, sekretariscamat, lurah, dan sekretaris lurah.
6. Jelaskan bagaimanakah cara mengisi formasi pegawai daerah, pemberhentiannya dan
pembinaannya !
Formasi adalah penentuan jumlah dan susunan pangkat PNS yang diperlukan agar
mampu melaksanakan tugas pokok yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang.
Formasi ditetapkan berdasarkan perkiraan beban kerja dalam jagka waktu tertentu dengan
mempertimbangkan macam-macam pekerjaan, rutinitas pekerjaan, keahlian yang
diperlukan untuk melaksanakan tugas, serta hal-hal lain yang memengaruhi jumlah dan
sumber daya manusia yang diperlukan. Formasi PNS daerah ditetapkan oleh kepala
daerah berikut :
a. Provinsi ditetapkan oleg gubernur
b. Kabupaten ditetapkan oleh bupati
c. Kota ditetapkan oleh walikota
Usul pengajuan formasi PNS Daerah Propinsi disampaikan oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian Propinsi yang bersangkutan kepada Menteri yang bertanggungjawab di
bidang pendayagunaan aparatur negara dan Kepala BKN. Sedangkan usul pengajuan
formasi PNS Daerah Kabupaten/Kota disampaikan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian
Daerah Kabupaten/Kota kepada Menteri yang bertanggungjawab di bidang
pendayagunaan aparatur negara dan Kepala BKN melalui Gubernur selaku wakill
Pemerintah. Semua warga negara yang memenuhi syarat dapat melamar menjadi PNS
jika ada formasi. Para pelamar akan diuji dengan materi berikut :
a. Tes kompentensi yang materinya disesuaikan dengan kebutuhan persayratan Jabatan
b. Psikotes yang penyelenggaraannya disesuaikan dengan kebutuhan persayaratan
jabatan dan kemampuan instansi masing-masing

PNS diberhentikan dengan hormat karena :


