KEPEGAWAIAN
NEGARA
deskripsi
Pengadaan PNS :
untuk mengisi formasi yang lowong
Pengadaan PNS,
Diklat PNS,
Pemberhentian PNS,
Asuransi kesehatan
manajemen kepegawaian negara
Formasi PNS;
Pengadaan PNS;
Pendidikan dan pelatihan PNS;
Penilaian pelaksanaan pekerjaan PNS;
Pengujian kesehatan PNS;
Kenaikan pangkat reguler, pilihan, anumerta, dan
pengabdian;
Pengangkatan dalam jabatan PNS;
Satya Lancana Karya Satya;
Pemberhentian PNS;
Persiun jada/duda PNS;
Asuransi sosial dan pemeliharaan kesehatan
POKOK BAHASAN
2. Pegawai Negeri
Pegawai Negeri adalah seseorang yang bekerja pada
instansi/lembaga pemerintah dan digaji dengan anggaran
pemerintah.
Dalam UU Nomor 43 Tahun 1999 yang dimaksud dengan
Pegawai Negeri adalah setiap warga negara Republik
Indonesia yang telah memenuhi syarat yang ditentukan,
diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas
dalam suatu jabatan negeri, atau diserahi tugas negara
lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Pegawai Negeri terdiri atas :
a. PNS;
b. AnggotaTNl;
c. Anggota POLRI;
Contoh: gaji pokok pejabat negara lebih besar dari gaji pokok
pegawai negeri, pensiun pokok pejabat negara besamya 1% per
bulan, sedangkan pegawai negeri 2,5% per tahun.
7. Jabatan Negeri
Contoh :
PNS Departemen Keuangan yang tersebar dari daerah Sabang
sampai Merauke tetap disebut PNS Pusat.
12.PNS Daerah
ada dua orang saksi yang pangkat dan jabatannya tidak boleh
lebih rendah dari PNS yang disumpah,
didampingi rohaniwan sesuai dengan agamanya, dan
KEWAJIBAN
LARANGAN
PP 53/2010
e. Wajib mematuhi ketentuan Izin Perkawinan dan Perceraian Pegawai
Negeri Sipil
dan jika semua anak tersebut mengikuti bekas isteri, maka sepertiga gaji
bagian anak diberikan kepada bekas isteri, demikian juga apabila semua anak
mengikuti PNS pria yang bersangkutan, maka sepertiga gaji bagian anak
diberikan kepada PNS yang bersangkutan.
Jika sebagian anak mengikuti PNS pria yang bersangkutan dari sebagian yang
lain mengikuti bekas isteri, maka sepertiga gaji bagian anak dibagi secara
proporsional dan diberikan kepada PNS yang bersangkutan dan bekas isteri.
Apabila perceraian atas kehendak isteri karena dimadu, maka kepada
bekas isteri tetap diberikan hak sepertiga gaji PNS yang bersangkutan,
sedangkan hal-hal lain seperti terurai di atas.
Apabila bekas isteri kawin lagi, maka hak sepertiga gaji dikembalikan
Sistem Skala Tunggal adalah sistem penggajian yang memberikan gaji yang
sama kepada pegawai yang berpangkat sama dengan tidak atau kurang
memperhatikan sifat pekerjaan yarg dilakukan dan beratnya tanggungjawab
yang dipikul dalam melaksanakan pekerjaan tersebut.
Sistem Skala Ganda adalah sistem penggajian yang menentukan besarnya gaji
bukan saja didasarkan pada pangkat tetapi juga pada sifat pekerjaan dan
beratnya tanggung jawab yang dipikul dalam melaksanakan pekerjaan itu.
Sistem Skala Gabungan adalah sistem penggajian yang memberikan gaji yang
sama kepada PNS yang mempunyai pangkat dan masa kerja yang sama,
sedangkan kepada PNS yang melakukan pekerjaan tertentu yang sifatnya
memerlukan pemusatan perhatian dan pengerahan tenaga secara terus-
menerus ditambah dengan pemberian tunjangan (contoh : Tunjangan
Jabatan, Tunjangan Fungsional, Tunjangan Pengamat Gunung Berapi, dan
sebagainya).
