G dengan
Gangguan Kebutuhan Dasar Fisiologis: Cairan Dan
Elektrolit di Lingkungan VI Kelurahan Sari Rejo
Kecamatan Medan Polonia
Oleh
Kezia Rekha
NIM. 142500113
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-
Nya sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah
dengan judul “Asuhan Keperawatan pada An. G dengan Gangguan
Kebutuhan Dasar Fisiologis: Cairan Dan Elektrolit di Lingkungan VI
Kelurahan Sari Rejo Kecamatan Medan Polonia”.
Karya tulis ilmiah ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu
persyaratan untuk menyelesaikan Pendidikan Diploma III Keperawatan Fakultas
Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
Dalam penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini tidak terlepas dari bantuan,
arahan dan bimbingan dari semua pihak secara langsung maupun tidak langsung.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih belum sempurna,
untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran serta masukan yang membangun
dari semua pihak demi kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini. Kiranya Karya Tulis
Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan pelayanan
keperawatan kedepannya.
Kezia Rekha
LEMBAR PENGESAHAN..........................................................................................i
KATA PENGANTAR...................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................................................1
1.2 Tujuan.....................................................................................................................3
1.3 Manfaat...................................................................................................................4
LAMPIRAN
1.2 TUJUAN
1. Bagi Keluarga
Untuk menambah pengetahuan keluarga tentang perawatan pada anak
dengan prioritas masalah kebutuhan dasar cairan dan elektrolit.
2. Bagi Penulis
Menambah pengetahuan dan pengalaman dalam memberikan asuhan
keperawatan pada pasien dengan prioritas masalah kebutuhan dasar cairan
dan elektrolit.
Keseimbangan cairan dalam tubuh dihitung dari jumlah cairan yang masuk
dikurangi dengan jumlah cairan yang keluar. Catatan asupan dan haluaran yang
akurat serta berat badan harian sangat penting untuk merawat klien yang
B. Pengeluaran Cairan
Banyak faktor memengaruhi kehilangan cairan. Individu yang sakit
membutuhkan lebih banyak cairan karena mengalami drainase berlebihan
dari luka, muntah atau perdarahan. Demam dapat menyebabkan individu
menggunakan sekitar empat kali lipat jumlah cairan yang ia biasanya ia
butuhkan. Masing-masing bentuk kehilangan cairan juga akan mengubah
konsentrasi elektrolit tubuh (Rosdahl dkk, 2014).
Pasien dengan ketidakadekuatan pengeluaran cairan memerlukan
Dehidrasi adalah kehilangan air dari tubuh atau jaringan atau keadaan
yang merupakan akibat kehilangan air yang abnormal. Menurut Guyton,
dehidrasi adalah hilangnya cairan dari semua pangkalan cairan tubuh. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa dehidrasi merupakan keadaan kehilangan
cairan tubuh.
Pada dehidrasi, haluaran air lebih besar dibanding asupan air. Dehidrasi
dapat disebabkan oleh kehilangan natrium atau larutan elektrolit lainnya seperti
kalium. Penyebab eksternal dehidrasi meliputi pajanan sinar matahari berlebihan,
anoreksia atau bulimia menyebabkan dehidrasi. Penurunan asupan cairan,
demam, pengisapan gastrointestinal, obat tertentu dan hemoragi juga dapat
menyebabkan dehidrasi. Gangguan tertentu seperti disfungsi elektrolit dan
penyakit Addison juga dapat menyebabkan dehidrasi.
Pada tahap awal dehidrasi, individu merasa haus dan minum lebih banyak
cairan. Jika asupan cairan tidak dapat mengimbangi kehilangan cairan, dehidrasi
semakin parah. Tubuh mengompensasi dengan mengurangi haluaran urin dan
keringat.air bergerak dari kompartemen CIS ke dalam cairan intravaskular. Jika
2.1.5 Pengkajian
b. Mata cekung
b. Mata cekung
ringan/sedang
gejala dehidrasi
Gejala/derajat
Diare tanpa Diare dehidrasi Diare dehidrasi
dehidrasi dehidrasi ringan/sedang berat
Bila terdapat Dua Bila terdapat dua Bila terdapat dua
tanda atau lebih tanda atau lebih tanda atau lebih
Keadaan umum Baik, sedang Gelisah, rewel Lesu, lunglai/tidak
sadar
Mata Tidak cekung Cekung Cekung
a. Usia
karena itu, pada saat mengkaji klien, perawat perlu menghitung adanya
perkembangan
b. Berat badan
Perlu dikaji berat badan sebelum sakit dengan berat badan saat sakit.
