Anda di halaman 1dari 23

PANDUAN

PELAYANAN FARMASI TENTANG


0BAT-OBAT HIGH ALERT

RUMAH SAKIT MUSLIMAT NU


“MUNA ANGGITA”
KABUPATEN BOJONEGORO
TAHUN 2019

i
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga Panduan Pelayanan Farmasi
tentang Obat-Obat Hight Alert Rumah Sakit Muslimat NU “Muna Anggita” ini
berhasil disusun. Panduan Pelayanan Farmasi tentang Obat-Obat Hight Alert
merupakan salah satu komponen penting dalam pelayanan farmasi.

Dalam Panduan Pelayanan Farmasi tentang Obat-Obat Hight Alert Rumah


Sakit Muslimat NU “Muna Anggita” ini telah merumuskan daftar obat-obat hight
alert. Selain itu dalam panduan ini juga mengatur tentang penggunaan obat-obat
hight alert di lingkungan Rumah Sakit Muslimat NU “Muna Anggita”.

Penghargaan dan ucapan terima kasih kami sampaikan Ketua Yayasan


Kesejahteraan Muslimat NU Wilayah Kerja II Kabupaten Bojonegoro, Direktur
Rumah Sakit Muslimat NU “Muna Anggita”, Tim Medis dan seluruh staf di
Rumah Sakit Muslimat NU “Muna Anggita” yang telah berpartisipasi aktif mulai
dari proses penyusunan sampai dengan penerbitan panduan ini. Semoga Buku
Panduan memberikan manfaat bagi semua dalam proses pelayanan farmasi di
lingkungan Rumah Sakit Muslimat NU “Muna Anggita” .

Akhirnya saran dan koreksi demi penyempurnaan buku panduan ini sangat
kami harapkan.

Terima kasih

Tim Penyusun

i
PERATURAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT MUSLIMAT NU “MUNA ANGGITA” BOJONEGORO

NOMOR : 088/RS.MNU.MA/PER/IV/2019

TENTANG

PANDUAN PELAYANAN FARMASI


TENTANG OBAT-OBAT HIGH ALERT
RUMAH SAKIT MUSLIMAT NU “MUNA ANGGITA”

DIREKTUR RUMAH SAKIT MUSLIMAT NU “MUNA ANGGITA”


BOJONEGORO

Menimbang : a. Bahwa dalam rangka menjaga keamanan penggunaan obat-


obat hihgt alert di lingkungan Rumah Sakit Muslimat NU
“Muna Anggita” , maka dibutuhkan panduan petugas farmasi
di Rumah Sakit Muslimat NU “Muna Anggita” ;
b. Bahwa untuk melaksanakan kegiatan sebagaimana dimaksud
pada huruf a, perlu ditetapkan Peraturan Direktur tentang
panduan pelayanan farmasi tentang obat high alert Rumah
Sakit Muslimat NU “Muna Anggita”.

Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014


Tentang Kesehatan;
2. Undang–undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009
Tentang Rumah Sakit;
3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1333/Menkes/SK/XII/1999 Tentang Standar Pelayanan Rumah
Sakit;

ii
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 tahun
2009 Tentang Pekerjaan Kefarmasian;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 58
Tahun 2014 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di
Rumah Sakit;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11
Tahun 2017 Tentang Keselamatan Pasien;
7. Keputusan Kepala Badan Perijinan Kabupaten Bojonegoro
Nomor 445/290/208.412/2016 tentang Pemberian Ijin
Operasional Rumah Sakit Muslimat NU “Muna Anggita”
Bojonegoro Kelas D;
8. Keputusan Badan Pengurus Yayasan Kesejahteraan Muslimat
NU Wilayah Kerja II Bojonegoro Nomor 089/YKM-
NU/Kep/IX/2017 tentang Pengangkatan Direktur Rumah Sakit
Muslimat NU ”Muna Anggita” masa bhakti 2017 – 2022.

MEMUTUSKAN
Menetapkan : PANDUAN PELAYANAN FARMASI TENTANG OBAT-
OBAT HIGH ALERT RUMAH SAKIT MUSLIMAT NU
“MUNA ANGGITA”

Pasal 1
Panduan Pelayanan farmasi tentang obat-obat high alert
digunakan sebagai panduan petugas farmasi dalam
memberikan pelayanan obat hight alert di lingkungan Rumah
Sakit Muslimat NU “Muna Anggita”.