Gaji yang diterima PNS terdiri dari gaji pokok, ditambah tunjangan pangan
dan tunjangan keluarga (bagi PNS yang telah berkeluarga). Besarnya
tunjangan pangan adalah sepuluh kilogram beras tiap orang. Tunjangan
keluarga terdiri atas tunjangan isteri/suami sebesar 10% dari gaji pokok dan
tunjangan anak 2% dari gaji pokok untuk setiap anak dan sebanyak-
banyaknya dua anak. Tunjangan pangan bagi PNS yang telah berkeluarga
sebanyak-banyaknya hanya 40 kg beras yang terdiri dari 10 kg untuk
dirinya,10 kg untuk isteri/suami dan 20 kg untuk dua orang anak.
Sedangkan bagi PNS yang menduduki jabatan Struktural/Fungsional gajinya
ditambah tunjangan Struktural/Fungsional. Gaji PNS dibayar setiap tanggal 1
bulan yang bersangkutan untuk melaksanakan tugas dari tanggal 1 sampai
dengan akhir bulan yang bersangkutan atau dengan kata lain PNS dibayar
dulu baru bekerja.
Gaji pokok untuk calon PNS adalah sebesar 80% dari gaji pokok yang
diperuntukkan untuk PNS. Sedangkan bagi Calon PNS yang telah berkeluarga
berlaku ketentuan tersebut di atas. Gaji Calon PNS dibayarkan pada bulan
secara nyata calon PNS tersebut melaksanakan tugasnya dibuktikan dengan
surat pernyataan dari atasannya yang berwenang
b). Hak atas Cuti (Pasal 8)
Cuti adalah keadaan tidak masuk kerja yang diizinkan dalam jangka tertentu.
Ketentuan-ketentuan mengenai pelaksanaan cuti diatur dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 24 Tahun 1976.
Tujuan cuti adalah dalam rangka usaha menjamin kesegaran jasmani dan
rohari PNS setelah bekerja selama jangka waktu tertentu.
Jenis cuti PNS terdiri dari:
Cuti Tahunan;
Cuti Besar;
Cuti Sakit;
Cuti Bersalin;
Cuti Karena Alasan Penting;
Cuti di Luar Tanggungan Negara
Cuti adalah hak PNS, oleh sebab itu pelaksanaan cuti hanya dapat ditunda
dalam jangka waktu tertentu apabila kepentlngan dinas mendesak.
Jenis cuti yang menjadi hak PNS adalah cuti tahunan, cuti besar, cuti sakit,
cuti bersalin, dan cuti karena alasan penting, sedangkan jenis cuti di luar
tanggungan negara bukan hak PNS.
1) Cuti Tahunan
Calon PNS/PNS yang telah bekerja secara terus-menerus selama satu
tahun berhak atas cuti tahunan. Lamanya cuti tahunan bagi calon
PNS/PNS adalah dua belas hari kerja dan dapat dipecah-pecah sekurang-
kurangnya tiga hari kerja.
Cuti tahunan yang tidak diambil dalam tahun yang bersangkutan, dapat
jabatan.
Cuti besar dapat ditangguhkan untuk selama-lamanya 2 (dua) tahun dan
masa penangguhan dihitung penuh untuk perhitungan hak atas cuti besar
tahun berikutnya.
PNS yang mengambil cuti besar kurang dari 3 (tiga) bulan, maka sisa cuti
PNS yang menderita sakit satu hari atau dua hari harus memberitahukan
Kepada PNS yang menjalani cuti sakit berhak atas gaji penuh dan bagi PNS
yang menduduki jabatan, tunjangan jabatan tetap dibayarkan selama
belum ada keputusan pemberhentian dari jabatannya.
4) Cuti Bersalin
Kepada PNS wanita yang akan melakukan persalinan berhak atas cuti
bersalin.
Hak cuti bersalin tersebut adalah untuk persalinan pertama, persalinan
PNS yang sedang menjalankan cuti tahunan, cuti karena alasan penting, dan
cuti besar, dapat dipanggil kembali bekerja apabila kepentingan dinas
mendesak, dan sisa cuti yang belum dijalankan itu tetap manjadi hak PNS
yang bersangkutan (dapat dijalankan di lain waktu).