c. Riwayat kesehatan
Hal yang perlu dikaji antaraa lain riwayat penyakit atau kelainan yang
2. Aspek psikologis
Pada aspek psikologis ini, perlu dikaji adanya masalah-masalah perilaku atau
1) Cairan yang bisa diberikan, yaitu cairan dehidrasi oral dari gula dan
2) Cairan yang diberikan kapada anak sebanyak anak mau sampai diare
berhenti, atau :
bertambah parah
lain yang harus diberikan setiap kali anak buang air besar
diare berhenti.
1. Rencana terapi B, yaitu terapi dehidrasi oral untuk anak dehidrasi sedang
2. Hal yang paling utama ditekankan pada rencana terapi B ini, antara lain:
antara lain :
a) Anak umur ≤ 4 bulan dan berat badan < 6 kg, cairan oralit yang
b) Anak umur 4-12 bulan dan berat badan 6-10 kg, cairan oralit
c) Anak umur 1-2 tahun dan berat badan 10-12 kg, cairan oralit
d) Anak umur 2-5 tahun dan berat badan 12-19 kg, cairan oralit
Ketentuan :
tidak diketahui
Selama periode ini, dapat diberikan juga 100-200 ml air matang pada
anak yang berumur kurang dari 6 bulan yang tidak menyusu ASI
selesai :
oralit di rumah
jam pengobatan
rencana terapi A
b. Hal yang paling utama ditekankan pada rencana terapi C ini, antara lain:
c. Cairan infus yang diberikan yaitu cairan ringer laktat (apabila tidak
sebanyak:
b) Oralit ini bisa diberikan pada bayi sesudah 3-4 jam dan pada
pengobatan
2.2.1 Pengkajian
I. BIODATA
IDENTITAS PASIEN
Nama : An. G
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 2 Tahun
Agama : Kristen Protestan
Suku : Batak Toba
Alamat : Jalan Pipa 4 Lingkungan
VI Kelurahan Sari Rejo
Kecamatan Medan Polonia
Tempat, Tgl lahir : Medan, 09 April 2015
Tanggal Pengkajian : 22 Mei 2017
Diagnosa Keperawatan : Kekurangan Volume Cairan
IDENTITAS ORANGTUA
1. IBU
Nama : Ny. M
Umur : 28 Tahun
Agama : Kristen Protestan
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Jalan Pipa 4 Lingkungan
VI Kelurahan Sari Rejo
Kecamatan Medan Polonia
2. AYAH
Nama : Tn. B
Umur : 30 Tahun
Agama : Kristen Protestan
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jalan Pipa 4 Lingkungan
VI Kelurahan Sari Rejo
Kecamatan Medan Polonia
1. BAB lebih dari 4 ×/hari dengan konsitensi cairan lebih banyak dari ampas,
A. Provocatif /palliative
1. Apa penyebabnya:
Anak mengalami diare karena diberi makan ikan mas arsik oleh
B. Quantity/quality
1. Bagaimana dirasakan:
gelisah
2. Bagaimana dilihat:
1. Dimana lokasinya:
Hanya daerah
abdomen.