Pasal 2
Panduan Pelayanan farmasi tentang obat-obat high alert di
Lingkungan Rumah Sakit Muslimat NU “Muna Anggita”
sebagaimana yang dimaksud pada Pasal 1 terdiri atas:

iii
a. Bab I : Definisi
b. Bab II : Ruang Lingkup
c. Bab III : Tata Laksana
d. Bab IV : Dokumentasi

Pasal 3
Panduan Pelayanan farmasi tentang obat-obat high alert di
Lingkungan Rumah Sakit Muslimat NU “Muna Anggita”
sebagaimana yang dimaksud pada Pasal 1 tercantum dalam
lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Direktur ini.

Pasal 4
Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya dan apabila
dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam ketetapan
ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya

Ditetapkan di : Bojonegoro
Pada tanggal : 24 April 2019
Direktur RS Muslimat NU
“Muna Anggita”

dr. Moh. Asari


Nip. 200009

iv
DAFTAR ISI

Hal.
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i
PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT MUSLIMAT NU “MUNA
ANGGITA” BOJONEGORO .......................................................................................... ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................... v
BAB I DEFINISI ............................................................................................................... 1
A. DEFINISI ................................................................................................................ 1
B. TUJUAN .................................................................................................................. 1
BAB II RUANG LINGKUP ............................................................................................. 3
A. METODE YANG DIGUNAKAN UNTUK MEMINIMALISASI
KESALAHAN TERHADAP OBAT-OBAT HIGH ALERT ............................... 3
B. TUJUAN PENGELOLAAN HIGH ALERT ......................................................... 3
BAB III TATA LAKSANA .............................................................................................. 4
A. METODE UNTUK MENURUNKAN KESALAHAN OBAT HIGH ALERT .. 4
B. IDENTIFIKASI OBAT YANG MASUK KATEGORI OBAT YANG PERLU
DIWASPADAI ........................................................................................................ 4
C. PENGELOLAAN OBAT YANG MASUK KATEGORI OBAT YANG
PERLU DIWASPADAI.......................................................................................... 5
D. PENGELOLAAN OBAT YANG MASUK KATEGORI OBAT TAMPAK
MIRIP/ UCAPAN MIRIP (NAMA OBAT, RUPA DAN UCAPAN MIRIP/
NORUM) ATAU LASA (LOOK ALIKE SOUND ALIKE) .................................. 7
E. CARA PEMBERIAN OBAT HIGH ALERT ...................................................... 9
BAB IV DOKUMENTASI ............................................................................................... 1
A. DAFTAR OBAT NORUM/LASA ......................................................................... 1
B. DAFTAR OBAT HIGH ALERT ........................................................................... 3
C. LEMBAR PELAPORAN OBAT LASA YANG BELUM TERIDENTIFIKASI4

Panduan Pelayanan Farmasi Tentang Obat-Obat High Alert Rumah Sakit v


Muslimat NU “Muna Anggita”
Lampiran : Peraturan Direktur Rumah Sakit
Muslimat NU “Muna Anggita”
Nomor : 088/RS.MNU.MA/PER/IV/2019
Tanggal : 24 April 2019
Tentang : Panduan Pelayanan Farmasi
tentang Obat-obat High Alert
Rumah Sakit Muslimat NU “Muna
Anggita”

BAB I
DEFINISI

A. DEFINISI
Obat High Alert adalah obat yang persentasenya tinggi dalam
menyebabkan terjadinya kesalahan dan atau kejadian sentinel obat yang
beresiko tinggi menyebabkan dampak yang tidak diinginkan. Meskipun
laporan kejadian kesalahan penggunaan obat tidak banyak terjadi, namun
konsekuensi terjadinya kesalahan lebih membahayakan terhadap pasien.
Obat yang perlu diwaspadai memiliki resiko lebih tinggi menyebabkan
cedera, baik karena sempitnya rentang terapeutik maupun tingginya angka
kejadian kesalahan yang serius begitu pula dengan obat-obat yang tampak
mirip/ucapan mirip (Nama Obat,Rupa dan Ucapan Mirip/NORUM) atau yang
sering juga disebut LASA (Look Alike Sound Alike). Elektrolit konsentrat
seperti KCl inj ≥ 2mEq/ml, NaCl > 0,9%, MgSO4 ≥ 50% (Permenkes 11,
2017)

B. TUJUAN
1. Kebijakan manajemen dan pemberian obat-obatan yang tergolong dalam
kategori 0bat-obat high alerts (obat-obatan dengan pengawasan) di
Rumah Sakit Muslimat NU “Muna Anggita”.
2. Meningkatkan kewaspadaan akan 0bat-obat high alerts sehingga
meningkatkan keselamatan pasien di Rumah Sakit Muslimat NU “Muna
Anggita”.
3. Memberikan pelayanan kesehatan dengan kualitas tinggi dan
meminimalisasi terjadinya kesalahan-kesalahan medis dan menurunkan

Panduan Pelayanan Farmasi Tentang Obat-Obat High Alert Rumah Sakit 1


Muslimat NU “Muna Anggita”
potensi risiko terhadap pasien di Rumah Sakit Muslimat NU “Muna
Anggita”.

