Oleh
KARTINI N. SILALAHI
142500072
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini
dengan judul “Asuhan Keperawatan pada Ny.R dengan Prioritas Masalah
Kebutuhan Dasar Oksigenasi : Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas di RSUP H.
Adam Malik Medan” dengan baik dan dalam waktu yang telah ditetapkan. Karya
Tulis Ilmiah ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan D3
Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
Dalam penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini, penulis mendapatkan bantuan,
dorongan dan motivasi baik secara langsung maupun tidak dari semua pihak.
Maka dari pada itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
ii
Universitas Sumatera Utara
9. Orangtua penulis, Z. Silalahi dan K. Sirait yang menjadi penyemangat
penulis yang mendukung dan mendidik untuk bisa berjuang dalam
menyelesaikan tugas akhir serta saudara yaitu kakak penulis Ayu
Zivawana Silalahi , saudara kembar penulis Kartika Nirwana Silalahi dan
Adik penulis Chenwin Silalahi yang telah banyak memberi doa dan
dukungan serta kasih sayang yang berlimpah untuk penulis.
10. Kepada teman-teman seperjuangan mahasiswa DIII Keperawatan yang
tidak dapat saya sebutkan satu per satu. Terima kasih atas dukungangnya
Semoga tulisan ini bermanfaat bagi pembaca dan penulis, serta dapat memotivasi
kita untuk meningkatkan ilmu pengetahuan sebagai bekal di masa yang akan
datang.
Penulis
iii
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI
iv
Universitas Sumatera Utara
BAB I
PENDAHULUAN
adanya oksigen, bergantung secara total pada oksigen untuk bertahan hidup
(Potter & Perry, 2005).
Pemenuhan kebutuhan oksigen ini tidak terlepas dari kondisi sistem
pernafasan secara fungsional. Bila ada gangguan pada salah satu organ sistem
respirasi, maka kebutuhan oksigen akan mengalami gangguan. Banyak
kondisi yang menyebabkan seseorang mengalami gangguan dalam
pemenuhan kebutuhan oksigen, seperti adanya sumbatan pada saluran
pernafasan. (Asmadi, 2008).
Ketidakefektifan bersihan jalan nafas adalah ketidakmampuan untuk
membersihkan sekresi atau obstruksi saluran pernfasan guna
mempertahankan jalan nafas mempertahankan jalan nafas yang bersih.
(Nic,Noc, 2011)
Berdasarkan pengkajian yang dilakukan penulis pada Ny.R dengan
pneumonia di dapatkan data pasien mengatakan sesak nafas , batuk, dahak
sulit keluar, pernafasan 30 x per menit terdengar suara ronchi saat auskultasi.
Mengacu pada hal di atas, penulis tertarik untuk mengangkat masalah
“Asuhan Keperawatan pada Ny.R dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar
Oksigenasi : Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas di RSUP H.Adam Malik
Medan”.
1.2 TUJUAN
Dalam Karya Tulis Ilmiah ini penulis telah merumuskan beberapa tujuan,
antara lain:
a. Tujuam Umum
1. Untuk memberikanasuhan keperawatan pada pasien dengan masalah
utama oksigenasi yang di rawat di RSUP H.Adam Malik Medan
b. Tujuan Khusus
1. Mampu melakukan pengkajian terhadap Ny.R dengan masalah
gangguan oksigenasi.
2. Mampu merumuskan diagnosa keperawatan dengan tepat sesuai
dengan masalah gangguan oksigenasi
1.3 MANFAAT
1. Bagi penulis
Menambah wawasn serta mengembangkan mengaplikasikan ilmu
yang di dapatkan selama perkuliahan dengan memberikan asuhan
keperawatan kepada pasien dengan masalah oksigenasi
2. Bagi pendidikan
Sebagai bahan masukan dalam kegiatan proses belajar mengajar
tentang asuhan keperawatan pada pasien dengan kasus Pneumonia
yang hasilnya dapat digunakan sebagai acuan praktik mahasiswa.
