NIM : NH0519038
KELAS : FARMASI B
NANI HASANUDDIN
MAKASSAR
2020
KATA PENGANTAR
Penyusun
DAFTAR ISI
SAMPUL…………..………………………………………………………….
KATA PENGANTAR………………………………………………………...
DAFTAR ISI ………………………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .………………………………………………………
B. Tujuan …………..…………………………………………………….
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi. Obat High Alert ……... ……..…........................................
B. Contoh Obat High Alert.... ...........................................................
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Obat adalah benda atau zat yang dapat digunakan untuk merawat
penyakit, membebaskan gejala, atau mengubah proses kimia dalam tubuh.
Obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi, yang
digunakan untuk memengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan
patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan,
pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi untuk manusia.
High alert medications memiliki risiko yang lebih tinggi dalam
menyebabkan komplikasi, efek samping, atau bahaya yang dapat merugikan
pasien. Hal ini dapat dikarenakan adanya rentang dosis terapeutik dan
keamanan yang sempit atau karena insidens yang tinggi akan terjadinya
kesalahan. metode yang digunakan untuk meminimalisasi kesalahan ini
meliputi beberapa strategi seperti, meningkatkan akses informasi mengenai
high alert medications, membatasi akses terhadap obat high alert,
menggunakan huruf tallman, menggunakan label dan tanda ‘peringatan’
untuk obat high alert, menstandarisasi prosedur mengenai penyimpanan,
persiapan, dan pemberian high alert medications, melakukan prosedur
pengecekan ganda ̧untuk obat-obat tertentu.
B. Tujuan
Mengetahui tentang obat High Alert beserta contoh obat dan indikasi,
ESO, aturan pakai, dan farmakologinya.
BAB II
PEMBAHASAN
1) Bentuk: Suntik
Dewasa: Dosis awal 300 mg atau 5 mg/kgBB dengan suntikan
cepat. Dosis lanjutan 150 mg atau 2,5 mg/kgBB jika kondisi
berlanjut.
d. Famakologi
Efek farmakologi yang muncul antara lain:
1) Peningkatan lama potensial aksi dan periode refrakter jantung.
2) Penurunan konduksi nodus AV dan perpanjangan interval PR:
diduga terkait efek blokade kanal kalsium. Blok pada kanal
kalsium dan reseptor beta juga menurunkan kerja nodus SA dan
dapat menyebabkan sinus bradikardi.
3) Blok pada kanal natrium inaktif memperpanjang depolarisasi fase 0
sehingga menurunkan kecepatan konduksi ventrikel yang terlihat
pada EKG sebagai pelebaran kompleks QRS[4,8]
2. Warfarin
Warfarin adalah obat yang digunakan sebagai pengencer darah pada
pasien yang memiliki indikasi penggumpalan darah. Warfarin bekerja
dengan menghambat sintesa dari faktor koagulasi vitamin K-dependen II,
VII, IX, dan X, sehingga warfarin secara tidak langsung mengurangi
jumlah faktor-faktor pembeku darah. Warfarin digunakan pada penderita
fibrilasi atrium untuk mencegah stroke, dan pada pasien pasca operasi
penggantian katup jantung.
a. Indikasi
Indikasi dan dosis pemberian warfarin berbeda-beda tergantung
kondisi pasien, misalnya untuk stroke dengan dosis inisial 2-5 mg,
per oral, sekali sehari, selama 2 hari. Lanjutkan dengan dosis
rumatan berdasarkan target international normalized ratio (INR).
b. ESO/Efek samping\
Efek samping yang mungkin terjadi selama penggunaan Warfarin,
antara lain:
1) Gangguan hati
2) Mual
3) Muntah
4) Diare
5) Nyeri perut bagian atas
6) Gatal
7) Demam
c. Aturan pakai
Warfarin merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat
keras sehingga pada setiap pembeliannya harus menggunakan resep
dokter. Selain itu, dosis penggunaan Warfarin juga harus
dikonsultasikan dengan dokter dan apoteker terlebih dahulu sebelum
digunakan, karena dosis penggunaannya berbeda-beda setiap
individu tergantung berat tidaknya penyakit yang diderita.