Panduan Pelayanan Farmasi Tentang Obat-Obat High Alert Rumah Sakit 2


Muslimat NU “Muna Anggita”
BAB II
RUANG LINGKUP

A. METODE YANG DIGUNAKAN UNTUK MEMINIMALISASI


KESALAHAN TERHADAP OBAT-OBAT HIGH ALERT
1. Menyediakan akses informasi mengenai 0bat-obat high alerts
2. Membatasi akses terhadap 0bat-obat high alerts
3. Menggunakan label dan tanda peringatan untuk obat-obat kategori high
alert
4. Menstandarisasi prosedur penyimpanan, penataan, persiapan dan
pemberian oba-obat high alert
5. Melakukan prosedur pengecekan ganda untuk obat-obat tertentu
Obat-obat jenis baru dan informasi keselamatan tambahan lainnya akan
ditinjau ulang dalam audit dan revisi 0bat-obat high alerts oleh komite
farmasi dan terapeutik.

B. TUJUAN PENGELOLAAN HIGH ALERT


1. Menyediakan panduan untuk rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya
mengenai kebijakan management dan pemberian obat-obat yan tergolong
dalam kategori 0bat-obat high alerts (obat-obat dalam pengawasan).
2. Meningkatkan kewaspadaan akan 0bat-obat high alerts sehingga
meningkatkan keselamatan pasien.
3. Memberikan pelayanan kesehatan dengan kualitas tinggi dan
meminimalisasi terjadinya kesalahan-kesalahan medis dan menurunkan
potensi resiko terhadap pasien.

Panduan Pelayanan Farmasi Tentang Obat-Obat High Alert Rumah Sakit 3


Muslimat NU “Muna Anggita”
BAB III
TATA LAKSANA

A. METODE UNTUK MENURUNKAN KESALAHAN OBAT HIGH


ALERT
Metode yang digunakan untuk menurunkan kesalahan antara lain adalah:
1. Meningkatkan akses mendapatkan informasi obat yang perlu diwaspadai
2. Membatasi akses obat yang perlu diwaspadai.
3. Semua ruangan perawatan pasien tidak diperbolehkan menyimpan dalam
bentuk floor stock obat high alert (termasuk juga obat hight consentrate)
kecuali bila obat tersebut masuk dalam obat emergency.
4. Menggunakan sistem permintaan, penpyimpanan, penyiapan dan
pemberian (petugas melakukan double check) yang terstandar.
5. Komite farmasi dan terapi memantau obat-obat yang masuk kategori obat
yang perlu diwaspadai sesuai dengan formularium dan informasi yang
terkini.

B. IDENTIFIKASI OBAT YANG MASUK KATEGORI OBAT YANG


PERLU DIWASPADAI
Obat-obat yang masuk dalam kategori obat High Alert (obat yang perlu
diwaspadai) adalah:
1. Elektrolit Concentrat (NaCl >0,9% (NaCl 3%, NaCl 15%), KCl inj)
2. Adrenergik agonis (Epinephrin inj, Norepinephrin inj)
3. Narkotika inj (Morphin inj, Pethidin inj, Fentanyl inj)
4. Obat-obat sedatif injeksi (Midazolam inj)
5. Anasthesi injeksi (Propofol inj, Ketamin inj, Buvipacain inj)
6. Antikoagulan (heparin inj)
7. Insulin (Aspart,Glulisin,Detemir,Glargine)
8. Obat kategori LASA
9. Obat kemoterapi (5 Fu, Aromatase Inhibitor, Bevacizumab, Bifosfonat,
Bleomycin, Capecitabin, Carboplatin, Cisplatin, Cetuximab,
Cyclophosphamid, Dacarbazin, Decotaxel, Doxorubicin, Epirubicin,

Panduan Pelayanan Farmasi Tentang Obat-Obat High Alert Rumah Sakit 4


Muslimat NU “Muna Anggita”
Etoposide, Filgrastim, Gemcitabine, HT, Ifosfamid, Irinotecan,
Lapatinib, Leucovorin, Metrotrexate 50, Paclitaxel, Rituximab,
Tamoxifen, Uremitexan, Vincristin, Vinorelbine, Trasuzumab,
Oxaliplatin, Irinotecan, Imatinib)

C. PENGADAAN OBAT HIGH ALERT


Dalam Pengadaan obat high alert perlu dilakukan sesuai aturan:
1. Merencanakan jumlah obat high alert yang akan dipesan berdasarkan
metode konsumtif.
2. Pemesanan obat dilakukan pada PBF yang memiliki MOU dengan
Rumah Sakit.
3. Pemesanan obat menggunakan Surat Pesanan (SP) rangkap 2, lembar
yang asli diberikan kepada sales sedang salinannya disimpan sebagai
arsip.
4. Untuk pemesanan obat-obat narkotika dan psikotropika menggunakan SP
khusus.
5. SP di tanda tangani oleh Apoteker dan diberi stempel Rumah Sakit.
6. Pemesanan dilakukan via telepon, fax atau secara langsung melalui sales
PBF.

