UNSOED
Monitoring Evaluasi
PSPA Unsoed
RSUD Dr. Saiful Anwar
Dewi oktaviana dkk
Tinjauan RSSA
RSUD Dr. Saiful Anwar (RSSA) merupakan Kapasitas tempat tidur RSUD Dr.
Rumah Sakit Umum pemerintah provinsi Saiful Anwar sebanyak 962
Jawa Timur tempat tidur
Jenis Pelayanan
Pelayanan Medik Umum
Pelayanan Gawat Darurat
Akreditasi A Pelayanan Medik Dasar
Pelayanan Spesialis Penunjang Medik
Akreditasi Pelayanan Medik Spesialis Lain
Internasional Pelayanan Medik Spesialis Gigi Mulut
Pelayanan Medik Subspesialis
Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan
Akreditasi Pelayanan Penunjang Klinik
Patipurna Pelayanan Penunjang Non Klinik
Pelayanan Khusus
Pelayanan Unggulan yang ada di RSUD. Dr. Saiful Anwar meliputi Kegawat
Daruratan (IGD), Onkologi Terpadu, Stroke Unit (SU), Mother and Child (IKA), Burn
Unit/Care, Laboratorium Sentral Terpadu, Bedah Minimal Invasif, Brachy terapi,
Radioterapi, Kidney Center.
TINJAUAN IFRS
Unit pelaksana fungsional yang menyelenggarakan seluruh kegiatan pelayanan kefarmasian di Rumah Sakit. IFRS bertanggung jawab
mengembangkan suatu pelayanan farmasi yang luas dan terkoordinasi dengan baik dan tepat untuk memenuhi kebutuhan berbagai
unit, staf medik, dan rumah sakit demi pelayanan yang lebih baik. (PMK 72 th 2016).
Fungsi IFRS
MANAJERIAL
(Pengelolaan Sediaan
Farmasi, Alat
Kesehatan, dan
BMHP)
PEMILIHAN
A B Ketua : Dokter
Sekretaris : Apoteker
Anggota :
Dokter perwakilan semua SMF (Staf
Medis Fungsional), apoteker dan
Pimpinan Rumah Sakit KFT perawat.
Rekomendasi
mengenai
• melakukan seleksi dan evaluasi obat yang akan masuk dalam
kebijakan
penggunaan formularium Rumah Sakit yang dilakukan setiap satu tahun sekali
obat di Rumah
Sakit • menyusunan Panduan Praktik Klinis dan Penatalaksanaan Terapi
Berdasarkan: (clinical pathway) serta Pedoman Penggunaan Antimikroba
Formularium Nasional (Fornas) (PPAM)
Formularium Rumah Sakit tahun sebelumnya
yang disesuaikan dengan kebutuhan dan
kriteria pasien serta usulan SMF (Staf Medis
Fungsional) disertai bukti klinis yaitu evidence
base dan PPK (Panduan Praktek Klinis).
PERENCANAAN
• Proses perencanaan di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang dilakukan berdasarkan metode
kombinasi antara metode konsumsi dan metode epidemiologi.
• Jadwal perencanaan :
Produksi Sediaan
Pembelian Farmasi Sumbangan/Dropp E-Purchasing
ing/Hibah
• Sediaan Farmasi tidak ada
• Pelelangan Umum di pasaran; • harus disertai dokumen • Melalui situs e-
• Pelelangan Sederhana • Sediaan Farmasi lebih murah administrasi yang Catalogue untuk
• Penunjukan Langsung jika diproduksi sendiri; lengkap dan jelas. melihat daftar produk
• Pengadaan Langsung • Sediaan Farmasi dengan barang/jasa yang
formula khusus; dapat dibeli
• Sediaan Farmasi dengan
kemasan yang lebih
kecil/repacking;
• Sediaan Farmasi untuk
penelitian
• Sediaan Farmasi yang tidak
stabil dalam penyimpanan
atau harus dibuat baru
(recenter paratus).
PENGADAAN Di UPF
PENERIMAAN
• Pengecekan : kemasan, nomor batch dan expired
date minimal 2 tahun (kecuali vaksin)
Barang yang telah dipesan melalui SP online diambil
• Apabila terdapat ketidaksesuaian antara
oleh caraka
barang yang diterima dengan SP atau terdapat
barang dengan masa ED pendek maka dapat
dikembalikan ke gudang.
