Prosedur Pelabelan
05 Obat High Alert
Jenis Jenis Obat High
03 Alert
01
Pengertian obat
High Alert
Obat High Alert merupakan obat yang harus diwaspadai karena sering menyebabkan
terjadinya kesalahan serius (sentinel event) dan dampak yang tidak diinginkan dari obat
(adverse outcome). Obat kewaspadaan tinggi merupakan sejumlah obat yang memiliki
risiko yang dapat membahayakan pasien jika obat tersebut digunakan secara keliru. Obat
yang tergolong kewaspadaan tinggi adalah obat-obat yang terlihat mirip dan
kedengarannya mirip (Nama Obat dan Ucapan Mirip /NORUM, atau Look Alike Sound
Alike/LASA), elektrolit konsentrasi tinggi, obat-obat sitostatika serta obat yang
digunakan di UGD dan ICU.
02
Tujuan Pengelolaan Obat
High Alert
Mencegah kesalahan pemberian obat akibat nama obat yang membingungkan
Elektrolit konsetrat hanya disimpan di bagian farmasi, tidak diruang rawat, kecuali pada
area tertentu sesuai kebutuhan
Mengurangi resiko medication error akibat obat - obatan atau cairan lain dalam kontainer
yang tidak berlabel
03
Jenis – Jenis obat High Alert
Kelompok obat yang memiliki tampilan dan nama mirip
1. (Look-Alike Sound-Like)
FLUOROURACIL
04
Prinsip Umum
Penanganan High-Alert
Medication
1. Penyimpanan.
• High alert medication disimpan di laci atau lemari di area yang terkunci dan terpisah dari
produk lain.
• Setiap high alert medication diberikan label “High-Alert” yang berwarna merah pada sisi
depan kemasan tanpa menutupi informasi yang ada pada kemasan
• Setiap elektrolit konsentrat disimpan di farmasi, kecuali NaHCO3 8.4% di simpan juga di
ICU/ ICCU, dan UGD. MgSO4 ≥ 20% disimpan di farmasi, emergency kit di UGD dan
ruang bersalin.
• Narkotika disimpan dalam lemari yang kokoh, tidak mudah dipindahkan dan memiliki
dua kunci yang berbeda.
• Obat anestesi disimpan di tempat yang hanya bisa diakses oleh dokter, perawat dan staf
farmasi
• Obat sitostatika, Insulin dan heparin hanya disimpan di farmasi atau di area yang
terkunci di mana obat diresepkan.
• Penyimpanan obat NORUM dipisahkan, tidak diletakkan bersebelahan, dan harus
diberikan label “LASA”
Contoh tempat penyimpanan obat High Alert
2. Peresepan Obat High Alert
• Membuat panduan penetapan dosis untuk
antikoagulan, narkotik, insulin, dan sedasi sesuai
panduan praktek klinik dan clinical pathway
• Tulisan resep jelas dan lengkap
• Berat badan pasien harus ditimbang untuk obat-obat
yang perlu diresepkan sesuai berat badan pasien
3. Penyiapan dan Distribusi Obat High Alert
• Independent double check dilakukan oleh dua staf yang berbeda pada
tahap penyiapan dan distribusi obat kemudian didokumentasikan dengan
pemberian paraf di lembar pemesanan obat.
• Setiap elektrolit konsentrat harus diencerkan sebelum diserahkan atau
diberikan kepada staf atau pasien.
• Pengenceran dilakukan oleh staf farmasi yang terlatih kecuali dalam
kondisi operasi bedah jantung, pengenceran KCl 7.46% dapat dilakukan
langsung oleh perawat/ dokter.
• Setiap elektrolit konsentrat yang telah diencerkan, diberikan label “drug
added” yang terisi lengkap dan label “high alert” tanpa menutupi nama
obat, tanggal kadaluarsa dan nomor batch.
4. Pemberian Obat High Alert
• Lakukan independent double check sebelum pemberian
obat
• Staf farmasi memberikan penjelasan dan konseling high-
alert medication kepada pasien/ perwakilan pasien di
rawat jalan. Brosur informasi obat dapat digunakan
untuk meningkatkan pemahaman dan pengertian pasien.
Verifikasi 7 benar untuk mencapai medication safety
Benar
Benar Benar identitas
dokumentasi informasi pasien
05
Prosedur Pelabelan
“HIGH ALERT” untuk elektrolit konsentrasi tinggi, jenis injeksi atau infus tertentu.
Misal : Heparin, insulin dll
Penandaan obat bat High Alert dilakukan dengan stiker “Higt Alert Double Check” pada obat.
• https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/172/penanganan-obat--
obat-high-alert-di-fasilitas-pelayanan-kesehatan
• https://www.academia.edu/19613840/OBAT_HIGH_ALERT
Terimakasih