3. Bagi Rumah Sakit
Sebagai bahan masukan dan evaluasi yang diperlukan dalam
pelaksanaan praktek pelayanan keperawatan khususnya pada
pemenuhan kebutuhan oksigenasi pneumonia.
2.1.1 Pengkajian
a. Riwayat Keperawatan
Riwayat keperawatan untuk status oksigenasi meliputi pengkajian
tentang masalah pernafasan dulu dan sekarang ; gaya hidup ; adanya
batuk, sputum, nyeri dan adanya faktor resiko untuk gangguan status
oksigenasi.
1. Masalah pada pernafasan (dulu dan sekarang)
2. Riwayat penyakit atau masalah pernafasan
a. Nyeri
c. Pengkajian Fisik
Inspeksi
Pengkajian ini meliputi :
a) Penentuan tipe jalan napas, seperti menilai apakah nafas spontan
melalui hidung, mulut, oral, nasal atau menggunakan selang
endotrakeal atau trakeostomi, kemudian menentukan status
kondisi seperti kebersihan, ada atau tidaknya sekret, perdarahan,
bengkak, atau obstruksi mekanik
b) Penghitungan frekuensi pernafasan dalam waktu 1 menit
(umumnya, wanita bernafas sedikit lebih cepat)
c) Pemeriksaan sifat pernafasan, yaitu torakal, abdominal atau
kombinasi keduanya
d) Pengkajian irama pernafasan, yaitu dengan menelaah masa
inspirasi dengan ekspirasi (pada orang dewasa yang sehat, irama
pernafasannya teratur dan menjadi cepat jika terjadi pengeluaran
tenaga dalam keadaan terangsang atau emosi. Kemudian yang
perlu diperhatikan pada irama pernafasan adalah perbandingan
antara inspirasi dan ekspirasi. Pada keadaan normal, ekspirasi
lebih lama daripada inspirasi, yaitu 2:1. Ekspirasi yang lebih
pendek dari inspirasi terjadi pada orang yang mengalami sesak
nafas.
e) Pengkajian terhadap dalam/dangkalnya pernafasan (pada
pernafasan yang dangkal, dinding toraks tampak hampir tidak
bergerak. Gejala ini timbul jika terdapat empisema atau jika
pergerakan dinding toraks menimbulkan rasa sakit dan juga jika
pada rongga toraks terjadi proses desak ruang, seperti
penimbunan cairan dalam rongga pleura dan perikardium serta
konsolidasi yang dangkal dan lambat)
Palpasi
Pemeriksaan ini berguna untuk mendeteksi kelainan, seperti nyeri
tekan yang dapat timbul akibat luka, peradangan setempat,
Perkusi
Pengkajian ini bertujuan menilai normal atau tidaknya suara perkusi
paru. Suara perkusi normal paru adalah suara perkusi sonor, yang
bunyinya seperti kata “dug-dug”. Suara perkusi lain yang dianggap
tidak normal adalah redup, seperti pada infiltrat, komsolidasi, dan
efusi pleura.
Auskultasi
Pemeriksaan ini bertujuan untuk menilai adanya suara nafas, diantara
nya suara nafas dasar dan suara nafas tambahan.
Suara nafas dasar meliputi:
a. Suara vesikuler, ketika suara inspirasi lebih keras dan lebih
tinggi nadanya.
b. Suara bronkial, yaitu suara yang bisa kita dengar pada waktu
inspirasi dan ekspirasi, bunyinya bisa sama atau lebih panjang,
antara inspirasi dan ekspirasi terdengar jarak pause (jeda) yang
jelas. Suara bronkial terdengar di daerah trakea dekat bronkus.