D. PENGELOLAAN OBAT YANG MASUK KATEGORI OBAT YANG


PERLU DIWASPADAI
Ketentuan penyimpanan dan penataan obat perlu diwaspadai di gudang obat,
depo farmasi atau di ruangan rawat inap :
1. Pada tempat penyimpanan obat high alert disertai label peringatan

2. Bila obat masih dalam kardus besar, pada kardusnya ditempeli label
peringatan.
3. Untuk setiap obat High Alert injeksi pada setiap sediaan harus ditempeli
stiker High Alert.

Panduan Pelayanan Farmasi Tentang Obat-Obat High Alert Rumah Sakit 5


Muslimat NU “Muna Anggita”
4. Obat High Alert yang kategori elektrolit pekat penyimpanannya harus
dipisahkan dengan yang lain.
5. Obat High Alert kategori elektrolit pekat selain di tempeli stiker High
Alert juga ditempeli stiker High Concentrate pada tiap kemasan obatnya.

HIGH HIGH CONCENTRATE


Harus diencerkan
CONCENTRATE terlebih dahulu

6. Obat High Alert disimpan pada lemari yang berstiker merah pada bagian
depan dan shaf lemari.
7. Obat High Alert disusun berdasarkan urutan abjad agar memudahkan saat
pengambilan.
8. Obat High Alert yang termasuk kategori Narkotika-Psikotropika
disimpan dalam lemari terkunci double.
Penyiapan Obat yang perlu diwaspadai oleh perawat:
1. Double check saat perawat mengambil obat (membaca ulang nama dan
kekuatan obat sesuai dengan instruksi dokter)
2. Pengambilan Obat High Alert yang termasuk kategori Narkotika-
Psikotropika dilakukan oleh 2 orang berbeda yang membawa kunci
Lemari penyimpanan obat Narkotika-Psikotropika.
3. Rekonstitusi sesuai tabel rekonstitusi
4. Double check saat akan diberikan kepada pasien.

Pelayanan obat yang perlu diwaspadai di Gudang Obat/Depo Farmasi:


1. Double check saat mengambil obat pada tempatnya
2. Double check saat akan menyerahkan kepada dokter atau perawat
3. Memberikan label obat yang perlu kewaspadaan tinggi pada obat tersebut
(kecuali untuk obat High Alert kategori LASA)

Bila terjadi kesalahan pemberian obat yang masuk kategori perlu


diwaspadai terkait kasus KTD/KNC, petugas kesehatan wajib melaporkan

Panduan Pelayanan Farmasi Tentang Obat-Obat High Alert Rumah Sakit 6


Muslimat NU “Muna Anggita”
kepada Tim Keselamatan Pasien Rumah Sakit (merujuk SPO Pelaporan
Insiden).

E. PENGELOLAAN OBAT YANG MASUK KATEGORI OBAT


TAMPAK MIRIP/ UCAPAN MIRIP (NAMA OBAT, RUPA DAN
UCAPAN MIRIP/ NORUM) ATAU LASA (LOOK ALIKE SOUND
ALIKE)
Ketentuan penyimpanan dan penataan obat LASA di gudang obat, depo
farmasi atau di ruangan rawat inap :
1. Pada tempat penyimpanan selain di beri label High Alert disertai label
peringatan LASA.

2. Bila obat masih dalam kardus besar, pada kardusnya ditempeli label
peringatan high alert dan LASA.
3. Obat High Alert yang kategori LASA kotak penyimpanannya harus
dipisahkan dengan LASA yang sejenis.
4. Penulisan nama obat LASA yang pengucapanya mirip menggunakan
metode tall man letter.
5. Obat LASA disimpan pada kotak yang telah diberi sticker LASA dan
tidak boleh langsung bersebelahan, melainkan harus diselang-seling
dengan obat yang lain.
6. Obat High Alert yang termasuk LASA disimpan pada lemari yang
berstiker merah pada bagian depan dan shaf lemari.
7. Obat High Alert yang kategori LASA disusun berdasarkan urutan abjad
dan diselang-seling dengan obat High Alert yang lain.
Ketentuan permintaan obat katagori LASA per telpon adalah dengan
menyebutkan dengan jelas nama obat, dosis, jumlah obat, dan mengulang
kembali dengan mengeja per huruf bila diperlukan dengan menggunakan
kode internasional sebagai berikut :
A = Alpha