2. Apakah menyebar:
Tidak menyebar
D. Severity
E. Time
imunisasi DPT
ASI
C. Pernah dirawat/dioperasi
D. Lama dirawat
E. Alergi
A. Orang tua
Ayah An. G pernah dirawat di Rumah Sakit Mitra Sejati karena sakit
hipertensi. Ibu An. G memiliki riwayat sakit anemia dan tekanan darah
rendah
B. Saudara kandung
F. Penyebab meninggal
Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: Klien
: Meninggal
Persepsi orangtua tentang penyakit saat ini adalah diare itu penyakit biasa
B. Keadaan emosi
C. Hubungan sosial
D. Spiritual
Nilai dan keyakinan: klien mengikuti dan menaati nilai sesuai keyakinan dan
peraturan yang ada ditengah-tengah keluarga klien. Dan itu masih di lakukan
oleh kedua orang tuanya karena klien masih belum bisa melakukan peraturan
orangtua
A. Keadaan umum
Anak terlihat lemas, gelisah, rewel dan berat badan semakin menurun
B. Tanda-tanda vital
2. Pernafasan : 23×/menit
3. Nadi : 108×/menit
4. TB : 79,7 cm
5. BB : 9,8 kg
rambut lurus
3. Wajah
4. Mata
b. Mata: cekung
c. Konjungtiva : anemis
d. Pupil : isokor
5. Hidung
6. Telinga
baik
8. Leher
9. Pemeriksaan integumen
e. Jumlah dan jenis makan : nasi halus, sayur dan lauk untuk satu
kali porsi makan
3. Pola kegiatan/aktivitas
1. BAB
2. BAK.
a. Masalah Keperawatan
1. Kekurangan volume cairan
2. Nutrisi kurang dari kebutuhan
b. Diagnosa Keperawatan
1. Kekurangan cairan tubuh berhubungan dengan pengeluaran
cairan berlebih melalui feses
2. Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan masukan yang tidak adekuat
9. Berikan 9. Untuk
pendidikan menambah
kesehatan pada pengetahuan
keluarga tentang
diare dan
perilaku hidup
bersih dan sehat
6. Tentukan 6. Meningkatkan
kemampuan kepatuhan
keluarga untuk terhadap
memenuhi program
kebutuhan terapeutik
nutrisi
7. Timbang 7. Mengawasi
berat badan anak penurunan berat
tiap hari badan
8. Berikan 8. Untuk
pendidikan mencegah salah
kesehatan pada pemberian
keluarga tentang makanan pada
pemberian diet anak
pada anak yang
mengalami diare
dan tentang gizi
seimbang pada
anak
P: Intervensi dilanjutkan
1. Meningkatkan
pemberian cairan
Intake : 1300 ml
air putih : 500 ml
larutan rehidrasi :
500 ml
susu formula : 300
ml
2. Mencatat intake
dan output
2 1. Mengkaji ada tidaknya S:
alergi makanan, mual dan Ny. M mengatakan An. G
muntah, serta respon tidak ada alergi makanan
lainnya saat pemberian Ny. M mengatakan An. G
A:
Ny. M sudah mengetahui
diet pada anak yang
mengalami diare
Sudah ada daftar makanan
yang akan diberikan pada
An. G
P : Intervensi dilanjutkan :
1. Mengkaji respon
saat pemberian
makanan
2. Menimbang berat
badan An. G
3. Memantau asupan
nutrisi An. G
Selasa, 1 1. Mengkaji tanda-tanda vital S :
23 Mei (suhu, nadi, dan Ny. M mengatakan bahwa
2017 pernafasan), turgor kulit semalam anak sudah BAB
dan membran mukosa 4 kali dengan konsistensi
2. Melakukan auskultasi feses encer dan 1 kali
abdomen untuk BAB di pagi ini
mengetahui peristaltik
usus O:
3. Mencatat intake (jumlah Suhu : 37,6°C