c. Suara bronkovaskuler, yaitu suara yang terdengar antara
vesikuler dan bronkial, ketika ekspirasi menjadi lebih panjang,
hingga hampir menyamai inspirasi
Data Obyektif
a. Gelisah
b. Trauma
c. Dispnea
d. Suara nafas tidak normal
e. Perubahan frekuensi dan kedalaman nafas
f. Infeksi paru
g. Edema
h. Atelektasi
2.1.4 Perencanaan
dari nadi
- Monitor frekuensi
dan irama
pernafasan
- Monitor suara paru
- Monitor pola
pernafasan
abnormal
- Monitor suhu, suhu,
warna dan
kelembaban kulit
- Monitor sianosi
perifer
- Monitor adanya
cushing triad
(tekanan nadi yang
melebar, bradikardi,
peningkatan
sistolik)
- Identifikasi
penyebab dari
perubahan vital sign
Gangguan pertukaran NOC NIC
Gas - Respiratory status: Gas Airway Mangement
Defenisi: kelebihan exchange - Buka jalan nafas,
atau defisit pada - Respiratory status: gunkan teknik chin
oksigenasi dan/atau ventilation lift atau jaw thrust
eleminasi karbon - Vital sign status bila perlu
dioksida pada Kriteria Hasil - Posisikan pasien
membran alveolar- - Mendomenstrasikan untuk
kapiler peningkatan ventilasi dan memaksimalkan
Batasan oksigenasi yang adekuat ventilasi
B. Quantity/quality
1. Bagaimana dirasakan
Klien merasakan sesak nafas diserai batuk
2. Bagaimana dilihat
Nafas cepat, dangkal, dan bunyi nafas abnomal ronchi dengan
RR : 30 x/i
C. Region
1. Dimana lokasinya
Pasien merasakan sesak nafas di daerah dada/thoraks
2. Apa menyebar
Rasa sesak pasien tidak menyebar
D. Severity
Pasien mengatakan sangat mengganggu aktivitasnya, karena sesak
dan menyebabkan pasien merasa lemas.
E. Time
Sesak nafas terjadi terus menerus
B. Konsep Diri
- Gambaran diri :
pasien mengatakan menyukai semua bagian tubuhnya
- Ideal diri :
Pasien memiliki semangat untuk sembuh dan kembali
kerumah
- Harga diri :
Pasien merasa di RS mendapat banyak dukungan dari
keluarganya
- Peran diri :
Dalam keluarga, pasien berperan sebagai orantua dan istri
C. Keadaan Emosi
Emosi pasien terkadang tidak bisa dikontrol
D. Hubungan Sosial
- Orang yang berarti :
Orang yang berarti dalam kehidupan pasien adalah
keluarganya
E. Spiritual
- Nilai dan keyakinan :
pasien menganut agama kristen katolik
- Kegiatan ibadah :
Selama di RS , keluarga klien berdoabersama dengan
pasien di ruang rawat inap
B. Tanda-tanda vital
- Kulit kepala :
Kulit kepala pasien tampak bersih
Rambut
- Penyebaran dan keadaan rambut :
Penyebaran rambut pasien merata dan keadaanrambut
dalam keadaan baik
- Bau :
Rambut pasien terciumsedikit bau
- Warna kulit :
Warna rambut pasien hitamdan ada sedikit putih
Wajah
- Warna kulit :
Warna kulit wajah pasienputih
- Struktur wajah :
Struktur wajah pasien simetris dan tidak ditemukan
kelainan
Mata
- Kelengkapan dan kesimetrisan :
Pasien memiliki mata yanglengkap dan simetrisantara
kanan dan kiri
- Pupil :
Pupil pasien ikut mengecilpada saat diberi rangsangan
cahaya
Hidung
- Tulang hidung dan posisi :
Tulang hidung pasien dalam Septum nasi keadaan normal
- Lubang hidung :
Lubang hidung pasien terlihat bersih dan normal
- Cuping hidung :
Pernafasan tidakmenggunakan cupinghidung