1) Dosis awal: diberikan dosis 5 mg per hari.
2) Dosis pemeliharaan: diberikan dosis 3-9 mg per hari, diwaktu
yang sama.
d. Farmakologi
Farmakologi warfarin secara umum bekerja sebagai penghambat
faktor koagulasi tergantung vitamin K seperti faktor II, VII, IX, X,
dan antikoagulan protein C dan S.
3. Simarc 2 mg
Simarc 2 mg merupakan obat dengan kandungan Warfarin 2 mg.
Warfarin adalah obat antikoagulan. Obat ini bekerja menghambat
koagulasi dengan jalan mencegah reduksi vitamin K secara enzimatik di
dalam hati sehingga aktivasi faktor pembekuan darah terganggu atau
tidak terjadi. Obat ini digunakan sebagai profilaksi embolisasi pada
penyakit jantung rematik dan fibrilasi atrium, setelah pemasangan katup
jantung prostetik, profilaksis pengobatan trombosis vena, dan serangan
iskemik cerebral yang transien.
a. Indikasi
Informasi obat ini hanya untuk kalangan medis. Pencegahan dan
pengobatan trombosis vena.
b. ESO Efek samping yang mungkin terjadi selama pengunaan Simarc-
2, antara lain:
1. Pendarahan
2. Ileus paralitik
3. Perdarahan uterus berlebiha
4. Nekrosis kulit dan jaringan lain.
c. Aturan pakai : setelah makan
d. Farmakologi
4. Metrix
Metrix adalah obat untuk menurunkan gula darah pada penderita diabetes
tipe 2. Obat ini mengandung glimepiride dan termasuk golongan obat
keras yang perlu dibeli dengan resep dokter.
a. Indikasi
Menurunkan gula darah tidak terkontrol pada penderita diabetes tipe
2.
b. ESO
Efek samping antara lain :
1) Muntah
2) Nyeri saluran cerna
3) Diare
4) Hipoglikemia (rendahnya kadar gula darah)
5) Gangguan fungsi hati
6) Reaksi alergi pada kulit.
7) Leukopenia (penurunan jumlah leukosit dalam darah di bawah
batas minimal
8) Trombositopenia (penurunan jumlah platelet dalam darah di
bawah batas minimal)
c. Aturan pakai
Tablet harus ditelan tanpa dikunyah dengan cairan yang cukup (1⁄2
gelas) dan dikonsumsi segera sebelum atau saat sarapan.
d. Farmakologi
Kerja intra pankreas, meningkatkan eksresi insulin dari sel beta
pankreas dan kerja ekstra pankreas mempermudah transpor insulin
melewati sel endotel dengan meningkatkan translokasi GLUT4
sebanyak 3-4 kali.
5. Forbetes
Forbetes adalah obat yang mengandung metformin dan merupakan
golongan antidiabetes yang khusus digunakan untuk pengidap diabetes
tipe 2. Forbetes dapat dikonsumsi sendiri atau dikombinasikan dengan
obat antidiabetes lain. Forbetes menurunkan kadar gula darah yang tinggi
dengan cara membuat tubuh lebih responsif terhadap insulin. Insulin
adalah hormon yang mengatur kadar gula di dalam tubuh. Forbetes
adalah obat yang sering dianjurkan sebagai langkah penanganan pertama
bagi pengidap diabetes tipe 2.
a. Indikasi
Informasi obat ini hanya untuk kalangan medis. Terapi awal untuk
diabetes dewasa dengan keadaan kelebihan berat badan serta kadar
gula darah yang tidak dapat dikendalikan hanya dengan diet saja.
Terapi kombinasi untuk kegagalan terapi sulfonilurea primer atau
sekunder. Terapi tambahan pada insulin-dependent diabetes mellitus
(iddm) atau diabetes tipe 1 untuk mengurangi dosis insulin.
b. ESO (efek samping)
Efek samping penggunaan Forbetes yang mungkin terjadi adalah:
1) Sakit perut
2) Sembelit
3) Perut kembung
4) Dispepsia / mulas
5) Pusing, sakit kepala
6) Infeksi pernapasan atas
7) Gangguan rasa
c. Aturan pakai
6. Glucobay
a. Indikasi
IFORMASI OBAT INI HANYA UNTUK KALANGAN MEDIS.