• Obat fast moving dan obat memiliki ED pendek
dengan perjanjian diterima
• kemudian apabila obat tidak digunakan maka
dapat dikembalikan ke gudang dengan membuat
surat retur.
Pelaporan Suhu
Pelaporan pendapatan tunai atau kredit yang diperoleh selama satu bulan
PKPA PSPA
UNSOED
PELAYANAN
FARMASI KLINIS
Ward Pharmacy
• Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit Dr. Saiful Anwar berpedoman dari Permenkes Nomor 72
tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit
2. Penelurusan
1. Pengkajian & Riwayat 3. PIO
Pelayanan Resep Penggunaan Obat
& Rekonsiliasi
9. Praktik Kerja
7. MESO 8. EPO Profesi di Bangsal
(Ward Pharmacy)
Pengkajian & Pelayanan Resep
Pelaksanaan
Di ruangan : satu kali pada saat pasien masuk rumah sakit (maksimal 1x24 jam setelah
pasien MRS).
Di IGD : maksimal 1x8 jam (satu kali pergantian shift jaga).
PIO (Pelayanan Informasi Obat)
Telepon Dokter, perawat, dan ahli gizi PIO RSUD Dr. Saiful Anwar bersama Tim
SMS Efektifitas pengobatan pasien di Penyuluhan Kesehatan Rumah Sakit
E-mail ruangan pasien dari bed ke bed lainnya. melakukan penyuluhan bagi pasien
Apoteker menginformasikan efikasi, rawat jalan dan rawat inap, yang
Tertulis merupakan salah satu tugas mahasiswa
keamanan atau masuk tidaknya obat ke
dalam formularium nasional untuk pasien selama PKP di RSUD Dr. Saiful Anwar.
BPJS kepada tenaga kesehatan lain.
Konseling
Konseling merupakan salah satu tugas mahasiswa PKPA yang dilakukan di UPF
Rawat Jalan Umum
Visite
“Apoteker di RS dr. Saiful Anwar di ruangan melakukan visite ke bed pasien setiap hari
Tujuan : Mengetahui kondisi terbaru dan melihat perkembangan pasien dari hari ke hari, untuk
mengetahui apakah ada efek samping karena pemberian obat dan mengamati efek terapi dari
pemberian obat. ”
“Pemantauan terapi obat dapat dilakukan ketika apoteker ruangan di RSUD Dr. Saiful Anwar
melakukan visite.”
Dilakukan oleh Apoteker Penanggung Jawab Ruangan RSUD Dr. Saiful Anwar dengan cara :
Mendeteksi adanya kejadian reaksi obat yang tidak dikehendaki pada pasien di ruangan tersebut
Mengidentifikasi obat-obatan yang digunakan dan pasien yang mempunyai resiko tinggi mengalami efek samping
obat
Apabila terjadi efek samping obat yang potensial maupun aktual yang tidak terdapat pada label obat:
Apoteker menuliskan temuannya di lembar kuning dan dilaporkan ke pusat MESO Nasional.
Selama mahasiswa PKPA, salah satu efek samping yang ditemukan pada pasien yaitu ESO aktual konstipasi
setelah penggunaan kodein selama 7 hari sebagai terapi batuk kering pada pasien.
APJ Ruangan melaporkan hal tersebut kepada dokter dan menyarankan untuk
Tindakan
menghentikan pemberian kodein (dikarenakan batuk pasien sudah membaik).
EPO merupakan satu kesatuan dengan PTO, yang menjadi langkah selanjutnya dari PTO
maupun MESO.
Evaluasi Penggunaan Obat di rumah sakit Dr. Saiful Anwar lebih berfokus pada
penggunaan obat antibiotik.
1. Kuantitatif
a. Persentase pasien yang mendapat terapi antibiotika selama rawat inap di rumah sakit.
b. Jumlah penggunaan antibiotika dinyatakan sebagai dosis harian. Ditetapkan dengan
Defined Daily Doses (DDD)/100 patient days.
2. Kualitatif menggunakan Alur Gyssens
Kualitas penggunaan antibiotika dinilai dengan melihat rekam pemberian antibiotika dan
rekam medik pasien : mempertimbangkan kesesuaian diagnosis, indikasi, regimen dosis,
keamanan, dan harga.
Praktik Kerja Profesi di Bangsal (Ward Pharmacy)
PKPA PSPA
UNSOED
Kegiatan
PKPA Lainnya
Matrikulasi dan Evaluasi