a. Meninggal dunia
b. Atas permintaan sendiri
c. Mencapai batas usia pension
d. Perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan pensiun dini
e. Tidak cakap jasmani atau rohani sehingga tidak dapat menjalankan tugas dan
kewajiban
PNS diberhentikan tidak dengan hormat karena hal berikut :
a. Melakukan penyelewengan terhdap Pancasila dan UUD 1945
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana kejahatan yang ada hubungannya dengan jabatan atau pidana umum
c. Menjadi anggota atau pengurus partai politik
d. Dihukum penjara berdasarkan keputusan pengadilan yang memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana dengan pidana penjara paling sigkat dua tahun
dan pidana yang dilakukan dengan berencana.
Pembinaan PNS didaerah di tangan kepala daerah dan sekretaris daerah. pembinaan PNS
dalam satu kesatuan penyelenggaraan manajemen pegawai negeri sipil secara nasional,
yang meliputi penetapan formasi, pengadaan, pengangkatan, pemindahan, pemberhentian,
penetapan pensiun, gaji, tunjangan, kesejahteraan, hak dan kewajiban kedudukan hukum,
pengembangan kompetensi, dan pengendalian jumlah.
7. Bagaimanakah proses perencanaan kebijakan pemerintah daerah ?
Langkah-langkah yang dilakukan pemerintah daerah dalam pembuatan rencana kebijakan
sebagai berikut.
a. Membuat agenda kebijakan
b. Melakukan identifikasi kebutuhan
c. Membuat rumusan usulan yang konkret berdasarkan langkah kedua
d. Membahas usulan yang telah disajikan secara sistematis dan logis dalam DPRD
e. Penetapan kebijakan dalam bentuk peraturan daerah
f. Melaksanakan kebijakan yang telah ditetapkan dalam peraturan daerah tersebut oleh
pemerintah daerah.
Dalam menyusun semua perencanaan tersebut, pemerintah daerah melakukan
langkahlangkah sebagai berikut :
a. Pemerintah daerah menyusun rancangan perencanaan (RPJP, RPJM,RK dan RAPD)
yang akan dibuat sesuai dengan arah dan kebijakan umum yang disepakati dan
dipertajam dengan masukan masyarakat
b. Pemerintah daerah menyapaikan rancangan perencanaan kepada DPRD
c. DPRS membahas rancangan tersebut bersama eksekutif dan masyarakat yang diwakili
tokoh-tokoh masyarakat, kelompok kepentingan, dan kelompok penekan
d. DPRD menyetujui rancangan perencanaan menjadi dokumen perencanaan definitive
e. Kepala daerah menetapkan perencanaan yang telah disetujui DPRD tersebut menjadi
peraturan daerah
f. Pemerintah daerah melaksanakan perencanaan yang sudah menjadi kebijakan daerah.
8. Jelaskan cara mengevaluasi kebijakan menurut Finance (1994:4 dalam Badjuri
dan Yuwono, 2002: 135)
Ada 4 cara megevaluasi kebijakan
a. Evaluasi kecocokan (approriateness), melakukan penilaian apakah kebjakan yang
ditetapkan tersebut memang cocok untu dipertahankan, perlukah diganti dengan
kebijakan lain, dan apakah kebijakan ini cocok diakuka oleh pemerintah daerah,
bukan oleh swasta
b. Evaluasi efektivitas, yaitu melakukan penilaian berdasarkan kebijakan yang
dilaksanakan tersebut telah menghasilkan hasil dan dampak sesuai dengan tujuannya
c. Evaluasi efisiensi, yaitu melakukan penilaian berdasarkan tolok ukur ekonomis, yaitu
seberapa jauh tingkat manfaat dibandingkan dengan biaya dan sumber daya yang
dikeluarkan
d. Evaluasi meta, yaitu melakukan penilaian terhadap proses evaluasi itu sendiri. Apalah
evaluasi yang dilakukan lembaga berwenang sudah professional
9. Mengapa pemerintah tidak memberikan pelayanan barang dan jasa privat!
Barang dan jasa yang dapat disediakan oleh mekanisme pasar (melalui jual beli)
dinamakan dengan barang privat (private goods), misalnya kemeja, celana, televisi,
sepeda motor, mobil, dan sebagainya. Namun terdapat barang dan jasa yang tidak dapat
disediakan oleh mekanisme pasar, misalnya jalan raya, keamanan nasional, pertahanan
negara, dan sebagainya. Hal ini karena pelaku ekonomi pasar tidak ada yang bersedia
untuk menghasilkan barang tersebut. Dalam hal ini pemerintah harus turun tangan
menyediakan barang-barang tersebut. Barang dan jasa yang demikian dinamakan dengan
barang publik atau barang kolektif (public goods; collective goods). Adanya barang dan
jasa yang tidak dapat disediakan melalui mekanisme pasar adalah disebabkan karena
adanya kegagalan pasar (market failure) sebagaimana dikemukakan sebelumnya Untuk
itu Karakteristik barang dan jasa akan menentukan apakah suatu jenis barang atau jasa
akan diproduksi oleh produsen atau tidak, siapa yang akan atau harus memproduksinya,
dari mana biaya untuk memproduksinya, serta perlu tidaknya tindakan kolektif untuk
memproduksinya. Hal ini menghadapkan kita pada persoalan penyediaan barang dan jasa,
yang menyangkut barang apa saja yang harus disediakan, berapa banyaknya, siapa atau
pihak mana yang harus menyediakannya, dari mana biaya penyediaan diperoleh, dan
sebagainya.

10. Mengapa pemerintah daerah memberikan layanan yang bersifat economic growth?
Economic growth atau pertumbuhan ekonomi adalah indikator keberhasilan
pembangunan ekonomi suatu wilayah dalam jangka waktu tertentu. Hal ini harus
senantiasa ditingkatkan oleh suatu negara untuk mencapai kondisi perekonomian yang
lebih baik. Economic growth atau pertumbuhan ekonomi dapat juga diartikan sebagai
meningkatnya kemampuan dari suatu negara dalam memproduksi barang atau jasa yang
nantinya akan didistribusikan pada penduduknya. Alasan pemerintah daerah memberikan
layanan bersifat Economic Growth antara lain :
a. Sumber daya alam yang diolah secara efektif untuk pembangunan negara.
b. Akumulasi modal atau pembentukan modal yang berpengaruh terhadap peningkatan
stok modal untuk waktu tertentu.
c. Organisasi atau perusahaan komplemen yang bisa berpengaruh terhadap modal,
buruh, dan membantu meningkatkan produktivitas.
d. Kemajuan teknologi yang mendukung ke arah peningkatan produktivitas, modal, dan
factor produksi.
e. Tingkat inflasi dan tingkat suku bunga.