Segala macam cuti yang akan dijalankan di luar negeri hanya dapat diberikan
oleh pimpinan instansi (Menteri, Jaksa Agung, Pimpinan LPND, Pimpinan
Kesekretariatan Lembaga Tinggi Negara, dan sebagainya).
c. Hak Memperoleh Perawatan (PP Nomor 12 Tahun 1981)
PNS yang mengalami kecelakaan karena dinas atau menderita sakit karena
dinas berhak memperoleh pengobatan, perawatan, dan atau rehabilitasi atas
biaya negara. Berikut disampaikan pengertian kecelakaan karena dinas, sakit
karena dinas, dan cacad karena dinas.
1) Kecelakaan karena dinas adalah kecelakaan yang terjadi:
Dalam dan karena menjalankan tugas kewajiban;
Kepada isteri atau suami PNS yang wafat diberikan uang duka wafat sebesar
3 (tiga) kali penghasilan sebulan dengan ketentuan serendah-rendahnya
RplOO.000,00 (seratus ribu rupiah).
Ketentuan pada butir e 1) b) berlaku juga pada PNS yang wafat.
Uang duka wafat diberikan tanpa keputusan pejabat yang berwenang,
melainkan cukup Bendaharawan Gaji mengajukan uang duka dengan
melampirkan surat kematian.
f. Hak atas Pensiun
Pensiun adalah jaminan hari tua dan sebagai balas jasa terhadap PNS
yangtelah bertahun-tahun mengabdikan dirinya kepada negara. Berdasar
pasal 10 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974, setiap pegawai negeri yang
telah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan berhak atas pensiun.
Formasi PNS adalah jumlah dan susunan pangkat PNS yang diperlukan
oleh suatu satuan organisasi negara untuk mampu melaksanakan tugas
pokok dalam jangka waktu tertentu.
Organisasi adalah alat untuk mencapai tujuan, oleh sebab itu organisasi
harus selalu disesuaikan dengan perkembangan tugas pokok. Demikian
juga jumlah PNS yang diperlukan dalam organisasi tersebut harus
disesuaikan dengan perkembangan tugas pokok.
a. Dasar Penyusunan Formasi PNS
Pengadaan PNS adalah proses kegiatan untuk mengisi formasi yang lowong.
Formasi yang lowong tersebut disebabkan oleh dua hal yaitu adanya PNS yang
berhenti sebagai PNS dan perluasan organisasi.
a. Pengumuman
Setiap pengadaan PNS harus diumumkan seluas-luasnya melalui media massa
yang tersedia dan/atau bentuk lainnya yang digunakan, sehingga pengadaan
PNS diketahui oleh umum.
Pengumuman tersebut harus dilakukan paling lambat 15 (lima belas) hari
sebelum tanggal penerimaan.
Dalam pengumuman tersebut harus dicantumkan:
jumlah dan jenis jabatan yang lowong,
c. Pelamaran
1. Setiap pelamar harus mengdukan surat lamaran yang ditulis dengan
tulisan tangan sendiri ditujukan kepada Pejabat Pembina Kepegawaian
Instansi yang bersangkutan.
2. Dalam surat lamaran tersebut harus dilampirkan :
Fotokopi Surat Tanda Tamat Belajar/ljazah yang disahkan oleh pejabat yang
berwenang;
Kartu tanda pencari kerja dari Departemen/Dinas Tenaga Kerja
Pas foto menurut ukuran dan jumlah yang ditentukan.
d. Penyaringan
1. Pemeriksaan Administratif
Setiap surat lamaran yang diterima diperiksa dengan teliti oleh pejabat yang
diserahi tugas urusan kepegawaian. Surat lamaran yang tidak memenuhi
syarat dikembalikan kepada pelamar disertai alasannya dan surat lamaran
yang memenuhi syarat disusun dan didaftar secara tertib.
2. Panitia Ujian
Pejabat Pembina Kepegawaian membentuk Panitia Ujian untuk
melaksanakan ujian saringan.
Panitia ujian sekurang-kurangnya terdiri dari tiga orang, yaitu : seorang
Ketua merangkap anggota, seorang sekretaris merangkap anggota, dan
seorang anggota. Jika panitia lebih dari tiga orang maka jumlahnya harus
bilangan ganjil.