Panduan Pelayanan Farmasi Tentang Obat-Obat High Alert Rumah Sakit 7


Muslimat NU “Muna Anggita”
B = Bravo
C = Charlie
D = Delta
E = Echo
F = Foxtrot
G = Golf
H = Hotel
I = India
J = Juliet
K = Kilo
L = Lima
M = Mike
N = November
O = Oscar
P = Papa
Q = Quebec
R = Romeo
S = Sierra
T = Tango
U = Uniform
V = Victor
W = Whiskey
X = Xray
Y = Yankee
Z = Zulu
Penyiapan Obat LASA yang perlu diwaspadai oleh perawat:
1. Double check saat perawat mengambil obat (membaca ulang nama dan
kekuatan obat sesuai dengan instruksi dokter)
2. Rekonstitusi sesuai tabel rekonstitusi
3. Double check saat akan diberikan kepada pasien
Pelayanan obat LASA yang perlu diwaspadai di Gudang Obat/Depo Farmasi:
1. Double check saat mengambil obat pada tempatnya

Panduan Pelayanan Farmasi Tentang Obat-Obat High Alert Rumah Sakit 8


Muslimat NU “Muna Anggita”
2. Double check saat akan menyerahkan kepada dokter atau perawat
Bila terjadi kesalahan pemberian obat yang masuk LASA terkait kasus
KTD/KNC, petugas kesehatan wajib melaporkan kepada Tim Keselamatan
Pasien Rumah Sakit (merujuk SPO Pelaporan Insiden).
Petugas kesehatan dapat memberikan informasi dan saran kepada
Instalasi Farmasi bila ditemukan obat yang masuk kategori LASA tetapi
belum teridentifikasi (format ada pada lampiran)

F. CARA PEMBERIAN OBAT HIGH ALERT


1. Konsentrat elektrolit: injeksi Nacl>0,9% ,injeksi KCl.
a. Nacl >0,9%
1) Injeksi Nacl>0,9% diberikan dengan lambat IV sentral <100ml/jam
2) Standart konsentrasi pemberian infus NaCl maksimal 3% dalam
500ml
3) Penyimpanan pada suhu kamar
4) Inkompatibilitas : dengan manitol dapat membentuk endapan
b. Injeksi KCl
1) KCl 7,46 mg dalam 25 ml mengandung K+ 1 meq/ml dan Cl-
1meq/ml
2) Jika KCl diinjeksikan terlalu cepat (misalnya dengan kecepatan
yang melebihi 10 meq/jam) atau dengan dosis yang terlalu tinggi
dapat menyebabkan gagal jantung
3) KCl tidak boleh diberikan dengan IV puch/bolus
4) Semua injeksi KCl harus diberikan via pompa
5) Injeksi KCl tidak boleh diberikan secara multiple atau bersamaan
(misal: tidak boleh memberikan injeksi KCl sementara pasien
sedang mendapat infus KCl di jalur IV lainnya)
6) Diperbolehkan untuk mensubtitusi dari KCl oral menjadi KCl infus
bila diperlukan
7) Pelarut yang kompatibel :
a) NaCl 0,9%, larutan stabil selama 24 jam
b) NaCl 0,45%, larutan stabil selama 24 jam

Panduan Pelayanan Farmasi Tentang Obat-Obat High Alert Rumah Sakit 9


Muslimat NU “Muna Anggita”
c) RL larutan stabil selama 24 jam
8) Penyimpanan : pada suhu kamar
9) IV Perifer : maksimum konsentrasi 10 meq/100ml (0,1 meq/ml)
dengan kecepatan maksimum 10meq/ jam ( anak 0,5
meq/kgBB/jam)
10) IV Central : maksimum konsentrasi 20 meq/100ml dengan
kecepatan maksimum 20meq/jam
11) ECG monitoring diperlukan jika kecepatan >0,5 meq/kgBB/jam
pada anak dan 10meq/jam pada dewasa.