11. Apakah layanan program kesehatan BPJS juga menerapkan prinsip-prinsip good
governance dan pelayanan prima?
Sebagai badan hukum publik yang fokus terhadap implementasi good governance, BPJS
Kesehatan senantiasa menyelenggarakan program JKN-KIS berdasarkan prinsip kehati-
hatian dan akuntabilitas. Untuk itu, BPJS Kesehatan selalu melakukan upaya-upaya untuk
meningkatkan mutu pelayanan dan pengendalian biaya di fasilitas kesehatan yang
menjadi mitra. Penerapan prinsip good governance menjadi salah satu kunci penting bagi
keberlangsungan program JKN-KIS.
12. Jelaskan apakah good governance dan pelayanan prima dapat diwujudkan jika
Pemerintah Daerah menerapkan prinsip-prinsip reinventing government (Osborne dan
Gaebler, 1992).
Good government adalah suatu kesepakatan menyangkut pengaturan negara yang
diciptakan bersama oleh pemerintah, masyarakat madani, dan swasta. Good government
juga merupakan seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara pemegang saham,
pengurus (pengelola perusahaan), pihak kreditur, pemerintah, karyawan, serta para
pemegang kepentingan intern dan ekstern lainnya yang berkaitan dengan hak-hak atau
kewajiban mereka, atau dengan kata lain suatu system yang mengatur dan mengendalikan
perusahaan. Pelayanan Prima adalah melakukan pelayanan sebaik mungkin kepada para
pelanggan, sehingga pelanggan menjadi merasa puas. Atau definisi pelayanan prima yaitu
melakukan pelayanan sebaik mungkin kepada para pelanggan atau konsumen sehingga
menimbulkan rasa yang puas. David Osborne dan Ted Gaebler menggagas konsep
reinventing government sebagai saran untuk membantu pencarian solusi pemerintah
Amerika Serikat pada tahun 1993 yang menanggung beban berat sebagai akibat
ditanganinya seluruh kegiatan atau kebutuhan negara oleh pemerintah federal.Kondisi
tersebut tidak jauh berbeda dengan kondisi Negara Indonesia pada saat ini, dimana
pemerintahan telah dilaksanakan dengan pendelegasian sebagian kewenangan dan
pemberian otonomi kepada pemerintah daerah. Tujuan pemberian otonomi daerah adalah
agar pemerintah daerah di seluruh wilayah NKRI mampu mengurus rumah tangganya
sendiri. Dengan arti bahwa daerah dengan optimal dapat mengembangkan potensi yang
dimiliki, mampu mandiri dalam pelaksanaan pemerintahan dan memberikan pelayanan
prima kepada masyarakat. Reinventing government merupakan suatu konsep dimana
pemerintahan dapat diwirausahakan sehingga dapat memenuhi kebutuhan birokrasi.
Tujuan reinventing government adalah untuk dapat menumbuhkan sikap dan perilaku
birokrat yang inovatif, adaptif terkontrol oleh birokrasi sehingga bermartabat dan
berorientasi kepada masyarakat. Reinventing government merupakan gagasan/ide yang
baik untuk menata pemerintahan apabila didukung penuh oleh seluruh aspek di negara ini
yaitu pemerintah, masyarakat, dan swasta dengan rasa cinta yang tinggi terhadap tanah air
dan berkomitmen mencapai tujuan bersama yaitu kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.
Dengan kesepuluh prinsip reinventing government diharapkan aparatur pemerintah daerah
dapat :
1. responsif terhadap kebutuhan masyarakat sehingga dapat menciptakan hubungan yang
harmonis antara birokrasi dengan masyarakat.
2. memberdayakan masyarakat di dalam pembangunan pemerintah daerah.
3. antisipatif sehingga meminimalisir timbulnya masalah yang lebih kompleks dan
meluas baik dalam proses pemerintahan maupun dalam hal kemasyarakatan.
4. kreatif dan inovatif sehingga dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam
pemerintahan dan pembangunan.
5. mau terus berubah ke arah yang lebih baik dan senantiasa meningkatkan kualitas
kinerjanya sehingga memberikan manfaat positif bagi organisasinya.
6. berjiwa tangguh dan pantang menyerah sehingga dapat meningkatkan produktivitas
organisasi pemerintahan daerah.
7. Menjadi birokrasi yang visioner, berorientasi pada pencapaian tujuan organisasi.
8. jujur, bersih, dan bebas KKN.
9. Kompetitif dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
10. Berorientasi pasar dalam pelaksanaan proses pemerintahan.
Kemandirian pemerintahan daerah terutama dalam hal anggaran harus didukung oleh
aparatur pemerintahan yang memiliki jiwa entrepreneur. Entrepreneur pada proses
pemerintahan adalah jiwa wirausaha yang memunculkan kreativitas dan inovasi para
aparaturnya sehingga akan lebih menghasilkan (produktivitas) dalam hal pelayanan
kepada masyarakat. Untuk itu diperlukannyalah 10 prinsip diatas untuk lebih
memberdayakan aparaturnya.

Anda mungkin juga menyukai