Pegawai daerah adalah PNS atau pegawai ASN yang bersifat tetap. Pegawai yang
ditugaskan di kantor pemerintahan daerah setingkat Provinsi, Kota,
Kabupatenataupun Desa. Pegawai PNS diangkat dalam jabatan. PNS daerah juga
berperan mengambil bagian dalam kebijakan yang mendukung kesejahteraan rakyat.
Bahkan peran PNS daerah juga sangat penting dalam perekonomian daerah. Sebagai
sumber daya manusia yang unggul di daerahnya, PNS daerah dituntut memecahkan
masalah pemulihan industri daerah dan perbaikan pendidikan serta kesejahteraan
daerah tersebut.
Formasi PNS daerah ditetapkan oleh kepala daerah berikut Provinsi ditetapkan oleg
gubernur Kabupaten ditetapkan oleh bupati Kota ditetapkan oleh walikota
Usul pengajuan formasi PNS Daerah Propinsi disampaikan oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian Propinsi yang bersangkutan kepada Menteri yang bertanggungjawab di
bidang pendayagunaan aparatur negara dan Kepala BKN. Sedangkan usul pengajuan
formasi PNS Daerah Kabupaten/Kota disampaikan oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian Daerah Kabupaten/Kota kepada Menteri yang bertanggungjawab di
bidang pendayagunaan aparatur negara dan Kepala BKN melalui Gubernur selaku
wakill Pemerintah.
Semua warga negara yang memenuhi syarat dapat melamar menjadi PNS jika ada
formasi. Para pelamar akan diuji dengan materi berikut:
- Tidak cakap jasmani atau rohani sehingga tidak dapat menjalankan tugas dan
kewajiban.
Pembinaan PNS
didaerah di tangan kepala daerah dan sekretaris daerah. pembinaan PNS dalam satu
kesatuan penyelenggaraan manajemen pegawai negeri sipil secara nasional, yang
meliputi penetapan formasi, pengadaan, pengangkatan, pemindahan, pemberhentian,
penetapan pensiun, gaji, tunjangan, kesejahteraan, hak dan kewajiban kedudukan
hukum, pengembangan kompetensi, dan pengendalian jumlah.
- Membahas usulan yang telah disajikan secara sistematis dan logis dalam DPRD
- Melaksanakan kebijakan yang telah ditetapkan dalam peraturan daerah tersebut oleh
pemerintah daerah
d. Jelaskan cara mengevaluasi kebijakan menurut Finance (1994:4 dalam Badjuri dan
Yuwono, 2002: 135)!
3.Evaluasi efisiensi, yaitu melakukan penilaian berdasarkan tolok ukur ekonomis, yaitu
seberapa jauh tingkat manfaat dibandingkan dengan biaya dan sumber daya yang dikeluarkan
4.Evaluasi meta, yaitu melakukan penilaian terhadap proses evaluasi itu sendiri. Apalah
evaluasi yang dilakukan lembaga berwenang sudah professional
Pustaka:
https://sudiyatmikolawoffice.wordpress.com/2017/02/27/pembinaan-pegawai-negeri-sipil-di-
era-otonomi-daerah/
BMP ADPU4440