Terapi untuk pasien Diabetes Melitus yang tidak dapat diatur hanya
dengan diet.
b. ESO
Efek samping yang mungkin terjadi selama pengunaan Glucobay,
yaitu:
1) Perut kembung.
2) Sakit perut, diare, mual, muntah.
3) Hepatitis, reaksi kulit, dan edema.
c. Aturan pakai
Dikonsumsi bersama satu suapan pertama makanan atau ditelan utuh
dengan sedikit air segera sebelum makan.
7. Antiplat
Antiplat tablet adalah obat yang digunakan untuk mencegah
penggumpalan darah dan mengencerkan darah (antiplatelet). Obat ini
merupakan obat keras yang harus menggunakan resep dokter. Antiplat
tablet mengandung zat aktif silostazol.
a. Indikasi
1) Mengurangi berbagai keadaan yang ditimbulkan oleh
kekurangan suplai darah ke jaringan atau organ tubuh karena
permasalahan pada pembuluh darah (iskemia) yang disebabkan
penyakit oklusif arteri kronis.
b. ESO
1) Sakit kepala. Jika Anda mengalami sakit kepala mintalah
apoteker untuk merekomendasikan obat penghilang rasa sakit
yang sesuai untuk Anda. Jika sakit kepala terus berlanjut, segera
hubungi dokter Anda.
2) Diare. Jika Anda mengalami diare setelah mengonsumsi
silostazol, minumlah banyak air untuk mengganti cairan yang
hilang.
3) Pusing atau kelelahan. Jika Anda mengalami pusing atau
kelelahan, jangan mengemudi dan jangan menggunakan alat
atau mesin.
4) Mual, muntah, gangguan pencernaan, sakit perut, dan perut
kembung. Jika Anda mengalami salah satu atau beberapa hal
tersebut, cobalah mengonsumsi makanan yang sederhana dan
hindari makanan yang berat atau makanan yang pedas.
5) Kehilangan nafsu makan, detak jantung cepat, nyeri dada, pilek,
pergelangan kaki atau kaki bengkak, ruam kulit gatal.
Jika Anda mengalami salah satu atau beberapa hal tersebut,
segeralah hubungi dokter Anda.
c. Aturan pakai
Sebaiknya dikomsumsi dalam keadaan perut kosong, konsumsi
minimal 30 menit sebelum atau 2 jam sesudah makan.
8. Reotal
a. Indiksi
Penyakit arteri oklusif perifer dan gangguan sirkulasi arterivena
karena arteriosklerosis atau DM; gangguan tropik. Gangguan
sirkulasi serebral, kondisi iskemik dan pasca apoplektik.
b. ESO
Gangguan gastrointestinal, sakit kepala, pusing, agitasi, gangguan
tidur, kemerahan pada wajah
c. Aturan pakai
Penggunaan reotal juga harus dikonsultasikan dengan dokter dan
apoteker terlebih dahulu sebelum digunakan, karena dosis
penggunaan nya berbeda-beda setiap individu tergantung berat
tidaknya penyakit yang diderita.
1) Dewasa: Per Oral Tablet : 400 mg 3 kali sehari, dapat dikurangi
menjadi 400 mg 3 kali sehari sesuai toksisitas.
9. Inviclot
Inviclot merupakan sediaan obat injeksi yang memiliki komposisi
Heparin Sodium 5.000 IU/mL yang berfungsi untuk mencegah terjadinya
penggumpalan darah. Heparin Sodium bekerja didalam tubuh dengan
cara menghambat kerja faktor pembekuan darah , yaitu protein dalam
tubuh yang berperan dalam proses pembekuan darah.
a. Indikasi
Inviclot dapat digunakan sebagai obat untuk pengencer darah
(Antikoagulan)
b. ESO
Efek samping yang mungkin terjadi adalah:
1) Dapat terjaidnya alergi dan rasa sakit pada area yang disuntikan.
2) Dapat terjadi perdarahan dbawah kulit.
3) Dapat terjadinya kerapuhan pada tulang.