Telinga
- Bentuk telinga :
Pasien memiliki 2telingadengan bentuk simetris antara
kanan dan kiri
- Ukuran telinga :
Ukuran telinga kanan dankiri pasien sama besar
- Lubang telinga :
Lubang hidung pasien tampak bersih
- Ketajaman pendengaran :
Pasien masih mampu mendengar suara denganbaik
- Keadaan lidah :
Keadaan lidahpasienberada di garis tengah dan pasien
mampu untuk menggerakkan lidah dengan baik
Leher
- Thyroid :
Tidak ditemukan massa di daerah thyroid. Dan tidak ada
pembesaran kelenjar thryroid pasien
- Suara :
suara klien terdengar kurang jelas dan tampak sulit
berbicara
- Kelenjar limfe :
Tidak ditemukan klien pada kelenjar limfe dan tidak ada
nyeri tekan
Pemeriksaan Integumen
- Kebersihan :
Kulit pasien terlihat bersih
- Kehangatan :
Kulit pasien teraba hangat
- Warna :
Kulit pasien bewarna putih
- Turgor :
Turgor kulit kembalisebelum 2 detik
- Kelembapan :
Kulit pasien tidak terlalulembab
Pemeriksaan thoraks/dada
- Inspeksi thoraks (normal,burrel chest, funnel chest, pigeon
chest, flail chest, kifos koliasis) :
RR = 30 x/i, penggunaan otot bantu pernafasan (+),
takipnea (+)
- Pernafasan (frekuensi,irama) :
pernafasan pasien tidak teratur dengan frekuensi yang
cukup cepat RR = 30 x/i,
Pemeriksaan Abdomen
- Inspeksi (bentuk,benjolan) :
Abdomen pasien simetris, tidak ditemukan adanya benjolan
- Auskultasi :
Tidak ditemukan kelainan pada abdomen pasien
Pemeriksaan Paru
- Palpasi suara getaran suara :
fremitus taktil teraba adanya vibrasi, namun terasa lemah di
pulmo dekstra superior.
- Perkusi :
Terdapat bunyi dullness di pulmo dekstra superior
- Auskultasi :
Ronchi
Fungsi Motorik :
Pada pemeriksaan motorik pasien tidak mampu berjalan
sendiri dan butuh bantuan oranglain
- Nafsu/selera makan :
Nafsu makan pasien selama di rumah sakit sedikit menurun
dari biasanya
- Alergi :
Tidak ditemukan alergi makanan pada pasien
- Karakter feses :
Karakter feses pasien lunak tidak cair dan bewarna
kecoklatan
- Riwayat perdarahan :
Tidak ditemukan adanya riwayat perdarahan pada BAB
pasien
- Diare :
Pasien tidak mengalami diare
II. BAK
- Pola BAK :
Pasien BAK dalam sehari tidak menentu. Pasien terpasang
kateter.
- Karakter urine :
Urine pasien berwarna kuning keruh dan lancar
Masalah
No Data Etiologi
Keperawatan
TD : 120/70 mmHg
HR : 67 x/i
RR : 30 x/i
SpO2 :92%
Sputum (+)
- Takipnea
RR : 32 x/i
Pola nafas tidak
SpO2 : 90 % efektif
Ph darah : 7,10
Asidosis respiratorik
Keterbatasan suplai
3 DS : pasien mengatakan sesak oksigen Intoleransi
nafas aktivitas
DO : - Pasien tampak gelisah,
Kelelehan
Intoleransi aktivitas
MASALAH KEPERAWATAN
DIAGNOSA KEPERAWATAN
paten
- Atur peralatan oksigenasi
- Monitor aliran oksigen
- Pertahankan posisi pasien
- Observasi adanya tanda tanda
hipoventilasi
- Monitor adanya kecemasan
pasien terhadap oksigenasi
bradikardi, peningkatan
sistolik)
- Identifikasi penyebab dari
perubahan vital sign
Hari/ No Evaluasi
Implementasi Keperawatan
Tanggal Dx (SOAP)
07 Mei 1 - Mengkaji dan memantau S: Pasien mengatakan