3. Tugas Panitia Ujian
Panitia Ujian bertugas:
menyiapkan dan mengumpulkan bahan ujian,
menentukan pedoman pemeriksaan dan penilaian ujian,
menentukan tempat dan jadwal ujian,
menyelenggarakan ujian, dan
memeriksa dan menentukan hasil ujian.
4. Materi Ujian
Materi ujian hendaknya dibuat sedemikian baiknya sehingga pelamar
yang akan diterima benar-benar mempunyai kecakapan, keahlian, dan
keterampilan yang diperlukan.
Materi ujian tersebut meliputi:
a. Test Kompetensi, yang materinya disesuaikan dengan
kebutuhanpersyaratan jabatan, yang antara lain meliputi
Pengetahuan Umum, Bahasa Indonesia Kebijaksanaan Pemerintah,
Pengetahuan Teknis, dan Pengetahuan lainnya;
b. Psikotes, yang penyelenggaraannya disesuaikan dengan kebutuhan
persyaratan jabatan dan kemampuan instansi masing-masing.
5. Ujian
Pelamar yang memenuhi syarat dapat mengikuti ujian penyaringan
dengan menunjukkan Tanda Peserta Ujian yang sah. Dalam rangka usaha
menjamin objektivitas penyelenggaraan ujian penyaringan penerimaan
pegawai, maka ujian dilaksanakan secara tertulis dan apabila dipandang
perlu diadakan ujian lisan berupa wawancara atau ujian keterampilan.
a) Hak atas gaji bagi calon Pegawai Negeri sipil adalah 80%
(delapan puluh persen) dari gaji pokok Pegawai Negeri Sipil,
mulai berlaku pada tanggal yang bersangkutan secara
nyatamelaksanakan tugasnya yang dinyatakan dengan surat
pernyataan oleh Kepala Kantor atau satuan organisasi yang
bersangkutan.
b) Calon Pegawai Negeri Sipil yang penempatannya jauh dari
tempat tinggalnya, sudah dianggap nyata melaksanakan
tugas sejak ia berangkat menuju ke tempat tugasnya yang
dibuktikan dengan surat perintah perjalanan/penugasan dari
pejabat yang berwenang menugaskan.
c) Pada saat pengangkatan pertama Calon Pegawai Negeri Sipil
adakalanya yang bersangkutan telah mempunyai masa kerja
yang dapat diperhitungkan untuk penetapan gaji pokok.
Masa kerja yang dapat diperhitungkan penuh untuk penetapan gaji
pokok dalam pengangkatan pertama adalah :
Masa selama menjadi calon/Pegawai Negeri Sipil, kecuali masa
selama menjalankan cuti di luartanggungan negara.
Masa selama menjadi Pejabat Negara
Pengangkatan menjadi Pegawai Negeri Sipil bagi Calon Pegawai Negeri Sipil
yang tewas atau cacad karena dinas ditetapkan dengan keputusan:
(1) Kepala Badan Kepegawaian Negara/Kepala Kantor Regional
Badan Kepegawaian Negara bagi Calon Pegawai Negeri Sipil Pusat
(2) Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota
bagi Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah setelah mendapat pertimbangan
teknis dari Kepala Kantor Regional Badan Kepegawaian Negara.
5) Pemberhentian Calon Pegawai Negeri Sipil
1) Diklat Prajabatan
Diklat Prajabatan merupakan syarat pengangkatan Calon PNS menjadi
PNS.
Diklat Prajabatan terdiri dari:
Diklat Prajabatan golongan I diperuntukkan bagi
pengangkatan Calon PNS menjadi PNS golongan I;
Diklat Prajabatan golongan II dipenuntukkan bagi pengangkatan
Calon PNS menjadi PNS golongan II;
Diklat Prajabatan golongan III diperuntukkan bagi pengangkatan
Calon PNS menjadi PNS golongan III.
2) Diklat dalam Jabatan
Diklat dalam jabatan diperuntukkan bagi mereka yang telah berstatus
sebagai PNS.