dan jenis) dan output Nadi : 113x/menit
A:
Ny. M sudah paham
penjelasan tentang diare
dan perilaku hidup bersih
dan sehat
Ny. M mampu menjawab
pertanyaan materi tentang
diare dan perilaku hidup
bersih dan sehat
P: Intervensi dilanjutkan
1. Mempertahankan
pemberian cairan
2. Mencatat intake
dan output
2 1. Mengkaji ada tidaknya S:
mual, muntah dan respon Ny. M mengatakan An. G
lainnya saat pemberian tidak ada mual muntah
makanan pada An. G lagi
2. Mencatat dan memantau Ny. M mengatakan An. G
asupan nutrisi pada An. G sudah ada selera makan
(jumlah, jenis dan pola sedikit
makan)
3. Menjelaskan kepada ibu O:
untuk memberi makan Suhu : 37,6°C
anak sedikit tapi sering Nadi : 113x/menit
4. Menimbang berat badan Pernafasan : 25x/menit
An. G Berat badan : 10 kg
5. Menjelaskan pada Badan An. G tampak
keluarga tentang kurus
gizi seimbang pada Perut kembung
anak Pola makan 6x/hari
Asupan nutrisi An. G
dalam satu kali porsi
makan:
A:
Ny. M sudah memahami
materi tentang gizi pada
anak dan mampu
menjawab pertanyaan
mengenai materi tersebut
Ny. M sudah menerapkan
arahan memberi makanan
sedikit tapi sering
P : Intervensi dilanjutkan :
1. Mengkaji respon
saat pemberian
makanan
2. Menimbang berat
badan An. G
3. Memantau asupan
nutrisi An. G
Rabu, 1 1. Mengkaji tanda-tanda vital S :
24 Mei (suhu, nadi, dan Ny. M mengatakan bahwa
2017 pernafasan), turgor kulit semalam anak sudah BAB
dan membran mukosa 3 kali dengan konsistensi
2. Melakukan auskultasi feses lunak dan 1 kali
abdomen untuk BAB di pagi ini
mengetahui peristaltik Ny. M mengatakan anak
usus sudah aktif kembali dan
3. Mencatat intake (jumlah sudah mau bermain
dan jenis) dan output
(warna, volume, frekuensi O :
dan konsistensi) Suhu : 37,5°C
4. Menganjurkan ibu untuk Nadi : 123x/menit
mempertahankan Pernafasan : 27x/menit
pemberian cairan, sedikit Turgor kulit kembali < 1
tapi sering detik
Mukosa bibir lembab
Peristaltik usus 15x/menit
Perkusi abdomen : timpani
Intake : 1300 ml
air putih : 500 ml
larutan rehidrasi : 500 ml
susu formula : 300 ml
Output : ±500 ml (urin
P: Intervensi dihentikan
2 1. Mengkaji ada tidaknya S:
mual, muntah dan respon Ny. M mengatakan An. G
lainnya saat pemberian tidak ada mual muntah
makanan pada An. G lagi
2. Mencatat dan memantau Ny. M mengatakan An. G
asupan nutrisi pada An. G sudah makan bias makan
(jumlah, jenis dan pola seperti biasa
makan)
3. Menjelaskan kepada ibu O:
untuk memberi makan Suhu : 37,5°C
anak sedikit tapi sering Nadi : 123x/menit
4. Menimbang berat badan Pernafasan : 27x/menit
An. G Berat badan : 10,2 kg
Badan An. G tampak
kurus
Pola makan 5x/hari
Asupan nutrisi An. G
dalam satu kali porsi
makan:
1. Bubur setengah
padat dengan
sayur sawi rebus
2. Ikan goreng
A:
Masalah sebagian teratasi
karena berat badan An. G
belum mencapai berat
badan ideal yaitu 11,8 kg
P : Intervensi dilanjutkan :
1. Mempertahankan
selera makan An.
G
2. Menaikkan berat
badan agar BB An.