2017 frekuensi pernafasan sekali tiap sesak nafas
jam
O: - Pasien tampak
- Mengauskultasi bunyi nafas sulit
Bernafas
- Mengatur posisi pasien - Bunyi nafas
semifower abnormal ronchi
- Batuk efektif (-)
- Menganjurkan klien batuk - TD : 120/70
efektif mmHg
HR : 67 x/i
- Melakukan suction untuk RR : 30 x/i
mengeluarkan sekret T : 36,8 oC
SpO2 : 92 %
- Mengobservasi karakteristik - Sputum berwarna
batuk hijau kental
Hari/ No Evaluasi
Implementasi Keperawatan
Tanggal Dx (SOAP)
08 Mei 1 - Mengkaji dan memantau S: Pasien mengatakan
2017 frekuensi pernafasan sesak nafas
P: Intervensi dilanjutkan
- Kaji dan pantau
frekuensi
pernafasan
- Auskultasi numyi
nafas
- Lakukan
suctioning
- Anjurkan
masukkan cairan
2000 – 3000
ml/hari
2 - Mengkaji fungsi pernafasan S:Pasien mengatakan
pasien sesak nafas, dan sulit
bernafas
- Mengauskultasi dan mencatat
bunyi nafas pasien O: - Terpasang oksigen 2
liter/i
- Mengatur posisi semifowler - Posisi semifowler
(setengah duduk) dan bantu - Terdengar suara
mengubah posisi ronchi
- Sekret (+)
- Mengobservasi pola batuk dan - Dada bergerak
karakter sekret simetris
P: Intervensi dilanjutkan
- Kaji fungsi
pernafasan pasien
- Observasi pola
batuk dan karakter
sekret
- Lakukan suction
untuk
mengeluarkan
sekret
3 S: pasien mengatakan
- Memberikan tubuhnya lemas
lingkungan tenang, membatasi
pengunjung O: - RR: 30 x/i
- aktivitas perawatan
- Menganjurka diri pasien dibantu
n untuk manajemen stress dan perawat dan
aktivitas keluarga
- tampak sesak
- Menjelaskan
pentingnya beristirahat A: masalah teratasi
sebagian
- Mengatur
posisi pasien yang nyaman untuk P: intervensi dilanjutkan
beristirahat dan tidur - Beri lingkungan
tenang
- Membantu aktivitas perawatan - Anjurkan pasien
diri yang diperlukan pasien beristirahat
- Bantu aktivitas
perawatan diri
yang diperlukan
pasien
Hari/ No Evaluasi
Implementasi Keperawatan
Tanggal Dx (SOAP)
09 Mei 1 - Mengkaji dan memantau S: Pasien mengatakan
2017 frekuensi pernafasan sesak nafas
- Mengatur
3.1 Kesimpulan
46
3.2 Saran
a. Bagi pendidikan keperawatan
Hasil penulisan ini diharapkan dapat memberikan informasi baru
tentang kebutuhan oksigenasi, khusunya bagi mata kuliah kebutuhan
dasar manusia, sehingga perawat dapat memberikan asuhan yang
komprehensif terhadap masalah kebutuhan oksigenasi.
c. Bagi penulis
Hasil penulisan ini diharapkan dapat memberikan informasi baru bagi
penulis tentang kebutuhan dasar oksigenasi, sehingga penulis dapat
memberikan asuhan keperawatan yang lebih baik lagi terhadap masalah
kebutuhan oksigenasi.
DAFTAR PUSTAKA
Asmadi (2008). Konsep dan Aplikasi Kebutuhan dasar Klien. Jakarta : Salemba
Medika
Kozier & Erb, dkk (2011). Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Edisi 7. Jakarta
:EGC
Potter, P.A & Perry, A.G (2005). Buku Ajar: Fundamental Keperawatan Konsep,
Proses, dan Praktik. Edisi 4. Jakarta: EGC
Tarwoto & Wartonah (2010). Kebutuhan Dasar dan Proses Keperawatan Edisi 4.
Jakarta : Salemba Medika
Smeltzer, S & Bare, B (2006). Buku Ajar keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8.