Diklat dalam jabatan terdiri dari:
a) Diklat Kepemimpinan (Diklatpim) yang terdiri dari:
ANGKA SEBUTAN
91-100 Amat Baik
76- 90 Baik
61- 75 Cukup
51- 60 Sedang
50 ke Kurang
bawah
3) Masa Penilaian
c) Keberatan
(1) Pegawai yang merasa keberatan atas penilaian sebagian atau
seluruh unsur yang dinilai, dapat mengajukan keberatan secara
tertulis pada kolom catatan dan DP-3 tersebut harus
ditandatangani.
Pengajuan keberatan diajukan selambat-lambatnya 14 (empat belas)
hari sejak menerima DP-3 dari pejabat penilai. Pengajuan keberatan
lebih dari waktu tersebut tidak diterima/kadaluarsa.
(2) Keberatan tersebut mendapat tanggapan tertulis dari pejabat
penilai dan kemudian disampaikan kepada atasan pejabat penilai
dalam waktu selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari sejak
menerima keberatan dari pegawai yang dinilai.
(3) Atasan pejabat penilai memeriksa dengan seksama setiap akan
menandatangani DP-3 (yang ada keberatan/yang tidak ada keberatan)
yang diajukan oleh pejabat penilai. Jika alasan dari pejabat penilai
terhadap keberatan penilaian yang diajukan pegawai yang dinilai
masuk akal/wajar dan sesuai dengan data yang ada pada atasan
pejabat penilai, maka nilai tidak diubah dan kemudian ditandatangani.
Apabila keberatan yang diajukan tersebut ternyata benar kurang
adil/kurang wajar dan atasan pejabat penilai ada cukup data untuk
pertimbangan perbaikan, maka DP-3 tersebut diperbaiki dengan
mencoret nilai yarg lama dengan mengganti dengan nilai yang baru
dan diberi paraf, kemuian DP-3 tersebut ditandatangani dan DP-3
berlaku sah.
b. PENGUJIAN KESEHATAN PNS (PP NOMOR 26 TAHUN 1977)
PNS yang:
* KENAIKAN PANGKAT;
*PENGANGKATAN DALAM JABATAN
STRUKTURAL/FUNGSIONAL;
*SATYA LANCANA KARYA SATYA.
Kenaikan Pangkat
(PP Nomor 99 Tahun 2000 jo. PP Nomor 12 Tahun 2002)
Kenaikan pangkat reguler adalah penghargaan yang diberikan kepada PNS yang telah
memenuhi syarat yang ditentukan tanpa terikat pada jabatan. Kenaikan pangkat
reguler dapat diberikan setingkat lebih tinggi apabila:
a) sekurang-kurangrrya telah empat tahun dalam pangkat terakhir;
b) setiap unsur penilaian prestasi kerja sekurang-kurangnya bemilai "Baik" dalam
dua tahun terakhir;
c) masa kenaikan pangkat adalah 1 April atau 1 Oktober. Untuk PNS yang
pertama kali naik pangkat, masa kerja empat tahun dalam pangkat terakhir
dihitung mulai tanggal yang bersangkutan diangkat menjadi calon PNS.
Kenaikan pangkat reguler diberikan sampai dengan pangkat tertinggi sesuai dengan
ijazah yang dimiliki (Pasal 18 ayat (1) PP Nomor 99 Tahun 2000) sebagai berikut: PNS
yang memiliki:
NO. Ijazah/STTB NO. Kenaikan PangkatTertinggi
1. SD 1. PengaturMuda (Gol. Il/a)
2. SLTP 2. Pengatur (Gol. Il/c)
3. SLTP Kejuruan Tingkat Pertama 3. PengaturTk.l(ll/d)
4. SUA, Sekolah Lanjutan Kejuruan 4. Penata Muda Tk.l (Gol. Ill/b)
Tingkat Atas 3 th/4 th, Diploma l/ll
5. SGPLB, Diploma III, Sarjana Muda, 5. Penata (Gol.lll/c)
Akademi/Bakaloreat
6. Sarjana/Diploma IV 6. Penata Tk.l (Gol. Ill/d)
7. Dokter, Apoteker, dan Magister (S2) 7. Pembina (Gol. IV/a)
atau ijazah lain yang setara
8. Doktor (S3) 8. Pembina Tk.l (Gol. IV/b)
2) Kenaikan Pangkat Pilihan
Kenaikan pangkat pilihan adalah kepercayaan dan penghargaan yang
diberikan kepada PNS atas prestasi kerjanya yang tinggi.