G menjadi ideal
P: Intervensi dilanjutkan
3. Meningkatkan
pemberian cairan
Intake : 1300 ml
air putih : 500 ml
larutan rehidrasi :
500 ml
susu formula : 300
ml
4. Mencatat intake
dan output
10.00 - 2 5. Mengkaji ada tidaknya S:
11.15 alergi makanan, mual Ny. M mengatakan An. G
dan muntah, serta tidak ada alergi makanan
respon lainnya saat Ny. M mengatakan An. G
A:
Ny. M sudah mengetahui
diet pada anak yang
mengalami diare
Sudah ada daftar makanan
yang akan diberikan pada
An. G
P : Intervensi dilanjutkan :
4. Mengkaji respon
saat pemberian
makanan
5. Menimbang berat
badan An. G
6. Memantau asupan
nutrisi An. G
Selasa, 10.00 - 1 6. Mengkaji tanda-tanda S:
23 Mei 11.00 vital (suhu, nadi, dan Ny. M mengatakan bahwa
2017 pernafasan), turgor semalam anak sudah BAB
kulit dan membran 4 kali dengan konsistensi
mukosa feses encer dan 1 kali
7. Melakukan auskultasi BAB di pagi ini
abdomen untuk
mengetahui peristaltik O:
usus Suhu : 37,6°C
8. Mencatat intake Nadi : 113x/menit
A:
Ny. M sudah paham
penjelasan tentang diare
dan perilaku hidup bersih
dan sehat
Ny. M mampu menjawab
pertanyaan materi tentang
diare dan perilaku hidup
bersih dan sehat
P: Intervensi dilanjutkan
3. Mempertahankan
pemberian cairan
4. Mencatat intake
dan output
13.00 - 2 6. Mengkaji ada S:
14.00 tidaknya mual, Ny. M mengatakan An. G
muntah dan respon tidak ada mual muntah lagi
lainnya saat Ny. M mengatakan An. G
pemberian makanan sudah ada selera makan
pada An. G sedikit
7. Mencatat dan
memantau asupan O:
nutrisi pada An. G Suhu : 37,6°C
(jumlah, jenis dan pola Nadi : 113x/menit
makan) Pernafasan : 25x/menit
8. Menjelaskan kepada Berat badan : 10 kg
ibu untuk memberi Badan An. G tampak
makan anak sedikit tapi kurus
sering Perut kembung
9. Menimbang berat Pola makan 6x/hari
badan An. G Asupan nutrisi An. G
10. Menjelaskan pada dalam satu kali porsi
keluarga tentang makan:
gizi seimbang pada 3. Bubur setengah
anak
A:
Ny. M sudah memahami
materi tentang gizi pada
anak dan mampu
menjawab pertanyaan
mengenai materi tersebut
Ny. M sudah menerapkan
arahan memberi makanan
sedikit tapi sering
P : Intervensi dilanjutkan :
4. Mengkaji respon
saat pemberian
makanan
5. Menimbang berat
badan An. G
6. Memantau asupan
nutrisi An. G
Rabu, 10.00 – 1 5. Mengkaji tanda-tanda S:
24 Mei 11.00 vital (suhu, nadi, dan Ny. M mengatakan bahwa
2017 pernafasan), turgor semalam anak sudah BAB
kulit dan membran 3 kali dengan konsistensi
mukosa feses lunak dan 1 kali
6. Melakukan auskultasi BAB di pagi ini
abdomen untuk Ny. M mengatakan anak
mengetahui peristaltik sudah aktif kembali dan
usus sudah mau bermain
7. Mencatat intake
(jumlah dan jenis) dan O:
output (warna, volume, Suhu : 37,5°C
frekuensi dan Nadi : 123x/menit
konsistensi) Pernafasan : 27x/menit
8. Menganjurkan ibu Turgor kulit kembali < 1
untuk mempertahankan detik
pemberian cairan, Mukosa bibir lembab
sedikit tapi sering Peristaltik usus 15x/menit
Perkusi abdomen : timpani
Intake : 1300 ml
air putih : 500 ml
larutan rehidrasi : 500 ml
susu formula : 300 ml
Output : ±500 ml (urin dan
feses)
P: Intervensi dihentikan
13.30 – 2 5. Mengkaji ada tidaknya S:
14.15 mual, muntah dan Ny. M mengatakan An. G
respon lainnya saat tidak ada mual muntah lagi
pemberian makanan Ny. M mengatakan An. G
pada An. G sudah makan bias makan
6. Mencatat dan seperti biasa
memantau asupan
nutrisi pada An. G O:
(jumlah, jenis dan pola Suhu : 37,5°C
makan) Nadi : 123x/menit
7. Menjelaskan kepada Pernafasan : 27x/menit
ibu untuk memberi Berat badan : 10,2 kg
makan anak sedikit tapi Badan An. G tampak
sering kurus
8. Menimbang berat Pola makan 5x/hari
badan An. G Asupan nutrisi An. G
dalam satu kali porsi
makan:
3. Bubur setengah
padat dengan
sayur sawi rebus
4. Ikan goreng
A:
Masalah sebagian teratasi
karena berat badan An. G
belum mencapai berat
badan ideal yaitu 11,8 kg
P : Intervensi dilanjutkan :
3. Mempertahankan
selera makan An.
G
4. Menaikkan berat
badan agar BB
An. G menjadi
ideal