2. Adrenergik Agonis (Epinephrin, Norepinephrin)


a. Instruksi medikasi harus meliputi kecepatan awal
b. Saat titrasi obat haruslah meliputi parameternya
c. Dosis sediaan :
1) Epinephrine : 1 mg/ 1 ml
2) Norepinephrin : 1mg/ml atau 4 mg/4 ml
d. Pada kondisi klinis dimana diperlukan rekonstitusi, spuit atau botol
infus haruslah diberi label
e. Gunakan monitor kardiovaskuler pada semua pasien dengan
pemasangan vena sentral

3. Narkotika Injeksi (Morfin, Pethidin, Fentanil)


a. Narkotika injeksi (Morphin, Pethidin, Fentanil) harus disimpan dalam
lemari penyimpanan yang terkunci
b. Tata cara pemberian morfin
1) Kekuatan sediaan : 10mg/ml
2) Untuk injeksi morfin bolus diberikan dengan konsentrasi 1-2
mg/ml selama 4-5 menit , dengan pelarut NS atau WFI
3) Untuk infus morfin diberikan dengan konsentrasi 0,1 mg/ml
dengan pelarut D5%
4) Rekonstitusi stabil pada suhu kamar selama 24 jam

Panduan Pelayanan Farmasi Tentang Obat-Obat High Alert Rumah Sakit 10


Muslimat NU “Muna Anggita”
5) Pastikan tersediaan nalokson atau sejenisnya di area yang
menggunakan morfin
c. Tata cara pemberian Pethidin
1) Kekuatan sediaan : 100 mg/ 2 ml
2) Dapat diberikan IV bolus dalam waktu 2 menit
3) Stabil dalam suhu kamar dalam 24 jam
d. Tanyakan kepada semua pasien yang menerima opioid mengenai
riwayat alergi

4. Obat Sedatif Injeksi (Midazolam)


a. Kekuatan sediaan : 15mg/3 ml
b. Midazolam mencapai puncak : 5-10 menit
c. Dapat diberikan secara:
1) Intramuscular
2) IV bolus, dengan konsentrasi 1 mg/ml. pelarut NS atau D5%,
kecepaatan pemberian 2-5 menit
3) IV infus, dengan pelarut NS atau D5%
4) Stabilitas rekonstitusi : 24 jam pada suhu kamar
d. Lakukan monitoring selama pemberiaan obat (oksimetri denyut, tanda
vital, tersedia peralatan resusitasi)

5. Anestesi Injeksi (Propofol, Ketamin, Buvipacain)


a. Ketamine
1) Kekuatan sediaan : 10mg/ 10ml
2) Ketamine diberikan secara intravena infus dengan konsentrasi 1
mg/ml, dengan pelarut D5%
3) Rekonstitusi stabil selama 24 jam pada suhu kamar
b. Propofol
1) Kekuatan sediaan : 10mg/ml
2) Propofol dapat diberikan secara intravena bolus atau intravena
infus, dengan pelarut NS atau D5%
3) Rekonstitusi stabil 6 jam pada suhu lemari pendingin

Panduan Pelayanan Farmasi Tentang Obat-Obat High Alert Rumah Sakit 11


Muslimat NU “Muna Anggita”
6. Anti Koagulan Intravena (Heparin)
a. Protocol standar indikasi adalah untuk thrombosis vena dalam (Deep
Vein Trombosis–DVT), sakit jantung, stroke dan ultra filtrasi
b. Singkatan “u” untuk “unit” tidak diperbolehkan. Jangan menggunakan
singkatan
c. Kekuatan sediaan : 25000 mg/ 5 ml
d. Tidak boleh diberikan secara intramuscular
e. Standar konsentrasi obat untuk infus kontinyu : heparin 25000 unit
/500 ml dextrose 5% (setara dengan 50 unit/ ml, gunakan pompa
infus)
f. Rekonstitusi stabil 4 harus di simpan pada suhu kamar atau lemari
pendingin, tidak boleh digunakan bila terjadi perubahan warna dan
endapan.

7. Insulin
a. Singkatan “u” untuk “unit” tidak diperbolehkan. Jangan
menggunakan singkatan
b. Insulin dapat diberikan secara sub cutan atau IV infus (kecuali insulin
glargine dan detemir)
c. Infus insulin : konsentrasi standar = 0,1 – 1 unit /ml, dengan kecepatan
0,1-0,14 unit/kgBB/jam, pelarut yang digunakan NS atau D5%
d. Insulin yang telah dibuka memiliki waktu kadaluarsa 30 hari
e. Insulin yang dilarutkan stabil pada suhu kamar selama 24 jam
f. Jangan pernah menyiapakan insulin dengan dosis 100 unit dalam spuit
1 cc, selalu gunakan spuit insulin khusus
g. Perawat harus memberitahukan kepada pasien bahwa mereka akan
diberikan suntikan insulin dengan dosis tertentu.