Masa kenaikan pangkatnya adalah 1 April dan 1 Oktober.
Kenaikan pangkat pilihan diberikan kepada PNS yang:
a) menduduki jabafan struktural atau fungsional tertentu;
b) menduduki jabatan tertentu yang pengangkatannya ditetapkan
dengan Keputusan Presiden;
c) menunjukkan prestasi kerja yang luar biasa baiknya;
d) menemukan penemuan baru yang bermanfaat bagi negara;
e) diangkat menjadi pejabat negara;
f) memperoleh surat tanda tamat belajar/ijazah;
g) melaksanakan tugas belajar dan sebelumnya menduduki jabatan struktural
atau jabatan fungsional;
h) telah selesai mengikuti dan lulus tugas belajar;
i) dipekerjakan atau diperbantukan secara penuh di luar instansi induknya
yang diangkat dalam jabatan pimpinan atau jabatan fungsional tertentu.
a) Kenaikan pangkat pilihan bagi PNS yang menduduki jabatan
struktural/fungsional
Dalam jabatan struktural ditentukan pangkat terendah dan pangkat
tertinggi untuk jabatan tersebut. Pangkat PNS yang menduduki
jabatan tersebut sekurang-kurangnya satu tingkat di bawah
pangkat terendah yang disebut Pejabat (Pj.). Untuk jelasnya dapatdilihat
pada kolom di bawah ini:
No. Ese Satu Tingkat di Bawah No. Pangkat/Golongan No. Pangkat/Golongan
Ion Pangkat/Gol. Terendah Terendah Tertinggi
1. l.a Pembina Utama Muda (Gol.lV/c) 1. Pembina Utama Madya (Gol.IV/d) 1. Pembina Utama (Gol. IV/e) Pembina
2. l.b Pembina Tk.l (Gol. IV/b) Pembina 2. Pembina Utama Muda (Gol. IV/c) 2. Utama (Gol. IV/e) Pembina Utama
3. ll.a Tk.l (Gol. IV/b) Pembina (Gol. IV/a) 3. Pembina Utama Muda (Gol. IV/c) 3. Madya (Gol.IV/d) Pembina Utama
4. ll.b 4. Pembina Tk.l (Gol. IV/b) 4. Muda (Gol. IV/c)
5. III.a Penata Tk.l (Gol. Ill/d) 5. Pembina (Gol. IV/a) 5. Pembina Tk.l (Gol. IV/b)
6. lll.b Penata (Gol. Ill/c) 6. Penata Tk.l (Gol. Ill/d) 6. Pembina (Gol. IV/a)
7. IV.a Penata Muda Tk.l (Gol. Ill/b) 7. Penata (Gol. Ill/c) 7. Penata Tk.l (Gol. Ill/d)
8. IV.b Penata Muda (Gol. Ill/a) 8. Penata Muda Tk.l (Gol. Ill/b) 8. Penata (Gol. Ill/c)
9. V.a Pengatur Tk.l (Gol. Il/d) 9. Penata Muda (Gol. Ill/a) 9. Penata Muda Tk.l (Gol. Ill/b)
(1) Kenaikan pangkat bagi PNS yang diangkat dalam jabatan struktural
yang pangkatnya masih satu tingkat di bawah pangkat terendah
dapat diberikan apabila:
telah satu tahun dalam pangkat dan sekurang-kurangnya satu
tahun dalam jabatan;
nilai pelaksanaan pekerjaan setiap unsur "Baik" dalam dua tahun
terakhir.
(2) Kenaikan pangkat tertinggi bagi PNS yang menduduki jabatan
struktural diberikan apabila :
- telah empat tahun dalam pangkat terakhir;
c. Pemberhentian sementara
PNS yang dikenakan tahanan oleh pejabat yang berwajib karena disangka telah
melakukan tindak pidana kejahatan sampai mendapat putusan porgadilan yang
telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap, dikenakan pemberhentian
sementara. Pemberhentian sementara tersebut adalah pemberhentian
sementara dari jabatan negeri, bukan pemberhentian sementara sebagai PNS.