Jakarta : EGC
Lampiran
CATATAN PERKEMBANGAN
No Hari/ Evaluasi
Waktu Implementasi
Tanggal (SOAP)
Keperawatan
1 07 Mei 20.00 - Mengkaji dan S: Pasien mengatakan
2017 memantau frekuensi sesak nafas
pernafasan
O: - Pasien tampak
20.15 - Mengauskultasi sulit
bunyi nafas Bernafas
- Bunyi nafas
20.30 - Mengatur posisi abnormal ronchi
pasien semifower - Batuk efektif (-)
- TD : 120/70
20.45 - Menganjurkan klien mmHg
batuk efektif HR : 67 x/i
RR : 30 x/i
21.00 - Melakukan suction T : 36,8 oC
untuk mengeluarkan SpO2 : 92 %
sekret - Sputum
berwarna hijau
22.30 - Memberikan kental
tindakan pemberian
nebulizer A: Masalah belum
teratasi
P: Intervensi
dilanjutkan
- Kaji dan pantau
frekuensi napas
- Ajarkan klien
batuk efektif
- Lakukan suction
untuk
mengeluarkan
sekret
- Anjurkan
masukan cairan
2000-3000
ml/hari
- Mengobservasi P: Intervensi
penyimpangan dada dilanjutkan
06.15 dan - Atur posisi
ketidaksimetrisan pasien
gerakan dada semifowler
- Berikan terapi
- Melakukan oksigen 2 ltr
kolaborasi dalam - Anjurkan pasien
07.00 pemberian oksigen 2 batuk efektif
ltr
Hari/ Evaluasi
N Wakt Implementasi Keperawatan
Tangga (SOAP)
o u
l
1 08 Mei 20.00 - Mengkaji dan memantau S: Pasien
2017 frekuensi pernafasan mengatakan sesak
nafas
20.30 - Mengauskultasi bunyi nafas
O: - Bunyi nafas
- Mengatur posisi pasien abnormal
20.45 semifower ronchi
- Batuk
- Menganjurkan klien batuk efektif (+)
21.00 efektif - TD : 120/70
mmHg
- Melakukan suction untuk HR : 67 x/i
23.45 mengeluarkan sekret RR : 30 x/i
T : 36,8 oC
SpO2 : 92 %
A: Masalah teratasi
sebagian
P: Intervensi
dilanjutkan
- Kaji dan
pantau
frekuensi
pernafasan
- Auskultasi
numyi nafas
- Lakukan
suctioning
- Anjurkan
masukkan
cairan 2000 –
3000 ml/hari
A: Masalah teratasi
sebagian
P: Intervensi
dilanjutkan
- Kaji fungsi
pernafasan
pasien
- Observasi
pola batuk
dan karakter
sekret
- Lakukan
suction
untuk
mengeluark
an sekret
3 08 Mei S: pasien
2017 06.00 - Memberika mengatakan
n lingkungan tenang, tubuhnya lemas
membatasi pengunjung
O: - RR: 30 x/i
06.15 - Menganjur - aktivitas
kan untuk manajemen stress perawatan
dan aktivitas diri pasien
dibantu
06.30 - Menjelaska perawat dan
n pentingnya beristirahat keluarga
- tampak
07.00 - Mengatur sesak
posisi pasien yang nyaman
untuk beristirahat dan tidur A: masalah teratasi
sebagian
- Membantu aktivitas perawatan
diri yang diperlukan pasien P: intervensi
dilanjutkan
- Beri
lingkungan
tenang
- Anjurkan
pasien
beristirahat
- Bantu
aktivitas
perawatan
diri yang
diperlukan
pasien
napas
- Ajarkan klien
batuk efektif
- Lakukan
suction untuk
mengeluarkan
sekret
- Anjurkan
masukan
cairan 2000-
3000 ml/hari
14.00 - Mengkaji fungsi pernafasan S:Pasien
pasien mengatakan sesak
nafas, dan sulit
14.15 - Mengauskultasi dan mencatat bernafas
bunyi nafas pasien
O: - Terpasang
- Mengatur posisi semifowler oksigen 2 liter/i
14.30 (setengah duduk) dan bantu - Posisi
mengubah posisi semifowler
- Terdengar
- Mengobservasi pola batuk dan suara
karakter sekret ronchi
15.00 - Sekret (+)
- Mengobservasi penyimpangan - Dada
dada dan ketidaksimetrisan bergerak
gerakan dada simetris
16.15
A: Masalah teratasi
sebagian
P: Intervensi
dilanjutkan
- Atur posisi
pasien
semifowler
- Berikan
terapi
oksigen 2
ltr
- Anjurkan
pasien
batuk
efektif