Panduan Pelayanan Farmasi Tentang Obat-Obat High Alert Rumah Sakit 12


Muslimat NU “Muna Anggita”
BAB IV
DOKUMENTASI

A. DAFTAR OBAT NORUM/LASA


No Nama Obat
1 Amlodipin 5 Mg Amlodipin 10 Mg
2 Captropil 25 Mg Captropril 12,5 Mg
3 Candesartan 16 Mg Candesartan 8 Mg
4 Meloxicam 7,5 Mg Meloxicam 15 Mg
5 Metil Prednisolone Metil Prednisolone 8 Metil Metil
4 Mg Mg Prednisolone 16 Prednisolone
Mg Injeksi
6 Acyclovir Salep Acyclovir Tab
7 Ondancentron 4 M Ondancentron 8 Mg Ondancentron
Injeksi
8 Antalgin Tab Antasida Tab Antasida Sirup
9 Ambroxol Tab Ambroxol Sirup
10 Ciprofloxacin Tab Ciprofloxacin Infus
11 Paracetamol Tab Paracetamol Infus
12 Antrain Injeksi Antrain Tab
13 Citicoline 125 Citicoline 250 Injeksi Citicoline Tab
Injeksi
14 Bralin Injeksi Bralin Tab
15 Cortidex Tab Cortidex Injeksi
16 Amoxan Tab Amoxan Sirup
17 Apialis Sirup Apialis Drop Sirup
18 Imunos Sirup Imunos Tab
19 Lameson Injeksi Lameson Tab
20 Indexon Tab Indexon Injeksi
21 Omeprazole Tab Omeprazole Injeksi
22 Levocin Infus Levofloxacin Infus
23 Plasminex Tab Plasminex
Injeksi
24 Pumpitor Inj Pumpitor Tab Pumpisel Injeksi
25 Mgso4 20% Mgso$ 40%
26 Morgin Injeksi Myomergin Injeksi Pospargin Injeksi
27 Pamol 125 Pamol 250
Supposutoria Supposutoria
28 Santagesik Injeksi Sagestam Injeksi
29 Tricodazole Infus Tricodazole Tab
30 Tradosik Injeksi Tradosik Tab
31 Viccilin Injeksi Viccilin Sx Injeksi
32 Betason N Salep Betanon Cream Salep Betametason
Salep

Panduan Pelayanan Farmasi Tentang Obat-Obat High Alert Rumah Sakit 1


Muslimat NU “Muna Anggita”
No Nama Obat
33 Erla Salep Mata Erla Tetes Telingga
34 Isoniazid Tab Isosorbide Dinitrate 5
Mg Tab
35 Becom C Tab Becom Zet Tab
36 Cal 95 Tab Calcido Tab Calgae Tab Caloma Plus
Tab
37 Duphaston Tab Duvadilan Tab
38 Farsifen 200 Mg Farsifen 400 Tab Farmasal Tab Farmalat 10
Tab Mg Tab
39 Floxifar Tab Floxigra Tab
40 Folavit 400 Mg Folavit 1000 Mg
41 Inlacin Tab Inlacta Dha Nulacta Dha
42 Interpril 10 Mg Intervask 10 Mg Intervask 5 Mg
43 Kliran 4 Mg Kliran 8 Mg
44 Lactamam Tab Tactamed Tab
45 Lostacef 500 Mg Lostacef 125 Mg Lostacef 250 Mg
Tab Sirup Sirup
46 Lapibal Tab Lapibal Injeksi Lapifed Tab Lapifed Sirup
47 Lapicef Lapisiv T Lapistan Lapimox
48 Lexapram Lexatrans
49 Molacort Molagit Molapect 30 Mg
50 Neurobion 1000 Mg Neurobion Forte Neurodex
51 Neurosanbe Tab Neurosanbe Injeksi
52 Promavit Provula
53 Selvim 10 Mg Selvim 20 Mg
54 Sanmol Tab Sanmol Infus Sanmol Sirup Sanmol Drop
55 Utrogestan 100 Mg Utrogestan 200 Mg
56 Valisanbe 2 Mg Tab Valisanbe 5 Mg Tab Valisanbe Injeksi
57 Theobron Tab Theosal Tab
58 Vosedon Tab Vosedon Sirup
59 Dulcolax Tab Dulcolax 5 Mg Sup Dulcolax 10 Mg
Sup
60 Pratifar 20 Mg Pratifar 40 Mg
61 Atorvastatin 20 Mg Atorvastatin 40 Mg
62 Clindamycin 150 Clindamycin 300 Mg
Mg
63 Glimepirid 1 Mg Glimepirid 2 Mg
64 Metformin 500 Mg Metformin 850 Mg
65 Metronodazole Metronidazole Tab
Infus
66 Simvastatin 10 Mg Simvastatin 20 Mg
67 Furosemid Injeksi Furosemid Tab
68 Propanolol 40 Mg Propanolol 10 Mg
69 Ephineprin Injeksi Ephedrin Injeksi
70 Baquinor Infus Baquinor Tab
71 Cefila Sirup Cefila Tab