Menurut PP Nomor 4 Tahun 1966, kepada PNS yang dikenakan pemberhentian
sementara besarnya bagian gaji yang diberikan adatah : 50% (lima puluh persen)
dari gaji pokok apabila bukti-bukti pelanggaran yang didakwakan cukup
menyakinkan, diberikan 75% (tujuh puluh lima persen) apabila bukti-bukti yang
didakwakan belum cukup meyakinkan.
Apabila pemeriksaan yang berwajib telah selesai atau telah ada
keputusan pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum yang tetap
dan ternyata bahwa PNS yang bersangkutan tidak bersalah, maka
PNS tersebut harus direhabilitasi dan kekurangan gaji selama
diberhentikan sementara segera dimintakan pembayarannya sesuai
dengan ketentuan yang berlaku. Jika ternyata bersalah, maka yarg
bersangkutan diberhentikan sebagai PNS dengan sebutan "dengan
horrnat" atau "tidak dengan horrnat" menurut pertimbangan
kesalahan yang bersangkutan dan gaji yang telah dibayarkan tidak
dipungut kembali.
7. PEMBAHASAN PEMBERHENTIAN PNS, PENSIUN
PEGAWAI, DAN PENSIUN JANDA/DUDA
PNS yang meninggalkan tugasnya secara tidak sah dalam waktu 2 bulan
terus-menerus diberhentikan pembayaran gajinya mulai bulan ketiga.
Apabila meninggalkan tugasnya secara tidak sah lebih dari 2 bulan tetapi
kurang dari 6 bulan melaporkan diri kepada pimpinan instansinya, maka ia
dapat ditugaskan kembali jika ada alasan-alasan yang dapat diterima. Kalau
ketidakhadirannya itu adalah kelalaiannya sendiri, dan menurut pendapat
pejabat yang berwenang akan mengganggu suasana kerja kalau ia ditugaskan
kembali, maka ia diberhentikan dengan hormat sebagai PNS. PNS yang
meninggalkm tugas secara tidak sah terus-menerus selama 6 bulan
diberhentikan tidak dengan hormat sebagai PNS.
g) Pemberhentian karena hilang
PNS yang hilang dianggap telah meninggal dunia pada akhir bulan ke-12
sejak yang bersangkutan hilang. Berdasarkan berita acara atau surat
keterangan dari pejabat yang berwajib, maka pejabat yang berwenang
membuat surat pemyataan hilang. Surat pernyataan hilang itu dibuat
selambat-lambatnya akhir bulan ke-2 sejak yang bersangkutan hilang.
Pejabat yang membuat adalah Menteri yang memimpin departemen atau
pejabat yang ditunjuk olehnya.
PNS yang telah dinyatakan hilang yang sebelum melewati masa 12 bulan
ditemukan kembali, masih hidup dan sehat, dipekerjakan kembali sebagai
PNS.
PNS yarg telah dinyatakan hilang ymg belum melewati masa 12 bulan
ditemukan kembali dan dinyatakan cacad, diperlakukan sebagai
berikut:
diberhentikan dengan hormat sebagai PNS dengan hak pensiun apabila
telah memiliki masa kerja sekurang-kurangnya 4 tahun;
apabila hilangnya dan cacadnya itu disebabkan dalam dan oleh karena
ia menjalankan kewajiban jabatannya, maka ia diberhentikan
dengan hormat sebagai PNS dengan hak pensiun tanpa memandang masa
kerja.
1) PENSIUN PEGAWAI
a) Pensiun pegawai secara normal harus memenuhi 3 (tiga) syarat, yaitu
berusia sekurang-kurangnya 50 tahun, memiliki masa kerja pensiun
sekurang-kurangnya 20 tahun, dan telah diberhentikan dengan hormat
sebagai pegawai negeri.
Besarya pensiun pokok pegawai sebulan adalah 2 Vi % dari dasar
pensiun/gaji pokok untuk tiap-tiap tahun masa kerja. Pensiun pokok
pegawai sebulan adalah sebanyak-banyaknya 75% dan sekurang-
kurangnya 40% dari dasar pensiun. Pensiun pokok pegawai sebulan
tidak boleh kurang dari gaji pokok terendah menurut peraturan
pemerintah tentang gaji dan pangkat yang berlaku bagi pegawai negeri
yang bersangkutan
Pensiun karena mencapai batas usia pensiun syarat usia 56 tahun dan masa
kerja untuk pensiun sekurang-kurangnya 10 tahun. Dalam hal ini pensiun
pokok yang bersangkutan adalah 40% dari dasar pensiun/gaji pokok
terakhir.