4) Dapat meningkatkan enzim hati.
c. Aturan pakai
Aturan penggunaan Inviclot secara umum adalah:
1) Dosis untuk cuci darah: 7,500-12,500 IU diberikan secara
intravena dilanjutkan dengan 5,000-10,000 IU tiap 4 jam di
infus terus menerus.
2) Dosis heparin rendah: 2-3 kali sehari 5,000 IU tanpa harus
kontrol ke lab.
16. Arixtra
a. Indikasi
Arixtra digunakan untuk pencegahan venous thromboembolic events
(VTE) pada pasien yang menjalani pembedahan ortopedi mayor
pada anggota badan bagian bawah, seperti fraktur tulang pinggul,
operasi penggantian lutut atau pinggul, pasien yang menjalani
operasi perut yang berisiko komplikasi tromboemboli, pasien yang
berisiko komplikasi tromboemboli karena penyakit akut, pengobatan
akut deep vein thrombosis (DVT), pengobatan akut pulmonary
embolism (PE).
b. ESO
Efek samping yang mungkin terjadi selama penggunaan Arixtra
adalah:
1) Anemia
2) Perdarahan
3) Purpura
4) Edema
c. Aturan pakai
Arixtra termasuk dalam golongan obat keras sehingga hanya bisa
didapatkan dan digunakan berdasarkan resep dokter.
17. Pletaal
a. Indikasi
Pengobatan gejala iskemia seperti ulkus, rasa sakit dan dingin yang
disebabkan karena adanya penyumbatan arteri kronis, pencegahan
kambuhan infark otak.
b. ESO
Denyut jantung cepat. Jantung berdebar-debar (palpitasi). Nyeri
dada. Pusing
c. Aturan pakai : sebelum dan sesudah makan
d. Farmakologi terapi sistemik khususnya mengurangi gejala dari
klaudikasio intermiten yaitu gejala nyeri otot yang terjadi pada
aktivitas ringan (nyeri, kram, mati rasa atau rasa lelah).
20. Methotrexate
Methotrexate adalah obat untuk mengatasi berbagai jenis kanker. Obat
ini juga digunakan untuk mengobati rheumatoid arthritis dan psoriasis
yang parah dan tidak dapat ditangani dengan obat-obatan lain.
a. Indikasi
Untuk mengatasi berbagai jenis kanker, psoriasis, dan rheumatoid
arthritis
b. ESO
Ada beberapa efek samping yang bisa terjadi akibat penggunaan
methotrexate, antara lain:
1) Demam
2) Sakit kepala
3) Mual
4) Hilang nafsu makan
5) Sakit maag
6) Mata merah
7) Gusi bengkak
8) Rambut rontok
c. Aturan pakai
Gunakan air putih untuk menelan tablet secara utuh. Hindari
mengonsumsi obat dengan susu. Jika muncul nyeri lambung,
maka methotrexate tablet dapat dikonsumsi setelah makan.
Konsumsi methotrexate tablet sesuai dosis yang telah dianjurkan
oleh dokter.
d. Farmakologi antagonis folat. Lebih khusus lagi, MTX bekerja untuk
menghambat dihidrofolat reduktase, enzim yang diperlukan dalam
produksi perantara asam folat yang dibutuhkan untuk replikasi DNA
dan sintesis protein.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah di atas yaitu High alert
medications memiliki risiko yang lebih tinggi dalam menyebabkan
komplikasi, efek samping, atau bahaya yang dapat merugikan pasien. Hal ini
dapat dikarenakan adanya rentang dosis terapeutik dan keamanan yang sempit
atau karena insidens yang tinggi akan terjadinya kesalahan.
B. Saran
Saran kepada pembaca adalah agar pembaca tidak hanya memacu pada
materi didalam makalah ini melainkan mencari referensi yang lain diluar
makalah, dan diharapkan adanya pengembangan lebih lanjut atas kekurangan
dalam makalah ini, serta memaklumi kesalahan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
https://krakataumedika.com/info-media/artikel/meningkatkan-keamanan-obat-
obatan-yang-harus-diwaspadai
https://idtesis.com/pengertian-obat-berbagai-ahli/
https://omedicine.info/id/lantus-solostar.html