Panduan Pelayanan Farmasi Tentang Obat-Obat High Alert Rumah Sakit 2


Muslimat NU “Muna Anggita”
No Nama Obat
72 Cefat Sirup Cefat Tab
73 Epexol Tab Epexol Sirup
74 Ketoconazole Salep Ketoconazole Tab
75 Fargoxin Injeksi Fargoxin Tab
76 Gitas Tab Gitas Injeksi
77 Obp Sirup Obh Sirup
78 Elkana Tab Elkana Sirup
79 Piracetam 1 Gr Piracetam 3 Gr
Injeksi Injeksi
80 Ceftriaxone Injeksi Cefotaxime Injeksi
81 Ranitidin Injeksi Ranitidin Tab
82 Trovensis Injeksi Trovensis Tab
83 Tomit Injeksi Tomit Tab
84 Taxegram 0,5 Mg Taxegram 1 Mg
Injeksi Injeksi
85 Trombopop Gel 10 Trombopop Gel 20
Mg Salep Mg Salep
86 Alganax 0,5 Mg Alganax 1 Mg
87 Fasorbid 5 Mg Tab Fasorbid 10 Mg Tab
88 Folamil Genio Folamil Gold
89 Hufabion Tab Hufadin Tab
90 L-Bio Caps L-Bio Sachet
91 Biosanbe Tab Biothicol Tab
92 Prenatal Dha Prenatal Em

B. DAFTAR OBAT HIGH ALERT


NO KELAS TERAPI NAMA GENERIK BENTUK NAMA DAGANG
SEDIAAN
1 ELEKTROLIT KALIUM KLORIDA INJEKSI KCL
CONCENTRAT NATRIUM INFUS OTSU-SALINE 3%
KLORIDA 3%
MAGNESIUM INJEKSI MGSO4 20%
SULFAT INJEKSI MGSO4 40%
NATRIUM INJEKSI MEYLON 84
BICARBONATE
2 OBAT ANASTESI BUPIVACAIN HCL INJEKSI REGIVELL
KTM INJEKSI KTM
MIDAZOLAM INJEKSI MILOZ
PROPOFOL INJEKSI NUPOVEL
LIDOCAIN INJEKSI LIDOCAIN
INJEKSI LIDODEX
3 VASOKONTRIKSI EPINEPHRIN INJEKSI EPINEPHRINE

Panduan Pelayanan Farmasi Tentang Obat-Obat High Alert Rumah Sakit 3


Muslimat NU “Muna Anggita”
NO KELAS TERAPI NAMA GENERIK BENTUK NAMA DAGANG
SEDIAAN
NOREPINEPHRIN INJEKSI VASCON
4 ANTI ARITMA LIDOCAIN INJEKSI LIDOCAIN
AMINODARN INJEKSI
5 ANTI TROMBOSIT HEPARIN INJEKSI INVICLOT
CLOPIDOGREL TABLET CLOPIDOGREL
6 ANALGESIK FENTANIL INJEKSI FENTANYL
NARKOTIK MORFIN INJEKSI MORPHINE HCL
PETIDIN INJEKSI PETHIDIN HCL
7 OBAT JANTUNG DIGOXIN INJEKSI FARGOXIN
TABLET FARGOXIN
DOPAMIN INJEKSI UDOPA
DOBUTAMIN INJEKSI DOBUTAMIN
8 ANTIDIABETIK INSULIN REGULER INSULIN NOVORAPID
PARENTERAL LANTUS
9 UTERUTONIK OKSITOSIN INJEKSI OXYTOCIN
SINTETIK INJEKSI INDUXIN
10 HYPERTONIK DEXTROSE > 20% INJEKSI OTSU-D40%
SOLUTION
11 FAKTOR Xa FONDAPARINUX INJEKSI ARIXTRA
INHIBITOR

C. LEMBAR PELAPORAN OBAT LASA YANG BELUM


TERIDENTIFIKASI
Lembar Pelaporan Obat NORUM (nama obat, rupa, ucapan mirip) atau
LASA (Look Alike Sound Alike) yang belum teridentifikasi (catatan: Pelapg
oran ini diberikan ke unit farmasi terdekat)
Nama pelapor :
Unit kerja pelapor :
Tanggal laporan :
Kategori obat yang dilaporkan : (centang kategori dan isi mana obat
disampingnya)
Nama obat mirip :
Rupa obat mirip :
Ucapan obat mirip :
Penerima laporan :

Panduan Pelayanan Farmasi Tentang Obat-Obat High Alert Rumah Sakit 4


Muslimat NU “Muna Anggita”
Panduan Pelayanan Farmasi Tentang Obat-Obat High Alert Rumah Sakit 5
Muslimat NU “Muna Anggita”

Anda mungkin juga menyukai