Pensiun karena tidak cakap jasmani atau rohani sehingga tidak dapat
menjalankan kewajiban sebagai PNS.
PNS yang tidak cakap jasmani atau rohani sehingga tidak dapat
menjalankan kewajiban sebagai PNS dapat terjadi dalam keadaan:
(I) sedang dalam menjalankan tugas kewajiban sebagai PNS yang disebut
kecelakaan karena dinas. Pensiun kepada yang bersangkutan tidak
mensyaratkan usia dan masa kerja. Besamya pensiun pokok pegawai
tersebut adalah 75% dari dasar pensiun/gaji pokok terakhir.
(2) tidak dalam menjalankan tugas kewajiban sebagai PNS yang disebut
kecelakaan tidak karena dinas. Pensiun kepada yang bersangkutan
mensyaratkan masa kerja untuk pensiun sekurang-kurangnya 4 tahun dan
tidak mensyaratkan usia. Besamya pensiun pokok pegawai tersebut
adalah 40% dari dasar pensiun/gaji pokok terakhir.
Di samping diberikan pansiun pokok, kepada pensiun pegawai diberikan
pula tunjangan keluarga dan tunjangan pangan serta tunjangan lain yang
ditentukan dalam peraturan perundang-undangan.
d) Mulai berlakunya pensiun pegawai negeri sipil
Pensiun pegawai mulai berlaku bulan berikutnya pegawai yang bersangkutan
diberhentikan dengan hormat sebagai PNS. Bagi PNS yang diberhentikan
dengan hormat dari jabatan negeri dengan hak uang tunggu selama-lamanya
5 tahun dan pada akhir uang tunggu belum berusia 50 tahun, maka
pensiunnya diberikan pada bulan berikutnya dari saat yang bersangkutan
berusia 50 tahun.
Apabila PNS atau penerima pensiun pegawai meninggal dunia, maka isteri
(isteri-isteri)nya untuk PNS pria atau suaminya untuk PNS wanita, yang
sebelumnya telah terdaftar pada Badan Kepegawaian Negara berhak
menerima pensiun janda atau pensiun duda.
Apabila PNS/pensiunan PNS pria beristeri lebih dari seorang dan belum
pernah mendaftarkan isteri (isteri-isteri)-nya yang berhak menerima pensiun
janda/bagian janda, maka pensiun janda diberikan kepada isteri yang terlama
dinikahinya dan tidak pemah terputus-putus dinikahinya.
Apabila PNS atau penerima pensiun pegawai meninggal dunia, sedangkan
ia tidak mempurryai isteri/suami lagi yang berhak untuk menerima pensiun
janda/duda atau bagian pensiun janda, maka:
pensiun janda diberikan kepada anak/anak-anaknya, apabila hanya
terdapat satu golongan anak yang seayah-seibu.
satu bagian pensiun janda diberikan kepada masing-masing golongan
anak yang seayah-seibu.
pensiun duda diberikan kepada anak/anak-anaknya.
Anak yang dilahirkan dalam batas waktu 300 hari setelah PNS atau
penerima pensiun PNS meninggal dunia berhak atas pensiun
janda/bagian pensiun janda dan diberikan mulai bulan berikutnya tanggal
kelahiran anak itu.
(7) Apabila PNS tewas dan tidak meninggalkan isteri/suami ataupun anak,
rnaka 20% (dua puluh persen) dari pensiun janda/duda diberikan kepada
orang tua. Jika kedua orang tua telah bercerai, maka kepada masing-
masing diberikan separuh dari 20% tersebut di atas.
b) Berlakunya pensiun janda/duda/bagian pensiun janda
Pensiun janda/duda atau bagian pensiun janda diberikan mulai bulan
berikutnya PNS atau pensiun PNS meninggal dunia.
6 (enam) bulan ketiga dan seterusnya dibayar 30% (tiga puluh persen);
e) Persalinan